Negara: Jamaika

  • Presiden lantik 31 tokoh dan diplomat sebagai duta besar

    Presiden lantik 31 tokoh dan diplomat sebagai duta besar

    Presiden Prabowo Subianto melantik 31 duta besar RI di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/3/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Presiden lantik 31 tokoh dan diplomat sebagai duta besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Maret 2025 – 20:21 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto melantik 31 tokoh dan diplomat sebagai duta besar Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat dan perwakilan RI untuk organisasi-organisasi internasional dalam upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/03).

    Sebanyak 31 duta besar RI itu dilantik Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25/P dan 40/P Tahun 2025 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dibacakan Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti.

    Upacara pelantikan duta besar dan pejabat lainnya diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian pembacaan keputusan presiden tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh RI.

    Usai pembacaan keputusan presiden dan daftar nama pejabat yang akan dilantik, Presiden Prabowo kemudian memimpin prosesi pengambilan sumpah jabatan yang diikuti oleh jajaran pejabat baru yang dilantik.

    “Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan Negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Presiden yang diikuti para pejabat tersebut.

    Kemudian, rangkaian upacara dilanjutkan dengan acara penandatanganan berita acara oleh para dubes baru itu, yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Di Istana Negara, beberapa pejabat dan menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri upacara pelantikan sejumlah pejabat sore ini, yaitu Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Ada pula dua wakil ketua Komisi I DPR RI, yaitu Dave Laksono dan Anton Sukartono.

    Dari total 31 duta besar yang dilantik sore ini, 25 duta besar memiliki latar karier sebagai diplomat, sementara enam orang lainnya merupakan nondiplomat, yaitu mantan hakim Mahkamah Konstitusi, guru besar, mantan KSAU, purnawirawan TNI AD, dan politikus sekaligus anggota DPR RI.

    Berikut daftar duta besar yang dilantik sore ini oleh Presiden Prabowo:

    1. Penny Dewi Herasati sebagai Duta Besar RI untuk Hungaria;

    2. Siti Ruhaini Dzuhayatin sebagai Duta Besar RI untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan;

    3. Dicky Komar sebagai Duta Besar RI untuk Republik Lebanon;

    4. Agus Priyono sebagai Duta Besar RI untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana;

    5. Andreano Erwin sebagai Duta Besar RI untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro;

    6. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo sebagai Duta Besar RI untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia;

    7. Yayan Ganda Hayat Mulyana sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia;

    8. Fikry Cassidy sebagai Duta Besar RI untuk Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, dan Republik Trinidad dan Tobango;

    9. Hendra Halim sebagai Duta Besar RI untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua;

    10. Tyas baskoro Her Witjaksono Adji sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Urganda, United Nation Environtmental Programme (UNEP), dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT);

    11. Mirza Nurhidayat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola;

    12. Ardian Wicaksono sebagai Duta Besar RI untuk Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Repuiblik Gambia, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai gading, dan Republik Sierra Leone;

    13. Siti Nugraha Mauludiah sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark, merangkap Republik Lithuania;

    14. Junimart Girsang sebagai Duta Besar RI untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT);

    15. Cecep Herawan sebagai Duta Besar RI untuk Republik Korea;

    16. Agung Cahaya Sumirat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah;

    17. Chandra Warsenanto Sukotjo sebagai Duta Besar RI untuk Republik Islam Pakistan;

    18. Listiana Operananta sebagai Duta Besar RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara;

    19. Manahan M. P. Sitompul sebagai Duta Besar RI untuk Bosnia dan Herzegovina;

    20. Rolliansyah Soemirat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan;

    21. Kartika Candra Negara sebagai Duta Besar RI untuk Republik Mozambik merangkap Republik Malawi;

    22. Bambang Suharto sebagai Duta Besar RI untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Burkina Faso, Republik Ghana, Republik Kongo, Republik Liberia, Republik Niger, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, Republik Togo, dan ECOWAS;

    23. Muhsin Syihab sebagai Duta Besar RI untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO);

    24. Simon Djatmoko Irwantoro Soekarno sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika;

    25. Susi Marleny Bachsin sebagai Duta Besar RI untuk Republik Portugal;

    26. Marsekal TNI (Purn.) Yuyu Sutisna sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania;

    27. Arief Hidayat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia;
    28. Didik Eko Pujianto sebagai Duta Besar RI untuk Republik Irak;

    29. Rina Prihtyasmiarsi sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko;

    30. Vedi Kurnia Buana sebagai Duta Besar RI untuk Republik Chile;

    31. Faizal Chery Sidharta sebagai Duta Besar RI untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.

    Sumber : Antara

  • Daftar Lengkap 31 Dubes yang Dilantik Prabowo: Ada Kader Gerindra, Eks KSAU, dan Hakim MK

    Daftar Lengkap 31 Dubes yang Dilantik Prabowo: Ada Kader Gerindra, Eks KSAU, dan Hakim MK

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melantik 31 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (dubes LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk negara sahabat, Senin (24/03/2025) di Istana Negara, Jakarta.

    Pengangkatan para dubes LBBP RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25/P dan 40/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengambil sumpah bagi para dubes yang dilantik pada hari ini.

    “Bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden Prabowo saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.

    Dari 31 nama yang dilantik tersebut, beberapa di antaranya ada yang berlatar belakang politikus, hakim, dan militer. Untuk yang berlatar politik terdapat nama Junimart Girsang yang merupakan politikus PDIP, ada juga nama Susi Marleny Bachsin yang merupakan kader dari Partai Gerindra.

    Sementara itu, terdapat dua nama mantan hakim Mahkamah Konstitusi yang dilantik menjadi duta besar yakni Manahan Sitompul dan Arief Hidayat. Selain itu, untuk yang berlatar belakang militer di antaranya adalah Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Yuyu Sutisna dan mantan Danpuspomad, Chandra Warsenanto Sukotjo.
     

    Adapun, 31 nama dubes LBBP RI yang dilantik yakni:
    1. Agus Priono, sebagai Duta Besar untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana;
    2. Andreano Erwin, sebagai Duta Besar untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro;
    3. Ardian Wicaksono, sebagai Duta Besar untuk Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone;
    4. Cecep Herawan, sebagai Duta Besar untuk Republik Korea;
    5. Dicky Komar, sebagai Duta Besar untuk Republik Lebanon;
    6. Fikry Cassidy, sebagai Duta Besar untuk Republik Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Republik Trinidad dan Tobago;
    7. Hendra Halim, sebagai Duta Besar untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua;
    8. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, sebagai Duta Besar untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia;
    9. Junimart Girsang, sebagai Duta Besar untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT);
    10. Mirza Nurhidayat, sebagai Duta Besar untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola;
    11. Penny Dewi Herasati, sebagai Duta Besar untuk Hungaria;
    12. Siti Nugraha Mauludiah, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Denmark, merangkap Republik Lithuania;
    13. Siti Ruhaini Dzuhayatin, sebagai Duta Besar untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan;
    14. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, sebagai Duta Besar untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nation Environtmental Programme (UNEP), dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT);
    15. Yayan Ganda Hayat Mulyana, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia;
    16. Agung Cahaya Sumirat, sebagai Duta Besar untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah;
    17. Chandra Warsenanto Sukotjo, sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Pakistan;
    18. Listiana Operananta, sebagai Duta Besar untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara;
    19. Manahan M. P. Sitompul, sebagai Duta Besar untuk Bosnia dan Herzegovina;
    20. Rolliansyah Soemirat, sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan;
    21. Kartika Candra Negara, sebagai Duta Besar untuk Republik Mozambik merangkap Malawi;
    22. Bambang Suharto, sebagai Duta Besar untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Ghana, Republik Niger, Republik Liberia, Republik Burkina Faso, Republik Togo, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, dan ECOWAS;
    23. Muhsin Syihab, sebagai Duta Besar untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO);
    24. Simon Djatwoko Irwantoro Soekarno, sebagai Duta Besar untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Republik Jamaika;
    25. Susi Marleny Bachsin, sebagai Duta Besar untuk Republik Portugal;
    26. Yuyu Sutisna, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Maroko, merangkap Republik Islam Mauritania;
    27. Arief Hidayat, sebagai Duta Besar untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia;
    28. Didik Eko Pujianto, sebagai Duta Besar untuk Republik Irak;
    29. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, sebagai Duta Besar untuk Republik Ceko;
    30. Vedi Kurnia Buana, sebagai Duta Besar untuk Republik Chile; dan
    31. Faizal Chery Sidharta, sebagai Duta Besar untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.

    Pelantikan Dubes LBBP RI diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk selanjutnya diikuti para undangan yang hadir.

    Tampak hadir dalam pelantikan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Ketua dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI.

  • Prabowo Resmi Lantik 31 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh

    Prabowo Resmi Lantik 31 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto melantik 31 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk negara sahabat pada Senin (24/3/2025). 

    Pengangkatan para dubes LBBP RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25/P dan 40/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. 

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengambil sumpah bagi para dubes yang dilantik pada hari ini. 

    “Bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Prabowo saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.

    Acara pelantikan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh perwakilan Duta Besar yang dilantik. Adapun 31 nama dubes LBBP RI yang dilantik yakni:

    1. Agus Priono, sebagai Duta Besar untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana;

    2. Andreano Erwin, sebagai Duta Besar untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro;

    3. Ardian Wicaksono, sebagai Duta Besar untuk Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone;

    4. Cecep Herawan, sebagai Duta Besar untuk Republik Korea;

    5. Dicky Komar, sebagai Duta Besar untuk Republik Lebanon;

    6. Fikry Cassidy, sebagai Duta Besar untuk Republik Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, Republik Trinidad dan Tobago;

    7. Hendra Halim, sebagai Duta Besar untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua;

    8. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, sebagai Duta Besar untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia;

    9. Junimart Girsang, sebagai Duta Besar untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT);

    10. Mirza Nurhidayat, sebagai Duta Besar untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola;

    11. Penny Dewi Herasati, sebagai Duta Besar untuk Hungaria;

    12. Siti Nugraha Mauludiah, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Denmark, merangkap Republik Lithuania;

    13. Siti Ruhaini Dzuhayatin, sebagai Duta Besar untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan;

    14. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, sebagai Duta Besar untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nation Environtmental Programme (UNEP), dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT);

    15. Yayan Ganda Hayat Mulyana, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia;

    16. Agung Cahaya Sumirat, sebagai Duta Besar untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah;

    17. Chandra Warsenanto Sukotjo, sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Pakistan;

    18. Listiana Operananta, sebagai Duta Besar untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara;

    19. Manahan M. P. Sitompul, sebagai Duta Besar untuk Bosnia dan Herzegovina;

    20. Rolliansyah Soemirat, sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan;

    21. Kartika Candra Negara, sebagai Duta Besar untuk Republik Mozambik merangkap Malawi;

    22. Bambang Suharto, sebagai Duta Besar untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Ghana, Republik Niger, Republik Liberia, Republik Burkina Faso, Republik Togo, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, dan ECOWAS;

    23. Muhsin Syihab, sebagai Duta Besar untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO);

    24. Simon Djatwoko Irwantoro Soekarno, sebagai Duta Besar untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Republik Jamaika;

    25. Susi Marleny Bachsin, sebagai Duta Besar untuk Republik Portugal;

    26. Yuyu Sutisna, sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Maroko, merangkap Republik Islam Mauritania;

    27. Arief Hidayat, sebagai Duta Besar untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia;

    28. Didik Eko Pujianto, sebagai Duta Besar untuk Republik Irak;

    29. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, sebagai Duta Besar untuk Republik Ceko;

    30. Vedi Kurnia Buana, sebagai Duta Besar untuk Republik Chile; dan

    31. Faizal Chery Sidharta, sebagai Duta Besar untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.

  • 10
                    
                        Prabowo Lantik 31 Duta Besar di Istana, Ada Politikus PDI-P hingga Eks Hakim MK
                        Nasional

