Negara: Jalur Gaza

  • Panas! Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel

    Panas! Houthi Tembakkan Rudal Balistik ke Israel

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengatakan telah menembakkan sebuah rudal balistik ke Israel pada hari Sabtu (28/6). Ini sebagai respons atas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina selama perang di Gaza.

    Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (28/6/2025), di Israel, sirene peringatan berbunyi di beberapa daerah, sebelum militer Israel mengumumkan “rudal tersebut kemungkinan besar berhasil dicegat”.

    Itu adalah peluncuran rudal pertama terhadap Israel yang diumumkan oleh kelompok pemberontak Yaman yang didukung Iran tersebut, sejak gencatan senjata 24 Juni antara Israel dan Iran menyusul perang mereka selama 12 hari.

    Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengatakan kelompok tersebut telah menembaki “target musuh Israel yang sensitif di wilayah pendudukan Beersheba dengan menggunakan rudal balistik Dhu al-Fiqar”.

    Serangan itu merupakan “respons atas kejahatan musuh Zionis kriminal terhadap warga sipil di Jalur Gaza”, imbuh Saree.

    Houthi telah melancarkan serangan-serangan rudal dan drone berulang kali terhadap Israel sejak serangan sekutu Palestina mereka, Hamas, pada Oktober 2023 terhadap Israel memicu perang Gaza.

    Houthi yang mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina, sempat menghentikan serangan mereka selama gencatan senjata dua bulan yang berakhir pada Maret lalu. Houthi kembali melanjutkan serangan setelah Israel melanjutkan serangan terhadap mereka.

    Israel telah melakukan beberapa serangan balasan di Yaman, yang menargetkan pelabuhan yang dikuasai Houthi dan bandara di ibu kota yang dikuasai pemberontak, Sanaa.

    Saree mengatakan bahwa pemerintahan pemberontak Houthi akan “melanjutkan operasi dukungannya hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan dicabut”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tentara Israel Klaim Diperintah Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan

    Tentara Israel Klaim Diperintah Tembaki Warga Gaza yang Antre Bantuan

    Jakarta

    Sejumlah tentara Israel dilaporkan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di lokasi distribusi bantuan di Gaza untuk membubarkan mereka. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.

    Ratusan warga Palestina telah tewas selama bulan lalu di sekitar area tempat makanan dibagikan, kata rumah sakit dan pejabat setempat.

    Tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel, Haaretz bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).

    Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.

    Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.

    Militer mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait.

    Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer Israel] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”

    Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan, tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan. Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.

    Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Terus Serang Gaza, 62 Orang Tewas dalam Sehari

    Israel Terus Serang Gaza, 62 Orang Tewas dalam Sehari

    Jakarta

    Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel menewaskan sedikitnya 62 orang pada hari Jumat (27/6) waktu setempat. Korban tewas termasuk 10 orang yang sedang menunggu bantuan di wilayah Palestina yang dilanda perang.

    Dilansir AFP, Jumat (27/6) Juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal mengatakan bahwa 62 orang Palestina telah terbunuh pada hari ini oleh serangan Israel di Jalur Gaza.

    Ketika dimintai komentar, militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut. Mereka juga membantah pasukannya menembaki salah satu lokasi di Gaza, di mana tim penyelamat mengatakan satu orang tewas.

    Sementara, melansir media Aljazeera, kantor media pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 549 warga Palestina terbunuh oleh pasukan Israel ketika mencoba mengakses pasokan kemanusiaan dalam empat minggu terakhir. Sebanyak 4.066 lainnya terluka di dekat lokasi distribusi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.

    Sebelumnya, Israel dan Iran kini sepakat gencatan senjata usai sempat berkonflik selama 12 hari. Israel mengaku kini kembali fokus untuk menguasai jalur Gaza.

    Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran. Iran disebut mendukung Hamas yang menguasai Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober 2023.

    “Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza — untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini,” ucap Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/6).

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Gaza Lagi, Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga

    Israel Serang Gaza Lagi, Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga

    Gaza City

    Militer Israel kembali melakukan serangan di Gaza, Palestina. Terbaru, militer Israel meledakkan bom yang menghancurkan permukiman warga.

    Dilansir Aljazeera, Jumat (27/6/2025), pasukan Israel telah meledakkan tiga alat peledak bom di sekitar Jalan Masoud, sebelah timur Jabalia al-Balad di utara Jalur Gaza. Peristiwa ini dilaporkan langsung oleh Pusat Informasi Palestina.

    Sementara itu, berdasarkan laporan Al Jazeera Arabic, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pasukan Israel juga telah meledakkan bahan peledak untuk menghancurkan bangunan tempat tinggal warga.

    Sebelumnya, Israel kembali menyerang Gaza. Dalam 24 jam, lebih dari 80 orang dilaporkan tewas dan ratusan mengalami luka-luka.

    Data itu disampaikan Kementerian Kesehatan di Gaza. Pihaknya melaporkan sedikitnya 79 orang tewas dan nyaris 400 orang terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah kantong itu dalam 24 jam terakhir.

    Sementara di Tepi Barat, empat warga Palestina termasuk seorang remaja tewas. Remaja itu ditembak pasukan Israel.

    Untuk diketahui, militer Israel mengalihkan fokusnya kembali ke Jalur Gaza usai negara tersebut sepakat melakukan gencatan senjata dengan Iran dan mengakhiri perang saudara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.

    Tonton juga “Netanyahu Sebut Menang Atas Iran Membuka Peluang Perdamaian” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 27 Juni 2025: Galeri24 Lebih Murah Rp 10.000 – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 27 Juni 2025: Galeri24 Lebih Murah Rp 10.000 – Page 3

    Dalam penilaian Ibrahim, stabilitas geopolitik di kawasan Timur Tengah mulai pulih pasca mediasi antara Israel dan Iran oleh Amerika Serikat. Hal ini memberi efek menenangkan sementara bagi pasar emas.

    “Pasca adanya geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Iran yang ditengahi oleh Amerika Serikat, ini membuat sedikit ketenangan. Ya bahkan Trump sendiri memberikan informasi bahwa setelah Iran-Israel gencatan senjata, akan fokus terhadap jalur Gaza,” ungkap Ibrahim.

    Ibrahim menambahkan bahwa fokus geopolitik kini berpindah ke Eropa dan Asia. Menurut dia, pasar saat ini terfokus terhadap geopolitik di Eropa antara Rusia dan Ukraina kemudian perang dagang.

    “Nah perang dagang ini kita melihat bahwa antara Amerika dan Eropa masih belum ada satu kesepakatan, kemungkinan besar akan memanas kembali,” tuturnya.

    Harga Emas Dunia Berpotensi Naik, Waspadai Level Kritis

    Dengan berbagai ketidakpastian yang masih membayangi global, Ibrahim memprediksi harga emas akan bergerak dalam kisaran fluktuatif namun berpotensi naik. Sentimen perang dagang disebutnya sebagai pemicu utama yang bisa mengangkat harga logam mulia.

    “Perang dagang inilah yang akan membuat harga emas dunia kembali mengalami kenaikan,” ujar Ibrahim.

    Meski tren saat ini masih belum pasti, ia memberikan patokan harga teknikal untuk emas di pasar internasional. Dia mencermati tren saat ini masih fluktuatif tetapi ada harapan kalau seandainya turun pun turun di level USD 3.304.

    “Tetapi kalau seandainya tidak menyentuh kemungkinan besar akan kembali naik di level 3.375. Itu adalah level fluktuatif dalam perdagangan hari ini sampai besok,” pungkas Ibrahim.

    De-eskalasi di Timur Tengah dan investor yang menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) mempengaruhi harga emas.

  • WHO Kirim Bantuan Medis Pertama ke Gaza Sejak 2 Maret

    WHO Kirim Bantuan Medis Pertama ke Gaza Sejak 2 Maret

    Gaza

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengirimkan bantuan medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret. WHO mengibaratkan sembilan truk yang membawa bantuan medis itu adalah ‘setetes air di lautan’.

    Dilansir AFP, Kamis (26/6/2025), Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkap pengiriman bantuan itu pada akun X-nya. Dia mengatakan pengiriman pasokan, plasma, dan darah pada hari Rabu waktu setempat itu akan didistribusikan ke rumah sakit di wilayah Palestina dalam beberapa hari mendatang.

    Sebagai informasi, Israel memberlakukan blokade total di Jalur Gaza pada tanggal 2 Maret. Lebih dari dua bulan kemudian, Israel mulai mengizinkan masuknya sejumlah makanan, tetapi tidak ada barang bantuan lainnya hingga saat ini.

    Tedros mengatakan sembilan truk yang membawa pasokan medis penting, 2.000 unit darah, dan 1.500 unit plasma dikirim via penyeberangan Kerem Shalom dengan Israel, “tanpa insiden penjarahan, meskipun kondisi berisiko tinggi di sepanjang rute”.

    “Pasokan ini akan didistribusikan ke rumah sakit prioritas dalam beberapa hari mendatang,” kata Tedros.

    “Darah dan plasma dikirim ke fasilitas penyimpanan Kompleks Medis Nasser untuk didistribusikan ke rumah sakit yang menghadapi kekurangan kritis, di tengah meningkatnya jumlah korban luka, banyak yang terkait dengan insiden di lokasi distribusi makanan,” jelasnya.

    Minggu lalu, WHO mengatakan hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi minimal hingga sebagian. Sementara sisanya tidak dapat berfungsi sama sekali.

    “Namun, pasokan medis ini hanya setetes air di lautan. Bantuan dalam skala besar sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” katanya.

    “WHO menyerukan pengiriman bantuan kesehatan dengan segera, tanpa hambatan, dan berkelanjutan ke Gaza melalui semua rute yang memungkinkan,” tambahnya.

    Israel mulai mengizinkan pasokan masuk pada akhir Mei setelah blokade total selama lebih dari dua bulan. Akan tetapi distribusi telah dirusak oleh laporan hampir setiap hari pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu jatah makanan.

    Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sistem distribusi makanan baru yang didukung AS dan Israel, mulai membagikan makanan di Gaza pada 26 Mei.

    Tetapi PBB dan kelompok-kelompok bantuan utama telah menolak untuk bekerja sama dengan GHF, karena kekhawatiran bahwa hal itu dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel.

    Tonton juga “WHO Minta Israel Setop Bombardir Rumah Sakit di Gaza” di sini:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Israel Menewaskan Lebih dari 100 Warga Gaza, Anak-Anak Banyak yang Jadi Korban

    Serangan Israel Menewaskan Lebih dari 100 Warga Gaza, Anak-Anak Banyak yang Jadi Korban

    PIKIRAN RAKYAT – Dikabarkan langsung bahwa sedikitnya ada 100 warga Palestina meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel pada Rabu, 25 Juni 2025 di Jalur Gaza. Banyak dari korban tewas tersebut adalah warga sipil yang sedang berupaya mendapatkan bantuan makanan.

    Sebuah sumber medis yang diwawancarai oleh Anadolu Agency menyatakan bahwa 17 orang, termasuk dua anak-anak, tewas, dan beberapa lainnya terluka akibat dua serangan di lingkungan Shejaiya, timur Kota Gaza.

    Kantor berita resmi Wafa, mengutip sumber medis tersebut melaporkan delapan orang meninggal akibat tembakan Israel saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan di area Netzarim, Gaza tengah. Selain itu, tiga warga Palestina lainnya yang sedang mengantre bantuan juga tewas oleh tembakan tentara Israel di barat kota Rafah, Gaza selatan.

    Di pusat Kota Gaza, tembakan tentara Israel menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya. Petugas medis juga melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan warga sipil dan sebuah rumah di Kota Gaza bagian barat, menewaskan sembilan warga Palestina, empat di antaranya anak-anak, dan melukai banyak lainnya.

    Lima orang, termasuk seorang ibu dan dua anaknya, tewas akibat penembakan Israel di sebuah rumah di barat laut Kota Gaza. Tim penyelamat menemukan tiga jenazah dan menyelamatkan lima orang dari reruntuhan dua rumah di Jabalia Al-Nazla, Gaza utara, setelah serangan udara Israel. Beberapa orang masih dinyatakan hilang di bawah reruntuhan.

    Korban di Kamp Pengungsi dan Wilayah Lainnya

    Di Deir al-Balah dan kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, sepuluh warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan Israel yang menargetkan dua rumah.

    Sebuah sumber medis juga melaporkan penemuan jenazah seorang pemuda Palestina dari reruntuhan di kota Abasan, timur Khan Younis. Lima warga Palestina, termasuk dua yang sedang menunggu pengiriman bantuan, tewas akibat serangan dan tembakan Israel di Khan Younis.

    Di Gaza utara, dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sekelompok orang di dekat Masjid Omari di Jabalia Al-Balad.

    Di barat daya Kota Gaza, enam orang tewas ketika serangan Israel menghantam sebuah rumah tinggal. Serangan lain di lingkungan Shejaiya, Kota Gaza, menyebabkan delapan orang, termasuk dua anak-anak, tewas akibat pengeboman sebuah rumah, dengan beberapa orang masih hilang.

    Kamp pengungsi Al-Shati di barat Kota Gaza juga menjadi sasaran, menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk lima anak-anak, setelah rudal Israel menghantam sebuah rumah.

    Di selatan Kota Gaza, 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka, beberapa di antaranya kritis ketika sebuah bangunan tempat tinggal di Shejaiya dibom.

    Konflik yang Terus Berlangsung dan Tuntutan Hukum

    Tentara Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, mengabaikan seruan internasional untuk gencatan senjata. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 56.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    Sebagai respons, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan kepala pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perangnya di wilayah kantong Palestina tersebut.***

  • Presiden Palestina Berterima kasih ke Trump Soal Gencatan Senjata Iran dan Israel, Akui Siap Bekerja sama

    Presiden Palestina Berterima kasih ke Trump Soal Gencatan Senjata Iran dan Israel, Akui Siap Bekerja sama

    PIKIRAN RAKYAT – Gencatan senjata yang tengah dilakukan Iran dan Israel mendapatkan perhatian Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Dia menilai gencatan senjata tersebut tidak terlepas dari peran Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Abbas mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Trump untuk mencapai perjanjian perdamaian yang komprehensif dengan Israel.

    “Rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas keberhasilan upaya Trump dalam mencapai gencatan senjata antara Israel dan Iran,” kantor berita resmi Wafa melaporkan.

    Gencatan senjata antara Iran dan Israel dinilai sebagai langkah yang harus dilakukan oleh dua pihak yang berseteru. Hal ini untuk meredakan krisis yang melanda dunia dan menstabilkan ketegangan di kawasan.

    Iran dan Israel telah melakukan pertempuran selama 12 hari dan sempat membuat dunia bergejolak. Lalu, pada Senin, 23 Juni 2025, Trump mengumumkan gencatan senjata Iran dan Israel.

    “Gencatan senjata di Gaza akan menjadi langkah tambahan bagi upaya penting Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh antara Palestina, Israel, dan seluruh dunia,” kata Abbas dilaporkan Middle East Monitor.

    Pemimpin Palestina mengisyaratkan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Trump, Arab Saudi, dan seluruh komunitas internasional untuk memenuhi janji perdamaian, yang mengarah pada tercapainya keamanan dan stabilitas bagi semua.

    “Bersama Anda, kita dapat mencapai apa yang tampaknya mustahil: Palestina yang diakui, bebas, berdaulat, dan aman; Israel yang diakui dan aman; dan kawasan yang menikmati perdamaian, kemakmuran, dan integrasi,” kata Abbas dalam suratnya kepada Trump.

    Sejak serangan Oktober 2023 hingga saat ini, Israel telah menyebabkan 56.156 warga tewas, 132,239 lainnya terluka, dan 11,000 orang dinyatakan hilang. Jumlah korban diprediksi lebih banyak dibanding yang dilaporkan otoritas Palestina.

    PBB Memperingatkan

    Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric memperingatkan operasi militer Israel di Gaza menimbulkan korban yang terus bertambah. Bahkan, Israel menembaki warga Palestina di titik-titik distribusi bantuan.

    “Rekan-rekan kami di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa operasi Israel, termasuk penembakan dan pemboman di seluruh Jalur Gaza, terus memberikan dampak yang menghancurkan bagi warga sipil, dilaporkan telah menewaskan dan melukai banyak orang, banyak di antaranya hanya mencari bantuan,” kata Dujarric kepada wartawan.

    PBB juga telah berupaya berulang kali untuk mengoordinasikan pendistribusian ke Gaza, termasuk 15 gerakan kemanusiaan yang diajukan Selasa, 24 Juni 2025 yang hanya diizinkan 4 saja yang bisa masuk.

