Negara: Jalur Gaza

  • Harga Emas Diprediksi Bakal Melambung, Rupiah Justru Terancam Tembus Rp17.000 Setelah Lebaran 2025

    Harga Emas Diprediksi Bakal Melambung, Rupiah Justru Terancam Tembus Rp17.000 Setelah Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas dunia diprediksi bakal melambung pascalebaran 2025. Emas diperkirakan akan mencapai harga baru tertinggi pada April 2025 ini.

    Sayangnya, melambungnya harga emas ini kemungkinan juga diikuti dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

    “Target saya sendiri di bulan Maret, harga emas sekitar 3.092 dolar AS per troy ons. Kenyataanya, hari Senin (31 Maret 2025) kemarin harga emas tembus 3.120 dolar AS per troy ons,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, Selasa 1 April 2025.

    Dia pun memprediksi, harga emas dunia diperkirakan akan terus melambung setelah periode Lebaran.

    “Kemungkinan besar dalam bulan April ini harga emas dunia akan tembus 3.150 dolar AS per troy ons,” ujar Ibrahim Assuaibi.

    Jadwal implementasi kebijakan tarif impor Presiden Trump di AS tanggal 2 April 2025 dinilai akan mempengaruhi pergerakan harga emas. Kenaikan tarif impor ini bukan hanya berlaku pada Tiongkok, Eropa, Kanada, dan Meksiko saja.

    “Negara-negara yang perdagangannya dengan AS mengalami surplus juga bisa dikenakan kebijakan tarif tersebut termasuk Indonesia. Penerapan tarif ini akan menimbulkan permasalahan perang dagang,” tutur Ibrahim Assuaibi.

    Rupiah Bakal Tembus Rp17.000?

    Selain itu konflik geopolitik di Timur Tengah masih terus memanas. Israel penjajah masih melakukan serangan brutalnya ke Jalur Gaza bahkan di hari pertama Lebaran.

    Sementara itu, AS melontakan ancaman terhadap Iran, jika Iran tidak mau menegosiasikan program nuklirnya dengan AS.

    “Bagi Amerika, itu artinya perang terhadap Iran,” ucap Ibrahim Assuaibi.

    Melihat kondisi tersebut, dia juga melihat kenaikan harga emas akan disertai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dia mengaku was-was rupiah akan mengalami pelemahan yang dalam.

    “Kemungkinan besar dalam pembukaan pasar nanti setelah tanggal 7 April, rupiah bisa mendekati level Rp17.000 per dolar AS. Selain kondisi global, selama periode libur Lebaran Bank Indonesia tidak beroperasi, sehingga tidak melakukan intervensi di pasar,” kata Ibrahim Assuaibi.

    Dari data Bloomberg pada Selasa 1 April 2025, posisi nilai tukar rupiah hari ini Rp16.699 per Dolar AS. Posisi itu turun 0,72 persen atau 119 poin dibandingkan posisi sebelumnya.

    Sementara harga emas dunia hari ini tercatat 3.133 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga emas Antam di Indonesia, dari laman logammulia.com, Rp1.826.000 per gram belum termasuk pajak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Israel Perluas Serangan di Gaza, Keluarga Sandera Merasa Ngeri, Khawatir Terkait Pembebasan Tawanan – Halaman all

    Israel Perluas Serangan di Gaza, Keluarga Sandera Merasa Ngeri, Khawatir Terkait Pembebasan Tawanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan besar operasi militer di Gaza, Rabu (2/4/2025).

    Israel Katz mengatakan tentara akan merebut “wilayah yang luas” di wilayah Palestina.

    “Operasi tersebut akan merebut wilayah yang luas yang akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel,” katanya dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan berapa banyak wilayah yang direbut, dilansir Al Arabiya.

    Sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera yang ditawan di Gaza mengatakan, mereka “ngeri” dengan pengumuman Katz.

    Sebab, mereka khawatir tujuan pembebasan para tawanan telah “digeser ke bagian bawah daftar prioritas.”

    “Apakah sudah diputuskan untuk mengorbankan para sandera demi ‘keuntungan teritorial?’” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.

    “Alih-alih membebaskan para sandera melalui kesepakatan dan mengakhiri perang, pemerintah Israel mengirim lebih banyak tentara ke Gaza, untuk bertempur di wilayah yang sama tempat mereka bertempur berulang kali,” jelasnya.

    Katz minggu lalu memperingatkan bahwa militer akan segera “beroperasi dengan kekuatan penuh” di lebih banyak wilayah Gaza.

    Pada Februari, Katz mengumumkan rencana untuk sebuah badan yang akan mengawasi “keberangkatan sukarela” warga Palestina dari Gaza.

    Hal itu menyusul dukungan Israel terhadap usulan Presiden AS, Donald Trump, agar Amerika Serikat mengambil alih wilayah tersebut setelah merelokasi 2,4 juta penduduk Palestina.

    Kemudian, Israel melanjutkan pengeboman hebat di Gaza pada 18 Maret 2025 sebelum melancarkan serangan darat baru, yang mengakhiri gencatan senjata selama hampir dua bulan.

    Diberitakan AP News, perimeter keamanan Israel, yang membentang di sepanjang perbatasan dengan Israel di Gaza utara dan timur, telah menjadi bagian penting pertahanan negara selama beberapa dekade, digunakan sebagai cara untuk melindungi warganya yang tinggal di dekat wilayah tersebut.

    Katz meminta penduduk Gaza untuk “mengusir Hamas dan memulangkan semua sandera.”

    Kelompok militan tersebut masih menahan 59 tawanan, 24 di antaranya diyakini masih hidup, setelah sebagian besar tawanan lainnya dibebaskan melalui perjanjian gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.

    Pemerintah Israel telah lama mempertahankan zona penyangga tepat di dalam Gaza di sepanjang pagar keamanannya dan telah diperluas sejak perang dimulai pada 2023.

    Israel mengatakan zona penyangga diperlukan untuk keamanannya, sedangkan Palestina melihatnya sebagai perampasan tanah yang semakin mempersempit wilayah pesisir yang sempit, rumah bagi sekitar 2 juta orang.

    Katz tidak menyebutkan secara rinci wilayah Gaza mana yang akan direbut dalam operasi yang diperluas itu, yang menurutnya mencakup “evakuasi besar-besaran” penduduk dari wilayah pertempuran.

    Pernyataannya itu muncul setelah Israel memerintahkan evakuasi penuh kota selatan Rafah dan wilayah di sekitarnya.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel bermaksud mempertahankan kontrol keamanan yang terbuka, namun tidak ditentukan di Jalur Gaza setelah mencapai tujuannya menghancurkan Hamas.

    Israel terus menargetkan Jalur Gaza, dengan serangan udara semalam yang menewaskan 17 orang di kota selatan Khan Younis, kata pejabat rumah sakit.

    Para pejabat di Rumah Sakit Nasser mengatakan jenazah 12 orang yang tewas dalam serangan udara semalam yang dibawa ke rumah sakit tersebut termasuk lima wanita, satu di antaranya sedang hamil, dan dua anak-anak.

    NETANYAHU BERPIDATO – Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Selasa (25/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hamas dan bersumpah akan mengembalikan sandera dari Gaza. (Instagram @b.netanyahu)

    Para pejabat di Rumah Sakit Eropa Gaza mengatakan mereka menerima lima jenazah orang yang tewas dalam dua serangan udara terpisah.

    Diketahui, perang dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang.

    Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, termasuk ratusan orang yang tewas dalam serangan sejak gencatan senjata berakhir sekitar dua minggu lalu.

    Hal ini menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak menyebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau kombatan.

    Di sisi lain, Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 militan, tanpa memberikan bukti.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Media Israel Sebut Israel Ingin Buat Kamp Konsentrasi di Gaza untuk Kurung Warga Palestina – Halaman all

    Media Israel Sebut Israel Ingin Buat Kamp Konsentrasi di Gaza untuk Kurung Warga Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah media independen Israel menuding Israel ingin membuat “kamp konsentrasi” di Jalur Gaza.

    +972 Magazine, nama media itu, mengatakan Israel berniat memasukkan warga Gaza ke suatu zona terbatas dan membiarkan “bencana kelaparan mengurus sisanya”.

    Media itu awalnya menyinggung pernyataan jurnalis Israel bernama Yinon Magal yang menyebut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ingin mengevakuasi semua warga Gaza ke zona kemanusiaan baru.

    Zona itu akan tertutup dan semua yang masuk di dalamnya harus dicek dulu untuk memastikan mereka bukan anggota Hamas.

    Menteri Pertahanan Israel Katz juga menyampaikan rencana evakuasi warga Palestina dari zona tempur.

    “Ikuti nasihat Presiden AS: Kembalikan sandera dan singkirkan Hamas, dan pilihan lain akan terbuka bagi kalian, termasuk relokasi ke negara lain bagi yang menginginkannya. Alternatifnya adalah penghancuran total,” ujar Katz.

    +972 Magazine menyebut pernyataan di atas menunjukkan bahwa Israel bersiap memaksa warga Gaza untuk pergi ke area tertutup yang barangkali memiliki pagar pembatas.

    “Semua yang tertangkap berada di luar batas akan dibunuh, dan bangunan di sisa wilayah kantong itu mungkin akan dijadikan rata dengan tanah,” kata media itu.

    “Tanpa basa-basi, ‘zona kemanusiaan’ seperti yang disampaikan Magal, yang di dalamnya tentara ingin mengurung 2 juta penduduk Gaza, bisa diringkas hanya dalam dua kata, yakni kamp konsentrasi.”

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Menurut media itu, rencana Israel membangun kamp konsentrasi menunjukkan bahwa “migrasi sukarela” penduduk Gaza bukanlah hal yang masuk akal dalam situasi saat ini.

    Hanya akan sedikit sekali warga Gaza yang bersedia pindah, bahkan dalam situasi perang. Lalu, tidak akan ada negara yang bersedia menerima banyak sekali pengungsi Palestina.

    Baru-baru ini militer Israel meminta semua warga Rafah untuk mengevakuasi diri ke “zona kemanusiaan” di Al Mawasi.

    “Media-media Israel menyebutnya sebagai bagian dari kampanye untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa, tetapi hal itu bisa jadi merupakan langkah pertama untuk mendirikan kamp konsentrasi,” kata +972 Magazine.

    Menurut media, barangkali pemerintah dan militer Israel meyakini bahwa “migrasi sukarela” penduduk Gaza akan bisa menghapus kejahatan-kejahatan Israel. Jika warga Palestina bisa hidup lebih baik di tempat lain, tindakan Israel mungkin bisa dilupakan.

    “Kenyataan sedihnya ialah bahwa meski pemindahaan paksa dalam skala ini tidak bisa dilakukan, metode yang mungkin digunakan Israel bisa memunculkan kejahatan yang bahkan lebih parah, yakni kamp konsentrasi, penghancuran sistematis seluruh Gaza, dan bahkan mungkin pemusnahan secara sekaligus.”

    Adapun saat ini IDF mulai melancarkan serangan darat berskala besar di Rafah. IDF berusaha mencaplok wilayah yang akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel.

    Menurut Israel, dalam operasi di Rafah, akan ada evakuasi besar-besaran warga Gaza dari zona pertempuran.

    “Saya meminta warga Gaza agar sekarang bertindak menyingkirkan Hamas dan mengembalikan semua sandera. Ini satu-satunya cara mengakhiri perang,” kata Katz.

    Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, kamp konsentrasi adalah pusat penahanan bagi tahanan politik atau kelompok minoritas yang ditahan dengan alasan keamanan negara, eksploitasi, atau hukuman.

    Orang-orang kerap kali ditempatkan di kamp konsentrasi atas dasar etnis atau pandangan politik tertentu.

    Kamp konsentrasi berbeda dengan penjara yang menahan orang akibat perbuatan kriminal. Kamp konsentrasi juga berlainan dengan kamp tawanan yang menahan personel militer berdasarkan hukum perang.

    Kamp konsentrasi sering dikaitkan dengan rezim Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Saat itu banyak orang Yahudi, kelompok minoritas, dan warga sipil anti-Nazi yang ditempatkan di kamp konsentrasi.

  • Israel Akan Duduki 25 Persen Wilayah Gaza demi Tekan Hamas, Dimulai 2 Minggu Lagi – Halaman all

    Israel Akan Duduki 25 Persen Wilayah Gaza demi Tekan Hamas, Dimulai 2 Minggu Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Senin (31/3/2025), seorang pejabat senior Israel mengatakan militer Israel bakal memperbesar operasi militernya di Jalur Gaza.

    Menurut dia, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menduduki 25 persen wilayah Gaza dalam dua hingga tiga minggu mendatang.

    Kepada Axios, pejabat itu menyebut operasi darat menjadi bagian dari kampanye menekan Hamas secara maksimal supaya Hamas bersedia membebaskan lebih banyak sandera.

    Meski demikian, pendudukan kembali Gaza oleh Israel bisa saja di luar tujuan tujuan perang yang telah dinyatakan Israel. Di samping itu, pendudukan bisa menjadi dalih untuk memaksa warga Palestina meninggalkan Gaza.

    Apabila tidak ada kesepakatan baru tentang gencatan senjata dan pembebasan sandera, operasi militer Israel bisa menjadi lebih masif dan mengarah kepada pendudukan kembali Gaza. Israel pernah menduduki Gaza sejak tahun 1967 lalu menarik diri dari sana tahun 2005.

    Beberapa pejabat Israel mengatakan pendudukan kembali Gaza adalah langkah yang mengarah kepada penerapan rencana pemerintah Israel, yakni “migrasi sukarela warga Gaza”. Langkah itu juga diperlukan Israel untuk mengalahkan Hamas.

    PASUKAN PERTAHANAN ISRAEL – Foto yang diambil dari laman resmi IDF tanggal 12 Maret 2025 memperlihatkan beberapa tentara Israel saat beroperasi. (IDF)

    Sementara itu, pejabat lainnya memperingatkan, langkah tersebut bisa membuat Israel harus bertanggung jawab atas 2 juta penduduk Palestina selama pendudukan.

    Kabar mengenai rencana pendudukan Gaza keluar sehari setelah Hamas menerima usul Mesir mengenai gencatan senjata di Gaza.

    “Hamas menegaskan bahwa pihaknya tidak mencari syarat baru, hanya penerapan apa yang sudah ditandatangani dan dijamin,” kata Khalil Al Hayya, pemimpin Hamas di Gaza, saat pidato Idulfitri, dikutip dari The Cradle.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyusun apa yang disebutnya sebagai “tahap terakhir” operasi militer di Gaza.

    “Hamas akan meletakkan senjata. Pemimpinnya akan diizinkan pergi. Kita akan melihat keamanan umum di Gaza dan akan memungkinkan realisasi rencana Trump tentang migrasi sukarela,” ucap Netanyahu.

    “Inilah rencananya. Kita tidak menyembunyikannya dan siap membahasnya kapan pun. Kita punya kerja sama dengan dengan kekuatan terbesar di dunia.”

    Israel ancam caplok wilayah Gaza

    Bulan kemarin Israel juga dilaporkan mengancam akan menganeksasi atau mencaplok sebagian Gaza.

    Ancaman seperti itu adalah yang pertama kali sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Menurut Israel, aneksasi itu adalah balasan jika Hamas menyakiti warga Israel yang disanderanya.

    Selasa (18/3/2025) malam, Channel 12 melaporkan ancaman tersebut sudah disampaikan kepada Hamas. Ancaman itu keluar di tengah serangan-serangan udara terbaru Israel di Gaza.

    Sementara itu, seorang anggota Politbiro Hamas yang bernama Izzat al-Risheq mengatakan Israel akan mengorbankan nyawa para sandera jika meneruskan perang di Gaza.

    “Keputusan [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu untuk kembali berperang adalah keputusan yang mengorbankan sander Israel dan merupakan hukuman mati bagi mereka,” ujar al-Risheq kepada CNN.

    “Lewat perang dan penghancuran, musuh tidak akan mencapai yang gagal dicapainya melalui perundingan.”

    Menurut Channel 12, ancaman Israel disampaikan untuk menekan Hamas. Hilangnya wilayah Gaza disebut lebih buruk ketimbang hilangnya pejuang atau warga sipil.

    Banyak pakar di Israel, terutama sayap kanan, yang sudah lama meminta pemerintah Israel untuk mengancam akan mencaplok wilayah Gaza. Ancaman itu disebut menjadi satu-satunya cara pencegahan yang efektif terhadap Hamas.

    Adapun beberapa organisasi HAM sudah menduga Israel sedang menyiapkan skenario pencaplokan Gaza lewat pembuatan zona penyangga atau buffer zone di sepajang perbatasan Gaza.

    Foto-foto satelit memperlihatkan Israel telah menghancurkan semua bangunan dan infrastruktur berjarak sekitar 1 km dari perbatasan.

    (Tribunnews.com/Febri Prasetyo)

  • PBB Kutuk Keras Aksi Biadab Israel, Bantai 15 Orang Penyelamat Medis di Gaza

    PBB Kutuk Keras Aksi Biadab Israel, Bantai 15 Orang Penyelamat Medis di Gaza

    Jakarta

    Sekitar lima belas pekerja bantuan medis yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah atau Red Cross dan Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas dibantai Israel saat melakukan tugas kemanusiaan. Mayat ditemukan dari sebuah kuburan di pasir di selatan Jalur Gaza.

    Kepala bantuan PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa mayat-mayat itu dikubur di dekat “kendaraan yang rusak & bertanda jelas”.

    “Mereka dibunuh oleh pasukan Israel saat mencoba menyelamatkan nyawa. Kami menuntut jawaban & keadilan,” kata Tom Fletcher dikutip dari Reuters, Rabu (2/4/2025).

    Militer Israel tidak berkomentar langsung tentang kematian pekerja Bulan Sabit Merah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (30/3) malam, Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa mereka sangat terpukul dengan kematian tersebut.

    “Jenazah mereka diidentifikasi hari ini dan telah ditemukan untuk dimakamkan secara bermartabat. Para staf dan relawan ini mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk memberikan dukungan kepada orang lain,” katanya.

    Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan bahwa seorang pekerja dari kelompok Bulan Sabit Merah yang beranggotakan sembilan orang masih belum ditemukan.

    Kelompok tersebut hilang pada tanggal 23 Maret untuk merawat yang terluka di Rafah, setelah Israel melanjutkan serangan besar-besaran terhadap Hamas.

    Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa mereka juga menemukan jenazah enam anggota pertahanan sipil dan satu karyawan PBB dari daerah yang sama. Mereka mengatakan bahwa pasukan Israel telah menargetkan para pekerja medis.

    Pernyataan militer Israel tentang insiden tersebut mengatakan penyelidikan awal telah menentukan bahwa “beberapa kendaraan mencurigakan yang bergerak ke arah pasukan adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran”. IDF juga mengecam apa yang disebutnya sebagai “penggunaan infrastruktur sipil yang berulang oleh organisasi teroris” yang sampai kini tidak dapat dibuktikan.

    (kna/kna)

  • Ancaman di Balik Maraton Rekor Harga Emas

    Ancaman di Balik Maraton Rekor Harga Emas

    Jakarta

    Harga emas mencapai titik tertingginya sepanjang masa pada Selasa (1/4) kemarin. Nilai komoditas logam mulia ini diperkirakan akan terus meningkat saat pasar menunggu rincian tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akan segera diumumkan tengah pekan ini.

    Mengutip Reuters, Selasa (1/4/25), harga emas batangan telah mencapai rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut, menyentuh US$ 3.139,78 per ons. Sementara di dalam negeri, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat hari ini naik Rp 20.000 dan kembali memecahkan rekor termahal sepanjang sejarah ke level Rp 1.826.000 per gram.

    “Di samping penghindaran risiko umum, investor meningkatkan alokasi ke emas karena kebijakan perdagangan pemerintahan Trump mengancam status cadangan khusus dolar,” kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com.

    Di sisi lain pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan-kebijakan dari Trump yang membuat Dolar AS menguat, maka berdampak pada harga emas yang terus melambung tinggi.

    “Kemarin saya prediksi di Maret itu tembus di level US$ 3.100 (per troy ons) antara Jumat dan Senin tanggal 31 Maret. Rupanya, tembus di level US$ 3.200 (per troy ons). Lebih tinggi dari prediksi saya. Karena prediksi saya di semester pertama 2025 itu di angka US$ 3.150 (per troy) ons,” kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut ia bilang, meroketnya harga emas juga dipicu adanya perang dagang. Sebagai contoh, kebijakan perang dagang yang akan berlaku per 2 April 2025 terhadap negara-negara yang surplus neraca perdagangannya.

    “Neraca perdagangan bukan saja nanti berarti Tiongkok, Eropa, Kanada dan Meksiko. Bisa saja Indonesia masuk, karena sampai saat ini Indonesia pun juga masih surplus neraca perdagangannya dengan Amerika,” katanya melanjutkan.

    Hal kedua, terbangnya harga emas juga dipicu kondisi geopolitik di Timur Tengah. Saat hari pertama Idulfitri, masyarakat yang ada di Jalur Gaza mengalami insiden pengeboman di wilayah tersebut.

    “Kemudian, yang menarik yang terakhir adalah Trump mengancam akan mengebom Iran, kalau tidak ada kerja sama untuk masalah reaktor nuklirnya. Artinya, sudah jelas bahwa pemerintahan Trump itu diktator,” ia mengelaborasi.

    “Ini yang membuat harga emas kemungkinan besar akan mencetak rekor baru. Kemungkinan besar, angka US$ 3.150 (per troy ons) di bulan April ini kemungkinan tercapai. Kalau tidak di minggu ini, ya di minggu depan. Semua ekspektasi gagal total semua. Melebihi ekspektasi, karena gonjang-ganjing perang dagang ini cukup luar biasa,” tutupnya.

    (igo/eds)

  • Mantan Pilot Israel Kecam Serangan di Gaza: Ini Genosida, Dunia Harus Bertindak! – Halaman all

    Mantan Pilot Israel Kecam Serangan di Gaza: Ini Genosida, Dunia Harus Bertindak! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, mengecam sikap diam komunitas internasional terhadap serangan militer Israel di Gaza.

    Ia juga mengkritik dukungan tidak langsung dari beberapa negara Barat yang memasok senjata dan jet tempur ke Israel.

    Dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (1/4/2025), Shapira menegaskan negara-negara Barat dan Eropa turut bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Gaza.

    Menurutnya, kegagalan mereka untuk menghentikan dukungan terhadap Israel menjadi alasan utama konflik ini terus berlanjut.

    “Beginilah Holocaust terjadi terhadap leluhur saya, dan begitulah genosida di Gaza terjadi sekarang,” ungkap Shapira.

    Ia juga menyoroti warga Palestina di Gaza mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Shapira mengungkapkan mereka menemukan pecahan rudal di reruntuhan yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat.

    Kritik terhadap Pemerintahan Netanyahu

    Shapira juga mengkritik keras pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Dia menyebut Israel di bawah pemerintahan lNetanyahu lebih buruk daripada pemerintahan mana pun sebelumnya.

    Ia bahkan menyamakan kebijakan Netanyahu dengan rezim Nazi.

    Selain itu, ia juga menuding negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel turut berperan dalam kejahatan yang terjadi.

    Sebut Serangan Israel sebagai Terorisme

    Lebihy jauh, Yonatan Shapira menyerukan agar pembantaian di Gaza segera dihentikan.

    Mantan pemimpin skuadron di Angkatan Udara Israel selama Intifada Palestina kedua ini menuduh negara-negara Barat sengaja mendukung genosida terhadap warga Palestina.

    Menurutnya, pilot Israel telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil di Gaza.

    “Tidak ada kekuatan lain di wilayah ini yang telah menewaskan warga sipil tak berdosa sebanyak pilot Israel,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan pesawat tempur Israel dikirim ke Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon dengan tujuan membunuh warga sipil.

    Shapira pun menyadari bahwa perintah yang diberikan kepada tentara Israel merupakan tindakan terorisme.

    “Saya mulai menyadari bahwa ini adalah tindakan terorisme,” tegasnya.

    Shapira mengenang salah satu serangan udara yang menargetkan salah satu lingkungan terpadat di Gaza pada tengah malam.

    Sebuah bom seberat 1.000 ton dijatuhkan di sebuah rumah dan menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.

    “Para pelaku pembantaian di Gaza tidak boleh lolos dari keadilan. Mereka harus ditangkap, diinterogasi, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup,” tegasnya.

    Ia menambahkan, jika tentara dan perwira Israel tahu bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka, mereka pasti akan berpikir dua kali sebelum melakukan pembantaian di Gaza.

    3 Warga Palestina Tewas di Rafah, Total Korban Meningkat

    Serangan Israel terhadap sebuah rumah di utara Rafah, Jalur Gaza selatan, menewaskan tiga warga Palestina.

    Dikutip dari Al Jazeera Arabic, serangan ini menambah jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari ini menjadi 21 orang.

    Selain itu, serangan udara Israel juga menghancurkan sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

    Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan melakukan penembakan artileri di sebelah timur lingkungan Tuffah, Kota Gaza.

    Situasi di Gaza terus memburuk seiring dengan meningkatnya serangan yang menargetkan permukiman warga sipil.

    25 Toko Roti yang Didukung WFP Ditutup

    Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengungkapkan penangguhan bantuan ke Gaza terus memberikan dampak yang menghancurkan bagi warga yang membutuhkan.

    Dikutip dari pernyataannya kepada wartawan, Dujarric mengataka 25 toko roti yang sebelumnya didukung oleh Program Pangan Dunia (WFP) selama masa gencatan senjata kini ditutup akibat kekurangan tepung dan tidak tersedianya gas untuk memasak.

    Ia menambahkan bahwa WFP terus memprioritaskan distribusi makanan dengan stok yang tersisa.

    Namun, situasi tetap kritis sejak penutupan jalur penyeberangan kargo hampir sebulan yang lalu.

    Kondisi ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, dengan ribuan warga menghadapi kelaparan akibat terbatasnya pasokan pangan dan bahan bakar.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Perang Dagang Trump Bikin Geger Harga Emas Hingga Rupiah

    Perang Dagang Trump Bikin Geger Harga Emas Hingga Rupiah

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan mengumumkan tarif baru yang rencananya dikenakan kepada semua negara. Rencananya, pada Rabu, 2 April 2025 Trump akan mengumumkan pungutan timbal balik lantaran praktik dagang yang dianggap tidak adil oleh pemerintahannya. Hal ini berpotensi pada kian meroketnya harga emas.

    Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan-kebijakan dari Trump yang membuat Dolar AS menguat, maka berdampak pada harga emas yang terus melambung tinggi.

    “Kemarin saya prediksi di Maret itu tembus di level US$ 3.100 (per troy ons) antara Jumat dan Senin tanggal 31 Maret. Rupanya, tembus di level US$ 3.200 (per troy ons). Lebih tinggi dari prediksi saya. Karena prediksi saya di semester pertama 2025 itu di angka US$ 3.150 (per troy) ons,” kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut ia bilang, meroketnya harga emas juga dipicu adanya perang dagang. Sebagai contoh, kebijakan perang dagang yang akan berlaku per 2 April 2025 terhadap negara-negara yang surplus neraca perdagangannya.

    “Neraca perdagangan bukan saja nanti berarti Tiongkok, Eropa, Kanada dan Meksiko. Bisa saja Indonesia masuk, karena sampai saat ini Indonesia pun juga masih surplus neraca perdagangannya dengan Amerika,” katanya melanjutkan.

    Hal kedua, terbangnya harga emas juga dipicu kondisi geopolitik di Timur Tengah. Saat hari pertama Idulfitri, masyarakat yang ada di Jalur Gaza mengalami insiden pengeboman di wilayah tersebut.

    “Kemudian, yang menarik yang terakhir adalah Trump mengancam akan mengebom Iran, kalau tidak ada kerja sama untuk masalah reaktor nuklirnya. Artinya, sudah jelas bahwa pemerintahan Trump itu diktator,” ia mengelaborasi.

    “Ini yang membuat harga emas kemungkinan besar akan mencetak rekor baru. Kemungkinan besar, angka US$ 3.150 (per troy ons) di bulan April ini kemungkinan tercapai. Kalau tidak di minggu ini, ya di minggu depan. Semua ekspektasi gagal total semua. Melebihi ekspektasi, karena gonjang-ganjing perang dagang ini cukup luar biasa,” katanya.

    Tidak cuma itu, Ibrahim bilang, kebijakan Trump ini juga berpotensi melemahkan rupiah. Ia khawatir rupiah akan longsor ke angka Rp 17 ribu per US$ 1.

    “Ada ketakutan saya, rupiah ini akan mendekati Rp 17 ribu (per US$ 1). Karena kita tahu bahwa pasar pun juga masih libur sampai tanggal 7 April. Bank Indonesia pun juga tidak melakukan intervensi di pasar. Ini kemungkinan besar Rupiah pun juga akan melemah,” kata Ibrahim

    “Dari kebijakan ini, pasti yang akan terasa nanti adalah barang-barang impor. Karena batu bara, nikel, CPO (crude palm oil) ini pun juga masuk di Amerika. Artinya, pada saat nanti mereka masuk dan kena biaya impor, anggaplah 25% harganya akan dinaikkan. Berarti, pemerintah Indonesia harus mencari pasar baru,” ungkapnya.

    Masih belum ada kejelasan apakah Indonesia akan dikenakan tarif impor juga oleh AS. Namun ia menilai, pemerintah perlu melakukan persiapan dalam menghadapi kebijakan perang dagang besutan Trump ini.

    “Kita belum tahu nanti pernyataan (Trump) besok, apakah Indonesia akan kena juga terhadap perang dagang ini? Kita tahu sendiri, bahwa saat ini Indonesia pun juga sedang mengalami permasalahan ekonomi. Bukan hanya Indonesia, hampir semua negara. Apalagi nanti seandainya Indonesia masuk dalam kancah negara-negara yang surplus, ini pun juga harus siap-siap pemerintah melakukan tanggapan secepatnya,” ungkapnya.

    Ibrahim menilai, neraca perdagangan Indonesia dengan AS juga bisa terganggu. Meski, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bisa melirik potensi keuntungan dari kebijakan AS ini.

    “Masalah perang dagang di 2 April itu, saya sebagai seorang pengamat sudah empis-empisan bahwa ini akan terjadi seperti ini. Apalagi, defisit fiskal yang kemungkinan besar akan melebar,” tutupnya.

    (eds/eds)

  • Israel Minta Hamas Setujui Rencana Utusan AS untuk Lanjutkan Negosiasi – Halaman all

    Israel Minta Hamas Setujui Rencana Utusan AS untuk Lanjutkan Negosiasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersedia melanjutkan negosiasi mengenai Jalur Gaza, dengan syarat Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyetujui rencana yang diajukan oleh utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff.

    Hal ini disampaikan oleh sumber politik Israel yang enggan disebutkan namanya.

    Kesepakatan Pembebasan Sandera

    Kabar terbaru menyebutkan bahwa Hamas setuju untuk membahas pembebasan lima sandera Israel yang masih hidup tanpa prasyarat seperti gencatan senjata jangka panjang.

    “Dari sudut pandang kami, semua sandera di Jalur Gaza berada dalam situasi kemanusiaan, dan kami menuntut jaminan atas keselamatan mereka selama gencatan senjata dan negosiasi selanjutnya,” ungkap sumber pejabat Israel.

    Meskipun Israel menunjukkan keterbukaan untuk bernegosiasi, mereka secara tegas menolak persyaratan Hamas untuk mengakhiri perang.

    Israel tetap berpegang pada tuntutan yang diajukan oleh Netanyahu dalam pidatonya di depan Kongres musim panas lalu, termasuk kontrol keamanan Israel atas Jalur Gaza dan pelucutan senjata Hamas.

    Steve Witkoff Minta Hamas Bebaskan Sandera Melalui 2 Kali Pertukaran

    Utusan AS, Steve Witkoff, diutus oleh pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump untuk menengahi perundingan antara Hamas dan Israel bersama mediator dari Qatar dan Mesir.

    Rencana Witkoff mencakup pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dalam dua tahap.

    Tahap pertama direncanakan berlangsung pada awal perundingan, sedangkan tahap kedua akan dilakukan pada akhir perundingan.

    Witkoff menekankan, “Kami tidak bisa terus-menerus seperti ini. Itu sebabnya kami menuntut pembebasan sandera secara dua gelombang saja,” seperti dilaporkan Sky News.

    Jika negosiasi berjalan positif, semua sandera diharapkan dapat dibebaskan.

    Namun, Israel memperingatkan akan meningkatkan serangannya di Jalur Gaza jika Hamas tidak memberikan tanggapan positif terhadap tawaran tersebut.

    Pertukaran sandera melalui tahap pertama gencatan senjata telah berakhir pada akhir Februari lalu, namun Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sejak 18 Maret 2025, melanggar perjanjian gencatan senjata yang ada.

    Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 50.357 warga Palestina tewas dan lebih dari 114.400 lainnya terluka, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip oleh Anadolu Agency.

    Israel terus menyerukan kepada mediator untuk memberikan jaminan yang jelas bagi keselamatan sandera selama gencatan senjata dan perundingan, meskipun serangan di wilayah tersebut berpotensi membahayakan nyawa sanderanya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Israel Temukan Terowongan 1 Km dan Tempat Produksi Roket di Gaza, Warga Rafah Diminta Pergi – Halaman all

    Israel Temukan Terowongan 1 Km dan Tempat Produksi Roket di Gaza, Warga Rafah Diminta Pergi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku menemukan terowongan besar milik Hamas di Jalur Gaza pada Senin (31/3/2025).

    Menurut IDF, terowongan itu memiliki panjang satu kilometer dan menjadi bagian dari infrastruktur perang bawah tanah Hamas. Terowongan itu disebut belum ditemukan saat invasi Israel sebelumnya.

    Lalu, terowongan tersebut dihancurkan oleh satuan zeni bernama Yahalom di bawah komando Divisi Ke-252 IDF.

    Yedioth Ahronoth melaporkan, dalam operasi berbeda, pasukan Israel menemukan tempat produksi roket dan peluncur roket.

    Militer Israel mengklaim sudah ada lebih dari 50 pejuang Hamas yang tewas dibunuh Divisi Ke-252.

    Dalam beberapa hari terakhir Israel melanjutkan serangan di Gaza utara, termasuk di Beit Lahia. Kini IDF mengontrol Koridor Netzarim di Gaza tengah.

    Senin kemarin IDF mengeluarkan perintah evakuasi terhadap warga Palestina di Rafah dan kota-kota terdekat di Gaza selatan. Perintah itu merupakan perintah terbesar sejak gencatan di Gaza berakhir.

    Warga sipil diminta berpindah ke zona pantai di Al Mawasi. Militer Israel mengatakan saat ini belum ada rencana operasi militer berskala penuh di Rafah.

    Korban tewas bertambah 42 orang, warga Rafah diminta pergi

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya ada 42 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban luka bertambah 183 orang.

    Sudah ada 1.042 warga Palestina yang tewas sejak Israel kembali melancarkan serangan tanggal 18 Maret. 

    Dikutip dari BBC, PBB mengatakan persediaan makanan dan obat-obatan di Gaza hampir habis karena Israel menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret.

    Israel mulai melancarkan serangan besar di Rafah pada bulan Mei 2024. Saat ini sebagian besar Rafah telah hancur.

    Meski demikian, ada puluhan ribu warga Palestina yang kembali ke Rafah saat gencatan senjata. Mereka mendapati rumah-rumah mereka telah hancur.

    Saat operasi militer sebelumnya di Rafah, pasukan Israel mengontrol zona penyangga penting di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Israel menolak menarik diri dari sana seperti yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan.

    Israel mengklaim pasukannya harus tetap di sana agar bisa mencegah senjata diselundupkan ke Gaza.

    Seorang warga Rafah, Hifa Duhair, menceritakan kepulangannya ke kota itu.

    “Kami pulang ke rumah dua bulan lalu meski rumah kami hancur,” kata Duhair kepada Reuters.

    “Anak perempuan saya lahir di tenda, dan sekarang mereka memerintahkan pergi dari Rafah,” katanya.

    “Setengah dari anak-anak kami berjalan di depan kami dan yang lainnya tetap bersama kami. Semoga Allah membantu kami.”

    Sementara itu, PBB mengatakan perintah evakuasi dari Israel itu tidak memenuhi persyaratan hukum internasional.

    Israel disebut gagal memenuhi persyaratan kesehatan atau keamanan bagi warga sipil yang dipaksa mengevakuasi diri.

    Kemarin sebagian warga di Gaza selatan diimbau segera pergi ke Al Mawasi yang menjadi “zona kemanusiaan”. Namun, sebelumnya sudah ada banyak serangan Israel di sana sehingga tidak ada jaminan keamanan di Al Mawasi. (*)