Negara: Jalur Gaza

  • Viral Israel Telanjangi-Paksa Berlutut Puluhan Tahanan di Gaza

    Viral Israel Telanjangi-Paksa Berlutut Puluhan Tahanan di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Viral di media sosial video yang merekam puluhan pria di Jalur Gaza ditangkap, dipaksa berlutut, hingga dilucuti pakaiannya oleh tentara Israel.

    Dalam video itu terlihat puluhan tahanan tersebut dengan kondisi hanya mengenakan pakaian dalam, mata ditutup, dan duduk berlutut sambil diawasi ketat oleh beberapa tentara Israel.

    Beberapa dari mereka yang ditahan juga sempat dibawa dengan menggunakan truk militer Israel, namun tak diketahui ke mana para tahanan tersebut dibawa.

    Hingga saat ini belum diketahui kapan dan di mana video tersebut diambil. Namun menurut data geolokasi yang dilakukan CNN, video direkam di Beit Lahia, utara Jalur Gaza.

    CNN juga menyebut belum diketahui apakah para tahanan yang ditangkap Israel itu adalah anggota kelompok Hamas atau bukan.

    Namun kerabat yang mengaku mengenali beberapa pria dalam video menyebut salah satu dari mereka adalah seorang jurnalis koresponden Al-Araby Al Jadeed.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Foces/IDF) sejauh ini belum mengonfirmasi mengenai kebenaran video viral tersebut.

    Juru bicara IDF Daniel Hagari hanya menyebut pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi dan memeriksa, siapa saja yang memiliki kaitan dengan kelompok Hamas.

    Israel Tahan Jurnalis

    Penangkapan jurnalis Al-Araby Al-Jadeed sebelumnya telah dikonfirmasi oleh media terkait. Dalam sebuah pernyataan, kantor berita itu menyebut salah satu koresponden dan beberapa anggota keluarganya telah ditahan.

    “Hari ini, Kamis (7/12), tentara pendudukan Israel menangkap wartawan dan direktur kantor The New Arab di Gaza, rekan kami Diaa Al-Kahlot, dari Market Street di Beit Lahia, bersama dengan sekelompok saudara, kerabat, dan warga sipil lainnya,” demikian pernyataan Al-Araby Al-Jadeed.

    “Pendudukan sengaja memaksa warga Gaza untuk menanggalkan pakaian mereka, menggeledah mereka, dan mempermalukan mereka ketika mereka ditangkap sebelum membawa mereka ke tujuan yang tidak diketahui, menurut apa yang dikatakan orang-orang di sana kepada kami.”

    Sejak dua bulan agresi di Palestina, puluhan jurnalis menjadi korban kebrutalan Israel. Hingga pekan ini, total 75 jurnalis dan pekerja media Palestina tewas di Jalur Gaza.

    (dna/dna)

  • Taktik Canggih Hamas Lawan Israel: Rekam Barak IDF-Pakai Bom Rakitan

    Taktik Canggih Hamas Lawan Israel: Rekam Barak IDF-Pakai Bom Rakitan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, disebut-sebut menggunakan taktik yang kian canggih selama melawan agresi Israel di Jalur Gaza.

    Lembaga think tank asal Washington D.C., Institute for the Study of War (ISW), mengungkapkan Hamas meneror militer Israel dengan merekam isi barak Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dari lubang-lubang terowongan bawah tanah mereka.

    Dari hasil rekaman itu, Hamas mendapati tentara Zionis bersantai di dekat Juhor ad Dik.

    Hamas pun memanfaatkan informasi tersebut untuk menyiapkan serangan balasan, hingga mengklaim berhasil meledakkan bom ketika ada sekitar 60 pasukan Israel di barak.

    “Kelompok [Hamas] ini bahkan mengklaim mereka memenuhi sebuah terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak dan meledakkannya ketika ada sekitar 60 tentara Israel di sana,” bunyi laporan ISW, seperti dilansir dari Al Jazeera.

    Analisis ISW menyebut Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Strategi ini disebut dengan strategi pembersihan atau clearing operations.

    Hamas juga disebut semakin sering memakai peledak rakitan hingga ranjau jenis claymore kala menyerang pasukan dan tank-tank Israel.

    Salah satu contohnya adalah penggunaan eksplosif penetrator (EFP), bahan peledak proyektil yang dirancang mampu menembus lapisan baja.

    Pakar keamanan di Global Studies Institute di Universitas Jenewa, Alexandre Vautravers, mengungkapkan dari tiga jenis EFP yang digunakan saat ini, yang paling umum adalah meledakkan dan meluncurkan pecahan peluru baja ke segala arah yang menimbulkan dampak mematikan dalam radius 10-40 meter.

    Jenis EFP modern milik Hamas berkecepatan hipersonik yang bisa menembus lapisan baja tanpa mampu dicegat oleh pertahanan Trophy Israel. Hamas juga terlihat menggunakan drone satu arah untuk menargetkan pasukan Israel di Jalur Gaza utara.

    “Hamas telah mengembangkan drone selama beberapa dekade dan telah menggunakannya, namun tidak pernah secara efektif dan terutama untuk tujuan pelatihan,” kata Veronika Poniscjakova, spesialis aspek militer dalam konflik Israel-Palestina di Universitas Portsmouth di Inggris.

    Selain meningkatkan persenjataan, Hamas juga diduga sengaja melancarkan operasi di Gaza utara untuk menunda perang di Gaza selatan.

    “Hamas dan milisi Palestina lainnya telah beralih dari melakukan operasi yang tertunda menjadi melakukan pertahanan yang disengaja,” tulis ISW.

    Operasi di Gaza utara bertujuan memperlambat kemajuan Israel dan memberikan waktu yang cukup bagi Hamas untuk memindahkan pemimpin serta persenjataannya ke Gaza selatan.

    Hamas lebih berani menghadapi Israel di Gaza selatan karena gudang amunisi dan senjata utamanya berada di sana.

    “Di Jalur Gaza utara, kita telah melihat Hamas beroperasi lebih seperti kekuatan gerilya – menghindari pertempuran besar, menyelinap pergi dan kemudian kembali menyerang dan menyelinap lagi,” ucap spesialis masalah keamanan di Timur Tengah di Kings College London, Ahron Bregman.

    “Orang-orang Israel juga kurang mengenal Jalur Gaza selatan dibandingkan dengan Jalur Gaza utara,” imbuh dia.

    Ada pula dugaan bahwa Hamas sengaja mengulur waktu masa perang untuk menjatuhkan citra Israel. Peristiwa yang terjadi beberapa hari ini menunjukkan bahwa strategi militer Hamas semakin maju.

    “Waktu adalah sahabat Hamas. Semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban sipil yang akan jatuh, dan ini menguntungkan Hamas karena menurunkan citra Israel,” ungkap Poniscjakova.

    Tujuan perang yang dibawa oleh Israel berbeda dengan Hamas.

    “Hamas tidak harus meraih kemenangan besar atas Israel,” kata Bregman. “Yang harus mereka lakukan adalah mampu berdiri di atas kaki mereka sendiri ketika perang ini selesai. Kemenangan Hamas adalah kemampuan untuk mengatakan, ‘Kami masih di sini’,” kata Poniscjakova.

    Kendati begitu, ISW menjelaskan militer Israel tidak tinggal diam dalam menghadapi taktik tersebut. Pasukan Israel berupaya melancarkan invasi darat ke Gaza selatan, sama seperti yang mereka lakukan pada awal agresi ketika fokus menggempur Gaza utara.

    Namun, Amerika Serikat memperingatkan Israel bahwa strategi brutal yang lawas ini cuma akan membuat Negeri Zionis gagal melawan Hamas.

    Pasalnya, serangan brutal cuma akan membuat semakin banyak korban sipil yang berjatuhan. Hal ini pun akan menyebabkan komunitas global semakin meradang dan kian tak bersimpati dengan Zionis.

    Menurut AS, Israel mesti menggunakan strategi intensitas rendah guna menghindari jatuhnya korban sipil. Israel harus bertransisi ke strategi yang lebih fokus dan sempit, yaitu menargetkan kelompok dan pemimpin Hamas.

    (blq/agt)

  • Inggris Beber Alasan Abstain dari Resolusi DK PBB atas Gaza

    Inggris Beber Alasan Abstain dari Resolusi DK PBB atas Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Inggris jadi satu-satunya negara dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang memilih abstain saat pengambilan suara atas konflik di Gaza. Voting dilakukan pada Jumat (8/12) saat agresi militer Israel sudah menewaskan 17.487 warga Palestina.

    Barbara Woodward sebagai perwakilan Inggris di PBB mengungkapkan alasan di balik pilihannya tersebut. Menurutnya, draf resolusi gencatan senjata yang diajukan Uni Emirat Arab itu mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

    “Seruan gencatan senjata mengabaikan fakta bahwa Hamas telah melakukan aksi teror dan masih menyandera warga sipil,” kata Woodward seperti diberitakan Al Jazeera.

    Meski Inggris abstain dari resolusi gencatan senjata, Barbara Woodward menyatakan tetap meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam melakukan hal yang mereka sebut “mengatasi ancaman dari Hamas.”

    “Israel harus mampu mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas dan harus melakukannya dengan cara yang mematuhi hukum kemanusiaan internasional sehingga serangan seperti itu tidak akan terjadi lagi,” Woodward.

    “Itu lah alasan kami abstain terhadap resolusi ini,” ia menegaskan.

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

    Dalam pemungutan suara pada 8 Desember di New York, Inggris menjadi satu-satunya negara yang abstain. Sementara itu, AS menjadi satu-satunya anggota yang memveto resolusi gencatan senjata di Gaza.

    Sedangkan 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab.

    Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya.

    Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.

    Sejumlah pihak menilai DK PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian.

    Sepanjang agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu, hampir 17.500 warga Palestina telah tewas dan puluhan ribu orang lainnya terluka. Selama periode yang sama, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi saat presidensi ada di tangan China.

    Beberapa jam sebelum DK PBB melakukan pengambilan suara, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan total kematian warga Palestina mencapai 17.487 sejak gempuran dimulai 7 Oktober.

    Dalam kesempatan itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengungkapkan kesedihan dengan total kematian yang terus bertambah setiap hari.

    (tim/chri)

  • AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza

    AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Veto diberikan dalam pemungutan suara DK PBB atas konflik di Gaza yang berlangsung pada Jumat (8/12).

    “Resolusi itu berbeda dari kenyataan,” kata perwakilan AS di PBB Robert Wood, seperti diberitakan AFP. Ia pun menambahkan resolusi tersebut “tidak akan memberikan dampak positif di lapangan.”

    Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab.

    Sementara itu, Inggris abstain.

    Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (6/12) membuat langkah yang jarang terjadi, yaitu secara resmi memperingatkan 15 anggota DK PBB mengenai ancaman global dari agresi militer Israel di Palestina yang berlangsung dua bulan.

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

    Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya.

    Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.

    Sejumlah pihak menilai DK PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian.

    Sepanjang agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu, hampir 17.500 warga Palestina telah tewas dan puluhan ribu orang lainnya terluka. Selama periode yang sama, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi saat presidensi ada di tangan China.

    Sebelumnya, AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

    Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan warga yang disandera Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.

    Jeda tujuh hari – yang menyebabkan Hamas membebaskan beberapa sandera dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza – berakhir pada 1 Desember.

    Setelah beberapa kali gagal dalam mengambil tindakan, Dewan Keamanan pada November 2023 menyerukan penghentian sementara pertempuran untuk memungkinkan akses bantuan ke Gaza, yang kemudian digambarkan oleh Guterres sebagai “mimpi buruk kemanusiaan yang terus meningkat.”

    AS lebih memilih diplomasinya sendiri, dibandingkan tindakan DK PBB, untuk memenangkan pembebasan lebih banyak sandera dan menekan Israel agar lebih melindungi warga sipil di Gaza ketika mereka membalas serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.

    Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (7/12) mengakui bahwa ada “celah” antara niat Israel untuk melindungi warga sipil dan kenyataan di lapangan. Sehingga, ia minta Israel benar-benar jaga keselamatan warga sipil di Gaza.

    [Gambas:Twitter]

    (AFP/chri)

  • Hamas Minta DK PBB Hentikan Kebrutalan Israel di Gaza

    Hamas Minta DK PBB Hentikan Kebrutalan Israel di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Hamas meminta Dewan Keamanan PBB mengakhiri kebrutalan Israel di Jalur Gaza. Permintaan itu disampaikan pada Jumat (8/12) jelang DK PBB melakukan pengambilan suara untuk mengatasi kondisi di Gaza akibat gempuran Israel sejak 7 Oktober.

    “Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan, komunitas internasional dan semua negara di seluruh dunia untuk mengakhiri perang brutal ini,” kata kantor media pemerintah Hamas di Palestina, seperti diberitakan AFP.

    “Dan untuk menyelamatkan Jalur Gaza sebelum terlambat,” mereka menegaskan.

    Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara mengenai rencana gencatan senjata yang diusulkan Arab pada Jumat (8/12) dan beberapa upaya sebelumnya untuk menjadi perantara gencatan senjata telah diveto.

    Namun, hal tersebut ditunda beberapa jam mendatang menunggu hasil pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan para menteri Arab terkait kondisi di Gaza.

    Sebelum rapat DK PBB, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyurati mereka dan menyatakan Gaza sudah di ambang kehancuran. Dalam surat itu, ia menggunakan Pasal 99 Piagam PBB yang jarang digunakan.

    Hal itu dilakukan untuk meminta perhatian DK PBB mengenai “masalah apa pun yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

    Guterres mengupayakan “gencatan senjata kemanusiaan” untuk mencegah “bencana yang berpotensi menimbulkan dampak yang tidak dapat diubah bagi rakyat Palestina” dan seluruh Timur Tengah.

    Pada Jumat (8/12), Guterres juga mengatakan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tak akan pernah bisa menjadi pembenaran “hukuman kolektif” (collective punishment) terhadap warga Palestina.

    “Kebrutalan yang dilakukan Hamas tidak akan pernah bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina,” kata Guterres, seperti diberitakan AFP, Jumat (8/12).

    “Sekitar 130 orang masih disandera. Saya menyerukan pembebasan mereka segera dan tanpa syarat, serta perlakuan manusiawi dan kunjungan Komite Palang Merah hingga mereka semua dibebaskan,” tuturnya.

    Kendati demikian, Guterres kembali menegaskan pernyataannya itu tidak membenarkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza pada 8 Desember mengumumkan 17.487 orang warga Palestina tewas akibat agresi Zionis di Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

    (AFP/chri)

  • Tentara Israel Sandera Hamas Tewas saat Milisi-Pasukan Khusus Bentrok

    Tentara Israel Sandera Hamas Tewas saat Milisi-Pasukan Khusus Bentrok

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas Palestina melaporkan seorang tentara Israel yang disandera kelompoknya tewas pada Jumat (8/12).

    Tentara itu tewas dalam bentrokan antara milisi Hamas dan pasukan khusus Israel yang berupaya melancarkan operasi penyelamatan.

    Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengklaim pihaknya telah mengetahui operasi penyalamatan yang dilakukan pasukan khusus Israel itu.

    Al Qassam juga mengklaim beberapa personel pasukan khusus Israel tewas dan luka dalam bentrokan tersebut. Meski begitu mereka tak merinci jumlah tentara Israel yang tewas maupun terluka.

    Dikutip Reuters pada Jumat (8/12), Hamas mengidentifikasi tentara Israel yang menjadi sanderanya ini bernama Sa’ar Baruch berusia 25 tahun.

    Sementara itu, militer Israel tidak segera menanggapi klaim Hamas soal satu personelnya yang tewas ini.

    Dalam serangannya ke Israel pada 7 Oktober lalu, Hamas memang turut menyandera lebih dari 200 orang termasuk tentara hingga warga asing di Israel.

    Serangan Hamas ini lah yang menjadi pematik agresi brutal Israek ke Palestina, terutama Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 17 ribu warga sipil.

    Pasukan Israel pernah menyelamatkan seorang tentaranya yang ditawan Hamas di Gaza sekitar akhir Oktober lalu. Sementara itu, puluhan sandera Hamas juga sudah bebas dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pada 22 November lalu.

    Meski begitu, agresi brutal Israel kembali berlangsung di Jalur Gaza menyusul masa gencatan senjata yang berakhir tanpa ada perpanjangan lagi

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 75 Jurnalis Tewas Sejak Dua Bulan Agresi Israel ke Palestina

    75 Jurnalis Tewas Sejak Dua Bulan Agresi Israel ke Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 75 jurnalis dan pekerja media Palestina tewas selama agresi Israel di Jalur Gaza sejak dua bulan terakhir.

    Sindikat Jurnalis Palestina menyebut tindakan Israel yang menargetkan jurnalis adalah upaya pasukan pendudukan untuk mengaburkan kebenaran tentang kejahatan, pembantaian, pendudukan terhadap warga Palestina yang tak bersalah, properti, rumah sakit, sekolah, gereja dan masjid.

    Dikutip Middle East Monitor, kelompok itu mendesak komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi demi melindungi jurnalis yang bekerja di zona perang.

    Jurnalis peliput agresi Israel di Palestina pun mengaku kian putus asa sebab dokumentasi kebrutalan negara Zionis selama dua bulan terakhir ini belum juga membuat dunia bisa menghentikan agresi Tel Aviv.

    Salah satunya diungkapkan pewarta foto di Gaza, Ismail Jood, yang mengaku bingung harus meliput suasana pilu seperti apa lagi supaya bisa mendorong upaya penghentian agresi Israel.

    “Kami tidak mengerti apa lagi yang harus kami dokumentasikan, agar bisa menghentikan perang di Gaza,” ungkap Jood dalam sebuah video yang diunggah di media sosial.

    “Hari ini, lebih dari 50 orang yang tidak ada hubungannya dengan perang terbunuh begitu saja. Anak-anak, perempuan, lansia. Jujur saja, kami tidak tahu apa lagi yang bisa kami katakan dari sini,” imbuhnya.

    Israel memulai agresinya di Jalur Gaza sejak dua bulan terakhir. Selama serangan-serangan ini, lebih dari 17 ribu warga di Gaza tewas termasuk perempuan dan anak-anak.

    (dna/dan)

  • Dirjen Kemenkes Gaza Konpers di Depan Jasad Anggota Keluarga

    Dirjen Kemenkes Gaza Konpers di Depan Jasad Anggota Keluarga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Palestina, Dr. Munir Al-Bursh, tetap melangsungkan konferensi pers rutin ke media soal situasi di wilayah itu meski di depannya tergeletak lima jasad anggota keluarganya yang baru saja meninggal akibat gempuran Israel.

    Momen itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Al-Bursh, yang tampak mengenakan jas putih dokter, langsung berlutut dan membuka kain kafan salah satu jenazah di depannya dan mengusap wajah jasad tersebut sambil berbicara ke depan kamera.

    Dikutip CNN, Al Bursh mengatakan jasad pria itu adalah keponakannya, seorang profesor hukum yang sedang menempuh gelar doktoral ilmu hukum internasional.

    Al Bursh juga mengatakan ayah keponakannya itu ikut tewas dan merupakan seorang pejabat di Kementerian Kehakiman di Gaza.

    Total 18 anggota keluarga Al Bursh tewas akibat gempuran Israel yang menyasar area kediaman keluarganya pada Rabu (6/12) malam.

    Al-Bursh mengatakan bahwa cucunya yang berumur 1 minggu juga ikut tewas dalam serangan Israel tersebut.

    [Gambas:Twitter]

    Beberapa jenazah anggota keluarganya itu ditangani Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza Utara saat Al Bursh sedang bertugas pada Kamis (7/12) pagi.

    “Pendudukan Israel ingin membunuh harapan kita. Mereka ingin mengurangi generasi muda, anak-anak dan perempuan kita. Mereka menargetkan akademisi dan pelajar, serta anak-anak. Dia menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penghuninya, tidak membedakan antara tua dan muda,” kata Al-Bursh dalam video tersebut.

    Agresi brutal Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan total 17.443 di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina per Jumat (8/12).

    Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 17.177 orang tewas dan 46 ribu orang lainnya terluka selama agresi Israel ke Jalur Gaza.

    Sementara itu, ada 266 orang tewas dan 3.365 orang lainnya terluka akibat serangan Israel ke Tepi Barat selama periode yang sama.

    Sebanyak 70 persen dari total korban tewas di Gaza dan Tepi Barat merupakan anak-anak dan perempuan.

    Korban tewas kembali melonjak di Gaza dan Tepi Barat ketika Israel mulai menggempur lagi Palestina menyusul masa gencatan senjata yang berakhir.

    Sejak itu, Israel melancarkan “fase perang baru” dan kini terlihat fokus menggempur wilayah Gaza selatan.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berharap Amerika Serikat dan empat anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lain tak memveto draf resolusi soal agresi Israel ke Palestina yang akan dibahas Jumat (8/12) malam ini WIB.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Retno tengah berupaya berkomunikasi dengan sejumlah sekutu AS terkait draf resolusi DK PBB ini. 

    “Menlu RI terus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang dianggap memiliki pengaruh di DK PBB untuk meyakinkan agar tidak ada negara Anggota Tetap DK PBB yang menggunakan hak veto-nya,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam rilis resmi.

    Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yaitu China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

    Iqbal menerangkan pada Kamis (7/12), Retno melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Uni Eropa.

    Di hari yang sama Retno juga melakukan pertemuan dengan Dubes-Dubes Uni Eropa di Jakarta.

    Lalu pada hari ini, Retno bertemu secara khusus dengan Dubes Perancis. Salah satu yang mereka bahas yakni soal resolusi DK PBB terkait Gaza.

    DK PBB akan menggelar voting untuk mengadopsi rancangan resolusi berisikan desakan gencatan senjata lagi dan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza usai Israel melancarkan agresi fase kedua sejak gencatan senjata pertama berakhir. Pemungutan suara soal draf resolusi ini dikabarkan akan berlangsung pada Jumat pagi waktu New York, Amerika Serikat.

    Pemungutan suara resolusi ini berlangsung setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggunakan kewenangannya di bawah Pasal 99 Piagam PBB untuk mengangkat isu Gaza agar dibahas di DK PBB.

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap. Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya. 

    Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.

    Sejumlah pihak menilai DK PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian. 

    Sepanjang agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 17 ribu warga Palestina telah tewas dan puluhan ribu orang lainnya terluka. Selama periode yang sama, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi saat presidensi ada di tangan China.

    Dikutip AFP, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sangat berharap DK PBB akan mengadopsi resolusi tersebut dan akan “mendengarkan sikap Sekjen PBB yang berani, berani, dan berprinsip.”

    Sementara itu, Wakil Dubes AS di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi baru dari DK PBB pada tahap ini tidak akan “berguna.” Ia mengisyaratkan bahwa AS akan memveto lagi draf resolusi DK PBB soal Gaza ini.

    “Posisi kami tidak berubah. Kami sekali lagi berpikir bahwa hal terbaik yang bisa kami lakukan, untuk situasi di lapangan, adalah membiarkan diplomasi di balik layar terus berlanjut,” kata Wood.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Sandera Tentara Israel Tewas Saat Akan Diselamatkan

    Gaza City

    Sayap bersenjata Hamas mengklaim kelompoknya telah menggagalkan upaya penyelamatan sandera oleh pasukan khusus Israel di Jalur Gaza. Beberapa tentara dan seorang sandera, yang merupakan personel militer Israel, dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi saat penggagalan upaya penyelamatan itu.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (8/12/2023), sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, dalam pernyataan via Telegram menyatakan para petempurnya mendeteksi unit pasukan khusus Israel yang sedang melakukan upaya penyelamatan sandera dan melancarkan serangan terhadap mereka.

    Pertempuran pun terjadi antara militan Hamas dan pasukan Israel di Jalur Gaza, namun lokasi pertempuran itu tidak disebutkan lebih lanjut.

    Brigade al-Qassam, dalam pernyataannya, menyebut seorang tentara Israel yang disandera tewas dalam pertempuran itu. Mereka mengidentifikasi sandera tentara Israel yang tewas sebagai Sa’ar Baruch yang berusia 25 tahun.

    Daftar sandera yang pernah dirilis oleh Israel mengidentifikasi salah satu sandera sebagai Sahar Baruch, yang merupakan seorang mahasiswa sipil yang berusia 24 tahun ketika diculik dari rumahnya di Israel bagian selatan dalam serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Militer Israel belum memberikan komentar atas klaim Hamas tersebut.

    Pada Oktober lalu, militer Israel mengklaim pasukannya berhasil membebaskan seorang tentaranya yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

    Saat ini, diyakini masih ada 138 sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Operasi militer Israel terhadap daerah kantong Palestina itu kembali berlanjut setelah gencatan senjata berakhir pada awal Desember ini, karena tidak adanya kesepakatan baru untuk memperpanjang jeda pertempuran antara Israel dan Hamas.

    Otoritas Israel melaporkan lebih dari 240 orang disandera oleh Hamas dan kini ditahan di Jalur Gaza. Mereka yang disandera tidak hanya terdiri atas warga sipil, tapi juga tentara Israel, dan bahkan terdapat warga negara asing.

    Serangan Hamas pada awal Oktober itu dilaporkan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

    Sebagai respons atas serangan itu, Israel melancarkan serangan via udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru dari kantor media pemerintah Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyebutkan bahwa sedikitnya 16.248 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu