Negara: Jalur Gaza

  • Daftar Kekejaman Agresi Israel ke Palestina Sejak 7 Oktober

    Daftar Kekejaman Agresi Israel ke Palestina Sejak 7 Oktober

    Jakarta, CNN Indonesia

    Agresi Israel ke Gaza dan Tepi Barat menyisakan pilu bagi warga Palestina.

    Jet-jet tempur milik Israel mulai kembali berterbangan memenuhi langit Gaza. Tareq Abu Azzoum, jurnalis Al Jazeera, melaporkan suara ledakan dan tembakan utara Jalur Gaza, khususnya di barat laut Kota Gaza.

    “Insiden ini bertepatan dengan gentayangannya drone dan jet tempur militer Israel di langit Jalur Gaza,” ungkap Azzoum, dilansir dari Al Jazeera.

    Tank-tank Israel di Jalur Gaza tengah juga dilaporkan menembaki sekitar kamp-kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.

    Sudah hampir dua bulan perang Israel dan kelompok Hamas berlangsung. Agresi militer Israel ke Palestina menewaskan lebih dari 15.000 jiwa, terutama anak-anak.

    Berhentinya gencatan senjata bisa menjadi pertanda babak baru serangan Israel membasmi kelompok Hamas yang semakin menyulitkan warga sipil Palestina.

    Berikut daftar kekejaman Israel ke Palestina sejak agresi 7 Oktober lalu.

    Israel bunuh 5.523 warga Palestina

    Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan sebanyak 15.523 orang tewas di wilayah tersebut sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu.

    Ashraf Al-Qudra selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 70 persen dari korban jiwa itu merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara, 41.316 orang lainnya luka-luka.

    Selain itu, Al-Qudra juga menjelaskan dalam 24 jam terakhir, terdapat lebih dari 300 warga Palestina tewas dan 600 lainnya mengalami luka.

    Bombardir RS di Gaza

    Tindakan Israel membombardir rumah sakit di Gaza dengan dalih mencari pasukan Hamas mendapat kecaman masyarakat internasional.

    Rumah sakit menjadi salah satu tempat utama yang digunakan masyarakat untuk mengungsi, berlindung, dan mencari pertolongan medis.

    Pada 17 Oktober lalu, Israel membom Rumah Sakit Al-Ahli Arab yang seketika menewaskan 500 orang di dalamnya.

    “Berita yang keluar dari Gaza sangat mengerikan dan benar-benar tidak dapat diterima… hukum internasional harus dihormati dalam hal ini dan dalam semua kasus. Ada aturan seputar perang dan memukul rumah sakit tidak dapat diterima,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dilansir dari Al Jazeera.

    Penyerangan ini terus merembet ke rumah sakit lainnya yang dianggap menyembunyikan markas Hamas.

    Serangan Israel ke rumah sakit Al Shifa di Gaza pertengahan bulan lalu juga menimbulkan teror mematikan bagi ribuan orang yang terjebak di dalamnya.

    Orang-orang yang berada di RS Al Shifa menyatakan bahwa pasukan Israel melakukan kekerasan dan penghinaan terhadap pasien, staf rumah sakit, serta para pengungsi.

    Dr Mohammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit Al-Shifa, mengungkapkan situasi memilukan dengan banyaknya orang yang membutuhkan pertolongan dan bayi-bayi yang harus dipindahkan ke fasilitas kesehatan yang lebih baik.

    RS Al Shifa yang hancur karena serangan Israel kekurangan bahan bakar dan obat-obatan.

    “Ini adalah sebuah tragedi. Mayat-mayat tersebut – kami tidak dapat memasukkannya ke dalam freezer karena tidak berfungsi sehingga kami memutuskan untuk menggali lubang di sekitar rumah sakit. Ini adalah pemandangan yang sangat tidak manusiawi. Situasinya benar-benar di luar kendali. Ratusan mayat membusuk,” ungkap Dr. Mohammad Abu Salmiya.

    RS Indonesia di Gaza sempat beberapa kali menerima serangan bom Israel beberapa jam sebelum gencatan senjata diberlakukan.

    Fikri Rofiul Haq, relawan Mer-C Indonesia, menceritakan kondisi para staf medis yang terjadi di RS Indonesia di Gaza.

    “Di Rumah Sakit Indonesia saat ini, staf hanya mendapat makan sekali sehari saat makan siang, yang disediakan oleh Rumah Sakit Al-Shifa [yang berdekatan]. Untuk sarapan dan makan malam, staf makan biskuit atau kurma,” ujar Fikri, dikutip dari Al Jazeera.

    Tembak mati bocah 9 tahun

    Janji Israel yang mengatakan hanya akan berperang melawan kelompok Hamas, bukan masyarakat sipil tampaknya tidak ditepati.

    Dua anak laki-laki Palestina, salah satunya berusia sembilan tahun tewas di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel Rabu (29/11). Israel melakukan serangan besar ke daerah tersebut sejak malam sebelumnya yang meninggalkan jejak kehancuran.

    Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina memberikan konfirmasi kematian anak tersebut yang bernama Adam Samer Al-Ghoul, dikutip dari The New Arab.

    Rekaman CCTV ramai diperbincangkan di media sosial yang menunjukkan anak tersebut berusaha lari dari peluru, namun ditarik oleh pemuda lain.

    Selain membunuh warga Jenin, Israel juga menangkap beberapa warga yang tidak jelas berapa jumlahnya.

    Pasukan meledakkan rumah-rumah yang memaksa warga keluar dari tempat mereka.

    “Menyapu [melalui] dan merusak jalan-jalan dan infrastruktur telah menjadi kejadian biasa setiap kali tentara menyerbu kota dan kamp,” ungkap Wali Kota Jenin Nidal Obeidi.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Membiarkan bayi-bayi prematur meninggal dunia

    Saat kompleks rumah terbesar di Gaza, Al Shifa, lumpuh karena kekurangan listrik, air, dan oksigen, nyawa 39 bayi prematur di dalamnya terancam karena tidak bisa menerima pertolongan medis.

    Bayi-bayi baru lahir dibungkus oleh selimut hijau dan disejajarkan di tandu rumah sakit.

    Dilansir dari Time, beberapa bayi memiliki berat kurang dari tiga pon, dengan tulang rusuk menonjol, popok yang ukurannya lebih besar dari badan mereka, dan staf medis yang berusaha menghangatkan bayi melalui kontak kulit ke kulit.

    Dalam kurun seminggu, delapan bayi dilaporkan meninggal dunia.

    Mayat lima bayi prematur Palestina juga ditemukan di Rumah Sakit Al-Nasr saat wartawan dan pekerja bantuan memilah sisa-sisa fasilitas kesehatan yang dibom selama gencatan di Jalur Gaza, dikutip dari Middle East Eye.

    Direktur rumah sakit Mustafa al-Kahlout menyatakan telah meminta bantuan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengenai lima anak tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan.

    Sengaja bikin warga Gaza kelaparan

    Tindakan blokade yang diberlakukan Israel selama berperang dengan Hamas membuat masyarakat Palestina menderita kelaparan.

    Kondisi mengenaskan terjadi di Gaza yang memungkinkan orang saling membunuh untuk mendapatkan makanan.

    “Kamu pergi membeli sedikit roti, kamu akan melihat orang-orang saling menikam hanya demi sekantong roti.” ungkap Emad Abu Asasi yang berada di Khan Younis.

    Masyarakat Gaza hidup di bawah ancaman kematian akibat serangan udara Israel dan menyaksikan cadangan makanan dan air yang mulai menipis karena IDF mengepung wilayah kecil tersebut, dilansir dari Daily Mail.

    [Gambas:Infografis CNN]

    Harga bahan pokok meningkat tiga kali lipat seiring dengan menipisnya persediaan.

    “Saya pergi ke salah satu mal untuk membeli beberapa barang, tapi saya tidak menemukan apa pun,” ungkap Samar Rabie, dilansir dari Al Jazeera.

    “Kami kekurangan banyak bahan makanan pokok, seolah-olah semuanya diatur sedemikian rupa sehingga selain tidak memiliki listrik atau air, kami juga akan kelaparan.” imbuhnya.

    Banyak perkebunan dan peternakan warga Khan Younis yang hancur karena bom dari Israel.

    “Saya harus bertanya kepada orang-orang apakah mereka punya tambahan kacang kalengan atau daging agar saya bisa membelinya untuk keluarga saya,” ungkap Mahmoud Sharab.

    Sharab mengatakan yang dilakukan Israel saat ini adalah perang kelaparan bagi warganya dan kebijakan yang dibuat membuat takut banyak orang, terutama anak-anak.

    Israel bunuh 700 warga sipil dalam 24 jam usai gencatan senjata

    Setidaknya 700 warga Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia dalam 24 jam serangan Israel di wilayah itu pada Jumat (1/12).

    Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu bahwa lebih dari 700 warga Gaza meninggal dunia sejak Israel melanjutkan agresi usai gencatan senjata berakhir Jumat lalu.

    Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu.

    Ini merupakan jumlah korban tewas harian tertinggi sejak 24 Oktober lalu. Saat itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 704 orang meninggal dunia dalam serangan Israel semalaman.

    Selama Sabtu dan Minggu kemarin, Israel terus melakukan pemboman intens di Kota Khan Younis hingga Rafah. Militer Israel telah menyatakan akan mulai fokus menggempur wilayah selatan Gaza, terutama Khan Younis.

  • Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militer Israel menyatakan telah membunuh Haitham Khuwajari, komandan Hamas dari Batalyon Shati, dalam sebuah serangan udara.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas terbunuh dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al-Shati di luar Kota Gaza.

    Hagari menyebut Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas 7 Oktober lalu di sejumlah daerah Israel.

    Dalam pengumuman lainnya, militer Israel pun bersumpah bakal melanjutkan serangan di sekitar kamp Al-Shati dan “membasmi masing-masing komandan (Hamas) yang memerintah daerah di bawah kendali mereka.”

    Pengumuman tewasnya komandan Hamas yang kesekian kalinya ini disampaikan setelah pada Sabtu (2/12), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga negaranya berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Namun, hal itu di luar upaya menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” lanjut dia.

    Netanyahu kekeh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil, menyandera, memblokir kebutuhan dasar, memindahkan paksa warga, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Sebanyak 15.523 orang pun tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militer Israel memperluas serbuan daratnya ke seluruh wilayah Jalur Gaza, Palestina.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pihaknya akan memperluas operasi militer di seluruh wilayah Gaza demi menumpas Hamas.

    “IDF melanjutkan dan memperluas operasi darat terhadap kelompok Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata Hagari dalam konferensi pers, seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/12).

    Hagari pun berujar Angkatan Udara Israel perlu memberikan bantuan udara kepada pasukan darat untuk mewujudkan tujuan tersebut.

    Dengan bantuan itu, militer Israel bakal menyerang markas Hamas, fasilitas pembuatan senjata, terowongan, serta lokasi peluncuran roket yang diklaim untuk membatasi ancaman yang ditimbulkan terhadap operasi darat.

    “Kebijakan kami jelas, kami akan menyerang secara penuh setiap ancaman yang ditimbulkan terhadap wilayah kami,” kata dia.

    Sejak agresi dilanjutkan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) lalu, pasukan militer Israel mulai menggempur lagi Gaza habis-habisan.

    Kali ini, serangan bukan cuma menyasar utara Gaza, namun mulai beranjak ke selatan, terutama Kota Khan Younis.

    Kantor berita Palestina, Wafa, mengabarkan kendaraan lapis baja Israel telah merangsek masuk ke Khan Younis pada Minggu malam usai datang dari arah timur kota tersebut.

    “Kendaraan Israel diposisikan di dekat persimpangan Al-Matahin di tengah serangan udara yang intens dari pesawat tempur dan tembakan peluru dari tank dan artileri, serta pesawat pengintai,” lapor Wafa.

    Rencana perluasan agresi ini pun membuat Iran memperingatkan keras Israel tentang dampak yang ditimbulkan jika Negeri Zionis benar-benar tak berhenti mengacaukan Gaza maupun Tepi Barat.

    Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan perluasan agresi bakal membuat perang di kawasan Timur Tengah kian “dalam dan berkembang”.

    “Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, ruang lingkup perang di wilayah ini kemungkinan akan semakin dalam dan berkembang,” kata Abdollahian, seperti dikutip Anadolu Agency, Minggu (3/12).

    Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan seminggu setelah diperpanjang dua kali.

    Selama gencatan senjata sepekan, Hamas telah melepaskan 105 sandera, baik warga Israel maupun warga asing. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza secara brutal.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

    Lebih dari 700 orang pun tewas dalam 24 jam serangan Israel usai gencatan senjata berakhir.

    Sementara itu, sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Houthi Diklaim Serang Kapal AS-Inggris di Laut Merah Pakai Drone-Rudal

    Houthi Diklaim Serang Kapal AS-Inggris di Laut Merah Pakai Drone-Rudal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Houthi Yaman dikabarkan menyerang sejumlah kapal Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan pesawat tak berawak dan rudal angkatan laut di Laut Merah, Minggu (3/12).

    Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey melaporkan sebuah kapal pengangkut curah telah dihantam oleh setidaknya dua drone kala berlayar di Laut Merah.

    Sebuah kapal kontainer juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan pesawat nirawak sekitar 101 kilometer barat laut pelabuhan Hodeida, Yaman utara.

    Pentagon juga mengabarkan sebuah kapal perang AS dan beberapa kapal komersial diserang di Laut Merah.

    “Kami mengetahui laporan mengenai serangan terhadap USS Carney dan beberapa kapal komersial di Laut Merah. Kami akan memberikan informasi saat tersedia,” bunyi keterangan Pentagon, seperti dikutip Al Jazeera.

    Carney adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke milik AS. Sejauh ini, Pentagon tidak mengidentifikasi dari mana serangan terhadap kapal itu berasal.

    Sementara itu, juru bicara Houthi mengatakan dua kapal komersial yang terdiri dari Unity Explorer dan Number Nine telah menjadi sasaran serangan mereka usai kedua kapal tak menanggapi peringatan dari angkatan laut Houthi.

    Houthi tidak mengaku menyerang kapal perang AS dan Inggris. Mereka hanya menyebut telah menyerang dua kapal komersial yang terkait dengan Israel.

    Seorang pejabat AS, yang bicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu dimulai sekitar pukul 10.00 pagi waktu Sanaa, Yaman. Serangan berlangsung selama sekitar lima jam.

    Milisi Houthi sudah beberapa kali meluncurkan drone dan rudal yang memang menargetkan Israel di saat Negeri Zionis membombardir Jalur Gaza.

    Bulan lalu, Houthi membajak sebuah kapal pengangkut kendaraan yang juga terkait dengan Israel di Laut Merah di lepas pantai Yaman. Para pemberontak hingga kini masih menyita kapal itu di dekat kota pelabuhan Hodeida.

    Sejumlah rudal juga dilaporkan mendarat di dekat kapal perang AS lainnya pekan lalu usai kapal itu membantu kapal terkait Israel lain yang sempat disita oleh kelompok bersenjata.

    Houthi selama ini tidak pernah secara langsung menargetkan kapal-kapal milik AS.

    Pada 2016, AS pernah meluncurkan rudal-rudal jelajah Tomahawk yang menghancurkan tiga situs radar pantai di wilayah yang dikuasai Houthi untuk membalas rudal yang ditembakkan ke kapal Angkatan Laut AS, salah satunya USS Mason saat itu.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Tewaskan 700 Orang dalam 24 Jam usai Gencatan Senjata

    Israel Tewaskan 700 Orang dalam 24 Jam usai Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya 700 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dalam 24 jam serangan Israel di wilayah tersebut pada Jumat (1/12).

    Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu bahwa lebih dari 700 warga Gaza meninggal dunia sejak Israel melanjutkan agresi usai gencatan senjata berakhir Jumat lalu.

    Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu.

    Ini merupakan jumlah korban tewas harian tertinggi sejak 24 Oktober lalu. Saat itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 704 orang meninggal dunia dalam serangan Israel semalaman.

    Selama Sabtu dan Minggu kemarin, Israel terus melakukan pemboman intens di Kota Khan Younis hingga Rafah. Militer Israel telah menyatakan akan mulai fokus menggempur wilayah selatan Gaza, terutama Khan Younis.

    Beberapa wilayah utara juga masih berada di bawah bombardir Israel hingga kini.

    “Kemana pun Anda berpaling, ada anak-anak dengan luka bakar tingkat tiga, luka pecahan peluru, cedera otak dan patah tulang,” kata juru bicara global UNICEF, James Elder, kepada Al Jazeera.

    Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan seminggu setelah diperpanjang dua kali.

    Selama gencatan senjata sepekan, Hamas telah melepaskan 105 sandera, baik warga Israel maupun warga asing. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza habis-habisan.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

    Sebanyak 15.523 orang pun tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 41.316 orang lainnya luka-luka.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menegur keras atas meningkatnya jumlah korban sipil dalam gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

    “Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh,” ujar Harris kepada wartawan pada perundingan iklim PBB di Dubai, Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari AFP.

    “Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan,” kata dia.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Hal itu di luar upaya yang menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan utnuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” imbuh dia.

    Netanyahu kukuh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil hingga korban jiwa yang berjatuhan mencapai lebih dari 15 ribu sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu. Selain itu, Israel juga menyandera, memblokir kebutuhan dasar, pemindahan paksa warga sipil, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Adapun menurut Netanyahu, ini merupakan perang jangka panjang yang pada akhirnya akan dimenangkan oleh pihaknya.

    Lebih lanjut, Israel dan Hamas tidak menemui kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga berakhir pada Jumat (1/12).

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang hingga dua kali.

    Dalam periode gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan itu, Netanyahu mengatakan pasukan militernya menghabiskan waktu untuk melanjutkan agresinya di Gaza.

    Setelah gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka usai Israel kembali menyerang Gaza. Sementara itu, total korban jiwa setelah agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu mencapai lebih dari 15 ribu yang didominasi perempuan dan anak-anak.

    (pop/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penikaman di Dekat Menara Eiffel, Seorang Turis Jerman Tewas

    Penikaman di Dekat Menara Eiffel, Seorang Turis Jerman Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang turis asal Jerman ditusuk hingga tewas di dekat Menara Eiffel, Paris, Prancis pada Sabtu (2/12) malam waktu setempat. Sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.

    Turis Jerman itu diketahui adalah seorang pria kelahiran Filipina.

    Video dari tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan mobil polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran tiba. Lalu lintas yang padat pun dialihkan. Banyak penjagaan juga dipasang. Warga diimbau menghindari kawasan tersebut.

    Seorang polisi mengatakan kepada AFP bahwa sosok penyerang tersebut dikenal sebagai seorang Islam radikal dan sedang dirawat karena penyakit mental.

    Sumber itu menyebut terduga pelaku itu sempat meneriakkan “Allahu Akbar” sebelum ditangkap.

    Kantor Kejaksaan Paris mengatakan identitas penyerang adalah orang Prancis kelahiran 1997. Dia sebelumnya pernah ditangkap dalam penyelidikan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

    Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pria tersebut telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada 2016 lantaran merencanakan serangan namun gagal dilakukan olehnya.

    “Seorang pria menyerang pasangan yang merupakan turis asing. Seorang turis Jerman kelahiran Filipina tewas akibat aksi penikaman tersebut,” ujar Damanin saat mengunjungi TKP di dekat jembatan Bir Hakeim di Sungai Seine, Paris, dilansir dari AFP.

    Darmanin mengklaim seorang sopir taksi yang menyaksikan kejadian itu turut turun tangan. Penyerang lantas menyeberangi Sungai Seine menyerang orang lain dan melukai satu orang dengan palu ketika polisi mengejarnya.

    Polisi menggunakan taser untuk menetralisir pria tersebut sebelum ditangkap.

    “Dia telah mengancam mereka dengan sangat kejam…Dia sekarang harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan keadilan,” kata Darmanin.

    Menurut Darmanin, terduga pelaku mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak tahan dengan pembunuhan umat Islam di Afghanistan dan Palestina.

    Keterangan saksi mata

    Seorang manager supermarket bernama Joseph S (37) mengaku menyaksikan peristiwa tersebut ketika duduk di sebuah bar.

    Joseph mendengar teriakan dan orang-orang menyerukan “tolong, tolong” saat mereka berlari. Seorang pria yang memegang sebuah benda menyerang seorang pria yang terjatuh. Ia menyebut polisi pun tiba dalam waktu 10 menit.

    Ucapan bela sungkawa

    [Gambas:Instagram]

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban dalam peristiwa tersebut.

    “Saya mengirimkan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat warga negara Jerman yang meninggal malam ini selama serangan teroris terhadap Paris,” tulis Macron melalui media sosial X.

    Macron juga berterima kasih kepada petugas yang segera menangkap terduga pelaku.

    Senada, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne juga menyampaikan bela sungkawanya. Borne menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyerah pada terorisme.

    Prancis telah mengalami beberapa serangan oleh kelompok ekstremis, termasuk serangan bunuh diri dan serangan senjata di Paris pada November 2015 yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.

    Situasinya relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir, walupun para pejabat telah memperingatkan bahwa ancaman masih ada.

    Kendati demikian, ketegangan meningkat di Prancis, yang merupakan rumah bagi banyak populasi Yahudi dan Muslim, menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan pemboman Israel di Jalur Gaza.

    Keamanan di Paris juga berada dalam pengawasan khusus menjelang persiapan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024.

    (pua/pua)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Penampakan Serangan Rudal Hamas Gagal Capai Tel Aviv

    VIDEO: Penampakan Serangan Rudal Hamas Gagal Capai Tel Aviv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas mengklaim telah membombardir Tel Aviv pada Sabtu (2/12).

    Brigade Al Qassam menyebut mereka telah melepaskan rentetan rudal sebagai respons atas serangan Israel ke Jalur Gaza.

    Namun dalam video yang tersebar, rudal-rudal itu tidak berhasil mencapai dataran Israel.

    Rudal itu dicegat di udara dan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Israel.

    Setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12), Israel langsung melancarkan serangan ke Gaza.

    Terhitung sudah 193 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

  • Relawan RI Ungkap Kengerian di Gaza Usai Gencatan Senjata Selesai

    Relawan RI Ungkap Kengerian di Gaza Usai Gencatan Senjata Selesai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang relawan medis asal Indonesia yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia menceritakan situasi di Gaza saat ini usai gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12). 

    Fikri Rofiul Haq, relawan medis dari Indonesia, mengatakan terdengar suara bom secara masif yang dijatuhkan Israel dan banyak orang sekarat.

    “Anda sekarang dapat mendengar suara serangan yang terjadi di seluruh Jalur Gaza dan orang-orang sekarat di sekitar kami,” kata Haq seperti dilaporkan Al Jazeera.

    Ia dan sejumlah orang lainnya masih berlindung di sekolah negeri di Gaza Selatan. Mereka telah bertahan di sana selama tujuh hari sejak dievakuasi dari RS Indonesia.

    Haq menyebut gencatan senjata singkat memungkinkan masyarakat Gaza kembali menjalani kehidupan normal walau masih ada kekurangan. Bantuan kemanusiaan pun mulai berdatangan setelah jeda pertempuran.

    “Sekarang gencatan senjata telah berakhir karena Israel menolak perpanjangan,” imbuhnya.

    Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata pada 24 November dan terus diperpanjang hingga berakhir pada 1 Desember kemarin.

    Usai gencatan senjata, Israel melancarkan agresinya dan menggempur Gaza dari segala sisi. Baik rumah penduduk, kamp pengungsian maupun rumah sakit jadi sasaran.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas mencapai ratusan orang orang.

    (els/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Disebut Sudah Tahu Rencana Serangan Hamas Sejak Tahun Lalu

    Israel Disebut Sudah Tahu Rencana Serangan Hamas Sejak Tahun Lalu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pejabat Israel disebut telah mengetahui rencana serangan Hamas sejak tahun lalu. Rencana ini terangkum dalam dokumen setebal 40 halaman yang diberi nama sandi Tembok Yerikho (Jericho Wall).

    Dokumen yang dimulai dengan kutipan Al-Qur’an ini tidak menetapkan tanggal serangan. Namun, dokumen menggambarkan serangan metodis yang dirancang untuk menguasai benteng di sekitar Jalur Gaza, mengambil alih kota-kota Israel, dan menyerbu pangkalan militer utama.

    Para pejabat militer dan intelijen Israel menganggap rencana itu terlalu sulit dijalankan Hamas.

    Pada Juli, tiga bulan sebelum serangan, analis veteran di Unit 8200 memperingatkan bahwa Hamas telah melakukan latihan intensif sepanjang hari. Latihan ini dianggap serupa dengan apa yang diuraikan dalam dokumen.

    Hanya saja, seorang kolonel di divisi Gaza menepis kekhawatirannya.

    “Saya benar-benar membantah bahwa skenario ini hanyalah khayalan,” tulis analis tersebut dalam pertukaran email, seperti dilaporkan NY Times.

    Akan tetapi, apa yang terjadi? Hamas mengikuti cetak biru tersebut dengan sangat tepat. Dokumen menyebutkan rentetan roket di awal serangan, drone untuk melumpuhkan kamera keamanan, senapan mesin otomatis di sepanjang perbatasan, serta orang bersenjata masuk Israel secara massal dengan paralayang, sepeda motor, dan jalan kaki. Semuanya terjadi pada 7 Oktober 2023.

    Para pejabat militer mengaku bahwa jika peringatan ditanggapi dengan serius, maka Israel bisa meredam serangan atau bahkan mencegahnya. Tapi yang terjadi justru mereka tidak siap saat kelompok Hamas berhamburan keluar dari Jalur Gaza.

    Sementara itu, militer Israel dan Badan Keamanan Israel yang bertanggung jawab atas kontraterorisme di Gaza menolak berkomentar.

    Dokumen Jericho Walls memperlihatkan rangkaian kesalahan selama bertahun-tahun yang puncaknya berupa kegagalan intelijen terburuk Israel.

    Ted Singer, pensiunan CIA yang bekerja di Timur Tengah, menyebut bahwa kegagalan intelijen Israel pada 7 Oktober lalu mirip dengan peristiwa 9/11.

    “Kegagalan tersebut akan menjadi celah dalam analisis untuk memberikan gambaran yang meyakinkan kepada para pemimpin militer dan politik bahwa Hamas mempunyai niat untuk melancarkan serangan ketika mereka melakukannya,” katanya.

    (els/asr)

    [Gambas:Video CNN]