Negara: Jalur Gaza

  • 9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus membombardir Gaza selama delapan hari berturut-turut. Sedikitnya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan sebelum fajar.

    Seorang pejabat PBB mengatakan serangan Israel yang tak terbendung terhadap Gaza saat ini adalah “noda berdarah pada kesadaran kolektif kita”. Ia mencatat “seruan kita agar kegilaan ini dihentikan tidak dihiraukan” oleh dunia.

    Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut saat ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (25/3/2025).

    Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak perang Israel dengan Hamas dimulai. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 792 orang tewas dan 1.663 orang terluka dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Jalur Gaza.

    Foto: Seorang pria Palestina melihat lokasi di mana serangan Israel menewaskan pemimpin politik Hamas Salah al-Bardaweel dan istrinya di tenda perlindungan mereka, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 23 Maret 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)

    Jumlah korban tewas total sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 50.144, sementara 113.704 orang terluka.

    Pihak berwenang di Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang Hamas saat melaporkan angka korban, tetapi kementerian kesehatan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mayoritas kematian adalah wanita dan anak-anak.

    Menurut mereka, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dengan ribuan orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan.

    Pada Senin, kementerian menerbitkan daftar nama 15.613 anak di bawah usia 18 tahun yang dikatakan telah tewas dalam operasi militer Israel di Gaza. Di antara mereka, 890 anak berusia di bawah 1 tahun, dan 274 lahir dan meninggal selama perang. Hampir seperempatnya, 26%, berusia di bawah 5 tahun.

    270 Anak di Gaza Tewas dalam Seminggu Serangan Israel di Gaza

    Foto: Para pelayat berkumpul di dekat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 18 Maret 2025. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

    Save the Children mengatakan lebih dari 270 anak telah tewas dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Gaza, menandai beberapa “hari paling mematikan bagi anak-anak sejak perang dimulai”.

    “Bom berjatuhan, rumah sakit hancur, anak-anak tewas [dan] dunia terdiam,” kata Rachael Cummings, direktur kemanusiaan Save the Children di Gaza. “Tidak ada bantuan, tidak ada keamanan, tidak ada masa depan.”

    Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dimulainya kembali perang adalah “hukuman mati bagi anak-anak Gaza”. Lebih dari 17.900 anak telah tewas sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

    “Anak-anak dibunuh saat tidur di tenda-tenda, mereka dibiarkan kelaparan dan diserang. Satu-satunya cara untuk memastikan anak-anak dan keluarga terlindungi adalah melalui gencatan senjata yang definitif,” kata Save the Children.

    Tentara Israel Mengungsikan Puluhan Ribu Orang di Gaza Utara

    Militer Israel kini telah memperluas perintah evakuasi kepada puluhan ribu penduduk di seluruh wilayah kantong yang dilanda perang itu.

    Pada Selasa, tentara Israel memberi tahu penduduk di semua kota perbatasan utara untuk mengungsi, dengan mengatakan roket Palestina ditembakkan ke Israel dari daerah itu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa beberapa kali selama hampir 18 bulan perang.

    Militer Israel melanjutkan kampanyenya melawan Hamas di Gaza seminggu yang lalu, yang menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan. Sejak itu, lebih dari 730 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas.

    Warga Palestina menghadapi kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan yang semakin parah setelah Israel memblokir pengiriman bantuan pada tanggal 2 Maret.

    AS Serang Yaman

    Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
    People look at the site of a U.S. strike in Sanaa, Yemen March 24, 2025. REUTERS/Khaled Abdullah

    Situasi Arab makin genting. Kekerasan terus terjadi di wilayah itu. Terbaru, The Guardian melaporkan bagaimana Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) tampaknya telah mengonfirmasi serangan baru di Yaman.

    Sebuah video yang diunggah ke X memperlihatkan bagaimana jet tempur lepas landas disertai dengan keterangan “Beri Mereka Neraka, Harry!!!” merujuk kapal induk AS, USS Harry S Truman yang kini berada di Laut Arab.

    Unggahan ini muncul setelah laporan serangan baru AS di provinsi utara Saada. Hal itu melukai sedikitnya dua orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit kanker.

    Serangan AS ke Yaman dilakukan untuk menggempur Houthi, sebuah gerakan bersenjata yang telah menguasai sebagian besar Yaman selama dekade terakhir. Houthi sendiri telah mengatakan bahwa mereka menargetkan pelayaran internasional sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina atas serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

    AS Tak Sengaja Bocorkan Rencana Menyerang Houthi

    Sebuah kesalahan besar dalam komunikasi internal pemerintahan Trump telah mengungkap rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.

    Rencana tersebut secara tidak sengaja dibagikan dalam sebuah grup pesan yang ternyata juga diikuti oleh seorang jurnalis. Kesalahan ini pertama kali dilaporkan oleh The Atlantic dan langsung memicu kritik tajam dari para anggota parlemen Demokrat.

    Kesalahan fatal ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan nasional AS dan kemungkinan juga terhadap hukum federal yang mengatur pengelolaan informasi rahasia. Para anggota Kongres dari Partai Demokrat dengan cepat menyerukan investigasi mendalam untuk mengetahui sejauh mana kebocoran informasi ini terjadi dan siapa saja yang bertanggung jawab.

    Ketika ditanya oleh wartawan mengenai kebocoran tersebut, Presiden Donald Trump mengklaim tidak mengetahui insiden itu.

    “Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saya bukan penggemar The Atlantic,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (25/3/2025).

    Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah dilakukan dan Trump telah diberi penjelasan mengenai kejadian tersebut.

    Dalam pernyataan resminya, Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) yang diwakili oleh seorang pejabat bernama Hughes mengatakan informasi yang bocor tersebut kemungkinan besar memang asli.

    “Saat ini, rantai pesan yang dilaporkan tampaknya autentik, dan kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak seharusnya bisa masuk ke dalam percakapan tersebut.”

    Militer Israel Sebut Komandan Hizbullah Tewas di Lebanon

    Foto: Sebuah tank milik militer israel bermanuver di Jalur Gaza, Rabu (19/3/2025). (REUTERS/Amir Cohen)

    Militer Israel mengatakan telah menewaskan seorang komandan unit antitank Hizbullah dalam serangan hari Senin di wilayah Nabatieh, Lebanon selatan.

    Hassan Kamal Halawi “bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror terhadap negara Israel”, katanya dalam sebuah pernyataan.

    “Ia memfasilitasi pergerakan para operator dan pasokan senjata ke Lebanon selatan. Dalam beberapa bulan terakhir, Halawi terus terlibat dalam aktivitas teroris terhadap warga sipil Israel.”

    Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan publik. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pada Senin malam bahwa satu orang tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah kendaraan di wilayah Qaqaiyat al-Jisr.

    Demonstran Blokir Pintu Masuk Knesset

    Di Israel, demonstran dilaporkan telah memblokir pintu masuk Knesset Israel dalam upaya untuk menggagalkan pemungutan suara anggaran negara sebelum polisi membubarkan massa secara paksa.

    Ratusan demonstran berpartisipasi dalam unjuk rasa di Yerusalem Barat untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai “anggaran penjarahan”, media Israel melaporkan.

    Pemimpin oposisi Benny Gantz mengatakan anggaran 2025 adalah “simbol pemutusan hubungan dan ketidakberdayaan” pemerintahan Netanyahu karena mengekspresikan “prioritas yang korup dan sektoral”.

    Netanyahu membutuhkan dukungan dari Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir – yang mengundurkan diri pada Januari, marah atas gencatan senjata Gaza – untuk memastikan pengesahan anggaran. Jika anggaran tidak disahkan pada tanggal 31 Maret, pemilihan umum dadakan akan diadakan.

    Shin Bet Yakin akan Pembentukan Negara Palestina

    Menteri warisan Israel mengatakan Ronen Bar, kepala badan intelijen yang dipecat oleh Netanyahu, “percaya pada konsep yang menyimpang tentang pembentukan negara Palestina dan membahayakan Israel”.

    Dalam komentarnya kepada surat kabar Israel Maariv, Amichai Eliyahu mengatakan Bar akan dituntut “jika ditemukan bahwa ia memang berkonspirasi melawan Netanyahu dan kepemimpinan terpilih”.

    Menteri tersebut meminta penyelidikan untuk memastikan apakah Bar “merusak demokrasi” dan apakah ia “tahu bahwa sesuatu akan terjadi pada 7 Oktober dan tidak memberi tahu Netanyahu”.

    Mahkamah Agung telah menangguhkan keputusan pemerintah untuk memecat kepala Shin Bet. Pemecatan Bar telah memicu protes antipemerintah massal dengan banyak kritikus Netanyahu yang menyatakan pemecatan Bar dimotivasi oleh keinginan untuk menghentikan penyelidikan atas peristiwa yang mengarah pada serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

    Sutradara Palestina Hamdan Ballal Ditangkap Israel

    Foto: Jordan Strauss/Invision/AP/Jordan Strauss
    Basel Adra, from left, Rachel Szor, Hamdan Ballal, and Yuval Abraham, winners of the award for best documentary feature film for “No Other Land,” pose in the press room at the Oscars on Sunday, March 2, 2025, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

    Sutradara asal Palestina Hamdan Ballal yang menggarap film dokumenter pemenang Oscar, No Other Land, ditangkap oleh tentara Israel setelah rumahnya diserang oleh pria bertopeng.

    Ballal ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Menurut rekan sutradaranya Yuval Abraham di akun media sosial X, Balla juga dipukuli.

    “Sekelompok orang baru saja menyerang Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land. Mereka memukuli Ballal dan ia mengalami luka di kepala dan perutnya,” kata Abraham dalam postingan tersebut.

    “Tentara menyerbu ambulans yang sedang membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak itu,” tambahnya.

    Insiden itu terjadi di Desa Susya, Tepi Barat selatan, menurut LSM anti-pendudukan Center for Jewish Nonviolence. Anggota LSM tersebut mengatakan bahwa dia merekam peristiwa itu secara langsung.

    No Other Land, sebuah kolaborasi antara pembuat film Israel dan Palestina, mengikuti kisah aktivis Basel Adra saat dia menghadapi risiko penangkapan dan kekerasan untuk mendokumentasikan kampung halamannya yang dihancurkan oleh militer Israel.

    Film ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada 2024.

    Kendati demikian, film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri. Termasuk saat Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan film dokumenter tersebut.

     

    (hsy/hsy)

  • MUI: Pembangunan Kampung Indonesia agar Warga Gaza Tak Direlokasi Amerika Serikat

    MUI: Pembangunan Kampung Indonesia agar Warga Gaza Tak Direlokasi Amerika Serikat

    MUI: Pembangunan Kampung Indonesia agar Warga Gaza Tak Direlokasi Amerika Serikat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, rencana pembangunan
    Kampung Indonesia
    di
    Gaza
    merupakan upaya kontra narasi relokasi warga Palestina di wilayah tersebut.
    Narasi relokasi warga Gaza oleh Amerika Serikat disebut harus dipatahkan dengan cara membangun Kampung Indonesia untuk rekonstruksi kembali Gaza pasca konflik.

    MUI
    bersama Baznas juga tadi itu (akan membangun) Indonesia Village sebagai simbol pembangunan agar narasi relokasi atau rekonstruksi tidak diambil alih oleh Amerika,” kata Sudarnoto, saat ditemui di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
    Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini menuturkan, rencana pembangunan
    Kampung Indonesia di Gaza
    ini harus dilaksanakan, karena potensi pembiayaan dari
    donasi
    warga Indonesia untuk Palestina cukup besar.
    “Menurut hemat saya, dengan melihat potensi dan peluang Indonesia, ini sesuatu yang sangat mungkin bisa dilakukan,” kata dia.
    “Kita harus merebut narasi rekonstruksi tanpa Amerika,” imbuh dia.
    Dalam kesempatan berbeda, Ketua Baznas, Noor Achmad, mengatakan bahwa pembangunan Kampung Indonesia ini akan menggunakan donasi khusus yang ditujukan untuk Palestina.
    Donasi
    yang sudah terkumpul yakni sebesar Rp 328 miliar.
    Selain itu, Baznas bersama MUI juga menggelar Safari Ramadhan bersama enam imam asal Palestina untuk mengumpulkan donasi.
    Donasi yang terkumpul dari Safari Ramadhan 2025 ini berjumlah Rp 2,17 miliar yang dikumpulkan di 255 titik di masjid, sekolah, pesantren, dan perkantoran.
    “Nah, itu bagian dari usaha kita untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang ada di Palestina, dan akan terus kita lakukan,” kata dia.
    “Insya Allah akan kita gunakan untuk membangun perkampungan di sana yang di situ nanti ada masjid, ada sekolahan, ada rumah sakit,” ujar Noor.
    Trump sebelumnya menyebut akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan merelokasi warganya ke tempat lain.
    Trump mengungkapkan rencana yang mengagetkan itu, walau tanpa memberikan rincian lebih lanjut, saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Washington, Selasa (4/2/2025).
    Pengumuman itu menyusul usulan mengejutkan Trump sebelumnya untuk merelokasi secara permanen warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.
    Dia menyebut daerah kantong itu – di mana fase pertama gencatan senjata yang rapuh antara Israel-Hamas sedang berlangsung – sebagai “zona kehancuran” (demolition site).
    “Jika memang diperlukan, kami akan melakukannya. Kami akan mengambil alih wilayah tersebut, mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadikannya sesuatu yang dapat dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” tambah Trump.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel – Halaman all

    Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel – Halaman all

    Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Komando Front Dalam Negeri Israel, Selasa (25/3/2025) mengumumkan kalau sirene serangan udara berbunyi di Yerusalem dan pinggirannya, serta di lebih dari 200 kota di Israel tengah.

    Dibunyikannya sirene peringatan serangan udara ini sebagai akibat dari rudal yang ditembakkan dari Yaman oleh gerakan Houthi, Khaberni melaporkan.

    “Tentara Israel mengatakan pihaknya mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman menggunakan Sistem Arrow sebelum memasuki wilayah udara Israel,” kata laporan tersebut.

    Lansiran Al Jazeera, mengutip sumber-sumber informasi, mengatakan kalau Arrow, bagian dari sistem pertahanan udara Israel, menembakkan rudal pencegat ke wilayah Israel tengah setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.

    Sumber melaporkan mendengar ledakan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah pesisir selatan Tel Aviv setelah peluncuran rudal dari Yaman.

    Pada Minggu, kelompok Houthi Yaman mengumumkan kalau mereka telah menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal balistik hipersonik “Palestine 2”, serangan keempat yang diumumkan oleh kelompok tersebut dalam tiga hari.

    Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan “memusnahkan sepenuhnya kelompok Houthi.”

    Perlu dicatat bahwa sejak November 2023, Houthi telah menargetkan wilayah Israel dan setiap kapal kargo yang dimiliki atau terkait dengan mereka di Laut Merah atau tempat lain dalam jangkauan mereka dengan rudal dan drone, sebagai bagian dari solidaritas mereka dengan Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi Israel yang sedang berlangsung.

    Bentrokan Berjam-jam di Laut Merah

    Adapun Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berpusat di Sanaa terafiliasi gerakan Houthi, Yahya Saree, Minggu (23/3/2025) mengumumkan kalau pihaknya melancarkan serangan dengan menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry Truman dan barisan kapal perang pengawalnya di Laut Merah.

    Dalam pidato yang disiarkan di saluran satelit Al Masirah, Yahya Saree mengatakan kalau pertempuran dengan kapal induk Truman dan kapal perang AS lainnya dilakukan dengan rudal dan drone dan berlangsung selama berjam-jam.

    “Ini adalah kelima kalinya kelompok Houthi mengumumkan penargetan kapal induk Truman sejak dimulainya serangan udara intensif AS di Yaman lebih dari seminggu yang lalu,” tulis laporan Khaberni, Minggu.

    Yahya Saree juga mengumumkan kalau Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki Israel telah menjadi sasaran rudal balistik hipersonik “Palestine 2”.

    Juru bicara militer Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya, karena lalu lintas udara di bandara dihentikan selama setengah jam.

    Militer Israel mengatakan sebelumnya hari ini bahwa angkatan udara mereka mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.

    SERANGAN RUDAL – Sirene peringatan roket berbunyi di seluruh Israel bagian tengah, Minggu (23/3/2025). Houthi melanjutkan serangan jarak jauh mereka ke Israel di tengah berlangsungnya serangan udara AS ke Yaman dan agresi militer Israel di Jalur Gaza. (Foto: Kumta/Ynet)

    Tentara Israel menambahkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel setelah peluncuran rudal tersebut.

    Channel 12 Israel juga melaporkan kalau lalu lintas udara dihentikan sementara di Bandara Ben Gurion di sebelah timur Tel Aviv sementara sirene serangan udara berbunyi.

    Yahya Saree menegaskan bahwa Houthi akan terus mendukung rakyat Palestina dan mencegah navigasi Israel di wilayah operasi sampai agresi berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.

    RUDAL HOUTHI YAMAN – Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Kamis (20/3/2025), memperlihatkan dua rudal hipersonik Palestine 2 diluncurkan ke dua target militer musuh Zionis di Jaffa yang diduduki pada 19 Desember 2024. Pada Selasa (19/3/2025), Houthi kembali meluncurkan rudal balistik Palestine 2 ke Jaffa. (Telegram Houthi)

    AS Bombardir Hodeidah

    Sementara itu, media yang berafiliasi dengan kelompok Ansarallah Houthi melaporkan kalau serangan udara AS menargetkan pelabuhan Al-Salif, barat laut Hodeidah, distrik Majzar di provinsi Ma’rib, dan distrik Sahar dan Kitaf di Sa’ada tadi malam .

    Sumber yang sama juga melaporkan bahwa jet tempur AS melancarkan dua gelombang serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah.

    Dalam konteks terkait, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan ada koordinasi penuh dengan Amerika Serikat mengenai serangan di Yaman.

    Sementara itu, situs web Inggris, Declassified melaporkan bahwa pemerintah Inggris membantu serangan AS di Yaman Sabtu dan Minggu lalu.

    Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan melenyapkan kelompok Houthi sepenuhnya.

    KOBARAN API – Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar) (RNTV/TangkapLayar)

    Kelompok Houthi menanggapi bahwa ancaman Trump tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza.

    Mereka telah melanjutkan penembakan di dalam wilayah Israel dan mengirim kapal-kapal ke Laut Merah menuju wilayah tersebut selama berhari-hari, bertepatan dengan dimulainya kembali perang pemusnahan oleh Tel Aviv terhadap Jalur Gaza sejak fajar Selasa lalu.

    Hingga Kamis malam, puluhan serangan udara AS telah dipantau di Yaman, menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Houthi.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     
     
     

  • Israel Bentuk Badan Khusus yang Urusi Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza

    Israel Bentuk Badan Khusus yang Urusi Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Israel secara terang-terangan akan membentuk badan pemerintah yang mengurusi pemindahan paksa warga Palestina di Jalur Gaza. Hal ini telah dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin, 24 Maret 2025.

    Badan tersebut sedang disusun setelah mendapat persetujuan dari kabinet keamanan Israel menyusul rencana Menteri Pertahanan, Israel Katz. Rencana pembentukan badan ini lantas menuai reaksi keras dari Arab Saudi.

    Arab Saudi mengecam pengumuman Israel tentang badan yang bertujuan mengusir warga Palestina. Sementara, Mesir dan negara-negara Arab lainnya masih belum bersikap.

    Rencana Kementerian Pertahanan Israel ini merupakan tindak lanjut dari saran Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump sebelumnya meminta agar penduduk Palestina di Gaza dipindahkan ke negara lain.

    Kelompok hak asasi manusia dan kritikus di seluruh dunia menilai hal ini sebagai pembersihan etnis, pemindahan paksa suatu populasi dari rumahnya. Namun, Israel menyebut pemindahan paksa ini sebagai ‘sukarela’.

    “Mempersiapkan keberangkatan sukarela penduduk Jalur Gaza ke negara ketiga dengan cara yang aman dan terkendali,” kata sang juru bicara dilaporkan Al Jazeera.

    “Orang-orang yang ingin meninggalkan Jalur Gaza yang ditutup harus diizinkan melakukannya sesuai dengan hukum Israel dan internasional serta sejalan dengan visi Presiden AS Donald Trump,” tutur juru bicara Netanyahu.

    Sudah sejak lama

    Pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat telah lama direncanakan Nasionalis Israel. Mereka semakin mendorong gagasan itu di tengah perang dengan Hamas.

    Saat ini rencana tersebut mulai terbukti dengan tindakan Israel yang melakukan pemblokiran terhadap bantuan kemanusiaan sejak awal Maret 2025. Tak ada lagi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza sejak pemblokiran tersebut.

    Aksi blokade yang dilakukan Israel ini dinilai sebagai salah satu cara dalam proses pemindahan paksa warga Palestina di Gaza.

    Juru bicara Netanyahu tidak merinci negara ketiga mana yang mungkin bersedia bekerja sama dengan Israel dalam melaksanakan rencana tersebut.

    Netanyahu sebelumnya mengatakan berkomitmen terhadap rencana Trump untuk menciptakan Gaza yang berbeda sambil berjanji setelah perang tidak akan ada Hamas maupun Otoritas Palestina yang memerintah wilayah tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Stafnya Tewas Akibat Serangan di Gaza, PBB Salahkan Tank Israel

    Stafnya Tewas Akibat Serangan di Gaza, PBB Salahkan Tank Israel

    Gaza City

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyalahkan tank Israel sebagai sumber serangan yang menghantam gedungnya di Jalur Gaza pekan lalu, hingga menewaskan satu staf PBB dan melukai beberapa orang lainnya. Tel Aviv sebelumnya telah membantah pasukan militernya terlibat dalam serangan mematikan itu.

    “Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, serangan yang menghantam kompleks PBB di Deir Al Balah pada 19 Maret lalu disebabkan oleh sebuah tank Israel,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Stephane Dujarric, seperti dilansir AFP, Selasa (25/3/2025).

    Serangan yang menewaskan seorang staf PBB berkewarganegaraan Bulgaria yang bekerja untuk Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) itu, menurut Dujarric, terjadi saat Israel melanjutkan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza. Enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang sama.

    “Lokasi kompleks PBB ini diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik,” sebut Dujarric dalam pernyataannya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, mengatakan dalam pernyataan via media sosial X bahwa Tel Aviv telah meluncurkan penyelidikan atas kematian staf PBB di Jalur Gaza itu. Dia mengatakan bahwa “pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan… apa pun” dengan aktivitas militer Israel.

    Mengingat pengeboman yang kembali berlanjut di Jalur Gaza, Dujarric mengatakan PBB “telah mengambil keputusan sulit” untuk mengurangi sementara jumlah staf internasional di Jalur Gaza. Namun Dujarric menegaskan bahwa “PBB tidak akan meninggalkan Gaza”.

    Sekjen PBB Antonio Guterres, sebut Dujarric, telah “memperbarui seruannya yang mendesak untuk pemulihan gencatan senjata guna mengakhiri penderitaan”.

    UNOPS sebelumnya mengumumkan kematian salah satu pegawai mereka itu terjadi ketika sebuah gedung PBB yang ada di pusat kota Deir Al Balah dihantam “senjata peledak” yang tidak diketahui sumbernya.

    Kematian staf PBB itu menambah jumlah staf PBB yang tewas di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 menjadi sedikitnya 280 orang.

    Lihat Video ‘Satu Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Markas PBB di Gaza’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kembali Bombardir Gaza, 14 Orang Tewas

    Israel Kembali Bombardir Gaza, 14 Orang Tewas

    Gaza City

    Serangan udara Israel terus menghantam wilayah Jalur Gaza, dengan lebih dari 20 serangan tercatat sejak Senin (24/3) tengah malam. Sedikitnya 14 orang tewas dalam rentetan gempuran terbaru Tel Aviv terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel telah melancarkan lebih dari 20 serangan udara di berbagai wilayah Jalur Gaza.

    Rentetan serangan itu, menurut Bassal, menewaskan sedikitnya 14 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Bassal mengatakan bahwa lima orang di antaranya tewas dalam serangan dini hari di area Zitun, Gaza City. Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.

    Sembilan orang lainnya tewas dalam serangan yang menghantam area Khan Younis. Terdapat pasangan suami-istri dan tiga anak mereka di antara korban tewas dalam serangan tersebut.

    Militer Israel, saat dihubungi oleh AFP, mengonfirmasi pihaknya telah melancarkan serangan sejak semalam terhadap Jalur Gaza. Diklaim oleh Tel Aviv bahwa serangannya itu merupakan bagian dari operasi “antiteroris”.

    Israel kembali menggempur Jalur Gaza secara besar-besaran sejak seminggu lalu, atau pada 18 Maret, saat upaya memperpanjang gencatan senjata menghadapi kebuntuan. Militer Tel Aviv juga melanjutkan kembali operasi darat di Jalur Gaza sejak 20 Maret.

    Rentetan serangan Israel itu menghancurkan ketenangan yang menyelimuti Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Januari lalu.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, melaporkan pada Senin (24/3) bahwa sedikitnya 730 orang tewas sejak Israel melanjutkan pengeboman pada 18 Maret lalu.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, pada Senin (24/3) malam, mengeluarkan peringatan evakuasi menjelang serangan di area Jabalia.

    “Organisasi teroris kembali lagi dan menembakkan roket dari area-area berpenduduk… Demi keselamatan Anda, segera menuju ke area selatan menuju tempat perlindungan yang diketahui,” demikian bunyi imbauan Adraee, setelah peringatan serupa dirilis untuk kota Beit Lahia dan Beit Hanun.

    Bassal, dalam pernyataannya, menyebut serangan artileri menghantam area Beit Hanun dan Beit Lahia, serta Khan Younis.

    Lihat Video ‘Detik-detik Rudal Israel Hantam Pengungsian Warga di Gaza’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Halangi Pencarian 9 Staf Bulan Sabit Merah Palestina yang Hilang di Gaza – Halaman all

    Israel Halangi Pencarian 9 Staf Bulan Sabit Merah Palestina yang Hilang di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sembilan anggota Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) hilang selama tiga hari berturut-turut setelah gagal kembali dari misi penyelamatan di Rafah, Gaza Selatan.

    Dilansir dari Al Jazeera, petugas tanggap darurat pertama dikirim ke daerah al-Hashaashin pada Minggu setelah laporan adanya korban.

    Akan tetapi, mereka “dikepung” oleh pasukan Israel dan nasib mereka hingga kini masih belum diketahui.

    PRCS menyatakan bahwa pihak berwenang Israel menolak bekerja sama dalam upaya pencarian melalui organisasi internasional.

    “Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan keprihatinan mendalamnya terhadap keselamatan timnya dan menganggap otoritas pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas nasib mereka,” tulis PRCS di X.

    PBB Kurangi Operasi di Gaza Setelah Serangan Israel

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada Senin (24/3/2025) mereka akan mengurangi operasinya di Gaza setelah serangan tank Israel menghantam salah satu kompleksnya pekan lalu.

    Serangan tersebut menewaskan seorang staf asal Bulgaria dan melukai lima karyawan lainnya.

    Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, menyatakan bahwa sekitar sepertiga dari 100 staf internasional PBB di Gaza akan dipindahkan sementara.

    Dujarric juga menegaskan ledakan di wisma tamu PBB pada 19 Maret disebabkan oleh tank Israel, berdasarkan informasi yang tersedia saat ini.

    Militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

    Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Palestina

    Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 60 warga Palestina di berbagai wilayah Gaza, menurut Kementerian Kesehatan setempat, dikutip dari Kron4.

    Kementerian juga merilis daftar nama lebih dari 15.000 anak di bawah usia 17 tahun yang tewas akibat operasi militer Israel sejak lebih dari 17 bulan lalu.

    Sebanyak hampir 5.000 di antaranya adalah anak-anak di bawah enam tahun, termasuk 876 bayi yang belum genap berusia satu tahun.

    Israel menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk menekan Hamas agar menerima syarat baru untuk gencatan senjata dan membebaskan lebih banyak sandera.

    Serangan Rudal dari Yaman dan Gaza Picu Sirene di Israel

    Militer Israel melaporkan bahwa serangan rudal dari Yaman dan Gaza memicu sirene serangan udara di Yerusalem, Tel Aviv, dan wilayah tengah Israel pada Senin malam.

    Israel mengklaim telah berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.

    Dua roket dari Jalur Gaza juga dicegat setelah memasuki wilayah Israel.

    Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok Jihad Islam Palestina, mengaku bertanggung jawab atas serangan dari Gaza.

    Tenaga Medis dan Bantuan Kemanusiaan di Gaza Jadi Sasaran

    Pekerja kemanusiaan dan tenaga medis di Gaza terus menjadi target serangan.

    Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan bahwa kantornya di Rafah rusak akibat proyektil peledak pada Senin.

    Meskipun tidak ada staf yang terluka, kerusakan ini berdampak langsung pada operasi mereka.

    Pada hari yang sama, Israel menyerang bangsal bedah di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.

    Salah satu korban tewas adalah seorang remaja yang sedang dalam pemulihan pascaoperasi.

    Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan pejabat Hamas, Ismail Barhoum, yang menurut mereka mengelola keuangan kelompok itu.

    Namun, Hamas menyatakan bahwa Barhoum sedang menjalani perawatan medis saat serangan terjadi.

    Dampak Pengurangan Operasi PBB di Gaza

    Keputusan PBB untuk mengurangi kehadiran mereka di Gaza menambah tantangan bagi bantuan kemanusiaan.

    Olga Cherevko, juru bicara kantor kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan bahwa sejumlah kegiatan, termasuk pendidikan, perlindungan, serta layanan air dan sanitasi, telah ditangguhkan.

    Alasan utama adalah masalah keselamatan serta dampak dari perintah evakuasi Israel.

    Pergerakan truk bantuan, termasuk distribusi air, juga terdampak.

    Sejak gencatan senjata runtuh, hanya 29 dari 237 tempat belajar sementara di Gaza yang masih beroperasi.

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 113.000 orang terluka sejak Israel melancarkan operasinya.

    Hampir 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza kini telah mengungsi dari rumah mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus sudah meninggalkan Rumah Sakit Gemelli Roma setelah lima minggu menjalani perawatan akibat pneumonia.

    Dilansir dari Reuters dan AFP, Senin (24/3/2025), Paus Fransiskus tampil di depan publik untuk pertama kalinya pada Minggu (24/3/2025).

    Ia melambaikan tangan kepada para simpatisan saat meninggalkan rumah sakit.

    Paus yang kini berusia 88 tahun masuk rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi pernapasan parah.

    Kondisi ini menjadi salah satu krisis kesehatan paling serius selama 12 tahun masa kepausannya.

    Mobil yang membawanya meninggalkan rumah sakit dikawal oleh konvoi kendaraan polisi menuju Basilika Santa Maria Maggiore.

    Para dokter menyatakan Paus masih membutuhkan waktu untuk pemulihan penuh dan telah diberikan waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan.

    Saat meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus tampak tersenyum dan melambaikan tangan dari kursi roda.

    Wajahnya terlihat bengkak, dan suaranya terdengar lemah saat ia berterima kasih kepada para simpatisan yang hadir.

    Kerumunan yang menunggunya meneriakkan namanya, “Fransiskus, Fransiskus, Fransiskus.”

    Selama masa perawatan, Paus hanya sekali terlihat oleh publik dalam sebuah foto yang dirilis Vatikan.

    Kini, ia sudah tidak lagi menggunakan masker oksigen, tetapi masih memakai selang kecil di bawah hidungnya untuk membantu pernapasan.

    Tak lama setelah keluar dari rumah sakit, Paus Fransiskus menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza.

    Dalam doa Angelus-nya, ia menyatakan kesedihannya atas eskalasi kekerasan yang kembali terjadi.

    “Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak kematian dan cedera,” ujar Paus.

    Ia meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan gencatan senjata yang pasti segera tercapai.

    “Saya meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai,” tambahnya.

    Paus juga menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk dan mendesak komunitas internasional untuk bertindak.

    “Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang berkonflik serta komunitas internasional,” tegasnya.

    Pada Minggu (23/3/2025), Paus Fransiskus muncul di jendela rumah sakit untuk menyapa lebih dari 3.000 simpatisan.

    Banyak dari mereka membawa bunga dan poster bertuliskan “selamat datang di rumah.”

    Dalam pesannya, Paus kembali menekankan pentingnya perdamaian dan penghentian kekerasan.

    Ia juga menyampaikan rasa syukur atas langkah-langkah menuju perdamaian di Kaukasus Selatan, khususnya antara Armenia dan Azerbaijan.

    “Semoga ini menjadi tanda harapan bahwa konflik lain juga dapat menemukan jalan resolusi melalui dialog dan niat baik,” ungkapnya.

    Sebelum mengakhiri pesannya, Paus mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.

    Di akhir pesannya, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendoakannya selama masa pemulihan.

    “Saya merasakan kedekatan Anda,” katanya dengan penuh kehangatan, seraya memastikan bahwa ia juga terus mendoakan mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang sutradara Palestina dari film dokumenter No Other Land yang memenangkan Oscar 2025, ,Hamdan Ballal, telah ditangkap oleh tentara Israel setelah pemukim bertopeng menyerang rumahnya.

    Dilansir The Guardian, Hamdan Ballal merupakan satu dari empat sutradara film yang mendokumentasikan penghancuran desa-desa di Tepi Barat.

    Menurut lima aktivis Yahudi Amerika yang menyaksikan serangan itu, Hamdan Ballal dikepung dan diserang oleh sekitar 15 pemukim bersenjata di Susya di daerah Masafer Yatta di selatan Hebron.

    “Mereka mulai melemparkan batu ke arah warga Palestina dan menghancurkan tangki air di dekat rumah Hamdan,” kata Joseph, aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, yang meminta untuk tidak menggunakan nama lengkapnya karena alasan keamanan, Senin (24/3/2025).

    Para saksi mengatakan bahwa sekelompok tentara tiba di tempat kejadian bersama pemukim lain berpakaian seragam militer, yang mengejar Hamdan Ballal ke rumahnya dan menyerahkannya kepada militer.

    ”Para pemukim menghancurkan mobilnya dengan batu dan merobek salah satu bannya,” kata saksi lain, Raviv, kepada The Guardian.

    ”Semua jendela dan kaca depan pecah,” jelasnya.

    Hamdan Ballal dilukai oleh para pemukim dan dibawa oleh tentara Israel.

    Anggota kelompok aktivis memfilmkan serangan itu dan kemudian memasuki rumah dan melihat darah di lantai, yang menurut anggota keluarga tumpah saat Hamdan dipukul di kepala.

    Direktur tersebut, dan seorang pria lain – yang diidentifikasi hanya sebagai Nasser – ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

    Sementara itu, militer Israel mengatakan telah menahan tiga warga Palestina yang diduga melemparkan batu ke pasukan dan satu warga sipil Israel yang terlibat dalam “konfrontasi kekerasan” antara warga Israel dan Palestina.

    Namun, klaim Israel tersebut dibantah oleh para saksi yang diwawancarai oleh AP.

    Militer mengatakan telah menyerahkan mereka ke polisi Israel untuk diinterogasi dan telah mengevakuasi seorang warga Israel dari daerah tersebut untuk menerima perawatan medis.

    Kata Sutradara Lain

    Basel Adra, salah satu dari empat sutradara No Other Land, yang semuanya berasal dari Israel dan Palestina, mengatakan kepada The Guardian bahwa menurutnya meningkatnya kekerasan pemukim mungkin merupakan respons terhadap pengakuan internasional yang diperoleh film dokumenter tersebut.

    “Warga Palestina di desa tersebut hampir setiap hari diserang secara fisik oleh para pemukim. Kekerasan para pemukim semakin meningkat di sini. Mungkin ini balas dendam atas film dan Oscar,” katanya.

    Adra, yang menyaksikan serangan di Susya, menggambarkan kekerasan itu sebagai “mengerikan”.

    “Ada puluhan pemukim bersama tentara Israel dan mereka mengancam kami dengan senjata,” katanya.

    “Polisi ada di sana sejak awal dan tidak melakukan intervensi. Sementara tentara mengarahkan senjata mereka ke arah kami, para pemukim mulai menyerang rumah-rumah warga Palestina.”

    “Hamdan mencoba melindungi keluarganya, tetapi para pemukim menyerangnya. Tentara mulai menembak ke udara untuk mencegah siapa pun menolong Hamdan.”

    “Dia berteriak minta tolong. Mereka membiarkan para pemukim menyerangnya, lalu tentara menculiknya,” papar Basel Adra.

    Ini bukan pertama kalinya sutradara dan kru film No Other Land diserang oleh pemukim.

    Pada Februari 2025 lalu, Adra juga dikepung dan diserang oleh pemukim Israel bertopeng.

    Sebelumnya pada hari Senin, Adra menulis di X bahwa para pemukim bersenjata dan bertopeng sedang memimpin serangan teror terhadap Masafer Yatta saat ia menulis.

    “Puluhan pemukim tiba di rumah teman saya Naser di Susya, melemparkan batu ke rumahnya, menghancurkan kendaraannya, dan menyayat (ban kendaraan dengan pisau)” tambahnya.

    “Kami mempertaruhkan nyawa untuk membuat film,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tentara memerintahkan kami untuk tetap tinggal di dalam rumah di desa, sementara mereka yang menyerang dan bisa saja membantai penduduk di rumah mereka berkeliaran bebas, mengenakan topeng, di sekitar desa”.

    MENANG OSCAR – Film dokumenter No Other Land, memenangkan Academy Awards 2025 (Oscar) untuk film dokumenter terbaik, Minggu (2/3/2025). (HandOut/IST)

    Dikutip dari Al Arabiya, film No Other Land yang memenangkan Oscar tahun ini untuk kategori film dokumenter terbaik, mengisahkan perjuangan penduduk daerah Masafer Yatta untuk menghentikan militer Israel menghancurkan desa-desa mereka.

    Ballal dan Adra, keduanya dari Masafar Yatta, membuat produksi gabungan Palestina-Israel dengan sutradara Israel Yuval Abraham dan Rachel Szor.

    Film ini telah memenangkan serangkaian penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada tahun 2024.

    Film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri, seperti ketika Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan dokumenter tersebut.

    Diketahui, Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur.

    Palestina menginginkan ketiganya sebagai negara masa depan mereka dan memandang pertumbuhan permukiman sebagai hambatan utama bagi solusi dua negara.

    Israel telah membangun lebih dari 100 permukiman, yang menjadi rumah bagi lebih dari 500.000 pemukim yang memiliki kewarganegaraan Israel.

    Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak terbatas, dengan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola pusat-pusat populasi.

    Militer Israel menetapkan Masafer Yatta di Tepi Barat bagian selatan sebagai zona latihan tembak langsung pada tahun 1980-an dan memerintahkan penduduk, sebagian besar orang Arab Badui, untuk diusir.

    Sekitar 1.000 penduduk sebagian besar tetap tinggal di tempat itu, tetapi tentara secara teratur masuk untuk menghancurkan rumah, tenda, tangki air, dan kebun zaitun – dan warga Palestina khawatir pengusiran langsung dapat terjadi kapan saja.

    Selama perang di Gaza, Israel telah membunuh ratusan warga Palestina di Tepi Barat selama operasi militer berskala besar, dan juga terjadi peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Gaza Telah Gagal Tercapai, Israel Menolak Semua Proposal

    TRIBUNNEWS.COM- Negosiasi gencatan senjata Gaza di ibu kota Mesir gagal setelah delegasi Israel menolak proposal baru Mesir dan meninggalkan Kairo, menurut sumber yang dikutip oleh Al-Araby al-Jadeed pada 24 Maret. 

    Setidaknya 730 orang tewas dalam waktu kurang dari satu minggu akibat perang Israel yang kembali terjadi di Gaza.

    “Israel menolak semua usulan meskipun Hamas memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata kemanusiaan,” kata sumber tersebut,

    Seraya menambahkan bahwa Tel Aviv “berkoordinasi dengan pihak-pihak regional untuk memberikan tekanan maksimum pada Hamas sebelum negosiasi baru.”

    “Hamas menolak mengevakuasi para pemimpin politik dan militer dari Gaza karena tidak adanya rencana yang jelas untuk mengakhiri perang. Dengan dukungan AS, Israel berupaya menggagalkan rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza,” lanjut mereka. 

    Awal bulan ini, negara-negara Arab mendukung rencana rekonstruksi Mesir untuk jalur Gaza pada pertemuan puncak di Kairo, yang bertujuan untuk melawan usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengusir penduduk Gaza dan mengambil alih kepemilikan daerah kantong itu. 

    Seorang pejabat AS secara terbuka menolak rencana Mesir pada tanggal 5 Maret. Minggu lalu, Middle East Eye (MEE) mengutip pernyataan pejabat yang mengatakan bahwa UEA melobi AS untuk “menghancurkan” rencana rekonstruksi Mesir .

    Sumber yang dikutip AP pada hari Senin mengatakan Kairo telah mengajukan proposal baru yang ditujukan untuk mengakhiri perang Israel yang diperbarui terhadap Jalur Gaza, yang meliputi pembebasan lima tawanan Israel sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa minggu dan masuknya bantuan ke daerah kantong tersebut. 

    Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa Mesir telah mengusulkan penetapan batas waktu untuk pembebasan semua tawanan dengan imbalan batas waktu penarikan penuh Israel yang dijamin oleh AS.

    Rencana Mesir tersebut mencakup pembebasan lima tawanan per minggu dengan syarat Tel Aviv mulai melaksanakan tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata awal. 

    Laporan tentang usulan gencatan senjata baru Mesir bertepatan dengan klaim bahwa Yordania telah mengajukan rencananya sendiri untuk mengakhiri perang di Gaza. 

    Menurut sumber yang dikutip oleh MEE, “Yordania mengusulkan rencana untuk mengasingkan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya dari Jalur Gaza.” Israel baru-baru ini menuntut pengasingan para pemimpin dan pejuang Hamas dari Gaza. 

    Tel Aviv kembali melancarkan perang di Jalur Gaza pada 18 Maret setelah beberapa minggu mengancam dan menghalangi perundingan gencatan senjata.

    Militer Israel juga melanjutkan operasi darat di daerah kantong itu, memasuki kembali koridor Netzarim dan wilayah lain, termasuk kota utara Beit Lahia, sambil bersiap menghadapi serangan lebih lanjut.

    Semua penyeberangan perbatasan tetap ditutup, dan Gaza menyaksikan bencana kemanusiaan karena kurangnya bantuan dan pemboman terus-menerus.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa sedikitnya 730 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret. Lebih dari 60 orang telah tewas dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian tersebut. 

    Jurnalis Al Jazeera Hossam Shabat tewas dalam serangan udara Israel di kota utara Jabalia pada Senin sore. Sebelumnya, koresponden Palestine Today Mohammad Mansour tewas dalam serangan Israel di Khan Yunis. 

     

     

    SUMBER: THE CRADLE