    10 Prabowo Lantik 31 Duta Besar di Istana, Ada Politikus PDI-P hingga Eks Hakim MK Nasional

    Prabowo Lantik 31 Duta Besar di Istana, Ada Politikus PDI-P hingga Eks Hakim MK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    melantik para
    Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
    (Dubes LBBP) RI untuk sejumlah negara sahabat di
    Istana Negara
    , Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (24/3/2025).
    Sebanyak 31
    Duta Besar LBBP
    itu menjalani prosesi pelantikan yang pengambilan sumpah jabatannya dipimpin oleh Presiden.
    Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25/P dan 40/P Tahun 2025 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Nanik Purwanti.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, prosesi pelantikan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
    Kemudian, Prabowo mendiktekan sumpah jabatan yang diikuti oleh para Duta Besar.
    “Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji,” kata para Duta Besar mengikuti sumpah jabatan.
    “Bahwa saya untuk diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” imbuh dia.
    “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan melakukan dengan setia segala perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemerintah pusat, dan saya akan memenuhi dengan setia segala kewajiban lain-lain yang ditanggungkan kepada saya oleh jabatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh. Kiranya Tuhan menolong saya,” tutup para duta besar.
    Setelah pelantikan, Prabowo memberikan ucapan selamat dengan menyalami para duta besar yang dilantik satu per satu.
    Hadir dalam pelantikan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan (BG), dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno.
    Lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, serta Anggota DPR RI Budi Djiwandono.
    Berikut daftar Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) yang dilantik Prabowo hari ini:
    1. Manahan M. P. Sitompul sebagai Duta Besar untuk Bosnia dan Herzegovina.
    2. Penny Dewi Herasati sebagai Duta Besar untuk Hungaria.
    3. Muhsin Syihab sebagai Duta Besar untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO).
    4. Siti Nugraha Mauludiah sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Denmark, merangkap Republik Lithuania.
    5. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji sebagai Duta Besar untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, United Nations Environmental Programme (UNEP), dan United Nations Human Settlement Programme (UN-HABITAT).
    6. Marsekal TNI (Purn) Yuyu Sutisna sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania.
    7. Yayan Ganda Hayat Mulyana sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia.
    8. Fikry Cassidy sebagai Duta Besar untuk Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, dan Republik Trinidad dan Tobago.
    9. Listiana Operananta sebagai Duta Besar untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara.
    10. Rina Prihtyasmiarsi sebagai Duta Besar untuk Republik Ceko.
    11. Vedi Kurnia Buana sebagai Duta Besar untuk Republik Chile.
    12. Faizal Chery Sidharta sebagai Duta Besar untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.
    13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo sebagai Duta Besar untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia.
    14. Dicky Komar sebagai Duta Besar untuk Republik Lebanon.
    15. Didik Eko Pujianto sebagai Duta Besar untuk Republik Irak.
    16. Chandra Warsenanto Sukotjo sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Pakistan.
    17. Rolliansyah Soemirat sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan.
    18. Junimart Girsang sebagai Duta Besar untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund for Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT).
    19. Agung Cahaya Sumirat sebagai Duta Besar untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah.
    20. Cecep Herawan sebagai Duta Besar untuk Republik Korea.
    21. Simon Djatmoko Irwantoro Soekarno sebagai Duta Besar untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Republik Jamaika.
    22. Kartika Candra Negara sebagai Duta Besar untuk Republik Mozambique merangkap Republik Malawi.
    23. Mirza Nurhidayat sebagai Duta Besar untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola.
    24. Bambang Suharto sebagai Duta Besar untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Burkina Faso, Republik Ghana, Republik Kongo, Republik Liberia, Republik Niger, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, Republik Togo, Gabon, dan ECOWAS.
    25. Hendra Halim sebagai Duta Besar untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua.
    26. Susi Marleny Bachsin sebagai Duta Besar untuk Republik Portugal.
    27. Ardian Wicaksono sebagai Duta Besar untuk Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone.
    28. Andreano Erwin sebagai Duta Besar untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro.
    29. Agus Priyono sebagai Duta Besar untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana.
    30. Siti Ruhaini Dzuhayatin sebagai Duta Besar untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan.
    31. Arief Hidayat sebagai Duta Besar untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar 31 Dubes yang Bakal Dilantik Prabowo Hari Ini (24/3)

    Daftar 31 Dubes yang Bakal Dilantik Prabowo Hari Ini (24/3)

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melantik sejumlah Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Kepresidenan pada Senin (24/3/2025) sore.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan bahwa Duta Besar tersebut akan mewakili Indonesia di berbagai kawasan strategis dunia serta dalam beberapa organisasi internasional.

    “Pelantikan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat dan meningkatkan hubungan diplomatik serta memperluas kerja sama dengan negara-negara sahabat di berbagai belahan dunia,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Senin (23/3/2025).

    Acara pelantikan ini diperkirakan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara dan menjadi momentum penting bagi diplomasi Indonesia ke depan.

    Daftar Nama Dubes LBBP yang Bakal Dilantik Prabowo 

    1.    Sdri. Penny Dewi Herasati sebagai Duta Besar untuk Hungaria;

    2.    Sdri. Siti Ruhaini Dzuhayatin sebagai Duta Besar untuk Republik Uzbekistan, merangkap Republik Kyrgyzstan;

    3.    Sdr. Dicky Komar sebagai Duta Besar untuk Republik Lebanon;

    4.    Sdr. Agus Priyono sebagai Duta Besar untuk Republik Suriname, merangkap Republik Kooperatif Guyana;

    5.    Sdr. Andreano Erwin sebagai Duta Besar untuk Republik Serbia, merangkap Montenegro;

    6.    Sdr. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo sebagai Duta Besar untuk Republik Finlandia, merangkap Republik Estonia;

    7.    Sdr. Yayan Ganda Hayat Mulyana sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Swedia, merangkap Republik Latvia;

    8.    Sdr. Fikry Cassidy sebagai Duta Besar untuk Bolivarian Venezuela, merangkap Persemakmuran Dominika, Grenada, Saint Lucia, Saint Vincent dan The Grenadines, dan Republik Trinidad dan Tobango;

    9.    Sdr. Hendra Halim sebagai Duta Besar untuk Republik Panama, merangkap Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua;

    10.    Sdr. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji sebagai Duta Besar untuk Republik Kenya, merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Urganda, United Nation Environtmental Programme (UNEP), dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT);

    11.    Sdr. Mirza Nurhidayat sebagai Duta Besar untuk Republik Namibia, merangkap Republik Angola;

    12.    Sdr. Ardian Wicaksono sebagai Duta Besar untuk Republik Senegal, merangkap Republik Cabo Verde, Repuiblik Gambia, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai gading, dan Republik Sierra Leone;

    13.    Sdri. Siti Nugraha Mauludiah sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Denmark, merangkap Republik Lithuania;

    14.    Sdr. Junimart Girsang sebagai Duta Besar untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik San Marino, Republik Siprus, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agriculture Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT);

    15.    Sdr. Cecep Herawan sebagai Duta Besar untuk Republik Korea;

    16.    Sdr. Agung Cahaya Sumirat sebagai Duta Besar untuk Republik Kamerun, merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah;

    17.    Sdr. Chandra Warsenanto Sukotjo sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Pakistan;

    18.    Sdri. Listiana Operananta sebagai Duta Besar untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara;

    19.    Sdr. Manahan M. P. Sitompul sebagai Duta Besar untuk Bosnia dan Herzegovina;

    20.    Sdr. Rolliansyah Soemirat sebagai Duta Besar untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan;

    21.    Sdr. Kartika Candra Negara sebagai Duta Besar untuk Republik Mozambique merangkap Republik Malawi;

    22.    Sdr. Bambang Suharto sebagai Duta Besar untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Burkina Faso, Republik Ghana, Republik Kongo, Republik Liberia, Republik Niger, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, Republik Togo, dan ECOWAS;

