Negara: Jalur Gaza

  • Israel Bayar Rp 24 Juta ke Kontraktor yang Hancurkan Rumah Warga Gaza

    Israel Bayar Rp 24 Juta ke Kontraktor yang Hancurkan Rumah Warga Gaza

    Gaza City

    Militer Israel dilaporkan menyewa para kontraktor swasta untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza selama perang berlangsung. Kontraktor swasta itu mendapatkan bayaran sebesar 5.000 Shekel, atau setara Rp 24 juta, untuk setiap rumah warga Gaza yang berhasil mereka hancurkan.

    Hal tersebut, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (2/7/2025), terungkap dalam laporan mengejutkan yang dirilis surat kabar Israel, Haaretz, dengan mengutip keterangan tentara Israel yang dikerahkan dalam operasi militer di Jalur Gaza.

    Diungkapkan juga dalam laporan Haaretz bahwa pembunuhan warga sipil Palestina di Jalur Gaza, termasuk mereka yang mencari bantuan makanan, merupakan hal yang dapat diterima untuk mengamankan pembayaran tersebut.

    “Setiap kontraktor swasta yang bekerja di Gaza dengan peralatan teknik mendapatkan 5.000 Shekel untuk setiap rumah yang mereka hancurkan. Mereka menghasilkan banyak uang,” tutur seorang tentara Israel, yang identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip Haaretz dalam laporannya.

    “Setiap kali mereka tidak menghancurkan rumah-rumah, itu adalah kerugian finansial, dan militer Israel harus membuat mereka tetap bekerja,” sebutnya.

    Menurut keterangan tentara Israel yang dikutip Haaretz ini, operasi penghancuran yang dilakukan para kontraktor swasta yang disewa Israel membuat mereka dan unit keamanan kecil mereka berada sangat dekat dengan titik distribusi bantuan kemanusiaan yang didirikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    Pusat-pusat distribusi bantuan yang dikelola GHF sering kali dipenuhi oleh warga sipil Palestina yang sangat membutuhkan makanan dan bantuan kemanusiaan.

    Laporan Haaretz mengindikasikan bahwa, untuk memastikan keselamatan mereka sendiri, para kontraktor swasta itu memprovokasi insiden-insiden keamanan di Jalur Gaza demi mendapatkan perlindungan militer tambahan.

    Hal semacam ini, sebut Haaretz dalam laporannya, sering kali mengakibatkan tentara-tentara Israel menembaki warga sipil Palestina yang berkumpul di dekat lokasi distribusi bantuan tersebut. Insiden ini telah menyebabkan kematian warga sipil yang mengalami kelaparan akibat perang.

    Disebutkan juga dalam laporan Haaretz, yang mengutip keterangan tentara Israel itu, bahwa ada keputusan yang diambil di lapangan soal pembunuhan warga Palestina yang sedang mencari bantuan makanan sebagai “hal yang dapat diterima”.

    “Agar seorang kontraktor mendapatkan tambahan 5.000 Shekel, diambil keputusan bahwa membunuh orang-orang Palestina yang mencari makanan adalah hal yang dapat diterima,” sebut Haaretz dalam laporannya.

    Belum ada tanggapan militer Israel maupun otoritas Palestina terkait laporan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan di Kafe Tepi Pantai Gaza Tewaskan 24 Orang, Ini Kata Israel

    Serangan di Kafe Tepi Pantai Gaza Tewaskan 24 Orang, Ini Kata Israel

    Gaza City

    Militer Israel melakukan penyelidikan terhadap serangan udara yang menghantam sebuah kafe di tepi pantai Jalur Gaza. Tel Aviv mengklaim serangannya itu menargetkan militan Hamas, tapi menurut tim penyelamat, gempuran itu menewaskan sedikitnya 24 warga sipil.

    Dalam pernyataan membahas serangan mematikan itu, seperti dilansir AFP, Selasa (1/7/2025), militer Israel mengatakan pasukannya telah menyerang beberapa militan Hamas di Jalur Gaza bagian utara.

    Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 24 warga Palestina tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran yang menghantam kafe bernama Al-Baqa itu pada Senin (30/6). Kafe itu menjadi salah satu tempat penting di sepanjang kawasan pejalan kaki di area pesisir Gaza City.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa “sebelum serangan, langkah-langkah telah diambil untuk mengurangi risiko membahayakan warga sipil dengan menggunakan pengawasan udara”.

    “Insiden tersebut sedang ditinjau,” sebut juru bicara tersebut.

    Kafe dan restoran di tepi pantai Gaza tersebut, yang sejauh ini bertahan selama lebih dari 20 bulan perang dan pengeboman hebat di daerah kantong Palestina itu, telah menjadi tempat berkumpul bagi mereka yang tidak mengungsi akibat konflik.

    “Selalu ada banyak orang di tempat itu, yang menawarkan minuman, tempat untuk keluarga, dan akses internet,” tutur Ahmad al-Nayrab (26) yang sedang berjalan di pantai saat mendengar ledakan keras di lokasi tersebut.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    “Itu pembantaian. Saya melihat potongan tubuh di mana-mana, tubuh-tubuh hancur dan terbakar. Itu adalah pemandangan yang mengerikan, semua orang berteriak,” katanya saat berbicara kepada AFP.

    Laporan seorang fotografer AFP menyebut seorang jurnalis Palestina bernama Ismail Abu Hatab termasuk di antara korban tewas dalam serangan tersebut.

    Pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap media di Jalur Gaza dan kesulitan dalam mengakses beberapa area di wilayah itu membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan rincian yang disampaikan tim penyelamat dan otoritas Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Bombardir Gaza Jelang Perundingan Gencatan Senjata, 60 Orang Tewas

    Israel Bombardir Gaza Jelang Perundingan Gencatan Senjata, 60 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel terus memborbardir Gaza hari ini dan menewaskan sebanyak 60 orang. Serangan Israel ini berlangsung menjelang perundingan gencatan senjata yang diminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dikutip Reuters, Senin (30/6/2025), pejabat Israel dijadwalkan berada di Washington, AS, untuk perundingan gencatan senjata. Menteri urusan strategis Israel, Ron Dermer, orang kepercayaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sedang melakukan perjalanan ke Washington untuk berunding tentang Iran dan Gaza.

    Menurut sumber di Washington, Dermer diperkirakan akan memulai pertemuan dengan pejabat pemerintahan Trump pada Selasa (1/7/2025). Meski perundingan gencatan senjata bakal dilakukan, belum ada tanda-tanda pertempuran akan berakhir di Gaza.

    Hari ini, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi kepada penduduk di distrik-distrik besar di Jalur Gaza utara, yang memaksa gelombang pengungsian baru.

    “Ledakan tidak pernah berhenti; mereka mengebom sekolah dan rumah. Rasanya seperti gempa bumi,” kata Salah, 60, seorang ayah dari lima anak, dari Kota Gaza.

    “Di berita, kita mendengar gencatan senjata sudah dekat, di lapangan kita melihat kematian dan kita mendengar ledakan. Lihatlah kami, kami bukan hanya angka dan bukan hanya gambar. Setiap hari kami menjadi martir seperti ini,” kata seorang perempuan pengungsi Amani Swalha.

    Sebanyak 58 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Senin, kata otoritas kesehatan, termasuk 10 orang tewas di Zeitoun dan sedikitnya 13 orang tewas di barat daya Kota Gaza. Petugas medis mengatakan sebagian besar dari 13 orang tersebut terkena tembakan, tetapi penduduk juga melaporkan adanya serangan udara.

    Dua puluh dua orang, termasuk wanita, anak-anak, dan seorang jurnalis lokal tewas dalam serangan udara Israel di sebuah kafe tepi pantai di Kota Gaza, kata petugas medis. Persatuan Jurnalis Palestina mengatakan lebih dari 220 jurnalis telah tewas di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

    Pengeboman tersebut menyusul perintah evakuasi baru ke wilayah yang luas di utara, tempat pasukan Israel telah beroperasi sebelumnya dan meninggalkan kehancuran berskala luas. Militer memerintahkan orang-orang di sana untuk menuju ke selatan, dengan mengatakan bahwa mereka berencana untuk memerangi militan Hamas yang beroperasi di Gaza utara, termasuk di jantung Kota Gaza.

    (idn/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 7 Update Trump: Warning Perang Dagang-Ngamuk Netanyahu Diadili

    7 Update Trump: Warning Perang Dagang-Ngamuk Netanyahu Diadili

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus mengambil sejumlah kebijakan kontroversial pasca dilantik menjadi presiden pada Januari 2025 lalu. Sejumlah manuver, baik geopolitik maupun ekonomi, yang diambil Trump telah memicu sejumlah reaksi dari masyarakat dunia.

    Berikut 7 manuver terbaru Trump dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (30/6/2025):

    1. Klaim Gencatan Senjata Gaza “Sudah Dekat”, Palestina Skeptis

    Presiden AS Donald Trump kembali mengklaim bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza “sudah dekat”. Hal ini diumumkan di tengah perundingan intensif untuk mengakhiri konflik.

    “BUAT KEJADIAN DI GAZA. DAPATKAN KEMBALI SANDERANYA!!! DJT,” tulis Trump dalam akun Truth Socialnya, Minggu (29/6/2025).

    Menanggapi klaim ini, seorang warga Palestina bernama Ahmed Mansour, seorang guru sekolah dari Gaza, menyampaikan pandangannya. Menurutnya, banyak orang yang sudah skeptis dengan ucapan gencatan senjata.

    “Kami sudah sering mendengar janji-janji seperti ini. Setiap kali ada pembicaraan tentang gencatan senjata atau kesepakatan, harapan kami sedikit terangkat, tetapi kemudian kami kembali dihadapkan pada kenyataan pahit. Sampai kami melihat perubahan nyata di lapangan, pembunuhan berhenti, dan blokade dicabut, sulit bagi kami untuk benar-benar percaya.”

    2. Trump Warning Ketentuan Dagang Baru, Kanada Jadi Sorotan.

    Donald Trump akan mengirimkan surat kepada sekitar 200 negara terkait persyaratan tarif baru dan ketentuan perdagangan sebelum tanggal 9 Juli 2025. Batas waktu ini penting karena penangguhan tarif dagang tertentu untuk sejumlah negara, termasuk Uni Eropa, akan berakhir.

    Meski begitu, presiden asal Partai Republik itu menebalkan poinnya kepada Kanada, yang disebutnya sangat sulit diajak bekerja sama.

    “Berdasarkan Pajak yang sangat keterlaluan ini, dengan ini kami menghentikan SEMUA diskusi tentang Perdagangan dengan Kanada, yang berlaku segera. Kami akan memberi tahu Kanada tentang Tarif yang akan mereka bayarkan untuk berbisnis dengan Amerika Serikat dalam periode tujuh hari ke depan,” kata Trump.

    Trump juga kembali melontarkan ide agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS. Terkait hal ini, Trump juga mengumumkan akan menghentikan semua diskusi perdagangan dengan Kanada karena pajak layanan digital baru Kanada yang ia sebut akan merugikan perusahaan AS miliaran dolar.

    3. Emosi Netanyahu Diadili.

    Persidangan kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan langsung ditunda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan kemarahannya atas tuduhan yang menjerat Netanyahu.

    Trump menegaskan bahwa AS telah mengeluarkan miliaran dolar setiap tahun untuk mendukung militer Israel dan menyebut persidangan itu sebagai “perburuan penyihir politik” yang mengganggu upaya negosiasi dengan Hamas dan Iran.

    “Sungguh mengerikan apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu. Dia adalah Pahlawan Perang, dan Perdana Menteri yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk membawa Keberhasilan Besar dalam menyingkirkan ancaman Nuklir yang berbahaya di Iran,” kata Trump.

    “Ini adalah PERBURUAN PENYIHIR POLITIK, sangat mirip dengan Perburuan Penyihir yang terpaksa saya alami… LEPASKAN BIBI, DIA PUNYA PEKERJAAN BESAR YANG HARUS DILAKUKAN!”

    “Secara ekonomi, kami memiliki kekuasaan seperti itu atas Kanada. Kami lebih suka tidak menggunakannya. Itu tidak akan berjalan baik bagi Kanada. Mereka bodoh karena melakukannya.”

    4. Trump siapkan Pengembangan AI.

    Presiden Trump dikabarkan sedang menyusun kebijakan yang secara signifikan akan meningkatkan dukungan untuk perluasan kecerdasan buatan (AI). Kebijakan ini termasuk mempermudah proyek pembangkit listrik untuk terhubung ke jaringan listrik dan menyediakan lahan federal untuk membangun pusat data AI.

    Pemerintahannya juga melaporkan rencana merilis “rencana aksi AI” dan menjadwalkan kegiatan kampanye terkait.

    “Kepemimpinan Amerika yang berkelanjutan dalam bidang Kecerdasan Buatan sangat penting untuk menjaga keamanan ekonomi dan nasional Amerika Serikat,” ujarnya.

    “Yang ingin kami lakukan adalah, kami ingin mempertahankannya di negara ini… Kami harus membangunnya.”

    5. Kritik “Perang Energi” Biden, Janjikan Harga BBM Turun Drastis.

    Dalam pidato terbarunya pada Minggu (29/6/2025), Presiden Donald Trump mengkritik tajam kebijakan energi pemerintahan sebelumnya sebagai “perang terhadap energi Amerika”.

    Ia berjanji akan membatalkan regulasi penghambat produksi energi domestik, berkomitmen membuat AS mandiri energi, dan menurunkan harga BBM hingga di bawah US$ 2 (Rp 32 ribu) per galon serta memangkas biaya listrik hingga 50% dalam 12-18 bulan pertama masa jabatannya.

    “Kami akan melepaskan energi Amerika, menghentikan perang terhadap energi, dan kami akan menurunkan harga bensin hingga di bawah US$ 2 per galon, dan kami akan menurunkan harga listrik hingga 50% dalam waktu 12 hingga 18 bulan, yang merupakan hal yang luar biasa,” paparnya.

    6. Siapkan Senjata Lawan Resesi.

    Gedung Putih pada Minggu (29/6/2025) menyatakan dukungan terhadap “RUU Besar yang Indah” (One Big Beautiful Bill) yang digadang-gadang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, melindungi lapangan kerja, dan menurunkan defisit anggaran.

    RUU ini dilaporkan mencakup perpanjangan pemotongan pajak era Trump, insentif untuk industri manufaktur domestik, dan peningkatan dana untuk keamanan nasional serta penegakan imigrasi. Senat AS telah memberikan persetujuan prosedural awal untuk RUU ini pada Sabtu malam.

    “Untuk semua anggota Partai Republik yang melakukan pemotongan biaya, termasuk saya, INGATLAH, kalian masih harus dipilih kembali. Jangan terlalu gila! Kami akan menebusnya, dikalikan 10, dengan PERTUMBUHAN, lebih dari sebelumnya,” tegasnya.

    “RUU YANG SATU, BESAR, DAN INDAH” telah DISAHKAN oleh DPR! Ini bisa dibilang sebagai bagian terpenting dari Undang-Undang yang akan pernah ditandatangani dalam Sejarah Negara kita!”

    7. Trump Gelar Hajatan Besar-besaran.

    Presiden Donald Trump dijadwalkan akan mengadakan kampanye besar di Iowa State Fairgrounds pada Kamis, 3 Juli 2025. Acara ini akan menjadi bagian dari dimulainya perayaan Hari Ulang Tahun ke-250 Amerika Serikat, yang diharapkan menjadi tur nasional.

    “Kita akan merayakan kehebatan dan pencapaian kita. Minggu ini, kita menghormati 250 tahun keberanian dan kejayaan serta kemenangan kekuatan tempur terbesar yang pernah ada di muka bumi: Angkatan Darat Amerika Serikat.”

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Netanyahu Klaim Menang Lawan Iran, Bicara Peluang Bebaskan Sandera Gaza

    Netanyahu Klaim Menang Lawan Iran, Bicara Peluang Bebaskan Sandera Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “kemenangan” negaranya atas Iran dalam perang 12 hari telah membuka “peluang”, termasuk untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan kelompok Hamas dan aliansinya di Jalur Gaza.

    “Banyak peluang telah terbuka sekarang setelah kemenangan ini. Pertama-tama, untuk menyelamatkan para sandera,” cetus Netanyahu saat berpidato di hadapan jajaran agen dinas keamanan Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (30/6/2025).

    “Tentu saja, kami juga harus menyelesaikan masalah Gaza, untuk mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan bahwa kami akan mencapai kedua tujuan itu,” ucapnya, merujuk pada operasi militer Israel untuk menghancurkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Dalam pernyataan pada Minggu (29/6), kelompok utama yang mewakili keluarga para sandera menyambut baik apa yang disebutnya sebagai “fakta bahwa setelah 20 bulan, pemulangan para sandera akhirnya ditetapkan sebagai prioritas utama oleh Perdana Menteri”.

    “Ini adalah pernyataan yang sangat penting yang harus diterjemahkan menjadi satu kesepakatan komprehensif untuk membawa kembali semua 50 sandera dan mengakhiri pertempuran di Gaza,” demikian pernyataan Forum Sandera dan Keluarga Korban Hilang.

    Hamas dan militan-militan aliansinya di Jalur Gaza menculik sedikitnya 251 sandera saat melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 49 sandera diyakini masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Hamas juga diketahui masih menahan jenazah seorang tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza tahun 2014 lalu.

    Forum tersebut menyerukan agar para sandera “dibebaskan, bukan diselamatkan”.

    “Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan yang membahayakan para sandera dan tentara (Israel),” sebut forum tersebut dalam seruannya.

    Serangan Hamas pada Oktober 2023 memicu rentetan serangan brutal dari Israel terhadap Jalur Gaza, yang disebut bertujuan untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera. Sedikitnya 56.500 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tewas akibat rentetan serangan Tel Aviv sejauh ini.

    Sementara serangan Hamas terhadap Israel, menurut data otoritas Tel Aviv, menewaskan 1.219 orang.

    Lihat Video ‘Netanyahu Sebut Menang Atas Iran Membuka Peluang Perdamaian’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dugaan Korupsi, Trump Minta Netanyahu Dibebaskan: Dia Pahlawan, Bukan Koruptor!

    Dugaan Korupsi, Trump Minta Netanyahu Dibebaskan: Dia Pahlawan, Bukan Koruptor!

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam persidangan korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan menyebutnya sebagai “perburuan penyihir politik.” Pernyataan itu ia sampaikan melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Sabtu, 28 Juni 2025.

    Trump menyatakan keterkejutannya atas langkah hukum terhadap Netanyahu yang menurutnya tengah memimpin Israel di masa-masa kritis. “Mengerikan, apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu,” tulis Trump, seraya menyebut Netanyahu sebagai “pahlawan perang” yang telah melakukan “pekerjaan luar biasa” dalam kerja sama dengan AS, termasuk upaya mengatasi ancaman nuklir dari Iran.

    Trump juga menyebut Netanyahu sedang bernegosiasi dengan Hamas untuk membebaskan sandera Israel, dan mempertanyakan mengapa ia harus menghabiskan waktunya di ruang sidang atas tuduhan yang dianggap Trump tidak substansial.

    “Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri Israel dipaksa duduk di pengadilan sepanjang hari, hanya karena hal-hal sepele seperti cerutu atau boneka Bugs Bunny? Ini perburuan penyihir politik, mirip dengan yang saya alami,” tulis Trump.

    Ia menilai persidangan tersebut berpotensi mengganggu proses negosiasi penting Israel dengan Iran dan Hamas. “Ini kegilaan. Persidangan Netanyahu bukan hanya penghinaan terhadap keadilan, tapi juga bisa merusak kemenangan besar yang telah diraih AS dan Israel dalam menghadapi Iran,” lanjutnya.

    Trump bahkan mendesak agar persidangan tersebut dibatalkan. “Bebaskan Bibi. Dia punya tugas besar yang harus diselesaikan,” tegasnya.

    Pernyataan serupa juga pernah ia sampaikan sebelumnya pada Rabu, 25 Juni. Trump saat itu mengungkapkan keheranannya karena Israel tetap melanjutkan proses hukum terhadap Netanyahu, meski negara tersebut sedang menghadapi situasi perang yang genting.

    Netanyahu menghadapi tiga kasus dugaan korupsi yang disidangkan sejak Mei 2020. Ia menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Israel yang didakwa dalam kasus pidana. Tuduhan tersebut mencakup penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, namun Netanyahu membantah semuanya dan menyebutnya sebagai tuduhan palsu.

    Di bawah hukum Israel, Netanyahu tidak diwajibkan mundur dari jabatannya kecuali jika dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung. Proses hukum bisa berlangsung hingga berbulan-bulan.

    Selain kasus korupsi, Netanyahu juga menghadapi dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas tindakan militer di Jalur Gaza.

    Perang yang meletus sejak 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan lebih dari 56.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut laporan terbaru.

    Pada Jumat, 27 Juni, Jaksa Agung Israel menolak permintaan Netanyahu untuk menunda persidangan selama dua minggu. Permintaan itu diajukan dengan alasan ia perlu fokus pada penanganan dampak serangan Israel ke Iran serta proses pemulangan warga Israel yang masih disandera oleh Hamas.

    Persidangan tetap berjalan meski tekanan politik dan diplomatik terus meningkat.

  • Serangan Israel Tewaskan 23 Orang di Gaza, Termasuk 3 Anak-anak

    Serangan Israel Tewaskan 23 Orang di Gaza, Termasuk 3 Anak-anak

    Gaza

    Serangan udara dan tembakan pasukan Israel menewaskan 23 orang di Gaza, Palestina. Para korban termasuk 3 anak-anak.

    Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP pihaknya “mengangkut 23 martir, termasuk beberapa anak-anak dan wanita”. Mereka tewas di berbagai lokasi di sekitar Jalur Gaza.

    Militer Israel menolak berkomentar terkait serangan yang menewaskan anak-anak itu. Mereka bersikukuh serangan tersebut “untuk membongkar kemampuan militer Hamas”.

    Bassal mengatakan dua anak tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah mereka di lingkungan Zeitun, Kota Gaza. Bassal menambahkan rumah tersebut ‘hancur total’.

    Seorang anggota keluarga, Abdel Rahman Azzam (45) mengatakan kepada AFP bahwa dia berada di rumah ketika “mendengar ledakan besar di rumah kerabat saya”.

    “Saya bergegas keluar dengan panik dan melihat rumah hancur dan terbakar,” tambahnya.

    “Kami mengevakuasi lebih dari 20 orang yang terluka, termasuk dua orang martir — dua anak dari keluarga tersebut. Jeritan anak-anak dan wanita tak henti-hentinya,” kata Azzam.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Keji! Ada Narkoba di Bantuan Untuk Warga Gaza Palestina

    Keji! Ada Narkoba di Bantuan Untuk Warga Gaza Palestina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza Palestina menuduh pusat distribusi bantuan kemanusiaan bekingan Israel dan Amerika Serikat (AS) ke wilayah itu telah mencampurkan narkoba dalam kantong tepung yang dibagikan kepada warga. Pusat distribusi bantuan yang dimaksud adalah Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF).

    Media Gaza tersebut menduga ini merupakan “kejahatan mengerikan terbaru” yang menargetkan kesehatan warga sipil di Gaza dan bisa merusak struktur sosial masyarakat wilayah itu.

    “Kami sepenuhnya memegang pendudukan Israel bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya, dikutip Minggu (29/6/2025).

    GHF merupakan pusat distribusi bantuan buatan AS dan Israel. GHF memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel sepenuhnya memutus distribusi bantuan kemanusiaan dari luar ke Gaza selama lebih dari dua bulan.

    Seorang apoteker dari Gaza, Omar Hamad, mengatakan Israel menyelundupkan Oxycodone di dalam kantong-kantong tepung yang disalurkan sebagai bantuan ke wilayah yang masih diblokade itu.

    “Bahkan terungkap bahwa obat tersebut tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tapi tepungnya sendiri tampaknya telah dicampur dengan zat aditif itu,” ujar Hamad dalam unggahannya di X pada Kamis.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk lebih waspada, memeriksa makanan yang berasal dari “jebakan maut bernama pusat bantuan AS-Israel.”

    Komite itu juga meminta warga segera melaporkan jika menemukan zat asing dalam berbagai bantuan pangan yang mereka terima terutama dari pusat bantuan yang dibekingi AS-Israel tersebut.

    Pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan Israel yang diduga menjadikan pangan sebagai senjata agresi brutalnya di Gaza sejak Oktober 2023 lalu. PBB juga mendesak militer Israel untuk “berhenti menembaki warga yang mencoba mengantre mendapatkan makanan” dan bantuan pangan lainnya.

    Menurut data PBB, lebih dari 410 warga Palestina tewas dan setidaknya 3.000 lainnya terluka akibat tembakan militer Israel ketika mencoba mendekati titik distribusi bantuan atau sedang mengambil bantuan kemanusiaan.

    “Warga Gaza yang kelaparan terus dihadapkan pada pilihan tidak manusiawi: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan makanan,” ujar Kantor HAM PBB dalam catatan tertulis yang dibagikan sebelum konferensi pers pada Selasa pekan ini.

    Pada Mei lalu, PBB menyatakan bahwa “100 persen populasi” di Gaza berada “dalam risiko kelaparan.”

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Korban Tewas di Gaza Naik Lagi, Jadi 56.412 Jiwa

    Video: Korban Tewas di Gaza Naik Lagi, Jadi 56.412 Jiwa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah korban tewas Palestina di Jalur Gaza meningkat menjadi 56.412 orang, dengan 133.054 orang lainnya terluka sejak pecahnya konflik antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023, hal ini disampaikan otoritas kesehatan Gaza pada hari Sabtu (28/6).

    Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel merenggut 81 nyawa warga Palestina dan menyebabkan 422 orang lainnya terluka.

  • Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Jakarta

    Surat kabar Israel, Haaretz menyampaikan bahwa tentara Israel telah diperintah oleh komandan militer untuk menembaki kerumunan warga Palestina untuk membubarkan mereka. Pembubaran bertujuan untuk mebersihkan are lokasi distribusi bantuan di Gaza.

    Ratusan tentara Israel yang melakukan penyerangan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di sana. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.

    Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).

    Bantahan Militer Israel

    Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.

    Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.

    Kepada Reuters, militer mengatakan bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait. Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan (militer Israel) akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz juga membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Ratusan Orang Tewas

    Foto: Reuters

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Pada Jumat (27/6) ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan. Tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan.

    Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.

    Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza

    Halaman 2 dari 2

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini