Negara: Jalur Gaza

  • Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa mengadakan pembicaraan di Ramallah pada hari Rabu dengan Asisten Menteri Luar Negeri Jepang Ando Toshihide untuk membahas serangan Israel di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.

    Diskusi antara kedua belah pihak membahas perkembangan terkini Palestina dan perang Israel di Gaza serta serangan tentara dan pemukim di Tepi Barat yang diduduki, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

    Mustafa menggarisbawahi pentingnya dukungan internasional bagi upaya mencapai gencatan senjata berkelanjutan di Gaza, memulai rekonstruksi, dan menyatukan semua wilayah Palestina di bawah satu pemerintahan.

    “Mengakhiri pendudukan dan mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan solusi dua negara adalah satu-satunya solusi yang tersisa,” tambahnya.

    Sementara itu, Toshihide menegaskan kembali komitmen teguh Jepang terhadap solusi dua negara dan pentingnya mempertahankan perjanjian gencatan senjata Gaza.

    Ia juga menolak pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut pernyataan tersebut.

    Hampir 50.000 warga Palestina terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

    Di Tepi Barat yang diduduki, setidaknya 937 orang juga tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal selama periode yang sama, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • 7 Update Gaza: Israel Luncurkan Serangan Darat-Houthi Bom Tel Aviv

    7 Update Gaza: Israel Luncurkan Serangan Darat-Houthi Bom Tel Aviv

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika baru terus tercipta dalam konflik Israel dengan milisi penguasa Gaza Palestina, Hamas. Terbaru, Israel mendobrak perjanjian gencatan senjata dan kembali menyerang Gaza sejak Selasa lalu.

    Hingga saat ini, korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai lebih dari 700 jiwa. Langkah ini juga dinilai mengaburkan prospek perdamaian dan juga pembebasan tawanan antara Hamas dan Israel.

    Berikut perkembangan terbaru eskalasi itu sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia dari beberapa sumber, Kamis (20/3/2025):

    1. Israel Luncurkan Serangan Darat

    Militer Israel meminta agar warga membantu mensukseskan pembebasan sandera negara itu yang ditawan oleh milisi penguasa Gaza, Hamas. Mereka juga meminta agar Hamas dapat cepat disingkirkan dari kekuasaan.

    “Militer Israel memulai operasi darat yang ditargetkan di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas perimeter keamanan dan menciptakan penyangga parsial antara Utara dan Selatan,” tambah pernyataan itu, dikutip AFP.

    Pernyataan ini menggemakan kembali peringatan yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menyebut serangan Israel pada Selasa, yang tewaskan 413 warga, adalah ‘baru permulaan’. 

    Ia berjanji akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuan perangnya. Yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera yang ditahan oleh kelompok militan tersebut.

    Secara tegas, Netanyahu menyebut negosiasi gencatan senjata lebih lanjut akan berlangsung ‘di bawah tembakan’. Ini adalah pernyataan pertamanya setelah serangan yang menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari, menjadi hari paling berdarah sejak awal perang pada 2023.

    “Hamas sudah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin berjanji kepada Anda-dan kepada mereka-bahwa ini baru permulaan,” ujar Netanyahu, sebagaimana dikutip The Guardian.

    2. Gal Gadot Didemo

    Artis Israel Gal Gadot mendapatkan teriakan dari sejumlah pendemo pro Palestina saat dirinya dianugerahkan plakat bintang di Hollywood Walk of Fame, Los Angeles. Sejumlah pendemo memprotes bagaimana artis yang sangat pro Israel itu mendapatkan penghargaan bergengsi.

    “Kita harus memboikot segalanya yang dimiliki Israel, termasuk seni dan budaya. Orang ini tidak pantas mendapatkan bintang di Hollywood Walk of Fame,” kata seorang demonstran bernama Chadi Darwish.

    3. Mesir-Qatar Buka Suara

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty berdiskusi dengan PM Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, terkait situasi terkini di Gaza. Keduanya, yang merupakan mediator Israel-Hamas membahas langkah yang dapat diambil untuk terciptanya gencatan senjata lanjutan.

    “Para diplomat tinggi, yang negaranya merupakan mediator utama dalam negosiasi antara Israel dan Hamas, membahas upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Gaza dan menerapkan tiga fase yang digariskan, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

    “Mereka juga menjajaki cara-cara untuk memajukan rencana rekonstruksi Gaza yang dipimpin Arab,” tambahnya.

    “Kedua menteri sepakat tentang pentingnya melanjutkan koordinasi bersama antara kedua negara untuk menahan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut dan untuk bekerja sama menuju peluncuran penyelesaian politik yang memastikan stabilitas regional jangka panjang melalui pembentukan negara Palestina sebagai resolusi akhir untuk konflik tersebut.”

    4. Israel Latihan Militer di Dataran Tinggi Golan

    Militer Israel mengumumkan akan mengerahkan lebih banyak pasukan dan kendaraan ke wilayah yang diduduki untuk latihan militer. Bahkan mereka melakukan latihan khusus di dataran tinggi Golan.

    “Ledakan diperkirakan akan terdengar,” kata militer dalam sebuah posting di X. “Tidak ada ancaman keamanan.”

    Sejak jatuhnya rezim Bashar Al Assad di Suriah pada bulan Desember, militer Israel telah menguasai lebih banyak wilayah Suriah, bergerak ke zona penyangga yang dipatroli PBB yang telah memisahkan kedua negara sejak tahun 1974.

    5. Politisi Israel Lawan Demo Tolak Perang

    Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, sayap kanan Israel yang baru diangkat kembali, menuduh warga Israel yang memprotes  Netanyahu dan perang Gaza sebagai pihak yang menentang Israel. Menteri ultranasionalis itu mengomentari demonstrasi di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem Barat pada hari Rabu, di mana seorang pemimpin protes terdengar membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Jerman di masa perang Adolf Hitler.

    “Para aktivis ‘protes’ sudah lama tidak lagi hanya menentang pemerintah dan Perdana Menteri. Mereka telah sepenuhnya menentang Negara Israel,” kata Ben-Gvir dalam sebuah unggahan di media sosial.

    6. Trump Deportasi Mahasiswa Pro Palestina

    Otoritas imigrasi AS telah menahan seorang pria India bernama Badar Khan Suri yang sedang belajar di Universitas Georgetown di Washington DC. Mereka saat ini berusaha mendeportasinya karena diduga menyebarkan propaganda pro-Hamas.

    “Agen federal menangkap Suri di luar rumahnya di Rosslyn, Virginia, pada Senin malam. Ia ditahan di Alexandria, Louisiana, sambil menunggu tanggal sidang di pengadilan imigrasi,” kata pengacaranya.

    Menurut pernyataan yang dibagikan kepada Fox News, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menuduh Suri memiliki hubungan dengan Hamas. Ia juga dituding menyebarkan propaganda pro-Hamas dan anti-Semitisme di media sosial.

    DHS tidak mengutip bukti untuk klaimnya terhadap Suri, yang merupakan peneliti pascadoktoral di Alwaleed Bin Talal Center for Muslim-Christian Understanding di Georgetown, tinggal di AS dengan visa pelajar dan menikah dengan warga negara Amerika. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menetapkan bahwa aktivitas Suri “membuatnya dapat dideportasi”.

    7. Houthi Serang Bandara Israel

    Milisi Yaman yang juga merupakan sekutu Hamas, Houthi, mengatakan mereka melakukan serangan rudal yang menargetkan bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Hal ini disampaikan langsung Juru bicara Houthi Yahya Saree.

    “Angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2,” katanya,

    Saree mengatakan operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya. Namun ua tak menjelaskan lebih lanjut.

    (sef/sef)

  • Bentuk Dukungan terhadap Palestina, PBNU-MUI Imbau Lanjutkan Boikot Produk

    Bentuk Dukungan terhadap Palestina, PBNU-MUI Imbau Lanjutkan Boikot Produk

    Jakarta: Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara tegas menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Seruan ini tidak hanya berbasis prinsip keagamaan, tetapi juga dianggap selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia.

    Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa yang berisi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan Israel dan gerakan Zionis. 

    “Komisi Fatwa MUI sudah menyatakan sikap bahwa kita boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari menolak dosa dan permusuhan karena Alquran jelas menyatakan, ‘Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa. Jangan dalam dosa dan permusuhan’,” kata Kiai Anwar di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

    Kiai Anwar menambahkan, aksi Israel yang diduga melakukan pencaplokan wilayah, genosida, dan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kezaliman yang tidak bisa dibiarkan. 

    “Membeli produk yang membantu kekuatan sangat zalim seperti ini dengan tegas dilarang oleh Alquran, dilarang oleh Allah,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari nilai-nilai pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

    “Masalah Palestina adalah bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri, tapi melihat bangsa-bangsa di dunia juga merdeka,” kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya, pada acara Iftar Talk bertema ‘Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump’ yang digelar oleh Institute for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 

     

    Dukungan MUI dan PBNU ini sejalan dengan sejarah panjang Indonesia yang sejak era Presiden Soekarno konsisten membela Palestina. Sejarah mencatat bahwa pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia menjadi salah satu penggagas resolusi anti-kolonialisme yang salah satunya menyebut isu Palestina. 

    Kini, di tengah pelanggaran Israel atas kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemboman kembali atas wilayah tersebut, maka peran publik Indonesia dalam membela Palestina harus tetap dijalankan. Terutama aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

    “Saya ingin menyerukan kepada masyarakat untuk secara bersungguh-sungguh istiqomah melakukan boikot dengan tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim di sela acara ‘Taujihat Palestina: Membasuh Luka Palestina 2025’ yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

    “Ini sangat penting karena menjadi salah satu cara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Prof. Sudarnoto, menambahkan.

    Sebagai panduan bagi umat, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah melakukan penelitian mendalam dan merilis daftar 10 produk yang layak diboikot. Daftar ini disusun berdasarkan bukti dan argumen kuat mengenai keterkaitan perusahaan-perusahaan tersebut dengan dukungan terhadap Israel. YKMI pun mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi sebagai bentuk solidaritas Palestina.

    Jakarta: Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara tegas menyuarakan dukungan bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Seruan ini tidak hanya berbasis prinsip keagamaan, tetapi juga dianggap selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menolak penjajahan di atas dunia.
     
    Ketua Umum MUI, KH Anwar Iskandar, menegaskan bahwa MUI telah mengeluarkan fatwa yang berisi kewajiban bagi umat Islam untuk memboikot produk-produk yang memiliki afiliasi dengan Israel dan gerakan Zionis. 
     
    “Komisi Fatwa MUI sudah menyatakan sikap bahwa kita boikot produk-produk yang berafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari menolak dosa dan permusuhan karena Alquran jelas menyatakan, ‘Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan taqwa. Jangan dalam dosa dan permusuhan’,” kata Kiai Anwar di Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.

    Kiai Anwar menambahkan, aksi Israel yang diduga melakukan pencaplokan wilayah, genosida, dan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kezaliman yang tidak bisa dibiarkan. 
     
    “Membeli produk yang membantu kekuatan sangat zalim seperti ini dengan tegas dilarang oleh Alquran, dilarang oleh Allah,” ucapnya.
     
    Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan amanat dari nilai-nilai pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
     
    “Masalah Palestina adalah bagian dari concern Proklamasi Kemerdekaan. Kita mau merdeka bukan hanya merdeka sendiri, tapi melihat bangsa-bangsa di dunia juga merdeka,” kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya, pada acara Iftar Talk bertema ‘Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump’ yang digelar oleh Institute for Humanitarian Islam di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 
     
     

     
    Dukungan MUI dan PBNU ini sejalan dengan sejarah panjang Indonesia yang sejak era Presiden Soekarno konsisten membela Palestina. Sejarah mencatat bahwa pada Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia menjadi salah satu penggagas resolusi anti-kolonialisme yang salah satunya menyebut isu Palestina. 
     
    Kini, di tengah pelanggaran Israel atas kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pemboman kembali atas wilayah tersebut, maka peran publik Indonesia dalam membela Palestina harus tetap dijalankan. Terutama aksi boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.
     
    “Saya ingin menyerukan kepada masyarakat untuk secara bersungguh-sungguh istiqomah melakukan boikot dengan tidak membeli produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim di sela acara ‘Taujihat Palestina: Membasuh Luka Palestina 2025’ yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
     
    “Ini sangat penting karena menjadi salah satu cara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Prof. Sudarnoto, menambahkan.
     
    Sebagai panduan bagi umat, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah melakukan penelitian mendalam dan merilis daftar 10 produk yang layak diboikot. Daftar ini disusun berdasarkan bukti dan argumen kuat mengenai keterkaitan perusahaan-perusahaan tersebut dengan dukungan terhadap Israel. YKMI pun mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi sebagai bentuk solidaritas Palestina.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • RS Indonesia di Gaza Penuh Korban Serangan Israel

    RS Indonesia di Gaza Penuh Korban Serangan Israel

    Foto Health

    REUTERS/Abd Elhkeem Khaled – detikHealth

    Kamis, 20 Mar 2025 18:38 WIB

    Gaza – Sudah lebih dari 404 warga Palestina tewas akibat serangan udara terbaru Israel ke Jalur Gaza. Sejumlah korban dilarikan ke RS Indonesia di Gaza.

  • Hamas Diklaim Rela Terima Usul Apa Saja asalkan Gencatan Senjata di Gaza Dilanjutkan – Halaman all

    Hamas Diklaim Rela Terima Usul Apa Saja asalkan Gencatan Senjata di Gaza Dilanjutkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas diklaim berkata kepada para juru penengah bahwa pihaknya bersedia menerima usul apa pun perihal pembebasan sandera Israel.

    Namun, usul itu harus menyertakan satu syarat, yakni gencatan senjata di Jalur Gaza dilanjutkan.

    Klaim tersebut disampaikan oleh media Al Araby Al Jadeed, sebuah media Qatar berbasis di Inggris, pada hari Kamis ini, (20/3/2025).

    Sementara itu, seorang narasumber dari Hamas mengklaim pihaknya tidak menolak usul dari Steve Witkoff, utusan Amerika Serikat (AS), mengenai gencatan senjata.

    Menurut dia, Hamas akan menerima usul itu apabila mengarah kepada kelanjutan gencatan senjata.

    Akan tetapi, Al Araby Al Jadeed mengatakan Witkoff menyangkalnya dan mengejutkan Hamas.

    Narasumber dari Mesir mengindikasikan bahwa delegasi Israel berkunjung ke Kota Kairo selama beberapa jam pada hari Rabu.

    Di sisi lain, delegasi Hamas mungkin tiba di Kairo sehari kemudian untuk berdiskusi dengan para pejabat Mesir.

    Adapun Mesir dilaporkan menyodorkan usul baru tentang gencatan senjata pada hari Selasa. Usul itu meliputi pembebasan sandera berkewarganegaraan AS-Israel bernama Edan Alexander dan pemulangan lima jasad sandera.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. Akan tetapi, Israel telah menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel. (Telegram Quds News Network)

    Sementara itu, KAN News melaporkan Mesir berusaha meyakinkan Hamas agar menyetujui usul Witkoff demi proposal terbaru.

    Dalam proposal itu, sejumlah sandera Israel yang ditahan Hamas dan kelompok perlawanan lainnya di Gaza akan dibebaskan demi menghentikan eskalasi militer.

    Sikap Hamas tidak melunak

    The Jerusalem Post menyebut sikap Hamas tidak melunak meski Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza.

    Hamas belum mengubah sikapnya mengenai persoalan sandera dan gencatan senjata.

    “Tak ada tanda-tanda bahwa Hamas kini mengubah sikapnya mengenai hal itu,” kata seorang pejabat Israel.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel menggelar rapat tiga jam dengan Menteri Pertahanan Israel Katz dan pejabat keamanan senior lainnya pada hari Rabu.

    “Diputuskan untuk meningkatkan level pembalasan, dan aksi-aksi diperkirakan akan meningkat. Apa yang kita lihat, dengan masuknya pasukan darat ke Koridor Netzarim, baru awalnya saja,” kata pejabat Israel.

    Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miki Zohar menyebut saat ini Israel berfokus pada tujuannya, yakni mengakhiri kekuasaan Hamas di Gaza.

    “Israel sudah mengubah pendekatannya terhadap Hamas, dan apa yang kini dialami Hamas dari Israel akan berubah dengan dukungan Amerika. Ada perubahan yang jelas dalam situasi sekarang,” kata Zohar.

    “Israel mencari penyelesaian, yakni memulangkan semua sandera, pengusiran Hamas, pelucutan senjata Hamas, atau, menurut saya, pendudukan penuh Gaza dan kontrol Israel atas Gaza.”

    GAZA RUSAK – Foto yang diambil dari Wafa tanggal 10 Maret 2025 memperlihatkan seseorang yang memandangi gedung-gedung rusak di Jalur Gaza. (Wafa)

    AS usulkan gencatan senjata 50 hari

    Witkoff dilaporkan menyodorkan usul baru gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Usul itu disampaikan beberapa waktu lalu saat dia berkunjung ke Qatar untuk membahas gencatan.

    Menurut narasumber yang mengetahui hal itu, Israel dan Hamas akan mengadakan gencatan selama 50 hari di Jalur Gaza dimulai dari tanggal “1 Maret”.

    Selama gencatan tersebut Hamas akan membebaskan sekitar lima sandera yang masih hidup dan sembilan jasad sandera.

    Gencatan akan berakhir tanggal 20 April dan bakal ada pembicaraan untuk melanjutkan gencatan.

    “Optimistis bahwa perjanjian bisa dicapai,” kata narasumber media Israel itu.

    “Fakta bahwa tim tetap Qatar adalah pertanda baik.”

    Sementara itu, narasumber Yedioth Ahronoth mengatakan Witkoff sangat berkomitmen untuk membebaskan sandera.

    Witkoff disebut menginginkan kesepakatan yang menyeluruh, bukan hanya sebagian.

    “Dia ingin semua sandera dipulangkan. [Presiden AS Donald] Trump juga membahasnya,” kata narasumber itu.

    (*)

  • Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Jadi 510 Orang

    Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Jadi 510 Orang

    Gaza City

    Serangan udara Israel terus menghujani wilayah Jalur Gaza, dengan sedikitnya 70 orang tewas sepanjang Kamis (20/3) waktu setempat. Sejak Tel Aviv melanjutkan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza pada Selasa (18/3), total korban tewas dilaporkan mencapai 510 orang.

    Para petugas medis setempat, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (20/3/2025), mengatakan rentetan serangan udara Israel menargetkan beberapa rumah di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Belum ada komentar terbaru dari Israel soal serangan-serangan ini.

    Pada Rabu (19/3), militer Israel mengumumkan pasukannya telah melanjutkan operasi darat di wilayah Jalur Gaza bagian tengah dan bagian selatan, setelah gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu runtuh.

    Operasi darat itu dilanjutkan sehari setelah gempuran skala besar Israel menewaskan lebih dari 400 orang di Jalur Gaza pada Selasa (18/3) waktu setempat, yang tercatat sebagai serangan udara paling mematikan sejak awal perang pada Oktober 2023.

    Serangan udara Israel berlanjut hingga Kamis (20/3), dengan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil Al-Deqran, menuturkan kepada Reuters bahwa setidaknya 510 warga Palestina tewas dalam tiga hari terakhir.

    Lebih dari separuh korban tewas itu, sebut Al-Deqran, merupakan wanita dan anak-anak.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan operasi darat diluncurkan untuk memperluas kendali Tel Aviv atas Koridor Netzarim, yang membelah Jalur Gaza menjadi dua, dan merupakan manuver “terfokus” yang bertujuan menciptakan zona penyangga parsial antara bagian utara dan bagian selatan daerah kantong Palestina itu.

    Hamas, dalam tanggapannya, menyebut operasi darat Israel dan penyerbuan ke Koridor Netzarim sebagai “pelanggaran baru dan berbahaya” terhadap perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan.

    Hamas menegaskan komitmen terhadap kesepakatan itu dan meminta para mediator untuk “memikul tanggung jawab mereka”.

    Seorang pejabat Hamas, yang tidak disebut namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa para mediator telah meningkatkan upaya dengan kedua pihak yang berperang, namun sejauh ini “belum ada terobosan yang dibuat”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Israel Mulai Lagi Operasi Darat di Gaza, Keluarkan Peringatan Terakhir bagi Warga Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel kembali membombardir Gaza dan melancarkan operasi darat pada Kamis (20/3/2025).

    Israel juga mengeluarkan apa yang disebutnya sebagai “peringatan terakhir” bagi warga Palestina untuk mengembalikan sandera dan menyingkirkan Hamas dari kekuasaan.

    Serangan baru itu menghancurkan ketenangan relatif yang telah terjadi sejak gencatan senjata diberlakukan pada pertengahan Januari 2025.

    Serangan udara besar-besaran mulai membombardir Gaza pada Selasa (18/3/2025) dini hari, yang menewaskan lebih dari 400 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu.

    Tim penyelamat Gaza mengatakan sebanyak 10 orang tewas dalam pemboman menjelang fajar di dekat Khan Yunis, Kamis.

    Pada Rabu (19/3/2025), militer Israel mengumumkan telah melanjutkan operasi darat “di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas perimeter keamanan dan menciptakan penyangga parsial antara wilayah utara dan selatan.”

    Saat Israel menentang seruan pemerintah asing untuk mempertahankan gencatan senjata, warga Gaza terpaksa sekali lagi menyisir puing-puing untuk menemukan jasad orang yang mereka cintai.

    “Kami menggali dengan tangan kosong,” kata seorang pria yang mencoba mengeluarkan tubuh seorang anak dari tumpukan beton di Kota Gaza, dilansir Arab News.

    Setelah Israel mendesak warga sipil untuk meninggalkan wilayah yang digambarkannya sebagai “zona pertempuran,” keluarga-keluarga dengan anak-anak kecil memenuhi jalan-jalan yang mengarah keluar dari Gaza utara.

    Pejabat medis senior di rumah sakit lapangan Palang Merah di Rafah, Fred Oola, mengatakan serangan baru tersebut menghancurkan ketenangan relatif yang terjadi selama dua bulan terakhir.

    “Kini, kami bisa merasakan kepanikan di udara dan kami bisa melihat kesakitan dan kehancuran di wajah orang-orang yang kami bantu,” katanya.

    Pasukan Israel Maju ke Gaza

    Diberitakan AP News, Israel mengatakan pasukannya telah merebut kembali sebagian koridor yang membelah Gaza.

    Menteri Pertahanan Israel memperingatkan bahwa serangan akan semakin intensif hingga Hamas membebaskan puluhan sandera dan menyerahkan kendali atas wilayah tersebut.

    Militer mengatakan telah merebut kembali sebagian Koridor Netzarim yang memisahkan Gaza utara dari selatan, dan dari tempat yang sebelumnya telah ditarik sebagai bagian dari gencatan senjata yang dimulai pada bulan Januari.

    Gencatan senjata itu digagalkan pada hari Selasa oleh serangan udara Israel yang menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Kemajuan di lapangan oleh Israel pada hari Rabu — yang mencakup pengiriman lebih banyak pasukan ke Gaza selatan — mengancam akan menyeret kedua belah pihak ke dalam perang habis-habisan lagi.

    Gencatan senjata telah memberikan warga Palestina yang lelah perang sedikit kelegaan, memungkinkan gelombang bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza — dan menyebabkan pembebasan puluhan sandera yang telah ditahan selama lebih dari 15 bulan.

    Juru bicara Hamas, Abdel-Latif al-Qanou, mengatakan tindakan pasukan darat di Gaza merupakan tanda yang jelas bahwa Israel telah menarik diri dari gencatan senjata dan memberlakukan kembali “blokade.”

    Tidak ada laporan serangan roket oleh Hamas sejak pemboman hari Selasa.

    Sebagai informasi, dari 251 sandera yang disita selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan oleh militan Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Hamas mengatakan pihaknya bersedia berunding dan telah meminta masyarakat internasional untuk bertindak guna mengakhiri perang.

    Namun, seorang pejabat kelompok tersebut, Taher Al-Nunu, menolak tuntutan Israel untuk merundingkan kembali kesepakatan tiga tahap yang disepakati dengan mediator Mesir, Qatar, dan AS.

    “Hamas tidak menutup pintu negosiasi, tetapi kami bersikeras tidak perlu ada perjanjian baru,” kata Taher Al-Nunu.

    Pembicaraan mengenai cara melanjutkan gencatan senjata terhenti setelah tahap pertama berakhir pada awal Maret.

    Israel dan Amerika Serikat telah berupaya mengubah ketentuan kesepakatan dengan memperpanjang fase pertama.

    Hamas menginginkan negosiasi tahap kedua, yang dimaksudkan untuk mencapai gencatan senjata abadi dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, sementara para sandera yang tersisa ditukar dengan tahanan Palestina.

    “Beralih ke fase kedua tampaknya bukan pilihan bagi Israel,” kata Ghassan Khatib, seorang analis politik dan mantan menteri Otoritas Palestina.

    “Mereka tidak menyukai fase kedua karena fase ini melibatkan penghentian perang tanpa benar-benar mencapai tujuan mereka untuk mengakhiri Hamas,” jelasnya.

    Israel dan Washington menggambarkan penolakan Hamas terhadap perpanjangan fase satu sebagai penolakan untuk membebaskan lebih banyak sandera.

    Pengeboman Israel yang baru menyebabkan banyaknya korban baru di beberapa rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.

    SERANGAN UDARA ISRAEL – Serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina pada Selasa (18/3/2025) pagi menyebabkan kamp tersebut terbakar saat para penduduk tengah tidur di Khan Yunis. (Telegram Quds News Network)

    Seorang pegawai Kantor Layanan Proyek PBB tewas dan sedikitnya lima orang lainnya terluka ketika sebuah gedung PBB di kota pusat Deir El-Balah terkena “bahan peledak,” kata badan tersebut.

    “Ini bukan kecelakaan,” kata kepala UNOPS Jorge Moreira da Silva.

    Ia menambahkan bahwa “serangan terhadap fasilitas kemanusiaan merupakan pelanggaran hukum internasional.”

    Setidaknya 280 pegawai PBB telah tewas sejak dimulainya perang, menurut kepala PBB.

    Ribuan pengunjuk rasa Israel berkumpul di Yerusalem, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan serangan terhadap Gaza tanpa memperhatikan keselamatan sandera yang tersisa.

    “Kami ingin dia tahu bahwa masalah yang paling penting adalah mengembalikan para sandera,” kata warga bernama Nehama Krysler yang berusia 67 tahun.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Koresponden Al Jazeera di Gaza melaporkan bahwa sebanyak 71 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan dini hari oleh Israel di wilayah utara dan selatan.

    Pembunuhan terbaru ini akan menambah jumlah korban tewas menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang berjumlah sekitar 436 warga Palestina, termasuk 183 anak-anak, sejak Israel menghentikan gencatan senjata pada hari Selasa.

    Saat pasukan darat Israel bergabung dalam serangan ke Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan adanya “front yang lebih besar dan lebih kuat” di Tepi Barat yang diduduki selain “perang sengit melawan Hamas di Jalur Gaza”.

    Serangan ulang Israel terhadap Gaza berlanjut untuk hari ketiga, dengan sedikitnya 37 orang tewas dalam serangan sebelum fajar, termasuk sedikitnya 20 orang akibat penembakan di Khan Younis di selatan.

    Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengatakan mereka meluncurkan rudal hipersonik ke bandara Ben Gurion di Israel. Militer Israel mengatakan mereka berhasil mencegat rudal tersebut sebelum memasuki wilayah negara itu.

    Militer AS melancarkan serangan terhadap wilayah Yaman yang dikuasai Houthi untuk malam kelima berturut-turut, menyerang provinsi Hodeidah dan gedung pernikahan yang sedang dibangun di ibu kota Sanaa, yang mengakibatkan beberapa orang terluka.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah sepakat untuk menjadi ketua bersama konferensi tentang solusi dua negara “untuk membantu menghidupkan kembali perspektif politik bagi warga Israel dan Palestina”.

    Misi Palestina di PBB meminta Dewan Keamanan PBB “untuk bertindak segera” guna mengakhiri serangan baru Israel terhadap Gaza, atau mengambil risiko semakin merusak “sedikit pun kredibilitas” yang masih dimilikinya.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 49.547 warga Palestina dipastikan tewas dan 112.719 terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Sisa 59 Sandera Ditawan Hamas dan 24 di Antaranya Mungkin Masih Hidup, Murka Israel Membabi Buta – Halaman all

    Sisa 59 Sandera Ditawan Hamas dan 24 di Antaranya Mungkin Masih Hidup, Murka Israel Membabi Buta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Media asal Amerika Serikat mengabarkan, ada 59 sandera yang masih ditawan di Jalur Gaza oleh Hamas dan kelompok lain yang aktif di daerah kantong Palestina tersebut.

    Diperkirakan hanya 24 orang yang masih hidup, sebagaimana dilaporkan oleh media Israel, dikutip dari americanmilitarynews..

    Bagi mereka semua, mobilisasi kerabat mereka, yang menuduh pemerintah Benjamin Netanyahu telah “meninggalkan” mereka setelah serangan udara Israel baru yang menghantam daerah kantong Palestina tersebut, yang jatuh ke tangan Hamas pada tahun 2007, pada malam hari, kembali berlaku.

    Pada Kamis (20/3/2025) pagi, seorang eksponen Hamas yang dikutip oleh Al-Alaby Al-Jadeed berbicara tentang terbunuhnya salah satu sandera dan terlukanya beberapa sandera lainnya dalam serangan baru setelah Jalur Gaza menjadi tempat operasi militer Israel selama berbulan-bulan.

    Pada 19 Januari, perjanjian gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas mulai berlaku, dengan fase pertama berakhir setelah 42 hari.

    Dan dalam beberapa jam terakhir Netanyahu telah memberikan perintah untuk menyerang Gaza, menuduh Hamas telah “berulang kali menolak untuk membebaskan” para sandera dan telah menolak “proposal yang diterimanya dari utusan Presiden AS Steve Witkoff dan para mediator”.

    Murka Israel

    Pengeboman terbaru Israel terhadap Gaza berlanjut untuk hari ketiga berturut-turut, dengan lebih dari 70 orang tewas dalam serangan sebelum fajar, termasuk seorang bayi yang baru lahir.

    Setidaknya 71 orang tewas pada Kamis malam dan Kamis dini hari di Gaza selatan dan utara, menurut pejabat kesehatan di daerah kantong pantai tersebut. Banyak orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

    Kantor berita Palestina Quds News Network mengatakan sedikitnya 20 orang tewas di Khan Younis di selatan setelah pasukan Israel menyerang beberapa rumah di daerah tersebut, dikutip dari Aljazeera.

    Sementara itu, di Gaza utara, serangan terhadap rumah keluarga di lingkungan as-Sultan, sebelah barat Beit Lahiya, menewaskan sedikitnya tujuh orang.

    “Serangan Israel di Jalur Gaza semakin intensif, terutama saat fajar, ketika sedikitnya 11 bangunan tempat tinggal diratakan oleh pasukan Israel,” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza tengah.

    “Kami mengetahui bahwa jumlah korban tewas telah meningkat tajam menjadi 71 warga Palestina.”

    “Di antara para korban yang terbunuh hari ini terdapat seorang bayi baru lahir, anak-anak, dan perempuan,” kata Abu Azzoum.

    “Ada pendekatan strategis yang jelas yang digunakan Israel, yang tidak memberikan peringatan apa pun kepada warga sipil sebelum menyerang gedung-gedung tempat mereka berlindung,” tambahnya.

    Pembunuhan terbaru terjadi setelah Israel menggagalkan gencatan senjata yang telah berlangsung hampir dua bulan di Gaza pada hari Selasa. Sejak saat itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 710 warga Palestina dan melukai 900 lainnya, kata Khalil Al-Daqran, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, kepada Al Jazeera Arabic.

    Sekitar 70 persen dari yang terluka adalah anak-anak dan wanita, tambahnya.

    Rebutan Koridor Netzarim

    Israel melancarkan “operasi darat terbatas” di Gaza utara pada hari Rabu dengan klaim untuk “merebut kembali” sebagian koridor Netzarim yang membelah wilayah tersebut dan bersamaan dengan itu, menteri pertahanan negara itu memperingatkan bahwa militer berencana untuk meningkatkan serangan yang menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan “dengan intensitas yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.”

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan seorang staf internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan hari Rabu di wisma tamu PBB di Gaza tetapi Tentara Israel membantah terlibat dalam serangan tersebut, dikabarkan OutlookIndia.

    Israel melanjutkan serangan mematikan terhadap Gaza pada Selasa dini hari beberapa minggu setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata, di mana Israel dan Hamas menukar sandera dengan tahanan dan bersiap untuk merundingkan perpanjangan gencatan senjata yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang.

    Tetapi negosiasi itu tidak pernah berhasil.

    Hamas menuntut Israel untuk mematuhi ketentuan kesepakatan gencatan senjata awal, termasuk penarikan penuh pasukan dari Gaza dan diakhirinya perang. Israel, yang telah bersumpah untuk mengalahkan Hamas, telah mengajukan usulan baru yang akan memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan Hamas, tanpa komitmen untuk mengakhiri perang.

    Militer Israel mengatakan pihaknya telah merebut kembali sebagian koridor Netzarim, yang membelah Gaza utara dari selatan dan dari tempat yang telah ditariknya sebagai bagian dari gencatan senjata dengan Hamas yang dimulai pada bulan Januari.

    Menteri Pertahanan Israel Katz memperingatkan warga Palestina di Gaza bahwa tentara akan segera memerintahkan evakuasi dari zona pertempuran, dan serangannya terhadap Hamas akan menjadi lebih ganas jika puluhan sandera yang ditawan selama lebih dari 17 bulan tidak dibebaskan.

    Katz dilaporkan mengatakan, “Israel akan bertindak dengan intensitas yang belum pernah Anda lihat.”

    Israel melancarkan serangan udara pada malam hari hingga Selasa, mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas yang berlaku sejak Januari. Pengeboman Israel berlanjut hingga Rabu, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah.

    Bom-bom itu jatuh di Gaza Selasa dini hari, membakar kamp tenda yang luas di kota selatan Khan Younis dan menghancurkan penjara yang dikelola Hamas.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 436 orang, termasuk 183 anak-anak dan 94 wanita, telah tewas sejak Israel melancarkan serangan Selasa pagi. Dikatakan pula 678 orang lainnya terluka.

    Militer mengatakan mereka hanya menyerang militan dan menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil karena mereka beroperasi di daerah berpenduduk padat. Catatan Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

    Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebagai bagian dari serangan baru, mereka menyerang puluhan militan dan lokasi militan pada hari Rabu, termasuk pusat komando batalion Hamas.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara hari Selasa di Gaza hanyalah “permulaan” dan bahwa semua negosiasi gencatan senjata akan dilakukan “di bawah tembakan.”

    Dalam pernyataan rekaman yang disiarkan di televisi nasional, Netanyahu mengatakan Israel akan terus maju hingga mewujudkan semua tujuan perangnya — menghancurkan Hamas dan membebaskan semua sandera yang ditahan oleh kelompok militan tersebut.

    “Pembebasan sebelumnya membuktikan bahwa tekanan militer merupakan syarat yang diperlukan untuk membebaskan sandera,” katanya.

    Perang di Gaza, yang dihentikan pada bulan Januari oleh perjanjian gencatan senjata yang dimediasi internasional antara Israel dan Hamas, telah menjadi salah satu konflik paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan, menurut PBB.

    Jorge Moreira da Silva, kepala Kantor PBB untuk Layanan Proyek, menolak mengatakan siapa yang melakukan serangan di kota Deir al-Balah, tetapi mengatakan bahan peledak itu “dijatuhkan atau ditembakkan” dan ledakan itu bukan kecelakaan atau terkait dengan aktivitas pembersihan ranjau.

    Ia tidak menyebutkan kewarganegaraan korban tewas dan luka-luka. Badan PBB, yang dikenal sebagai UNOPS, melaksanakan proyek infrastruktur dan pembangunan di seluruh dunia.

    Militer Israel, yang telah melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran di seluruh Gaza sejak Selasa pagi, membantah laporan sebelumnya bahwa mereka telah menargetkan kompleks PBB.

    Namun Moreira da Silva mengatakan serangan telah terjadi di dekat kompleks tersebut pada hari Senin dan langsung terjadi pada hari Selasa dan Rabu, saat staf tersebut tewas. Ia mengatakan badan tersebut telah menghubungi militer Israel setelah serangan pertama dan mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui lokasi fasilitas tersebut.

    “Israel tahu ini adalah premis PBB, bahwa orang-orang tinggal, tinggal, dan bekerja di sana,” katanya.

    Setelah serangan pada hari Rabu, korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Deir al-Balah. Seorang pria dibawa masuk dengan selimut yang dipegang oleh petugas medis. Seorang lainnya terbaring di ranjang rumah sakit, lututnya diperban. Rompi pelindung berwarna biru dengan tulisan “PBB” diletakkan di ranjang di dekatnya.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Israel Selidiki Kematian Staf PBB Akibat Serangan di Gaza

    Israel Selidiki Kematian Staf PBB Akibat Serangan di Gaza

    Tel Aviv

    Israel meluncurkan penyelidikan atas kematian seorang staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akibat serangan di Jalur Gaza pada Rabu (19/3). Militer Tel Aviv membantah telah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan staf PBB itu.

    Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) mengumumkan tewasnya salah satu pegawai mereka di Jalur Gaza ketika sebuah gedung PBB yang ada di pusat kota Deir al-Balah dihantam “senjata peledak” yang tidak diketahui sumbernya. Sekitar lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, seperti dilansir AFP, Kamis (20/3/2025), mengatakan bahwa insiden yang menewaskan staf PBB di Jalur Gaza itu sedang diselidiki.

    “Kami menyatakan kesedihan atas kematian seorang warga negara Bulgaria, seorang pekerja PBB, hari ini di Jalur Gaza,” ucap Marmorstein dalam pernyataannya pada Rabu (19/3) waktu setempat.

    “Situasi seputar insiden itu sedang diselidiki,” tegasnya.

    Marmorstein menambahkan bahwa “pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan… apa pun” dengan aktivitas militer Israel.

    Kematian staf PBB itu terjadi ketika militer Israel kembali melancarkan pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza, yang merusak ketenangan yang menyelimuti daerah kantong Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari lalu.

    Layanan kesehatan Gaza menyebut staf PBB itu tewas akibat serangan Israel. Namun militer Israel membantah tudingan itu dan menegaskan pasukannya tidak melancarkan serangan apa pun terhadap area Deir al-Balah.

    “Bertentangan dengan laporan, IDF (Angkatan Bersenjata Israel) tidak menyerang kompleks PBB di Deir al-Balah,” tegas juru bicara militer Israel dalam pernyataan kepada AFP.

    “Tidak ada aktivitas operasional IDF di sana dan IDF tidak menyerang kompleks PBB,” sebut pernyataan itu.

    Marmorstein, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa pasukan Israel justru “membantu mengevakuasi jenazah dan korban luka, yang akan dirawat di rumah sakit di Israel”.

    Kementerian Luar Negeri Bulgaria, dalam pernyataannya, mengakui bahwa salah satu warganya yang bekerja untuk PBB tewas di Jalur Gaza.

    Sekjen PBB Tuntut Penyelidikan Menyeluruh

    Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam dan menuntut penyelidikan penuh terhadap kematian staf PBB tersebut. Kematian itu menambah jumlah staf PBB yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280 orang.

    “Sekretaris Jenderal mengutuk keras semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan menyeluruh,” ucap juru bicara untuk Sekjen PBB, Farhan Haq, yang menyerukan agar lokasi dan fasilitas PBB dilindungi dari serangan apa pun.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Anak-Anak Dibantai Israel dalam Serangan Besar-besaran ke Gaza

    Anak-Anak Dibantai Israel dalam Serangan Besar-besaran ke Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Serangan Israel ke Gaza kembali dilakukan pada Selasa, 18 Maret 2025. Serangan tersebut setidaknya telah menewaskan 470 warga Palestina hingga Rabu, 19 Maret 2025.

    Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan di antara ratusan korban tewas tersebut, 170 korban tewas merupakan anak-anak dan 80 lainnya wanita.

    Serangan besar-besaran yang kembali dilakukan Israel ini juga semakin diperparah dengan blokade bantuan. Israel menahan bantuan kemanusiaan dan sama sekali tidak bisa memasuki Gaza.

    Tim penyelamat dan paramedis tidak dapat menjangkau banyak korban karena kurangnya peralatan, bahan bakar, dan mesin berat.

    Saat ini, dilaporkan bahwa hanya ada empat rumah sakit lapangan yang beroperasi penuh. Sementara, 22 rumah sakit dan 6 rumah sakit lapangan hanya beroperasi sebagian.

    Selain itu, ada 13 rumah sakit dan 4 rumah sakit lapangan yang telah menghentikan operasinya. Hal ini lantaran kerusakan parah serta kurangnya tenaga medis dan obat-obatan.

    “Situasinya sangat buruk, dan kami memiliki banyak korban,” kata Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya dalam laporan yang dirilis OCHA.

    OCHA memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang di Jalur Gaza mungkin menghadapi kekurangan pangan parah jika pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah itu tidak dilanjutkan.

    “Mereka berisiko tidak menerima jatah pangan pada bulan Maret jika pengiriman ke Gaza tidak dilanjutkan,” demikian pernyataan OCHA dilaporkan WAFA.

    Tak ada tempat aman di Gaza

    Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell mengatakan serangan yang kembali dilakukan Israel sangat mengerikan. Laporan dan gambar yang muncul dari jalur Gaza menunjukkan kengerian tersebut.

    “Beberapa serangan dilaporkan mengenai tempat penampungan sementara dengan anak-anak dan keluarga yang sedang tidur, pengingat mematikan lainnya bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Russell.

    Israel melakukan serangan besar-besaran kembali di tengah blokade bantuan yang tidak bisa masuk ke Gaza. Truk terakhir yang bisa menyalurkan bantuan terjadi pada 16 hari yang lalu.

    Krisis kebutuhan dasar yang seharusnya didapatkan warga Palestina di Gaza juga tak terpenuhi. Bahkan pabrik desalinasi tidak beroperasi imbas pemadaman listrik oleh Israel yang menyebabkan kurangnya jumlah air untuk dikonsumsi.

    “Hari ini, satu juta anak-anak Gaza – yang telah bertahan hidup selama lebih dari 15 bulan dalam perang – telah kembali terjerumus ke dalam dunia yang penuh ketakutan dan kematian. Serangan dan kekerasan harus dihentikan – sekarang juga,” tegas Russell.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News