Negara: Jalur Gaza

  • Reaksi AS Usai Putra Mahkota Saudi Ungkap Syarat Mau Bangun Gaza Lagi

    Reaksi AS Usai Putra Mahkota Saudi Ungkap Syarat Mau Bangun Gaza Lagi

    Washington DC

    Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) mengaku siap membangun Gaza, Palestina, lagi dengan syarat tertentu. Amerika Serikat (AS) yang selama ini mendukung Israel pun merespons syarat dari MbS itu.

    Dilansir NBC News, MbS juga menjabat Perdana Menteri (PM) Saudi menyatakan komitmen untuk membantu upaya pembangunan kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang antara Israel dan Hamas dengan syarat yang harus dipenuhi. Pejabat senior pemerintah AS yang enggan disebut namanya mengungkap komitmen MbS itu didapatkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken saat berkunjung ke Saudi beberapa waktu lalu.

    MbS, menurut para pejabat senior AS tersebut, menawarkan untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari perjanjian untuk pembangunan kembali Jalur Gaza — hal ini menjadi langkah diplomatik yang sejak lama diupayakan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

    Namun, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh Israel agar hal itu bisa terwujud. Para pejabat senior AS itu menyebut MbS bersedia membantu pembangunan kembali Jalur Gaza dan menormalisasi hubungan dengan Israel jika pemimpin Israel setuju untuk memberikan jalan bagi Palestina untuk secara resmi menjadi sebuah negara.

    Lalu, bagaimana respons AS?

    Dilansir situs resmi US Department of State (Kemlu AS) dan Associated Press, Minggu (21/1/2024), pertemuan antara MbS dengan Blinken itu dilakukan di Al’Ula pada 8 Januari 2024. Blinken dan MbS disebut membahas sejumlah hal mulai dari masalah kemanusiaan di Gaza hingga serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

    Blinken mengklaim Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki telah sepakat untuk memulai rencana rekonstruksi dan pemerintahan Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir. Diketahui, negara-negara tersebut sebelumnya menolak seruan AS untuk memulai perencanaan pascaperang dan bersikeras harus ada gencatan senjata dan pengurangan penderitaan warga sipil yang disebabkan oleh serangan militer Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Setelah Lama Tertahan, Akhirnya Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza’:

    “Ke mana pun saya pergi, saya menemukan para pemimpin yang bertekad untuk mencegah meluasnya konflik yang kita hadapi sekarang, melakukan segala kemungkinan untuk mencegah eskalasi guna mencegah perluasan konflik,” kata Blinken kepada wartawan usai bertemu MbS seperti dilaporkan AP.

    “Para pemimpin setuju untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan upaya kami untuk membantu stabilisasi dan pemulihan Gaza, untuk memetakan jalur politik ke depan bagi rakyat Palestina dan untuk bekerja menuju perdamaian, keamanan dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut secara keseluruhan,” sambungnya.

    Blinken tidak memberikan detail apa kontribusi dari negara-negara Arab itu. Namun, dukungan finansial dari UEA dan Arab Saudi dipercaya menjadi hal yang sangat penting bagi keberhasilan rencana apapun terkait Gaza.

    Blinken kemudian menyebut MbS tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Dia mengatakan hal itu baru bisa terjadi saat jalan Palestina menjadi negara merdeka terbuka dan konflik di Gaza berhenti.

    “Tetapi hal ini mengharuskan konflik di Gaza diakhiri, dan hal ini juga jelas memerlukan adanya jalan praktis menuju negara Palestina,” ucap Blinken.

    “Ketertarikan ini ada, nyata, dan bisa menjadi transformatif,” sambungnya.

    Blinken pun menyatakan dia akan menyampaikan komitmen negara-negara Arab, termasuk MbS, kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta pemimpin Palestina Mahmoud Abbas. Setiap rencana pascaperang untuk Gaza diketahui membutuhkan dukungan dari Israel dan Palestina.

    Namun, Netanyahu diketahui memiliki sikap sendiri mengenai masa depan Gaza yang kemungkinan besar tidak akan diterima oleh negara lain. Netanyahu diketahui menentang konsep resolusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Pasangan Gaza Gelar Pernikahan di Tenda Pengungsian gegara Perang

    Kisah Pasangan Gaza Gelar Pernikahan di Tenda Pengungsian gegara Perang

    Gaza

    Pria Palestina, Mohammed al-Ghandour, tak pernah terpikir harus menggelar pernikahan dengan wanita yang dicintainya, Shadad, di tenda pengungsian. Pernikahan mereka harus digelar di pengungsian gara-gara perang.

    Dilansir Reuters, Minggu (21/1/2024), Ghandour menuntun tangan istrinya, Shahad, menuju tenda yang dihiasi dengan beberapa lampu warna-warni dan cermin dengan bingkai berwarna emas sementara beberapa kerabat mengantar mereka sambil bertepuk tangan. Shahad terlihat mengenakan gaun putih dan kerudung dengan sulaman merah tradisional. Shadad tampak mengangkat tangannya dan Ghandour memasangkan cincin di atasnya.

    “Saya ingin pesta. Saya ingin perayaan, pernikahan. Saya ingin mengundang teman-teman, kerabat, dan sepupu saya, seperti yang dilakukan siapa pun,” kata Ghandour.

    Pasangan ini berasal dari wilayah utara Gaza yang menjadi lokasi pemboman besar-besaran oleh pasukan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Rumah keluarga Ghandour dan keluarga Shahad hancur akibat serangan udara Israel dan mereka kehilangan sepupu serta anggota keluarga lainnya dalam pemboman tersebut.

    “Kebahagiaan saya mungkin di angka 3%, tapi saya akan mempersiapkan diri untuk istri saya. Saya ingin membuatnya bahagia,” kata Ghandour.

    Alih-alih mengadakan pesta besar seperti yang diinginkan Ghandour, dia dan Shahad memiliki sekelompok kecil kerabat yang seperti mereka berhasil meninggalkan Kota Gaza dan melarikan diri ke Rafah, di ujung paling selatan Jalur Gaza dekat Mesir.

    Ibu Shahad memimpin sekelompok kecil wanita yang merayakan pernikahan tersebut dan seseorang telah menghemat baterai untuk pemutar musik portabel kecil. Pasangan tersebut juga hanya memiliki sedikit makanan ringan dalam kemasan plastik yang ditata dengan hati-hati di dalam tenda.

    “Impian saya adalah memberikan Shahad pernikahan terbaik, terindah di dunia,” kata ibunya, Umm Yahia Khalifa.

    “Kami menyiapkan perlengkapan pernikahannya dan dia bahagia. Tapi semuanya hilang begitu saja. Setiap kali dia mengingatnya, dia mulai menangis,” sambungnya.

    Ketika pesta pernikahan kecil itu mulai dan orang-orang bertepuk tangan serta menari, orang-orang lain di sekitar tenda tetap melakukan pekerjaan sehari-hari seperti mencari makanan atau menggantungkan cucian.

    Seorang gadis kecil dengan gaun merah muda dan putih tersenyum lebar ketika tepuk tangan dimulai dan bergabung dengan sekelompok anak-anak lain yang menari saat matahari terbenam di balik pagar pembatas yang tinggi dan di atasnya diberi kawat berduri.

    Perang pecah usai Hamas melakukan serangan di Israel dan menewaskan lebih dari 1.200 orang serta menyandera 240 orang di mana sebagian besar ada warga sipil. Israel kemudian melakukan serangan mematikan ke Gaza dan menewaskan lebih dari 24.760 orang di mana mayoritas ada anak-anak dan perempuan.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bertambah Negara yang Seret Israel ke Mahkamah Internasional

    Bertambah Negara yang Seret Israel ke Mahkamah Internasional

    Jakarta

    Negara yang menyeret Israel ke Mahkamah Internasional terus bertambah. Kini giliran Meksiko dan Chile mendesak Mahkamah Pidana Internasional atau ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam perang antara Israel dan Hamas.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), kedua negara menyatakan “kekhawatiran yang semakin besar” atas eskalasi tindak kekerasan selama berbulan-bulan perang itu berkecamuk.

    Desakan itu diberikan oleh kedua negara tersebut dalam surat rujukan mereka kepada ICC pada Kamis (18/1) waktu setempat.

    Dalam suratnya kepada ICC, Kementerian Luar Negeri Meksiko berpendapat bahwa ICC menjadi forum yang tepat untuk menetapkan potensi tanggung jawab pidana dalam perang tersebut.

    “Baik yang dilakukan oleh agen-agen kekuatan pendudukan atau kekuatan yang diduduki,” sebut Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam suratnya.

    Selain itu, disebutkan hal ini dilakukan lantaran timbulnya kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan terutama pada warga sipil.

    “Tindakan yang dilakukan Meksiko dan Chile ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran atas peningkatan kekerasan terbaru, khususnya terhadap sasaran sipil,” imbuh surat tersebut.

    Lihat Video ‘Perang Meluas, Israel Mulai Serang Ibu Kota Suriah dengan Rudal’:

    Israel bukan anggota ICC yang berkantor di Den Haag, Belanda, dan tidak mengakui yurisdiksinya. Namun jaksa penuntut ICC telah menekankan bahwa pengadilannya memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di wilayah Jalur Gaza dan oleh Hamas di wilayah Israel.

    Meksiko, dalam suratnya, menyebut bahwa “banyak laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merinci banyak insiden yang bisa dianggap sebagai kejahatan di bawah yurisdiksi ICC”.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Chile Alberto van Klaveran menuturkan kepada wartawan di Santiago bahwa negaranya “tertarik untuk mendukung penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang” di mana pun itu terjadi.

    Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik tindakan Meksiko dan Chile mengirim surat rujukan kepada ICC, dan menyebut hal itu menegaskan kebutuhan pengadilan untuk memenuhi mandatnya dengan melakukan pencegahan, penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak kejahatan paling serius.

    “Para pejabat Israel tidak tergoyahkan ketika mereka melanjutkan perang genosida mereka,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

    Simak berita di halaman selanjutnya.

    Sementara itu, Meksiko menyatakan pihaknya memantau gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional atau ICJ, yang menuduh Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza dan menuntut ICJ memerintahkan penghentian darurat operasi militer Israel. Tel Aviv membantah keras tuduhan genosida itu.

    Baik ICJ maupun ICC sama-sama menangani kasus dugaan genosida, kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Namun ICJ mengadili perselisihan antara negara, sedangkan ICC mengadili individu atas dugaan kejahatan.

    Diketahui perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 250 orang lainnya diculik dari wilayah Israel dan disandera di Jalur Gaza.

    Israel yang bersumpah untuk menghancurkan Hamas, melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza hingga memicu kehancuran dan kematian banyak orang, terutama anak-anak. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 24.620 orang tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pejabat Uni Eropa Sebut Israel Danai Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina

    Pejabat Uni Eropa Sebut Israel Danai Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina

    Madrid

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut Israel pernah mendanai pembentukan Hamas untuk melemahkan Otoritas Palestina. Klaim itu bertentangan dengan penegasan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang membantah tuduhan tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), pernyataan Borrell soal Israel pernah mendanai pembentukan Hamas itu disampaikan saat dia berbicara di Universitas Valladolid yang ada di Spanyol pada Jumat (19/1) waktu setempat.

    “Iya, Hamas didanai oleh pemerintah Israel dalam upaya melemahkan Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Fatah,” sebut Borrell dalam pidatonya di universitas tersebut. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu.

    Namun diketahui bahwa para penentang pemerintah Israel dan beberapa media global menuduh pemerintahan Netanyahu telah menyokong Hamas selama bertahun-tahun, termasuk dengan mengizinkan pendanaan Qatar atas Jalur Gaza yang dikuasai kelompok militan tersebut.

    Borrell dalam pidatonya menambahkan bahwa satu-satunya solusi damai harus mencakup pembentukan negara Palestina.

    “Kami meyakini solusi dua negara yang diterapkan dari luar akan membawa perdamaian, meskipun Israel bersikeras pada hal yang negatif,” cetusnya.

    Belum ada tanggapan resmi Israel atau Netanyahu atas pernyataan Borrell tersebut.

    Hamas menguasai Jalur Gaza sejak tahun 2007 setelah perang sipil singkat dengan pasukan loyalis gerakan Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat dan memimpin Organisasi Pembebasan Palestina.

    Israel sebelumnya mengkritik berbagai negara, termasuk Spanyol yang merupakan negara asal Borrell, karena dianggap menunjukkan simpati kepada Hamas.

    Baru-baru ini, Netanyahu secara terang-terangan menyatakan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina — salah satu solusi yang ditawarkan sekutunya, Amerika Serikat (AS) untuk perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dikunjungi Pejabat Hamas, Rusia Serukan Pembebasan Semua Sandera!

    Dikunjungi Pejabat Hamas, Rusia Serukan Pembebasan Semua Sandera!

    Moskow

    Rusia menerima delegasi pejabat Hamas yang berkunjung ke ibu kota Moskow pada Jumat (19/1) waktu setempat. Dalam pertemuan dengan pejabat Hamas itu, Moskow menyerukan pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk tiga warga negara Rusia.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (20/1/2024), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut bahwa Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mikhail Bogdanov menerima kunjungan anggota Biro Politik Hamas Abu Mazouk di Moskow.

    Dalam pertemuan itu, Bogdanov menyebut situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah mencapai tingkat “bencana” dan menyerukan Hamas untuk membebaskan semua sandera yang ditahannya.

    “Selama pembicaraan itu, fokusnya adalah pada konfrontasi yang sedang berlangsung di zona konflik Palestina-Israel, dengan latar belakang krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang telah mencapai skala bencana,” sebut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.

    “Pihak Rusia menekankan perlunya pembebasan secepatnya warga sipil yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023, dan ditahan oleh faksi-faksi Palestina, termasuk tiga warga negara Rusia — A Kozlov, A Lobanov dan A Trufanov,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hamas menyandera lebih dari 250 orang yang diculik dari wilayah Israel saat serangan 7 Oktober lalu dan dibawa ke di Jalur Gaza. Dengan puluhan orang telah dibebaskan saat kesepakatan gencatan senjata berlangsung singkat pada November lalu, sekitar 132 orang lainnya diyakini masih ditahan di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan bahwa pembicaraan dengan Bogdanov dimaksudkan “untuk memperjelas posisi dan kebijakan gerakan itu dalam menangani berkas-berkas tahanan (sandera-red)” yang masih mereka tahan.

    Lihat juga Video: Peduli Palestina, CTARSA Foundation & TNI AL Kirim Bantuan ke Gaza

    Disebutkan juga oleh Hamas bahwa mereka juga membahas upaya-upaya mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Bogdanov, menurut Hamas, menyatakan bahwa Rusia “mendukung hak-hak rakyat Palestina”.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Bogdanov juga bertemu dengan Duta Besar Israel di Moskow, Simona Halperin, usai dikunjungi pejabat Hamas itu.

    Sang Dubes Israel, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, diberi tahu “soal upaya-upaya diplomasi Rusia yang bertujuan untuk membebaskan warga sipil, termasuk warga negara Rusia, yang ditahan di Jalur Gaza dengan segera dan tanpa syarat”.

    Bogdanov juga menyuarakan “posisi konsisten Moskow dalam mendukung penyelesaian komprehensif Timur Tengah berdasarkan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.

    Rusia mengkritik operasi militer Israel di Jalur Gaza dan berulang kali menyerukan pembentukan negara Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Israel Gempur Target Terkait Iran di Suriah, 5 Orang Tewas

    Memanas! Israel Gempur Target Terkait Iran di Suriah, 5 Orang Tewas

    Damaskus

    Israel melancarkan serangan rudal terhadap target-target terkait Iran di wilayah Damaskus, ibu kota Suriah, pada Sabtu (20/1) waktu setempat. Serangan itu dilaporkan menewaskan sedikitnya lima orang yang ada di dalam sebuah gedung yang digempur.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/1/2024), kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa serangan rudal Israel itu menargetkan gedung yang diyakini menjadi tempat pertemuan “pemimpin yang bersekutu dengan Iran” di Suriah.

    “Serangan rudal Israel menargetkan gedung empat lantai, menewaskan lima orang… dan menghancurkan seluruh gedung yang menjadi tempat para pemimpin yang bersekutu dengan Iran bertemu,” sebut Syrian Observatory dalam laporannya.

    Syrian Observatory yang memiliki jaringan sumber di dalam wilayah Suriah menyebut area yang menjadi target serangan Israel itu merupakan zona dengan keamanan ketat yang menjadi rumah bagi para pemimpin Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan faksi-faksi Palestina yang pro-Iran.

    “Mereka pasti menargetkan para anggota senior (kelompok tersebut)” sebut Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman.

    Serangan yang dilakukan pada pagi hari itu memicu kepulan asap besar yang menjulang ke udara, seperti dilaporkan oleh media pemerintah Suriah.

    “Sebuah serangan menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di area Mazzeh di Damaskus, akibat agresi Israel,” sebut kantor berita SANA dalam laporannya.

    Lihat juga Video: Tanggapan Starbucks soal Konflik di Gaza

    Tidak disebutkan lebih lanjut apakah ada korban jiwa akibat serangan tersebut.

    Area Mazzeh juga diketahui menjadi lokasi markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kedutaan besar sejumlah negara asing, dan restoran.

    “Saya mendengar ledakan dengan jelas di wilayah barat Mazzeh, dan saya melihat kepulan asap besar. Suaranya mirip ledakan rudal, dan beberapa menit kemudian saya mendengar suara ambulans,” tutur seorang warga setempat kepada AFP.

    Selama lebih dari satu dekade perang sipil berkecamuk di Suriah, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap wilayah negara tetangganya tersebut. Kebanyakan serangan Israel menargetkan pasukan yang didukung oleh Iran dan posisi militer Suriah.

    Israel semakin meningkatkan serangannya sejak perang melawan Hamas pecah di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Namun Israel jarang mengomentari serangan-serangannya di wilayah Suriah. Meskipun Tel Aviv berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad semakin memperluas kehadirannya di Suriah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bertambah Negara yang Seret Israel ke Mahkamah Internasional

    Meksiko dan Chile Seret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional

    Den Haag

    Meksiko dan Chile mendesak Mahkamah Pidana Internasional atau ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang dalam perang antara Israel dan Hamas. Kedua negara menyatakan “kekhawatiran yang semakin besar” atas eskalasi tindak kekerasan selama berbulan-bulan perang itu berkecamuk.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (20/1/2024), desakan itu diberikan oleh kedua negara tersebut dalam surat rujukan mereka kepada ICC pada Kamis (18/1) waktu setempat.

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 250 orang lainnya diculik dari wilayah Israel dan disandera di Jalur Gaza.

    Israel yang bersumpah untuk menghancurkan Hamas, melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza hingga memicu kehancuran dan kematian banyak orang, terutama anak-anak. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 24.620 orang tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Dalam suratnya kepada ICC, Kementerian Luar Negeri Meksiko berpendapat bahwa ICC menjadi forum yang tepat untuk menetapkan potensi tanggung jawab pidana dalam perang tersebut.

    “Baik yang dilakukan oleh agen-agen kekuatan pendudukan atau kekuatan yang diduduki,” sebut Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam suratnya.

    “Tindakan yang dilakukan Meksiko dan Chile ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran atas peningkatan kekerasan terbaru, khususnya terhadap sasaran sipil,” imbuh surat tersebut.

    Israel bukan anggota ICC yang berkantor di Den Haag, Belanda, dan tidak mengakui yurisdiksinya. Namun jaksa penuntut ICC telah menekankan bahwa pengadilannya memiliki yurisdiksi atas potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di wilayah Jalur Gaza dan oleh Hamas di wilayah Israel.

    Meksiko, dalam suratnya, menyebut bahwa “banyak laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang merinci banyak insiden yang bisa dianggap sebagai kejahatan di bawah yurisdiksi ICC”.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Chile Alberto van Klaveran menuturkan kepada wartawan di Santiago bahwa negaranya “tertarik untuk mendukung penyelidikan terhadap dugaan kejahatan perang” di mana pun itu terjadi.

    Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik tindakan Meksiko dan Chile mengirim surat rujukan kepada ICC, dan menyebut hal itu menegaskan kebutuhan pengadilan untuk memenuhi mandatnya dengan melakukan pencegahan, penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak kejahatan paling serius.

    “Para pejabat Israel tidak tergoyahkan ketika mereka melanjutkan perang genosida mereka,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

    Sementara itu, Meksiko menyatakan pihaknya memantau gugatan yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional atau ICJ, yang menuduh Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza dan menuntut ICJ memerintahkan penghentian darurat operasi militer Israel. Tel Aviv membantah keras tuduhan genosida itu.

    Baik ICJ maupun ICC sama-sama menangani kasus dugaan genosida, kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan. Namun ICJ mengadili perselisihan antara negara, sedangkan ICC mengadili individu atas dugaan kejahatan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Ada Hubungan dengan Israel Tanpa Gencatan Senjata Gaza

    Tak Ada Hubungan dengan Israel Tanpa Gencatan Senjata Gaza

    Davos

    Arab Saudi menegaskan tidak akan bisa melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan penting untuk mengakui Israel sampai adanya gencatan senjata di wilayah Jalur Gaza yang terus-menerus dilanda perang.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (19/1/2024), penegasan itu disampaikan oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Putri Reema binti Bandar, saat berbicara dalam panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Kamis .

    “Saya pikir hal yang paling penting untuk disadari adalah (Kerajaan Saudi) belum menempatkan normalisasi sebagai inti kebijakannya. Kerajaan menempatkan perdamaian dan kemakmuran sebagai inti kebijakannya,” ujar Putri Reema dalam forum dunia tersebut.

    “(Kerajaan Saudi) Sudah cukup jelas. Selama masih terjadi kekerasan di lapangan dan pembunuhan terus terjadi, kita tidak akan bisa membicarakannya pada keesokan harinya,” tegasnya.

    Saudi tidak pernah mengakui Israel dan tidak bergabung dengan Perjanjian Abraham yang dimediasi AS tahun 2020 lalu, yang membuat sejumlah negara tetangga Riyadh di kawasan Timur Arab, seperti Bahrain, Uni Emirat Arab dan Maroko, menjalin hubungan formal dengan Tel Aviv.

    Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mendorong keras Saudi untuk mengambil langkah yang sama.

    Dalam wawancara dengan media AS, Fox News, pada September tahun lalu, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan bahwa “setiap hari kita semakin dekat” untuk mencapai kesepakatan, merujuk pada hubungan Riyadh dan Tel Aviv.

    Saksikan juga ‘Setelah Lama Tertahan, Akhirnya Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza’:

    Momentum tersebut terhenti segera setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil.

    Tel Aviv lantas bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan pengeboman tanpa henti terhadap Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 24.620 orang, sekitar 70 persennya adalah wanita dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.

    Arab Saudi Bisa Akui Israel Jika Masalah Palestina Diselesaikan

    Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat berbicara dalam forum yang sama di Davos mengatakan bahwa Riyadh bisa saja mengakui Israel jika ada kesepakatan komprehensif yang tercapai, dengan mencakup status kenegaraan resmi bagi Palestina.

    Pangeran Faisal menjawab “tentu saja” saat ditanya lebih lanjut apakah Saudi akan mengakui Israel sebagai bagian dari perjanjian politik yang lebih luas, Namun dia juga menekankan perlunya gencatan senjata dalam perang di Jalur Gaza.

    “Kami tidak melihat tanda-tanda nyata bahwa tujuan strategis yang diklaim oleh Israel…semakin dekat,” imbuhnya.

    Putri Reema, dalam pernyataannya pada Kamis (18/1) waktu setempat, mengatakan bahwa “orang-orang dengan kepala dingin pasti berhasil”.

    “Ada trauma dan rasa sakit di kedua sisi. Saya tidak bisa menghilangkan itu. Tapi yang bisa kita lakukan adalah gencatan senjata sekarang,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 10 Fakta Iran dan Pakistan Kini Saling Serang

    10 Fakta Iran dan Pakistan Kini Saling Serang

    Islamabad

    Iran dan Pakistan saling serang. Situasi bilateral dua negara memanas dan menambah ketegangan kawasan. Berikut adalah fakta-faktanya.

    Dihimpun detikcom dari siaran kantor berita internasional hingga Kamis (18/1/2024) pukul 18.00 WIB, berikut adalah 10 fakta Iran vs Pakistan yang kini saling serang:

    1. Iran serang Irak dan Suriah terlebih dahulu

    Setelah Iran mengalami serangan bom pada 3 Januari yang menewaskan 84 orang, Iran bersumpah membalas serangan teroris itu. Belakangan, ada ISIS yang mengklaim mendalangi pemboman di kawasan Kerman tersebut. Peristiwa itu juga menambah panas konflik Timur Tengah yang sudah dikecamuk invasi Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina, konflik yang Iran juga turut menyokong kelompok perlawanan bersenjata di Jalur Gaza yakni Hamas dan Hizbullah di Lebanon, dan ada pula Houthi di Yaman.

    Iran kemudian menyerang teritori Irak, yakni di Kurdistan. Iran menyebut sasaran di Kurdistan itu merupakan markas intelijen Israel, musuh mereka. Namun Irak tentu saja tidak terima negaranya diobok-obok negara lain secara semena-mena, apapun dalih Iran.

    Iran juga meneyerang sasaran di Suriah, negara dengan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad yang relatif bersahabat dengan Iran. Iran menyebut sasaran di Suriah adalah teroris.

    2. Iran serang Pakistan, 2 anak tewas

    Selasa, 16 Januari kemarin, Iran mulai melancarkan serangan ke wilayah negara tetangganya di sebelah timur, yakni Pakistan. Alasannya sama, memburu teroris. Kelompok yang diburu Iran di Pakistan adalah kelompok ekstremis Sunni bernama Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) yang dibentuk sejak 2012, demikian dilansir DW (Deutsche Welle).

    Selasa malam (16/01), kantor Berita Nour Iran memposting di platform X: “Beberapa menit yang lalu, dua markas penting kelompok teroris Jaish-ul-Adl menjadi sasaran di Pakistan”. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan pada bulan Desember di sebuah kantor polisi di Rask yang menewaskan sedikitnya 11 petugas polisi Iran.

    3. Korban serangan Iran: 2 Anak tewas

    4. Pakistan marah

    Merasa kedaulatannya di langgar sewenang-wenang oleh tetangganya, Pakistan marah. Pakistan sudah sejak dari awal mewanti-wanti bahwa peristiwa serangan ke negaranya bisa menimbulkan akibat serius.

    “Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

    Teheran Iran dan Islamabad Pakistan sering saling tuduh bahwa pihak lain mengizinkan militan beroperasi dari wilayah masing-masing untuk melancarkan serangan. Namun jarang sekali pasukan resmi dari kedua belah pihak terlibat pertempuran. “Yang lebih memprihatinkan lagi adalah tindakan ilegal ini tetap terjadi meskipun ada beberapa saluran komunikasi antara Pakistan dan Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.

    Selanjutnya, perwira Garda Revolusi Iran ditembak mati, Pakistan balas serangan ke Iran:

    5. Perwira Iran ditembak mati

    Seorang perwira Korps Garda Revolusi Iran ditembak mati. Peristiwa ini terjadi di tengah ketegangan Iran-Pakistan. Lokasi peristiwanya juga ada di provinsi yang berbatasan dengan Pakistan, yakni Sistan-Baluchistan di Iran, daerah penganut aliran Sunni di dalam negara mayoritas penganut aliran Syiah.

    Dilansir Al Arabiya, nama perwira itu adalah Kolonel Hossein-Ali Javdanfar. Peristiwa yang disebut Iran sebagai serangan teroris ini terjadi pada Rabu (17/1) waktu setempat.

    6. Pakistan balas serang Iran

    Setelah diserang Iran, Pakistan kemudian membalas serangan ke Iran pada Kamis (18/1) waktu setempat. Serangan Pakistan dilancarkan lewat drone dan rudal. Lokasi serangan masih di perbatasan Iran-Pakistan, yakni di desa Saravan, Provinsi Sistan-Baluchistan.

    “Pakistan menyerang desa perbatasan Iran dengan rudal,” lapor televisi pemerintah Iran, mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan di Iran.

    Setelah Irak dan Suriah, Iran Lancarkan Serangan Udara ke Pakistan Foto: DW (News)

    Selanjutnya, korban

    8. Korban serangan Pakistan: 9 orang tewas

    Serangan ini menimbulkan korban jiwa. Awalnya Iran melaporkan 7 orang tewas, terdiri dari perempuan dan anak-anak. Selanjutnya, korban bertambah menjadi 9 orang tewas.

    “Dua pria juga tewas dalam serangan rudal pagi ini di salah satu desa perbatasan Saravan, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan orang,” lapor kantor berita resmi Iran, IRNA mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan, Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/1/2024).

    9. Iran: Korban orang Pakistan

    Kantor berita Iran, Fars mengatakan bahwa mereka yang tewas “diyakini adalah warga negara Pakistan”.

    Provinsi Sistan-Baluchistan adalah salah satu dari sedikit provinsi yang mayoritas penduduknya Muslim Sunni di Iran yang didominasi Syiah.

    Di wilayah ini terjadi kerusuhan terus-menerus yang melibatkan geng penyelundup narkoba lintas batas dan pemberontak dari etnis minoritas Baluchi serta para ekstremis.

    10. Iran mengutuk serangan Pakistan

    Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, pemerintah Iran mengutuk serangan tersebut, dan memanggil kuasa usaha Pakistan “untuk memprotes dan meminta penjelasan dari pemerintah Pakistan,” .

    Pakistan menyatakan serangan itu bertujuan menyasar kelompok anti-negaranya. Mereka menghuni kawasan Iran.

    “Saya hanya dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah melakukan serangan terhadap kelompok-kelompok militan anti-Pakistan yang ditargetkan di dalam Iran,” kata pejabat intelijen senior Pakistan yang tak ingin disebut namanya, kepada AFP, Kamis (18/1/2024). Dia mengatakan bahwa pernyataan resmi pemerintah akan disampaikan nanti.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menghitung Penghancuran Masjid-Gereja Bersejarah di Gaza

    Menghitung Penghancuran Masjid-Gereja Bersejarah di Gaza

    Jakarta

    Gaza adalah rumah bagi sejumlah masjid dan gereja tertua di muka bumi. Tetapi sebagian besar dari tempat bersejarah ini luluh lantak akibat serangan militer Israel.

    BBC World Service telah memverifikasi sejumlah situs keagamaan yang rusak atau sepenuhnya hancur sejak perang dimulai Oktober 2023 silam.

    Kami menggunakan laporan media setempat, petunjuk-petunjuk dari media sosial, dan foto-foto satelit untuk menghitung 117 rumah ibadah yang dilaporkan rusak atau hancur antara 7 Oktober dan 31 Desember 2023.

    Dari situ, kami telah memverifikasi kehancuran atau kerusakan pada 72 masjid dan dua gereja walaupun angka dari Hamas menyebut jumlah yang jauh lebih besar.

    Melakukan verifikasi kerusakan situs-situs yang sudah kami catat tidaklah mudah. Foto-foto satelit hanya memperlihatkan gedung-gedung ibadah yang sepenuhnya rusak alih-alih rusak sebagian. Dalam beberapa kasus, temuan kami kurang lengkap karena minimnya bukti.

    Dalam pernyataan Hamas, kelompok itu mengatakan 378 masjid dan tiga gereja sudah digempur sejak perang pecah. Menurut Hamas, walaupun “ini bukanlah yang pertama kali Israel menargetkan masjid-masjid dengan serangan bom dan penghancuran”, serangan terbaru ini “adalah yang paling brutal”.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersikeras milisi Hamas menggunakan rumah-rumah ibadah sebagai tempat persembunyian dan markas untuk melancarkan serangan.

    Langsung musnah

    St Porphyrius adalah nama dari seorang uskup abad ke-5 makamnya ada di bawah gereja.

    Baca juga:

    Seperti kebanyakan orang Kristen Palestina, Marian Saba dan keluarganya mencari perlindungan di dalam gereja selama perang berlangsung. Mereka percaya di bawah lindungan gereja mereka akan aman.

    Namun, pada 19 Oktober, sebuah misil Israel menghantam salah satu bagian gedung gereja di tengah gelapnya malam. Jumlah yang tewas mencapai 18 orang dan banyak lagi yang luka-luka.

    Soliman, kakak ipar Marian yang berusia 34 tahun, meregang nyawa saat melindungi putranya dari dinding yang roboh.

    “Sungguh mengerikan. Seumur-umur baru kali ini saya melihat mayat. Saya tidak tahu harus berkata apa,” ujarnya. “Dia langsung mati.”

    Rami Tarazi, yang berada di salah satu aula gereja saat ledakan terjadi, mengatakan: “Misilnya begitu besar sampai-sampai orang-orang tertutupi abu putih.”

    “Kami menyeret keluar 16 orang yang sudah terpotong-potong dan dua jenazah utuh,” tutur Rami.

    Salah satu korban tewas adalah sepupu Rami yang berusia 36 tahun, Suliman. Satu jam sebelum kejadian, Suliman masih “ngobrol dan tertawa bersama” Rami.

    Militer Israel mengonfirmasi sebagian gereja rusak dalam serangan yang mereka lancarkan terhadap pusat komando militer Hamas yang disebut berada di dekat tempat ibadah.

    BBC

    Berdasarkan hukum humaniter internasional, tindakan yang sengaja menyasar gedung-gedung ibadah selama konflik adalah sebuah kejahatan perang. Namun, ada pengecualian apabila tempat-tempat ini digunakan untuk tujuan militer.

    Video-video yang diunggah IDF ke media sosial menunjukkan para anggota militer Israel memasuki pusat-pusat ibadah yang menjadi target mereka. Mereka lantas menunjukkan terowongan-terowongan bawah tanah dan mengklaim Hamas menggunakannya.

    Sebagian dari video dan foto yang dibagikan secara daring juga menunjukan bagaimana tentara Israel melecehkan tempat-tempat beribadah dan mengglorifikasi pemusnahan.

    Satu foto di X, sebelumnya Twitter, memperlihatkan seorang tentara israel berpose di depan menara roboh yang dipenuhi coretan dalam bahasa Ibrani: “kuil akan dibangun dengan baik”.

    BBC bertanya kepada IDF mengenai foto ini tetapi mereka tidak berkomentar.

    Baca juga:

    Profesor Georgia Andreou dari Institut Arkeologi di Universitas College London telah mengamati penghancuran situs-situs bersejarah di Jalur Gaza. Menurut dia, banyak dari tempat suci ini memiliki sejarah yang signifikan.

    “Ini harus dilihat sebagai bagian yang lebih luas untuk menghilangkan keterikatan yang sudah ada antara orang-orang dengan situs-situs ini,” ujarnya.

    “Ini adalah yang terburuk sepanjang hidup saya,” tambah Andreou mengomentari kerusakan tempat suci dan bersejarah di Gaza.

    Saya kangen suara adzan

    Getty ImagesSejumlah umat Islam Palestina di Jalur Gaza kembali ke masjid yang telah hancur untuk bersembahyang.

    Sebagian besar masjid di Gaza telah musnah. Berbeda dengan umat Kristen Palestina yang mencari perlindungan di gereja, orang-orang Muslim Palestina berusaha mencari perlindungan jauh dari rumah ibadah mereka.

    Di Khan Younis, kami memverifikasi kehancuran Masjid Khalil Al-Rahman, yang sebelumnya dikabarkan rusak akibat serangan udara.

    Baca juga:

    Renad Alaa al-Bataa, seorang Muslim yang taat, seringkali mengunjungi masjid ini. Bagi Renad, Masjid Khalil Al-Rahman adalah tempat dia belajar Al-Quran untuk pertama kalinya. Sejak perang berlangsung, Renad belum mengunjungi masjid tersebut.

    “Sebelumnya, IDF jarang menyerang masjid-masjid kecuali ada tuduhan terkait militan. Namun kali ini, mereka menghancurkan beberapa masjid indah tempat kami tumbuh besar dan belajar tentang agama,” ujarnya.

    BBC

    Selama periode gencatan senjata pada November yang berlangsung sepekan, Renad berkata para muadzin membangun menara masjid darurat dan mengumandangkan adzan lima kali sehari di tengah reruntuhan Masjid Al-Rahman.

    Bagi Renad, ketentramannya berakhir ketika Israel kembali memerangi Hamas.

    Gambar-gambar paling kuat yang menggambarkan penghancuran di Khan Younis tertangkap di sebuah video yang diunggah di X dan dilihat hampir sebanyak 15 juta kali. Video ini memperlihatkan Masjid Khalid bin Al-Walid yang dalam sekejap mata rata dengan tanah.

    Baca juga:

    Menurut Chris Partridge, selaku analis persenjataan untuk BBC, video tersebut memperlihatkan amunisi berpandu presisi dijatuhkan dari pesawat dan menghantam masjid. Masjid pun berubah menjadi gumpalan api dan asap. Partridge menambahkan amunisi ini bisa dikenali dari keakuratannya.

    Dari semua situs religi yang sudah kami verifikasi, tidak diketahui seberapa banyak yang dihancurkan IDF atau berapa banyak yang digunakan Hamas. IDF menegaskan mereka bertindak sesuai hukum internasional untuk membongkar kemampuan militer dan administratif Hamas dan mengambil tindakan awal untuk menghindari korban sipil.

    IDF tidak berkomentar atas kehancuran Masjid Khalid Bin Al-Waleed dan Masjid Khalil Al-Rahman.

    Ketika banyak rumah ibadah Gaza yang porak poranda, kekuatan iman kian berperan untuk mencapai ketenangan pikiran bagi orang-orang Palestina yang lari dari kematian.

    Marian Saba dan keluarganya terus berlindung di Gereja Saint Porphyrius bersama sekitar 300 orang lainnya. Mereka semua menjalankan Misa Minggu setiap pekannya.

    Sembilan hari setelah gereja hancur, putri Marian menjalani pembaptisan. Perasaan Marian bercampur aduk. Di satu sisi, ini adalah momen penuh kebahagiaan. Di sisi lain, dia merasa cemas anaknya tewas terbunuh tanpa sempat dibaptis.

    Di kamp pengungsi Rafah yang dipenuhi orang Palestina terlantar, Renad Alaa al-Bataa merasa kangen dengan rumah dan masjidnya di Khan Younis yang jauh dari pelupuk mata.

    Instagram kini menjadi buku harian Renad dan kerap kali nostalgia menyentuh hatinya. Dia sering mengunggah foto-foto dari kehidupannya pada masa silam termasuk saat dia masih kuliah untuk menjadi dokter gigi.

    Al-Quran, yang dibacanya setiap hari, menjaga kedamaian hatinya: “Al-Quran mengurangi beratnya kehidupan pada malam hari. Seandainya Anda tahu betapa suramnya malam-malam di Gaza.”

    Wartawan Mehid Musawi turut berkontribusi untuk artikel ini.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini