Negara: Jalur Gaza

  • Israel Tarik Sebagian Pasukan dari Gaza, Siap-siap Fase Baru Agresi

    Israel Tarik Sebagian Pasukan dari Gaza, Siap-siap Fase Baru Agresi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza Palestina untuk mempersiapkan fase baru agresi ke wilayah itu.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperkirakan agresi brutalnya ke Gaza masih akan berlangsung selama 2024.

    Melalui pernyataan, juru bicara IDF Daniel Hagari menuturkan penarikan personel dilakukan demi mempersiapkan pasukan menghadapi fase baru agresi karena “perang membutuhkan pertempuran yang berkepanjangan.”

    IDF memaparkan Brigade ke-551 dan ke-14 yang terdiri dari pasukan cadangan akan dipulangkan dan kembali ke kehidupan sipil mereka pekan ini.

    Sementara itu, Brigade ke-828 yang melatih komandan pasukan, Brigade ke-261 yang melatih perwira militer, dan Brigade ke-460 yang melatih korps lapis baja juga akan kembali ke Israel untuk melakukan pelatihan.

    “Kembalinya pasukan cadangan bertujuan memastikan perencanaan dan persiapan untuk kelanjutan (agresi) pada 2024 sebagai pemahaman bahwa kita akan diminta untuk melakukan tugas tambahan dan peperangan sepanjang tahun ini,” ujar Hagari seperti dikutip CNN pada Selasa (2/1).

    Selain itu, penarikan pasukan ini juga disebut-sebut sebagai upaya Israel meringankan beban ekonomi negara soal biaya perang dan menghemat tenaga pasukan militer untuk fase agresi baru nanti.

    Israel ngotot terus melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza bahkan Tepi Barat Palestina yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.

    Per Selasa, sebanyak 21.978 warga Palestina tewas dan 57.697 orang lainnya terluka imbas agresi Israel sejak Oktober lalu.

    Jumlah korban tewas ini hampir 1 persen populasi warga di Gaza sebelum agresi Israel terjadi.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Penampakan Rudal Hamas Bombardir Tel Aviv Tepat Tahun Baru

    VIDEO: Penampakan Rudal Hamas Bombardir Tel Aviv Tepat Tahun Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ibu kota Israel, Tel Aviv dibombardir 20 rudal dari kelompok militer Hamas tepat pada perayaan Tahun Baru 2024.

    Rudal ditembakkan dari arah Gaza secara serentak itu diarahkan menuju sejumlah kota Israel.

    Sirene peringatan roket yang melintas dilaporkan terus berbunyi di atas Tel Aviv, Gush Dan, dan sekitar Gaza.

    Tidak ada korban jiwa dilaporkan dari jatuhnya roket tersebut.

    Sementara itu, agresi membabi buta Israel yang dilakukan di Jalur Gaza telah menghancurkan 70 persen rumah.

    Agresi itu telah menewaskan lebih dari 21.600 warga Palestina dan melukai 55 ribu orang.

  • Tel Aviv Israel Dibombardir 20 Rudal Hamas Tepat Tahun Baru

    Tel Aviv Israel Dibombardir 20 Rudal Hamas Tepat Tahun Baru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ibu kota Israel, Tel Aviv, dilaporkan mendapatkan bombardir 20 rudal dari kelompok perlawanan Hamas tepat pada perayaan tahun baru 1 Januari 2024.

    Dilaporkan oleh outlet media lokal Israel, dari 20 rudal yang ditembakkan ke arah Tel Aviv, 10 di antaranya berhasil digagalkan, dilansir via Al Jazeera, Senin (1/1).

    Menurut laporan Al Jazeera, rudal yang ditembakkan dari arah Gaza secara serentak itu diarahkan menuju sejumlah kota di Israel. Sirene peringatan roket yang melintas dilaporkan terus berbunyi di atas kota Tel Aviv, Gush Dan, dan sekitar wilayah Gaza.

    Selain itu, sebuah pecahan roket juga ditemukan di sekitar Rumah Sakit Kaplan, Rehovot. Namun, tidak ada korban jiwa dari jatuhnya roket tersebut.

    Sementara itu, agresi membabi buta Israel yang dilakukan di Jalur Gaza, Palestina selama tiga bulan tanpa henti belakangan ini tercatat telah menghancurkan sekitar 70 persen rumah-rumah di daerah yang telah terkepung.

    Menurut laporan Wall Street Journal per Jumat (30/12), sekitar 300.000 dari 439.000 rumah di Gaza telah hancur akibat serangan Israel yang didapatkan lewat analisis citra satelit.

    Laporan itu juga menambahkan terdapat 29 ribu bom yang dijatuhkan di wilayah tersebut yang menargetkan pemukiman, gereja-gereja peninggalan era Bizantium, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan semua infrastruktur sipil. Bangunan itu telah rusak hingga tidak dapat diperbaiki.

    Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan. Namun laporan sebelumnya mengatakan lebih dari 200 situs warisan arkeologi hancur dalam pemboman Israel yang dianggap paling merusak dalam sejarah modern.

    Serangan Israel juga dianggap telah menimbulkan lebih banyak kerusakan ketimbang kota-kota lain di dunia ketimbang penghancuran Kota Aleppo di Suriah antara tahun 2012 dan 2016, Mariupol di Ukraina, atau pengeboman Sekutu terhadap Jerman pada Perang Dunia II.

    Serangan Israel ini juga telah membunuh lebih banyak warga sipil ketimbang tindakan dilakukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam kampanye tiga tahunnya melawan kelompok ISIS.

    “Sekarang mereka berada di urutan teratas dalam pengeboman paling dahsyat yang pernah ada,” kata ilmuwan politik asal Universitas Chicago Robert Pape, kepada Wall Street Journal, diberitakan via Al Jazeera, Minggu (31/12).

    Agresi militer Israel di Gaza, kata para ahli, juga termasuk yang paling mematikan dalam sejarah. Pasalnya, agresi itu telah menewaskan lebih dari 21.500 orang dan melukai 55.000 orang. Lebih dari 1.000 anak-anak diamputasi anggota tubuhnya dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

    Tentara Israel mengklaim bahwa mereka telah menargetkan pejuang Hamas, yang melakukan serangan di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan yang memicu fase konflik saat ini.

    Namun, para ahli mengkritik Israel karena membom kawasan Gaza, yang merupakan salah satu daerah terpadat di dunia yang menampung 2,3 juta orang di tanah seluas 365 kilometer persegi.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, hancur. Pernyataan itu tertuang dalam tulisan opini Netanyahu yang dirilis Wall Street Journal pada Senin (25/12) malam.

    “Hamas harus dihancurkan, Gaza harus demiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi. Ini adalah tiga prasyarat perdamaian antara Israel dan tetangganya Palestina di Gaza,” kata Netanyahu.

    (far/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Kutuk Penjualan Senjata ke Israel: AS Sponsori Penuh Perang

    Hamas Kutuk Penjualan Senjata ke Israel: AS Sponsori Penuh Perang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas mengutuk Amerika Serikat karena telah menjual amunisi berdaya ledak tinggi dan peralatan perang tambahan kepada Israel di tengah agresi di Palestina.

    “(Penjualan itu) bukti nyata bahwa pemerintah Amerika mensponsori penuh perang kriminal ini,” kata Hamas dalam keterangannya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (30/12).

    Hamas kemudian mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden, “Secara mencolok bersekutu dan secara aktif mendukung semua kekejaman yang dilakukan (oleh Israel).”

    Negeri Paman Sam itu menjual peralatan perang itu senilai US$147,5 juta atau sekitar Rp2.242 triliun kepada Israel.

    Amerika Serikat disebut menjual amunisi artileri 155 milimeter berdasarkan ketentuan darurat dengan mengabaikan peninjauan kongres.

    Ketentuan yang sama digunakan pada awal Desember untuk menyetujui penjualan hampir 14 ribu amunisi tank ke Israel.

    “Menteri Luar Negeri menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang memerlukan penjualan segera persenjataan kepada pemerintah Israel sehingga mengabaikan persyaratan normal untuk ditinjau oleh kongres,” tulis pernyataan US Defence Security Cooperation Agency, melansir AFP.

    Israel, lanjut badan tersebut, akan memanfaatkan peningkatan kemampuan tersebut untuk mencegah ancaman regional dan memperkuat pertahanan dalam negerinya.

    “Adalah kewajiban bagi semua negara untuk menggunakan amusisi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” tambah mereka.

    Sejak dimulai pada 7 Oktober lalu, agresi Israel telah menelan lebih dari 21 ribu korban nyawa di Jalur Gaza. Sebagian besar merupakan kelompok perempuan dan anak-anak.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, setidaknya sebanyak 21.320 warga Palestina tewas dan lebih dari 55 ribu terluka akibat perang tersebut.

    Sejak gencatan senjata sementara berakhir pada awal Desember lalu, Israel semakin brutal menggempur Jalur Gaza. Israel juga memperluas operasinya ke selatan, wilayah di mana ratusan ribu pengungsi melindungi diri.

    Diperkirakan sekitar 1,9 juta warga Gaza telah mengungsi sejak Oktober lalu. Badan pengungsi PBB (UNRWA) memperingatkan bahwa 40 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza saat ini berisiko mengalami kelaparan.

    (pra/pra)

  • Geger Erdogan Vs Netanyahu Usai Disamakan dengan Hitler

    Geger Erdogan Vs Netanyahu Usai Disamakan dengan Hitler

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyamakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler. Netanyahu pun membalas pernyataan Erdogan itu.

    Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (28/12/2023), Erdogan menyebut serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza sama dengan perlakuan keji Nazi terhadap orang-orang Yahudi. Komentar itu disampaikan Erdogan saat dia menghadiri sebuah seremoni di Ankara pada Rabu (27/12) waktu setempat.

    Turki, yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel terhadap Jalur Gaza. Turki bahkan menyebut Israel sebagai ‘negara teror’ dan menyerukan agar pemimpin Israel diadili di pengadilan internasional.

    Mempertajam retorikanya, Erdogan menyatakan Turki akan menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi persekusi karena pandangan mereka soal konflik di Jalur Gaza. Dia menuduh negara-negara Barat yang mendukung Israel, turut terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai ‘kejahatan perang’.

    “Mereka biasa menjelek-jelekkan Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini tidak kalah dengan apa yang telah dilakukan Hitler?” ucapnya.

    “Tidak ada bedanya antara tindakan Netanyahu dan Hitler,” ujar Erdogan dalam pernyataannya.

    Dia mengatakan Netanyahu lebih kaya dari Hitler karena mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Dia menyebut Israel telah membunuh lebih dari 20 ribu warga Palestina.

    Erdogan memang telah berulang kali mengecam Israel atas serangan ke Gaza yang diklaim sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Dia juga pernah mencap Netanyahu sebagai ‘penjagal Gaza’ dan menyebut Hamas sebagai ‘kelompok pembebasan’.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Netanyahu Tuding Erdogan Lakukan Genosida terhadap Kurdi

    Netanyahu membalas komentar Erdogan itu. Dia melontarkan tudingan terhadap Presiden Turki tersebut.

    Netanyahu menuduh Erdogan telah melakukan genosida terhadap Kurdi. Dia menyebut Erdogan tidak seharusnya menguliahi Israel.

    “Erdogan, yang melakukan genosida terhadap Kurdi dan memegang rekor dunia karena memenjarakan para jurnalis yang menentang rezimnya, merupakan orang terakhir yang bisa menceramahi soal moralitas kepada kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Netanyahu menuduh Erdogan memuji dan menjamu para pemimpin Hamas. Dia juga membela operasi militer Israel di Jalur Gaza dengan alasan melenyapkan Hamas. Dia menyebut Hamas telah ‘melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan’.

    “(Militer Israel) Bertempur untuk melenyapkan organisasi teroris yang paling menjijikkan dan brutal di dunia,” sebutnya.

    Kelompok Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober lalu. Otoritas Tel Aviv menyebut serangan itu menewaskan sekitar 1.140 orang yang sebagian besar warga sipil. Selain itu, lebih dari 240 orang dibawa sebagai sandera oleh Hamas.

    Rentetan serangan udara dan darat Israel untuk membalas Hamas memicu kehancuran di Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel. Sealain itu, lebih dari 55.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kisah Bocah Palestina Tenar di YouTube Usai Tewas dalam Perang Israel-Hamas

    Kisah Bocah Palestina Tenar di YouTube Usai Tewas dalam Perang Israel-Hamas

    Gaza City

    Tak lama setelah Awni Eldous meninggal dunia, impiannya menjadi kenyataan.

    Dalam sebuah video yang diunggah pada Agustus 2022, dia memegang mikropon dan tersenyum di depan kamera tatkala mengungkapkan ambisi yang dia impikan di kanal gim YouTube miliknya.

    “Jadi sekarang teman-teman, izinkan saya memperkenalkan diri saya: Saya orang Palestina dari Gaza berusia 12 tahun. Tujuan dari kanal ini adalah mencapai 100.000 pelanggan, atau 500.000, bahkan satu juta,” tutur bocah tersebut.

    Dia mengakhiri video pendek yang dia unggah itu dengan berkata “salam damai” kepada sekitar seribu pelanggannya saat itu sebelum menghilang dari pandangan.

    Satu tahun kemudian, Awni menjadi salah satu bocah Palestina yang tewas akibat perang yang berkecamuk di kampung halamannya.

    Kerabatnya berkata rumah keluarga Awni menjadi sasaran dalam serangan balasan Israel pada 7 Oktober silam, hanya beberapa jam setelah pasukan kelompok milisi Palestina, Hamas, menerobos perbatasan dan menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya.

    Video unggahan Awni setahun lalu telah ditonton jutaan kali dan video lain yang menampilkan dirinya bermain gim komputer tanpa suara juga telah ditonton jutaan kali. Hampir 1,5 juta orang telah menjadi langganan kanal YouTube milknya.

    Bagi yang lain, gamer berusia 13 tahun ini telah menjadi semacam simbol yang mewakili hilangnya anak-anak di Jalur Gaza.

    “Tolong maafkan kami,” demikian bunyi salah satu komentar di videonya.

    “Saya harap kami mengenalmu sebelum kamu meninggal.”

    Kementerian Kesehatan yang dikontrol Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 20.000 orang telah tewas di sana sejak perang dimulai lebih dari sepertiganya adalah anak-anak.

    Badan PBB yang menangani urusan anak-anak (UNICEF) menggambarkannya sebagai “tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak”.

    Tiba-tiba saja, boom’

    Kala Israel mulai membalas serangan Hamas, Ala’a membayangkan sebuah bom menghancurkan rumah keluarganya di Kota Gaza.

    Malam itu, sekitar pukul 20.20, ponselnya menyala dan berisi pesan dari temannya: Rumah keluarga Awni dibom.

    Sejumlah keluarga kerabat Alaa tinggal di setiap lantai gedung dengan tiga lantai di lingkungan Zeitoun tersebut. Awni dan keluarganya tinggal di salah satu lantai bersama ibu dan ayahnya, serta dua kakak perempuan dan dua adik laki-lakinya.

    Serangan Israel terhadap gedung-gedung di lingkungan tersebut juga didokumentasikan oleh kelompok hak asasi manusia Amnesty International.

    “Dua bom tiba-tiba jatuh di atas gedung dan menghancurkannya. Saya dan istri beruntung bisa selamat karena kami tinggal di lantai paling atas,” kata paman Awni, Mohammed.

    Baik dia maupun seorang tetangga mengatakan mereka tidak menerima peringatan apa pun.

    “Tiba-tiba, boom,” kata tetangga itu.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak memberikan tanggapan atas tudingan terkait serangan spesifik ini, namun mengatakan bahwa serangan tersebut menyerang sasaran militer dan bahwa Hamas memiliki “praktik yang terdokumentasi dalam beroperasi dari dekat, di bawah, dan di dalam wilayah padat penduduk”.

    Baca juga:

    Disebutkan: “Serangan IDF terhadap sasaran militer tunduk pada ketentuan hukum internasional yang relevan, termasuk pengambilan tindakan pencegahan yang layak dan setelah penilaian bahwa kerugian yang diperkirakan terjadi pada warga sipil dan properti sipil tidak berlebihan dibandingkan dengan keuntungan militer yang diharapkan dari serangan tersebut.”

    Dia menambahkan bahwa IDF “menyesalkan segala kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil atau properti sipil sebagai akibat dari operasinya, dan memeriksa semua operasinya untuk meningkatkan serta memastikan semua aktivitas sesuai dengan prosedur operasional dan hukum”.

    ‘Dia menginginkan pengikut dan penggemar’

    Ala’a enggan mempercayai pesan yang diterimanya. Namun setelah terhubung ke jaringan wi-fi, dia melihat teman dekat keluarga tersebut telah membagikan foto kakaknya di media sosial dengan tulisan: “Beristirahatlah dengan damai.”

    Dia segera berlari ke rumah sakit.

    “Mereka meminta saya untuk melihat jenazah namun suami saya menolak dia ingin saya mengingat wajah indah mereka ketika mereka masih hidup,” katanya melalui pesan Facebook, yang dikirim dari selatan Gaza, tempat dia sekarang mengungsi.

    Ala’a mengatakan 15 anggota keluarganya tewas malam itu, Awni adalah salah satu di antaranya.

    Baca juga:

    Dia menggambarkan Awni sebagai anak yang tenang dan suka membantu. Ayahnya adalah seorang insinyur komputer dan Ala’a mengatakan bahwa sepanjang ingatannya, Awni selalu meniru apa yang dilakukan ayahnya, seperti membongkar laptop dan kemudian mencoba menyatukannya kembali.

    Dalam foto yang dibagikan Awni di halaman Facebook-nya, dia berdiri di depan papan tulis sambil memegang motherboard komputer bersama sesama siswa, saat dia memimpin pelajaran teknologi yang diselenggarakan sebagai bagian dari skema “guru kecil”.

    Foto yang dipublikasikan di halaman Facebook sekolahnya menunjukkan dia memenangkan banyak penghargaan.

    Tak lama setelah kematiannya, salah satu gurunya berbagi foto dengan Awni, menggambarkan “senyum abadi” anak laki-laki tersebut.

    Di luar sekolah, Ala’a mengatakan Awni senang menghabiskan waktu bersama keluarganya. Pada suatu “malam yang sangat indah”, Ala’a mengatakan dia menonton film bersama Awni dan saudara-saudaranya, berbagi keripik dan coklat.

    Terakhir kali dia melihatnya adalah saat sarapan keluarga tiga pekan sebelum kematiannya, di mana dia menatap keponakannya dan berkata: “Awni telah menjadi seorang laki-laki.”

    Awni menyukai komputer dan game, dan dia mengidolakan para YouTuber yang berhasil menjadikan hobi sebagai karier mereka.

    “Dia ingin menjadi seperti mereka memiliki pengikut dan penggemar,” kata Ala’a.

    Baca juga:

    Awni memulai kanal Youtube miliknya pada Juni 2020. Videonya menunjukkan dia bermain Pro Evolution Soccer, gim balap mobil Blur, dan game menembak Counter-Strike.

    Keterangan panjang memberikan rincian tentang game tersebut, perusahaan yang membuatnya, dan tanggal rilisnya.

    Dalam video Awni dengan seorang pamannya, mereka menjanjikan serangkaian konten “khusus” di kanal YouTube tersebut, dan secara serempak menyatakan: “Ini akan meledak.”

    Mereka menyeringai dan menggerakkan tangan saat mereka berbicara secara bergiliran. Mereka mengatakan mereka berencana memperluas kanal tersebut dengan memasukkan vlog dan wawancara.

    Ashraf Eldous, kerabat jauh Awni yang bekerja sebagai programmer dan membantu menjalankan beberapa kanal YouTube, mengatakan remaja tersebut sering menghubunginya untuk meminta nasihat.

    Dalam pesan yang dikirim Alwi pada Agustus 2022, yang dibagikan kepada BBC, Awni menyapa “saudara Ashraf” sambil meminta tips untuk YouTube.

    Dia bahkan diam-diam mengambil telepon ayahnya untuk meminta nasihat, kenang Ashraf.

    Ashraf mengatakan terakhir kali dia berbicara dengan ayah Awni, dia diberitahu: “Jaga Awni. Jawab pertanyaannya. Dia ambisius.”

    “Ambisinya adalah menjadi pesaing atau kolega saya,” kata Ashraf.

    “Dia membuat kanal YouTube. Kanalnya tidak terlalu besar, dan jumlah penayangannya tidak banyak. Setiap start-up pada awalnya sulit.”

    Baca juga:

    Namun setelah kematian Awni pada bulan Oktober silam, jumlah tontonan video di kanal YouTube-nya terus meningkat seiring unggahannya yang menarik perhatian para YouTuber yang sudah mapan, termasuk gamer asal Kuwait, AboFlah.

    Dalam video emosional yang kini ditonton hampir sembilan juta kali, AboFlah menangis dan menjauh dari kamera.

    Dia baru saja mengetahui pesan yang dikirimkan Awni kepadanya di media sosial.

    Salah satu pesan tersebut berbunyi: “Tidak ada yang sebanding dengan musim dingin Palestina di Gaza; suasananya legendaris. Kami minum sahlab [minuman susu manis]. Enak sekali. Kami juga makan chestnut panggang. Saya harap Anda datang ke Palestina. Banyak cinta.”

    Di foto lain, Awni menulis kepada AboFlah: “Anda adalah legenda dan panutan.”

    Dalam video tersebut, sambil menangis, AboFlah berkata: “Sungguh disayangkan anak ini meninggal… Anak ini adalah salah satu dari banyak anak lain yang bahkan lebih muda darinya. Insya Allah, mereka akan menjadi burung cenderawasih.”

    Baca juga:

    “Apa yang Anda lihat berasal dari hati. Saya tidak dapat menghentikan air mata saya,” kata AboFlah kepada BBC, mengenang video yang diunggahnya pada bulan Oktober.

    “Sangat mengharukan mendengar dia memandang saya sebagai panutan.”

    Ketika ditanya mengapa menurutnya Awni telah memberikan dampak yang begitu besar, AboFlah mengatakan: “Penggemar melihat diri mereka sendiri dalam diri Awni. Kita semua adalah Awni.”

    Seluruh keluarga remaja tersebut empat saudara laki-laki dan perempuan serta ibu dan ayahnya tewas bersamanya. Namun kerabatnya yang masih hidup mengatakan mereka bangga dengan ketenaran yang didapatnya setelah kematiannya.

    “Ini adalah anugerah dari Tuhan bahwa begitu banyak orang di seluruh dunia yang mencintai Awni,” kata Ala’a.

    “Dulu dia antusias membicarakan hal itu, tentang kanal Youtube-nya. Dia lebih bahagia di surga sekarang.”

    Laporan tambahan oleh Muath Al Khatib

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Solidaritas Gaza, Kota di Uni Emirat Arab Larang Kembang Api Tahun Baru

    Solidaritas Gaza, Kota di Uni Emirat Arab Larang Kembang Api Tahun Baru

    Sharjah

    Kota Sharjah di Uni Emirat Arab memberlakukan larangan perayaan dan pertunjukan kembang api saat Malam Tahun Baru. Larangan tersebut menjadi bentuk solidaritas untuk masyarakat Jalur Gaza yang sedang dilanda perang selama berbulan-bulan.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), larangan itu diumumkan oleh Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya pada Rabu (27/12) waktu setempat. Sharjah merupakan kota terpadat ketiga di wilayah Uni Emirat Arab, setelah Dubai dan Abu Dhabi.

    Kepolisian Sharjah, dalam pernyataannya, mengumumkan pemberlakuan larangan perayaan dan pertunjukan kembang api pada Malam Tahun Baru, dengan mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk “mengekspresikan solidaritas yang tulus dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara-saudara di Jalur Gaza”.

    Kepolisian Sharjah mengimbau semua warga untuk bekerja sama dan mematuhi larangan tersebut.

    Ditegaskan juga oleh Kepolisian Sharjah bahwa langkah-langkah hukum akan dilakukan terhadap para pelanggar.

    “Kepolisian Sharjah mengimbau semua orang, baik institusi maupun individu, untuk bekerja sama dan mematuhi, menekankan bahwa mereka akan mengambil semua tindakan hukum terhadap mereka yang melanggar instruksi,” tegas Kepolisian Sharjah dalam pernyataannya.

    “Dan menegaskan kembali bahwa solidaritas kemanusiaan adalah budaya dan ideologi yang mendarah daging yang dipatuhi oleh Emirat Sharjah,” imbuh pernyataan tersebut.

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah kelompok Hamas menyerang wilayah Israel secara mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.

    Lebih dari 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza, dengan menurut otoritas Israel, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan sedikitnya 129 sandera lainnya masih ditahan oleh Hamas hingga kini.

    Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas, dan membalas dengan pengeboman tanpa henti yang disertai operasi darat terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Sebanyak 55.243 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel tersebut. Ribuan orang lainnya dikhawatirkan tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur.

    Hampir semua dari total 2,3 juta jiwa penduduk Jalur Gaza terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka akibat perang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dataran Tinggi Golan yang Dikuasai Israel Diserang Drone

    Dataran Tinggi Golan yang Dikuasai Israel Diserang Drone

    Tel Aviv

    Wilayah Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel dari Suriah dilanda serangan drone. Kelompok bersenjata Irak, yang masih berafiliasi dengan kelompok Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), laporan media lokal Israel menyebut sebuah drone yang kemungkinan membawa peledak, yang diluncurkan dari wilayah Suriah, telah ditembak jatuh pada Rabu (27/12) malam di bagian selatan area permukiman Eliad.

    Disebutkan bahwa serangan drone itu tidak memicu korban luka, namun menyebabkan sejumlah kerusakan material di area tersebut.

    Israel menaklukkan sebagian wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Arab-Israel tahun 1967 silam, sebelum menganeksasi wilayah itu tahun 1981 silam. Aneksasi sepihak oleh Israel itu tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Militer Israel, dalam pernyataan kepada AFP pada Kamis (28/12) waktu setempat, mengakui bahwa sebuah drone jatuh di dekat Eliad, namun tidak memberikan informasi lebih detail lainnya.

    Secara terpisah, kelompok bernama Perlawanan Islam di Irak mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengenai “target penting” di area selatan Eliad dengan “persenjataan yang pantas”. Kelompok ini merupakan formasi lepas dari kelompok bersenjata pro-Iran yang bermarkas di wilayah Irak.

    Israel telah berulang kali bersumpah untuk melanjutkan operasi militernya yang bertujuan menghancurkan Hamas, sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas yang mengejutkan Israel tersebut.

    Lebih dari 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza, dengan menurut otoritas Israel, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan sedikitnya 129 sandera lainnya masih ditahan oleh Hamas.

    Rentetan serangan udara tanpa henti Israel, yang disertai operasi darat, terhadap Jalur Gaza telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong Palestina itu. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Sebanyak 55.243 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel tersebut.

    Sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza, kelompok Perlawanan Islam di Irak telah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap personel militer Amerika Serikat (AS) dan koalisi internasionalnya di wilayah Irak dan Suriah. Kelompok itu menentang dukungan AS terhadap Israel dalam perang melawan Hamas.

    Menurut seorang pejabat militer AS, Washington mencatat sedikitnya 103 serangan melanda pasukannya di Irak dan Suriah sejak 17 Oktober lalu. Sebagian besar serangan itu diklaim oleh faksi-faksi dari kelompok Perlawanan Islam di Irak.

    Namun untuk serangan terhadap kepentingan Israel, kelompok itu tidak banyak menyatakan klaimnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Telepon Netanyahu, Macron Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

    Telepon Netanyahu, Macron Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

    Paris

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Seruan ini disampaikan Macron kepada Netanyahu saat krisis kemanusiaan yang terus meningkat semakin mencengkeram wilayah Palestina.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), percakapan telepon antara Macron dan Netanyahu itu dilakukan pada Rabu (27/12) waktu setempat, dengan kantor kepresidenan Prancis mengungkapkan bahwa Macron menuntut “gencatan senjata abadi” di Jalur Gaza saat bicara kepada Netanyahu.

    “Prancis akan bekerja sama dalam beberapa dari mendatang dengan Yordania untuk melaksanakan operasi kemanusiaan di Gaza,” demikian sebut pernyataan kantor kepresidenan Prancis.

    Macron yang merupakan sekutu Netanyahu sejak sebelum perang berkecamuk di Jalur Gaza, menyampaikan soal “keprihatinan terdalamnya” soal kematian warga sipil dan situasi darurat kemanusiaan di daerah kantong Palestina itu saat berbicara kepada PM Israel.

    Dalam percakapan telepon itu, Macron juga menekankan pentingnya langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina di wilayah Tepi Barat dan mencegah pembangunan permukiman baru yang telah direncanakan.

    Secara terpisah, kantor PM Israel melaporkan bahwa dalam percakapan telepon itu, Netanyahu berterima kasih kepada Macron atas “keterlibatan Prancis dalam membela kebebasan navigasi dan kesediaan untuk membantu memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon”.

    Perang pecah ketika kelompok Hamas menyerang wilayah Israel secara mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.

    Lebih dari 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza, dengan menurut otoritas Israel, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan sedangkan sedikitnya 129 sandera lainnya masih ditahan oleh Hamas.

    Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas, dan membalas dengan pengeboman tanpa henti yang disertai operasi darat terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Sebanyak 55.243 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Lampaui 21.000 Orang

    Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Lampaui 21.000 Orang

    Gaza City

    Jumlah korban tewas akibat rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza sejak awal Oktober lalu terus bertambah dan telah melampaui 21.000 orang. Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan sedikitnya 195 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (28/12/2023), Kementerian Kesehatan Gaza dalam laporan terbaru menyebut sedikitnya 21.110 orang tewas akibat serangan-serangan Israel di wilayah tersebut, sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober lalu usai Hamas menyerang negara Yahudi itu.

    Laporan otoritas kesehatan Gaza juga menyebut bahwa sebanyak 55.243 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan Israel.

    Angka-angka yang dilaporkan otoritas kesehatan Gaza itu mencakup sedikitnya 195 orang yang tewas dan 325 orang yang terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

    Pasukan militer Israel terus menyerang Jalur Gaza melalui darat, laut dan udara. Pemadaman telekomunikasi di sebagian besar daerah kantong Palestina itu menghambat upaya untuk menjangkau para korban sipil.

    Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Menurut otoritas Tel Aviv, sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan lebih dari 240 orang lainnya disandera.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bersumpah untuk memusnahkan Hamas dengan terus melancarkan serangan besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza.

    Israel mengatakan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan demi melindungi warga sipil di Jalur Gaza, dan menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil dengan melakukan operasi di tengah-tengah area permukiman sipil. Tuduhan itu dibantah oleh kelompok Hamas.

    Namun sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), terus menyerukan Tel Aviv untuk melakukan lebih banyak hal demi mengurangi kematian warga sipil akibat apa yang disebut oleh Presiden Joe Biden sebagai “pengeboman tanpa pandang bulu”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu