Negara: Jalur Gaza

  • Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata – Halaman all

    Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata – Halaman all

    Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata

    TRIBUNNEWS.COM- Jumlah bantuan dan peralatan penting yang masuk ke Gaza sejak perjanjian gencatan senjata dicapai awal bulan ini belum cukup untuk mengatasi masalah kemanusiaan yang mengerikan. 

    Sumber yang dikutip Al Jazeera pada 31 Januari mengatakan bahwa “jumlah truk yang memasuki Jalur Gaza sejak dimulainya gencatan senjata hingga hari ke -11 hanya mencapai 7.926.”

    Larangan Tel Aviv terhadap badan pengungsi PBB sangat menghambat upaya bantuan di Gaza, dan para pejabat mengatakan hal itu dapat membahayakan kesepakatan gencatan senjata

    “Jumlah truk tenda yang memasuki Jalur Gaza jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan dan tidak melebihi 208. Tidak ada rumah mobil sementara yang dibawa ke wilayah utara atau selatan jalur tersebut. Sekitar dua pertiga truk yang memasuki Jalur Gaza membawa pasokan makanan. Sekitar 197 truk bahan bakar telah memasuki Jalur Gaza, tetapi baik pertahanan sipil, maupun kotamadya, maupun perusahaan listrik tidak dapat memanfaatkannya,” sumber tersebut menambahkan. 

    Mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak ada bahan rekonstruksi, mesin, atau peralatan yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing dan mencari mayat yang telah dikirim. Ribuan mayat masih terperangkap di bawah bangunan dan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel. 

    “Tidak ada pasokan energi surya yang didatangkan meskipun sangat dibutuhkan. Tidak cukup peralatan dan perlengkapan medis yang didatangkan ke rumah sakit di Jalur Gaza,” kata mereka. 

    Lebih dari 75 persen sumur di Gaza utara telah rusak, menyebabkan krisis air yang parah. Sumber tersebut menambahkan bahwa tidak ada dana yang ditransfer ke bank-bank di wilayah itu meskipun terjadi kekurangan dana yang kritis.

    Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan pada hari Jumat bahwa 85 persen fasilitas dan peralatannya hancur akibat perang Israel, dan meminta mediator gencatan senjata untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya pasokan ke daerah kantong tersebut. 
    “Sejak dimulainya gencatan senjata, kami telah menerima tidak kurang dari 2.750 panggilan dan laporan langsung dari keluarga para martir, yang meminta tanggapan untuk mengambil jenazah dan sisa-sisa putra mereka.” 

    Larangan Israel terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mulai berlaku pada tanggal 30 Januari. 

    Larangan ini diberlakukan setelah berbulan-bulan kampanye kotor dan legislasi Israel terhadap badan PBB tersebut, yang dituduh Tel Aviv memiliki hubungan dengan Hamas dan terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa. 

    Akibatnya, badan tersebut dilaporkan bersiap untuk menutup operasinya di Gaza. 

    “Jika UNRWA tidak diizinkan untuk terus membawa dan mendistribusikan pasokan, maka nasib gencatan senjata yang sangat rapuh ini akan terancam dan akan berada dalam bahaya,” kata Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA, pada hari Jumat.

    Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, minimal 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari.

    Beberapa LSM baru-baru ini memperingatkan bahwa Israel terus gagal dalam meningkatkan akses Gaza terhadap bantuan kemanusiaan – meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ). 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tiba di AS Sebelum Bertemu Donald Trump

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di AS pada Minggu sore menjelang pertemuannya dengan Presiden Donald Trump.

    Netanyahu disambut oleh pejabat Israel termasuk utusan Israel untuk PBB Danny Danon setelah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland.

    “Saya gembira menyambut Perdana Menteri @netanyahu, yang baru saja mendarat di Washington sebelum pertemuannya dengan Presiden @realDonaldTrump. Ini adalah pertemuan penting yang memperkuat aliansi mendalam antara Israel dan Amerika Serikat dan akan meningkatkan kerja sama kita,” kata Danon pada X.

    Trump akan bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa, di mana mereka diperkirakan akan membahas Gaza, sandera Israel, dan Iran.

    Menurut laporan media, Perdana Menteri Israel diperkirakan bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff pada hari Senin.

    Sebelum kepergiannya, Netanyahu mengatakan dia menunda pengiriman tim negosiasinya ke Qatar untuk melakukan pembicaraan yang ditetapkan pada hari Senin mengenai fase kedua perjanjian gencatan senjata Gaza hingga pertemuannya dengan Trump, kata media Israel.

    Presiden AS akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel pada hari Selasa, di mana mereka diharapkan akan membahas Gaza, sandera Israel dan Iran.

    Kantor Perdana Menteri Israel sebelumnya mengumumkan bahwa Trump dan Netanyahu akan bertemu di Gedung Putih pada tanggal 4 Februari.

    Netanyahu menuju AS sebagai pejabat asing pertama yang bertemu Donald Trump pasca pelantikan, di tengah gencatan senjata di Lebanon dan Gaza serta kontroversi atas tuduhan kejahatan perang.

    Netanyahu dan Trump berencana untuk membahas situasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, masalah tawanan Israel, konfrontasi dengan elemen Poros Perlawanan, dan topik-topik utama lainnya selama pertemuan mendatang mereka.

    Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Netanyahu sepakat dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, untuk memulai negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata dengan gerakan Palestina Hamas selama pertemuan mereka di Washington Senin depan.

    Ini berarti bahwa negosiasi tahap kedua perjanjian tersebut akan dimulai pada hari ke-16 pelaksanaan tahap pertama, di mana 18 tawanan Israel dikembalikan ke wilayah yang diduduki dari Jalur Gaza.

    Negosiasi tersebut akan terjadi di tengah keputusan Trump baru-baru ini untuk mencabut larangan AS atas pengiriman bom seberat 2.000 pon ke “Israel.”

    Akhir bulan lalu, Trump mengundang Netanyahu, menandai konsesi yang signifikan kepada sekutu utama AS yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang .

    “Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menjamu Anda sebagai pemimpin asing pertama saya selama masa jabatan kedua saya,” bunyi surat tersebut.

    Inovasi ini muncul seminggu setelah Trump menyarankan agar Gaza “dibersihkan saja” dan 1,5 juta orang diusir secara massal ke negara-negara Arab lainnya —komentar yang secara luas ditafsirkan sebagai dukungan terhadap pembersihan etnis.

    ICC menuduh Netanyahu “menargetkan penduduk sipil” dan menggunakan “kelaparan sebagai metode perang” selama 15 bulan agresi brutal Israel di Gaza.

    Lebih dari 120 negara anggota ICC, termasuk sebagian besar Eropa, secara hukum diwajibkan untuk menangkap Netanyahu jika ia memasuki wilayah mereka. 

    Namun, AS bukan merupakan pihak dalam perjanjian ICC. 

    Partai Republik telah mengajukan undang-undang untuk memberikan sanksi kepada ICC atas surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant, tetapi Partai Demokrat memblokir tindakan tersebut pada hari Selasa.

    SUMBER: AL MAYADEEN, ANADOLU AJANSI

  • Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tunda Pembicaraan Tahap Kedua Gencatan Senjata, Ingin Bicara dengan Donald Trump – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tunda Pembicaraan Tahap Kedua Gencatan Senjata, Ingin Bicara dengan Donald Trump

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump sebelum ia kembali ke meja perundingan mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang berusaha mendapatkan dukungan dari Presiden AS Donald Trump untuk rencananya mengenai Jalur Gaza selama pertemuan mendatang di Washington, yang dijadwalkan pada hari Selasa, Axios melaporkan.

    Pertemuan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap gencatan senjata di Gaza, karena Netanyahu ingin memahami sikap Trump terhadap kesepakatan gencatan senjata tahap kedua. 

    Tahap ini dapat melibatkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

    Sebelum mengambil keputusan, Netanyahu bermaksud menilai posisi Trump terkait kesepakatan tersebut. 

    Dimulainya negosiasi dengan Hamas, yang awalnya dijadwalkan pada hari Senin, mungkin ditunda, karena Netanyahu telah memilih untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan Trump, menurut pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

    Jika Netanyahu memilih untuk tidak melanjutkan fase kedua, konflik di Gaza dapat berlanjut hingga “satu tahun lagi” karena pendudukan Israel “berusaha untuk membubarkan Hamas sepenuhnya ,” kata para pejabat.

    Pejabat senior Hamas: Fase kedua kesepakatan Gaza akan menguntungkan kita

    Perwakilan Hamas di Lebanon, Ahmad Abdel Hadi, mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Sabtu bahwa negosiasi mengenai tahap kedua pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza “akan sulit, tetapi suasananya menguntungkan kami.”  

    Abdel Hadi menegaskan bahwa para perwira dan prajurit Israel yang ditawan oleh Perlawanan Palestina di Gaza merupakan alat negosiasi bagi mereka.

    Pejabat senior Hamas menegaskan bahwa hasil negosiasi tahap kedua “akan lebih menguntungkan bagi Perlawanan,” dan menjelaskan bahwa “suasana saat ini lebih positif daripada sebelumnya, yang memperkuat posisi Perlawanan.”    

    “Semua keadaan dan konteks menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata akan terus berlanjut,” meskipun pendudukan Israel akan meningkatkan standar dan memperkenalkan persyaratan baru, katanya.

    Dalam konteks yang sama, Abdel Hadi menegaskan, “Tidak ada indikasi bahwa perjanjian itu akan runtuh,” seraya mencatat bahwa Presiden AS Donald Trump menyetujui perjanjian itu sebagai bagian dari visi strategis bagi pemerintahan barunya.

    Sebelumnya, Saluran 12 Israel melaporkan bahwa mediator yang terlibat dalam kesepakatan pertukaran tahanan antara “Israel” dan Perlawanan Palestina sedang menjajaki kemungkinan untuk mempercepat pelaksanaannya .   

    Ehud Yaari, analis urusan Arab di saluran tersebut, mengindikasikan bahwa saran tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih pendek dengan menggabungkan dan menyederhanakan fase-fase tertentu dari proses tersebut.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis    
        Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis

    Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis

    Teheran

    Pemerintah Iran mengecam gagasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza. Teheran memperingatkan bahwa langkah semacam itu sama saja merupakan “pembersihan etnis” terhadap Palestina.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dilansir AFP, Senin (3/2/2025), menyerukan komunitas internasional untuk membantu warga Palestina “menjamin hak untuk menentukan nasib mereka sendiri… daripada mendorong gagasan-gagasan lainnya yang mengarah pada pembersihan etnis”.

    Pernyataan dari Baqaei itu disampaikan setelah Trump berulang kali melontarkan gagasan untuk “membersihkan” Jalur Gaza dan memindahkan penduduknya ke tempat yang lebih aman, seperti Mesir dan Yordania.

    “Membersihkan Gaza… adalah bagian dari penghapusan kolonial terhadap Jalur Gaza dan seluruh Palestina,” sebut Baqaei dalam pernyataannya.

    Dia menegaskan bahwa “tidak ada pihak ketiga” yang dapat memutuskan masa depan wilayah Palestina.

    Iran yang tidak mengakui Israel, telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak kemenangan Revolusi Islam tahun 1979 silam.

    Teheran dan Tel Aviv yang bermusuhan selama bertahun-tahun, telah beberapa kali terlibat aksi saling serang selama perang Gaza berkecamuk.

    Iran memberikan dukungan finansial dan militer kepada kelompok Hamas yang berperang melawan Israel. Namun negara itu bersikeras menyatakan bahwa Hamas dan kelompok-kelompok lainnya yang didukung Teheran bertindak independen.

    Wakil Presiden Iran, Mohammad Javad Zarif, baru-baru ini menyebut serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, telah “merusak” negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Netanyahu ke AS, Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza    
        Netanyahu ke AS, Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza

    Netanyahu ke AS, Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza Netanyahu ke AS, Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza

    Washington DC

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan memulai pembicaraan soal tahap kedua gencatan senjata Gaza, selama dia mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan bertemu dengan jajaran pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Sebelum terbang ke Washington DC, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (3/2/2025), Netanyahu mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya akan membahas “kemenangan atas Hamas”, perselisihan dengan Iran dan pembebasan semua sandera ketika bertemu Trump pada Selasa (4/2) besok waktu AS.

    Itu akan menjadi pertemuan pertama Trump dengan seorang pemimpin asing sejak dia kembali ke Gedung Putih pada pertengahan Januari lalu.

    “Saya pikir ini menjadi testimoni untuk kekuatan aliansi Israel-Amerika,” ucap Netanyahu sebelum menaiki pesawat dan terbang ke AS.

    Netanyahu telah tiba di ibu kota AS pada Minggu (2/2) malam waktu setempat, dengan disambut Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Danny Danon. Dalam pernyataan terpisah, Danon menekankan pertempuran Trump-Netanyahu akan memperkuat “aliansi mendalam antara Israel dan Amerika Serikat, dan akan meningkatkan kerja sama kita”.

    Trump yang mengklaim dirinya berjasa dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza, mengatakan pada Minggu (2/2) bahwa negosiasi dengan Israel dan negara-negara lainnya di Timur Tengah “mengalami perkembangan”.

    “Bibi (panggilan akrab Netanyahu-red) Netanyahu akan datang pada hari Selasa (4/2), dan saya pikir kita akan melakukan sejumlah pertemuan besar yang dijadwalkan,” kata Trump.

    Kantor Netanyahu, dalam pernyataan terpisah, mengungkapkan bahwa sang PM Israel itu akan memulai diskusi dengan Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, pada Senin (3/2) waktu AS untuk membahas persyaratan tahap kedua gencatan senjata Gaza.

    Perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas — dengan melibatkan para mediator seperti Qatar, Mesir dan AS — diperkirakan akan dilanjutkan pekan ini. Namun tanggal pastinya belum ditentukan, sementara tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.

    Tahap pertama gencatan senjata Gaza fokus pada pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan Hamas secara bertahap, yang ditukarkan dengan pembebasan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Tahap selanjutnya dalam gencatan senjata Gaza diperkirakan mencakup pembebasan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza dan mendiskusikan penghentian perang yang lebih permanen.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel    
        Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Ankara

    Turki menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Hal ini, seperti dilansir AFP, Senin (3/2/2025), disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan saat melakukan kunjungan ke Qatar pada Minggu (2/2) waktu setempat.

    Fidan menyebut kesediaan Ankara menampung warga Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu mendapat dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    “Presiden kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk menampung sejumlah warga Palestina yang telah dibebaskan… demi mendukung perjanjian tersebut,” ucap Fidan saat berbicara dalam konferensi pers di Doha.

    “Turki, bersama dengan negara-negara lainnya, akan mengambil bagian dalam hal ini sehingga perjanjian gencatan senjata dapat tetap berlaku,” sebutnya.

    Tahap pertama gencatan senjata Gaza fokus pada pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan Hamas, yang ditukarkan dengan pembebasan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Kebanyakan dari tahanan Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu akan diasingkan secara permanen setelah mereka dibebaskan. Namun belum diketahui secara jelas ke mana saja para tahanan itu akan diasingkan.

    Total 183 tahanan dibebaskan oleh Israel pada Sabtu (1/2) waktu setempat, yang ditukarkan dengan tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas di Jalur Gaza. Sebanyak tujuh tahanan Palestina dan satu tahanan asal Mesir telah dideportasi usai dibebaskan oleh Tel Aviv.

    Berbicara dalam konferensi pers yang sama, Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan dirinya dan Fidan membahas soal “perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki dan Suriah” dalam pertemuan mereka yang digelar tertutup.

    Qatar merupakan salah satu mediator untuk gencatan senjata Gaza, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).

    Dalam pernyataannya, PM Qatar menyerukan “semua pihak untuk menghormati semua ketentuan perjanjian dan memulai (perundingan) tahap kedua”, yang dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran Hamas dan Israel secara lebih pemanen.

    Tanggal untuk perundingan resmi yang melibatkan para mediator dan delegasi dari Hamas dan Israel belum ditentukan, dengan tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin    
        Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin

    Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin Parah! Israel Ledakkan Gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin

    Tepi Barat

    Israel meledakkan sejumlah gedung dalam operasi militer terbaru di area kamp pengungsi Jenin di wilayah Tepi Barat. Otoritas Palestina melaporkan sekitar 20 gedung rata dengan tanah akibat rentetan ledakan yang dipicu militer Tel Aviv tersebut.

    Rekaman video yang beredar, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (3/2/20525), menunjukkan momen rentetan ledakan secara serentak melanda area kamp pengungsi Palestina yang padat penduduk tersebut pada Minggu (2/2) waktu setempat.

    Kepulan asap tebal membubung di atas area Jenin, yang menjadi lokasi pasukan Israel melancarkan operasi militer besar-besaran selama hampir dua minggu terakhir. Militer Tel Aviv mengklaim operasinya menargetkan para petempur militan Palestina dan menyita pasokan senjata mereka.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim sebanyak 23 bangunan telah “dibongkar” di wilayah Tepi Barat bagian utara setelah laboratorium peledak, senjata dan pos pengamatan ditemukan oleh pasukannya yang dikerahkan ke area tersebut.

    Dalam pernyataan pada Minggu (2/2) waktu setempat, militer Israel mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan senjata api, amunisi dan benda yang tampak seperti tabung gas. Tidak disebutkan secara jelas di lokasi mana tepatnya foto-foto itu diambil.

    Kementerian Luar Negeri Palestina, secara terpisah, mengecam penghancuran bangunan di area Jenin oleh militer Israel. Disebutkan otoritas Palestina bahwa penghancuran puluhan bangunan itu merupakan “adegan brutal”.

    “Mengecam, dengan tegas, pengeboman yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel… termasuk tindakan mereka hari ini, Minggu (2/2), dalam meledakkan area yang luas di kamp Jenin,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.

    Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wisam Baker, mengatakan kepada kantor berita Palestina bahwa sebagian bangunan rumah sakitnya mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut. Namun demikian, dilaporkan tidak ada korban jiwa.

    Jenin merupakan lokasi bagi kamp pengungsi yang dipenuhi warga keturunan Palestina yang diusir, atau meninggalkan rumah mereka, dalam perang tahun 1948 ketika negara Israel didirikan. Namun kamp pengungsi di Jenin juga menjadi pusat aktivitas militan selama beberapa dekade dan berulang kali menjadi target penggerebekan militer Tel Aviv.

    Pasukan militer Israel, yang didukung oleh helikopter dan buldoser lapis baja, memulai operasi terhadap Jenin pada 21 Januari lalu, atau dua hari setelah gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv diberlakukan di Jalur Gaza.

    Menurut para pejabat Palestina, setidaknya 25 warga Palestina tewas sejak operasi militer Israel dimulai di Jenin, termasuk sembilan anggota kelompok bersenjata, seorang kakek berusia 73 tahun dan seorang bocah perempuan berusia dua tahun.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya telah membunuh sedikitnya 35 militan dan menahan lebih dari 100 individu yang diburu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kondisi Pilu Warga Palestina yang Dibebaskan Israel

    Kondisi Pilu Warga Palestina yang Dibebaskan Israel

    Gaza

    Perjanjian gencatan senjata di Gaza, Palestina, diikuti dengan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan oleh Israel. Kondisi para tahanan yang dibebaskan Israel pun menjadi sorotan karena banyak bekas luka.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (2/2/2025), puluhan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel menunjukkan tanda-tanda bekas penyiksaan dan kelaparan. Mereka mengalami memar, patah tulang, tubuh berkudis dan menunjukkan tanda-tanda kelaparan.

    Setidaknya, ada 183 warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel pada Sabtu (1/2). Mereka terlihat keluar dengan mengenakan pakaian tahanan abu-abu yang bernoda dan menunjukkan tanda-tanda telah ditahan selama bertahun-tahun.

    Beberapa dari mereka terlihat lelah dan lemah saat berjalan kaki singkat dari bus ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza. Mereka tampak disambut oleh kerumunan dan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.

    “Setiap kali tahanan dibebaskan, kami menemukan tubuh tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober, kejahatan kelaparan, kejahatan medis sistematis, dan infeksi sejumlah dari mereka dengan kudis, di samping pemukulan parah yang dialami para tahanan sebelum dibebaskan, yang berlanjut selama berhari-hari menurut banyak kesaksian mereka, dan yang dalam beberapa kasus menyebabkan patah tulang rusuk,” kata kelompok Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.

    Organisasi itu mengutuk kekerasan yang terjadi di tahanan Israel terhadap warga Palestina. Mereka juga menyebut ada ancaman yang dari Israel terhadap warga Palestina yang dibebaskan.

    “Perkumpulan Tahanan menegaskan kembali bahwa praktik pendudukan mengorganisir terorisme terhadap tahanan yang dibebaskan dan keluarga mereka, melalui beberapa metode yang telah dipantau, yang paling menonjol di antaranya adalah pemukulan parah yang dialami tahanan yang dibebaskan, dan ancaman yang mencapai titik pembunuhan jika ada pesta penyambutan yang diselenggarakan atau jika keluarga menunjukkan tanda-tanda penyambutan,” ujar mereka.

    Tahanan Alami Penyiksaan Brutal

    Tahanan asal Palestina saat bertemu warganya usai dibebaskan Israel (Foto: REUTERS/Hatem Khaled)

    Salah satu warga Palestina yang dibebaskan mengatakan dirinya dan tahanan asal Palestina mengalami penyiksaan paling brutal selama 15 bulan terakhir. Dia mengatakan Israel memperlakukan mereka dengan cara yang tidak manusiawi.

    “Mereka memperlakukan hewan lebih baik daripada kami,” ujarnya.

    Staf Palang Merah juga marah terhadap cara penjara Israel menangani para tahanan yang dibebaskan dari Penjara Ketziot itu. Menurut keterangan mereka, para tahanan Palestina dibebaskan dengan tangan diborgol di atas kepala dan diikat dengan pita bertuliskan ‘Orang-orang abadi tidak akan pernah lupa’.

    Hamas juga mengutuk penganiayaan dan penyiksaan para tahanan asal Palestina. Hamas menyebut sayap bersenjatanya, Brigade Qassam, selalu menyediakan perawatan kesehatan yang diperlukan bagi tawanan asal Israel meskipun kondisi di Gaza buruk, termasuk pengeboman dan serangan gencar Israel yang menewaskan lebih dari 47.000 orang di daerah kantong itu sejak Oktober 2023.

    “Kondisi fisik dan psikologis yang baik dari tawanan musuh membuktikan nilai-nilai perlawanan kami dan komitmen moralnya terhadap para tawanan, sementara pendudukan kriminal melakukan pelanggaran paling kejam terhadap tawanan kami di penjara,” kata Hamas.

    Sumber Al-Jazeera menyebut seorang warga Palestina, Hussam Shahin, akan dipindahkan ke rumah sakit setelah menjalani operasi tanpa anestesi saat di penjara. Berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata, 33 tawanan yang ditahan Hamas di Gaza akan dibebaskan dalam enam minggu pertama gencatan senjata dengan imbalan ratusan warga Palestina, banyak di antaranya telah menjalani hukuman seumur hidup di Israel.

    Hamas Bebaskan Sandera Bertahap

    Hamas saat membebaskan sandera asal Israel (Foto: REUTERS/Jamal Awad)

    Kelompok Hamas juga telah membebaskan sandera asal Israel secara bertahap. Terbaru, Hamas membebaskan sandera yang berstatus warga negara Amerika Serikat (AS).

    Berarti, sudah tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas sepanjang Sabtu (1/2) waktu setempat yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Sandera Israel-Amerika yang dibebaskan Hamas itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (1/2), diidentifikasi sebagai Keith Siegel (65).

    Beberapa jam sebelumnya, Hamas telah membebaskan dua sandera lainnya, yakni Ofer Kalderon dan Yarden Bibas, di area Khan Younis, Gaza. Kalderon berkewarganegaraan ganda Israel-Prancis, sedangkan Bibas berkewarganegaraan Israel.

    Prosesi pembebasan kedua sandera itu, menurut laporan koresponden AFP, berlangsung cepat dan terorganisir dengan disaksikan sedikit orang. Kalderon dan Bibas telah berada di wilayah Israel setelah diserahkan oleh Hamas kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Jalur Gaza.

    Siegel diserahkan oleh Hamas kepada tim ICRC dalam prosesi terpisah di area pelabuhan Gaza City. Para petempur Hamas juga sempat mengarak Siegel hingga ke atas sebuah panggung khusus yang dibangun di area pelabuhan untuk semacam prosesi serah terima.

    Militer Israel, dalam pernyataan terbaru seperti dikutip AFP, menyebut Siegel telah menyeberangi perbatasan dan berada di wilayah Israel setelah dibebaskan oleh Hamas. Siegel juga menjalani pemeriksaan medis.

    “Beberapa saat yang lalu, sandera sipil yang kembali, Keith Siegel, telah melintasi perbatasan ke wilayah Israel dengan didampingi oleh pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan pasukan ISA (dinas keamanan Israel),” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Prosesi pembebasan sandera pada Sabtu (1/2) ini berlangsung lancar tanpa adanya kekacauan seperti yang terjadi pada Kamis (30/1) ketika para petempur Hamas berjuang keras melindungi sandera-sandera dari kerumunan massa di Jalur Gaza yang ingin menyaksikan pembebasan mereka. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir dan AS, total 33 sandera akan dibebaskan Hamas pada tahap pertama yang berlangsung 42 hari. Para sandera itu akan ditukarkan dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

    Perundingan lanjutan untuk tahap kedua akan digelar mulai Senin (3/2). Tahap selanjutnya diperkirakan akan membahas pembebasan sandera yang tersisa dan mencakup diskusi soal penghentian perang yang lebih permanen.

    Lihat juga Video ‘Momen Rudal ‘Palestine-2′ Houthi Menghiasi Langit Israel’:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Inilah Foto Terbaik 2024 Versi UNICEF – Halaman all

    Inilah Foto Terbaik 2024 Versi UNICEF – Halaman all

    Untuk ke-25 kalinya, UNICEF Jerman memilih foto terbaik yang mendokumentasikan realita anak-anak di seluruh dunia sepanjang tahun 2024.

    “Fotografi dokumenter berkualitas tinggi dapat membuka mata kita,” kata Georg Graf Waldersee, Direktur UNICEF Jerman, seperti dirilis badan amal anak-anak milik PBB tersebut. “Karya seni yang mendapat penghargaan setiap tahun dalam kompetisi foto UNICEF benar-benar membuka mata kita terhadap situasi anak-anak di dunia.”

    Sarat trauma dan duka

    Stav, bocah berusia delapan tahun di Israel, selamat dari serangan organisasi teroris Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 silam. Serangan itu secara tiba-tiba mengakhiri masa kecilnya yang riang. Wajahnya kini mencerminkan rasa sakit dan kehilangan. Fotografer Israel Avishag Shaar-Yashuv memotret Stav dan anak-anak lainnya di tempat penampungan darurat, setelah rumah mereka tidak lagi bisa dihuni. Reportasenya didaulat sebagai karya foto anak terbaik tahun ini.

    Anak-anak di Palestina

    Dareen yang berusia sebelas tahun dan Kinan yang berusia lima tahun berhasil diselamatkan setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Qatar. Kedua saudara kandung berasal dari Jalur Gaza. Seluruh keluarga mereka tewas dalam serangan bom oleh Angkatan Udara Israel. Masa depan Dareen dan Kinan pun menjadi tidak pasti.

    Fotografer perempuan Palestina Samar Abu Elouf, yang belajar fotografi secara otodidak dengan kamera pinjaman, telah mendokumentasikan korban perang di Jalur Gaza. Anak-anak kebanyakan tidak lagi memiliki lengan, kaki, atau penglihatan. Dalam semua fotonya, Abu Elouf berhasil memulihkan martabat anak-anak korban perang, bahkan di tengah-tengah tekanan eksistensial. Dia juga mendapat penghargaan sebagai juara pertama.

    Kongo: Ancaman wabah virus

    Japhet baru berusia tujuh bulan ketika terinfeksi virus Mpox, yang lebih dikenal sebagai “cacar monyet”. Meski vaksin untuk Mpox telah dipasarkan, negara-negara miskin seperti Republik Demokratik Kongo, negara asal Japhet, kesulitan menutupi kebutuhan warganya.

    Di antara yang paling berisiko tertular adalah anak-anak. Menurut Uni Afrika, 1.000 orang telah meninggal dunia dan banyak lagi yang sudah terinfeksi. Japhet kecil beruntung. Ibunya membawanya ke pusat kesehatan di mana pustulanya diobati dengan obat antiseptik. Meski tidak dilengkapi dengan baik, klinik tersebut mampu menyelamatkan sang bocah.. Jurnalis foto Prancis Pascal Maitre dianugerahi tempat ke-2 untuk gambar ini.

    Prancis: Perjuangan hidup

    Gabin adalah salah satu dari sepuluh persen anak di seluruh dunia yang lahir prematur, menurut sebuah penelitian oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Dengan berkurangnya waktu di dalam kandungan, proses persalinannya menjadi lebih dramatis. Bocah lelaki itu lahir setelah dikandung kurang dari enam bulan, tetapi memiliki tekad yang kuat untuk bertahan hidup. Fotografer Prancis Maylis Rolland menangkap momen mengharukan ketika Gabin, yang masih mengenakan masker pernapasan, meraih hidung ibunya, Doriane. Juara ke-3 untuk foto ini.

    Selain tiga tempat pertama, juri ahli independen UNICEF juga memberikan penghargaan kehormatan kepada foto-foto lainnya.

    Sudan: Tragedi tak terdeteksi

    Luput dari perhatian dunia adalah bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Sudan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 14 juta penduduk di negara Afrika Timur itu telah melarikan diri dari perang saudara sejak 2023. Sekolah dan klinik kesehatan dihancurkan, bocah laki-laki direkrut secara paksa menjadi tentara, sementara anak-anak perempuan diperkosa. Kelaparan menjalar di mana-mana. Sekitar 730.000 anak Sudan tercatat mengalami kekurangan gizi parah. Fotografer Irlandia Ivor Prickett, yang juga bekerja untuk Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, menangkap kesengsaraan masyarakat di tengah perang di Sudan.

    Kanada: Ketika seorang bocah berhenti berbicara

    Milo menderita penyakit langka sejak berusia enam tahun. Di rumah, dia bisa mengobrol riang, tetapi di luar lingkup keluarga mulutnya membisu tanpa alasan.

    Dalam dunia kedokteran, fenomena ini disebut “mutisme selektif” alias kebisuan yang muncul dalam kondisi tertentu. Ibunya, fotografer Kanada-Meksiko Patricia Krivanek, memberi Milo sebuah kamera untuk mengekspresikan perasaannya ke dalam gambar dan sekaligus menuliskan apa yang mengganggunya. Adalah Krivanek pula yang mengambil foto Milo ini.

    Zambia: Masa kecil tanpa orang tua

    Mereka tinggal di panti asuhan atau hidup sendirian di jalanan: Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 140 juta anak di seluruh dunia berstatus tuna wisma. Di Zambia, tidak semua orang berduka karena kehilangan sanak saudara karena perang, epidemi, atau kelaparan. Banyak pula yang berasal dari keluarga bermasalah, di mana mereka mengalami kekerasan dan pelecehan. Fotografer Italia Valerio Bispuri ingin memberikan suara kepada orang-orang yang “tak terlihat” ini. Mereka yang hidup tanpa diketahui dan dilupakan seakan “tidak pernah dilahirkan”.

    Nigeria: Menari demi kepercayaan diri

    Balet tidak menyaratkan kemewahan atau panggung mengkilap layaknya Theater Bolshoi di Moskow. Di Lagos, ibu kota Nigeria, sebanyak 20 anak secara rutin berlatih di halaman belakang di bawah bimbingan Daniel Ajala, sambil diawasi hewan ternak. Grup balet ini awalnya dirasa asing bagi warga permukiman kumuh di Lagos. Tapi Ajala ingin memberikan perspektif baru kepada anak-anak. Program ini membantu mereka, katanya, “untuk menyuarakan pendapat dan membela diri.”

    Fotografer Prancis Vincent Boisot menangkap adegan di mana seorang gadis menggantung kostum balet yang baru dicuci di tali jemuran agar kering.

    Prancis: Merangkak ke dalam ponsel

    Ponsel pintar kini sudah menjadi peranti wajib di kamar anak-anak; termasuk di usia balita. Efek negatif pada keterampilan sosial dan komunikasi serta kemampuan belajar anak telah lama terbukti secara ilmiah. Fotografer Prancis Jérôme Gence menangkap kecanduan ponsel melalui kameranya: anak-anak duduk bersama dan menatap ponsel mereka alih-alih berbicara satu sama lain. Beberapa peneliti otak sudah mengatakan bahwa generasi muda menderita “demensia digital,” tidak hanya di Prancis, tetapi di seluruh dunia.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

  • Netanyahu Bertandang ke AS, Jadi Pemimpin Dunia Pertama yang Diundang Trump ke Gedung Putih – Halaman all

    Netanyahu Bertandang ke AS, Jadi Pemimpin Dunia Pertama yang Diundang Trump ke Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu melakukan kunjungan Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, pada Minggu (2/2/2025).

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan berangkat besok pagi untuk pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump,” ujar cuitan kantor perdana menteri Israel di X.

    Kunjungan ini menjadikan Netanyahu sebagai pimpinan internasional pertama yang diundang ke Gedung Putih setelah pelantikan Presiden Trump, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

    “Perdana Menteri Netanyahu adalah pemimpin asing pertama yang diundang ke Gedung Putih selama masa jabatan kedua Presiden AS Trump,” imbuh laporan kantor perdana menteri Israel.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump mengklaim bahwa Israel “tidak pernah memiliki teman yang lebih baik di Gedung Putih”.

    Pertemuan Trump dengan Netanyahu mengindikasikan hubungan baik yang kini tengah terjalin di antara kedua belah pihak.

    Mengingat beberapa tahun terakhir hubungan Trump-Netanyahu sempat memburuk lantaran pemimpin Israel tersebut mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilu 2020.

    Sejak saat itu hubungan keduannya mulai memanas, Trump menuduh Netanyahu tidak setia.

    Namun lambat laun hubungan keduannya mulai membaik, bahkan setelah menjabat untuk masa jabatan keduanya, Trump dilaporkan menyetujui pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel, yang sebelumnya telah dihentikan oleh pemerintahan Biden.

    Tak sampai disitu, Trump bahkan berjanji akan terus memasok Israel dengan berbagai bantuan ketika AS membekukan semua pendanaan baru untuk program bantuan luar negeri,.

    Trump dan Netanyahu Bahas Sandera-Gencatan Senjata

    Dalam kunjungan perdana itu Netanyahu kabarnya akan bertemu dan bertatap dengan Donald Trump muka pada tanggal 4 Februari.

    Adapun pertemuan ini direncanakan keduannya untuk membahas Gaza, sandera, dan  semua komponen sumbu Iran dan masalah utama lainnya.

    “Diskusi juga akan mencakup situasi di Gaza, tantangan yang ditimbulkan oleh Iran, serta isu-isu utama lainnya yang berkaitan dengan keamanan dan politik internasional,” papar kantor Netanyahu.

    Sebagai informasi, sejauh ini Pemerintah Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan.

    Israel mengklaim akan membebaskan hampir 300 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan.

    Sebagai imbalan, Hamas mengungkap bahwa pihaknya akan membebaskan 33 sandera Israel.

    Selain pertukaran tahanan, gencatan senjata ini juga mencakup izin bagi warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Gaza melalui perbatasan Rafah menuju Mesir. 

    Selama perbatasan dibuka para pengungsi Gaza yang menderita penyakit kronis seperti kanker bisa dimobilisasi ke rumah sakit Mesir untuk mendapat pengobatan intensif.

    Operasi evakuasi ini diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan melibatkan mobilisasi lebih dari 30 ambulans di sisi Mesir.

    Para pasien yang menderita penyakit kronis nantinya akan dibawa ke rumah sakit besar seperti Sheikh Zuweid, Arish, dan Suez, sementara pasien dengan kasus-kasus kritis dirujuk ke Kairo.

    WHO memperkirakan sekitar 2.500 anak di Gaza yang membutuhkan perawatan medis mendesak akan diangkut ke Mesir.

    Lebih lanjut, selain membebaskan tawanan Palestina dalam kesepakatan gencatan senjata PM Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan penduduk Jalur Gaza utara untuk kembali ke rumah mereka mulai Senin (27/1/2025) pagi.

    Melalui kebijakan tersebut, diperkirakan sekitar 650.000 warga Palestina yang mengungsi di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza akan kembali ke rumah mereka di utara awal pekan ini.

    Ramainya antusias warga Palestina yang ingin kembali ke Gaza Utara, membuat mobil, truk, dan gerobak keledai yang penuh dengan perabotan dan barang-barang pribadi tampak antrean panjang

    Ini adalah momen bersejarah bagi seluruh warga Palestina untuk menyaksikan kembalinya 1,5 juta warga Palestina yang telah mengungsi secara paksa sejak awal perang.

    (Tribunnews.com / Namira)