    “Tujuh upaya lainnya ditolak mentah-mentah, sehingga tim tidak dapat mengangkut air, mengambil truk yang rusak, atau memperbaiki jalan. Empat misi lainnya awalnya disetujui tetapi kemudian terhambat di lapangan, meskipun satu misi akhirnya terlaksana hari ini. Misi lainnya harus dibatalkan oleh penyelenggara,” tutur juru bicara tersebut.***

  • Israel Kembali Serang Gaza, Lebih dari 80 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Israel Kembali Serang Gaza, Lebih dari 80 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Israel kembali meluncurkan serangan ke Gaza. Lebih dari 80 orang dilaporkan tewas dan ratusan mengalami luka-luka dalam 24 jam terakhir.

    Dilansir aljazeera, Kamis (26/6/2024), data tersebut diungkap Kementerian Kesehatan di Gaza. Pihaknya melaporkan bahwa sedikitnya 79 orang tewas dan hampir 400 orang terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah kantong itu dalam 24 jam terakhir.

    Sementara di Tepi Barat, 4 warga Palestina termasuk seorang remaja, telah tewas. Remaja itu ditembak oleh pasukan Israel.

    Sementara tiga warga Palestina lainnya tewas dalam serangan pemukim Israel di kota Kafr Malek, timur laut Ramallah. Tujuh orang lainnya terluka dalam serangan pemukim tersebut.

    Diketahui sebelumnya, militer Israel mengalihkan kembali fokusnya ke Jalur Gaza, setelah negara itu menyepakati gencatan senjata dengan Iran yang mengakhiri perang udara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.

    Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/6), mengatakan bahwa kampanye Israel terhadap Iran belum berakhir dan memasuki fase baru. Iran mendukung rezim Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel sejak Oktober 2023 lalu.

    “Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza –untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini,” ucap Zamir dalam pernyataannya.

    (eva/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kembali Gempur Gaza, 14 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Israel Kembali Gempur Gaza, 14 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Militer Israel mengalihkan kembali serangan ke Jalur Gaza, Palestina setelah menyepakati gencatan senjata perang melawan Iran. Dilaporkan 14 warga Palestina tewas hari ini dibunuh Israel.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Rabu (25/6/2025), laporan reporter Al Jazeera mengatakan militer Israel telah meningkatkan serangan darat di seluruh Jalur Gaza. Dari pantauan Al Jazeera, pihaknya telah melihat serangan baru dari militer Israel di kota Khan Younis di Gaza selatan.

    Tak hanya itu, Al Jazeera melaporkan serangan Israel juga meluas di wilayah utara, terutama di Jabalia, tempat penduduk dipaksa pindah. Penduduk di sana melaporkan penembakan tank dan tembakan penembak jitu yang terus-menerus telah memaksa sebagian besar penduduk di daerah itu mengungsi ke ujung barat Kota Gaza.

    “Korban kemanusiaan meningkat bukan hanya akibat serangan yang disengaja terhadap lingkungan padat penduduk, tetapi juga akibat serangan terhadap pencari bantuan yang ditembak dan dibunuh di dekat Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial,” laporan Al Jazeera.

    Para saksi dan pejabat kesehatan mengonfirmasi militer Israel telah menembaki orang-orang di dekat pusat-pusat bantuan di bagian tengah dan selatan Gaza. Dilaporkan 14 warga Palestina tewas hari ini akibat serangan Israel.

    Seperti diketahui sebelumnya, militer Israel mengalihkan kembali fokusnya ke Jalur Gaza, setelah negara itu menyepakati gencatan senjata dengan Iran yang mengakhiri perang udara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.

    “Sekarang fokusnya beralih kembali ke Gaza — untuk memulangkan para sandera dan membubarkan rezim Hamas. Saya bangga memiliki hak istimewa untuk memimpin organisasi ini selama periode ini,” ucap Zamir dalam pernyataannya.

    Gencatan senjata antara Israel dan Iran berlaku sejak Selasa (24/6), setelah diwarnai kebingungan soal waktu dimulainya penghentian pertempuran udara antara kedua negara menyusul pengumuman mengejutkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini