Negara: Jalur Gaza

  • Trump dan Presiden El-Sisi Bakal Pimpin KTT Perdamaian Gaza di Mesir

    Trump dan Presiden El-Sisi Bakal Pimpin KTT Perdamaian Gaza di Mesir

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin KTT perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, besok. Pertemuan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina, itu akan dihadiri para pemimpin dunia dan juga Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dilansir kantor berita AFP, Minggu (12/10/2025), KTT perdamaian Gaza digelar di kota resor Laut Merah. Rencananya 20 pemimpin negara akan hadir.

    “Pertemuan ini akan bertujuan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dan mengawali era baru keamanan regional,” demikian pernyataan kantor Presiden El-Sisi.

    Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa sebuah dokumen untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza diperkirakan akan ditandatangani selama pertemuan bersejarah tersebut.

    “KTT tersebut bertujuan untuk meresmikan babak baru perdamaian dan keamanan… dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di Gaza,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

    Terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memastikan dirinya akan hadir. Demikian pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

    “Rencana untuk Gaza menawarkan peluang nyata untuk membangun perdamaian yang adil dan berkelanjutan, dan Uni Eropa berkomitmen penuh untuk mendukung upaya ini dan berkontribusi pada implementasinya,” kata juru bicara Dewan Eropa.

    Raja Yordania, Abdullah II, juga diperkirakan akan hadir. Namun, hingga saat ini belum ada kabar langsung mengenai kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sementara Hamas telah menyatakan tidak akan berpartisipasi.

    (fas/whn)

  • Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

    Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

    Gaza

    Sejumlah truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza, Palestina, melalui Rafah yang bertabrakan dengan Mesir pagi ini. Pengiriman bantuan akan ditambah seiring gencatan senjata antara Hamas dan Israel.Rafah yang berbatasan dengan Mesir pagi ini. Pengiriman bantuan akan ditambah seiring gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Laporan BBCBBC dan Al JazeeraJazeera , Minggu (12/10/2025), berdasarkan ketentuan gencatan senjata dan kesepakatan pelepasan sandera, jumlah bantuan yang masuk ke Gaza akan ditingkatkan. Tetapi, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan hanya dua hingga tiga truk yang memasuki wilayah tersebut setiap hari hingga Sabtu lalu.WFP) mengatakan hanya dua hingga tiga truk yang memasuki wilayah tersebut setiap hari hingga Sabtu lalu.

    Belum jelas berapa banyak truk yang memasuki Gaza selatan sejak gencatan senjata di wilayah Palestina terjadi pada hari Jumat. Sementara itu, Al Jazeera melaporkan truk-truk yang mengangkut bantuan telah memasuki perlintasan Karem Abu Salem atau yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh orang Israel dan al-Awja (Nitzana) untuk diperiksa sebelum memasuki Jalur Gaza.Jazeera melaporkan truk-truk yang mengangkut bantuan telah memasuki perlintasan Karem Abu Salem atau yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh orang Israel dan al-Awja (Nitzana) untuk diperiksa sebelum memasuki Jalur Gaza.

    Selain itu, buldoser juga mulai membersihkan puing-puing gedung yang hancur dibom Israel di Kota Gaza. Buldoser mulai membersihkan puing-puing agar para pengungsi yang kembali dapat mencapai sisa-sisa rumah mereka.

    Ali al-Attar, seorang operator buldoser, mengatakan tingkat kerusakan yang dia saksikan di Gaza ‘sungguh di luar pemahaman’.

    “Hanya membuka jalan saja akan memakan waktu setidaknya satu bulan, hanya agar orang-orang dapat mengakses area tersebut,” katanya.

    Foto: Penampakan kehancuran di Gaza pada 11 Oktober 2025 (AFP/-)AFP/-)

    Dia mengatakan buldoser yang ada juga dalam kondisi buruk. Dia berharap ada bantuan alat berat agar pekerjaan bisa cepat selesai.

    “Buldoser-buldoser itu dalam kondisi buruk. Buldoser yang saya gunakan bocor oli dan membutuhkan perbaikan besar. Sejujurnya, kami membutuhkan 20 kali lipat jumlah buldoser yang kami miliki,” ujarnya.

    Pihak yang berwenang di Gaza mengatakan citra udara terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan sekitar 41.000 unit rumah telah hancur di Kota Gaza saja. Ini berarti ada lebih dari 8 juta meter kubik (283 juta kaki kubik) puing.

    Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hamas memiliki waktu hingga Senin siang untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa, hidup dan mati, dari 251 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kematian 1.219 orang di Israel.Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hamas memiliki waktu hingga Senin siang untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa, hidup dan mati, dari 251 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kematian 1.219 orang di Israel.

    Sebagai ketidakseimbangannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan anti-Israel yang mematikan dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah. Dinas penjara Israel mengatakan mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum menyerahkan.imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan anti-Israel yang mematikan dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah. Dinas penjara Israel mengatakan mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum penyerahan.

    Serangan Israel yang diklaim sebagai balasan terhadap Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Serangan itu mengakibatkan lebih dari 67 ribu orang di Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi hingga kelaparan.Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah di Gaza. Serangan itu menewaskan lebih dari 67 ribu orang di Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi hingga kelaparan.

    Tonton juga video “Polisi Berpeci Hitam Kawal Aksi Bela Palestina di Patung Kuda” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • Trump Berjanji Takkan Biarkan Israel Langgar Kesepakatan di Gaza

    Trump Berjanji Takkan Biarkan Israel Langgar Kesepakatan di Gaza

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump berjanji pemerintahannya tidak akan membiarkan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dicapai pekan ini, Axios melaporkan pada Jumat (10/10).

    Menurut laporan itu, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan menantu sang presiden, Jared Kushner, telah menyampaikan kepada kelompok perlawanan Palestina Hamas — melalui Turki Mesir, dan Qatar sebagai mediator — bahwa Trump akan memastikan implementasi rencana perdamaian yang dia usulkan.

    Seraya mengutip dua pejabat AS yang berbicara secara anonim, Axios menyebutkan bahwa jaminan dari Trump mencakup pembentukan satuan tugas (satgas) yang dipimpin AS untuk memantau gencatan senjata dan menangani setiap pelanggaran yang terjadi.

    Satgas itu kabarnya akan bekerja di sebuah kantor pusat di Israel dengan melibatkan 200 tentara dan perwira AS. Perwira militer dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab juga diperkirakan akan bergabung dalam misi tersebut.

    Laporan Axios juga menyebutkan bagaimana Israel sebelumnya telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada Maret.

    Salah satu pejabat AS itu mengatakan ada rasa tidak percaya yang sangat besar di antara kedua pihak yang bertikai dan Trump ingin menegaskan bahwa kesepakatan itu sangat penting bagi dirinya.

    Trump “ingin mengakhiri pertumpahan darah” dan ingin memastikan semua pihak menjalankan kesepakatan itu dengan baik, kata kata sang pejabat.

  • Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Jakarta

    Iran menyatakan tidak yakin bahwa musuh bebuyutannya, Israel, akan menghormati ketentuan gencatan senjata Gaza yang dimulai. Diketahui konflik telah berlangsung selama dua tahun.

    “Kami memperingatkan tentang tipu muslihat dan pengkhianatan rezim Zionis (Israel) terkait perjanjian-perjanjian sebelumnya… Sama sekali tidak ada kepercayaan terhadap rezim Zionis,” kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, merujuk pada gencatan senjata sebelumnya yang telah dilanggar, termasuk di Lebanon, dilansir AFP, Minggu (12/10/2025).

    Araghchi tetap menegaskan kembali dukungan Iran terhadap gencatan senjata tersebut. Ia mengatakan “setiap rencana yang bertujuan untuk menghentikan kejahatan (Israel) ini selalu kami dukung”.

    Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Kamis menyatakan bahwa Republik Islam tersebut selalu mendukung setiap tindakan dan inisiatif yang mencakup penghentian perang genosida, penarikan pasukan pendudukan, pengiriman bantuan kemanusiaan, pembebasan tahanan Palestina, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat Palestina.

    Iran dan Israel terlibat dalam perang 12 hari pada bulan Juni yang dimulai ketika Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap instalasi nuklir dan militer Iran.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump akan terbang ke Israel dan Mesir pada akhir pekan ini, setelah gencatan senjata Gaza disepakati. Trump dijadwalkan akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.

    Kunjungan singkat ke Israel dan Mesir ini, seperti dilansir The Washington Times, Sabtu (11/10/2025), dikonfirmasi oleh Trump sendiri saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    “Saya akan pergi ke Israel. Saya akan berpidato di Knesset, saya rasa, lebih awal, dan kemudian saya akan pergi ke Mesir. Mereka luar biasa,” kata Trump.

    Dia mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam, karena akan memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk, aktivis konservatif AS yang dibunuh bulan lalu. Istri mendiang Kirk, Erika, akan menerima penghargaan tersebut.

    (azh/azh)

  • Pejabat Hamas Klaim Tak Akan Tandatangani Kesepakatan Damai Resmi di Mesir

    Pejabat Hamas Klaim Tak Akan Tandatangani Kesepakatan Damai Resmi di Mesir

    Jakarta

    Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompoknya tidak akan berpartisipasi dalam penandatanganan resmi perjanjian damai Gaza di Mesir. Hal ini dikatakan usai adanya kesepakatan damai awal yang disampaikan Presiden AS Donald Trump.

    “Soal penandatanganan resmi kami tidak akan terlibat,” kata anggota biro politik Hossam Badran dalam sebuah wawancara, dan menambahkan bahwa Hamas bertindak terutama melalui mediator Qatar dan Mesir selama perundingan gencatan senjata di Mesir, dilansir AFP, Sabtu (11/10/2025).

    Badran menyebut Hamas siap melawan jika perjanjian damai Donald Trump gagal dan permusuhan dengan Israel kembali terjadi di Jalur Gaza.

    “Kami berharap tidak akan kembali berperang, tetapi rakyat Palestina dan pasukan perlawanan kami niscaya akan menghadapi dan menggunakan semua kemampuan mereka untuk menangkal agresi ini jika pertempuran ini dipaksakan,” kata anggota biro politik Hossam Badran kepada AFP.

    Trump Terbang ke Mesir

    Sebelumnya, Donald Trump akan terbang ke Israel dan Mesir pada akhir pekan ini, setelah gencatan senjata Gaza disepakati. Trump dijadwalkan akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.

    Kunjungan singkat ke Israel dan Mesir ini, seperti dilansir The Washington Times, Sabtu (11/10/2025), dikonfirmasi oleh Trump sendiri saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    “Saya akan pergi ke Israel. Saya akan berpidato di Knesset, saya rasa, lebih awal, dan kemudian saya akan pergi ke Mesir. Mereka luar biasa,” kata Trump.

    Dia mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam, karena akan memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk, aktivis konservatif AS yang dibunuh bulan lalu. Istri mendiang Kirk, Erika, akan menerima penghargaan tersebut.

    (azh/azh)

  • Potret Tank dan Pasukan Israel Ditarik Mundur dari Gaza, Perang Tamat

    Potret Tank dan Pasukan Israel Ditarik Mundur dari Gaza, Perang Tamat

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, melalui akun X berbahasa Inggrisnya, mengonfirmasi persetujuan tersebut. Sebagai tindak lanjut dari persetujuan ini, pasukan Israel dilaporkan mulai menarik diri dari beberapa posisi di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan, termasuk di Khan Younis dan kamp Nusseirat. (REUTERS/Shir Torem)

  • Ribuan Warga Palestina Mulai Kembali ke Gaza

    Ribuan Warga Palestina Mulai Kembali ke Gaza

    GELORA.CO -Puluhan ribu warga Palestina mulai bergerak kembali ke wilayah utara Jalur Gaza pada Jumat, 10 Oktober 2025, setelah gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat mulai berlaku. 

    Kesepakatan ini menumbuhkan harapan besar akan berakhirnya perang dua tahun antara Israel dan Hamas. Dalam perjanjian itu, semua sandera yang tersisa dijadwalkan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.

    Namun, hingga kini masih ada pertanyaan besar soal siapa yang akan memerintah Gaza setelah pasukan Israel ditarik mundur secara bertahap, dan apakah Hamas akan bersedia melucuti senjatanya seperti yang diminta Presiden AS Donald Trump dalam rencana gencatan senjata tersebut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya membatalkan gencatan senjata pada Maret lalu, memperingatkan bahwa Israel bisa saja melanjutkan serangan jika Hamas menolak menyerahkan senjatanya. Ia menegaskan, Gaza harus “didemiliterisasi” agar perdamaian bisa bertahan lama.

    “Jika ini dicapai dengan cara mudah — biarlah. Jika tidak, akan dicapai dengan cara yang sulit,” kata Netanyahu pada Jumat, dikutip dari Associated Press, Sabtu 11 Oktober 2025.

    Perang yang dimulai sejak serangan Hamas ke Israel pada 2023 itu telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan membuat sekitar 90 persen dari 2 juta penduduk Gaza mengungsi berkali-kali. Banyak dari mereka kini kembali hanya untuk menemukan reruntuhan di tempat rumah mereka dulu berdiri.

    Militer Israel mengonfirmasi gencatan senjata mulai berlaku Jumat pagi. Sekitar 48 sandera yang tersisa — 20 di antaranya diyakini masih hidup — akan dibebaskan pada Senin mendatang. Sementara itu, tembakan yang sempat terdengar di beberapa wilayah Gaza mulai mereda setelah pengumuman tersebut.

    PBB mengatakan telah mendapat izin dari Israel untuk mulai mengirimkan bantuan dalam jumlah besar ke Gaza mulai Minggu. Bantuan itu mencakup sekitar 170.000 ton pasokan yang telah disiapkan di Yordania dan Mesir. Sebelumnya, PBB hanya mampu menyalurkan sekitar 20 persen dari kebutuhan bantuan akibat pembatasan militer Israel.

  • Cara Presiden Palestina Jawab Media Israel dalam Wawancara Langka

    Cara Presiden Palestina Jawab Media Israel dalam Wawancara Langka

    Jakarta

    Ada cara tak biasa Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat menjawab pertanyaan media Israel dalam wawancara langka. Dalam wawancara tersebut, Mahmoud menjawab dalam bahasa Arab meskipun pertanyaan diajukan dalam bahasa Ibrani.

    Dirangkum detikcom, Jumat (10/10/2025) hal tersebut disampaikan Mahmoud dalam wawancara langka dengan media Israel pada Kamis (9/10) waktu setempat. Mahmoud berharap perdamaian akan terwujud antara Palestina dan Israel setelah penandatanganan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

    “Apa yang terjadi hari ini adalah momen bersejarah. Kami telah berharap — dan terus berharap — bahwa kami dapat mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di tanah kami, baik di Jalur Gaza, Tepi Barat, maupun Yerusalem Timur,” ujar Abbas kepada media Israel, Channel 12, dilansir kantor berita AFP.

    “Hari ini, kami sangat senang bahwa pertumpahan darah telah berakhir. Kami berharap ini tetap seperti itu, dan bahwa perdamaian, keamanan, dan stabilitas akan terwujud antara kami dan Israel,” imbuhnya.

    Dalam wawancara tersebut, meskipun pertanyaan diajukan dalam bahasa Ibrani, Abbas menjawab dalam bahasa Arab.

    Ketika ditanya apakah Otoritas Palestina (PA) telah menerapkan reformasi yang disebutkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam rencana 20 poinnya untuk mengakhiri perang di Gaza, Abbas mengatakan bahwa proses reformasi sudah berjalan.

    “Saya ingin mengatakan dengan jujur — kami telah meluncurkan reformasi,” kata Abbas.

    “Reformasi ini mencakup gaji tahanan yang telah kami sepakati dengan AS dan yang disetujui AS,” ujarnya, merujuk pada pembayaran yang dicairkan oleh Otoritas Palestina kepada keluarga warga Palestina yang dibunuh oleh Israel atau dipenjara di penjara-penjara Israel, termasuk banyak yang ditahan karena serangan terhadap warga Israel.

    Abbas mengumumkan reformasi terhadap skema pembayaran tersebut, yang oleh para kritikus disebut sebagai “bayar untuk membunuh” pada bulan Februari lalu, di bawah tekanan dari AS dan Israel, yang menyebutnya sebagai “pendanaan untuk terorisme.” Beberapa pejabat Palestina mengecam keputusan tersebut saat itu.

    Dalam wawancaranya dengan Channel 12, Abbas menambahkan bahwa reformasi lain di sektor-sektor seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan sedang dilaksanakan.

    “Beberapa telah selesai, dan yang lainnya sedang berlangsung, hingga Otoritas Palestina menjadi model yang mampu terus memimpin rakyat Palestina,” kata Abbas.

    Sebelumnya, Trump, bersama dengan para pemimpin dan organisasi internasional lainnya, telah mendesak Abbas untuk mereformasi Otoritas Palestina.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/maa)

  • UNRWA Miliki Pasokan Bantuan yang Siap Dikirim ke Jalur Gaza Setelah Akses Terjamin

    UNRWA Miliki Pasokan Bantuan yang Siap Dikirim ke Jalur Gaza Setelah Akses Terjamin

    JAKARTA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Hari Kamis mengumumkan mereka memiliki bantuan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jalur Gaza selama tiga bulan ke depan, seiring krisis kemanusiaan yang terus memburuk.

    Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan di media sosial X, badan tersebut memiliki makanan, obat-obatan, dan pasokan dasar lainnya yang siap untuk segera dikirim ke Gaza, dan siap untuk memenuhi kebutuhan mendesak penduduk setelah akses aman terjamin.

    “Kami memiliki cukup makanan untuk menyediakan makanan bagi seluruh penduduk selama tiga bulan mendatang,” tulis Lazzarini, menekankan peran sentral badan tersebut dalam implementasi perjanjian gencatan senjata, termasuk penyediaan layanan penting seperti layanan kesehatan dan pendidikan, dikutip WAFA 10 Oktober.

    Ia menekankan, lebih dari 660.000 anak di Gaza sedang menunggu untuk kembali bersekolah, dan staf pengajar UNRWA siap untuk melanjutkan peran vital mereka dalam mendukung pendidikan di Jalur Gaza.

    Lazzarini juga mendesak negara-negara anggota PBB untuk memberikan dukungan yang diperlukan bagi UNRWA untuk memenuhi misinya selama masa kritis ini.

    Diketahui, kelompok militan Hamas dan Israel menyepakati tahap pertama gencatan di Jalur Gaza, usai perundingan tidak langsung yang dilanjutkan sejak Senin di Mesir dengan mediator Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.

    Sebagai bagian dari kesepakatan, armada truk yang membawa makanan dan bantuan medis akan diizinkan masuk ke Gaza untuk warga sipil, yang ratusan ribu di antaranya telah berlindung di tenda-tenda setelah pasukan Israel menghancurkan rumah mereka dan meratakan seluruh kota menjadi debu.

  • Gencatan Senjata, Israel Mulai Tarik Pasukan dari Gaza

    Gencatan Senjata, Israel Mulai Tarik Pasukan dari Gaza

    Jakarta

    Israel telah memulai penarikan pasukan secara bertahap dari Jalur Gaza pada hari Jumat (10/10), menyusul kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Hamas.

    Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi pada hari Jumat, bahwa pasukan Israel telah mulai mundur dari beberapa wilayah di Gaza, terutama di Kota Gaza dan Khan Younis.

    “Pasukan Israel telah mundur dari beberapa wilayah di Kota Gaza,” ujar Mohammed al-Mughayyir, seorang pejabat senior di badan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/10/2025).

    Ia menambahkan bahwa kendaraan-kendaraan militer Israel juga telah ditarik dari beberapa wilayah di kota Khan Younis, Gaza selatan.

    Sebelumnya, seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan pada hari Kamis (9/10) waktu setempat, bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku dalam waktu 24 jam setelah pertemuan pemerintah.

    Setelah periode 24 jam tersebut, para sandera yang ditawan di Gaza akan dibebaskan dalam waktu 72 jam.

    Untuk diketahui, pemerintah Israel resmi meratifikasi gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat (10/10) waktu setempat. Ratifikasi itu dilakukan dalam rapat yang digelar sekitar 24 jam setelah mediator mengumumkan adanya kesepakatan antara Israel dan Hamas. Langkah itu membuka jalan bagi penghentian pertempuran di Jalur Gaza.

    Kesepakatan itu juga mengatur soal pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza, dengan imbalan pembebasan para tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, dan dimulai penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza di bawah rencana perdamaian yang dicetuskan Presiden AS Donald Trump.

    “Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera — baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal,” demikian pernyataan yang dirilis akun Netanyahu via media sosial X.

    Simak Video ‘Hamas: Perang di Gaza Berakhir’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)