Negara: Jalur Gaza

  • Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah telah menembakkan “puluhan roket Katyusha” ke sebuah pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran itu, menyebut serangan roket pada hari Senin (6/5) tersebut sebagai pembalasan atas serangan Israel di timur Lebanon.

    Sebelumnya, media resmi Lebanon melaporkan bahwa tiga orang terluka dalam serangan Israel pada Senin (6/5) dini hari waktu setempat di timur negara itu. Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sebuah “kompleks militer” Hizbullah.

    Para petempur Hizbullah meluncurkan “puluhan roket Katyusha” yang menargetkan “markas besar Divisi Golan…di pangkalan Nafah”, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/5/2024).

    Hizbullah menyebut hal itu “sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan wilayah Bekaa”.

    Israel dan Hizbullah Lebanon telah saling baku tembak secara rutin di lintas perbatasan sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sekutu Hamas, Hizbullah, telah meningkatkan serangannya terhadap Israel utara, dan militer Israel telah menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon.

    “Pesawat tempur musuh melancarkan serangan sekitar pukul 01.30 dini hari tadi terhadap sebuah pabrik di Sifri, melukai tiga warga sipil dan menghancurkan bangunan tersebut,” lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency.

    Sifri terletak di Lembah Bekaa Lebanon, dekat kota Baalbek, sekitar 80 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

    Militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya “menyerang struktur militer Hizbullah… jauh di dalam Lebanon,” menyebut lokasi tersebut sebagai “Safri”.

    Di Lebanon, setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas. Sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga termasuk lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara Israel mengatakan 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya. Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nyaris 2.200 Orang Ditangkap dalam Aksi Pro-Palestina di Kampus AS

    Nyaris 2.200 Orang Ditangkap dalam Aksi Pro-Palestina di Kampus AS

    Washington DC

    Total hampir 2.200 orang ditangkap polisi selama unjuk rasa pro-Palestina yang digelar di kampus-kampus di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir. Dalam aksinya, para demonstran yang kebanyakan mahasiswa itu mendirikan kemah dan menduduki bangunan di kampus mereka.

    Seperti dilansir Associated Press, Jumat (3/5/2024), para personel kepolisian di berbagai wilayah AS yang dikerahkan untuk menangani aksi mahasiswa itu terkadang menggunakan peralatan antihuru-hara, kendaraan taktis, bahkan perangkat flash-bang untuk membersihkan lokasi demo.

    Satu polisi secara tidak sengaja menembakkan senjatanya di dalam gedung administrasi Universitas Columbia di New York saat membersihkan para demonstran yang berkemah di dalam gedung. Universitas Columbia menjadi perintis aksi pro-Palestina yang kini meluas ke kampus-kampus lainnya di AS.

    Untungnya, menurut laporan Departemen Kepolisian New York (NYPD), tidak ada yang terluka akibat tembakan yang tidak sengaja dilepaskan oleh polisi di dalam Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia pada Selasa (30/4) malam waktu setempat.

    Disebutkan oleh NYPD dalam pernyataannya bahwa polisi itu berusaha menggunakan senter yang terpasang pada senjata api yang dibawanya pada saat itu dan malah menembakkan satu peluru yang mengenai bingkai di dinding.

    Menurut pejabat kepolisian setempat, terdapat beberapa polisi lainnya di sekitar lokasi kejadian, namun tidak ada mahasiswa sama sekali. Rekaman bodycam atau kamera yang terpasang pada tubuh polisi itu menunjukkan momen saat pistol yang dibawa polisi itu meletus.

    Namun kantor kejaksaan setempat sedang melakukan peninjauan, yang menjadi praktik standar untuk insiden semacam itu.

    Lebih dari 100 orang ditahan selama penindakan keras terhadap aksi pro-Palestina di Universitas Columbia beberapa waktu terakhir. Namun angka itu hanya sebagian kecil dari total penangkapan yang terjadi akibat aksi memprotes perang Israel di Gaza yang marak di kampus-kampus AS.

    Penghitungan yang dilakukan Associated Press mencatat setidaknya 56 insiden penangkapan di 43 perguruan tinggi atau universitas berbeda di AS sejak 18 April lalu. Angka tersebut didasarkan pada laporan Associated Press dan pernyataan dari universitas juga lembaga penegak hukum AS.

    Pada Kamis (2/5), polisi menyerbu kerumunan demonstran di Universitas California di Los Angeles (UCLA) dan menahan 200 demonstran setelah ratusan orang mengabaikan perintah untuk meninggalkan lokasi. Beberapa demonstran membentuk rantai manusia saat polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.

    Kepolisian merobohkan barikade kayu, palet, pagar besi dan tempat sampah yang disusun para demonstran, kemudian merobohkan kanopi juga tenda.

    Seperti di UCLA, para demonstran yang berkemah yang menyerukan pihak universitas untuk menghentikan bisnis dengan Israel atau perusahaan yang mereka sebut mendukung perang di Jalur Gaza telah menyebar ke kampus-kampus lainnya di AS.

    Israel melabeli aksi pro-Palestina itu sebagai antisemitisme, sedangkan para pengkritik Tel Aviv menyebut tuduhan semacam itu dimaksudkan untuk membungkam oposisi. Para penyelenggara aksi, beberapa di antaranya adalah orang Yahudi sendiri, menyebutnya sebagai gerakan damai untuk membela hak Palestina dan memprotes perang.

    Presiden Joe Biden, pada Kamis (2/5) waktu setempat, membela hak para mahasiswa untuk menggelar aksi protes damai, namun mengecam kekacauan yang terjadi beberapa hari terakhir.

    Aksi pro-Palestina ini dimulai di Universitas Columbia pada 17 April lalu, dengan para mahasiswa menyerukan diakhirinya perang di Gaza yang menewaskan lebih dari 34.000 orang sejauh ini.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PBB Prediksi Pembangunan Kembali Gaza Butuh Biaya Rp 643 T

    PBB Prediksi Pembangunan Kembali Gaza Butuh Biaya Rp 643 T

    Gaza City

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa pembangunan kembali Jalur Gaza yang dilanda kehancuran akibat perang antara Israel dan Hamas akan memakan biaya sekitar US$ 30 miliar (Rp 482,5 triliun) hingga US$ 40 miliar (Rp 643,3 triliun).

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (3/5/2024), PBB juga menyebut bahwa pembangunan kembali Jalur Gaza akan memerlukan upaya besar-besaran dalam skala yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II.

    “Program Pembangunan PBB untuk rekonstruksi … Jalur Gaza melampaui US$ 30 miliar dan bisa mencapai hingga US$ 40 miliar,” sebut Asisten Sekretaris Jenderal PBB, Abdallah al-Dardari, saat berbicara dalam konferensi pers di Amman, Yordania, pada Kamis (2/5) waktu setempat.

    “Skala kehancurannya sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya… Ini adalah misi yang belum pernah ditangani oleh komunitas global sejak Perang Dunia II,” ucapnya.

    Al-Dardari menambahkan bahwa jika rekonstruksi Jalur Gaza dilakukan melalui proses normal, bisa memakan waktu beberapa dekade. “Itu akan memakan waktu puluhan tahun, dan rakyat Palestina tidak bisa menunggu selama beberapa dekade,” ujarnya.

    “Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bertindak cepat untuk menempatkan kembali masyarakat di perumahan yang layak dan memulihkan kehidupan mereka menjadi normal — secara ekonomi, sosial, dalam hal kesehatan dan pendidikan,” cetus Al-Dardari dalam pernyataannya.

    “Ini adalah prioritas utama kami, dan hal ini harus dicapai dalam tiga tahun pertama setelah penghentian permusuhan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, dia memperkirakan total puing akibat pengeboman dan ledakan di Jalur Gaza mencapai 37 juta ton.

    “Kita berbicara soal angka yang sangat besar, dan angka ini terus meningkat setiap harinya. Data terakhir menunjukkan jumlahnya sudah mendekati 40 juta ton,” ujarnya.

    Disebutkan juga oleh Al-Dardari bahwa “72 persen dari seluruh bangunan tempat tinggal telah hancur seluruhnya atau sebagian”.

    “Rekonstruksi harus direncanakan dengan hati-hati, efisien dan sangat fleksibel karena kita tidak tahu bagaimana perang akan berakhir,” kata Al-Dardari.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

    Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

    Gaza City

    Seorang dokter bedah ternama asal Gaza dilaporkan meninggal dunia saat ditahan di penjara Israel. Kelompok advokasi Palestina yang melaporkan kematian sang dokter, mencurigai dokter Palestina itu disiksa selama dalam penahanan Israel.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (3/5/2024), dokter Palestina bernama Adnan Ahmed Atoiya al-Barsh yang berusia 50 tahun itu merupakan seorang dokter bedah ternama dan menjabat kepala ortopedi pada Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

    Dia ditangkap bersama sekelompok dokter lainnya pada Desember tahun lalu, saat berada di Rumah Sakit Al-Awda yang terletak dekat kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza bagian utara.

    Kematian dokter Barsh dilaporkan oleh dua kelompok advokasi Palestina, Komite Urusan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina, yang merilis pernyataan bersama pada Kamis (2/5) waktu setempat.

    Disebutkan kedua kelompok itu bahwa dokter Barsh meninggal bulan lalu di dalam penjara Ofer yang dikelola Israel di wilayah Tepi Barat.

    Saat ditanya AFP soal laporan kematian dalam tahanan, militer Israel menjawab: “Kami saat ini tidak mengetahui adanya insiden seperti itu.”

    Menurut kedua kelompok advokasi Palestina tersebut, yang mengutip otoritas Palestina, dokter Barsh meninggal dunia pada 19 April lalu. “Jenazahnya masih ditahan,” sebut kedua kelompok tersebut.

    Dalam pernyataannya, kedua kelompok advokasi Palestina itu juga menyebut bahwa seorang tahanan lainnya dari Gaza yang bernama Ismail Abdel Bari Rajab Khadir, yang berusia 31 tahun, juga tewas dalam tahanan Israel.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Namun jenazah Khadir telah dikembalikan ke Gaza pada Kamis (2/5) waktu setempat, sebagai bagian dari pemulangan rutin para tahanan oleh militer Israel melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom.

    Lebih lanjut disebutkan oleh kedua kelompok advokasi Palestina tersebut bahwa bukti-bukti menunjukkan dokter Barsh dan Khadir meninggal “akibat penyiksaan”.

    Kedua kelompok itu menyebut kematian dokter Barsh sebagai “bagian dari penargetan sistematis terhadap dokter dan sistem kesehatan di Gaza”.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut kematian dokter Barsh sebagai “pembunuhan”.

    Disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza bahwa kematian dokter Barsh menambah jumlah tenaga medis yang terbunuh di Jalur Gaza menjadi 492 orang sejak perang berkecamuk hampir tujuh bulan lalu.

    Menurut dua kelompok advokasi Palestina itu, kematian terbaru ini menjadikan jumlah kematian dalam tahanan Israel menjadi 18 orang sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu.

    Operasi militer Israel yang dilakukan tanpa henti banyak melanda rumah-rumah sakit di Jalur Gaza hingga memicu kerusakan parah. Fasilitas medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, namun militer Israel menuduh Hamas menjadikan rumah sakit sebagai markas operasi mereka. Tuduhan itu telah dibantah oleh Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

    Rumah Sakit Al-Shifa, yang menjadi tempat dokter Barsh sebelum ditahan Israel, telah hancur menjadi puing-puing akibat operasi militer Israel berulang kali. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu bagaikan “cangkang kosong”.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS-Saudi Akan Sepakati Pakta Keamanan, Bagian dari Normalisasi Israel

    AS-Saudi Akan Sepakati Pakta Keamanan, Bagian dari Normalisasi Israel

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya “sangat dekat” dalam mencapai kesepakatan bilateral dengan Arab Saudi, mengenai jaminan keamanan dari Washington dan bantuan nuklir sipil. Kesepakatan itu diperlukan karena menjadi bagian dari upaya normalisasi Saudi dengan Israel, yang didorong AS.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (3/5/2024), kesepakatan itu diatur dalam rancangan kerja yang menguraikan prinsip dan proposal yang bertujuan memulihkan upaya AS membentuk kembali kawasan yang bergejolak, yang terhenti oleh serangan Hamas terhadap Israel dan pecahnya perang di Jalur Gaza.

    Tampaknya ini menjadi strategi jangka panjang yang menghadapi banyak kendala, salah satunya adalah ketidakpastian mengenai bagaimana perang Gaza akan berakhir.

    Para perunding AS dan Saudi, untuk saat ini, memprioritaskan perjanjian keamanan bilateral yang kemudian akan menjadi bagian dari paket perjanjian lebih luas yang diajukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang nantinya harus memutuskan apakah akan mencapai konsesi untuk mengamankan hubungan bersejarah dengan Riyadh.

    “Menteri Luar Negeri telah bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi pekan ini ketika dia berada di Riyadh… dan kami hampir mencapai kesepakatan mengenai bagian bilateral dari perjanjian normalisasi,” ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada Kamis (2/5) waktu setempat, merujuk pada kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Riyadh baru-baru ini.

    Lebih lanjut, Miller memperkirakan bahwa rinciannya bisa diselesaikan “dalam waktu yang sangat singkat”.

    Namun seperti disinggung oleh Miller, Saudi bersikukuh bahwa setiap perjanjian potensial harus mencakup jalur, yang tidak bisa diubah dan tidak bisa dibatalkan, menuju ke pembentukan negara Palestina.

    Sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih besar, ada perjanjian bilateral antara Washington dan Riyadh, yang sedang diupayakan mencakup pakta pertahanan, kerja sama di bidang kecerdasan buatan, serta program nuklir sipil Saudi.

    “Ada beberapa detail yang harus terus kami kerjakan, namun kami pikir kami bisa mencapai kesepakatan mengenai detail tersebut dalam waktu yang sangat singkat,” ucap Miller saat berbicara kepada wartawan setempat.

    Dia menambahkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada bagian terpisah, seperti proposal soal jalur menuju negara Palestina dan jaminan keamanan bagi Israel. Diketahui bahwa Israel yang dipimpin oleh Netanyahu telah berulang kali menolak pembentukan negara Palestina.

    Lebih lanjut, Miller mengatakan bahwa kesepakatan yang lebih luas hanya akan tercapai jika semua perjanjian sejalan. Dia juga merujuk pada sikap tegas Saudi soal negara Palestina dan bahwa tidak akan ada kesepakatan normalisasi dengan Israel selama perang masih berkecamuk di Jalur Gaza.

    “Mengajukan proposal, itu satu hal, proposal yang bisa membawa kita kepada Israel (untuk normalisasi),” ucapnya.

    “Arab Saudi telah memperjelas bahwa sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi dengan Israel, mereka memiliki dua persyaratan: 1) Ketenangan di Gaza, dan 2) Jalan menuju negara Palestina yang merdeka,” ungkap Miller dalam pernyataannya.

    Dalam pernyataannya, Miller menilai bahwa kesepakatan normalisasi akan menjadi yang tepat untuk dilakukan bagi rakyat Palestina dan untuk tujuan jangka panjang Israel dalam menjalin hubungan normal dengan negara-negara tetangganya.

    “Hal ini akan mengisolasi Iran, dan secara signifikan, hal ini akan mengatasi beberapa tantangan nyata yang akan dihadapi Israel di Gaza ketika Anda melihat akhir konflik ini dengan memikirkan bagaimana membangun kembali Gaza, dengan memikirkan bagaimana memberikan keamanan kepada Gaza,” jelasnya.

    “Jadi pada akhirnya, pemerintah Israel harus membuat pilihan mengenai apa yang terbaik bagi rakyatnya,” imbuh Miller.

    “Tetapi bagi Amerika Serikat, kami akan berupaya menyelesaikan proposal yang sedang kami kerjakan dengan mitra-mitra Arab kami, dan kami akan mengedepankan sudut pandang tersebut, dan Israel bisa mengambil keputusan,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Suriah. Kementerian Pertahanan Suriah pada hari Jumat (3/5) mengatakan delapan tentara terluka dalam serangan udara Israel di dekat Damaskus, ibu kota Suriah.

    Pada Kamis malam, “musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan sebuah lokasi dekat Damaskus… melukai delapan tentara,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/5/2024).

    Israel jarang mengomentari masing-masing serangan, namun berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas kehadirannya di Suriah.

    kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang Suriah mengatakan Israel telah menyerang sebuah gedung pemerintah di pedesaan Damaskus yang telah digunakan oleh kelompok Hizbullah, Lebanon yang didukung Iran sejak 2014.

    Militer Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah sejak pecahnya perang saudara di negara tetangganya itu pada tahun 2011, terutama menargetkan posisi militer dan para petempur yang didukung Iran.

    Namun, serangan tersebut meningkat setelah perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran tersebut melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel.

    Sebelumnya pada tanggal 19 April, serangan Israel menargetkan posisi tentara Suriah di selatan negara itu, kata pemerintah Suriah dan Observatorium, sementara media AS melaporkan Israel telah menyerang Iran.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Turki Setop Perdagangan dengan Israel

    Memanas! Turki Setop Perdagangan dengan Israel

    Ankara

    Pemerintah Turki menghentikan semua ekspor dan impor dari dan ke Israel pada Kamis (2/5) waktu setempat. Ankara mengutip “memburuknya tragedi kemanusiaan” di wilayah Palestina sebagai salah satu alasan dari langkah tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (3/5/2024), langkah otoritas Turki menghentikan semua perdagangan dengan Israel itu diumumkan oleh Kementerian Perdagangan Turki.

    “Transaksi ekspor dan impor terkait Israel telah dihentikan, mencakup semua produk,” demikian pernyataan Kementerian Perdagangan Turki.

    “Turki akan secara ketat dan secara tegas menerapkan langkah-langkah baru ini, sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza,” imbuh pernyataan tersebut.

    Pernyataan itu mengonfirmasi laporan media Bloomberg yang sebelumnya menyebut Turki menghentikan seluruh ekspor dan impor dari dan ke Israel.

    Kedua negara tercatat memiliki volume perdagangan sebesar US$ 6,8 miliar sepanjang tahun 2023.

    Turki, bulan lalu, memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel, terkait apa yang disebutnya sebagai penolakan Israel untuk mengizinkan Ankara terlibat dalam operasi pengiriman bantuan kemanusiaan via udara ke Jalur Gaza dan serangannya di daerah kantong Palestina tersebut.

    Saat ditanya soal perdagangan Turki dengan Israel bulan lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara tidak lagi melanjutkan “perdagangan intensif” dengan Tel AViv, dan menyatakan “hal itu sudah selesai”. Namun Erdogan pada saat itu tidak mengindikasikan bahwa Turki akan memutus semua perdagangan dengan Israel.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (2/5) waktu setempat menyebut Erdogan telah melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan untuk impor dan ekspor dari Israel.

    “Erdogan telah melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan untuk impor dan ekspor Israel,” sebut Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    “Beginilah perilaku seorang diktator, mengabaikan kepentingan rakyat dan pengusaha Turki, dan mengabaikan perjanjian perdagangan internasional,” kritiknya.

    Katz mengatakan dirinya telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Israel untuk berupaya menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, dengan fokus pada produksi lokal dan impor dari negara-negara lainnya.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lima Unit Militer Israel Langgar HAM Serius di Tepi Barat

    Lima Unit Militer Israel Langgar HAM Serius di Tepi Barat

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa lima unit militer Israel terbukti melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat. Kesimpulan ini didasarkan pada tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (30/4/2024), kesimpulan itu disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya pada Senin (29/4) waktu setempat.

    Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa Israel telah mengambil tindakan perbaikan dengan empat unit militer di antaranya, sehingga memperkecil kemungkinan dijatuhi sanksi AS.

    Patel menambahkan bahwa konsultasi sedang dilakukan dengan Israel mengenai unit militer kelima.

    Namun dia menolak untuk mengidentifikasi unit-unit militer Israel yang dinyatakan telah melanggar HAM tersebut. Patel juga tidak menjelaskan lebih detail soal pelanggaran apa yang terjadi dan tidak menyebutkan lebih lanjut soal langkah yang diambil oleh pemerintah Israel terhadap unit-unit militer itu.

    Seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa unit militer kelima merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Israel.

    Laporan media mengidentifikasi sebuah batalion bernama Netzah Yehuda, yang sebagian besar terdiri atas warga Yahudi ultra-Ortodoks, sebagai yang dinyatakan melanggar HAM tersebut. Batalion itu disebut memiliki 1.000 anggota dan ditempatkan di Tepi Barat sejak tahun 2022.

    “Setelah proses yang hati-hati, kami mendapati lima unit Israel yang bertanggung jawab atas insiden pelanggaran hak asasi manusia yang berat,” ucap Patel dalam pernyataannya.

    Semua insiden tersebut, sebut Patel, terjadi sebelum serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan tidak ada yang terjadi di Jalur Gaza.

    “Empat unit di antaranya telah secara efektif memperbaiki pelanggaran-pelanggaran ini, dan hal ini merupakan apa yang kami harapkan dilakukan oleh para mitra, dan konsisten dengan apa yang kami harapkan dari semua negara yang menjalin hubungan yang aman dengan kami,” sebut Patel dalam pernyataannya.

    Dia menambahkan bahwa Israel telah memberikan “informasi tambahan” soal unit militer kelima.

    Aturan hukum yang berlaku di AS melarang pemerintah untuk mendanai atau mempersenjatai pasukan militer asing yang secara kredibel dituduh melakukan pelanggaran HAM. AS diketahui memberikan bantuan militer kepada sekutu-sekutunya di seluruh dunia, termasuk Israel.

    Militer Israel berperang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza selama hampir tujuh bulan terakhir, dan hampir setiap hari terlibat serangan lintas perbatasan dengan kelompok Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah sama-sama didukung oleh Iran, musuh abadi Israel.

    Patel menambahkan bahwa Washington masih mengevaluasi unit militer kelima tersebut, dan belum memutuskan apakah akan menghentikan bantuan militer AS.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari Demi Pembebasan Sandera-Tahanan

    Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari Demi Pembebasan Sandera-Tahanan

    Gaza City

    Perundingan terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza digelar di Kairo, Mesir. Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron mengungkapkan Hamas ditawari gencatan senjata 40 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina, sebagai imbalan atas pembebasan para sandera tersisa.

    Delegasi Hamas dilaporkan telah meninggalkan Kairo dan kembali ke Qatar, yang menjadi markas biro politik mereka, untuk membahas tawaran gencatan senjata terbaru dan mengambil keputusan. Hamas menyatakan akan memberikan respons atas tawaran itu sesegera mungkin.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), Cameron mengungkapkan isi proposal gencatan senjata terbaru antara Hamas dan Israel itu saat berbicara dalam panel terakhir pertemuan khusus Forum Ekonomi (WEF) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi.

    Disebutkan Cameron bahwa Hamas telah ditawari “gencatan senjata berkelanjutan selama 40 hari, pembebasan ribuan tahanan Palestina, sebagai imbalan atas pembebasan para sandera”. Cameron menyebut tawaran itu sebagai “tawaran yang murah hati”.

    Cameron mengharapkan Hamas menerima tawaran yang diberikan kepada mereka.

    Namun demikian, Cameron dalam pernyataannya pada forum WEF juga menyampaikan keraguan bahwa solusi politik akan segera tercapai jika kepemimpinan Hamas dan mereka yang ada di balik serangan 7 Oktober tidak segera meninggalkan Jalur Gaza.

    “Orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober harus meninggalkan Gaza dan infrastruktur teroris harus dibongkar,” cetus Cameron, sembari menyerukan agar semua sandera harus dibebaskan.

    Setelah serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, lebih dari 250 orang diculik dan disandera di Jalur Gaza. Dengan puluhan sandera di antaranya dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata singkat pada November lalu, diperkirakan saat ini masih ada lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Menatap ke depan, Cameron menambahkan bahwa setelah pertempuran di Jalur Gaza dihentikan, menjadi penting untuk memberlakukan gencatan senjata permanen dan mengakhiri perang melalui proses politik.

    Dia menilai bahwa berinvestasi pada Otoritas Palestina, dan memastikan berdirinya negara Palestina yang aman berdampingan dengan Israel yang juga aman, sangatlah penting.

    “Anda tidak akan pernah bisa mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, kecuali Anda mengatasi pertanyaan soal masa depan rakyat Palestina,” sebut Cameron. “Hamas tidak mendukung solusi dua negara, mereka mendukung solusi tanpa adanya Israel,” imbuhnya.

    Dua unsur penting dalam hubungan Israel dan Palestina yang stabil, menurut Cameron, adalah “sebuah negara bagi rakyat Palestina yang memberikan mereka martabat kenegaraan dan menjamin keamanan Israel”.

    “Saya pikir itu sangat penting, karena jika tidak, masalah hanya akan terulang kembali dengan cara yang berbeda,” ucapnya.

    Delegasi Hamas Tinggalkan Perundingan di Mesir, Janjikan Respons Segera

    Seorang sumber Hamas, yang memahami proses perundingan yang berlangsung, menuturkan kepada AFP bahwa delegasi Hamas telah meninggalkan Mesir usai terlibat perundingan gencatan senjata, dan kembali ke Qatar.

    “Untuk membahas gagasan dan proposal (gencatan senjata) tersebut… dan kami ingin meresponsnya secepat mungkin,” ucap sumber Hamas tersebut.

    Menurut beberapa sumber Mesir, yang dikutip media Al-Qahera News yang terkait badan intelijen Kairo, delegasi Hamas akan “kembali dengan tanggapan tertulis terhadap proposal gencatan senjata”.

    Selama berbulan-bulan, tiga negara yang menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata — Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) — berupaya menengahi kesepakatan terbaru antara Israel dan Hamas.

    Gencatan senjata sebelumnya hanya berlangsung selama satu minggu di Jalur Gaza pada November tahun lalu. Sekitar 80 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas, ditukar dengan 240 tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

    Diplomasi yang digencarkan dalam beberapa hari terakhir tampaknya memberikan dorongan baru untuk terwujudnya gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, dalam pernyataan terpisah, mengharapkan Hamas akan menerima tawaran gencatan senjata terbaru. Dia menyebut tawaran terbaru itu “luar biasa, luar biasa murah hari dari pihak Israel”.

    Blinken menyerukan Hamas untuk “memutuskan dengan cepat”. “Saya berharap mereka akan mengambil keputusan yang tepat,” ucap Blinken saat berbicara dalam forum WEF di Riyadh.

    Sementara Menlu Mesir Sameh Shoukry, yang juga menghadiri forum WEF, menyebut “proposal itu telah mempertimbangkan posisi kedua belah pihak”. “Kami penuh harapan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah-Samudra Hindia

    Panas! Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah-Samudra Hindia

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman menargetkan sebuah kapal kontainer berbendera Portugal dalam serangan drone di Samudra Hindia. Tiga kapal lainnya, termasuk dua kapal militer Amerika Serikat (AS), juga menjadi target serangan Houthi di perairan Laut Merah.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), laporan data LSEG menyebut bahwa sebuah kapal kontainer bernama MSC Orion, yang berbendera Portugal, sedang berlayar di antara pelabuhan Sines di Portugal dengan pelabuhan Salalah di Oman ketika dihantam serangan drone Houthi.

    Kapal kontainer MSC Orion, menurut data LSEG, terdaftar dimiliki oleh Zodiac Maritime, yang sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel bernama Eyal Ofer. Belum ada tanggapan dari Zodiac Maritime terkait serangan tersebut.

    Tidak diketahui lebih lanjut apakah serangan drone Houthi terhadap MSC Orion itu memicu kerusakan atau menyebabkan korban jiwa.

    Juru bicara Houthi, dalam pernyataan yang disiarkan televisi afiliasi kelompok itu pada Selasa (30/4) waktu setempat, mengumumkan bahwa pasukannya menargetkan sebuah kapal komersial bernama Cyclades dan dua kapal penghancur milik militer AS di Laut Merah.

    Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan bahwa sebuah kapal kontainer berbendera Malta pada Senin (29/4) waktu setempat melaporkan mereka menjadi target serangan tiga rudal saat berlayar dari Djibouti menuju ke Jeddah, Arab Saudi.

    Houthi menyebut kapal Cyclades berada di rute pelayaran tersebut ketika pasukannya menyerangnya.

    Ambrey, dalam laporannya, menilai kapal tersebut menjadi target serangan karena operatornya diketahui sedang melakukan perdagangan dengan Israel.

    Kelompok Houthi semakin meningkatkan serangan dengan melibatkan drone dan rudal di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November tahun lalu.

    Mereka menegaskan rentetan serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel dalam perang melawan Hamas.

    Serangan-serangan Houthi itu memaksa kapal-kapal yang membawa muatan kargo untuk mengubah rute ke jalur pelayaran yang lebih lama dan lebih mahal melewati Afrika Selatan, dan memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas-Israel bisa meluas dan semakin memicu destabilisasi kawasan Timur Tengah.

    Pada Maret lalu, pemimpin Houthi mengumumkan bahwa kelompoknya memperluas wilayah serangannya untuk mencegah kapal-kapal, yang memiliki keterkaitan dengan Israel, berlayar melintasi Samudra Hindia menuju ke Tanjung Harapan.

    AS bersama sekutunya, Inggris, melancarkan serangan terhadap target-target Houthi sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini