Negara: Jepang

  • Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Jakarta

    VinFast, merek asal Vietnam mencatatkan sejarah baru dengan beroperasinya pabrik di Subang, Jawa Barat. VinFast menjadi penantang serius bagi merek Jepang, Korea Selatan, dan China di Indonesia, seberapa banyak penjualannya?

    Saat ini VinFast hanya memasarkan mobil listrik. Berdasarkan data wholesales Gaikindo, sebanyak 82.525 unit mobil listrik terjual sepanjang Januari-November 2025. VinFast mengambil 3,78 persen dari total penjualan mobil listrik secara nasional.

    Bila dirinci lebih jauh, sebanyak 3.118 unit mobil listrik VinFast sudah terdistribusi sepanjang tahun ini di Indonesia. Model terlarisnya, VF 3 dengan capaian 1.562 unit, disusul VF e34 sebesar 1.452 unit, VF 5 sebanyak 75 unit, dan VF 6 laku 29 unit.

    Melihat capaian tersebut, VinFast perlu kerja keras lagi untuk bisa tembus tiga besar penjualan mobil listrik terlaris di Indonesia. Merek-merek China masih mendominasi penjualan.

    Di lain sisi, VinFast memiliki komitmen besar di Indonesia. Pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada fase lanjutan, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit kendaraan per tahun. Tak hanya buat memenuhi permintaan pasar domestik, pabrik ini juga berpeluang dijadikan sebagai basis produk ekspor.

    Pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    VinFast juga menyiapkan area khusus untuk supplier park (kawasan industri pemasok), yang akan menjadi pusat pengembangan pemasok dan pelaku industri lokal. Kawasan ini direncanakan terus diperluas untuk mendukung lokalisasi yang mendalam dan berkelanjutan.

    Saat beroperasi penuh, pabrik VinFast di Subang diproyeksikan menciptakan 5.000 hingga 15.000 lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan.

    Ke depannya, pabrik Subang juga akan merakit model-model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk sepeda motor listrik (e-scooter) dan MPV listrik yang dioptimalkan untuk kebutuhan komersial dan layanan.

    (riar/dry)

  • Indonesia Diharap Bisa Belajar dari VinFast, Bisa Kalahkan Mobil-mobil Jepang

    Indonesia Diharap Bisa Belajar dari VinFast, Bisa Kalahkan Mobil-mobil Jepang

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkesan dengan merek mobil nasional Vietnam, VinFast, yang bisa kalahkan penjualan mobil buatan Jepang di Vietnam.

    “Indonesia harus belajar dari VinFast. Saya monitor di Vietnam, VinFast bisa mengalahkan berbagai merek, termasuk merek Jepang, sehingga VinFast bisa jadi nomor satu di Vietnam,” ungkap Airlangga saat memberi sambutan di peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).

    Pernyataan Airlangga ada benarnya. VinFast memang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dari segi penjualan, sepanjang Januari-November 2025, total penjualan VinFast di Vietnam mencapai angka 147.450 unit. Unggul dari Toyota yang hanya memasarkan 65.487 unit kendaraan.

    Pabrik VinFast di Subang Jawa Barat Foto: dok. Istimewa/Kurniawan

    Airlangga juga senang dengan strategi VinFast di Indonesia yang tak hanya menjual kendaraan listrik. Namun juga sekalian membangun ekosistemnya, dari fasilitas charging station, hingga jaminan resale value.

    “Strategi VinFast di Indonesia luar biasa. Tidak semua melihat bisnis seperti VinFast. Kita lihat mereka sudah membangun 1.000 charging station. Charging station di industri EV itu sama dengan ATM, orang datang ngambil listrik, bayar. Itu adalah cash business. Dan saya belum lihat ada satu perusahaan manapun, otomotif, yang membangun ekosistem charging station, kecuali VinFast,” tambah Airlangga.

    Diberitakan sebelumnya, pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), juga painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda dan keluarga modern.

    (lua/dry)

  • Mengapa China Menyembunyikan Kejatuhan Sektor Properti?

    Mengapa China Menyembunyikan Kejatuhan Sektor Properti?

    Jakarta

    Semakin besar ledakannya, semakin dalam dan lama pula kehancurannya. Setelah dua dekade pertumbuhan yang tak terkendali, pada 2020 gelembung properti Cina telah mendorong harga rumah hingga lebih dari 17 kali lipat gaji rata-rata.

    Sebuah badai sempurna mendorong ledakan ini, termasuk reformasi pada 1998 yang mengalihkan penyediaan perumahan dari negara ke kepemilikan swasta, migrasi hampir setengah miliar warga Cina dari pedesaan ke kota, serta melimpahnya kredit dari bank-bank milik negara.

    Demam konstruksi mengubah cakrawala kota-kota Cina, keluarga-keluarga menanamkan tabungan mereka ke apartemen, dan spekulasi properti menjadi hal yang lazim, membantu jutaan rumah tangga kelas menengah merasa lebih kaya dan membelanjakan lebih banyak uang.

    Titik balik terjadi selama gelombang pertama lockdown COVID-19 ketika pemerintah Presiden Xi Jinping memberlakukan aturan baru yang ketat terkait batas utang pengembang properti. Dampak dari reformasi “tiga garis merah” ini sangat brutal. Raksasa properti seperti Evergrande, Country Garden, dan puluhan perusahaan kecil lainnya gagal bayar, dengan lebih dari 70 pengembang bangkrut atau membutuhkan bailout yang didukung negara untuk bertahan.

    Lebih dari lima tahun kemudian, kejatuhan yang menyusul belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Menurut Barclays, bank asal Inggris, lebih dari US$18 triliun (Rp300 kuadriliun) kekayaan rumah tangga telah menguap seiring anjloknya nilai rumah. Sementara itu, aktivitas konstruksi, yang sebelumnya menjadi pendorong utama produk domestik bruto (PDB), merosot begitu parah hingga kini justru menekan pertumbuhan ekonomi di bawah target Beijing.

    Beijing menyensor data properti swasta

    Sebagai tanda betapa sensitifnya kemerosotan ini, pejabat Cina bulan lalu memerintahkan penyedia data swasta untuk berhenti mempublikasikan angka penjualan rumah, menutup salah satu dari sedikit jendela independen untuk melihat kondisi pasar properti saat ini.

    Langkah ini menyusul penurunan penjualan rumah baru sebesar 42% secara tahunan pada Oktober oleh 100 pengembang terbesar, penurunan bulanan terbesar dalam 18 bulan terakhir, menurut China Real Estate Information.

    “Kemungkinan ada penurunan pasar secara luas sebesar 50%, yang bisa turun hingga 85% sebelum mencapai keseimbangan,” katanya kepada DW.

    Sebagai contoh, Stevenson-Yang menyebut seorang koleganya di kota pusat Xi’an yang ditawari tiga rumah dengan harga satu rumah oleh seorang pengembang, setara dengan penurunan dua pertiga harga untuk setiap properti.

    Di kota Tier-1 seperti Beijing dan Shanghai, harga rumah rata-rata telah turun sekitar 10% dari puncaknya, tulis Oxford Economics pada September, dengan melemahnya permintaan unit mewah mendorong diskon yang lebih dalam. Namun, dampak terburuk dirasakan di kota Tier-2 dan Tier-3, termasuk Chengdu dan Dongguan, di mana nilai properti anjlok hingga 30%.

    Apartemen setengah jadi dan kosong memenuhi cakrawala

    Di seluruh Cina, kejatuhan ini meninggalkan proyek-proyek setengah jadi, kota-kota hantu, dan jutaan rumah tangga yang terjebak dalam ekuitas negatif. Kondisi ini memicu kemarahan publik dan protes sporadis ketika para pembeli berharap Beijing akan turun tangan dengan stimulus untuk menopang permintaan.

    “Masih ada kelebihan pasokan yang besar, hingga 3–5 tahun stok apartemen dan perumahan yang belum terjual, sebagian besar di kota-kota kecil,” kata George Magnus, peneliti asosiasi di China Center Universitas Oxford, Inggris, kepada DW. “Akan butuh waktu lama untuk mengurainya, terutama karena kelompok pembeli rumah pertama, usia 20–35 tahun, kini justru menyusut.”

    Setelah mencapai 1,41 miliar, populasi Cina kini mulai menurun, menandai berakhirnya puluhan tahun pertumbuhan.

    Mesin utama pertumbuhan ekonomi Cina menguap

    Properti pernah menyumbang hingga seperempat PDB Cina, membantu pertumbuhan tetap dua digit selama lebih dari satu dekade pada 2000-an dan awal 2010-an. Perlambatan sejak itu menyeret pertumbuhan ekonomi menjadi sekitar 5% tahun lalu, masih mengesankan, tetapi jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun ledakan, akibat efek rambatan ke sektor lain.

    “Harga dan produksi baja serta semen Cina turun, lapangan kerja dan investasi bisnis melemah, semuanya merupakan kerusakan ikutan [dari kejatuhan properti],” ujar Stevenson-Yang kepada DW.

    Cina merupakan konsumen terbesar dunia untuk bijih besi, tembaga, baja, dan semen, yang sebagian besar terkait dengan konstruksi. Eksportir seperti Australia, Brasil, dan Chile termasuk pihak global yang terdampak akibat turunnya permintaan dari Cina. Ketika pemilik rumah merasakan tekanan, perlambatan ini melemahkan konsumsi rumah tangga, mengurangi impor merek mewah dan mobil asing.

    Stimulus terbatas, tanpa penyelamatan besar-besaran

    Beijing ingin menghindari terbentuknya gelembung spekulatif baru, sehingga langkah stimulus untuk menopang pasar properti tidak semurah pada krisis sebelumnya. Pemerintah Cina pernah turun tangan setelah krisis keuangan global 2008, kejatuhan pasar saham 2015, dan selama pandemi.

    Alih-alih menyelamatkan sektor ini sepenuhnya, banyak pengamat Cina percaya pemerintah membiarkan harga rumah turun secara bertahap agar pembuat kebijakan dapat memprioritaskan stabilitas dan restrukturisasi jangka panjang dibanding stimulus jangka pendek.

    “Pada titik tertentu, Anda tidak bisa lagi menstimulasi karena jumlah uang yang dibutuhkan akan terlalu besar, dan bersifat inflasioner,” kata Stevenson-Yang.

    Bloomberg melaporkan bulan lalu bahwa Beijing sedang mempertimbangkan subsidi pembayaran bunga hipotek, penurunan biaya transaksi, dan potongan pajak penghasilan yang lebih besar bagi peminjam.

    Harga bisa turun bertahun-tahun lagi

    Krisis properti biasanya membutuhkan sekitar lima tahun untuk mencapai titik dasar. Di Amerika Serikat, kejatuhan pasar perumahan yang dimulai pada 2007 baru stabil pada 2012. Di Spanyol, keruntuhan pasca-2008 juga berlangsung sekitar lima tahun sebelum tanda-tanda pemulihan muncul.

    Runtuhnya gelembung Jepang pasca-1991 sering disebut sebagai krisis properti paling berkepanjangan, dengan nilai rumah stagnan lebih dari satu dekade dan tidak pernah sepenuhnya kembali ke puncak sebelum gelembung.

    Stevenson-Yang meyakini sektor properti Cina berada di jalur “10 tahun pertumbuhan negatif atau datar,” sementara analis S&P Global Ratings menilai penurunan ini bisa berlanjut hingga akhir 2020-an. Beberapa proyeksi mengisyaratkan pemulihan tahun depan atau pada 2027.

    Ini menjadi pil pahit bagi keluarga-keluarga Cina biasa. Banyak dari mereka menanamkan tabungan ke apartemen yang kini kehilangan nilai, membuat mereka terjebak dengan hipotek yang tak bisa dilepas dan rumah yang tak bisa dijual. Lebih buruk lagi, nilai properti bisa tetap jauh di bawah puncak tinggi tahun 2020 untuk waktu yang lama.

    Menurut Magnus, kisah ini sama di seluruh dunia, di mana pemilik rumah sering berasumsi bahwa harga akan terus naik selamanya.

    “Ketika pesta berakhir dan siklus berbalik arah … konsekuensinya bisa sangat serius,” katanya kepada DW.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Resmi Dibuka! Ada Mal Khusus Robot di China’:

    (ita/ita)

  • Mahasiswa Asing Belajar Membatik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul

    Mahasiswa Asing Belajar Membatik Kayu di Desa Wisata Krebet Bantul

    Bantul, Beritasatu.com – Keunikan batik kayu menjadikan Desa Wisata Krebet, Pajangan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, sebagai magnet wisata budaya kelas dunia. Kali ini, puluhan mahasiswa asing yang menempuh studi di Yogyakarta berkesempatan belajar langsung membatik di atas media kayu, Selasa (16/12/2025).

    Para mahasiswa lintas negara tersebut tampak antusias mengikuti proses membatik kayu yang menjadi ciri khas Desa Wisata Krebet. Sejak pagi, mereka mencoba menggoreskan canting berisi malam panas ke berbagai media kayu seperti topeng, wayang, tempat pensil, hingga talenan.

    Kegiatan membatik kayu ini dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Setiap peserta ditantang untuk teliti dan sabar, karena motif batik dibuat secara manual di permukaan kayu, bukan dicetak seperti pada kain. Proses ini menuntut ketepatan tangan agar pola tetap rapi dan bernilai seni.

    Salah satu peserta, Iren Sayita, mahasiswa hubungan internasional universitas gajah mada, mengaku mendapat pengalaman baru yang tidak pernah ia temui sebelumnya. Ia menilai membatik di atas kayu memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibandingkan membatik kain.

    “Kalau membatik kayu saya belum pernah. Biasanya di kain. Ini lebih unik, tetapi memang cukup sulit karena butuh ketelitian,” ujarnya.

    Pengalaman serupa dirasakan Nabila, mahasiswi asal Malaysia. Ia mengaku kagum dengan ragam budaya lokal yang baru dikenalnya melalui kegiatan tersebut.

    “Jujur ini pengalaman baru buat saya. Saya baru tahu kalau batik bisa dibuat di atas kayu. Awalnya saya kira hanya menggambar, ternyata prosesnya rumit,” kata Nabila.

    Menurut Ketua Pokdarwis Krebet, Agus Jati Kumara, kegiatan ini merupakan bagian dari paket wisata budaya yang dirancang agar wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan kearifan lokal.

    “Kami mengangkat potensi wisata budaya, mulai dari batik kayu, kesenian, hingga permainan tradisional. Semua kami kemas dalam paket wisata edukatif,” jelas Agus.

    Sebanyak 27 mahasiswa mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai negara, antara lain Denmark, Australia, Jepang, Myanmar, Kamboja, serta mahasiswa dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Selain belajar membatik kayu, para peserta juga diajak memainkan permainan tradisional seperti gobak sodor dan mempelajari tari topeng. Aktivitas tersebut melengkapi pengalaman wisata budaya di Desa Wisata Krebet.

    Desa ini dikenal sebagai sentra kerajinan batik kayu yang dikerjakan oleh para perajin lokal. Produk-produk batik kayu Krebet bahkan telah menembus pasar ekspor dan menjadi salah satu unggulan Kabupaten Bantul.
     

  • Perusahaan AS iRobot Bangkrut Tertekan Produk China dan Tarif Trump

    Perusahaan AS iRobot Bangkrut Tertekan Produk China dan Tarif Trump

    Jakarta, Bertasatu.com – Produsen robot penyedot debu Roomba, iRobot Corp, resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan Delaware, Amerika Serikat. Perusahaan teknologi asal Massachusetts itu menyebut tekanan tarif impor AS dan persaingan harga murah sebagai faktor utama yang menggerus kinerja bisnisnya hingga akhirnya memilih jalur pailit.

    Melansir Reuters, Selasa (16/12/2025), pada pengajuan tersebut, iRobot menyatakan akan berubah menjadi perusahaan tertutup setelah seluruh sahamnya diambil alih oleh Picea Robotics, mitra manufaktur utamanya. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan operasional di tengah tekanan biaya yang kian berat.

    Sejak Maret 2025 lalu, manajemen iRobot telah memperingatkan adanya risiko terhadap keberlangsungan usaha. Tekanan datang dari dua arah sekaligus, yakni membanjirnya produk pesaing berharga murah khususnya dari China, serta kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang diperketat sejak era Presiden Donald Trump.

    Salah satu pukulan terbesar berasal dari tarif impor sebesar 46% atas produk dari Vietnam, negara tempat iRobot memproduksi penyedot debu untuk pasar AS.

    Berdasarkan dokumen pengadilan, kebijakan tarif tersebut menambah beban biaya perusahaan hingga sekitar US$ 23 juta sepanjang 2025 dan menyulitkan perencanaan bisnis jangka panjang.

    Padahal, sepanjang 2024 iRobot masih membukukan pendapatan sekitar US$ 682 juta. Namun, margin keuntungan terus tertekan karena perusahaan harus menurunkan harga jual sekaligus menggelontorkan investasi besar untuk pengembangan teknologi agar tetap kompetitif menghadapi produsen seperti Ecovacs Robotics.

    Masalah keuangan iRobot juga diperberat oleh tumpukan utang. Perusahaan tercatat memiliki kewajiban sekitar US$ 190 juta yang berasal dari pinjaman tahun 2023.

    Dana tersebut sebelumnya digunakan untuk menopang operasional ketika rencana akuisisi senilai US$ 1,4 miliar oleh Amazon.com gagal akibat penyelidikan persaingan usaha di Eropa.

    Setelah kesepakatan dengan Amazon batal dan iRobot menunggak pembayaran kepada Picea, produsen yang berbasis di China itu kemudian mengambil alih utang iRobot dari konsorsium dana investasi yang dikelola Carlyle Group.

    Dalam skema restrukturisasi, Picea akan menguasai 100% saham iRobot dan menghapuskan sisa pinjaman US$ 190 juta, termasuk tambahan utang US$ 74 juta yang timbul dari perjanjian manufaktur. Kreditur dan pemasok lain disebut akan dibayar penuh.

    Manajemen iRobot menegaskan proses kebangkrutan ini tidak akan mengganggu layanan pelanggan, aplikasi, rantai pasok global, maupun dukungan produk yang berjalan saat ini.

    iRobot pernah berada di puncak kejayaan dengan valuasi mencapai US$ 3,56 miliar pada 2021, terdorong lonjakan permintaan selama pandemi. Kini, nilai perusahaan tersebut merosot tajam menjadi sekitar US$ 140 juta.

    Didirikan pada 1990 oleh tiga ilmuwan robotika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), iRobot awalnya bergerak di sektor pertahanan dan antariksa sebelum meluncurkan Roomba pada 2002. Produk tersebut sempat mendominasi pasar, dengan pangsa sekitar 42% di Amerika Serikat dan 65% di Jepang.

    Saat ini, iRobot berkantor pusat di Bedford, Massachusetts, dan mempekerjakan sekitar 274 karyawan, berdasarkan dokumen pengadilan kebangkrutan.

  • Akun Palsu di IG-TikTok Cs Dijual Rp1.200, Misi Disinformasi Massal

    Akun Palsu di IG-TikTok Cs Dijual Rp1.200, Misi Disinformasi Massal

    Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Cambridge mengeluarkan studi yang mengungkap temuanya adanya penjualan akun palsu dengan harga mulai dari Rp1.200 per akun terverifikasi. 

    Universitas Cambridge meluncurkan Cambridge Online Trust and Safety Index (COTSI), situs web yang dapat melacak harga secara real-time untuk memverifikasi akun palsu di lebih dari 500 platform, di antaranya TikTok, Instagram, Spotify, dan sebagainya.

    Dikutip dari Euro News Selasa (16/12/2025), Penulis Senior Studi dan Psikolog Sosial Komputasional di Universitas Cambridge Jon Roozenbeek  menyatakan pihaknya menemukan pasar gelap yang berkembang pesat di mana konten palsu, popularitas buatan, dan kampanye pengaruh politik dengan mudah dan terbuka dijual.

    Roozenbeek juga menambahkan bahwa hal ini dapat menciptakan kontroversi untuk mendapatkan klik dan mengakali algoritma.

    Akun palsu yang dijual murah ini sering digunakan untuk membangun pasukan bot. Tugasnya adalah meniru orang sungguhan dan membentuk debat secara daring. 

    Akun-akun ini dikerahkan untuk membanjiri percakapan daring, mempromosikan produk hingga penipuan, atau menyebarkan pesan politik yang telah direncanakan.

    Dari data selama setahun, terungkap bahwa harga yang ditawarkan tidak tetap. Untuk satu akun palsu, harganya rata-rata hanya $0.08 atau Rp1.200 di Rusia, $0.10 atau Rp1.500 di Inggris, dan $0.26 atau Rp 4.000 di AS. Namun, harga melonjak drastis di Jepang menjadi $4.93 atau sekitar Rp 75.000. 

    Peneliti menyimpulkan, aturan verifikasi SIM yang ketat di suatu negara menjadi faktor utama mahalnya biaya produksi akun palsu.

    Platform dengan harga terendah secara global untuk akun palsu meliputi Meta, Shopify, X, Instagram, TikTok, LinkedIn, dan Amazon.

    Munculnya kecerdasan buatan generatif (AI) telah memperparah masalah ini. “AI generatif berarti bot sekarang dapat menyesuaikan pesan agar tampak lebih manusiawi dan bahkan menyesuaikannya agar relevan dengan akun lain. Pasukan bot menjadi lebih persuasif dan lebih sulit untuk dideteksi,” kata Roozenbeek.

    Studi tersebut juga mencatat adanya hubungan kuat dengan sistem pembayaran Rusia dan Tiongkok, dan menyatakan bahwa tata bahasa di banyak situs web pemasok menunjukkan bahwa penulisnya adalah orang Rusia.

    Lonjakan Harga saat Pesta Demokrasi

    Nah, ini bagian yang lucu harga akun palsu ini bisa tiba-tiba demam pemilu. Kampanye pengaruh politik ternyata bisa mendorong lonjakan pasar akun palsu, dengan meningkatnya permintaan untuk operasi pengaruh layaknya menjelang pesta demokrasi.

    “Disinformasi menjadi subjek perbedaan pendapat di seluruh spektrum politik. Apa pun sifat aktivitas daring yang tidak otentik, sebagian besar disalurkan melalui pasar manipulasi ini, jadi kita cukup mengikuti aliran uangnya,” kata Anton Dek, seorang peneliti di Cambridge Centre for Alternative Finance.

    Harga akun palsu di Telegram dan WhatsApp bisa melonjak tajam di negara-negara yang akan mengadakan pemilihan umum nasional, meningkat masing-masing sebesar 12 persen dan 15 persen dalam 30 hari sebelum pemungutan suara dimulai. Bayangkan seperti harga sembako atau tiket pesawat yang naik saat musim mudik, tapi ini untuk mudiknya narasi palsu.

    Karena aplikasi perpesanan ini menampilkan nomor telepon, operator pengaruh harus mendaftarkan akun secara lokal, sehingga meningkatkan permintaan dan harganya. (Nur Amalina)

  • Cinta Quran Foundation Gelar Amazing Quran untuk Berantas Buta Aksara Al-Qur’an

    Cinta Quran Foundation Gelar Amazing Quran untuk Berantas Buta Aksara Al-Qur’an

    Jakarta: Cinta Quran Foundation menutup tahun 2025 dengan menggelar Amazing Quran di Pullman Central Park, Jakarta Barat, pada Ahad (14/12). Amazing Quran didedikasikan sepenuhnya untuk memperkuat gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Indonesia, yaitu Indonesia Bisa Baca Quran.
     

    Menurut data Kementerian Agama (2024), sebanyak 72,25 persen umat Islam Indonesia belum bisa membaca Al-Quran. Angka ini menjadi perhatian serius bagi Cinta Quran Foundation, yang sejak 2015 menjalankan program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ).

    Selama satu dekade, program ini telah menjangkau lebih dari 350.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan metode belajar yang sederhana, terukur, dan bisa diikuti semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga lansia.

    Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim, menegaskan bahwa Amazing Quran bukan sekadar acara spiritual, melainkan gerakan nyata untuk mengembalikan kedekatan umat dengan Al-Qur’an.

    “Banyak orang mencari ketenangan ke mana-mana, padahal semua jawaban sudah ada di Al-Qur’an. Tapi bagaimana bisa tenang kalau membacanya saja belum bisa? Karena itu, Amazing Quran kami dedikasikan untuk memberantas buta aksara Qur’an, agar rumah kita kembali bercahaya oleh ayat-ayat Allah,” ujar Ustadz Fatih Karim.

    Ia juga mengungkapkan, 2026 akan menjadi tahun penuh makna bagi Cinta Quran Foundation. Selain memperluas jangkauan program IBBQ, lembaga ini juga bersiap untuk melakukan sujud pertama di Masjid As-Sholihin Yokohama, Jepang, dari hasil wakaf masyarakat Indonesia. 

    “InsyaAllah Februari nanti, kami akan melakukan sujud pertama di Masjid As-Sholihin Yokohama. Itu bukan hanya seremoni, tapi bukti bahwa dakwah Al-Quran dari Indonesia bisa menembus dunia,” tambahnya.

    Acara Amazing Quran 2025 Jakarta juga menghadirkan berbagai tokoh inspiratif seperti Bunda Elly Risman, KH. Yasin Muthohar, Ustadz Faris BQ, Harri Firmansyah, dan publik figur Ivan Gunawan, serta dihadiri lebih dari 2.300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

    Ivan Gunawan, yang selama ini dikenal dekat dengan gerakan sosial kembali menunjukkan kepeduliannya. Dalam kesempatan itu, ia meluncurkan hijab edisi khusus Yokohama dengan desain bergaya Jepang. Ia juga mengumumkan bahwa seluruh hasil penjualan hijab tersebut akan disumbangkan untuk pembangunan Masjid As-Sholihin Yokohama.

    “Saya bikin hijab ini bukan sekadar produk, tapi bekal akhirat. Karena saya sadar, nanti kalau mati, saya nggak mungkin dibungkus kain Mandja (brand hijabnya). Jadi sebisa mungkin karya saya bisa jadi amal jariyah,” ujar Ivan Gunawan.

    Sebelumnya, Ivan juga telah mendonasikan hasil penjualan tas mewah senilai Rp500 juta untuk masjid yang sama. Ia menegaskan bahwa harta akan lebih bermakna jika bisa mengalirkan manfaat.

    “Kalau tas bisa habis dipakai, tapi masjid bisa dipakai orang sujud selama puluhan tahun. Itu investasi terbaik,” tambahnya.

    Amazing Quran 2025 Jakarta didukung oleh Bank Muamalat senilai Rp500 juta yang juga didedikasikan untuk program IBBQ. Acara ini menjadi simbol pergerakan dakwah yang tak hanya menginspirasi hati, tapi juga menggerakkan aksi. Dari memberantas buta aksara Qur’an di pelosok Indonesia hingga membangun rumah ibadah di Jepang, Cinta Quran Foundation terus mengukir langkah dakwah yang berlandaskan ilmu, kolaborasi, dan cinta kepada Al-Qur’an. 

    Jakarta: Cinta Quran Foundation menutup tahun 2025 dengan menggelar Amazing Quran di Pullman Central Park, Jakarta Barat, pada Ahad (14/12). Amazing Quran didedikasikan sepenuhnya untuk memperkuat gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an di Indonesia, yaitu Indonesia Bisa Baca Quran.
     

    Menurut data Kementerian Agama (2024), sebanyak 72,25 persen umat Islam Indonesia belum bisa membaca Al-Quran. Angka ini menjadi perhatian serius bagi Cinta Quran Foundation, yang sejak 2015 menjalankan program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ).
     
    Selama satu dekade, program ini telah menjangkau lebih dari 350.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan metode belajar yang sederhana, terukur, dan bisa diikuti semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga lansia.
     
    Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim, menegaskan bahwa Amazing Quran bukan sekadar acara spiritual, melainkan gerakan nyata untuk mengembalikan kedekatan umat dengan Al-Qur’an.

    “Banyak orang mencari ketenangan ke mana-mana, padahal semua jawaban sudah ada di Al-Qur’an. Tapi bagaimana bisa tenang kalau membacanya saja belum bisa? Karena itu, Amazing Quran kami dedikasikan untuk memberantas buta aksara Qur’an, agar rumah kita kembali bercahaya oleh ayat-ayat Allah,” ujar Ustadz Fatih Karim.
     
    Ia juga mengungkapkan, 2026 akan menjadi tahun penuh makna bagi Cinta Quran Foundation. Selain memperluas jangkauan program IBBQ, lembaga ini juga bersiap untuk melakukan sujud pertama di Masjid As-Sholihin Yokohama, Jepang, dari hasil wakaf masyarakat Indonesia. 
     
    “InsyaAllah Februari nanti, kami akan melakukan sujud pertama di Masjid As-Sholihin Yokohama. Itu bukan hanya seremoni, tapi bukti bahwa dakwah Al-Quran dari Indonesia bisa menembus dunia,” tambahnya.
     
    Acara Amazing Quran 2025 Jakarta juga menghadirkan berbagai tokoh inspiratif seperti Bunda Elly Risman, KH. Yasin Muthohar, Ustadz Faris BQ, Harri Firmansyah, dan publik figur Ivan Gunawan, serta dihadiri lebih dari 2.300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
     
    Ivan Gunawan, yang selama ini dikenal dekat dengan gerakan sosial kembali menunjukkan kepeduliannya. Dalam kesempatan itu, ia meluncurkan hijab edisi khusus Yokohama dengan desain bergaya Jepang. Ia juga mengumumkan bahwa seluruh hasil penjualan hijab tersebut akan disumbangkan untuk pembangunan Masjid As-Sholihin Yokohama.
     
    “Saya bikin hijab ini bukan sekadar produk, tapi bekal akhirat. Karena saya sadar, nanti kalau mati, saya nggak mungkin dibungkus kain Mandja (brand hijabnya). Jadi sebisa mungkin karya saya bisa jadi amal jariyah,” ujar Ivan Gunawan.
     
    Sebelumnya, Ivan juga telah mendonasikan hasil penjualan tas mewah senilai Rp500 juta untuk masjid yang sama. Ia menegaskan bahwa harta akan lebih bermakna jika bisa mengalirkan manfaat.
     
    “Kalau tas bisa habis dipakai, tapi masjid bisa dipakai orang sujud selama puluhan tahun. Itu investasi terbaik,” tambahnya.
     
    Amazing Quran 2025 Jakarta didukung oleh Bank Muamalat senilai Rp500 juta yang juga didedikasikan untuk program IBBQ. Acara ini menjadi simbol pergerakan dakwah yang tak hanya menginspirasi hati, tapi juga menggerakkan aksi. Dari memberantas buta aksara Qur’an di pelosok Indonesia hingga membangun rumah ibadah di Jepang, Cinta Quran Foundation terus mengukir langkah dakwah yang berlandaskan ilmu, kolaborasi, dan cinta kepada Al-Qur’an. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (SAW)

  • Flu ‘Menggila’ di AS Disebut Varian Baru, China-Jepang Ikut Dihantui Lonjakan Kasus

    Flu ‘Menggila’ di AS Disebut Varian Baru, China-Jepang Ikut Dihantui Lonjakan Kasus

    Jakarta

    Lonjakan kasus influenza di Amerika Serikat dan sejumlah negara Asia disebut kuat dipicu oleh kemunculan varian subclade K baru, yang kini mendominasi sirkulasi global. Varian ini menjadi perhatian serius karena dikaitkan dengan awal musim flu yang lebih cepat serta peningkatan kasus berat, terutama pada kelompok rentan.

    Data terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, pada pekan yang berakhir 6 Desember, kunjungan ke fasilitas kesehatan di AS dengan gejala demam disertai batuk atau sakit tenggorokan mencapai 3,2 persen. Angka ini melampaui ambang epidemi nasional dan menandai dimulainya musim flu.

    “Mayoritas virus influenza yang kami temukan musim ini adalah subclade K, varian dari Influenza A(H3N2),” demikian disampaikan otoritas kesehatan AS.

    Subclade K merupakan turunan dari H3N2, tipe influenza A yang secara historis kerap menyebabkan penyakit lebih berat dibandingkan subtipe lain. Musim flu yang didominasi H3N2 sering dikaitkan dengan lonjakan rawat inap, khususnya pada lansia dan penderita komorbid.

    Di New York State, dampak subclade K terlihat jelas. Kasus flu meningkat sekitar dua minggu lebih awal dari pola tahunan. Rawat inap akibat flu bahkan berlipat ganda setiap pekan selama dua minggu terakhir.

    “Kurva kasusnya membentuk pola J, artinya lonjakan kasus berat terjadi sangat cepat,” beber pejabat kesehatan di New York, dr James McDonald, dikutip dari CNN.

    Fenomena serupa juga terjadi di luar Amerika Serikat. Australia, negara tempat subclade K pertama kali terdeteksi, mencatat hampir 500 ribu kasus flu terkonfirmasi, memecahkan rekor nasional. Negara-negara lain seperti Jepang, China, Inggris, dan Kanada juga melaporkan musim flu yang lebih sibuk dari biasanya.

    Para ahli epidemiologi kerap menjadikan Australia sebagai indikator awal untuk memprediksi situasi di belahan bumi utara. Lonjakan tajam akibat subclade K di Australia memperkuat kekhawatiran akan musim flu berat di negara-negara lain.

    Meski demikian, sejumlah pakar mengingatkan bahwa dinamika flu tetap sulit diprediksi. Namun kehadiran subclade K dinilai berpotensi mengubah pola lama.

    “Dengan adanya varian baru, kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pola musim sebelumnya,” kata Dr. Angela Rasmussen, ahli virologi dari University of Saskatchewan.

    Otoritas kesehatan di berbagai negara kini menekankan pentingnya vaksinasi flu, pemantauan ketat varian yang beredar, serta kewaspadaan dini terhadap gejala, terutama di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat.

    Subclade K menjadi pengingat bahwa influenza bukan sekadar penyakit musiman biasa, tetapi ancaman yang terus berevolusi dan dapat menekan sistem kesehatan bila diabaikan.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Drone Rajawali Tanggap Bencana Karya Pelajar SMA Indonesia Juarai Kontes Robot Dunia

    Drone Rajawali Tanggap Bencana Karya Pelajar SMA Indonesia Juarai Kontes Robot Dunia

    Liputan6.com, Jakarta – Inovasi teknologi karya anak muda Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Tiga pelajar SMA, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti (16), Owen Tay Jia Hao (16) dari ACS Jakarta, dan Arga Wibawa (18), berhasil membawa Tim Bayu Sakti mencetak prestasi di level internasional melalui pengembangan Drone Rajawali, sebuah drone pintar untuk penanganan bencana.

    Lewat inovasi tersebut, Tim Bayu Sakti sukses menembus empat besar dunia dalam kategori Disaster Robotics Drone pada ajang World Robot Summit (WRS) 2025 di Fukushima, Jepang, Oktober 2025.

    Tak lama berselang, mereka kembali mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara 1 kategori Innovation Robot di World Robot Games (WRG) 2025 yang digelar di Taipei, Taiwan, awal Desember 2025. 

    Teknologi yang mengantarkan mereka ke podium internasional adalah Drone Rajawali, sebuah autonomous AI-powered drone yang dirancang khusus untuk membantu penanganan bencana.

    Drone ini mampu bergerak mandiri tanpa GPS, melakukan pemetaan area terdampak, serta mendeteksi berbagai indikator bahaya seperti retakan bangunan, label hazard, hingga karat menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan sensor LIDAR

    Gambaran setup dari Drone Rajawali

    Untuk memperkenalkan inovasi tersebut ke publik, Tim Bayu Sakti menggelar demonstrasi Drone Rajawali, Senin (15/12/2025) di sekolah ACS Jakarta.

    Aksi ini sekaligus menunjukkan kapabilitas drone yang telah melalui berbagai uji ekstrem di kompetisi internasional, mulai dari paparan panas, angin kencang, hingga gangguan magnetik.

    Ksatria menjelaskan, latar belakang pengembangan Drone Rajawali berangkat dari kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana.

    “Sering kali korban jiwa justru bertambah karena bantuan terlambat datang akibat akses transportasi dan komunikasi terputus. Drone Rajawali dirancang untuk membantu pemetaan cepat, penilaian risiko, serta memberikan informasi jalur evakuasi pada jam-jam pertama yang sangat krusial,” ujarnya.

    Ia menambahkan, “Drone ini mampu menjadi efek pengganda bagi tim penyelamat. Dengan sistem kendali yang sederhana, satu tim kecil dapat menjangkau area yang jauh lebih luas dibandingkan operasi manual semata.”

     

  • Eksekutif Global Ragukan Informasi AI, Tidak Transparan hingga Penjelasan Terbatas

    Eksekutif Global Ragukan Informasi AI, Tidak Transparan hingga Penjelasan Terbatas

    Bisnis.com, JAKARTA— Pemimpin data global meragukan informasi yang disajikan kecerdasan buatan (AI) karena kurangnya visibilitas terhadap cara AI mengambil keputusan. 

    Laporan “Global AI Confessions Report: Data Leaders Edition” dari Dataiku, The Universal AI Platform™, mengungkap 95% pemimpin data mengaku tidak memiliki pemahaman penuh atas proses pengambilan keputusan AI yang digunakan di organisasi mereka. 

    Laporan ini disusun berdasarkan survei The Harris Poll terhadap lebih dari 800 eksekutif senior bidang data di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Uni Emirat Arab, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan. 

    Hasilnya menunjukkan meskipun 86% responden menilai AI telah menjadi bagian dari operasi sehari-hari, masih terdapat kekhawatiran besar terkait lemahnya tata kelola, minimnya kemampuan penjelasan (explainability), serta adanya kepercayaan yang keliru terhadap kemampuan AI. 

    Bahkan, hanya 19% pemimpin data yang secara konsisten meminta agen AI untuk menunjukkan proses kerjanya sebelum digunakan, sementara 52% pernah menunda atau membatalkan implementasi agen AI tertentu karena keterbatasan penjelasan.

    Kondisi ini menempatkan Chief Information Officer dan Chief Data Officer pada posisi yang serba tertekan. 

    Di satu sisi, mereka kerap mendapat pengakuan atas keberhasilan implementasi AI, namun di sisi lain juga menjadi pihak yang paling berisiko disalahkan ketika teknologi tersebut menimbulkan kerugian bisnis. 

    Tekanan tersebut diperparah oleh kekhawatiran akan keberlangsungan karier, di mana 60% pemimpin data mengaku cemas kehilangan pekerjaan apabila AI gagal memberikan hasil nyata dalam dua tahun ke depan. 

    Co-founder and Chief Executive Officer Dataiku Florian Douetteau mengatakan temuan paling mengkhawatirkan dari laporan ini adalah perusahaan di seluruh dunia sedang mempertaruhkan masa depan mereka pada sistem AI yang belum sepenuhnya mereka percayai. 

    Kabar baiknya, lanjut dia, sebagian besar kegagalan inisiatif AI disebabkan oleh hambatan umum yang bisa diatasi melalui peningkatan keterjelasan, keterlacakan (traceability), dan tata kelola yang kuat. 

    “Itulah cara AI bisa beralih dari sekadar sensasi [hype] menjadi sebuah dampak nyata bagi bisnis,” kata Florian dalam keterangan resmi pada Senin (15/12/2025). 

    Masalah kepercayaan terhadap AI juga tercermin dari pengalaman nyata perusahaan. Dalam setahun terakhir, 59% responden menyebut halusinasi atau ketidakakuratan AI telah menimbulkan persoalan bisnis. 

    Walaupun 82% percaya AI mampu melampaui kemampuan atasan mereka dalam analisis bisnis, sebanyak 74% menyatakan akan kembali ke proses manual apabila tingkat kesalahan AI melampaui 6%. 

    Hampir seluruh pemimpin data, atau 89%, juga mengakui ada setidaknya satu fungsi bisnis yang tidak akan pernah sepenuhnya mereka serahkan kepada AI. 

    Perbedaan pandangan antara pemimpin data dan Chief Executive Officer turut menjadi penghambat pemanfaatan AI secara optimal. 

    Laporan ini dibandingkan dengan “Global AI Confessions Report: CEO Edition” yang dirilis sebelumnya, yang menunjukkan optimisme tinggi dari kalangan CEO. Sebaliknya, hanya 39% pemimpin data menilai jajaran eksekutif puncak benar-benar memahami AI. 

    Sebanyak 68% percaya para eksekutif melebih-lebihkan tingkat akurasi AI, dan 73% menilai mereka meremehkan kompleksitas dalam mencapai reliabilitas AI sebelum masuk tahap produksi.

    Kesenjangan tersebut dinilai menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak proyek AI masih terjebak di fase proof-of-concept atau uji coba. 

    Taruhannya tidak kecil, karena 56% pemimpin data memperkirakan akan ada Chief Executive Officer yang kehilangan jabatan pada 2026 akibat strategi AI yang gagal. Survei ini dilakukan secara daring pada 20–29 Agustus 2025 dan melibatkan total 812 responden. 

    Seluruh responden merupakan pemimpin data di perusahaan besar dengan pendapatan tahunan minimal US$1 miliar, atau setara sekitar Rp15 triliun per tahun, dengan jabatan mulai dari Vice President, Director, Managing Director, hingga jajaran eksekutif puncak atau C-suite.