    23.    Sdr. Muhsin Syihab sebagai Duta Besar untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO);

    24.    Sdr. Simon Djatmoko Irwantoro Soekarno sebagai Duta Besar untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika;

    25.    Sdri. Susi Marleny Bachsin sebagai Duta Besar untuk Republik Portugal;

    26.    Marsekal TNI (Purn.) Yuyu Sutisna sebagai Duta Besar untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania;

    27.    Sdr. Arief Hidayat sebagai Duta Besar untuk Republik Zimbabwe, merangkap Republik Zambia;

    28.    Sdr. Didik Eko Pujianto sebagai Duta Besar untuk Republik Irak;

    29.    Sdri. Rina Prihtyasmiarsi sebagai Duta Besar untuk Republik Ceko;

    30.    Sdr. Vedi Kurnia Buana sebagai Duta Besar untuk Republik Chile;

    31.    Sdr. Faizal Chery Sidharta sebagai Duta Besar untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia, merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union.

  • Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Jakarta

    Geng perempuan Forty Elephants menjadi legendaris berkat akal bulus mereka dalam berbagai aksi pencurian toko dan pencopetan di London. Kisah mereka sekarang diangkat dalam serial baru Disney+ oleh pencipta Peaky Blinders.

    Geng kriminal terorganisir yang beroperasi di ibu kota bukanlah hal baru.

    Mafia, yakuza, dan triad misalnya hanyalah sejumlah contoh gerombolan yang mendulang keuntungan besar di berbagai kota di seluruh dunia.

    Selain nama yang unik, Forty Elephants (Empat Puluh Gajah) berbeda karena mereka ini adalah sindikat khusus perempuan yang dipimpin seorang “ratu”.

    Terdiri dari enam episode, A Thousand Blows merupakan buah karya Steven Knight, penulis dan pencipta serial Peaky Blinders yang dibintangi Cillian Murphy.

    Serial ini berpusat pada pemimpin pertama Forty Elephants, Mary Carr, yang diperankan Erin Doherty.

    Doherty sebelumnya dikenal sebagai pemeran Putri Anne di serial The Crown.

    Knight awalnya didekati perusahaan produksi yang didirikan oleh pasangan suami-istri Stephen Graham dan Hannah Walters (mereka kemudian turut membintangi A Thousand Blows) untuk menulis drama tentang Moscow.

    Knight terpukau dengan kisah Moscow yang datang dari Jamaika dan berambisi menjadi pawang singa dan petinju terkenal.

    “Saya semakin tertarik setelah menggali cerita hidup Moscow lebih dalam,” ujar Knight dalam wawancara dengan BBC.

    “Kebetulan saya sudah lama ingin menceritakan kisah Forty Elephants. Kedua kisah nyata itu luar biasa dan terjadi pada waktu dan tempat yang sama.

    “Saya pikir akan menarik untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika Mary dan Hezekiah bertemudan itulah inti dari A Thousand Blows.”

    Papan iklan digital A Thousand Blows di atas Piccadilly Circus di London, Inggris pada 24 Februari 2025. (Getty Images)

    A Thousand Blows dibuka dengan adegan Moscow dan temannya yang baru tiba di ibu kota Inggris. Mereka menyaksikan kelihaian Carr dan gengnya menjalankan aksi pencopetan di dekat dermaga.

    Carr rupanya memiliki ambisi yang jauh lebih besar dan merencanakan perampokan yang nekat.

    “Siapa pun bisa mencuri dari kalangan bawah,” tukas Carr kepada para tangan kanannya.

    “Saatnya kita mencuri dari orang-orang yang lebih kaya.”

    Carr bertemu dengan Moscow di Blue Coat Boy, sebuah pub milik Henry ‘Sugar’ Goodson (diperankan Stephen Graham), petarung dan tokoh nyata dalam sejarah lainnya.

    Carr memperkenalkan dirinya sebagai “Ratu Forty Elephants, geng pencuri perempuan terbesar, tergesit, dan paling berdikari di seluruh London”.

    Getty Images Stephen Graham memerankan karakter Henry ‘Sugar’ Goodson di A Thousand Blows

    Sumber informasi yang dapat dipercaya tentang Mary Carr yang asli sangatlah langka.

    Carr lahir pada tahun 1862 di Holborn, London. Tahun 1881, dia menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan perempuan di Kent, sebuah fasilitas ketat untuk “perempuan yang terpuruk” dan dikelola Gereja Inggris.

    Tidak jelas mengapa Carr berakhir di fasilitas itu. Yang pasti, pada usia 14 tahun, dia sudah pernah dipenjara karena mencuri di sebuah toko.

    Ibunya sudah meninggal saat Carr beranjak remaja, sementara ayahnya, seorang pencuri dan penipu, kemungkinan mendekam di penjara atau di luar negeri.

    Menurut buku Brian McDonald, Alice Diamond and the Forty Elephants, Carr memiliki penampilan yang memukau dan bekerja sebagai penjual bunga di Covent Garden, London.

    Carr juga menjadi model seniman untuk Dorothy Tennant, yang menerbitkan buku bergambar berjudul London Street Arabs, dan untuk Frederic Leighton, yang terkenal dengan Flaming June.

    Sekitar tahun 1890, Carr terpilih sebagai “Ratu” Forty Elephants, sindikat beranggotakan sekitar 40 perempuan yang asal mulanya diselimuti misteri.

    Aturan khas Forty Elephants

    Sejarawan dan penulis Hallie Rubenhold adalah konsultan sejarah untuk A Thousand Blows.

    Dia sudah menulis sejumlah buku tentang perempuan dan kejahatan dan “pernah mendengar tentang Forty Elephants”.

    “Tetapi baru setelah [berpartisipasi dalam serial ini], saya melakukan penelitian mendalam tentang mereka,” ujar Rubenhold.

    “Mereka adalah karakter yang menarik tetapi sangat penuh teka-teki.”

    Menurut Rubenhold, beberapa sejarawan berpendapat Forty Elephants sudah muncul sejak awal abad ke-18.

    Namun, dia yakin ada penelitian mendalam yang dapat mengonfirmasi hal ini.

    “Tentu saja ada banyak perempuan yang menjadi pencuri dan pencopet pada periode itu, seperti yang ditunjukkan catatan persidangan,” ujar Rubenhold.

    “Namun bukan berarti itu serta merta terkait dengan Forty Elephants. Kita baru mendengar tentang mereka pertama kali pada tahun 1870-an.”

    Baca juga:

    Geng yang dipimpin Carr berbasis di sekitar wilayah Elephant and Castle di London selatan. Banyak dari anggotanya adalah pacar atau kerabat laki-laki dari geng pencuri bernama Elephant Boys.

    Nama Elephant and Castle berasal dari sebuah pub kumuh di distrik tersebut. Kegiatan kriminal utama Forty Elephants adalah mencopet dan mencuri di toko, sering kali menargetkan toko-toko kelas atas di London.

    Nama Carr dan rekan-rekannya berulang kali muncul dalam catatan polisi dan transkrip persidangan.

    Kadang-kadang nama mereka juga muncul di berita surat kabar yang memberitakan ketika mereka didakwa dengan pencurian dan penadahan barang curian.

    Getty Images Erin Doherty menjadi dikenal setelah memerankan Putri Anne di serial The Crown

    Jurnalis dan aktivis Henry Mayhew menggambarkan Elephant and Castle sebagai titik rawan kejahatan dalam bukunya London Labour and the London Poor yang terbit pada tahun 1851.

    Buku itu juga mendeskripsikan jenis metode pencurian di toko yang sering digunakan oleh Carr dan para Elephants.

    Biasanya, dua atau tiga perempuan akan masuk ke satu toko saat sedang ramai lalu meminta kepada penjaga toko untuk melihat-lihat barang dagangannya.

    “Mereka akan terus menerus melihat-lihat berbagai jenis barang kemudian meletakkan sejumlah belanjaan di konter,” tulis Mayhew dalam bukunya.

    “Ketika penjaga toko sibuk mengambil barang-barang baru dari etalase atau rak, salah satu dari mereka biasanya berusaha menyelipkan sesuatu di bawah jubah atau selendangnya, sementara yang lain mendistraksinya.”

    Geng Carr mengenakan pakaian yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pencurian.

    “Rok mereka dilapisi dari saku ke bawah, membentuk wadah besar di sekeliling gaun, dengan bukaan di depan. Ini adalah tempat mereka dapat memasukkan barang kecil, yang tidak terlihat di dalam crinoline [penyangga rok] yang lebar,” tulis Mayhew.

    Getty Images Steven Knight, pencipta Peaky Blinders, telah lama ingin mengisahkan geng perempuan Forty Elephants

    Rubenhold mengatakan orang-orang pada zaman itu mengasumsikan perempuan lebih jujur dan taat hukum.

    “Hal ini menguntungkan para Elephants keuntungan beraksi,” kata Rubenhold.

    “Operasi mereka tampaknya lebih canggih dan terorganisir daripada pencurian biasa.”

    Selain aksi pencurian, para Elephants juga menjadi spesialis pemerasan.

    Maryatau salah satu anggota gengnyabakal memancing seorang pria lanjut usia ke sebuah gang. Pria itu kemudian dituduh menyerang dirinya lalu diancam dilaporkan ke polisi.

    Anggota geng lainnya lalu muncul dan mengeklaim menyaksikan “serangan” tersebut.

    Korban biasanya akan menyerahkan barang-barang berharganya untuk menghindari rasa malu.

    Baca juga:

    Hal lain yang membedakan para Elephants dari penjahat lainya adalah seperangkat aturan yang mereka miliki atau dikenal sebagai “kode pencuri”.

    Semua anggota Elephants mesti mematuhi aturan-aturan ini.

    Menurut Brian McDonald, aturan-aturan itu dicatat oleh seorang rekan dari keluarga yang terhubung dengan para Elephants.

    Rekan itu bermaksud menjual catatannya ke pers, tetapi tetapi tidak pernah diterbitkan.

    Aturan-aturannya meliputi:

    “Tidak minum alkohol sebelum beraksi. Tidur mesti lebih awal.””Hasil dari pekerjaan dibagi rata oleh anggota kelompok yang terlibat, apa pun perannya.””Anggota tidak boleh saling menikung [baik mencuri uang maupun merebut pacar].”

    “Para Forties adalah semacam koperasi,” tulis McDonald.

    “Sosok Ratu memang tak terbantahkan, tetapi pembagian hasil yang sama dan dana komunal yang tersedia bagi mereka yang ditangkap membantu menumbuhkan rasa kesetaraan dan menyatukan sindikat.”

    Larangan mencuri pacar sesama anggota walaupun tidak selalu dipatuhi juga dirancang untuk menjaga keharmonisan kelompok, papar McDonald.

    Cincin berlian dan Alice Diamond

    Cengkeraman Carr pada Forty Elephants tampak melemah pada 1896.

    Tahun itu, Carr divonis bersalah atas penculikan seorang anak laki-laki berusia enam tahun, Michael Magee, di pacuan kuda Epsom.

    Menurut McDonald, Carr hadir di pengadilan “dengan jubah beludru hitam yang indah, berhiaskan bulu, di atas gaun sutra hitam. Kepalanya dihiasi topi Rembrandt bertepi lebar yang menampilkan lima bulu burung unta”.

    “Di jari-jarinya berkilauan tujuh cincin berlian, yang dinilai oleh seorang jurnalis lebih dari Pound 300 [merujuk ke situs Bank of England, itu senilai Pound 33.824 dengan kurs sekarang atau Rp 712 juta]. Pada saat upah seorang pekerja kurang dari Pound 2 (Pound 225 dengan kurs sekarang atau sekitar Rp 4,7 juta) setiap minggunya.”

    McDonald menduga Michael Magee dijual ibunya sendiri kepada seorang gangster. Anak itu kemudian ditempatkan dalam asuhan Carr untuk dijual ke pasangan yang tidak punya buah hati.

    Michael Magee ditemukan di rumah Carr 10 bulan setelah menghilang berkat tip anonim kepada polisi.

    Carr dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

    Ibu Michael tidak menginginkan anaknya kembali dan bocah itu pun dibawa ke panti asuhan.

    Baca juga:

    Pada tahun 1900, Carr kembali ditangkap karena menerima barang curian dan dijatuhi hukuman dua tahun.

    Setelah itu, pamor Carr pun merosot.

    McDonald melaporkan bahwa Carr terlibat dalam perampokan toko perhiasan di Ludgate Circus, London, pada tahun 1909, tetapi dia tidak dihukum.

    Carr kemudian diyakini “beroperasi” di wilayah Manchester.

    Dengan mengambil alias Lady Mary Carr, dia diundang ke acara-acara sosialita dan menjalankan tipu muslihatnya untuk meraup keuntungan.

    Carr diperkirakan meninggal pada tahun 1924, tetapi Forty Elephants tidak ikut mati bersamanya.

    Getty Images Stephen Graham, Steven Knight, Erin Doherty, Hannah Walters, dan Malachi Kirby menghadiri penayangan A Thousand Blows di Vue West End di London, Inggris pada tanggal 20 Februari 2025

    Salah satu penerus Carr sebagai ratu geng adalah Alice Diamond.

    Diamond juga muncul sebagai karakter dalam A Thousand Blows. Stephen Knight menggunakan sedikit kebebasan artistik dengan garis waktu untuk serial fiksinya.

    Diamond lahir pada tahun 1886 dari orang tua kriminal di Lambeth Workhouse.

    Pada usia 17 tahun, dia dihukum karena mencuri dari toko topi di Oxford Street.

    Menginjak usia 20 tahun, Diamond mengenakan satu set cincin berlian yang berfungsi ganda sebagai senjata.

    Di bawah kepemimpinan Diamond, para Elephants cenderung lebih terlibat dalam aksi kekerasan.

    Hal ini memberi banyak ruang bagi A Thousand Blows untuk dikembangkan menjadi serial yang berlanjut, seperti halnya Peaky Blinders.

    “Musim kedua sudah syuting, dan saya sangat ingin terus menceritakan kisahnya karena masih banyak yang bisa diceritakan,” kata Knight.

    “Masih ada orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Forty Elephants pada tahun 1950-an. Kebenaran dan kenyataan jauh lebih menarik dari karya fiksi apa pun.”

    Artikel versi Bahasa Inggris berjudul ‘A Thousand Blows: How a historic women-only gang menaced London for decades’ dapat Anda baca di BBC Culture

    Lihat juga video: Ketatnya Keamanan Konser Taylor Swift di London Imbas Teror ISIS Wina

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rampcheck di Terminal Mendolo Wonosobo Jelang Mudik Lebaran, Ada Bus dengan Izin Trayek Kedaluwarsa
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Maret 2025

    Rampcheck di Terminal Mendolo Wonosobo Jelang Mudik Lebaran, Ada Bus dengan Izin Trayek Kedaluwarsa Regional 20 Maret 2025

    Rampcheck di Terminal Mendolo Wonosobo Jelang Mudik Lebaran, Ada Bus dengan Izin Trayek Kedaluwarsa
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com-
    Menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025, Satlantas Polres
    Wonosobo
    bersama instansi terkait menggelar rampcheck atau pemeriksaan keselamatan kendaraan umum di
    Terminal Mendolo
    serta garasi bus Barito dan Jamaika di Kertek.
    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kanit Kamsel Satlantas Polres Wonosobo, Aiptu Rudi Nugroho, dengan melibatkan Dinas Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, serta perwakilan Jasa Raharja.
    Pemeriksaan dilakukan terhadap 15 unit bus untuk memastikan kelayakan kendaraan menjelang arus
    mudik Lebaran
    .
    Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh bus berada dalam kondisi layak jalan.
    Namun, petugas menemukan satu bus dengan izin trayek yang telah habis masa berlaku, serta empat bus lainnya dengan buku uji pengawasan trayek yang kedaluwarsa.
    Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Seno Hartanto, mengimbau seluruh operator bus agar segera memperbarui dokumen perizinan guna memastikan keselamatan penumpang.
    “Kami ingin memastikan perjalanan mudik berjalan dengan aman dan nyaman. Kami mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan di jalan. Ingat, Mudik Aman, Keluarga Nyaman,” ujar AKP Seno dalam keterangan resminya Rabu (19/3/2025).
    Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya memastikan kelancaran dan keamanan angkutan Lebaran 2025. Selama kegiatan berlangsung, situasi dilaporkan aman, lancar, dan terkendali.
    “Semoga semua armada untuk mudik nantinya memenuhi standart kelayakan jalan sehingga mudik aman dan lancar,” tutup AKP Seno
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    Infinity Castle di Berbagai Negara, Indonesia Paling Awal

    JABAR EKSPRES – Setelah sebelumnya sempat bocor jadwal penayangan untuk Indonesia, kini jadwal lengkap perilisan Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle di berbagai negara akhirnya terungkap.

    Film terbaru dari seri fenomenal ini siap mengguncang layar lebar di seluruh dunia.

    Baca juga : Ditengah Hiatus Panjang Kazuki Yao Pensiun Jadi Franky di Serial One Piece

    Film ini akan menghadirkan kelanjutan perjalanan Tanjiro dan kawan-kawan dalam pertempuran epik yang akan membawa kita masuk ke dalam Infinity Castle, markas besar para Iblis yang dipimpin langsung oleh sang antagonis utama, Muzan Kibutsuji.

    Disutradarai oleh Haruo Sotozaki dan diproduksi oleh Ufotable, film ini dipastikan akan memberikan pengalaman visual yang spektakuler, didukung oleh desain karakter dari Akira Matsushima serta musik dari Yuki Kajiura dan Go Shiina.

    Nah, buat kamu yang nggak sabar menantikan tayangnya di bioskop, berikut adalah jadwal lengkap Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle di berbagai negara:

    Jadwal Rilis Internasional Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle

    14 Agustus: Malaysia, Singapura, Pakistan15 Agustus: Kamboja, Indonesia, Vietnam20 Agustus: Filipina11 September: Meksiko, Cile, Peru, Argentina, Bolivia, Brasil, Karibia (Jamaika, Aruba, Suriname, Trinidad & Tobago, Curacao), Amerika Tengah, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Paraguay, Uruguay, Venezuela, Australia, Selandia Baru, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Mesir, Etiopia, Georgia, Yunani, Hungaria, Islandia, Irak, Israel, Italia, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Lithuania, Makedonia, Belanda, Oman, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Serbia, Slowakia, Slovenia, Swiss (berbahasa Italia), Suriah, Ukraina, Uni Emirat Arab.12 September: India, Mongolia, Spanyol, Bulgaria, Estonia, Finlandia, Kenya, Latvia, Nigeria, Norwegia, Polandia, Rumania, Afrika Selatan, Swedia, Turki, Inggris Raya.17 September: Belgia, Prancis, Afrika berbahasa Prancis, Luksemburg, Swiss (berbahasa Prancis).18 September: Moldova25 September: Austria, Jerman, Swiss (berbahasa Jerman)

    Sebelum menyapa para penggemarnya di seluruh dunia, film ini lebih dulu tayang perdana di Jepang pada bulan Juli sebagai penghormatan bagi negara asalnya.

    Baca juga : Kapan Blue Lock Season 3 Tayang? Ini Chapter di Manga Setelah Season 2

    Bukan sekadar film anime biasa, Kimetsu no Yaiba: Infinity Castle akan menjadi bagian dari trilogi movie yang dipersiapkan sebagai penutup perjalanan epik Tanjiro dalam membasmi iblis.

  • Musik, Kritik Sosial, dan Kontroversi: Dari Tupac hingga Sukatani

    Musik, Kritik Sosial, dan Kontroversi: Dari Tupac hingga Sukatani

    JAKARTA – Musik telah lama menjadi alat bagi para musisi untuk menyuarakan kritik terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Genre seperti rap, reggae, punk dan rock alternatif dikenal memiliki semangat pemberontakan dan sering menjadi medium protes.

    Musik sebagai Sarana Perlawanan

    Rap lahir dari komunitas Afrika-Amerika di Bronx, New York, pada 1970-an. Lirik-liriknya berbicara tentang ketidakadilan, kemiskinan, dan diskriminasi rasial. Salah satu ikon rap, Tupac Shakur, menyampaikan kritik sosial melalui lagu-lagu seperti Changes dan Keep Ya Head Up, yang mengangkat isu rasisme dan ketidaksetaraan ekonomi.

    Reggae berkembang di Jamaika pada 1960-an, dengan Bob Marley sebagai salah satu pelopornya. Melalui lagu seperti Redemption Song dan Get Up, Stand Up, Marley menyerukan perdamaian, persatuan, dan perlawanan terhadap penindasan, menjadikannya simbol gerakan hak asasi manusia dan anti-kolonialisme.

    Ilustrasi Foto Kebebasan Berekspresi yang Terbatas (Ilustrasi)

    Di era 1990-an, rock alternatif juga menjadi wadah kritik sosial. Kurt Cobain, vokalis Nirvana, mengekspresikan keresahannya terhadap tekanan sosial, budaya konsumtif, dan kesehatan mental dalam lagu-lagu seperti Smells Like Teen Spirit, yang kemudian menjadi simbol perlawanan generasi muda.

    Sementara itu, gerakan punk muncul pada pertengahan 1970-an sebagai reaksi terhadap dominasi musik rock yang semakin kompleks dan arus utama yang dianggap membosankan. Punk berkembang di beberapa kota besar seperti New York, London, dan Los Angeles, dengan ciri khas musik yang cepat, agresif, serta lirik yang penuh kemarahan dan kritik sosial.

    Selain musik, punk juga berkembang menjadi gaya hidup dan filosofi. Beberapa nilai utama dalam subkultur ini adalah:

    Do It Yourself (DIY): Mengutamakan kemandirian dalam bermusik, merilis album, hingga membuat fanzine sendiri.

    Antikemapanan: Melawan otoritas dan norma sosial yang dianggap menindas.

    Gaya Berpakaian: Rambut mohawk, jaket kulit, celana robek, dan aksesori mencolok menjadi identitas khas punk.

    Pada 1980-an, punk berkembang menjadi berbagai subgenre seperti hardcore punk (Black Flag, Minor Threat), pop punk (Green Day, Blink-182), dan anarcho-punk (Crass, Dead Kennedys). Hingga kini, punk tetap hidup sebagai gerakan budaya dan musik yang menolak kompromi dengan industri hiburan arus utama.

    Punk bukan sekadar genre musik, tetapi juga simbol perlawanan dan kebebasan berekspresi. Meski berasal dari genre yang berbeda, para musisi ini memiliki kesamaan: mereka menggunakan musik sebagai suara perlawanan dan tetap relevan hingga kini.

    Tragedi di Balik Musik Protes

    Beberapa musisi yang lantang bersuara menghadapi kritik tajam sepanjang karier mereka, bahkan mengalami kematian tragis.

    John Lennon (Imagine, Hey Jude). Pernyataannya yang kontroversial, termasuk klaim bahwa The Beatles “lebih populer dari Yesus,” menuai kecaman. Ia tewas ditembak penggemarnya, Mark David Chapman, pada 8 Desember 1980.

    Kurt Cobain (Smells Like Teen Spirit, Come as You Are). Musik Nirvana sering dikritik karena liriknya yang depresif. Cobain ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya pada 5 April 1994, diduga bunuh diri.

    Tupac Shakur (Changes, California Love). Liriknya yang menyoroti kekerasan, rasisme, dan ketidakadilan membuatnya sering mendapat kecaman. Ia ditembak dalam insiden drive-by di Las Vegas pada 7 September 1996 dan meninggal enam hari kemudian.

    Selena Quintanilla (Como La Flor, Bidi Bidi Bom Bom). Kariernya sempat dikritik karena transisinya ke musik pop dari Tejano. Ia ditembak oleh manajer fan club-nya, Yolanda Saldívar, pada 31 Maret 1995. Meski telah tiada, karya mereka terus berpengaruh di dunia musik hingga kini.

    Sukatani dan Kontroversi di Indonesia

    Di Indonesia, grup punk Sukatani tengah menjadi sorotan. Duo ini terdiri dari Novi Citra Indriyati alias Twister Angel dan Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy. Mereka dikenal dengan penampilan unik—mengenakan penutup kepala.

    Lirik lagu mereka, khususnya Bayar Bayar Bayar, membuat telinga beberapa anggota Polri di Polda Jateng memerah. Lagu tersebut menyindir praktik pungutan liar oleh oknum polisi, dengan lirik seperti, “Lapor barang hilang bayar polisi.”

    Akibatnya, Sukatani mendapat tekanan. Twister Angel dan Alectroguy bahkan muncul di media sosial untuk meminta maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian. Namun, alih-alih meredam mereka, Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo justru menawarkan mereka menjadi Duta Polri.

    Punk: Musik Perlawanan yang Tak Padam

    Sejak muncul pada 1970-an, punk memang dikenal dengan lirik yang tajam, penuh kritik sosial, dan perlawanan terhadap otoritas. Band-band luar seperti The Clash, Dead Kennedys, dan Sex Pistols kerap menyuarakan isu kemiskinan, korupsi, hingga kebebasan individu melalui musik mereka.

    Punk juga berkembang ke berbagai subgenre, seperti anarcho-punk yang lebih politis dan hardcore punk yang lebih agresif. Tak hanya dalam lirik, semangat Do It Yourself juga menjadi ciri khas punk, di mana musisi dan penggemarnya bergerak secara mandiri dalam menciptakan musik, merilis album, hingga mengorganisir konser tanpa bergantung pada industri musik mainstream.

    Sukatani hanyalah satu dari sekian banyak musisi yang membuktikan bahwa musik tetap menjadi medium kuat untuk menyuarakan keresahan sosial—meski konsekuensinya tak selalu ringan.

  • Benarkah Dunia Butuh Energi Nuklir demi Capai Target Iklim?

    Benarkah Dunia Butuh Energi Nuklir demi Capai Target Iklim?

    Jakarta

    Ketahanan energi kian menjadi isu di tengah digitalisasi teknologi yang mensyaratkan produksi berkapasitas tinggi.

    Pencarian daring berbasis kecerdasan buatan atau AI, misalnya, menyedot 10 kali lipat lebih besar energi listrik ketimbang melalui mesin pencarian seperti Google.

    Akibatnya, nuklir kembali dilirik, terutama oleh perusahaan teknologi, demi mengamankan pasokan listrik tanpa menambah beban emisi gas rumah kaca, GHG. Partai konservatif terbesar Jerman, CDU, misalnya menetapkan kembalinya riset nuklir sebagai tema kampanye jelang pemilu dini, Februari nanti.

    Henry Preston, juru bicara World Nuclear Association, WNA, meyakini pemerintahan di sejumlah negara telah menjadi lebih “pragmatis” dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, tuntutan saat ini adalah menyeimbangkan ketahanan energi dan krisis iklim, sembari mempertimbangkan peningkatan biaya dan jadwal pembangunan proyek energi bersih dengan “kapasitas besar”.

    Namun, kelompok lingkungan secara konsisten menunjukkan, proyek energi nuklir baru berbiaya mahal, dan biasanya memakan waktu sekitar satu dekade untuk dibangun setelah semua perencanaan dan perizinan. Akibatnya, pembangkit nuklir yang baru tidak bisa beroperasi tepat waktu untuk membantu memenuhi tujuan iklim.

    “Transisi energi memerlukan peralihan teknologi dalam tempo cepat. Sementara jenis solusi yang dapat diluncurkan paling cepat adalah energi terbarukan, terutama tenaga surya dan angin, dengan efisiensi energi, dan fleksibilitas sistem,” kata pegiat iklim global Climate Action Network Europe dalam pemeriksaan fakta daring.

    “Energi terbarukan secara konsisten mengungguli tenaga nuklir dalam hal biaya dan kecepatan distribusi dan oleh karena itu lebih dipilih daripada tenaga nuklir di sebagian besar negara,” demikian bunyi laporan Status Industri Nuklir Dunia, WNISR 2024. Riset tersebut menyebut rencana untuk meningkatkan kapasitas nuklir dalam beberapa dekade mendatang “tidak realistis.”

    Reaktor mini alternatif aman?

    SMR diklaim lebih aman, lebih murah dan lebih cepat dibangun ketimbang reaktor berukuran normal, serta bisa diadopsi oleh pembangkit fosil yang ada. Proyek yang sedang dikerjakan Amazon dan Google, misalnya, direncanakan akan mulai beroperasi awal tahun 2030an.

    Namun, organisasi lingkungan Climate Action Network membantah keunggulan SMR sebagai “janji kosong.” Perkaranya, “teknologi SMR belum diuji pada skala komersial.” Secara global, sejauh ini hanya dua proyek SMR yang telah dibangun, yakni di Rusia dan China dengan desain yang berbeda. Proyek-proyek tersebut terhubung ke jaringan listrik masing-masing pada tahun 2019 dan 2021.

    Laporan WNISR, yang sebagian didanai oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jerman, menunjukkan bahwa proyek SMR di kedua negara mengalami penundaan konstruksi yang signifikan, dan memakan waktu dua atau tiga kali lebih lama dari yang direncanakan semula. Proyek-proyek tersebut juga melampaui anggaran dan sejauh ini belum memproduksi listrik hingga kapasitas maksimal.

    Namun, industri nuklir mengatakan penundaan tersebut sudah diantisipasi karena proyek di Rusia dan China baru sekadar percontohan. Proyek-proyek mendatang, yang sekarang dalam tahap perencanaan,”berpotensi bisa beroperasi lebih cepat,” kata Preston dari WNA.

    Walau begitu Mycle Schneider, analis kebijakan nuklir independen dan penerbit laporan WNISR, mengatakan dalam email, hal ini hanya mungkin dilakukan dengan “reproduksi unit yang identik atau hampir identik,” dan bukan SMR dengan desain beragam, seperti di Rusia dan China.

    Schneider mengatakan, produksi panel surya, baterai yang terhubung ke jaringan, dan turbin angin yang meningkat pesat, dengan puluhan ribu unit dibuat setiap tahun, merupakan “manufaktur yang benar-benar modular” yang memungkinkan industri berinovasi dan menurunkan biaya dengan cepat.

    “Industri nuklir telah belajar dari pilot SMR di China dan Rusia bahwa tidak ada yang ingin mereproduksinya, dan tidak ada upaya untuk mendapatkan lisensi di negara Barat mana pun,” kata Schneider.

    Perlukah energi nuklir untuk tujuan iklim?

    Pada pertemuan puncak iklim 2023 di Dubai, energi nuklir untuk pertama kalinya tercantum di antara teknologi rendah emisi yang dibutuhkan untuk mencapai “pengurangan emisi gas rumah kaca yang luas, cepat, dan berkelanjutan.”

    Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim 2022 PBB juga menyebutkan nuklir, dengan mengatakan bahwa “tidak mungkin semua sistem energi rendah karbon di seluruh dunia akan bergantung sepenuhnya pada sumber energi terbarukan.”

    Meskipun mengakui bahwa angin dan matahari bisa berperan besar dalam mendorong transformasi energi, analis masih mengeluhkan ketidakandalan energi terbarukan, yang bergantung pada ketersediaan matahari dan angin.

    Sejak konferensi iklim Dubai, sebanyak 31 negara — di antaranya negara nuklir utama seperti Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang — telah berjanji untuk melipatgandakan kapasitas pada tahun 2050. Negara-negara non-nuklir seperti El Salvador, Jamaika, Moldova, dan Mongolia juga berniat serupa.

    Namun, laporan WNISR 2024 bernada skeptis terhadap janji pengembangan energi nuklir. Dengan mencantumkan serangkaian potensi hambatan seperti biaya tinggi, waktu konstruksi, dan kurangnya kapasitas industri, laporan tersebut menunjukkan bahwa untuk melipatgandakan kapasitas terpasang saat ini, lebih dari 1.000 reaktor baru akan dibutuhkan.

    Bahkan dengan SMR yang menyumbang sejumlah besar energi, “ratusan atau bahkan ribuan pembangkit perlu dibangun untuk mendekati tujuan itu,” kata Schneider dalam wawancara Desember 2023 dengan Bulletin of the Atomic Scientists.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (haf/haf)