Negara: Jalur Gaza

  • Koperasi Itu Soal Masa Depan, Bukan Masa Lalu

    Koperasi Itu Soal Masa Depan, Bukan Masa Lalu

    Jakarta

    Dunia sedang tidak baik-baik saja. Perang Rusia versus Ukraina yang membuat suram ekonomi Eropa sudah berjalan 3 tahun belum jelas akhirnya. Israel versus Palestina terus membara di seputar jalur Gaza. Presiden Amerika yang baru terpilih, Donal Trump, mengambil langkah-langkah kontroversial seperti keluar dari WHO, menghentikan bantuan USAID, mau mencaplok Greenland dan yang terakhir baru saja ditandatangani adalah pemberlakuan tarif timbal balik ke sejumlah negara, termasuk Indonesia yang kena tarif 32%.

    Dampak negatif tarif timbal balik Amerika ini terhadap perekonomian Indonesia bisa sangat signifikan. Jika tidak direspon secara cepat dan tepat bisa berbahaya. Kurs rupiah yang terus melemah terhadap USD berpotensi terus melemah. Sektor sawit, karet, tekstil dan alas kaki bakal terpukul. Akibatnya tekanan terhadap IHSG semakin kuat dan bisa berdampak ke sektor riil sehingga menambah jumlah penutupan pabrik dan terjadi PHK massal.

    Tentu ini bukan soal perasaan pesimis, tetapi soal kondisi yang realistis. Namun kata enterpreneur sejati, selalu ada peluang di setiap gelombang perubahan. Akan selalu muncul pelangi sesudah hujan badai besar menepi. Akankah masa depan ekonomi kita sesuram perkiraan kebanyakan pakar ekonomi?

    Kalau kita jeli, sesungguhnya ada tampak cahaya di ujung lorong gelap. Cahaya yang dinyalakan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan kebijakan pembelaan (affirmative policy) untuk mengembangkan ekonomi rakyat kecil di pedesaan melalui koperasi. Apa iya? Kita lihat mimpi Prabowo soal koperasi dan langkah kebijakan yang diambil selama ini.

    Dalam sebuah acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) di Jakarta pada bulan Nopember 2023 yang lalu, Prabowo Subianto yang saat itu masih menjadi kandidat Presiden, dengan tegas ingin membesarkan koperasi karena ayah dan kakeknya adalah juga pejuang koperasi. Oleh karena itu dia sebagai Ketua Dewan Pembina INKUD bermimpi dan bercita-cita suatu saat nanti koperasi turut memiliki pabrik, smelter, kapal ikan dan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

    Ketika Prabowo akhirnya resmi terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, tampaknya janji manis kampanye tersebut mulai direalisasikan. Berawal dari pemisahaan Kementerian Koperasi dari UMKM sehingga tampak visi Prabowo tentang koperasi bahwa sebagai badan usaha, koperasi tidak selalu berskala UMKM tetapi juga bisa berkembang besar. Bahkan bisa menjadi konglomerat nantinya. Ketika kementerian lain terkena efisiensi anggaran, Kementerian Koperasi justru diberi alokasi tambahan kredit untuk Koperasi sebesar Rp 10 trilyun melalui LPDB (Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir) Kemenkop RI.

    Prabowo juga tidak mau menunda realisasi program unggulannya yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang harus berjalan di awal tahun 2025. Dalam program ini, Prabowo memerintahkan agar suplai bahan baku baik dari pertanian, perikanan maupun peternakan sebisa mungkin tidak impor tetapi berasal dari lingkungan lokal yang dikelola oleh jaringan koperasi.

    Seperti langkah bidak kuda dalam catur, kebijakan yang tidak terduga berikutnya adalah pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu desa se-Indonesia. Langkah yang mengagetkan banyak pengamat ekonomi yang memang selama ini asing dengan istilah koperasi. Tidak ada nomenklatur koperasi di dalam textbook yang mereka baca.

    Visi besar pengembangan ekonomi rakyat ini juga tampak ketika Danantara terbentuk dan pasar merespon negatif ditandai anjloknya iHSG, Prabowo seolah tidak peduli. Menurutnya, biarkan harga saham naik turun, kalau harga pangan di masyarakat aman maka negara aman. Terbukti, dalam beberapa hari saja nilai IHSG kembali naik. Bahkan begitu Danantara selesai diresmikan di pagi hari, sore harinya Prabowo langsung memanggil manajemen Danantara dan Kementerian terkait ke istana dan memberikan arahan bahwa salah satu program yang akan didukung Danantara adalah pembentukan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih.

    Prabowo nampaknya yakin benar bahwa melalui koperasi, kesejahteraan rakyat di pedesaan akan meningkat sehingga dinamika ekonomi luar negeri tidak akan banyak berpengaruh. Prabowo seolah meresapi pemahaman Sukarno soal koperasi. Bagi Sukarno, koperasi harus difungsikan sebagai medium peningkatan pendapatan petani, buruh, dan rakyat miskin, sekaligus juga menjamin ketersediaan barang-barang bagi mereka. Sebab, ketiga golongan itu adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jika mereka produktif maka ekonomi Indonesia dapat bangkit.

    Ini Bukan Soal Masa Lalu, Tapi Masa Depan Ekonomi Indonesia

    Langkah Prabowo yang ingin membesarkan ekonomi nasional berbasis pedesaan melalui koperasi masih juga belum dipahami banyak pihak. Mereka cenderung sinis dan selalu beralasan soal masa lalu koperasi yang berperilaku korup dan penuh penyelewengan. Pandangan ini bisa jadi ada benarnya. Namun juga banyak kelirunya. Penyelewengan dan perilaku korup terjadi juga di model badan usaha kapitalis. Bahkan jauh lebih besar dan masif. Kasus Timah, Jiwasraya, Pertamina, Kominfo dan kredit ekspor yang besarnya ratusan trilyun tidak melibatkan koperasi sama sekali.

    Mereka mungkin juga seperti katak dalam tempurung. Tidak melihat bagaimana koperasi berkembang di negara-negara maju. Organisasi koperasi Dunia yaitu International Cooperative Alliance (ICA) baru mengumumkan pada tahun 2023 bahwa 300 koperasi teratas di seluruh dunia berhasil mencatatkan omset US$ 2 triliun (2,409 miliar USD) atau setara Rp. 30.000 triliun per tahun dengan acuan data keuangan tahun 2021. Meliputi usaha koperasi yang bergerak di sektor Pertanian (105 perusahaan), Asuransi (96 perusahaan), Perdagangan Besar dan Eceran mewakili sektor ekonomi terbesar ketiga (57 perusahaan).

    Dari segi omset terbesar, dua koperasi sektor keuangan menduduki posisi teratas, yaitu Groupe Crédit Agricole Perancis (omset 117,01 miliar USD pada tahun 2021) dan Grup REWE dari Jerman (omzet 82,03 Miliar USD pada tahun 2021). Menyusul di posisi ketiga koperasi ritel Groupe BPCE (omset 64,06 Miliar USD pada tahun 2021). Ada juga koperasi pertanian Jepang Zen Noh dengan omzet 55 milyar USD per tahun dan Koperasi industri pertanian Korsel Nonghyup yang beromzet 41 milyar USD per tahun. Kelasnya sudah seperti omzet konglomerat di Indonesia.

    Sayang memang koperasi di Indonesia belum masuk dalam ranking 300 besar koperasi dunia tersebut. Namun seperti halnya timnas sepakbola Indonesia yang sedang berjuang masuk 100 besar dunia versi FIFA, gerakan koperasi di bawah pemerintahan Prabowo mulai disiapkan untuk besar dan masuk 300 besar dunia. Bayangkan jika 70 ribu koperasi desa itu terealisasi dan memiliki bisnis dengan putaran omzet Rp 1 milyar saja per tahun maka sudah ada putaran Rp 70 trilyun per tahun. Itu belum ditambah putaran omzet koperasi yang ada sekarang sekitar 150 trilyun per tahun.

    Belum lagi efek penyerapan tenaga kerja jika koperasi desa ini berkembang. Rata-rata koperasi desa bisa menyerap 100-300 orang sebagai pekerja. Total bisa menyerap 10-20 juta pekerja.

    Kepemilikan usahanya juga tersebar di banyak orang. Bukan hanya di segelintir pemilik modal. Ekonomi yang berbasis rakyat banyak ini tampaknya akan menjadi model ekonomi Indonesia ke depan.

    Membangun Legacy Melalui Koperasi

    Tokoh buruh nasional Jumhur Hidayat yang juga pejuang ekonomi kerakyatan, dalam sebuah diskusi menyampaikan bahwa hanya koperasi bentuk usaha paling cocok untuk membentengi rakyat dari keserakahan kaum kapitalis. Dan itu adalah amanah konstitusi.

    Karena itu seyogyanya cabang-cabang usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan sifatnya memanfaatkan kekayaan alam harus berbentuk badan hukum koperasi. Seperti halnya di sektor pertanian, peternakan, perikanan, hutan, tambang dan bahkan minyak bumi. Kalau tidak, maka sumber daya alam tersebut akan habis dihisap kaum kapitalis. Dengan adanya koperasi akan lebih menjamin masa depan kehidupan warga setempat. Mereka memiliki posisi yang setara dengan pelaku bisnis lain.

    Bahkan, dalam bisnis modern seperti taksi online, sudah seharusnya para sopir ojol berhimpun dalam koperasi dan turut memiliki saham di perusahaan pemilik aplikasi sehingga relasi antara sopir dan pemilik aplikasi bukan hanya mitra tetapi juga sesama pemilik usaha. Seperti halnya koperasi peternak sapi perah di negara maju, yang memiliki saham di industri pengolahan susu. Ada kesetaraan antara rakyat dan pelaku bisnis. Koperasi sebagai fasilitas kelembagaannya.

    Prabowo yang di dalam darahnya mengalir ideologi koperasi sebagaimana diwariskan oleh kakeknya Margono Djojohadikoesoemo dan ayahnya Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo, tentu terpanggil untuk menghidupkan kembali gerakan koperasi di tanah air, terutama di pedesaan. Gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan pilar ekonomi nasional dari sedikit oligarki ke tangan rakyat banyak. Tentu ini langkah yang tidak mudah dan bakal menghadapi banyak tantangan seperti mendaki gunung terjal.

    Namun sesungguhnya semangat ini sama dengan semangat sejumlah masyarakat kota Rochdale, Inggris yang mendirikan koperasi pertama di dunia pada tahun 1844, sebelum akhirnya gerakan koperasi menyebar ke seluruh dunia. Mereka mendirikan koperasi sesungguhnya adalah respon atas kegagalan revolusi industri yang memperjuangkan konse Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan).

    Konsep tersebut dianggap gagal karena revolusi industri tidak membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi rakyat. Liberte atau kebebasan hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki kapital sehingga dapat meraup untung sebanyak-banyaknya. Begitu juga dengan Egalite dan Fraternite atau persamaan dan kebersamaan, hanya menjadi milik pemilik-pemilik modal besar.

    Hampir 200 tahun kemudian, dengan semangat yang sama, Prabowo ingin membangkitkan kembali gerakan koperasi di Indonesia. Langkah ini akan bertemu dengan semacam common sorrow, rasa senasib sepenanggungan di dalam hati masyarakat bawah yang selama ini terpinggirkan secara ekonomi. Cahaya di ujung lorong itu memang belum terlalu terang, tapi sepertinya akan terus membesar dan menerangi jalan. Semoga bisa menjadi legacy.

    Turino Yulianto, mantan Ketua Umum Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (Kokesma) ITB

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan dan Pemindahan Paksa: Warga Palestina Terjepit di Tanah Sendiri – Halaman all

    Serangan dan Pemindahan Paksa: Warga Palestina Terjepit di Tanah Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel telah membatasi akses warga Palestina ke sekitar dua pertiga wilayah Gaza dengan menetapkan sebagian besar kawasan tersebut sebagai zona terlarang, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

    Menurut laporan Al Jazeera, salah satu daerah yang terdampak adalah Rafah, di mana Israel mengeluarkan perintah pemindahan baru pada 31 Maret 2025, dengan peringatan akan adanya serangan militer yang lebih besar.

