Negara: Jalur Gaza

  • Kepala IDF Eyal Zamir Pecat Juru Bicara Daniel Hagari – Halaman all

    Kepala IDF Eyal Zamir Pecat Juru Bicara Daniel Hagari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lembaga penyiaran publik Israel melaporkan pada hari Jumat, 7 Februari 2025, bahwa Juru Bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, telah dipecat oleh Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir.

    Keputusan ini diumumkan melalui media KAN dan dikutip oleh Anadolu Agency.

    Hagari dan Zamir sepakat bahwa pengunduran diri Hagari akan terealisasi dalam beberapa minggu mendatang, setelah itu ia memilih untuk pensiun dari militer Israel.

    Pemecatan ini merupakan langkah besar pertama Zamir setelah dilantik sebagai Kepala IDF, menggantikan Herzi Halevi.

    Sejak Januari 2025, ketegangan antara Hagari dan Menteri Pertahanan Israel, Katz, semakin meningkat.

    Katz menginstruksikan Halevi untuk bekerja sama dalam penyelidikan oleh pengawas keuangan negara terkait peristiwa yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

    Namun, alasan pasti di balik pemecatan Hagari belum diungkapkan oleh media Israel.

    Masalah Internal di IDF

    Militer Israel mengakui adanya masalah internal terkait perang di Gaza, namun menegaskan bahwa isu ini seharusnya tidak dipublikasikan dan bisa diselesaikan melalui dialog langsung antara menteri pertahanan dan kepala staf.

    Surat kabar Yedioth Ahronot menyebut keputusan pemecatan ini sebagai sesuatu yang mengejutkan, mengingat tidak ada pejabat militer senior yang diberhentikan sejak 7 Oktober 2023.

    Media juga mempertanyakan kemungkinan adanya campur tangan politik dalam keputusan ini.

    Kepergian Hagari terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik di Israel.

    Sejak serangan mematikan yang dilancarkan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 48.400 warga Palestina dilaporkan tewas, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

    Lebih dari 111.800 lainnya terluka akibat agresi tersebut.

    Meskipun serangan telah dihentikan sesuai kesepakatan gencatan senjata yang berlaku pada 19 Januari 2025, situasi di wilayah tersebut tetap tegang.

    Pemecatan Daniel Hagari dari jabatannya sebagai juru bicara IDF mencerminkan konflik internal yang semakin mendalam di dalam militer Israel.

    Keputusan ini diambil di tengah situasi yang kompleks, baik di lapangan maupun dalam politik domestik, yang menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh angkatan bersenjata Israel saat ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jubir IDF Daniel Hagari Dipecat, Konflik Internal Militer Israel Terungkap – Halaman all

    Jubir IDF Daniel Hagari Dipecat, Konflik Internal Militer Israel Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lembaga penyiaran publik Israel melaporkan pada hari Jumat (7/3/2025) bahwa tentara Israel memecat juru bicaranya Daniel Hagari.

    “Kepala Staf Angkatan Darat Israel Eyal Zamir memutuskan untuk memberhentikan juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, dari jabatannya,” lapor media KAN, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Menurut KAN, Hagari dan Zamir sepakat bahwa keputusan pengunduran diri jubir IDF ini baru akan terealisasi pada beberapa minggu mendatang.

    Setelah resmi keluar dari jabatannya, Hagari memilih untuk pensiun dari militer Israel.

    “Juru bicara militer sepakat dengan Kepala Staf Eyal Zamir bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya dalam beberapa minggu mendatang dan pensiun dari militer Israel,” tambahnya.

    Ini menjadi keputusan besar pertama kalinya Zamir setelah menjabat sebagai kepala IDF.

    Seperti diketahui, Zamir baru saja menjabat sebagai kepala IDF menggantikan Herzi Halevi yang mengundurkan diri.

    KAN melaporkan bahwa Hagari dalam posisi yang tidak aman dalam beberapa bulan ini.

    Hal ini terjadi lantaran ketegangan yang terjadi antara Hagari dengan Menteri Perathanan Israel Katz dan tidak setuju dengan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Ketegangan keduanya semakin terlihat sejak Januari tahun ini.

    Di mana Katz menginstruksikan Halevi untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan oleh pengawas keuangan negara atas peristiwa 7 Oktober 2023.

    Namun alasan lebih jelasnya tidak diungkapkan oleh media Israel.

    Mereka hanya mengatakan bahwa militer Israel sedang mengalami masalah internal terkait perang di Gaza.

    Atas permasalahan ini, militer Israel memberikan tanggapan publik.

    Menurut militer Israel, masalah internal ini tidak seharusnya menjadi konsumsi publik dan bisa segera diselesaikan.

    “Masalah seperti itu harus diselesaikan melalui dialog langsung antara menteri pertahanan dan kepala staf, bukan melalui media,” katanya.

    Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menggambarkan keputusan itu sebagai sesuatu yang mengejutkan.

    Menurut media Israel ini, sejak 7 Oktober 2023, tidak ada pejabat militer senior yang diberhentikan, dikutip dari Palestine Chronicle.

    Media Israel ini justru menanyakan motif pemecatan Hagari dan kemungkinan adanya campur tangan politik atas keputusan ini.

    Kepergian Hagari juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di tengah politik Israel.

    Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2024.

    Serangan ini menyebabkan lebih dari 48.400 warga Palestina telah terbunuh.

    Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

    Lebih dari 111.800 warga Palestina terluka akibat agresi Israel.

    Namun sejak kesepakatan gencatan senjata, serangan Israel telah dihetikan sesuai kesepakatan yang berlaku pada 19 Januari 2025.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Daniel Hagari dan Konflik Palestina vs Israel

  • Hari Perempuan Internasional, Hamas Kecam Israel yang Tewaskan 12.000 Wanita Gaza: Noda Kemanusiaan – Halaman all

    Hari Perempuan Internasional, Hamas Kecam Israel yang Tewaskan 12.000 Wanita Gaza: Noda Kemanusiaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2025, Hamas mengutuk pembunuhan lebih dari 12.000 perempuan Palestina di Gaza oleh Israel, menyebutnya sebagai “noda kemanusiaan.”

    “Pembunuhan 12.000 perempuan di Gaza, cedera dan penangkapan ribuan lainnya, serta pengungsian ratusan ribu orang merupakan noda kemanusiaan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari PressTV.

    Hamas menambahkan bahwa perempuan Palestina yang diculik mengalami penyiksaan psikologis dan fisik, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma serta konvensi internasional.

    Kelompok tersebut juga menyoroti standar ganda negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, dalam menangani kasus penculikan terhadap perempuan Palestina.

    Pernyataan ini muncul setelah Kepala Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza, Salama Maarouf, mengungkapkan bahwa 12.316 perempuan telah terbunuh akibat perang di Gaza.

    “Hari Perempuan bertepatan dengan berlanjutnya pengepungan Israel dan penghentian bantuan, sementara perempuan di Gaza hidup dalam kondisi kemanusiaan yang mengerikan, menderita kelaparan dan kehausan,” ujar Maarouf.

    Menurut data pemerintah Gaza, serangan Israel juga menyebabkan 2.000 perempuan dan anak perempuan mengalami cacat permanen akibat amputasi.

    Selain itu, 13.901 perempuan menjadi janda, sedikitnya 17.000 ibu kehilangan anak mereka, dan lebih dari 50.000 perempuan hamil mengalami keguguran.

    Israel melancarkan serangan di Gaza pada awal Oktober 2023 setelah Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya yang berbasis di Gaza meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai respons terhadap penindasan Israel terhadap warga Palestina selama puluhan tahun.

    Perang ini telah menyebabkan kematian sedikitnya 48.446 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 111.852 orang lainnya.

    Upaya Perpanjangan Gencatan Senjata

    Di hari yang sama, tank-tank Israel melepaskan tembakan di Rafah, Gaza selatan, di tengah upaya perpanjangan gencatan senjata.

    Mengutip The New Arab, sedikitnya dua warga Palestina tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan sekelompok orang di daerah tersebut.

    Sementara itu, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menolak seruan internasional untuk mencabut blokade selama seminggu di Jalur Gaza.

    Quds Press Agency melaporkan bahwa kendaraan militer Israel melakukan serangan intensif di lingkungan al-Salam, sebelah timur kota Rafah.

    Di sisi lain, delegasi Hamas tiba di Kairo pada Jumat (7/3/2025) untuk membahas perjanjian gencatan senjata dan mendorong negosiasi guna memasuki tahap kedua kesepakatan tersebut, menurut pernyataan otoritas informasi Mesir.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Houthi Gertak Israel, Ancam Bakal Hujani Laut Merah Pakai Rudal jika Blokade Gaza Tak Dicabut – Halaman all

    Houthi Gertak Israel, Ancam Bakal Hujani Laut Merah Pakai Rudal jika Blokade Gaza Tak Dicabut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan Houthi di Yaman mengultimatum Israel, mengancam akan melanjutkan serangan ke kapal-kapal Israel yang melintas di Laut Merah.

    Ancaman itu dilontarkan Houthi jika Israel tidak segera mencabut blokade pangan dan bantuannya ke Gaza dalam waktu empat hari.

    “Jika musuh Israel terus mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan terus menutup sepenuhnya penyeberangan serta mencegah masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza, kami akan melanjutkan operasi angkatan laut kami terhadap musuh Israel, dan kami akan menghadapi pengepungan dengan pengepungan,” tegas Pemimpin kelompok Ansar Allah atau Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengutip Palestine Chronicle.

    “Kami umumkan ke seluruh dunia bahwa kami akan memberikan masa tenggang empat hari. Ini adalah masa tenggang bagi para mediator dalam upaya mereka,” imbuhnya.

    Houthi menuding Israel telah menghindari kewajibannya terkait berkas kemanusiaan, bahkan Israel dengan sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata.

    Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap Hamas yang menunjukkan komitmen memenuhi tanggung jawabnya berdasarkan perjanjian tersebut.

    Alasan tersebut yang membuat Houthi murka, hingga mengancam akan menghujani Laut Merah dengan rudal jika Israel tak kunjung mencabut blokade Gaza.

    Merespon tindakan Houthi, Gerakan Perlawanan Palestina Hamas memuji militan Yaman tersebut.

    Hamas mengatakan bahwa keputusan Houthi adalah “perpanjangan dari dukungan dan dukungan yang diberikan selama perang pemusnahan di Jalur Gaza.”

    Netanyahu Gunakan Blokade Untuk Tekan Hamas

    Tindakan keras Houthi diambil di tengah terhentinya negosiasi mengenai tahap selanjutnya dari perjanjian gencatan senjata, yang telah mengakhiri perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza.

    Bersamaan dengan itu Israel mengumumkan keputusannya mencegah bantuan memasuki Gaza pada tanggal 2 Maret, hari yang sama dengan berakhirnya tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama 42 hari.

    Netanyahu berdalih pemblokiran dilakukan untuk menekan Hamas agar menyetujui usulan utusan Donald Trump, Steve Witkoff terkait perpanjangan gencatan senjata yang diajukan oleh

    Dalam persyaratan tersebut AS dan Israel menginginkan agar tahap pertama gencatan senjata yang berakhir pada 1 Maret 2025 diperpanjang hingga Paskah.

    Namun Hamas menolak perpanjangan sementara yang diusulkan oleh utusan Donald Trump, Steve Witkoff, karena mereka merasa bahwa proposal tersebut tidak memenuhi tujuan utama mereka dalam hal pembebasan Palestina.

    Dalam konteks ini, Hamas lebih memilih untuk melanjutkan perjuangan mereka secara langsung, tanpa kompromi yang dirasa merugikan posisi mereka.

    Hamas bersikeras bahwa negosiasi harus segera berlanjut ke fase kedua.

    Yaitu mencakup penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

    Perselisihan inilah yang membuat kesepakatan gencatan senjata tahap satu berakhir, Israel yang murka lantas menghentikan masuknya semua barang dan pasokan bantuan ke Jalur Gaza mulai dari Minggu (2/3/2025).

    Gaza Kiamat Pangan dan Alat Medis

    Imbas blokade yang dilakukan Israel warga Gaza terancam mengalami kiamat pangan akibat krisis bahan makanan.

    Dalam keterangan resmi PBB yang dikutip dari Arab News, stok bahan makanan yang tersimpan di gudang PBB saat ini hanya cukup untuk menjaga dapur umum selama kurang dari dua minggu, 

    Hal tersebut disampaikan usai Israel memblokade bantuan kemanusiaan dan impor bahan pangan yang  masuk ke Jalur Gaza.

    Tak hanya itu Israel juga turut melakukan pemblokiran akses bahan bakar, obat-obatan, dan persediaan penting lainnya.

    Kelompok bantuan, termasuk CARE, melaporkan bahwa truk yang membawa makanan, pasokan medis, dan material tempat berlindung dijadwalkan mencapai Gaza namun telah dihentikan.

    Membuat seluruh rumah sakit di Gaza hampir tidak berfungsi.

    Dr Mohammed Awad, seorang ahli bedah saraf dari Asosiasi Medis Palestina Australia Selandia Baru (PANZMA), menjadi sukarelawan di Khan Younis, bagian selatan Gaza mengatakan kekurangan pasokan medis dasar terlihat jelas di semua rumah sakit di kota tersebut. 

    “Dalam kasus saya, materi ruang operasi sangat kurang. Kami tidak dapat mencapainya saat ini, dan kami harus bekerja dalam kondisi ekstrem,” kata Awad kepada Al Jazirah.

    “Mereka benar-benar mendapat manfaat dari tingkat layanan yang di bawah standar. Mereka melakukan yang terbaik yang mereka bisa dengan apa yang mereka miliki, menggunakan peralatan yang tidak seharusnya mereka gunakan untuk menutupi kekurangan mereka. Semua bantuan untuk rumah sakit harus tiba,” imbuhnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Gaza adalah Milik Rakyat Palestina, Mengubah Statusnya Hanya Akan Membawa Kekacauan

    Gaza adalah Milik Rakyat Palestina, Mengubah Statusnya Hanya Akan Membawa Kekacauan

    PIKIRAN RAKYAT – China tolak usulan AS membeli Gaza, dan telah menyatakan dukungannya terhadap rencana rekonstruksi daerah itu, yang diprakarsai oleh Mesir serta didukung negara-negara Arab lainnya. 

    Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam konferensi pers, Jumat, 7 Maret 2025, mengatakan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina. Pernyataan itu sekaligus menegaskan sikap mereka yang menolak ide Amerika Serikat (AS) soal ‘jual-beli’ Gaza.

    “Gaza adalah milik rakyat Palestina. Gaza merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Palestina. Mengubah statusnya dengan cara paksa tidak akan membawa perdamaian, melainkan hanya kekacauan baru,” ujar Wang Yi, dilihat dari Echina News di X (Twitter), Sabtu, 8 Maret 2025.

    China supports the plan for restoring peace in #Gaza initiated by Egypt and other Arab countries, Chinese Foreign Minister Wang Yi said on Friday.

    Gaza belongs to the Palestinian people, and is an inseparable part of the Palestinian territory. Changing the status of Gaza by… pic.twitter.com/rx4jU4ISex

    — China News 中国新闻网 (@Echinanews) March 7, 2025

    Pada KTT darurat di Kairo lalu, para pemimpin Arab menolak pemindahan paksa rakyat Palestina dari Jalur Gaza sebagaimana usulan AS, dan mendukung rencana senilai 53 miliar dolar AS untuk membangun kembali wilayah tersebut.

    China Dorong Prinsip Keadilan

    Menteri Wang mengatakan, Beijing mendukung penuh rencana untuk memulihkan perdamaian di Gaza, yang diprakarsai oleh Mesir dan negara-negara Arab lainnya.

    “Keinginan rakyat tidak boleh dilawan, dan prinsip keadilan tidak boleh ditinggalkan,” ujarnya, menyusul pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China.

    Wang lantas mendesak komunitas internasional untuk mendorong gencatan senjata yang komprehensif dan permanen, meningkatkan bantuan kemanusiaan, menegakkan prinsip ‘Palestina merdeka’, serta berkontribusi pada rekonstruksi Gaza.

    “Tanpa perdamaian di Timur Tengah, dunia tidak akan stabil. Masalah Palestina selalu berada di inti permasalahan Timur Tengah,” demikian pernyataan Wang.

    Kemerdekaan Palestina

    Menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap kemerdekaan Palestina, Wang mengatakan bahwa komunitas internasional harus lebih fokus pada solusi dua negara.

    “Semua faksi Palestina perlu mewujudkan Deklarasi Beijing untuk mencapai persatuan dan penguatan diri. Semua pihak di Timur Tengah perlu mengesampingkan perbedaan untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Wang.

    Ia juga menekankan bahwa China adalah mitra strategis bagi negara-negara Timur Tengah.

    Wang memastikan, Beijing akan terus berjuang dengan tekad bulat, demi keadilan, perdamaian, dan pembangunan bagi rakyat di kawasan Gaza. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bidik Gaza, Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bentuk Dua Brigade Baru, 2025 Tahun Perang – Halaman all

    Bidik Gaza, Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bentuk Dua Brigade Baru, 2025 Tahun Perang – Halaman all

    Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bikin Brigade Tank Tambahan, 2025 Tahun Perang!

     

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Staf baru Angkatan Darat Israel (IDF), Eyal Zamir, dilaporkan langsung merombak struktur kepemimpinan IDF beberapa jam setelah menduduki jabatannya, menggantikan Herzi Halevi yang mengundurkan diri.

    Anadolu, mengutip media Israel, Jumat (7/3/2025) melaporkan kalau Eyal Zamir memutuskan untuk menunjuk Mayor Jenderal Yaniv Asor sebagai komandan Komando Selatan, dan Itzik Cohen sebagai kepala Divisi Operasi dan mempromosikannya ke pangkat Mayor Jenderal.

    “Kepala Staf baru IDF juga menyetujui perubahan struktural di militer Israel, dengan menganggap tahun 2025 sebagai “tahun perang, dengan fokus pada Gaza dan Iran,” menurut media Israel dikutip Anadolu.

    Sebelumnya pada Rabu malam, Eyal Zamir secara resmi menduduki jabatannya, menggantikan Halevi, yang mengundurkan diri pada Januari, dan mengumumkan tanggung jawabnya atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Upacara pelantikan Zamir berlangsung di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, di hadapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dan Herzi Halevi.

    “Setelah resmi mengemban tugasnya, Zamir mengadakan pertemuan pertamanya dengan Forum Staf Umum IDF , di mana ia menyampaikan arahan dan keputusan utama,” menurut laporan Channel 14 Israel.

    LARAS TANK MERKAVA – Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Bentuk Dua Brigade Baru IDF

    Menurut sumber yang sama, Zamir mengumumkan penunjukan Mayor Jenderal (Cadangan) Sami Turgeman sebagai kepala tim yang akan dibentuk untuk memeriksa investigasi atas peristiwa 7 Oktober, mengambil pelajaran darinya, dan menyerahkan laporan langsung kepadanya.

    Eyal Zamir, dilaporkan memerintahkan pembentukan brigade tank baru IDF, di samping pembentukan brigade infanteri baru.

    “Zamir memutuskan untuk membubarkan “Divisi Strategi dan Iran” yang dibentuk pada tahun 2020. Dia lalu memutuskan membentuk brigade tank tambahan, mempelajari pembentukan brigade infanteri tambahan, dan menyusun kembali unit pengintaian lapis baja yang sudah dibongkar,” menurut laporan media Israel tersebut.

    Dalam pertemuan tersebut, Eyal Zamir mengatakan kalau 2025 akan menjadi “tahun perang. Dengan fokus pada Gaza dan Iran serta mempertahankan dan memperdalam pencapaian di bidang lain,” menurut Channel 14.

    AGRESI – Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar) (khaberni/tangkap layar)

    Depak Daniel Hagari

    Eyal Zamir, juga memutuskan untuk memberhentikan tugas juru bicara IDF, Daniel Hagari, dalam beberapa minggu mendatang, menurut apa yang dilaporkan oleh Channel 14 Israel.

    Koresponden saluran tersebut melaporkan kalau, “Zamir telah membuat keputusan untuk menggantikan Hagari, dan diharapkan seorang perwira tempur dari pasukan darat akan ditunjuk untuk posisi ini dalam waktu dekat.” 

    Pada bulan Maret 2024, sejumlah pejabat senior dalam perangkat propaganda dan media IDF mengundurkan diri, dipimpin oleh Kolonel Shlomit Miller-Butbul, yang dianggap sebagai orang kedua dalam komando di Departemen Juru Bicara IDF setelah Daniel Hagari.

    Selain itu ada juga pengunduran diri Moran Katz, kepala departemen komunikasi di Unit Juru Bicara IDF, dan Letnan Richard Hecht, juru bicara IDF untuk urusan media luar negeri.

    Sebelum menduduki jabatan juru bicara “angkatan darat”, Hagari adalah komandan unit “Shayetet 13”, menjabat sebagai asisten mantan Kepala Staf Gadi Eisenkot, dan juga merupakan bagian dari tim inti Menteri Benny Gantz.

    Perlu dicatat kalau media Israel sebelumnya telah meliput keterkejutan yang dialami IDF setelah serangkaian pengunduran diri besar-besaran para petingginya.

    Herzi Halevi, Kepala Staf, adalah orang pertama yang mengundurkan diri, diikuti oleh sejumlah pemimpin militer, termasuk kepala Divisi Operasi di IDF, Oded Basiuk, yang mengundurkan diri setelah gagal mengusir serangan 7 Oktober 2023.

    Siap Kembali Perang ke Gaza

    Eyal Zamir, juga mengatakan bahwa tentara Israel harus memutuskan pertempuran melawan Hamas.

    Dia mengindikasikan, IDF segera mengerahkan kembali pasukan ke Gaza guna kembali berperang dengan tujuaan utama pembebasan sandera Israel di tangan Hamas.

    “Kami sedang bersiap untuk kembali bertempur dan masalah penculikan menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.

    Situs Israel, Walla melaporkan kalau Zamir merencanakan manuver skala besar di Jalur Gaza dan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas.

    PANGLIMA PERANG BARU – Kepala Staf baru Militer Israel (IDF), Eyal Zamir. Pergantian panglima perang ini dilaporkan akan mengubah sifat pertempuran di Gaza, sebuah sinyal yang mengindikasikan Israel tak mau meneruskan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Pajang Foto Sandera Israel di Markas IDF

    Kepala Staf baru IDF juga menanggapi soal sandera Israel yang masih berada di tangan Hamas di Gaza dengan mengatakan bahwa, “Kepulangan mereka merupakan kewajiban moral”.

    Dia juga mengatakan kalau “tentara Israel akan berupaya untuk membawa mereka semua kembali.”

    Ia mengatakan, foto-foto para tahanan tersebut akan dipajang di kantor Kepala Staf hingga mereka kembali.

    Selama kariernya, Zamir memegang posisi militer terkemuka, termasuk Wakil Kepala Staf, Panglima Wilayah Selatan, dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan.

    Zamir diketahui dekat dengan Netanyahu dan Katz, dan juga dipandang sebagai sosok yang memiliki hubungan kuat dengan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant.

    Pengangkatannya ke jabatan terjadi pada momen kritis kelanjutan gencatan senjata.

    Israel mengatakan pihaknya sedang bersiap untuk melanjutkan perang di Gaza meskipun ada perjanjian gencatan senjata sejak 19 Januari.

    Minggu tengah malam lalu, 28 Februari 2025, tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang berlangsung selama 42 hari, secara resmi berakhir tanpa persetujuan Israel untuk memasuki tahap kedua dan mengakhiri perang.

     

    (oln/khbrn/anadolu/chn14/*)

     
     

  • China Dukung Rusia-Ukraina Damai dan Tolak Rencana AS-Israel di Jalur Gaza – Halaman all

    China Dukung Rusia-Ukraina Damai dan Tolak Rencana AS-Israel di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – China mendukung perdamaian antara Rusia dan Ukraina serta penyelesaian konflik Israel dan Palestina.

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan China menegaskan hubungan China dan Rusia stabil dan tidak tunduk pada campur tangan negara lain.

    “China menyambut baik dan mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian,” kata Wang Yi pada konferensi pers tahunan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing, Jumat (7/3/2025).

    Wang Yi menegaskan China akan menjadi kekuatan yang adil dan berupaya menyelesaikan masalah-masalah dengan karateristik China serta bekerja sama dengan negara-negara berkembang.

    Terkait hubungan China dan Amerika Serikat, Wang Yi menekankan kedua negara saling menghormati.

    “Kami saling menghormati harus menjadi prinsip dasar hubungan China-AS,” katanya seraya mengancam bahwa China pasti akan merespons jika Amerika Serikat terus memberikan tekanan padanya, seperti diberitakan RIA Novosti.

    China: Jalur Gaza adalah Bagian Integral Milik Rakyat Palestina

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan suara negara-negara di Timur Tengah.

    Wang Yi mengomentari rencana AS dan Israel untuk menduduki Jalur Gaza serta mengusir penduduk Palestina dari wilayah tersebut.

    “Kekuatan apa pun yang mengubah status Gaza hanya akan mengarah pada keadaan ketidakstabilan baru karena Jalur Gaza adalah milik rakyat Palestina,” kata Wang Yi.

    Ia menekankan jika negara-negara besar peduli terhadap Jalur Gaza, mereka seharusnya mendorong gencatan senjata permanen dan berkontribusi pada rekonstruksi Jalur Gaza.

    “Masalah Palestina adalah inti dari masalah Timur Tengah,” ujarnya, seperti diberitakan Al Araby.

    Menteri Luar Negeri China juga menyatakan dukungannya terhadap rencana Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza. 

    “Prioritasnya haruslah solusi dua negara antara Israel dan Palestina untuk memastikan kemampuan mereka untuk hidup bersama secara harmonis,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa setiap perubahan yang dipaksakan pada situasi di Jalur Gaza hanya akan menciptakan lebih banyak ketidakstabilan.

    Wang Yi juga menekan jika negara-negara besar benar-benar khawatir dengan situasi di Jalur Gaza, mereka akan berupaya meningkatkan bantuan kemanusiaan dan bukan berupaya mengusir penduduknya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Hamas Desak Trump Bertemu Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Minta Hormati Seperti ke Sandera Israel – Halaman all

    Hamas Desak Trump Bertemu Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Minta Hormati Seperti ke Sandera Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk bertemu dengan tahanan Palestina yang dibebaskan selama gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza.

    Desakan ini menyusul pertemuan Donald Trump dengan sandera Israel yang dibebaskan sebelumnya.

    Hamas mengatakan, lebih dari 9.500 tahanan Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

    “Sama seperti dia berbicara tentang penderitaan yang tak tertahankan dari sandera Israel, Presiden AS harus menunjukkan tingkat rasa hormat yang sama kepada tahanan politik Palestina yang dibebaskan dan mengalokasikan waktu untuk bertemu dan mendengarkan cerita mereka,” kata pemimpin senior Hamas, Basem Naim, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Trump, sebagaimana dilansir Arab News.

    Pada Kamis (6/3/2025), Trump bertemu di Ruang Oval dengan delapan mantan sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Tahap pertama perjanjian tersebut menghasilkan pembebasan 33 sandera, termasuk delapan yang telah meninggal, dengan imbalan sekitar 1.800 tahanan Palestina.

    Pada akhir November 2023, 105 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata selama satu minggu dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

    Dari 251 orang yang diculik selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan di Gaza, 34 di antaranya telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.

    Trump Umumkan Rencana Perjalanan ke Arab Saudi

    Sementara itu, Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia berencana untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam satu setengah bulan ke depan.

    “Saya memiliki hubungan yang baik dengan mereka, dan mereka sangat baik.”

    “Namun, mereka akan menghabiskan banyak uang (untuk) perusahaan-perusahaan Amerika untuk membeli peralatan militer dan hal-hal lainnya,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, dikutip dari Al Arabiya.

    Tidak jelas apakah Arab Saudi akan menjadi kunjungan resmi pertamanya ke luar negeri, tetapi Trump telah mengisyaratkan bahwa itu bisa saja terjadi.

    Trump juga mengatakan bahwa ia berharap dapat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Arab Saudi pada suatu saat nanti.

    Namun, Trump tidak mengatakan apakah ia akan melakukannya selama perjalanan mendatang tersebut.

    Setelah dilantik, panggilan pertama Trump dengan pemimpin asing adalah dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

    Selama panggilan itu, MBS memberi tahu Trump bahwa Arab Saudi bersedia berinvestasi $600 miliar di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dilansir Al Jazeera, sudah enam hari sejak semua pasokan bantuan diblokir untuk memasuki Gaza yang dilanda perang oleh tentara Israel, dan pejabat bantuan mengatakan ratusan juta dolar yang dialokasikan untuk wilayah Palestina telah dihentikan oleh pemerintah AS.

    Dengan gencatan senjata Gaza yang kacau, juru bicara militer Hamas mengatakan “perlawanan tetap pada tingkat kesiapan tertinggi untuk semua kemungkinan”.

    Departemen Luar Negeri AS mengatakan rencana yang diajukan oleh Mesir dan para pemimpin Arab  untuk pengelolaan Jalur Gaza pascaperang tidak dianggap “memadai” oleh pemerintahan Trump.

    Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi seorang pejabat senior AS mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas baru-baru ini tentang tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, mengatakan pesan AS kepada Hamas adalah bahwa Washington ingin memulangkan semua orang yang diculik.

    JALUR GAZA – Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 7 Maret 2025 memperlihatkan situasi di Beit Lahia, Gaza. Israel merampungkan persiapan untuk memindahkan warga Gaza. (Wafa)

    Seorang juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan setiap eskalasi militer Israel terhadap warga Palestina kemungkinan akan menyebabkan terbunuhnya sejumlah tawanan.

    Pihak berwenang Israel mengatakan “sejumlah kecil jamaah Muslim” akan diizinkan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Jumat selama bulan suci Ramadan.

    Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengatasi anti-Semitisme dan berjanji akan mendeportasi sejumlah pengunjuk rasa pro-Palestina.

    Axios melaporkan AS akan menggunakan AI untuk mencabut visa mahasiswa yang dianggap sebagai pendukung Hamas.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.440 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza,  sementara 111.845 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui  jumlah korban tewas  menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Trump Akui AS Negosiasi dengan Hamas Bahas Pembebasan Sandera

    Trump Akui AS Negosiasi dengan Hamas Bahas Pembebasan Sandera

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Washington sedang melakukan pembicaraan langsung dengan kelompok Hamas untuk membahas pembebasan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

    Pernyataan Trump ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/3/2025), mengonfirmasi pernyataan Gedung Putih yang sebelumnya menyebut utusan khusus AS terlibat dialog langsung dengan perwakilan Hamas untuk mengamankan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    “Kami tengah berdiskusi dengan Hamas. Kami sedang membantu Israel dalam diskusi tersebut, karena kami sedang membicarakan tentang para sandera Israel,” kata Trump saat berbicara dengan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Kamis (6/3) waktu setempat.

    Gedung Putih sebelumnya menyebut dialog langsung dengan Hamas itu sejalan dengan kepentingan AS.

    Trump, dalam pernyataannya, menegaskan AS tidak akan membayar apa pun untuk pembebasan para sandera tersebut.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Kami tidak melakukan apa pun terkait Hamas. Kami tidak memberikan uang tunai… Anda harus bernegosiasi. Ada perbedaan antara negosiasi dan membayar. Saya ingin membebaskan orang-orang ini,” tegasnya.

    Trump, pada Rabu (5/3) waktu setempat, melontarkan ancaman terbarunya untuk Hamas, dan bahkan Jalur Gaza secara keseluruhan.

    “Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan,” kata Trump.

    “Bebaskan semua sandera sekarang, bukan nanti, dan segera serahkan semua jenazah orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi Anda. Ini peringatan terakhir Anda! Untuk kepemimpinan, sekarang waktunya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih memiliki kesempatan,” ucapnya.

    Trump juga memperingatkan dampaknya terhadap Jalur Gaza secara keseluruhan, di mana hampir seluruh penduduknya mengungsi akibat gempuran tanpa henti militer Israel dalam perang melawan Hamas sejak Oktober 2023.

    “Kepada Rakyat Gaza: Masa depan yang indah menanti, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda menahan para sandera. Jika Anda melakukannya, Anda akan MATI! Ambil keputusan yang CERDAS, BEBASKAN PARA SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYARKAN KEMUDIAN!” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam – Halaman all

    ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam – Halaman all

    Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya

    Tayang: Jumat, 7 Maret 2025 16:45 WIB

    Tangkapan layar ICJ

    PILIH KETUA BARU- Ruang Pengadilan ICJ. Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya menyusul pengunduran diri pendahulunya Nawaf Salam pada bulan Januari. Yuji Iwasawa akan menjabat hingga 5 Februari 2027, menyelesaikan masa jabatan Salam, kata ICJ. 

    ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam

    TRIBUNNEWS.COM- Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya menyusul pengunduran diri pendahulunya Nawaf Salam pada bulan Januari.

    Yuji Iwasawa akan menjabat hingga 5 Februari 2027, menyelesaikan masa jabatan Salam, kata ICJ.

    Salam mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai perdana menteri Lebanon oleh Presiden Joseph Aoun.

    Sebelum bergabung dengan Mahkamah, Iwasawa adalah seorang profesor hukum internasional di Universitas Tokyo dan mengepalai Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia telah menjabat sebagai hakim di ICJ sejak Juni 2018.

    Dia adalah hakim Jepang kedua yang menduduki jabatan presiden ICJ, menurut media setempat.

    Terdiri dari 15 hakim yang dipilih untuk masa jabatan sembilan tahun, ICJ menyelesaikan sengketa hukum antara negara dan memberikan pendapat penasihat tentang pertanyaan hukum yang dirujuk oleh badan-badan PBB.

    Saat ini sedang berlangsung sidang kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel, di mana negara itu menuduh negara pendudukan tersebut melanggar konvensi genosida selama pengeboman Jalur Gaza sejak Oktober 2023. 

    Iwasawa memberikan suara bersama mayoritas dan memutuskan bahwa masuk akal jika tindakan Israel di Gaza dapat dianggap sebagai genosida.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini