Negara: Jalur Gaza

  • Gaza Dikepung ‘Balas Dendam’: Roket Qassam Hujani Israel, Tel Aviv Balas dengan Bom Bertubi-tubi – Halaman all

    Gaza Dikepung ‘Balas Dendam’: Roket Qassam Hujani Israel, Tel Aviv Balas dengan Bom Bertubi-tubi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gaza dikepung balas dendam, roket Al-Qassam hujani Israel, Tel Aviv membalas dengan meluncurkan bom bertubi-tubi.

    Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, meluncurkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025) malam.

    Penyerbuan kemarin menandai eskalasi baru dalam konflik yang terus membara di kawasan tersebut.

    Media Israel melaporkan sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah selatan negara itu dan menyebabkan kalangan warga panik luar biasa.

    Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam menyebut serangan ini sebagai respons terhadap aksi militer Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.

    “Neraka Brigade Qassam telah dimulai,” kata mereka.

    Al-Qassam menyatakan rudal-rudal yang mereka lancarkan adalah bentuk perlawanan atas penindasan yang terus terjadi, termasuk terhadap Masjid Al-Aqsa.

    Militer Israel mengonfirmasi ada sekitar 10 roket ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat.

    Namun, pecahan peluru tetap melukai sejumlah warga dan menyebabkan kerusakan di beberapa area, dikutip dari Arab News dan layanan darurat setempat.

    Tak lama setelah serangan roket, militer Israel memerintahkan evakuasi warga dari beberapa distrik di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah.

    “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” demikian bunyi pengumuman resmi militer, dikutip dari Arab News.

    Israel kemudian melancarkan serangan udara balasan yang diklaim menyasar peluncur roket Hamas.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang saat itu dalam perjalanan ke Washington, langsung memerintahkan tanggapan militer yang “kuat”, menurut pernyataan kantornya.

    Stasiun televisi Channel 12 Israel menyebutkan bahwa 12 orang mengalami luka ringan akibat serangan roket Hamas, mengutip pernyataan rumah sakit Bazilai di Ashkelon.

    Di sisi lain, otoritas kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa serangan balasan Israel pada hari yang sama telah menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina.

    Puluhan lainnya luka-luka akibat rentetan bom yang menghantam area permukiman.

    Konflik ini tidak hanya memakan korban jiwa dari warga sipil, tetapi juga berdampak tragis bagi jurnalis.

    Laporan lembaga pemikir Watson Institute for International and Public Affairs yang berbasis di AS menyatakan perang di Gaza telah menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.

    Sejak Oktober 2023, sebanyak 232 jurnalis telah tewas, termasuk dalam serangan terbaru Israel terhadap kamp media di sekitar dua rumah sakit besar di Gaza.

    Dalam serangan itu, seorang jurnalis, Ahmed Mansour, dilaporkan terbakar hidup-hidup akibat serangan rudal, dikutip dari Al Arabiya.

    Serangan tersebut juga menewaskan dua orang lainnya dan melukai enam jurnalis lainnya.

    Militer Israel mengklaim serangan tersebut ditujukan kepada militan Hamas dan menegaskan mereka berupaya menghindari korban sipil.

    Tudingan bahwa Hamas menggunakan fasilitas sipil untuk tujuan militer terus dibantah oleh staf rumah sakit dan organisasi kemanusiaan.

    Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk.

    Menurut data pejabat Palestina, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel meluncurkan serangan balasan pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 lainnya sebagai sandera.

    Upaya perdamaian pun belum membuahkan hasil.

    Gencatan senjata yang sempat disepakati pada Januari 2025 kini tak lagi efektif, seiring saling tuding antara Israel dan Hamas atas kebuntuan dalam perundingan damai.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Tenaga Medis Gelar Konvoi Ambulans di Jalanan Jakarta, Bentuk Solidaritas untuk Kondisi di Palestina

    Tenaga Medis Gelar Konvoi Ambulans di Jalanan Jakarta, Bentuk Solidaritas untuk Kondisi di Palestina

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ratusan dokter dan tenaga kesehatan menggelar aksi solidaritas terhadap Palestina di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) sore 

    Hal itu sebagai respons mereka terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan yang menjadi korban kekerasan di Gaza, Palestina.

    Aksi bertajuk “Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza” ini dimulai di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, dan dilanjutkan dengan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI. 

    Konvoi akan memutar sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan simbolik terhadap para tenaga medis yang gugur.

    Peserta aksi juga membawa pesan-pesan kemanusiaan seperti bertuliskan “Lindungi Tenaga Kesehatan, Ambulans Bukan Target, hingga Gaza Urusan Kita Juga sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina ini menyusul pengakuan Israel yang menyatakan tentaranya menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025 lalu. 

    Adapun para tenaga medis yang terlibat dalam aksi damai terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.

    Menurut Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) yang diwakili dr. Piprim Basarah Yanuarso, hingga 7 April 2025, jumlah korban meninggal dunia di Gaza telah mencapai 50.669 orang, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan.

    Dari jumlah itu,1.516 di antaranya adalah tenaga kesehatan, sementara seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh, dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian.

    “Ini adalah bentuk solidaritas sejawat, bahwa kami tidak tinggal diam melihat rekan-rekan medis dibantai saat menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar Piprim, Senin.

    Dalam aksinya, FODKES Palestina menyampaikan tujuh pernyataan sikap terhadap kondisi di Gaza, Palestina.

    “Pertama, hentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat,” kata Piprim.

    Sikap kedua, mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan.

    Kemudian, poin ketiga yakni mendesak masyarakat dunia agar segera menyeret Israel kembali kepada kesepakatan awal gencatan senjata.

    “Keempat, Mendesak ICC negara-negara yang tergabung di dalamnya untuk meningkatkan upaya penangkapan Benjamin Netanyahu,” ujarnya.

    Selanjutnya poin kelima yakni menyerukan seluruh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia dan dunia untuk meningkatkan solidaritas pembelaan kepada rekan sejawat di Palestina dan menolak kejahatan Israel terhadap pekerja medis.

    “Keenam, menyesalkan sikap negara-negara Arab yang dekat dengan Palestina yang tetap diam tanpa mengambil langkah eskalatif dalam menyelamatkan rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan Israel,” tutur Piprim.

    Ketujuh, mendorong seluruh dokter, tenaga kesehatan, maupun organisasi profesi untuk melakukan aksi serupa yang dilakukan pada hari ini, serta meningkatkan aksi boikot, media sosial, dan doa untuk membela Palestina.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mantan PM Israel Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir – Halaman all

    Mantan PM Israel Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir – Halaman all

    Mantan PM Israel Ehud Barak Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak mengatakan kalau hanya ada satu cara untuk mengalahkan Hamas di Gaza.

    Satu-satunya cara itu, kata dia, yaitu menggantinya dengan entitas lain yang sah menurut hukum internasional, masyarakat internasional, negara-negara Arab tetangga, anggota perjanjian damai Kesepakatan Abraham, dan warga Palestina sendiri.

    “Satu-satunya cara yang realistis adalah mendengarkan Arab Saudi dan Mesir, yang telah mengajukan ide yang agak idealis, untuk mendirikan pemerintahan teknokratis Palestina yang akan mengendalikan kawasan tersebut (Gaza),” jelas Barak dalam sebuah wawancara dengan CNN.

    Dalam sejumlah proposal pembangunan kembali Jalur Gaza, negara-negara Arab dan Mesir memang mensyaratkan agar Hamas lengser dari kekuasaannya di Jalur Gaza agar pendanaan internasional bersedia memberikan bantuan pembangunan.

    Adapun Hamas menyatakan sudah bersedia untuk melepas kendali atas Gaza dan menyerahkannya pada apa yang disebut sebagai Komite Persatuan Palestina.

    Adapun Barak menyatakan kalau dia tidak tahu mengapa Israel memperluas operasi militernya di Gaza dengan tujuan menekan Hamas atau memaksanya menyetujui perjanjian yang diduga justru Israel halangi. 

    Ia berkata, “Saya ragu Netanyahu akan mampu meyakinkan Hamas untuk kembali ke meja perundingan, tetapi itu jelas merupakan hukuman mati bagi sebagian besar sandera yang masih hidup. Jadi, ada pertanyaan penting: Apa yang akan dicapainya?”

    Ia menyimpulkan dengan mengatakan, “Anda telah belajar dari pelajaran yang sulit di Vietnam, Irak, dan Afghanistan. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan tersebut. Kita harus menetapkan tujuan yang jelas dan realistis, dan itu bukanlah yang dinyatakan Netanyahu sekarang.”

    PASUKAN ISRAEL – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. (Yedioth Ahronoth/IDF)

    Pengerahan Pasukan Besar-besaran

    Pasukan Israel dilaporkan telah memperluas agresi militer mereka ke Gaza dengan mengerahkan sejumlah besar kekuatan militer sejak Jumat (4/4/2025).

    Perluasan agresi militer Israel (IDF) ini terjadi di berbagai titik di Jalur Gaza, mulai dari Gaza Utara, Timur, hingga ke Rafah di Gaza Selatan.

    Israel mengklaim, pengerahan besar kekuatan militer IDF ini untuk memulangkan para sandera dan menguasai serta menduduki sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

    Dalam konteks pengerahan kekuatan besar militer ini, Komandan unit pengintaian Brigade Golani, dilansir Khaberni, mengirim pesan kepada prajuritnya sebelum serangan besar di Gaza.

    Khaberni melansir pesan itu bersifat mengerikan karena berisi perintah untuk menghancurkan dan membunuh siapa pun yang mereka temui di Gaza tanpa pandang bulu.

    “Pesan dan perintah dinyatakan sang komandan dengan mengatakan, “Hancurkan siapa pun yang kalian temui di Jalur Gaza, karena mereka adalah musuh”,” tulis laporan Khaberni dikutip, Minggu (6/4/2025).

    SERANGAN BESAR – Pasukan Israel berkumpul jelang penyerbuan dan invasi darat terbuka ke berbagai wilayah di Jalur Gaza.Israel dilaporkan mengerahkan kekuatan besar-besaran dalam agresi selanjutnya ke Gaza.

    Target IDF di Koridor Philadelphia

    Dalam konteks perluasan agresi militer IDF tersebut, Lembaga Penyiaran Israel, KAN melaporkan, mengutip sumber keamanan tingkat tinggi, kalau tentara Israel akan menghancurkan semua terowongan yang terletak di koridor Philadelphia di Jalur Gaza selatan.

    Sumber keamanan mengatakan, “Asumsi sejak 7 Oktober menyatakan kalau kita tidak tahu segalanya, dan oleh karena itu, dengan penghentian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kemungkinan besar akan terjadi berbagai jenis operasi penyelundupan, seperti pesawat tanpa awak, kapal, dan lainnya.”

    Sumber tersebut mengonfirmasi keberadaan terowongan yang melintasi perbatasan yang ditutup dari sudut pandang teknis dan berada di bawah kendali tentara Israel.

    Sebagian besar terowongan ditutup dengan beton khusus, beberapa dihancurkan dengan bahan peledak, dan beberapa tetap berada di bawah kendali militer untuk penelitian intelijen dan teknik.

    Sumber keamanan Israel tersebut menyatakan keyakinannya kalau jika IDF tidak hadir di wilayah Philadelphia, warga Palestina akan menggunakan terowongan penyelundupan yang ada atau menggali yang baru.

    Ia menambahkan, “Badan keamanan Israel menerima informasi dan menyampaikannya kepada Menteri Pertahanan Israel Katz kalau Hamas tengah beroperasi di beberapa wilayah untuk menerima bantuan Iran dengan tujuan untuk kembali beroperasi melawan Israel. Oleh karena itu, Hamas tengah mengembangkan rute penyelundupan dari Afrika dan bermaksud membangun kembali pasukan di Jalur Gaza untuk melaksanakan operasi”.

    Dengan dalih ini, Katz bersikeras pasukan Israel tidak mundur dari koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya, menurut sumber keamanan.

    Pada pertengahan Maret, situs web berita Israel Walla melaporkan bahwa pasukan teknik militer IDF telah menemukan sekitar 90 terowongan dengan panjang yang bervariasi di sepanjang sumbu dari penyeberangan Rafah yang ditutup hingga ke pantai.

    Laporan itu menunjukkan kalau beberapa terowongan melintasi perbatasan dengan Israel, beberapa mencapai wilayah perbatasan Palestina-Mesir, dan beberapa tidak digunakan dan sebagian digali.

    Menurut sumber militer Israel, kemungkinan ada terowongan lain yang belum ditemukan, meskipun ada kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh tentara bekerja sama dengan dinas keamanan Shin Bet.

    BOMBARDIR ISRAEL – Pesawat Israel membombardir daerah permukiman di Khan Younis, Gaza selatan saat warga Palestina merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Dalam serangan Israel ini, sebanyak 20 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan anak-anak. (Telegram Quds News Network)

    Bom Sekolah, Ratusan Korban Jiwa

    Tentara pendudukan Israel pada Jumat juga mengumumkan peluncuran operasi darat di Shuja’iyya (Shejaiya), timur Kota Gaza.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan perluasan operasi darat, khususnya di wilayah Shuja’iyya, dengan tujuan untuk memperdalam kontrol di wilayah tersebut dan memperluas “zona keamanan pertahanan”.

    Dalam perluasan agresinya ini, pasukan IDF melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga terlantar di wilayah tersebut, yang membuat jumlah korban tewas menjadi 112 sejak Kamis dini hari, saat serangan Israel meluas ke Jalur Gaza selatan.

    Pertahanan Sipil Gaza melaporkan kalau 31 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas, puluhan lainnya terluka, dan enam lainnya masih hilang setelah pesawat tempur Israel mengebom sekolah Dar al-Arqam, yang melindungi orang-orang terlantar di lingkungan al-Tuffah di Kota Gaza.

    Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal mengatakan bahwa puluhan orang yang terluka berada di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat mengevakuasi mereka karena kurangnya sumber daya.

    “Mahmoud Basal menambahkan bahwa tempat itu dipenuhi dengan sisa-sisa jenazah anak-anak akibat pembantaian itu, dan menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai kegilaan,” tulis Khaberni.

    Gerakan Perlawanan Hamas mengutuk pemboman sekolah tersebut, dengan menggambarkannya sebagai kejahatan brutal baru dalam konteks perang pemusnahan Israel terhadap Gaza.

    Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan pembantaian terhadap warga sipil dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh pendudukan di Jalur Gaza, dan meminta pertanggungjawaban Israel yang mereka gambarkan sebagai ‘penjahat perang’.

    Sebaliknya, tentara Israel mengklaim kalau kompleks yang menjadi sasarannya di lingkungan Tuffah di Gaza digunakan oleh militan untuk melakukan serangan terhadap pasukannya.

    IDF seperti mengulangi dalih yang sama yang digunakannya untuk membenarkan pembantaian yang dilakukannya kemarin ketika mengebom sebuah klinik UNRWA yang menampung orang-orang terlantar di Jabalia, utara Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.

    Tak lama setelah pembantaian Sekolah Dar Al-Arqam, pesawat Israel menargetkan Sekolah Fahd di dekatnya, menewaskan tiga orang.

    Sumber-sumber Palestina mengatakan kalau pesawat Israel juga mengebom sebuah masjid di dekat sekolah Fahd dan Dar al-Arqam di lingkungan al-Tuffah.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pesawat Israel melancarkan 10 serangan baru di wilayah timur Kota Gaza.

    Sementara itu, sumber medis Palestina mengatakan bahwa 112 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Kamis, 71 di antaranya di Kota Gaza.

    Sumber tersebut juga mengatakan bahwa 1.263 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya kembali perang Israel 17 hari lalu.

    Sebelumnya hari ini, TV Al-Aqsa melaporkan kalau ada 37 korban jiwa tiba di Rumah Sakit Baptis sebagai akibat dari penargetan lingkungan Shuja’iyya di bagian timur kota.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa tiga orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Yarmouk di pusat Kota Gaza.

    Di Deir al-Balah, Gaza tengah, empat warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara terhadap patroli polisi di pusat kota, sementara tiga orang tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi al-Maghazi di dekatnya.

    Israel juga melancarkan penembakan artileri berat di daerah Al-Maghraqa dan utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

    Di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, sumber melaporkan bahwa 10 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah dan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah al-Katiba di sebelah utara kota.

    Pengeboman udara dan artileri juga menewaskan dan melukai orang-orang di Rafah, bertepatan dengan serangan pasukan Israel ke beberapa lingkungan.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Pemerintah Israel menindaklanjuti usulan Amerika Serikat yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga dengan membentuk Direktorat Urusan Pemindahan Sukarela warga Palestina yang ingin ke luar dari Gaza. Media Israel melaporkan, sebagai proyek percontohan, sebanyak 100 warga Gaza akan dikirim ke Indonesia. (khaberni/tangkap layar)

    Pengeboman dan Pengusiran Penduduk

    Sementara itu, tentara Israel hari ini mengumumkan telah memperluas operasinya di Jalur Gaza selatan, dengan melakukan serangan ke Rafah dan Khan Yunis.

    Tentara pendudukan juga mengatakan kalau mereka mengebom lebih dari 600 target di Jalur Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat besar-besaran.

    IDF juga mengumumkan bahwa mereka telah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, setelah sirene berbunyi di pemukiman Nahal Oz di dalam wilayah Gaza.

    Sementara itu, pasukan pendudukan Israel juga terus menggusur warga Palestina dari beberapa wilayah di Gaza, dengan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kota Rafah saat tank-tank Israel maju ke wilayah tersebut.

    Ribuan orang juga mengungsi dari lingkungan Shujaiya di bagian timur Kota Gaza menuju lingkungan lain di kota tersebut.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk daerah baru di Kegubernuran Gaza Utara, termasuk kamp Jabalia dan sembilan lingkungan di kota Jabalia dan Beit Hanoun, untuk mengungsi.

    Tentara pendudukan menganggap peringatan itu sebagai peringatan terakhir dan mengatakan akan melancarkan serangan ke wilayah tersebut.

    Peringatan dan perintah evakuasi paksa dari Israel terus dikeluarkan dari berbagai wilayah Jalur Gaza. 

    Militer Israel pada hari Selasa memerintahkan evakuasi beberapa lingkungan di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara, termasuk proyek Beit Lahia dan lingkungan Sheikh Zayed, Manshiyya, dan Tel al-Zaatar.

    Ini diikuti oleh peringatan lain untuk mengevakuasi seluruh Provinsi Rafah dan tiga kota di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

    Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, Israel telah membunuh sekitar 1.300 warga Palestina dan melukai hampir 3.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Siapakah Jurnalis yang Dibakar di Gaza? Media Israel Bersorak Saat Hassan Aslih Jadi Korban Bom IDF – Halaman all

    Siapakah Jurnalis yang Dibakar di Gaza? Media Israel Bersorak Saat Hassan Aslih Jadi Korban Bom IDF – Halaman all

    Siapakah Jurnalis yang Dibakar di Gaza? Media Israel Bersorak Saat Hassan Aslih Jadi Korban IDF
     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah adegan yang mencerminkan kebrutalan ekstrem dan pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum humaniter internasional, tentara pendudukan Israel melancarkan serangan yang menargetkan tenda jurnalis di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Minggu (6/4/2025).

    Laporan berbagai media Timur Tengah melansir, serangan Israel ini melukai sejumlah profesional media.

    Khaberni mengabarkan, satu di antara korban serangan udara Israel adalah jurnalis Ahmed Mansour, seorang koresponden untuk kantor berita lokal, Palestine Today.

    Mansour dilaporkan menderita luka bakar parah saat api yang dihasilkan bom Israel membakar tenda-tenda jurnalis bekerja di lokasi serangan.

    “Mansour terluka parah ketika pesawat Israel menargetkan tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza,” kata laporan tersebut dikutip, Senin (7/4/2025).

    Laporan juga menyebut, klip video yang menunjukkan momen Mansour terluka beredar di media sosial.

    TERBAKAR DI TENDA – Tangkap layar saat jurnalis Ahmed Mansour terbakar di tenda yang menjadi lokasi serangan Israel, Minggu (6/4/2025). Mansour seorang koresponden untuk kantor berita lokal Palestine Today.

    “Ia (Mansour) merupakan salah satu awak media yang meliput kegiatan lapangan di sekitar rumah sakit tersebut. Mansour saat ini sedang menerima perawatan, dengan tim medis bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan hidupnya,” kata laporan Khaberni.

    Perlu dicatat bahwa jurnalis Ahmed Mansour adalah tulang punggung keluarganya dan merupakan jurnalis terkenal di Jalur Gaza. 

    Penargetannya telah memicu kecaman luas dari media dan organisasi hak asasi manusia, yang mengharuskan perlindungan bagi jurnalis di zona konflik.

    RAYAKAN JURNALIS TERLUKA – Tangkap layar Khaberni Senin (7/4/2025) yang mengolase akun media dan netizen Israel merayakan terlukanya jurnalis Palestina. Pasukan Israel mengebom tenda jurnalis yang berada di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Minggu (6/4/2025).

    Media Israel Bersorak Atas Terlukanya Hassan Aslih

    Korban lain dari serangan Israel itu termasuk jurnalis terkenal Hassan Aslih.

    “Aslih, salah satu jurnalis paling terkemuka di Gaza, selama bertahun-tahun meliput kejahatan dan pelanggaran terhadap warga sipil dengan kamera dan suaranya, yang membuatnya menjadi sasaran hasutan berulang kali oleh media Israel, sebelum bergabung dengan daftar jurnalis yang menjadi sasaran serangan tentara Israel,” tulis laporan Khaberni.

    Terlukanya Aslih rupanya ‘dirayakan’ oleh media-media Israel.

    Khaberni dalam ulasannya menyebut, Aslih ‘dinilai sebagai musuh’ bagi media-media dan entitas Israel karena dekat dengan gerakan Hamas.

    Sementara bagi media Arab, Aslih disebut kerap mengabarkan kebenaran terhadap aksi pelanggaran tentara Israel dalam Perang Gaza.

    “Dalam sebuah adegan yang bahkan tidak memiliki standar kemanusiaan yang paling mendasar, media massa Israel dan akun media sosial merayakan cederanya Aslih, yang selanjutnya menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap setiap suara yang mendokumentasikan kebenaran dan mengungkap penargetan yang disengaja terhadap jurnalis dan warga sipil,” tulis Khaberni.

    Meskipun lokasi yang menjadi sasaran berada di sekitar fasilitas medis yang dilindungi secara internasional, pasukan Israel tidak ragu untuk mengebomnya.

    “Hal ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap aturan paling dasar hukum internasional, yang menjamin perlindungan pekerja kemanusiaan dan media, khususnya di zona konflik,” tulis khaberni.

    Serangan Israel ini terjadi dalam konteks agresi besar-besaran IDF yang telah berlangsung di Jalur Gaza selama berbulan-bulan, di mana warga sipil, tenaga medis, dan jurnalis tidak luput dari mesin perang Israel, yang menyerang dengan ganas dan tanpa pandang bulu, dengan sengaja menghancurkan semua aspek kehidupan.

     

    (oln/khbrn/*)

     

  • Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengeluarkan pernyataan pada Minggu (6/4/2025) malam setelah melancarkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di Israel Selatan.

    Laporan media-media Israel menyatakan, serangan tersebut menghasilkan kepanikan luar biasa bagi pemukim di mana sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah.

    Dalam pernyataannya, Brigade Al Qassam menyinggung kata-kata yang kerap digemakan Amerika Serikat (AS) dan Israel soal akan terciptanya gerbang neraka di Gaza.

    Dari rentetan serangan rudal yang mereka luncurkan, Brigade Al Qassam menyebut kalau neraka dari mereka buat Israel sudah dimulai.

    Berikut pernyataan lengkap Brigade Al Qassam atas serangan roket yang mereka luncurkan ke sejumlah kota Israel tersebut:

    Atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

    “Dan bukan kamu yang melempar pada waktu kamu melempar, melainkan Allah yang melempar.”

    Wahai seluruh rakyat yang tengah berjuang, wahai rakyat kami yang sabar dan tabah… Kami umumkan, dengan pertolongan Allah SWT dan tekad para mujahidin yang gagah berani, bahwa neraka Brigade Qassam telah dimulai.

    Dan inilah rudal-rudal kita yang diberkahi menghujani pemukiman musuh, mengguncang entitas yang runtuh dan menebarkan teror ke dalam hati para prajurit dan pemukimnya.

    Kami, Brigade Al-Qassam, menegaskan bahwa serangan yang diberkahi ini dilakukan sebagai respons terhadap kejahatan pendudukan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem, dan sebagai respons terhadap penargetan rakyat kami dan Masjid Al-Aqsa kami yang diberkahi. 

    Kami berjanji kepada Anda bahwa masa depan lebih baik, dan api banjir tidak akan padam sampai penjajah diusir dari tanah kami, Insya Allah. 

    Kami menyerukan kepada bangsa dan rakyat kami yang heroik untuk mendukung dan membantu para pejuang mereka, karena pertempuran ini adalah pertempuran setiap orang yang merdeka, dan mendukung perlawanan adalah kewajiban setiap orang yang setia. 

    Itu adalah jihad… kemenangan atau kesyahidan.

    Brigade Izz ad-Din al-Qassam

    Jumat | 6 Syawal 1446 H bertepatan dengan 06/04/2025 M

    DIGUYUR ROKET – Tim pemadam kebakaran dan unit reaksi cepat Israel memadamkan api yang membakar sebuah mobil yang terkena roket serangan di Ashkelon, Israel, Minggu (6/4/2025). Sirene serangan udara diaktifkan di banyak kota Israel di malam itu saat serangan roket dari Gaza Tengah mengguyur kota. (Kredit Foto: Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Puing Berserakan di Israel

    Hamas menembakkan rentetan roket ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025).

    Serangan Hamas ini sebagai tanggapan atas “pembantaian” warga sipil oleh Israel di Gaza.

    Militer Israel mengatakan sekitar 10 proyektil ditembakkan, tetapi sebagian besar berhasil dicegat.

    Layanan darurat Israel mengatakan mereka merawat satu orang yang terluka akibat pecahan peluru.

    Kaca mobil yang pecah dan puing-puing berserakan di jalan kota, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disebarkan oleh layanan darurat Israel.

    Sementara itu, otoritas kesehatan lokal Gaza mengatakan serangan militer Israel menewaskan sebanyak 39 orang di seluruh Jalur Gaza pada hari Minggu.

    Tak lama setelah penembakan roket, militer Israel memposting perintah evakuasi baru di X, yang menginstruksikan penduduk beberapa distrik di Kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah untuk meninggalkan daerah mereka, dengan alasan penembakan roket sebelumnya.

    “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” kata pernyataan peringatan militer tersebut, seperti diberitakan Arab News.

    Kemudian, disebutkan bahwa roket itu mengenai peluncur roket yang sebelumnya digunakan untuk meluncurkan proyektil dari Jalur Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang dalam penerbangan ke Washington untuk bertemu Presiden AS Donald Trump, diberi pengarahan tentang serangan roket tersebut oleh Menteri Pertahanannya, Israel Katz.

    Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya mengatakan bahwa Netanyahu menginstruksikan agar tanggapan yang “kuat” dilakukan dan menyetujui kelanjutan aktivitas intensif oleh militer Israel terhadap Hamas.

    Televisi Channel 12 Israel mengatakan 12 orang yang terluka ringan telah dirawat akibat tembakan roket dari Gaza, mengutip pernyataan pejabat di Rumah Sakit Bazilai di Ashkelon.

    Perang Israel di Gaza Paling Mematikan bagi Jurnalis

    Sementara itu, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis daripada gabungan kedua perang dunia, Perang Vietnam, Perang Saudara Amerika, perang di Yugoslavia, dan perang AS di Afghanistan, menurut laporan lembaga pemikir berbasis di AS yang diterbitkan pada 1 April 2025.

    Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik mengatakan perang di Gaza adalah yang paling mematikan bagi pekerja media yang pernah tercatat.

    Agresi dan serangan Israel telah menewaskan 232 jurnalis sejak Oktober 2023.

    Hal itu membuat jumlahnya menjadi rata-rata 13 wartawan yang terbunuh per minggu.

    Israel menyerang tenda-tenda media di luar dua rumah sakit besar di Jalur Gaza pada malam hari (Rumah Sakit Al Nassr di Khan Younis dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota pusat Deir al-Balah) menewaskan dua orang, termasuk Yousef al-Faqawi, dan melukai sembilan lainnya, termasuk enam wartawan, kata petugas medis pada Senin (7/4/2025).

    Dalam rekaman yang mengganggu dari serangan Israel terhadap rumah sakit Al Nassr yang beredar luas di internet, seorang jurnalis untuk Palestine Today yang melaporkan identitasnya sebagai Ahmed Mansour, terlihat dibakar hidup-hidup, sementara warga Palestina dan petugas penyelamat berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.

    “Rekan saya Ahmed Mansour terbakar oleh rudal (Israel) dan masih dalam perawatan intensif, menderita luka bakar serius akibat penargetan tenda tempat dia duduk di kamp jurnalis di Rumah Sakit Nasser,” kata Wael Abo Omar, jurnalis Palestina di Jalur Gaza, Senin, dilansir Al Arabiya.

    Lima belas orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di wilayah tersebut, menurut rumah sakit.

    BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Israel telah menyerbu rumah sakit beberapa kali, menuduh Hamas menggunakannya untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah oleh staf rumah sakit.

    Militer Israel mengatakan telah menyerang seorang militan Hamas, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

    Militer mengklaim bahwa mereka mencoba untuk menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut sangat kuat di daerah permukiman.

    Menurut lembaga pemikir tersebut, sebagian besar wartawan yang terluka atau terbunuh, seperti yang terjadi di Gaza, adalah wartawan lokal.

    Lembaga tersebut memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap wartawan akan “merusak liputan berita” dan memfasilitasi terciptanya apa yang disebutnya sebagai “kuburan berita.”

    “Reporter lokal tidak hanya menghadapi risiko besar, berdiri sendiri menghadapi kekerasan luar biasa; hal ini juga merusak liputan berita dan sebagai hasilnya, ekosistem informasi di seluruh dunia,” kata Watson Institute for International and Public Affairs.

    Sebagai informasi, tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025 setelah 15 bulan perang dan melibatkan penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, dan pembebasan beberapa tahanan Palestina.

    Namun, Israel mengatakan pada 19 Maret bahwa pasukannya melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan.

    Kedua pihak saling menyalahkan atas kebuntuan dalam pembicaraan gencatan senjata.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza, kata pejabat Palestina.

    Israel memulai serangannya setelah ribuan orang bersenjata pimpinan Hamas menyerang masyarakat di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

     
     

  • Pemandangan Mengerikan Jurnalis Palestina Dibakar Hidup-hidup, Serangan Israel di Kamp Pers Gaza – Halaman all

    Pemandangan Mengerikan Jurnalis Palestina Dibakar Hidup-hidup, Serangan Israel di Kamp Pers Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis Palestina terbakar hidup-hidup, dan sedikitnya 10 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada Minggu (6/4/2025) malam yang menargetkan tenda yang menampung wartawan di Jalur Gaza selatan.

    Video yang dibagikan secara daring  menunjukkan jurnalis Hilmi Al-Faqaawi terbakar setelah tenda tempat ia berada di Khan Younis diserang oleh militer Israel.

    Sementara rekan-rekannya mencoba menyelamatkannya, tetapi tidak berhasil, dikutip dari The New Arab.

    Video lain menunjukkan tubuhnya yang hangus dibungkus selimut dan dibawa pergi oleh orang-orang.

    Sembilan wartawan lainnya dan seorang individu lainnya terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasser di dekatnya, yang menjadi sasaran serangan udara bulan lalu.

    Salah satu jurnalis tersebut telah diidentifikasi sebagai Ahmed Mansour, dan jurnalis serta aktivis Palestina membagikan gambarnya di media sosial serta menyatakan bahwa ia masih dalam kondisi “kritis”.

    Pemandangan mengerikan itu mengingatkan kita pada serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu, yang menghantam lokasi perkemahan di sebelah Rumah Sakit Al-Aqsa, ketika sejumlah warga sipil terbakar hidup-hidup .

    Meninggalnya Al-Faqaawi menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023 menjadi sedikitnya 210.

    Secara sengaja menargetkan jurnalis atau gagal membedakan antara warga sipil dan kombatan di zona konflik dapat merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter internasional.

    Perang di Gaza merupakan konflik paling mematikan yang pernah dialami jurnalis, menurut laporan terbaru oleh proyek Biaya Perang dari Watson Institute for International and Public Affairs.

    Temuan tersebut menyatakan bahwa lebih banyak jurnalis yang terbunuh di wilayah Palestina dibandingkan dengan gabungan jumlah jurnalis yang terbunuh di kedua perang dunia, Perang Vietnam, perang di Yugoslavia, dan perang Amerika Serikat di Afghanistan.

    Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada pertengahan Maret setelah perang sebagian besar mereda pada bulan Januari karena gencatan senjata dengan Hamas.

    Gencatan senjata menyaksikan Hamas membebaskan puluhan tawanan Israel dan asing dengan imbalan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel.

    Lebih dari 1.330 orang tewas dan hampir 3.300 lainnya terluka sejak perang dimulai kembali. Secara total, lebih dari 50.000 orang telah tewas sejak 2023, sebagian besar warga sipil.

    Hamas pada Minggu malam mengatakan pihaknya menembakkan roket ke kota Ashdod, Israel, sebagai tanggapan atas pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza.

    Setidaknya satu proyektil dilaporkan mendarat, menyebabkan kerusakan material tetapi tidak ada korban jiwa.

    Serangan Balasan

    Brigade Al-Qassam, mengumumkan mereka telah membombardir kota Ashdod dengan rentetan roket.

    Serangan tersebut sebagai respons atas pembantaian Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

    “Brigade Qassam membombardir kota Ashdod yang diduduki dengan rentetan roket sebagai respons atas pembantaian warga sipil oleh Zionis,” tulis Brigade Al-Qassam dalam postingannya di Telegram, Senin (7/4/2025).

    Setelah peluncuran roket tersebut, sirene berbunyi di pinggiran selatan Tel Aviv, Ashkelon, dan Ashdod, mendorong penduduk untuk menuju tempat perlindungan dan mengantisipasi serangan roket berikutnya.

    “Tujuh orang terluka dan dipindahkan ke Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon setelah sebuah roket jatuh di kota itu,” lapor Channel12 Israel.

    “Tim penyelamat menanggapi empat lokasi di mana pecahan peluru dan mungkin roket jatuh di Ashdod dan Ashkelon,” lapor media Israel.

    Sementara itu, pihak berwenang mengatakan 12 warga Israel terluka dalam serangan roket di Ashkelon.

    Beberapa di antaranya adalah sejumlah orang yang terluka saat berlari menuju tempat perlindungan.

    Pemerintah Kota Ashkelon melaporkan sebuah roket jatuh di kota itu, menyebabkan kerusakan properti dan kemungkinan luka ringan pada satu orang.

    Layanan ambulans Israel mengatakan krunya sedang menangani empat lokasi di mana pecahan rudal jatuh.

    “Kami telah mendatangi daerah-daerah di mana sirene berbunyi setelah serangan roket dan akan memberikan informasi kemudian,” kata Layanan Ambulans Israel.

    Sementara tentara pendudukan Israel mengumumkan setidaknya 10 rudal diluncurkan dari Gaza pada malam ini.

    Mereka mengatakan sebagian besar roket itu berhasil dicegat, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Peluncuran roket ini terjadi setelah Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza.

    Pada 18 Maret 2025, Israel meluncurkan serangan udara dan melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas di Jalur Gaza pada 19 Januari lalu.

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza membunuh lebih dari 50.669 warga Palestina dan melukai lebih dari 115.225 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza hingga hari Minggu (6/4/2025).

    Selain itu, 36 warga Palestina tewas dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir di Jalur Gaza, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Rp1,6 Triliun Lenyap di Langit Yaman, Houthi Klaim Tembak 3 Drone Tempur AS

    Rp1,6 Triliun Lenyap di Langit Yaman, Houthi Klaim Tembak 3 Drone Tempur AS

    JAKARTA – Pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kelompok bersenjata Houthi di Yaman berhasil menembak jatuh tiga unit drone tempur AS MQ-9 Reaper dalam satu bulan terakhir. Ketiga pesawat tanpa awak tersebut diperkirakan bernilai total hampir US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun.

    Pada 3 April 2025, juru bicara militer Houthi Yahya Saree, mengumumkan bahwa pasukannya telah menjatuhkan sebuah UAV MQ-9 Reaper milik AS yang tengah melakukan misi tempur di wilayah udara provinsi Al Hudaydah. Drone tempur AS tersebut disebut membawa persenjataan dan tengah terlibat dalam aktivitas militer.

    Klaim ini menjadi insiden kedua dalam satu minggu, setelah sebelumnya kelompok Houthi mengeklaim telah menembak jatuh drone tempur AS MQ-9 lainnya pada 31 Maret 2025 di Provinsi Marib.

    Saluran televisi Al Masirah, yang berafiliasi dengan Houthi, merilis rekaman video pada 1 April 2025 yang menunjukkan pesawat tersebut terbakar dan jatuh, disusul dengan cuplikan puing-puing yang memperlihatkan logo Angkatan Udara AS.

    Media Fox News, pada 4 April 2025, mengutip sumber anonim dari kalangan pejabat AS yang membenarkan bahwa Houthi memang telah menembak jatuh drone tempur AS tersebut.

    Ini merupakan MQ-9 ketiga yang dijatuhkan oleh Houthi dalam kurun waktu sebulan, dan yang kedua sejak 15 Maret 2025, bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan udara AS ke wilayah yang dikuasai Houthi.

    Sejak dimulainya Operasi Laut Merah pada Oktober 2023, yang diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, millisi Houthi mengeklaim telah menembak jatuh sebanyak 17 pesawat nirawak MQ-9 milik AS.

    Pihak militer AS sendiri mengakui kehilangan sedikitnya 13 unit, meskipun beberapa sumber di Fox News menyebutkan jumlah yang sesungguhnya bisa mencapai 17 unit.

    Drone tempur AS MQ-9 Reaper, buatan General Atomics, mampu terbang di ketinggian lebih dari 15.000 meter dan beroperasi hingga 24 jam nonstop.

    Menurut laporan Layanan Penelitian Kongres AS, harga satu unit MQ-9 mencapai sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 496 miliar. Hingga Desember 2024, militer AS diperkirakan memiliki sekitar 230 unit pesawat MQ-9.

    Meski umumnya digunakan untuk pengumpulan data intelijen, drone tempur AS UAV MQ-9 Reaper juga dapat dipersenjatai dengan rudal kendali dan digunakan dalam misi serangan presisi tinggi.

  • 90 Persen Kawasan Permukiman Kota Rafah Dihancurkan Israel

    90 Persen Kawasan Permukiman Kota Rafah Dihancurkan Israel

    PIKIRAN RAKYAT – Israel telah menghancurkan 90 persen kawasan permukiman Kota Rafah, Gaza Selatan mulai sejak Oktober 2023.

    Kantor media pemerintah gaza mengatakan bahwa tentara Israel telah menghancurkan area seluas 12.000 meter persegi di Rafah dan mengubah kota itu sebagai salah satu contoh paling mengerikan dari genosida juga pembersihan etnis di zaman modern.

    Kantor tersebut mengatakan 22 dari 24 sumur air di Rafah telah dihancurkan, an membuat puluhan ribu orang tidak bisa mendapatkan air minum yang bersih.

    Kerusakan tersebut juga mencangkup 320 kilometer jalan di Rafah, dan memperingatkan kota itu dan kini terkontaminasi dan tidak layak huni.

    Selain itu, kantor itu juga menuntut tekanan segera terhadap Israel untuk menarik diri dari Rafah, yang memungkinkan para pengungsi kembali, membuka koridor aman untuk pengiriman bantuan, dan meluncurkan upaya rekonstruksi di kota yang hancur itu.

    Diketahui, pada pekan lalu Kepala otoritas Israel yakni Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan meningkatkan serangan ke Gaza untuk melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump dalam memindahkan warga Palestina dari wilayah itu.

    Setelah serangan tersebut hampir 50.700 warga Palestina terbunuh di Gaza sejak Oktober 2023 yang sebagian besar diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan perintah penangkapan pada bulan November lalu terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Selain itu, faksi-faksi Palestina telah menyerukan pemogokan umum pada Senin, 7 April 2025 untuk meningkatkan tekanan pada Israel agar menghentikan perang genosida yang dilakukan di jalur Gaza.

    Faksi-faksi tersebut menyatukan seluruh warga palestina di wilayah pendudukan, kamp-kamp pengungsi di luar negeri dan para pendukung untuk ikut serta dalam pemogokan yang direncanakan untuk menyoroti pembantaian dan kejahatan yang dilakukan Israel.

    Hal tersebut bertujuan untuk menyoroti pembunuh warga sipil, anak-anak, dan perempuan dan penghancuran yang tujuannya untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka.

    Mereka juga menyerukan itu untuk menghentikan perang Israel i Gaza mengingat kegagalan komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi terhadap pendudukan atau meminta pertanggungjawaban pemerintah teroris zionis itu. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Israel Goyah 50 Persen Lebih Dukungan Koalisi Beralih, Sirine Berbunyi di 4 Kota, Balasan Al-Qassam – Halaman all

    Israel Goyah 50 Persen Lebih Dukungan Koalisi Beralih, Sirine Berbunyi di 4 Kota, Balasan Al-Qassam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perpecahan politik semakin menjadi dalam penanganan Israel atas perang Gaza.

    Para pemimpin oposisi menuduh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu gagal melindungi warga, tak lama setelah rentetan roket baru dari Gaza menghantam Israel selatan.

    Pemimpin oposisi Yair Lapid meminta pemerintah untuk mengundurkan diri.

    Ia menyebut Netanyahu telah “meninggalkan” masyarakat di tengah permusuhan yang sedang berlangsung.

    “Sepuluh roket ditembakkan ke Israel saat Netanyahu sedang berlayar di Sungai Danube,” kata Lapid, merujuk pada kunjungan perdana menteri ke luar negeri.

    Mantan Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Benny Gantz juga mengkritik pemerintah.

    Dirinya memperingatkan Israel layak mendapatkan kepemimpinan yang berfokus pada mengalahkan musuh-musuh, bukan pada kekacauan internal.

    Menteri Keuangan Bezalel Smotrich membela pendekatan garis keras koalisi, dengan menegaskan bahwa serangan roket yang baru-baru ini terjadi memperkuat kebutuhan untuk “menghancurkan Hamas tanpa penundaan.”

    Dampak politik terjadi saat sirene berbunyi di Ashdod, Ashkelon, Yavne, dan wilayah selatan Tel Aviv.

    Militer Israel mengatakan sekitar 10 roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Lachish.

    Sebagian besar berhasil dicegat, tetapi beberapa menyebabkan cedera dan kerusakan, termasuk di Ashkelon, tempat layanan darurat melaporkan sedikitnya tiga warga sipil terluka.

    Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan menyebutnya sebagai balasan atas serangan udara Israel di Gaza.

    Perang yang sedang berlangsung tersebut telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 115.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza.

    Media Israel melaporkan meningkatnya tekanan publik untuk mencapai kesepakatan penyanderaan.

    Sebuah jajak pendapat Channel 12 menunjukkan 90 persen pemilih oposisi dan lebih dari separuh pendukung koalisi mendukung kesepakatan untuk membebaskan tawanan yang tersisa dan mengakhiri perang.

    Keluarga dari 59 sandera yang masih ditawan di Gaza mengungkapkan rasa frustrasi yang semakin meningkat, memperingatkan bahwa pertempuran yang baru akan menempatkan orang yang mereka cintai pada risiko yang lebih besar.

    Serangan Balasan

    Brigade Al-Qassam, mengumumkan mereka telah membombardir kota Ashdod dengan rentetan roket.

    Serangan tersebut sebagai respons atas pembantaian Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

    “Brigade Qassam membombardir kota Ashdod yang diduduki dengan rentetan roket sebagai respons atas pembantaian warga sipil oleh Zionis,” tulis Brigade Al-Qassam dalam postingannya di Telegram, Senin (7/4/2025).

    Setelah peluncuran roket tersebut, sirene berbunyi di pinggiran selatan Tel Aviv, Ashkelon, dan Ashdod, mendorong penduduk untuk menuju tempat perlindungan dan mengantisipasi serangan roket berikutnya.

    “Tujuh orang terluka dan dipindahkan ke Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon setelah sebuah roket jatuh di kota itu,” lapor Channel12 Israel.

    “Tim penyelamat menanggapi empat lokasi di mana pecahan peluru dan mungkin roket jatuh di Ashdod dan Ashkelon,” lapor media Israel.

    Sementara itu, pihak berwenang mengatakan 12 warga Israel terluka dalam serangan roket di Ashkelon.

    Beberapa di antaranya adalah sejumlah orang yang terluka saat berlari menuju tempat perlindungan.

    Pemerintah Kota Ashkelon melaporkan sebuah roket jatuh di kota itu, menyebabkan kerusakan properti dan kemungkinan luka ringan pada satu orang.

    Layanan ambulans Israel mengatakan krunya sedang menangani empat lokasi di mana pecahan rudal jatuh.

    “Kami telah mendatangi daerah-daerah di mana sirene berbunyi setelah serangan roket dan akan memberikan informasi kemudian,” kata Layanan Ambulans Israel.

    Sementara tentara pendudukan Israel mengumumkan setidaknya 10 rudal diluncurkan dari Gaza pada malam ini.

    Mereka mengatakan sebagian besar roket itu berhasil dicegat, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Peluncuran roket ini terjadi setelah Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza.

    Pada 18 Maret 2025, Israel meluncurkan serangan udara dan melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas di Jalur Gaza pada 19 Januari lalu.

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza membunuh lebih dari 50.669 warga Palestina dan melukai lebih dari 115.225 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza hingga hari Minggu (6/4/2025).

    Selain itu, 36 warga Palestina tewas dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir di Jalur Gaza, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • 4 Alasan Rupiah Hari Ini Anjlok Mendekati Rp 17.000 Per Dolar AS

    4 Alasan Rupiah Hari Ini Anjlok Mendekati Rp 17.000 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar atau kurs rupiah pada awal perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 251 poin atau 1,51% menjadi Rp 16.904 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.653 per dolar AS.

    Ada sejumlah faktor yang membuat rupiah hari ini mengalami pelemahan yang cukup signifikan.

    Pertama, pada hari ini, operasi moneter rupiah dan valas masih libur.

    Kedua, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menganggap pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi respons negatif negara-negara atas kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    “Sentimen negatif dari pengumuman kebijakan tarif Trump (Presiden AS Donald Trump) yang direspons negatif oleh negara-negara yang dinaikkan tarifnya menjadi pemicu utama pelemahan rupiah,” ucap Ariston yang juga merupakan presiden direktur PT Doo Financial Futures ini, dilansir dari Antara, Senin (7/4/2025).

    Pasar, kata dia, khawatir bahwa ekonomi global takkan baik-baik saja karena mengalami penurunan akibat perang dagang yang didorong kebijakan tarif resiprokal AS. Hal ini memicu pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman.

    Ketiga, pelemahan kurs rupiah juga dipengaruhi data tenaga kerja nonfarm payrolls AS yang lebih bagus dari proyeksi.

    Keempat, sentimen negatif untuk pergerakan aset berisiko datang pula dari perang yang masih berlangsung di sejumlah wilayah dengan tensi yang meningkat.

    “Perang di Timur Tengah dimana Israel meningkatkan serangan di jalur Gaza dan AS menyerang Yaman, serta perang di Ukraina dimana Rusia dan Ukraina saling meningkatkan serangan belakangan ini,” kata dia.

    “Kita masih nunggu respons pasar terhadap hasil negosiasi, bisa saja Trump melunak, dan positif lagi untuk harga aset berisiko,” tambah Ariston terkait pelemahan rupiah hari ini.