    Pembatasan ini juga mencakup bagian dari Kota Gaza.

    Pada Jumat pagi, 4 April 2025, pasukan Israel melancarkan serangan darat baru di Kota Gaza untuk memperluas apa yang mereka sebut sebagai zona keamanan.

    Kejadian ini memicu gelombang pengungsian massal terbesar selama konflik ini, yang memaksa ratusan ribu warga Palestina yang sebelumnya sudah mengungsi untuk kembali meninggalkan tempat tinggal mereka.

    Perjuangan terbesar yang dihadapi warga Palestina saat ini adalah pengungsian.

    Abu Hazem Khalef, seorang pria lanjut usia yang mengungsi dari wilayah timur Kota Gaza, menyatakan, “Kami dipaksa pergi dan kami bahkan tidak tahu harus ke mana.”

    JALUR GAZA – Peta Jalur Gaza yang dirilis OCHA PBB pada 4 April 2025, memperlihatkan zona terlarang. OCHA menyebut dua pertiga wilayah Jalur Gaza berada di bawah perintah pengungsian Israel atau di zona terlarang, semua penyeberangan ditutup. (X OCHA OPT (Palestine)/@ochaopt)

    Sementara itu, Mahmoud al-Gharabli, warga Palestina lainnya, menambahkan, “Kami kelelahan dan benar-benar hancur.” Banyak yang mencari tempat yang aman untuk mendirikan tenda, tetapi tidak jelas kemana mereka harus pergi.

    Serangan militer tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas.

    Kembali pada Jumat, pasukan Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 38 orang, sementara serangan sehari sebelumnya menyebabkan 112 kematian, mayoritas diantaranya perempuan dan anak-anak.

    Kondisi di Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza sangat memprihatinkan, dengan laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa banyak mayat tergeletak di lantai, dan dokter merasa tak berdaya dalam menyelamatkan nyawa.

    Gencatan Senjata Runtuh

    Israel melanjutkan serangannya ke Gaza sejak 18 Maret 2025, mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.

    Upaya perundingan dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan lebih lanjut mengalami kebuntuan.

    Netanyahu menuntut agar Hamas membebaskan 59 sandera Israel yang tersisa sebagai imbalan untuk tahanan Palestina dan bantuan kemanusiaan.

    Namun, Israel menolak untuk berkomitmen mengakhiri perang atau menarik pasukannya dari Gaza.

    Netanyahu juga menuntut agar Hamas melucuti senjatanya, sebuah syarat yang disebut oleh Hamas sebagai garis merah.

    Sementara itu, Hamas mengusulkan untuk kembali ke kerangka gencatan senjata tiga tahap yang telah disepakati sebelumnya dan menawarkan pembebasan seluruh sandera secara bersamaan sebagai imbalan untuk gencatan senjata permanen.

    Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, lebih dari 50.523 warga Palestina telah tewas dan sekitar 114.638 orang mengalami luka-luka.

    Di sisi lain, sebanyak 1.139 orang tewas di Israel akibat serangan Hamas, dengan lebih dari 200 orang masih disandera.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • PBB: Israel Ubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Menjadi Zona Terlarang – Halaman all

    PBB: Israel Ubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Menjadi Zona Terlarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel membatasi akses warga Palestina ke sekitar dua pertiga wilayah Gaza dengan menetapkan sebagian besar wilayah sebagai zona terlarang atau melalui perintah pemindahan paksa.

    Hal itu disampaikan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

    Mengutip Al Jazeera, salah satu wilayah yang termasuk dalam zona terlarang tersebut adalah Rafah.

    Di Rafah, militer Israel mengeluarkan perintah pemindahan baru pada 31 Maret lalu, dengan peringatan bahwa mereka akan kembali “bertempur dengan kekuatan besar”.

    Pembatasan ini juga mencakup sebagian Kota Gaza.

    Pada Jumat (4/4/2025) pagi, pasukan Israel melancarkan serangan darat baru di Kota Gaza untuk memperluas apa yang mereka sebut sebagai “zona keamanan”.

    Eskalasi ini memicu salah satu gelombang pengungsian massal terbesar selama perang, memaksa ratusan ribu warga Palestina, banyak di antaranya sudah mengungsi berkali-kali, untuk kembali meninggalkan tempat tinggal mereka.

    “Perjuangan terbesar kami sekarang adalah pengungsian,” ujar Abu Hazem Khalef, seorang pria lanjut usia yang mengungsi dari wilayah timur Kota Gaza, kepada Al Jazeera.

    “Saya menuju ke wilayah barat Kota Gaza, mencari tempat di mana saya bisa mendirikan tenda.”

    “Kami dipaksa pergi, dan kami bahkan tidak tahu harus ke mana,” tambah Mahmoud al-Gharabli, warga Palestina lainnya yang juga mengungsi.

    “Kami kelelahan dan benar-benar hancur.”

    Ancaman Netanyahu

    Serangan militer tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan meningkatkan tekanan militer untuk memaksa Hamas menyetujui tuntutan Israel.

    “Kami sekarang membagi Jalur Gaza dan meningkatkan tekanan, selangkah demi selangkah, agar mereka menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu dalam pesan video pada Rabu (2/4/2025).

    Pada Jumat, pasukan Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 38 orang, menurut sumber medis kepada Al Jazeera.

    Sehari sebelumnya, Kamis, serangan serupa dilaporkan menewaskan 112 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    Kondisi di Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, sangat memprihatinkan.

    Banyak korban dari wilayah utara dibawa ke fasilitas ini.

    “Kami melihat mayat-mayat tergeletak di lantai, jumlahnya mencapai puluhan,” kata kontributor Al Jazeera, Hani Mahmoud.

    “Para dokter tampak tak berdaya. Mereka tidak tahu harus berbuat apa.”

    “Dalam kondisi seburuk ini, mereka tidak bisa menyelamatkan nyawa siapa pun.”

    Kebuntuan Gencatan Senjata

    Israel kembali melanjutkan serangannya ke Gaza sejak 18 Maret 2025, mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.

    Upaya perundingan dengan Hamas gagal mencapai kesepakatan lanjutan.

    Netanyahu menginginkan agar Hamas membebaskan 59 sandera Israel yang tersisa dengan imbalan tahanan Palestina dan bantuan kemanusiaan, namun Israel menolak berkomitmen untuk mengakhiri perang atau menarik pasukan dari Gaza.

    Untuk kesepakatan gencatan senjata berikutnya, Netanyahu bersikeras agar Hamas melucuti senjatanya, tuntutan yang disebut Hamas sebagai “garis merah”.

    Netanyahu juga menginginkan kendali penuh atas keamanan di Gaza dan berencana mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut.

    Sementara itu, Hamas menyerukan kembalinya pada kerangka gencatan senjata tiga tahap yang pernah disepakati sebelumnya.

    Mereka juga menawarkan pembebasan seluruh sandera secara bersamaan sebagai imbalan atas gencatan senjata permanen.

    Sejak 7 Oktober 2023, perang Israel di Gaza telah menewaskan 50.523 warga Palestina dan melukai 114.638 orang.

    Di sisi lain, sebanyak 1.139 orang tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang disandera.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Israel Kirim Lebih Banyak Pasukan Darat ke Palestina dan Intensifkan Operasi, 17 Orang di Gaza Tewas – Halaman all

    Israel Kirim Lebih Banyak Pasukan Darat ke Palestina dan Intensifkan Operasi, 17 Orang di Gaza Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel mengirim lebih banyak pasukan darat ke wilayah Palestina untuk meningkatkan serangannya terhadap Hamas, Jumat (4/4/2025).

    Setidaknya 17 orang, beberapa dari keluarga yang sama, tewas setelah serangan udara menghantam kota Khan Younis di Gaza selatan, menurut staf rumah sakit.

    Beberapa jam kemudian, orang-orang masih mencari korban selamat di antara reruntuhan.

    Serangan itu menyusul serangan Israel selama beberapa hari, yang telah menewaskan 100 orang.

    Adapun serangan ini terjadi saat Israel mengintensifkan operasi, yang dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sanderanya.

    Pada hari Jumat, Israel mengatakan telah memulai aktivitas darat di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanannya.

    Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi menyeluruh untuk beberapa wilayah di Gaza utara sebelum operasi darat yang diharapkan.

    Kantor kemanusiaan PBB mengatakan sekitar 280.000 warga Palestina telah mengungsi sejak Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas bulan lalu.

    Dalam beberapa hari terakhir, Israel berjanji untuk merebut sebagian besar wilayah Palestina dan membangun koridor keamanan baru di wilayah tersebut.

    Untuk menekan Hamas, Israel telah memberlakukan blokade selama sebulan terhadap makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan yang menyebabkan warga sipil menghadapi kekurangan parah karena persediaan menipis — sebuah taktik yang menurut kelompok hak asasi manusia merupakan kejahatan perang.

    Israel mengatakan awal minggu ini, cukup banyak makanan telah masuk ke Gaza selama gencatan senjata selama enam minggu, untuk memenuhi kebutuhan sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah itu untuk waktu yang lama.

    Namun, Hamas mengatakan hanya akan membebaskan 59 sandera yang tersisa — 24 di antaranya diyakini masih hidup — sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, gencatan senjata yang langgeng, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

    Hamas telah menolak tuntutan agar mereka meletakkan senjata atau meninggalkan wilayah tersebut.

    Serangan yang terjadi sebelum fajar pada hari Jumat menghantam sebuah gedung bertingkat tiga.

    Selain menewaskan banyak orang, serangan itu juga melukai 16 orang dari keluarga yang sama.

    Reporter Associated Press melihat jenazah-jenazah dibawa dengan selimut, sementara yang lain mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan mengumpulkan sisa-sisa jasad yang hangus.

    “Kami tidak tahu bagaimana cara mengumpulkan dan mengubur mereka. Kami tidak tahu siapa saja yang menyimpan jasad mereka. Mereka dibakar dan dipotong-potong,” kata Ismail Al-Aqqad, yang saudara laki-lakinya tewas dalam serangan itu, begitu pula keluarga saudara laki-lakinya.

    Israel Perluas Zona Keamanan

    Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan darat baru di sebelah timur Kota Gaza, Jumat.

    Serangan itu untuk memperluas zona keamanan yang telah dibangunnya di dalam wilayah Palestina.

    “Selama beberapa jam terakhir pasukan telah mulai melakukan aktivitas darat di daerah Shejaiya di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, Jumat, dilansir Arab News.

    “Selama dan sebelum aktivitas tersebut, pasukan mengizinkan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran melalui rute yang terorganisir demi keselamatan mereka,” lanjut militer Israel.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tentara membagi Gaza dan “merebut wilayah” untuk memaksa Hamas membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan dalam serangan kelompok militan itu pada Oktober 2023 di Israel yang memicu perang Gaza.

    Pada Rabu (2/4/2025), Netanyahu mengatakan Israel sedang membangun koridor keamanan baru di Jalur Gaza untuk menekan Hamas, dengan maksud agar Hamas mengisolasi kota Rafah di selatan, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Palestina lainnya.

    Pengumuman itu muncul setelah menteri pertahanan Netanyahu mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Gaza dan menambahkannya ke dalam apa yang disebut zona keamanannya.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Israel Klaim Tewaskan Komandan Hamas

    Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menewaskan seorang komandan tinggi Hamas dalam sebuah serangan di kota pesisir Sidon, Lebanon.

    Israel mengatakan bahwa Hassan Farhat adalah seorang komandan wilayah barat Hamas di Lebanon dan bahwa ia bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap Israel, termasuk satu serangan pada bulan Februari 2024, yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai beberapa lainnya.

    Perang ini dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang, yang sebagian besar telah dibebaskan melalui perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan lainnya.

    Israel menyelamatkan delapan sandera yang masih hidup dan telah menemukan puluhan jenazah.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sebagai bagian dari serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak menyebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau kombatan.

    Kementerian tersebut mengatakan lebih dari separuh dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

    Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 militan, tanpa memberikan bukti.

    Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, dan pada puncaknya telah menyebabkan sekitar 90 persen penduduk mengungsi.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Israel Gunakan Taktik Memecah-mecah Gaza, Netanyahu Sebut IDF ‘Ganti Gigi’ – Halaman all

    Israel Gunakan Taktik Memecah-mecah Gaza, Netanyahu Sebut IDF ‘Ganti Gigi’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel kini “memecah-mecah” Jalur Gaza.

    Menurut Netanyahu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membuat koridor baru di Gaza dengan nama Koridor Morag.

    Koridor Morag akan memisahkan Kota Rafah dengan Kota Khan Yunis di Gaza. Morag sendiri berasal dari nama pemukiman Israel yang pernah ada di Gaza, tetapi dipindahkan tahun 2005.

    Netanyahu mengibaratkan manuver militer Israel baru-baru ini di Rafah sebagai “pergantian gigi”.

    “Malam kemarin di Jalur Gaza, kami mengganti gigi. IDF mengontrol wilayah, menyerang dan menghancurkan infrastruktur,” kata Netanyahu sebelum berangkat ke Hungaria.

    “Kita juga melakukan hal lain: Kita menguasai Koridor Morag. Ini akan menjadi Koridor Philadelphia kedua, koridor tambahan.”

    Israel menguasai Koridor Philadelphia saat pertempuran tahun kemarin. Menurut Israel, kontrol atas koridor itu sangat penting untuk memutus aliran senjata Hamas.

    KOTA RAFAH – Pasukan Israel (IDF) tampak berpatroli di antara reruntuhan bangunan di wilayah Rafah, Gaza Selatan. (IDF)

    Setelah mengontrol Philadelphia, Israel mengaku menemukan beberapa terowongan penyelundupan yang membentang dari Rafah ke Mesir di bawah koridor itu.

    Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Januari lalu, Israel diharuskan meninggalkan Philadelphia pada hari ke-50. Namun, Israel tidak menarik pasukannya dari sana dan bahkan melanjutkan serangan.

    Menurut laporan Maariv, Israel berusaha membagi Gaza menjadi empat bagian agar bisa makin menekan Hamas. Area di antara Philadelphia dan Morag akan menjadi satu bagian.

    “Kami sekarang memecah-mecah Gaza dan meningkatkan tekanan secara bertahap, jadi mereka (Hamas) akan membawakan sandera kepada kita. Selama mereka tidak membawakan sandera kepada kita, tekanan itu akan meningkat hingga mereka membawakannya,” kata Netanyahu.

    Ucapan Netanyahu itu dilontarkan saat IDF memperluas serangannya di seluruh Gaza. IDF juga mengerahkan divisi lain ke Gaza selatan dan melancarkan beberapa serangan udara di sana.

    Saat ini IDF mengoperasikan Divisi Ke-252 di Gaza utara dan Koridor Netzarim. Sementara itu, beberapa brigade, termasuk cadangan, beroperasi di Beit Hanoun, Beit Lahia, dan Koridor Netzarim.

    Menteri Pertahanan Israel Katz pada hari Rabu lalu menyebut operasi militer di Gaza sebagai Operasi Kekuatan dan Pedang. Kata Katz, operasi itu akan mencaplok daerah yang akan digabungkan dengan zona keamanan Israel.

    Di Rafah, IDF mengoperasikan Divisi Ke-36 dan akan berupaya mengontrol penuh Koridor Morag. 

    Pada saat yang sama IDF mengerahkan pasukan ke Beit Hanoun dan Beit Lahi untuk membuat zona penyangga utara sembari mengisolasi Kota Gaza.

    “Kami bertekad mencapai tujuan perang, dan kami bertindak tanpa henti, dengan jalur dan misi yang jelas,” ujar Netanyahu.

    Warga Rafah diminta pergi

    Beberapa waktu lalu Israel sudah meminta warga Rafah untuk mengevakuasi diri.

    Israel mulai melancarkan serangan besar di Rafah pada bulan Mei 2024. Saat ini sebagian besar Rafah telah hancur.

    Meski demikian, ada puluhan ribu warga Palestina yang kembali ke Rafah saat gencatan senjata. Mereka mendapati rumah-rumah mereka telah hancur.

    Saat operasi militer sebelumnya di Rafah, pasukan Israel mengontrol zona penyangga penting di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Israel menolak menarik diri dari sana seperti yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan.

    Israel mengklaim pasukannya harus tetap di sana agar bisa mencegah senjata diselundupkan ke Gaza.

    Sementara itu, PBB mengatakan perintah evakuasi dari Israel itu tidak memenuhi persyaratan hukum internasional.

    Israel disebut gagal memenuhi persyaratan kesehatan atau keamanan bagi warga sipil yang dipaksa mengevakuasi diri.

  • Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan darat baru di sebelah timur Kota Gaza pada Jumat (4/4/2025).

    Serangan itu untuk memperluas zona keamanan yang telah dibangunnya di dalam wilayah Palestina.

    “Selama beberapa jam terakhir pasukan telah mulai melakukan aktivitas darat di daerah Shejaiya di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, Jumat, dilansir Arab News.

    “Selama dan sebelum aktivitas tersebut, pasukan mengizinkan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran melalui rute yang terorganisir demi keselamatan mereka,” klaim Israel.

    Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tentara membagi Gaza dan “merebut wilayah” untuk memaksa Hamas membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan dalam serangan kelompok militan itu pada Oktober 2023 di Israel yang memicu perang Gaza.

    Pada Rabu (2/4/2025), Netanyahu mengatakan Israel sedang membangun koridor keamanan baru di Jalur Gaza untuk menekan Hamas, dengan maksud agar Hamas mengisolasi kota Rafah di selatan, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Palestina lainnya.

    Pengumuman itu muncul setelah menteri pertahanan Netanyahu mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Gaza dan menambahkannya ke dalam apa yang disebut zona keamanannya.

    Diberitakan AP News, gelombang serangan Israel menewaskan lebih dari 40 warga Palestina, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina.

    Israel telah berjanji untuk meningkatkan perang yang telah berlangsung hampir 18 bulan dengan Hamas hingga kelompok militan tersebut memulangkan puluhan sandera yang tersisa, melucuti senjata, dan meninggalkan wilayah tersebut.

    Israel mengakhiri gencatan senjata pada bulan Maret dan telah memberlakukan penghentian selama sebulan atas semua impor makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.

    Netanyahu menggambarkan poros baru itu sebagai koridor Morag, menggunakan nama permukiman Yahudi yang pernah berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, yang mengisyaratkan bahwa poros itu akan membentang di antara dua kota di selatan itu.

    Ia mengatakan itu akan menjadi “koridor Philadelphia kedua” yang merujuk pada sisi Gaza dari perbatasan dengan Mesir di selatan, yang telah berada di bawah kendali Israel sejak Mei lalu.

    Israel telah menegaskan kembali kendali atas koridor Netzarim, yang juga dinamai berdasarkan bekas pemukiman, yang memisahkan sepertiga bagian utara Gaza, termasuk Kota Gaza, dari sisa jalur pantai sempit tersebut.

    Kedua koridor yang ada membentang dari perbatasan Israel hingga Laut Tengah.

    “Kami memotong jalur itu, dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah, sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu.

    Penolakan Otoritas Palestina

    Otoritas Palestina yang didukung Barat, yang dipimpin oleh para pesaing Hamas, menyatakan “penolakannya sepenuhnya” terhadap koridor yang direncanakan Israel.

    Pernyataan tersebut juga menyerukan Hamas untuk menyerahkan kekuasaan di Gaza, tempat kelompok militan tersebut menghadapi protes yang jarang terjadi baru-baru ini.

    Di Gaza utara, serangan udara Israel menghantam gedung PBB di kamp pengungsi Jabaliya yang sudah dibangun, menewaskan 15 orang, termasuk sembilan anak-anak dan dua wanita, menurut Rumah Sakit Indonesia.

    Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang militan Hamas di pusat komando dan kendali.

    Bangunan tersebut, yang sebelumnya merupakan klinik, telah diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi, dengan lebih dari 700 orang tinggal di sana, menurut Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, penyedia bantuan utama di Gaza.

    Tidak ada staf PBB yang terluka dalam serangan itu.

    Ia mengatakan staf PBB memperingatkan orang-orang tentang bahaya jika tetap tinggal di sana setelah pemogokan hari Rabu, tetapi banyak yang memilih untuk tetap tinggal, “hanya karena mereka tidak punya tempat lain untuk dituju.”

    PASUKAN ISRAEL – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. (Yedioth Ahronoth/IDF)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 112 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza, sebagian besar termasuk wanita dan anak-anak di antara 33 orang yang tewas dalam tiga serangan terpisah terhadap sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza.

    Israel memerintahkan lebih banyak pengusiran paksa dari lingkungan selatan Kota Gaza karena PBB memperkirakan sekitar 280.000 warga Palestina mengungsi secara paksa sejak Israel melanggar gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret.

    Pembunuhan 15 petugas medis dan pekerja darurat oleh Israel baru-baru ini – sebuah dugaan kejahatan perang – adalah “salah satu momen tergelap” dalam perang di Gaza, kata presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

    Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan semalam di Gaza, termasuk serangan terhadap sebuah rumah di tenggara Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 10 orang.

    Jet tempur Israel juga telah mengebom dan menghancurkan pabrik desalinasi air di sebelah timur Kota Gaza di utara, dalam serangan terbaru terhadap infrastruktur penting di daerah kantong yang terkepung tersebut.

    Militer Israel telah menembak dan membunuh dua warga Palestina dalam serangan terpisah semalam di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, dan desa Husan, sebelah barat Betlehem.

    Serangan militer Israel terhadap Lebanon terus berlanjut sepanjang malam, dengan tiga orang tewas setelah sebuah pesawat tak berawak mengebom sebuah apartemen di kota pelabuhan Sidon, Lebanon.

    Pemerintahan Trump berencana untuk membekukan hibah federal senilai $510 juta untuk Universitas Brown atas tuduhan anti-Semitisme di kampusnya, kantor berita Reuters telah melaporkan.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.523 warga Palestina dipastikan tewas dan 114.638 terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • ICC Prihatin dengan Hongaria yang Pilih Keluar dari ICC setelah Tolak Tangkap Netanyahu – Halaman all

    ICC Prihatin dengan Hongaria yang Pilih Keluar dari ICC setelah Tolak Tangkap Netanyahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyatakan keprihatinannya atas keputusan Hongaria untuk menarik diri dari pengadilan tersebut.

    Dalam suratnya kepada Hongaria pada hari Kamis (3/4/2025), ia mendesak Hongaria untuk terus menjadi pihak yang teguh dalam Statuta Roma, perjanjian yang menjadi dasar pembentukan ICC.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengatakan negaranya akan menarik diri sepenuhnya dari ICC.

    Keputusan itu diumumkan pada hari yang sama ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang didakwa oleh ICC, mengunjungi Hongaria.

    Viktor Orban menyambut Netanyahu itu dengan penghormatan militer penuh di Distrik Kastil Budapest. 

    Kedua sekutu dekat itu berdiri berdampingan saat sebuah band militer bermain dan prosesi rumit tentara berkuda dan membawa pedang serta senapan berbayonet berbaris lewat.

    Saat upacara berlangsung, kepala staf Viktor Orban, Gergely Gulyás, merilis pernyataan singkat yang mengatakan pemerintah akan memulai prosedur penarikan untuk meninggalkan ICC, yang mungkin memakan waktu satu tahun atau lebih untuk diselesaikan.

    Viktor Orban kemudian mengatakan ia yakin ICC adalah pengadilan politik.

    Sebelumnya, ICC yang berpusat di Den Haag, Belanda, mengeluarkan surat perintahnya penangkapan Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas dugaan  melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Negara-negara penanda tangan ICC, seperti Hongaria, diharuskan untuk menangkap setiap tersangka yang menghadapi surat perintah jika mereka menginjakkan kaki di wilayah mereka.

    Namun, Hongaria menolak untuk menangkap Netanyahu ketika ia berkunjung ke Budapest pada hari Kamis, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Alasan Hongaria Keluar dari ICC

    Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengungkap alasannya untuk menarik Hongaria keluar dari ICC.  

    “Hongaria tidak pernah sepenuhnya berkomitmen pada Mahkamah Pidana Internasiona,” kata Perdana Menteri Viktor Orban pada hari Jumat (4/4/2025).

    Berbicara di radio negara, Viktor Orban memberikan pembenaran mengapa Hongaria tidak menahan Benjamin Netanyahu pada hari Kamis ketika berkunjung ke Budapest meski ada surat perintah penangkapan ICC.

    “Hongaria selalu setengah hati dalam keanggotaannya di ICC,” kata Orban, seperti diberitakan The Associated Press.

    Hongaria bergabung dengan ICC selama masa jabatan pertama Viktor Orban sebagai perdana menteri pada tahun 2001.

    “Kami menandatangani perjanjian internasional, tetapi kami tidak pernah mengambil semua langkah yang seharusnya membuatnya dapat ditegakkan di Hongaria,” kata Viktor Orban.

    Ia merujuk pada fakta bahwa parlemen Hongaria tidak pernah mengumumkan undang-undang ICC menjadi hukum Hongaria.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Bangun, Anak-anak Dibunuh dengan Darah Dingin di Sini

    Bangun, Anak-anak Dibunuh dengan Darah Dingin di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Seorang juru bicara dari pekerja penyelamat darurat Gaza menyeru masyarakat internasional agar seluruhnya segera turun tangan menghentikan pasukan Israel yang kian bengis membunuh warga Palestina.

    Kepada Al Jazeera, ia menegaskan bahwa perang ini sejatinya adalah momentum pembantaian bagi utamanya kaum perempuan dan anak-anak. Mereka dibunuh tanpa ampun dan rasa bersalah.

    “Apa yang terjadi di sini adalah panggilan bangun untuk seluruh dunia. Perang ini dan pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak harus dihentikan segera. Anak-anak dibunuh dengan darah dingin di sini, di Gaza,” katanya, dikutip Jumat,4 April 2025.

    Sumber medis mengungkapkan, setidaknya 112 orang telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Kamis pagi, 3 April 2025. 71 orang di antaranya tewas di Kota Gaza dan sejumlah lainnya tewas di kota Khan Younis di selatan.

    Di Kota Gaza, 21 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Arab al-Ahli, termasuk tujuh jenazah anak-anak.

    Pejabat di Khan Younis mengatakan bahwa jenazah 14 orang telah dibawa ke Rumah Sakit Nasser, sembilan di antaranya berasal satu keluarga yang sama. Di antara mereka yang tewas terdapat lima anak-anak dan empat perempuan.

    Jenazah 19 orang lainnya, termasuk lima anak-anak berusia satu hingga tujuh tahun dan seorang wanita hamil, dibawa ke Rumah Sakit Gaza Eropa di dekat Khan Younis. Demikian laporan pejabat rumah sakit.

    Kantor Media Pemerintah memperingatkan bahwa tim Pertahanan Sipil semakin kesulitan untuk mengangkat orang-orang dari bawah reruntuhan tanpa peralatan dan kendaraan yang memadai, sementara sektor kesehatan sedang runtuh.

    Israel telah memberlakukan pengepungan total selama sebulan di Gaza, menutup akses lintasan vital dan melarang masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, bahan bakar, dan pasokan medis, meninggalkan warga Palestina di Gaza dengan kelaparan akut dan memperburuk bencana kemanusiaan yang makin hari makin tak manusiawi.

    Warga Setiap Jam Harus Berpindah Tempat Mengungsi

    Ratusan ribu keluarga yang melarikan diri mencari tempat penampungan dalam salah satu pengungsian terbesar di Gaza, Kamis, 3 April 2025. Tepatnya saat pasukan Israel maju ke reruntuhan kota Gaza paling selatan, Rafah, yakni “zona aman” baru yang lagi-lagi palsu.

    Serangan Israel guna merebut Rafah adalah eskalasi besar dalam perang, setelah Zionis melanggar gencatan senjata dengan Hamas pada 18 Maret 2025, dan melanjutkan serangan terhadap Gaza.

    Pasukan Israel pada Kamis maju ke kota tersebut, yang telah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi sipil pengungsi dari daerah lain sejak 2023 silam.

    “Rafah sudah hancur. Itu sedang dibinasakan. Mereka merobohkan sisa-sisa rumah dan properti yang masih berdiri,” kata seorang ayah dengan tujuh anak kepada Reuters.

    Ia termasuk di antara ratusan ribu orang yang telah melarikan diri dari Rafah ke Khan Younis terdekat.

    Secara terpisah, militer Israel pada Kamis mengeluarkan perintah baru kepada warga di bagian tengah Gaza, meminta mereka untuk bergerak ke barat menuju Kota Gaza sebab mereka akan mengeluarkan ‘kekuatan ektreme’ di sana.

    Banyak warga Palestina yang meninggalkan area sasaran itu, berjalan kaki sambil membawa barang-barang mereka di punggung dan atau via kereta keledai.

    “Saya dan istri sudah berjalan selama tiga jam, hanya menempuh jarak 1 km. Saya sekarang mencari tempat penampungan setiap jam, bukan setiap hari,” kata Mohammad Ermana (72) kepada agen berita The Associated Press.

    Ia dan istrinya, yang saling berpegangan tangan, masing-masing berjalan menggunakan tongkat. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman – Halaman all

    Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Inggris, The Telegraph, dengan mengutip seorang pejabat senior Iran, mengatakan Teheran telah memutuskan untuk menarik pasukan militernya dari Yaman.

    Pejabat tersebut mengatakan Iran juga menghentikan dukungannya terhadap kelompok Ansar Allah (Houthi) di Yaman.

    Hal ini bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan udara sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), terhadap Houthi dan peringatan Presiden AS Donald Trump kepada Iran agar menghentikan dukungannya terhadap Houthi.

    Pejabat Iran, yang identitasnya tidak diungkapkan oleh surat kabar tersebut, mengatakan keputusan ini dibuat untuk menghindari konfrontasi langsung dengan AS jika seorang tentara Iran terbunuh di Yaman.

    “Teheran sedang mengevaluasi kembali kebijakannya terhadap kelompok proksi di kawasan tersebut, dengan fokus utamanya sekarang pada ancaman langsung dari Amerika Serikat,” lapor The Telegraph.

    Sumber tersebut menegaskan topik utama dalam pertemuan pejabat Iran saat ini adalah Donald Trump dan bagaimana menangani kebijakannya.

    “Dalam semua pertemuan, pembicaraan berkisar pada Trump, dan tidak ada lagi pembahasan tentang kelompok regional yang sebelumnya kami dukung,” kata pejabat itu kepada The Telegraph.

    Houthi telah menjadi sasaran serangan hampir setiap hari dari AS sejak serangan terbaru mulai 15 Maret 2025.

    Donald Trump menggambarkan serangan itu sangat sukses, dan mengatakan serangan itu menghancurkan target militer penting dan membunuh beberapa pemimpin militer Houthi.

    “Pandangan di sini adalah bahwa Houthi tidak akan mampu bertahan, dan mereka sudah menjalani bulan-bulan terakhir atau bahkan hari-hari terakhir mereka, jadi tidak ada gunanya untuk tetap memasukkan mereka dalam daftar dukungan kami,” kata pejabat itu.

    “Mereka adalah bagian dari rantai yang bergantung pada (mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan) Nasrallah dan (Presiden Suriah yang digulingkan Bashar) Assad, dan mempertahankan hanya satu bagian dari rantai itu untuk masa depan tidak masuk akal,” tambahnya.

    Houthi telah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kapal perang AS di Laut Merah, termasuk kapal induk USS Harry S. Truman, yang memimpin operasi militer melawan Houthi.

    Sejauh ini belum ada kapal yang terkena serangan, tetapi Angkatan Laut AS mengatakan tembakan Houthi merupakan tembakan paling hebat yang pernah dihadapi pelautnya sejak Perang Dunia II.

    Kapal induk USS Carl Vinson, yang saat ini berada di Asia, sedang menuju Timur Tengah untuk mendukung kapal USS Harry S. Truman, seperti diberitakan Russia Today.

    Sebelumnya, pada pertengahan Oktober 2023, Houthi menyatakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

    Houthi menargetkan Israel dan kapal-kapal menuju Israel dengan melewati Laut Merah.

    AS yang merupakan sekutu utama Israel, membentuk koalisi Laut Merah bersama Inggris dan negara pendukungnya.

    Pesawat tempur AS kemudian meluncurkan serangan udara terhadap Yaman utara dengan alasan menargetkan Houthi dan mendesaknya untuk menghentikan blokade terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

    Serangan Houthi terhadap sempat berhenti pada 19 Januari 2025, menyusul perjanjian gencatan senjata yang disepakati oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel.

    Namun, Houthi kembali menyerang Israel pada 14 Maret 2025 setelah Israel mengabaikan permintaan Houthi agar Israel membuka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan di Rafah. 

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • AS Tembak Jatuh Rudal Houthi Yaman saat Terbang di Arab Saudi Menuju Israel – Halaman all

    AS Tembak Jatuh Rudal Houthi Yaman saat Terbang di Arab Saudi Menuju Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel melaporkan bahwa sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel saat rudal tersebut melewati wilayah udara Arab Saudi pada hari Kamis (3/4/2025).

    “Angkatan Udara AS mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel, sebelum mencapai perbatasan,” seperti dilaporkan Channel12 Israel pada Kamis malam.

    Laporan itu menunjukkan sirene serangan udara tidak diaktifkan di dalam Israel akibat serangan ini.

    “Sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman oleh Houthi jatuh di Arab Saudi saat sedang dalam perjalanan menuju wilayah Israel,” lapor Radio Angkatan Darat Israel pada Kamis malam.

    Sementara itu hingga saat berita ini ditulis, Kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan komentar resmi apa pun terkait intersepsi rudal tersebut di wilayah udaranya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    AS Kembali Serang Houthi Yaman

    AS kembali menyerang Yaman setelah dikabarkan mencegat rudal yang diluncurkan oleh Houthi Yaman saat melewati wilayah udara Arab Saudi dalam perjalanan menuju Israel.

    “Serangan udara AS menargetkan dua wilayah di Saada, Yaman utara,” lapor media yang berafiliasi dengan Houthi pada Jumat (4/4/2025) dini hari.

    Laporan tersebut mengatakan AS menargetkan wilayah Kahlan di sebelah timur kota Saada dan wilayah Al-Asayed di distrik Kitaf, Saada.

    Pada hari Kamis, pesawat tempur AS juga melancarkan serangkaian serangan terhadap provinsi Saada, Al Hudaydah, dan Sana’a dengan 17 serangan dalam dua gelombang.

    Pada pertengahan Maret lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar terhadap kelompok Houthi di Yaman.

    Donald Trump juga mengancam untuk memusnahkan Houthi sepenuhnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Sementara itu, Houthi mengabaikan ancaman Trump dan melanjutkan operasi militernya.

    Houthi meluncurkan sejumlah serangan di berbagai lokasi di Israel dan kapal-kapal di Laut Merah yang menuju ke Israel, sebagai tanggapan atas dimulainya kembali serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 18 Maret 2025.

    Houthi menyatakan solidaritas kepada warga Palestina pada 19 November 2023 dengan meluncurkan serangan yang menargetkan Israel dan kapal-kapal di Laut Merah yang menuju ke Israel.

    Serangan itu sempat berhenti sejak 19 Januari 2025 ketika Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel mencapai gencatan senjata, namun Israel melanggar perjanjian itu dan kembali meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza pada pertengahan Maret 2025.

    Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak Oktober 2023, yang membunuh lebih dari 50.523 warga Palestina dan melukai lebih dari 114.776 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, seperti diberitakan Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel