Negara: Jalur Gaza

  • ‘Digusur’ Hizbullah, Pemukim Israel Utara Akan Diminta Balik, Dijanjikan Rp66 Juta Per Kepala – Halaman all

    ‘Digusur’ Hizbullah, Pemukim Israel Utara Akan Diminta Balik, Dijanjikan Rp66 Juta Per Kepala – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pemukim di Israel utara yang mengungsi karena serangan Hizbullah akan diminta kembali ke rumah masing-masing.

    Sejak perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2024, Hizbullah mulai rajin menyerang Israel utara sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza yang diinvasi Israel.

    Adapun saat ini Israel dan Hizbullah sedang memberlakukan gencatan senjata selama 60 hari.

    Surat kabar Israel Hayom pada hari Selasa, (31/12/2024), menyebut pemerintah Israel telah mengungkapkan rencana untuk mengembalikan para pemukim itu.

    Mereka akan mulai dikembalikan ke rumah masing-masing apa akhir Februari 2025 ketika gencatan itu berakhir dan jika situasi keamanan memungkinkan.

    Dikutip dari The Cradle, saat ini ada sekitar 60.000 pemukim Israel yang mengungsi dari pemukiman di dekat perbatasan Israel-Lebanon. Mereka lari menyelamatkan diri dari serangan roket, rudal, dan drone Hizbullah.

    Asap membumbung di Kota Safed, Israel Utara, setelah kota itu dibombardir Hizbullah. (Khaberni/HO)

    Meski sudah ada pengumuman gencatan senjata lima minggu lalu, media Israel menyebut baru seperempat pemukim yang kembali ke Israel utara.

    Jumlah yang kembali ke pemukiman dekat pagar perbatasan lebih sedikit lagi. Adapun di pemukiman Metula baru ada 20 pemukim yang kembali.

    Karena hanya sedikit yang ingin kembali, pemerintah Israel memutuskan memberikan bantuan bagi pemukim yang bersedia balik.

    Pertama, setiap keluarga akan menerima 15.000 shekel atau sekitar Rp66 juta sebagai kompensasi atas kerusakan rumah mereka akibat perang.

    Kedua, setiap orang dewasa akan menerima Rp66 juta, lalu setiap anak akan menerima Rp35,6 juta.

    Sejak perang meletus, keluarga pengungsi mendapat bantuan akomodasi tinggal di hotel-hotel.

    Keluarga yang anak-anaknya berada di sekolah dan enggan kembali ke rumah hingga tahun ajaran rampung akan terus menerima bantuan tempat tinggal.

    Adapun keluarga yang tinggal di tiga pemukiman dekat perbatasan, yakni Metula, Manara, dan Avivim, akan tetap tinggal di luar area itu hingga infrastruktur diperbaiki dan layanan setempat dipulihkan.

    Di sisi lain, kemungkinan berlanjutnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah sesudah gencatan senjata membuat para pemukim enggan bergegas kembali ke rumah.

    “Mereka tidak berbicara kepada kami. Kami bahkan tidak tahun apa sedang terjadi,” kata salah satu pemukim.

    Ribuan bangunan dihancurkan Hizbullah

    Pada bulan November 2023 surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan ada lebih dari 9.000 bangunan dan 7.000 kendaraan di Israel utara yang rusak atau dihancurkan Hizbullah.

    “Hampir tidak ada bangunan yang tidak memerlukan renovasi atau penghancuran dan pembangunan kembali,” kata media itu.

    “Sekitar 140 juta shekel telah dibayarkan untuk kompensasi atas kerusakan.”

    Di samping itu, media tersebut juga mengatakan ada banyak korban luka di utara yang belum dilaporkan karena korban sedang dievakuasi atau karena korban berada di area yang tidak bisa dimasuki.

    Kiryat Shmona, Manara, Shtula, Zarit, Nahariya, dan Shlomi menjadi kota dan pemukiman yang terdampak paling parah. Sebagian besar kerusakan terjadi pada bangunan tempat tinggal.

    Yedioth Ahronoth menyebut kerusakan di Israel utara tidak terdokumentasi dengan baik dan “diselimuti kabut tebal”.

    Wali Kota Kiryat Shmona, Avichai Stern, menyebut kerusakan di daerahnya bahkan sampai “tidak terbayangkan”.

    Dia menyebut setiap rumah di Kiryat Shmona memerlukan renovasi yang menelan waktu hingga berbulan-bulan. Bangunan masyarakat juga rusak. Renovasi sekolah memerlukan waktu sekitar 4 bulan.

    Sementara itu, Moshe Davidovitz yang menjadi Ketua Forum Pemukiman di Jalur Konflik mengatakan pemerintah Israel tak punya bayangan tentang seberapa besar kerusakan di sana.

    “Negara Israel tak punya ide tentarang seberapa besar kerusakannya dan apa yang yang harus diselesaikan dan dilakukan setelah perang,” kata Davidovitz.

    (Tribunnews/Febri)

  • 13 Drone Canggih MQ-9 Reaper Dihancurkan Houthi, Kerugian AS Setara 2 Kali Anggaran KPU RI – Halaman all

    13 Drone Canggih MQ-9 Reaper Dihancurkan Houthi, Kerugian AS Setara 2 Kali Anggaran KPU RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman kembali menembak jatuh drone atau pesawat nirawak MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat (AS).

    Drone yang dijatuhkan hari Sabtu, (28/12/2024, itu merupakan drone Reaper ketiga belas yang dihancurkan Houthi sejak perang di Jalur Gaza meletus.

    Juru bicara Houthi menyebut drone itu ditembak saat menjalankan misi di Provinsi Bayda yang terletak di antara Kota Sanaa dan Aden.

    Dia mengklaim drone itu dijatuhkan dengan rudal darat ke udara (surface to air missile) buatan dalam negeri.

    Dikutip dari laman Bulgarian Military, Houthi merilis video yang memperlihatkan serangan rudal terhadap Reaper.

    Rudal itu ditembakkan dari sistem rudal era Soviet yang dikenal sebagai 2K12 Kub. Kub dikembangkan saat Perang Dingin, tetapi masih efektif digunakan di tangan yang tepat.

    Serangan itu menunjukkan kemampuan teknologi era Soviet dalam beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perang modern.

    Drone canggih MQ-9 Reaper milik pasukan Amerika Serikat dibidik sistem pertahanan udara Houthi Yaman. Ini menjadi drone ke-13 yang ditembak jatuh. Houthi juga menyerang Bandara Ben Gurion, Tel Aviv Israel dan pembangkit listrik di Yerusalem, Israel. (DSA)

    Jatuhnya Reaper itu terjadi hanya sepekan setelah Angkatan Laut AS kehilangan jet tempur F/A-18 Super Hornet di kawasan Laut Merah.

    Kementerian Pertahanan AS mengklaim jet itu dijatuhkan oleh tembakan kawan sendiri, tetapi Houthi mengaku berada di balik peristiwa itu.

    AS sudah lama mengandalkan Reaper dalam misi pengintaian dan serangan terhadap Houthi. Akan tetapi, kemampuan Houthi menghancurkan Reaper itu telah menunjukkan bahwa ancaman terhadap AS meningkat.

    Berharga selangit

    Reaper adalah drone yang sangat mahal karena bernilai $32 juta atau sekitar setengah triliun rupiah. 

    Sudah ada tiga belas Reaper yang dihancurkan Houthi. Oleh karena itu, kerugian AS mencapai Rp416 juta atau sekitar Rp6,7 triliun.

    Jumlah ini bahkan lebih besar daripada dua kali anggaran Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) tahun 2024 yang mencapai Rp3 triliun.

    “Dua hari lalu, Pak Presiden memberikan DIPA rencana anggaran kita untuk tahun depan yang besarnya Rp 3 triliun,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Afifuddin dalam rapat koordinasi persiapan sengketa Pilkada 2024 di Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis malam, (12/12/2024).

    Reaper rawan dijatuhkan oleh musuh-musuh AS. Drone ini bahkan kerap korban Houthi.

    Reaper mampu terbang hingga ketinggian 15.240 meter dan terbang di udara selama 24 jam. Drone ini adalah aset yang sangat penting bagi militer AS dan operasi Intelijen.

    Berikut sejumlah drone MQ-9 Reaper yang telah dijatuhkan Houthi.

    – Pada tanggal 4 Agustus, Houthi meledakkan satu Reaper di atas langit Kota Saada di Yaman barat laut.

    Kelompok itu menggunakan sistem pertahanan 2K12 Kub Soviet yang telah dimodernisasi untuk menembak Reapers. Kub digunakan untuk meluncurkan rudal penangkis berjenis Fater-1 buatan Houthi.

    – Pada tanggal 29 Mei, Houthi menghancurkan Reaper yang barangkali dimiliki CIA. Houthi mengunggah video rekaman para pejuangnya berada di atas drone yang dijatuhkan dari langit Marib.

    – Pada tanggal 24 Mei, Houthi menembak jatuh Reaper di atas Sanaa, ibu kota Yaman.

    – Pada tanggal 17 Mei, satu lagi Reaper dijatuhkan Joithi di Marib.

    – Pada tanggal 27 Mei, Houthi menembak jatuh MQ-9 di Provinsi Sadaa di Yaman barat laut.

    – Pada tanggal 19 Februari, satu Reaper dihancurkan di Kota Al-Hudaydah di Yaman barat.

    – Pada tanggal 8 November 2023, Houthi menjatuhkan Reaper di atas Laut Merah.

    Reputasi AS bisa hancur

    Pakar politik dari Universitas Mardin Artuklu, Dr. Mehmet Rakipoglu, mengatakan banyaknya drone AS yang dijatuhkan Houthi bisa memperburuk reputasi militer AS.

    “Jatuhnya drone lain bisa berdampak negatif terhadap reputasi militer-industri AS di panggung internasional,” katanya kepada Sputnik.

     “Kepercayaan terhadap efektivitas teknologi pertahanan dan kekuatan militer AS bisa berkurang. Ini bisa menyebabkan klien potensial dalam bidang militer dan ekspor teknologi AS menjadi khawatir akan kegagalan produk Amerika di lapangan.”

    Di samping itu, keberhasilan serangan Houthi terhadap drone AS bisa mengancam keberlanjutan operasi AS di kawasan Timur Tengah.

    (Tribunnews/Febri)

  • Layanan Kesehatan Gaza Nyaris Hancur Total Akibat Serangan Israel

    Layanan Kesehatan Gaza Nyaris Hancur Total Akibat Serangan Israel

    Tel Aviv

    Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah menyebabkan layanan kesehatan hampir hancur total. Laporan kantor hak asasi manusia PBB itu menimbulkan kekhawatiran serius tentang kepatuhan Israel terhadap hukum internasional dan potensi kejahatan perang.

    “Pola serangan mematikan Israel di dan dekat rumah sakit di Gaza, dan pertempuran terkait, mendorong sistem perawatan kesehatan ke ambang kehancuran total, dengan dampak bencana pada akses warga Palestina ke perawatan kesehatan dan medis,” kata kantor hak asasi manusia PBB dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Rabu (1/1/2025).

    Laporan setebal 23 halaman berjudul ‘Serangan terhadap rumah sakit selama eskalasi permusuhan di Gaza’ itu berisi peninjauan dari 7 Oktober 2023 hingga 30 Juni 2024. Dalam periode itu, setidaknya ada 136 serangan terhadap 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis lainnya.

    Serangan tersebut menelan korban yang signifikan di kalangan dokter, perawat, petugas medis, dan warga sipil lainnya. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahkan ada yang menghancurkan sepenuhnya infrastruktur sipil.

    Laporan tersebut juga mencatat personel medis dan rumah sakit secara khusus dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional. Asalkan, mereka tidak melakukan atau tidak digunakan untuk melakukan tindakan yang merugikan musuh di luar fungsi kemanusiaan mereka.

    Laporan tersebut menemukan klaim berulang Israel bahwa rumah sakit Gaza digunakan secara tidak benar untuk tujuan militer oleh kelompok Hamas adalah ‘tidak jelas’.

    “Sejauh ini, informasi yang tersedia untuk umum tidak memadai untuk mendukung tuduhan ini, yang masih samar dan luas, dan dalam beberapa kasus tampaknya bertentangan dengan informasi yang tersedia untuk umum,” kata laporan tersebut.

    Kantor hak asasi manusia PBB juga mengatakan serangan Israel terhadap rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara pada hari Jumat dan Sabtu lalu mendatangkan ‘kehancuran yang mengerikan’ dan mencerminkan pola serangan yang didokumentasikan dalam laporan tersebut. Laporan tersebut mengatakan serangan terhadap rumah sakit biasanya melibatkan serangan rudal terhadap gedung-gedung rumah sakit, penghancuran fasilitas, penembakan warga sipil, pengepungan, serta pengambilalihan sementara gedung-gedung rumah sakit.

    PBB menyebut serangan militer Israel terhadap kompleks medis Al-Shifa telah membuatnya ‘hancur total’. Tiga kuburan massal kemudian ditemukan di rumah sakit tersebut.

    Beberapa mayat yang ditemukan masih memiliki kateter dan kanula yang terpasang, yang menunjukkan bahwa mereka adalah pasien. Laporan itu juga mengungkap penembakan terhadap perawat di Rumah Sakit Al Awda pada bulan Desember 2023.

    “Seorang perawat sukarelawan di rumah sakit tersebut ditembak mati di dada saat melihat ke luar jendela,” demikian laporan itu.

    Israel berulang kali mengklaim perang di Gaza dilakukan untuk menghancurkan Hamas yang menyerang wilayah mereka pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu mengakibatkan 1.208 orang tewas.

    Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 orang di Gaza. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Serangan Israel juga menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang di Gaza terancam kelaparan akut.

    Laporan tersebut mengatakan Israel dengan sengaja mengarahkan serangan terhadap rumah sakit, serangan terhadap warga sipil, dan dengan sengaja melancarkan serangan yang tidak proporsional. Hal itu merupakan kejahatan perang.

    “Beberapa dari tindakan ini, jika dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis yang ditujukan terhadap penduduk sipil dapat juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” katanya.

    Laporan tersebut diakhiri dengan seruan untuk investigasi yang kredibel atas insiden yang dirinci dan mengatakan investigasi tersebut harus independen dari sistem peradilan Israel. Israel menolak laporan yang mereka sebut ‘cacat’. dan mengatakan kantor hak asasi PBB memiliki ‘obsesi yang melekat untuk menjelek-jelekkan Israel’. Israel terus beralasan Hamas adalah ‘penyebab utama penderitaan warga sipil di Gaza’.

    “Israel beroperasi sesuai dengan hukum internasional, dan tidak akan pernah menargetkan warga sipil yang tidak bersalah,” kata misi Israel di Jenewa.

    Lihat juga video: Lagi-lagi! Israel Serang Rumah Sakit di Gaza

    (haf/imk)

  • Belum Pulih Pasca Operasi Prostat, Netanyahu Nekat Ikut Voting soal Anggaran di Knesset – Halaman all

    Belum Pulih Pasca Operasi Prostat, Netanyahu Nekat Ikut Voting soal Anggaran di Knesset – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (75) terpaksa meninggalkan rumah sakit untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara di Knesset mengenai rancangan undang-undang mengenai anggaran pemerintah.

    Netanyahu menduduki kursinya di Knesset meskipun ada keberatan dari para dokter dalam upaya meloloskan anggaran.

    Koalisi pemerintahannya berhasil memperoleh suara mayoritas dalam voting tersebut.

    “Pemungutan suara itu penting karena Selasa (31/12/2024) adalah hari terakhir tahun pajak 2024. Jika pemungutan suara tidak berhasil, pemerintah harus mencari sumber pendanaan lain untuk menutupi defisit sekitar 10 miliar shekel Israel (2,7 miliar dolar),” lapor Al Jazeera, Selasa.

    Selain itu, jika anggaran tidak disahkan secara penuh pada bulan Maret, hal itu akan memaksa diadakannya pemilu dadakan.

    Perdana Menteri Israel akan kembali ke rumah sakit setelah pemungutan suara dan diperkirakan akan tetap di sana malam ini juga.

    Sebuah klip video mendokumentasikan penampilan pertama Netanyahu setelah menjalani operasi pengangkatan prostat pada Minggu (29/12/2024).

    Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Netanyahu akan tetap berada di rumah sakit untuk observasi dalam beberapa hari mendatang pasca operasi.

    Karena alasan tersebut, ia juga tidak muncul di pengadilan untuk memberikan pernyataan mengenai tuduhan korupsi terhadapnya minggu ini.

    “Prostat Netanyahu berhasil diangkat setelah tumor jinak ditemukan,” lapor Perusahaan Penyiaran Israel, Minggu.

    Selama operasi dan berada di bawah pengaruh bius total, Menteri Kehakiman Yariv Levin menggantikan Netanyahu dalam bertugas, sebelum kekuasaan kembali padanya pasca operasi.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.541 jiwa dan 108.338 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (30/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Rudal dari Gaza dan Yaman Guyur Israel, Pemukim Yahudi Panik Berlarian Sampai Tertabrak Mobil – Halaman all

    Rudal dari Gaza dan Yaman Guyur Israel, Pemukim Yahudi Panik Berlarian Sampai Tertabrak Mobil – Halaman all

    Rudal dari Gaza & Yaman Guyur Israel, Pemukim Yahudi Panik Sampai Tertabrak Mobil

     

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan rudal yang diluncurkan oleh sejumlah milisi perlawanan lintas teritorial serta dari sejumlah lokasi berbeda dilaporkan menyasara wilayah pendudukan Israel, Selasa (31/12/2024).

    Rudal-rudal ke Israel itu datang dari milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza dan kelompok Ansarallah (Houthi) Yaman.

    Radio Pasukan Pendudukan Israel (IDF) melaporkan peluncuran dua roket dari Jalur Gaza.

    “Satu roket dicegat dan lainnya mendarat di area terbuka,” kata pernyataan IDF.

    Koresponden RNTV melaporkan, sirene peringatan diaktifkan dan meraung-raung di permukiman Yahudi Israel dekat perbatasan selatan Gaza.

    Dalam perkembangan terpisah, IDF mengumumkan bahwa Brigade Nahal menyelesaikan operasi tempurnya di Rafah di Gaza selatan dan sekarang akan dikerahkan kembali ke Beit Hanoun di utara.

    Pemukim Yahudi Panik hingga Tertabrak Mobil

    Palang Merah Israel mengatakan awaknya menangani dua korban jiwa, salah satunya adalah korban kecelakaan lalu lintas akibat kepanikan yang melanda warga Israel saat berlari menuju tempat perlindungan.

    Pihak Palang Merah Israel menjelaskan kalau seorang pemukim perempuan terluka setelah dia ditabrak mobil di daerah Ayalon ketika dia melarikan diri ke tempat penampungan kemarin untuk menghindari serangan rudal Yaman di Tel Aviv.

    Kelompok Houthi mengumumkan – Selasa pagi – bahwa mereka mengebom Bandara Ben Gurion dengan rudal balistik hipersonik, dan mereka juga menargetkan pembangkit listrik di selatan Yerusalem yang diduduki dengan rudal balistik.

    Dalam foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, para petempur Houthi berpartisipasi dalam latihan militer pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (HandOut/Houthi via Getty Images)

    Belasan Serangan dalam 10 Hari

    Sebelum serangan terbarunya pada Selasa hari ini, Kelompok Ansarallah (Houthi) menyatakan melancarkan 13 serangan terhadap target-target Israel dalam 10 hari terakhir, kata gerakan di Yaman itu pada Minggu (29/12/2024).

    Situs web lokal yang terkait dengan Kementerian Pertahanan yang dikelola Houthi di Sanaa, Yaman, mengatakan sebagian besar serangan Houthi menargetkan Tel Aviv di Israel tengah menggunakan rudal balistik hipersonik selama periode 19 hingga 28 Desember.

    Sebelumnya pada Sabtu, rudal Houthi menargetkan Pangkalan Udara Nevatim di wilayah Negev, Israel selatan.

    Angkatan bersenjata Yaman yang terafiliasi Houthi mengatakan kalau serangan tersebut “berhasil mengenai sasarannya.”

    Selain sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, Houthi menyatakan kalau serangan-serangan itu sebagai balasan atas serangan udara Israel di Yaman.

    Pada Kamis kemarin, Israel melancarkan serangan udara terhadap posisi yang dikuasai Houthi di ibu kota Sanaa, dan provinsi pesisir Al-Hudaydah.

    Houthi menjelaskan, pada Sabtu mereka telah meluncurkan rudal balistik hipersonik yang menargetkan Pangkalan Udara Nevatim di wilayah Negev selatan Israel.

    Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan dalam pidato yang direkam kalau operasi itu dilancarkan menggunakan rudal hipersonik Palestine 2.

    Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor)

    Pangkalan Nevatim, Rumah Jet Siluman F-35 Adir

    Pangkalan udara Nevatim adalah milik militer pendudukan Israel (IDF).

    Nevatim merupakan salah satu pangkalan udara starategis yang paling signifikan dan terbesar di seluruh Israel.

    Terbilang luas, pangkalan ini memiliki 3 landasan pacu dan Skuadron 140 atau Skuadron Golden Eagle.

    Tak hanya itu, berbagai macam skuadron berada di pangkalan Nevatim.

    Di antaranya, satu skuadron pesawat tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, satu skuadron F-35 lainnya, dua skuadron transportasi, satu skuadron pengisian bahan bakar, pesawat siluman, Nahshon 122, yang sebelumnya dikenal sebagai Skuadron Dakota, satu skuadron pesawat mata-mata Gulfstream G550 dan G500, pesawat AEW&C, dan pesawat yang digunakan untuk pengumpulan intelijen sinyal (pesawat misi elektronik khusus).

    Pangkalan ini digunakan sebagai markas besar komando strategis udara Israel.

    Selain itu, pangkalan ini juga menampung pesawat kepresidenan pendudukan Israel, Wing of Zion.

    Pangkalan yang dibangun pada tahun 1947 ini terletak  15 kilometer tenggara Beer Sheba, 16 kilometer dari pusat Dimona, dan sekitar 1.100 kilometer dari perbatasan barat Iran.

    Nevatim dibangun oleh  pendudukan Inggris.

    Kemudian pangkalan ini digunakan oleh angkatan udara Zionis Sherut Avir milik organisasi Haganah yang melakukan pembersihan etnis Palestina selama Nakba tahun 1948.

    Namun pada tahun 1983, pangkalan tersebut sempat direnovasi oleh Amerika Serikat.

    Houthi Teguhkan Dukungan Buat Palestina

    Yahya Saree memperingatkan Tel Aviv kalau pasukan Houthi “berkomitmen untuk melanjutkan tugas keagamaan, moral, dan kemanusiaan mereka dengan melaksanakan lebih banyak operasi militer terhadap musuh Israel hingga agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.”

    Terkait serangan Houthi, tentara Israel mengumumkan kalau mereka telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman Sabtu dini hari sebelum memasuki wilayah udara Israel.

    Sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, yang telah menghadapi perang genosida oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, gerakan Houthi telah menargetkan lokasi-lokasi Israel, kapal-kapal kargo, atau lokasi-lokasi yang terkait dengan Tel Aviv dengan rudal dan drone, yang menyatakan tekad mereka untuk melanjutkan operasi hingga serangan terhadap daerah kantong itu berakhir.

    Koalisi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan udara sejak awal tahun 2024.

    AS mengklaim agresi mereka ke Yaman menargetkan lokasi Houthi di beberapa wilayah Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap pengiriman barang di Laut Merah dan Teluk Aden.

    Serangan balik tersebut terkadang dibalas dengan serangan balasan dari kelompok tersebut.

    Dengan campur tangan Washington dan London, Houthi mengumumkan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai target militer.

    Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan drone untuk menunjukkan dukungan terhadap Jalur Gaza, tempat hampir 45.500 orang tewas dalam perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.

    Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan pembangkit listrik di ibu kota Yaman, Sana’a, pada 19 Desember 2024. (AFP)

    AS-Inggris Bombardir Hajjah

    Sebagai reaksi atas serangan-serangan Houhti, AS dan Inggris telah melakukan serangan udara di provinsi Hajjah, barat laut Yaman .

    ” Agresor Amerika-Inggris melakukan dua serangan udara di daerah Bahis di distrik Midi provinsi Hajjah,” kata saluran TV pro-Houthi, Al-Masirah.

    Namun, penyiar tidak mengatakan apakah ada korban jiwa atau kerusakan material .

    Provinsi Hajjah berada di bawah kendali kelompok Houthi , yang berbatasan darat dengan Arab Saudi.

    AS dan Inggris sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan udara terbaru di Yaman.

    Israel Ancam Hancurkan Houthi

    Dalam sebuah pidato, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengancam akan menghancurkan Houthi seperti mereka menghancurkan Hamas dan Hizbullah.

    Dia bahkan menyinggung betapa Israel mampu menetralisir sistem pertahanan Iran, negara yang disebut-sebut menjadi beking utama Houthi.

    “Pada hari-hari ini ketika Houthi menembakkan rudal ke Israel, saya ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada mereka. Di awal pidato saya, kami mengalahkan Hamas, kami mengalahkan Hizbullah, kami menonaktifkan sistem pertahanan Iran dan menyerang jaringan produksi. 

    Katz juga menyiratkan peran Israel dalam penggulingan rezim Bashar al-Assad di Suriah yang menurutnya adalah pukulan telak bagi ‘Poros Perlawanan’, jaringan proksi milisi perlawanan yang dikendalikan Iran.

    “Kami menghancurkan rezim Assad di Suriah dan memberikan pukulan telak terhadap Poros Kejahatan. Kami juga akan menyerang dengan keras organisasi Houthi, yang masih menjadi kelompok terakhir yang bertahan dan menembaki Israel. Siapa pun yang mengangkat tangannya melawan Israel akan dipotong tangannya, tentara Israel akan memukulnya dan meminta pertanggungjawabannya,” kata Katz.

    Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor)

    Pejabat Israel: Teknologi Houthi Lebih Canggih dari yang Diperkirakan

    Seorang pejabat Israel mengakui bahwa teknologi yang dimiliki Houthi lebih canggih daripada yang diperkirakan banyak orang.

    Oleh karena itu, upaya Israel untuk melawan kelompok dari Yaman itu barangkali akan lebih sulit.

    Kepada media terkenal asal Amerika Serikat, The New York Times, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan Houthi tak seharusnya diremehkan.

    Menurutnya, berkat bantuan Iran, Houthi mampu mengambil “langkah praktis” dalam mengejar tujuannya, yakni menghancurkan Israel.

    Sementara itu, Yoel Guzansky, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel, menyebut Houthi hendak melancarkan perang atrisi melawan Israel.

    “Houthi menginginkan perang atrisi melawan Israel dengan terus menembak sehingga mereka bisa berkata, ‘Kami adalah perlawanan nyata,’” kata Guzansky.

    Dia berujar sebagian rencana Houthi didasarkan pada ekonomi sederhana.

    Rudal dan pesawat nirawak atau drone yang diluncurkan Houthi mungkin hanya berbiaya beberapa ribu dolar. Namun, biaya yang dikeluarkan Israel untuk menangkisnya mencapai puluhan ribu dolar.

    Sejarawan militer Danny Orbach di Universitas Ibrani mengungkapkan tantangan lain yang harus dihadapi Israel.

    Tantangan itu ialah jarak yang begitu jauh. Houthi berada di Yaman yang berjarak lebih dari seribu mil dari Israel.

    Jarak jauh itu juga disinggung oleh Amatzia Baram, seorang guru besar sejarah Timur Tengah dan Direktur Pusat Kajian Irak di Universitas Haifa.

    “Jaraknya sangat jauh, hampir 2.000 km. Ini bukan Tartus, Latakia, atau Beirut, ini dunia yang sepenuhnya berbeda,” kata Baram saat diwawancarai Maariv.

    Menurutnya, Israel butuh lima jam penerbangan pulang pergi untuk menyerang Houthi.

    “Houthi mengetahui ini, mereka punya rudal. Rudal mereka bisa menjangkau kita. Kita tak punya rudal yang cocok untuk tugas ini. Kita hanya punya angkatan udara.”

    “Dengan sebuah rudal, kalian menekan tombol, mengirimnya, dan pergi tidur. Rudal akan membereskan yang lainnya. Angkatan udara tidak bekerja seperti itu. Hampir tiga jam untuk berangkat, tiga jam kembali.”

    Kelompok Ansarallah Houthi Yaman meneguhkan dukungan ke Perlawanan Palestina dengan meningkatkan serangan ke Israel. (Khaberni)

    Baram juga mengomentari serangan terbaru Israel ke Bandara Sanaa di Yaman. Menurutnya serangan itu sangat efektif karena merusak menara kendali sehingga menyusahkan pendaratan pesawat angkut Iran.

    Meski demikian, dia berkata pesawat masih bisa mendarat. “Tetapi akan sangat susah, itu akan problematis.”

    Houthi ‘The Last Man Standing’

    Seth J. Frantzman, seorang analis di Jerusalem Post, menyebut Houthi sebagai the last man standing atau pihak terakhir yang masih bertahan dalam kelompok Poros Perlawanan yang dipimpin Iran.

    Berbeda dengan Houthi, Hizbullah sebagai salah satu anggota poros itu sudah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel.

    “Houthi yang didukung Iran tampaknya sendirian dalam upaya menyerang Israel karena Iran dan kelompok proksi Iran lainnya telah melemah,” kata Frantzman pertengahan bulan ini.

    “Mereka belum mengalami kemunduran besar sejak memulai serangan mereka terhadap Israel dan kapal-kapal setelah serangan Hamas tanggal 7 Oktober.”

    Dia mengklaim Houthi bisa melancarkan serangan jauhnya kemudian bersembunyi di gunung-gunung sekitar Sanaa, Yaman.

    Serangan Houthi itu sampai membuat sekutu dekat Israel, AS, harus campur tangan.

    AS menjalankan Operasi Penjaga Kemakmuran pada bulan Desember 2023 guna melawan serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah. Operasi AS itu tidak membuahkan kesuksesan besar.

    Kawah besar tercipta di Israel setelah rudal yang ditembakkan Houthi menghantam Tel Aviv, Sabtu dini hari, 21 Desember 2024. (Jack GUEZ / AFP)

    Adapun Israel menyebut serangan Houthi sebagai salah satu front dalam perang perang tujuh front.

    Serangan rudal dan drone Houthi terus berlanjut, bahkan ketika Hamas dilaporkan didera kemunduran di Gaza dan Hizbullah sepakat untuk mengadakan gencatan senjata dengan Israel.

    “Rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah tumbang. Milisi di Irak yang didukung Iran juga saat ini tampaknya telah berhenti menyerang Israel,” kata Frantzman.

    (oln/fbr/khbrn/*)

     

     

  • Israel Ancam Houthi Akan Bernasib Sama dengan Hamas-Hizbullah

    Israel Ancam Houthi Akan Bernasib Sama dengan Hamas-Hizbullah

    New York

    Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, melontarkan ancaman terhadap kelompok Houthi saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB. Danon memperingatkan Houthi berisiko mengalami “nasib menyedihkan” sama seperti Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Israel.

    Houthi, yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel dalam beberapa waktu terakhir, Kelompok itu menyebut serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Tel Aviv.

    Danon dalam pidatonya di forum Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/12/2024), menegaskan bahwa Israel tidak akan mentoleransi serangan lebih lanjut dari Houthi. Dia menyebut pertanyaannya sebagai peringatan terakhir untuk Houthi agar menghentikan rentetan serangan terhadap Israel.

    “Kepada Houthi, mungkin Anda tidak memperhatikan apa yang terjadi di Timur Tengah selama setahun terakhir,” kata Danon dalam pidatonya di hadapan negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Senin (30/12) waktu setempat.

    “Baiklah, izinkan saya untuk mengingatkan Anda soal apa yang terjadi pada Hamas, Hizbullah, (rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-) Assad dan semua pihak yang berusaha menghancurkan kami,” ucapnya.

    “Biarkan ini menjadi peringatan terakhir untuk Anda. Ini bukan sebuah ancaman. Ini adalah sebuah janji. Anda akan mengalami nasib menyedihkan yang sama,” tegas Danon dalam peringatan untuk Houthi.

    Danon, dalam pidatonya, juga memperingatkan Iran bahwa Israel memiliki kemampuan untuk menyerang target apa pun di kawasan Timur Tengah, termasuk wilayah Iran. Ditegaskan Danon bahwa Tel Aviv tidak akan mentoleransi serangan-serangan yang dilakukan oleh proksi-proksi Teheran.

  • Al Qassam Menyusup ke Pos Baru Militer Israel di Jabalia, IDF Mengamuk Seusai Kebobolan – Halaman all

    Al Qassam Menyusup ke Pos Baru Militer Israel di Jabalia, IDF Mengamuk Seusai Kebobolan – Halaman all

    Al Qassam Menyusup ke Pos Militer Israel di Jabalia, IDF Mengamuk Seusai Kebobolan

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengumumkan kalau para pejuangnya mampu melakukan operasi infiltrasi (penyusupan) ke sebuah pos baru militer Israel (IDF) di Jabalia, Gaza Utara, Senin (30/12/2024). 

    Dalam sebuah pernyataan pada yang sama, Al Qassam menyatakan, penyusupan itu menjadi bagian dari strategi kompleks operasi penyerangan.

    “Infiltrasi sebagai bagian dari operasi yang kompleks AL Qassam, menyerbu titik militer baru yang didirikan oleh tentara pendudukan di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, dan melenyapkan 5 tentara dari jarak jauh,” tulis pernyataan itu dilansir Khaberni, Selasa (31/12/2024).

    Bakar Merkava, Luncurkan Rudal Al-Yassin 105

    Al-Qassam menambahkan, selama operasi penyerangan tersebut, para petempurnya membakar tank Merkava Israel dan awaknya.

    Mereka juga menyerang sebuah jip militer yang berisi sejumlah tentara di dalamnya dengan granat tangan, menyebabkan mereka tewas dan terluka.

    Dalam operasi lain, Al-Qassam mengatakan kalau para pejuangnya menghancurkan sebuah pengangkut pasukan Israel di Beit Hanoun, timur laut Gaza, dengan rudal “Al-Yassin 105”, menyebabkan awaknya tewas dan terluka.

    Pasukan infanteri Israel di Jalur Gaza. Pada Selasa (28/5/2024), Tentara Israel (IDF) menembus pusat Rafah dengan mengerahkan enam brigade pasukan darat di tengah seruan hukum internasional untuk penghentian invasi ke kota tempat jutaan pengungsi warga Palestina itu berada. (IDF Spokesperson)

    Dalam perkembangan terkait, tentara pendudukan Israel mengumumkan bahwa seorang tentara tewas dan salah satu perwiranya dari Brigade Givati ​​​​terluka parah dalam pertempuran di wilayah utara Gaza kemarin, Minggu.

    Dengan terbunuhnya tentara Israel tersebut, jumlah korban tewas tentara pendudukan sejak dimulainya operasi militer yang sedang berlangsung di Kegubernuran Gaza Utara, sejak Oktober lalu, meningkat menjadi 41 tentara.

    Pasukan Israel di Jalur Gaza, 30 Agustus 2024. (rntv/tangkap layar)

    IDF Mengamuk Seusai Kecolongan

    Sementara itu, tentara pendudukan Israel merespons serangan Al-Qassam dengan aksi militer lebih intensif.

    IDF mengamuk dan mengklaim, kalau pasukannya membunuh “puluhan militan” di daerah Jabalia, utara Jalur Gaza.

    IDF menambahkan kalau operasi tersebut dilakukan setelah menerima informasi yang menunjukkan bahwa para milisi perlawanan Palestina berusaha melarikan diri dari wilayah dan daerah yang dituju IDF.

    “Tentara pendudukan Israel menjelaskan kalau para milisi perlawanan Israel dibunuh oleh tembakan langsung dan peluru artileri,” kata laporan Khaberni mengutip media Israel.

    Adapun situs web Israel, Walla melaporkan kalau informasi tersebut (operasi infiltasi Al Qassam) menyebabkan Brigade “Givati” dalam keadaan siaga.

    Serangan roket dari wilayah Gaza ke wilayah pendudukan Israel di Yerusalem. (khaberni/tangkap layar)

    Al-Quds Luncurkan Roket ke Tel Aviv dan Yerusalem

    Sebaliknya, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan bahwa dalam dua hari terakhir mereka telah melancarkan serangan rudal terhadap kota-kota Tel Aviv dan Yerusalem yang diduduki.

    Brigade tersebut mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, “Setelah melakukan kontak kembali dengan mujahidin kami di pasukan rudal Brigade Al-Quds di Jalur Gaza utara, mereka melaporkan bahwa serangan rudal telah diluncurkan selama dua hari terakhir terhadap wilayah pendudukan. kota Yerusalem dan Tel Aviv, Sderot dan permukiman di sekitar Jalur Gaza.”

    Faksi milisi Perlawanan Gaza itu menegaskan, hal ini merupakan respons atas kejahatan musuh Israel terhadap rakyat Palestina dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.

    Radio tentara pendudukan Israel mengatakan bahwa sebuah rudal terdeteksi dari Jalur Gaza, namun tidak memasuki wilayah Israel, seperti yang dikatakannya.

    Front Dalam Negeri Israel mengatakan pagi ini bahwa sirene dibunyikan di Erez di Jalur Gaza karena takut akan jatuhnya rudal.

    Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika, telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 153.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang tua, dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

    Serbuan Berulang Tanpa Target Jelas

    Jabalia terbukti menjadi kesalahan strategi dan taktik IDF yang menyerang sebuah wilayah secara berulang tanpa visi dan target yang jelas.

    Pensiunan Mayor Jenderal (Reserve/Pasukan Cadangan) Militer Israel (IDF), Yitzhak Brik mengungkapkan dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar Ibrani “Maariv” tentang kerugian besar yang diderita tentara Israel dalam invasi kelima mereka ke Jabalia, Gaza Utara.

    Dalam serbuan kelima IDF ke Jabalia, pasukan Israel dilaporkan kehilangan hampir empat puluh tentara yang tewas.

    Yitzhak Brick menunjukkan kalau tentara Israel menghadapi kesulitan dalam melenyapkan Hamas karena kurangnya pasukan.

    Faktor lain, tentara Israel cenderung tidak tinggal di wilayah yang mereka kuasai dan kendalikan untuk waktu yang lama.

    Hal ini menyebabkan kegagalan Pasukan Israel untuk menghilangkan kekuasaan dan pengaruh Hamas di sejumlah wilayah ‘merah’ termasuk Jabalia..

    Brick menambahkan, tentara Israel penggerebekan berulang kali tanpa sasaran yang jelas.

    IDF Hadapi Masalah Besar

    Terkait tantangan yang dihadapi IDF dalam agresinya ke Gaza, pakar militer Israel mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.

    Avi Askhenazi, nama pakar itu, dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.

    Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.

    Menurutnya, perang di Gaza yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun membuat para tentara Israel merasa tidak nyaman dan memunculkan kesalahan di medan tempur.

    Awalnya Askhenazi menyinggung tewasnya seorang kapten Israel di Gaza yang bernama Amit Levi.

    Kematian Levi masih misterius. Belum diketahui dengan pasti apakah dia tewas ditembak oleh rekan sendiri ataukah diserang pejuang Hamas.

    Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.

    Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

    Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

    “Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

    Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levy.

    Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

    Dia mengatakan tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

    “Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

    Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

    “Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

    Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

    Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

    Banyak tentara Israel alami trauma

    Awal tahun ini media-media Israel menyebutkan bahwa ada banyak tentara Israel yang mengalami trauma dan stres setelah dibebastugaskan dari operasi di Gaza.

    Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan menembak kawan sendiri di Tel Aviv.

    “Seorang tentara Israel yang baru-baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza membunuh kawannya di dalam apartemen,” demikian laporan Channel 12.

    Sementara itu, Haaretz pada bulan Desember 2023 menyebut sebanyak 18 persen dari tentara Israel yang ikut dalam serangan di Gaza mengalami masalah kesehatan mental.

    Salah seorang dari mereka ada yang tiba-tiba bangun dari mimpi buruk lalu menembakkan senjata.

    Jumlah tentara Israel yang tewas

    IDF mengklaim jumlah tentara Israel yang tewas sejak perang meletus ialah 822 personel.

    Sebanyak 390 di antaranya tewas sejak operasi militer Israel di Gaza. Adapun korban luka mencapai 5.524 tentara.

    Di sisi lain, warga Palestina yang tewas karena serangan Israel kini mencapai lebih dari 45.000 orang. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

    Jabalia Jadi Kota Hantu, IDF Ubah Metode Operasi Saat Tentara Berjatuhan

    Surat kabar Israel, Haaretz menerbitkan laporan panjang dari kamp pengungsi Jabalia, di utara Jalur Gaza.

    Dalam laporannya, media tersebut mengonfirmasi kalau kamp tersebut telah berubah menjadi kota hantu, setelah sebelumnya menjadi salah satu tempat paling ramai di dunia sebelum perang.

    Analis urusan militer surat kabar tersebut, Amos Harel, mengatakan bahwa tentara Israel (IDF) menghancurkan sekitar 70 persen bangunan di kamp Jabalia, selama operasi militer yang dimulai di sana pada tanggal 5 Oktober 2024.

    Momen itu merupakan ketiga kalinya tentara Israel menyerbu kamp Jabalia, yang pertama pada Desember 2023, dan yang kedua pada Mei lalu, menurut Harel.

    Selama kunjungan singkat ke kamp tersebut, Harel menambahkan, “Dapat dilihat bahwa beberapa bangunan yang tersisa pun mengalami kerusakan yang nyata.

    Analis tersebut menyatakan, sulit untuk membandingkan situs dan bangunan besar Hizbullah yang diledakkan oleh tentara Israel di desa-desa di Lebanon selatan, dan perluasan poros Philadelphia di Rafah (Gaza selatan), dengan apa yang terjadi selama dua setengah bulan terakhir di kamp Jabalia, dalam hal tingkat keparahan dan cakupan kehancuran.

    Harel menyamakan Jabalia dengan kota hantu, dengan mengatakan: “Di luar Anda dapat melihat sekelompok anjing berkeliaran mencari sisa makanan.”

    Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF. (rntv/tangkap layar)

    IDF Bergelimpangan Kena Jebakan

    Divisi Lapis Baja ke-162 IDF dilaporkan mengoperasikan 4 brigade tempur di Jabalia dan di kota-kota tetangga Beit Hanoun dan Beit Lahia (utara), menurut Haaretz.

    Harel menyebut, Izz al-Din Haddad, komandan sayap militer Hamas di Jalur Gaza utara, sedang mengoordinasikan upaya untuk menghadapi pasukan Israel di kamp tersebut.

    Dia mengatakan kalau Hamas melancarkan pertempurannya di sana melalui kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang yang dipersenjatai dengan senjata ringan, rudal RPG, bahan peledak, dan alat peledak lainnya.

    Sejak dimulainya invasi terakhir pada Oktober lalu, 35 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran di dalam dan sekitar kamp dan ratusan dari mereka terluka, menurut Harel.

    Kamp Jabalia di Gaza Utara, sebelum dan sesudah perang.

    Metode Baru Operasi IDF Sangat Menghancurkan 

    Menurut analis Haaretz, setelah pasukan Israel menderita sejumlah besar kematian dan cedera, terutama ketika pasukan IDF memasuki rumah-rumah jebakan, metode operasi yang berbeda diadopsi.

    Dia menjelaskan bahwa tentara Israel telah mulai mengambil gerakan yang lebih lambat dan hati-hati.

    Metode ini akan meninggalkan kehancuran besar-besaran, namun mengurangi jumlah kematian di antara pasukannya.

    Metode ini dilakukan dengan membombardir secara beruntun sebuah titik sampai kemudian pasukan darat IDF bergerak ke titik selanjutnya.

    Begitu seterusnya.

    Dia mengatakan bahwa dalam dua minggu pertama operasi, warga ragu-ragu untuk meninggalkan kamp Jabalia, namun tentara Israel meningkatkan tekanan, termasuk penembakan besar-besaran di dekat warga sipil untuk memaksa mereka segera pergi.

    Gambar satelit Jabalia pada Desember 2023 (Maxar)

    Perwujudan General’s Plans

    Harel menunjukkan bahwa apa yang terjadi di kamp Jabalia, berlangsung di tengah niat Israel mewujudkan General’s Plan (rencana para jenderal).

    Dalam skenario ini, Israel bermaksud untuk memindahkan seluruh penduduk sipil Palestina dari utara dan selatan Jalur Gaza hingga Koridor Netzarim di Kota Gaza.

    Rencana para jenderal adalah rencana yang diusulkan – pada awal September lalu – oleh mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Mayor Jenderal Giora Eiland, dan didukung oleh puluhan perwira senior dan mantan perwira militer.

    Dengan begitu, Israel mendapatkan kendali Israel atas distribusi bantuan kemanusiaan dengan melakukan pengepungan di Jalur Gaza utara dan menggusur penduduknya, menurut surat kabar Yedioth Ahronoth.

    Menurut rencana, seluruh wilayah utara Koridor Netzarim (yang didirikan oleh tentara Israel di tengah Jalur Gaza untuk memisahkan utara dari selatan), yaitu Kota Gaza dan seluruh lingkungannya, akan menjadi wilayah berstatus daerah militer tertutup.

    Dengan kata lain, seluruh penduduk di wilayah tersebut, yang diperkirakan oleh tentara Israel berjumlah sekitar 300.000 orang, akan terpaksa segera meninggalkan wilayah tersebut melalui koridor yang diklaim aman oleh tentara Israel, menurut sumber yang sama.

    Omong Kosong Israel Soal Safe Zone

    Namun, orang-orang Palestina tidak mempercayai apa yang Israel anggap sebagai jalur atau wilayah aman (safe zone), karena mereka sebelumnya terpaksa mengungsi ke wilayah yang dianggap aman, dan kemudian berulang kali terkena pemboman Israel, yang mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, dan kehancuran besar-besaran.

    Pada tanggal 5 Oktober, tentara Israel kembali menginvasi Jalur Gaza utara, dengan dalih mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuasaannya di wilayah tersebut, sementara Palestina mengatakan bahwa Tel Aviv ingin menduduki wilayah tersebut dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah menggusur mereka. 

    Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan hampir 153.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan anak-anak dan anak-anak. tua.

    Israel terus melakukan pembantaian, mengabaikan dua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional pada 21 November, terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant, karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza.

     

     

     

  • Konvoi Bantuan Kemanusiaan Gaza Dijarah, 2 Orang Tewas

    Konvoi Bantuan Kemanusiaan Gaza Dijarah, 2 Orang Tewas

    Gaza City

    Konvoi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza diserang oleh sekelompok pria bersenjata dan kemudian dijarah. Sedikitnya dua tewas dalam insiden mematikan yang terjadi di wilayah Jalur Gaza bagian utara tersebut.

    Warga Gaza menghadapi kondisi mengerikan setelah perang terus berkecamuk selama hampir 15 bulan terakhir, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Badan-badan kemanusiaan berulang kali memperingatkan bahwa tidak cukup bantuan yang sampai ke tangan warga Palestina yang membutuhkan karena adanya tindak penjarahan dan pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza.

    Program Pangan Dunia (WFP), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (31/12/2024), melaporkan bahwa “gerakan terkoordinasi untuk membawa masuk 40 truk atas nama mitra kemanusiaan” pada Minggu (29/12) “dihadapkan dengan penjarahan bersenjata yang kejam, yang mengakibatkan kematian dua orang”.

    “Di tengah penjarahan bersenjata, lima truk berisi komoditi hilang,” sebut WFP dalam pernyataannya.

    Insiden itu mendorong kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, untuk menuduh WFP yang merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu gagal mengkoordinasikan keamanan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.

    Hamas menyalahkan WFP atas insiden penjarahan bersenjata tersebut. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Jeju Air Jatuh Imbas Bird Strike sampai Larangan Taliban soal Jendela

    Jeju Air Jatuh Imbas Bird Strike sampai Larangan Taliban soal Jendela

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tragedi pesawat Jeju Air yang tergelincir saat mendarat hingga menabrak tembok pembatas dan meledak di Bandara Muan, Korea Selatan, masih menjadi sorotan berita internasional pada Senin (30/12).

    Agresi Israel ke Jalur Gaza dan ketegangan di Timur Tengah juga tak luput dari perhatian. Berikut kilas berita internasional:

    Kondisi Terkini Pramugara Jeju Air yang Selamat dari Kecelakaan Tragis

    Salah satu dari dua kru kabin pesawat maskapai Korea Selatan Jeju Air yang selamat dari kecelakaan mematikan buka suara saat dirawat di rumah sakit Mokpo Hankook Hospital.

    Pramugara itu bertugas melayani penumpang di dekat bagian belakang pesawat. Kemungkinan, dia juga berada di belakang saat kecelakaan terjadi. Usai siuman, pramugara itu menjawab pertanyaan dari dokter yang memeriksanya.

    “Apa yang terjadi? Bagaimana bisa saya di sini?” kata dia kepada dokter, dikutip The Straits Times, Senin (30/12).

    Dia juga mengatakan ke dokter hal terakhir yang diingat adalah memakai sabuk pengaman sebelum mendarat

    Apa Itu Bird Strike Diduga Jadi Penyebab Jeju Air Jatuh saat Mendarat?

    Dunia penerbangan kembali berduka usai pesawat Jeju Air yang mengangkut total 181 orang jatuh saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12).

    Seluruh penumpang dan awak kabin Jeju Air dinyatakan meninggal dunia. Hanya ada dua orang yang berhasil selamat dan keduanya merupakan pramugari.

    Dilansir AFP, sejumlah pengamat penerbangan hingga pihak berwenang Korsel menduga pesawat Boeing 737-800 itu jatuh gegara bird strike, meski penyelidikan kotak hitam masih berlangsung. Lantas, apakah bird strike itu?

    Taliban Larang Jendela di Area Perempuan, Privasi atau Penindasan?

    Pemimpin tertinggi Taliban mengeluarkan dekret yang melarang pembangunan jendela di bangunan tempat tinggal yang digunakan oleh perempuan Afghanistan.

    Perintah tersebut juga mewajibkan pemilik rumah untuk menutup jendela yang sudah ada.

    Juru bicara pemerintah Taliban mengatakan bangunan baru dilarang memiliki jendela yang memungkinkan pandangan ke halaman, dapur, sumur tetangga, dan area lain yang biasanya digunakan oleh perempuan.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Bakar Tank Merkava Israel & Serang Jip dengan Granat, Semua yang di Kendaraan Tewas & Terluka – Halaman all

    Hamas Bakar Tank Merkava Israel & Serang Jip dengan Granat, Semua yang di Kendaraan Tewas & Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengaku membakar sebuah tank Merkava miliki Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataannya di aplikasi perpesanan Telegram pada hari Senin, (30/12/2024), Al-Qassam mengklaim telah membakar tank itu bersama dengan tentara yang ada di dalamnya.

    Al-Qassam juga menyerang sejumlah tentara Israel yang sedang berada di atas sebuah jip dengan granat tangan. Lima tentara di dua kendaraan itu tewas, lainnya terluka.

    Sementara itu, Times of Israel menyebutkan ada tiga tentara Israel yang tewas. Salah satunya kehilngan nyawa saat bertempur di Gaza utara.

    Tentara itu bernama Sersan Uriel Peretz (23) dari Brigade Kfir. Dia berasal dari Beitar Illit.

    Adapun tiga tentara lainnya terluka karena karena peristiwa yang sama di area Beit Hanoun. IDF belum mengeluarkan rincian mengenai peristiwa itu.

    Sehari sebelumnya, IDF juga mengatakan salah satu tentaranya tewas saat menyerbut Jabalia. Tentara itu adalah Yuval Shoham dari Batalian Lapis Baja Ke-19.

    IDF menyebut tewasnya Shoham tengah diselidiki. Namun, Channel 12 menyebut hasl penyelidikan awal menunjukkan bahwa dia tewas karena kecelakaan operasional.

    Menurut catatan Israel, Shoham adalah tentara ke-824 yang tewas sejak perang di Gaza meletus tahun lalu.

    Pada hari yang sama IDF juga melaporkan ada satu tentara di Brigade Infantri Nahal yang terluka para saat pertempuran di Gaza utara.

    Sementara itu, Brigade Al-Qassam mengklaim pihaknya menargetkan satu tank Merkava Israel dengan bom berdaya ledak tinggi. Kemudian, mereka menyerang pasukan penyelamat di Jabalia dengan peluru Al-Yassin 105.

    Tentara Israel alami kelelahan fisik dan mental

    Sementara itu, pakar militer Israel mengatakan IDF di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.

    Avi Askhenazi, nama pakar itu, dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.

    Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.

    Menurutnya, perang di Gaza yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun membuat para tentara Israel merasa tidak nyaman dan memunculkan kesalahan di medan tempur.

    Awalnya Askhenazi menyinggung tewasnya seorang kapten Israel di Gaza yang bernama Amit Levi.

    Kematian Levi masih misterius. Belum diketahui dengan pasti apakah dia tewas ditembak oleh rekan sendiri ataukah diserang pejuang Hamas.

    Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.

    Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

    Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

    “Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

    Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levi.

    Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

    Dia mengatakan lamanya tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

    “Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

    Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

    “Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

    Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

    Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

    Banyak tentara Israel alami trauma

    Awal tahun ini media-media Israel menyebutkan bahwa ada banyak tentara Israel yang mengalami trauma dan stres setelah dibebastugaskan dari operasi di Gaza.

    Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan menembak kawan sendiri di Tel Aviv.

    “Seorang tentara Israel yang baru-baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza membunuh kawannya di dalam apartemen,” demikian laporan Channel 12.

    Sementara itu, Haaretz pada bulan Desember 2023 menyebut sebanyak 18 persen dari tentara Israel yang ikut dalam serangan di Gaza mengalami masalah kesehatan mental.

    Salah seorang dari mereka ada yang tiba-tiba bangun dari mimpi buruk lalu menembakkan senjata.

    (Tribunnews/Febri)