Negara: Italia

  • Trump Tiba di Roma, Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Trump Tiba di Roma, Akan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Roma

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Roma, Italia, pada Jumat (25/4) waktu setempat. Trump yang didampingi istrinya, Melania Trump, akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Pesawat kepresidenan AS Air Force yang membawa Trump dan Melania, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025), mendarat di Bandara Leonardo da Vinci, Roma, pada Jumat (25/4) waktu setempat. Ini menjadi kunjungan ke luar negeri pertama Trump sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada Senin (21/4), akan digelar di Alun-alun Santo Petrus di Vatikan, sebelum sang Bapa Suci dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma.

    Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam satu abad terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Trump sendiri memiliki hubungan yang tidak akrab dengan mendiang Paus Fransiskus yang pernah mengkritiknya dengan tajam atas kebijakan khasnya tentang deportasi massal para migran.

    Ketika meninggalnya Paus Fransiskus diumumkan pada Senin (21/4) lalu, Trump mengucapkan belasungkawa dan menyebut sang Paus sebagai sosok yang mencintai dunia.

    “Beristirahatlah dalam damai Paus Fransiskus! Semoga Tuhan memberkatinya dan semua yang mencintainya!” demikian pernyataan Trump saat mengucapkan belasungkawa untuk sang pemimpin Gereja Katolik sedunia.

    “Dia orang yang baik, dia bekerja keras dan mencintai dunia,” kata Trump pada sebuah acara di Gedung Putih untuk memperingati Paskah pada saat itu.

    Trump juga memerintahkan bendera AS dikibarkan setengah tiang di Gedung Putih, dan di gedung-gedung federal di seluruh dunia, sebagai bentuk berkabung.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Duh! Studi Temukan Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Picu Kanker dan Mati Muda

    Duh! Studi Temukan Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Picu Kanker dan Mati Muda

    Jakarta

    Rendah lemak dan kaya protein, daging ayam kerap menjadi pilihan yang lebih sehat ketimbang daging merah. Namun, manfaat sehat ini tampaknya bisa berkurang bila ‘daging putih’ tersebut keseringan dikonsumsi.

    Menurut beberapa penelitian awal yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, mengonsumsi ayam dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan yang tak terduga. Dalam penelitian tersebut, para peneliti meneliti hubungan antara konsumsi unggas, kanker gastrointestinal, dan kematian dini.

    Unggas yang dimaksud mencakup semua jenis burung, seperti ayam, kalkun, bebek, serta burung buruan seperti burung puyuh dan burung pegar. Penelitian ini menganalisis data dari 4.869 peserta paruh baya di Italia selama 19 tahun, yang sebelumnya telah mengisi survei mengenai pola konsumsi makanan dan minuman mereka.

    Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi ‘daging putih’, termasuk kelinci dan unggas, tertinggi ditemukan pada mereka yang meninggal akibat kanker gastrointestinal, sekelompok kanker yang menyerang saluran pencernaan, seperti kanker usus besar, hati, pankreas, lambung, esofagus, dan rektum. Asupan unggas tercatat menyumbang 33 persen dari total konsumsi daging putih kelompok ini.

    Orang yang mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas per minggu-setara dengan sekitar 3,5 porsi masing-masing tiga ons-memiliki risiko kematian 27 persen lebih tinggi dari semua penyebab. Pada pria, risiko ini meningkat tajam hingga 61 persen.

    Secara khusus untuk kanker gastrointestinal, konsumsi unggas sebanyak 100 hingga 200 gram per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 65 persen. dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.

    Sementara itu, peserta yang mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas per minggu memiliki risiko kematian akibat kanker gastrointestinal yang 127 persen lebih tinggi, dan angkanya bahkan melonjak hingga 161 persen pada pria.

    Berapa banyak yang harus dimakan?

    Menurut penelitian tersebut, semakin sedikit konsumsi unggas, semakin baik bagi kesehatan. Sementara Pedoman Diet untuk Orang Amerika merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi hingga 26 ons daging tanpa lemak dan unggas per minggu dalam pola makan 2.000 kalori, temuan studi ini menyarankan untuk membatasi konsumsi unggas menjadi kurang dari 300 gram per minggu. setara dengan tidak lebih dari 10,5 ons ayam.

    “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa konsumsi lebih dari 100 gram daging unggas per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat semua penyebab dan kanker gastrointestinal,” tulis penulis penelitian, dikutip Fortune.

    “Seiring meningkatnya konsumsi daging unggas, risiko kematian pun meningkat-dan hasilnya bahkan lebih nyata bagi mereka yang mengonsumsi daging merah dalam porsi lebih banyak,” lanjutnya lagi.

    Peserta studi yang berusia 83 tahun, mengonsumsi kurang dari 100 gram unggas per minggu memiliki risiko kematian akibat kanker gastrointestinal yang hanya setengah dari mereka yang mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut.

    Para peneliti juga mencatat bahwa cara memasak ayam berperan penting dalam dampaknya terhadap kesehatan. Daging putih yang dimasak dengan suhu tinggi, seperti dipanggang atau dibakar, atau direbus dalam waktu lama, dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang memicu mutasi genetik dan berpotensi meningkatkan risiko kanker gastrointestinal.

    (suc/suc)

  • Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

    Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

    Jakarta

    Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) setelah disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. Para pelayat dapat mendatangi peti jenazahnya yang terbuka untuk memberikan penghormatan terakhir mulai Rabu hingga Jumat malam.

    Dengan ribuan jamaah yang diperkirakan akan mengantre untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada Paus Fransiskus, sejumlah langkah telah diambil untuk menghindari pembusukan, seperti yang terjadi pada Paus-Paus sebelumnya.

    Jenazah Fransiskus menjalani proses pembalsaman sementara yang dikenal sebagai tanatopraksi, menurut Andrea Fantozzi, pendiri Institut Nasional Tanatopraksi Italia (INIT).

    “Tujuannya adalah memperlambat proses pembusukan alami,” ucap Fantozzi kepada AFP.

    Prosedur ini menggunakan cairan kimia dan harus dilakukan dalam waktu 36 jam setelah kematian dan memakan waktu beberapa jam.

    Praktik ini, yang diatur di Italia berdasarkan undang-undang yang disahkan pada tahun 2022, dianggap sebagai evolusi modern dari pembalsaman, dan dibedakan dengan penggunaan zat yang kurang invasif yang lebih menghormati tubuh manusia.

    Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan pengawet ke dalam sistem arteri, desinfeksi menyeluruh pada tubuh, riasan korektif, dan penataan tangan dan wajah untuk memastikan penampilan yang tenang dan damai.

    Vatikan menerbitkan gambar pertama pada hari Selasa (22/4) dari Paus Fransiskus di peti matinya yang terbuka, mengenakan jubah kepausan merah, mitra di kepalanya, dan rosario di antara jari-jarinya. Gambar-gambar tersebut berasal dari kebaktian Senin (21?4) malam di kapel Casa Santa Marta, kediaman Vatikan tempat ia tinggal selama 12 tahun kepausannya, dan tempat ia meninggal.

    Fantozzi menolak untuk mengonfirmasi apakah ia turut dalam proses tersebut dengan alasan masalah privasi dan ketentuan protokol Vatikan. Vatikan menolak berkomentar.

    Media Italia melaporkan bahwa Fantozzi mengawasi pembalsaman pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, yang meninggal pada tahun 2022 hampir satu dekade setelah mengundurkan diri sebagai paus.

    NEXT: Kondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal

    Kondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggal

    Dr Sergio Alfieri, dokter yang merawat Paus Fransiskus, mengatakan mendapat panggilan telepon sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat untuk segera datang ke Vatikan. Ia tiba di tempat sekitar 20 menit kemudian.

    Dia menjadi dokter yang mengawasi perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit Gemelli di Roma pada awal tahun 2024. Paus sempat menghabiskan waktu lima minggu di rumah sakit tersebut untuk melawan pneumonia bilateral.

    “Saya memasuki kamarnya dan dia (Fransiskus) membuka matanya. Saya memastikan bahwa tidak ada masalah pernapasan, dan kemudian saya mencoba memanggil namanya, tetapi dia tidak menanggapinya,” tutur Dr Alfieri, kepada APNews.

    Menurut Dr Alfieri, terlalu berisiko memindahkan Paus kembali ke rumah sakit Gemelli, tempat ia dirawat karena infeksi pernapasan kompleks. Dua jam setelah kondisinya memburuk, Paus dinyatakan meninggal dunia karena stroke.

    “Ia meninggal tanpa penderitaan, di rumah,” ujar Dr Alfieri.

    Simak Video “Video: Potret Perdana Paus Fransiskus Sejak Dirawat di RS karena Pneumonia”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Kopi Lokal Unjuk Gigi di Amsterdam Coffee Festival 2025

    Jakarta: Indonesia kembali unjuk gigi di panggung dunia. Kali ini lewat aroma kopi khas Nusantara yang sukses memikat pecinta kopi dunia di ajang Amsterdam Coffee Festival 2025. 
     
    Berkat dukungan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) melalui program Daya, tiga UMKM kopi lokal yaitu Kata & Rasa, Delawa Coffee, dan Kopi Lasi berhasil tampil memukau dalam festival bergengsi tersebut.
    Membuka akses pasar internasional untuk UMKM kopi
    Sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia, Indonesia menyimpan potensi luar biasa. Namun, tantangan untuk menembus pasar global masih menjadi kendala bagi banyak UMKM. 
     
    Menyadari hal ini, SMBC Indonesia berkomitmen mengangkat UMKM kopi ke panggung internasional melalui pendampingan dan pemberdayaan nyata.

    “Partisipasi UMKM lokal di kancah dunia menjadi bukti daya saing kopi Indonesia di tingkat global. Kami bangga bisa membantu mereka untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan terus memajukan kopi sebagai bagian dari identitas ekonomi dan bangsa Indonesia di mata dunia,” kata Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman, dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 April 2025.
     

    Ribuan pengunjung dan transaksi Euro 
    Festival yang digelar selama tiga hari ini menghadirkan lebih dari 250 eksibitor dari berbagai negara dan menarik 15.000 pengunjung. 
     
    Booth Roemah Indonesia (RIBV), tempat para UMKM kopi binaan SMBC Indonesia tampil, mencuri perhatian dengan total 3.000 pengunjung dan nilai transaksi ritel mencapai 6.000 Euro.
    Mengenal UMKM Kopi yang Tampil di Amsterdam
    Kata & Rasa: Spesialis kopi Arabica Gayo, Robusta Temanggung, dan Arabica Java Ijen. UMKM ini telah lebih dulu tampil di Daya Fest, ajang tahunan SMBC untuk mitra UMKM binaan.
    Delawa Coffee: Prosesor kopi bersertifikasi dari CSQA Italia, dikenal dengan cita rasa floral dan buah tropis pada arabika serta aroma kacang pada robusta.
    Kopi Lasi: Produksi biji kopi arabika dari lereng Gunung Marapi, Sumatra Barat, dengan kapasitas lebih dari 1 ton buah basah per minggu dan memberdayakan 53 petani lokal.
     
    Keikutsertaan UMKM ini tidak hanya memperkenalkan produk kopi khas Indonesia, tetapi juga membangun jejaring bisnis dengan pelaku industri kopi dunia.
     
    “SMBC Indonesia berkomitmen untuk merancang seluruh inisiatif pemberdayaan UMKM berdasarkan kebutuhan para pelaku usaha dalam menjaga keberlanjutan bisnis. SMBC Indonesia berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi kemajuan UMKM di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Andrie.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Vatikan Diserbu Pelayat, 130.000 Orang Antre Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus – Halaman all

    Vatikan Diserbu Pelayat, 130.000 Orang Antre Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebih dari 130.000 orang menyerbu Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, Jumat (25/4/2025).

    Laporan resmi media Vatikan menyebut saat ini puluhan ribu orang memadati Basilika Santo Petrus di Vatikan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus Fransiskus.

    Bukan hanya umat Katolik, penghormatan terakhir turut dilakukan banyak pihak di berbagai negara yang merasa kehilangan atas kepergian Paus ke 266 dalam Gereja Katolik Roma tersebut.

    Bahkan sejumlah pelayat rela menunggu antrean sampai berjam-jam hanya untuk memberikan penghormatan beberapa menit saja dari depan jenazah Paus Fransiskus.

    Adapun lonjakan antrean ini terjadi sejak Rabu kemarin hingga Jumat, menjalar ke tengah jalan raya utama yang mengarah melalui Roma menuju Vatikan.

    Mengutip Reuters, orang-orang tersebut rela berdesakan demi bisa memberikan penghormatan kepada Fransiskus sebelum peti jenazah ditutup pada Jumat malam, dan wajah Paus akan ditutup dengan kerudung sutra putih dan disiram dengan air suci.

     “Yang mengejutkan saya adalah betapa bertekadnya dia untuk melayani Gereja dan mencintai umatnya dengan segenap energinya, sampai akhir,” kata Kardinal Giovanni Battista Re dari Italia, pemimpin upacara Dewan Kardinal dan pejabat Vatikan yang sudah pensiun.

    Lebih lanjut menjelang pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu (26/7/2025), pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran.

    Menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para Kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Sejauh ini sudah ada beberapa kepala negara yang telah menyatakan niat untuk hadir dalam prosesi pemakaman.

    Di antaranya ada Presiden Amerika Serikat Donald Trump beserta istrinya yang akan terbang ke Roma, sementara Presiden Argentina Javier Milei juga dijadwalkan hadir.

    Pakai Peti Kayu Sederhana

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

     Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

     Disebutkan juga bahwa Paus Fransiskus tidak akan disemayamkan di atas panggung tinggi, atau catafalque, di Basilika Santo Petrus untuk dilihat para pelayat, seperti yang terjadi pada para paus sebelumnya.

    Meski begitu para pelayat nantinya akan tetap dipersilakan untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Namun jenazah Paus Fransiskus akan dibiarkan berada di dalam peti, dengan bagian tutupnya dibuka.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Penghormatan Jenazah Paus Fransiskus Berakhir, Dihadiri Sekitar 250.000 Orang

    Penghormatan Jenazah Paus Fransiskus Berakhir, Dihadiri Sekitar 250.000 Orang

    Jakarta

    Penghormatan dari publik terhadap jenazah Paus Fransiskus di Vatikan telah berakhir. Lebih dari 150.000 orang memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus pada hari ketiga persemayaman.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/4/2025), pihak berwenang menutup akses ke Basilika Santo Petrus pada Jumat (25/4) pukul 19.00 waktu setempat. Peti jenazah kayu, tempat Paus disemayamkan dengan mengenakan jubah merah dan sepatu hitam, akan disegel dalam upacara tertutup pada pukul 20.00 waktu setempat menjelang pemakaman.

    Sekitar 250.000 orang memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus selama tiga hari persemayaman di Basilika Santo Petrus, kata Vatikan.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk di antara orang terakhir yang memberikan penghormatan terakhir, dengan jumlah keseluruhan melebihi perkiraan 195.000 orang yang datang untuk melihat pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, setelah kematiannya pada tahun 2013.

    “Pria yang luar biasa! Dia mencintai semua orang, semua agama,” kata Igho Felici, warga Italia berusia 53 tahun setelah melihat peti jenazah Fransiskus, seraya menambahkan: “Saya harus berada di sini.”

    Sepanjang hari, kerumunan besar orang memadati Via della Conciliazione, jalan lebar menuju basilika, para peziarah dan wisatawan berbaur dengan warga Italia yang menikmati hari libur umum pada tanggal 25 April.

    Pihak berwenang Italia dan Vatikan telah menempatkan area di sekitar Basilika Santo Petrus dalam pengamanan ketat dengan memblokir pesawat nirawak, menempatkan penembak jitu di atap, dan menyiagakan jet tempur. Polisi mengatakan pos pemeriksaan lebih lanjut akan diaktifkan.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lawatan Perdana Trump di Periode Kedua Pemerintahannya: Hadiri Pemakaman Paus

    Lawatan Perdana Trump di Periode Kedua Pemerintahannya: Hadiri Pemakaman Paus

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuju Roma, Italia, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dalam lawatan luar negeri pertama di masa jabatan keduanya. Trump akan bertemu para pemimpin asing termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), Trump memiliki hubungan jauh dengan mendiang Paus Fransiskus yang tidak ragu mengkritiknya dengan tajam atas kebijakannya yang khas, yaitu deportasi massal para migran.

    Namun, Trump tidak akan melewatkan apa yang akan menjadi pertemuan diplomatik besar yang dihadiri oleh sekitar 50 kepala negara, termasuk 10 raja yang berkuasa.

    Di antara mereka adalah Zelensky, yang akan menjadi pertemuan langsung pertama kedua pemimpin tersebut sejak pertemuan Gedung Putih yang berakhir tragis pada 28 Februari.

    Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam pertemuan itu mencaci maki Zelensky, menyebutnya tidak berterima kasih atas bantuan militer AS senilai miliaran dolar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Ketegangan mereda setelah pertemuan itu, dengan Ukraina menyetujui proposal yang dipimpin AS untuk gencatan senjata tanpa syarat selama satu bulan, yang membebani Rusia yang belum menerimanya dan pada hari Kamis melancarkan serangan paling mematikan dalam hampir setahun di Kyiv.

    Trump, sambil menyerukan Rusia untuk menghentikan serangannya, telah kembali menyalahkan Zelensky, termasuk mendesaknya untuk menerima kendali Rusia atas Krimea, semenanjung yang direbut oleh Moskow pada tahun 2014.

    Tidak ada pertemuan yang diumumkan di Roma untuk Trump, yang hanya akan tinggal setengah hari di Vatikan. Namun, Trump mungkin merasa tidak nyaman dengan beberapa pemimpin di sekitarnya–yang paling utama adalah pendahulunya, Joe Biden.

    Biden adalah seorang Katolik yang taat dan dekat dengan Fransiskus. Biden akan melakukan perjalanan sendiri ke Roma, kata kantornya, meskipun menurut protokol, mantan Presiden umumnya melakukan perjalanan dengan Air Force One untuk menghadiri pemakaman.

    Trump telah tanpa henti menyerang Biden dan menghancurkan warisannya dalam hampir 100 hari masa jabatannya, dengan Biden pada gilirannya baru-baru ini berbicara menentang kebijakan Trump.

    Perjalanan Trump ke Italia terjadi setelah dia mengguncang sekutu Eropa dengan mengenakan tarif besar, meskipun dia setidaknya untuk sementara telah mundur dari tindakan yang paling keras.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron, salah satu pemimpin yang menjalin hubungan dengan Trump dan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang akan segera lengser, akan hadir di pemakaman tersebut, demikian pula para eksekutif puncak Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva seorang veteran sayap kiri yang mengalahkan saingannya Jair Bolsonaro, merupakan belahan jiwa ideologis Trump juga akan hadir. Lula telah mengkritik Trump tetapi telah menghindari konfrontasi besar sejak miliarder Republik itu kembali.

    Pemakaman tersebut juga akan menghadirkan para pemimpin yang lebih sejalan secara ideologis dengan Trump, termasuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Javier Milei dari Argentina, negara asal mendiang paus.

    Trump juga melakukan kunjungan singkat ke Prancis setelah pemilihannya tetapi sebelum pelantikannya untuk pembukaan kembali katedral Notre Dame. Macron mempertemukannya dengan Zelensky di sela-sela acara.

    Perjalanan luar negeri pertama Trump seharusnya ke negara-negara Teluk Arab yang kaya minyak, di mana ia berharap dapat melihat peluang bisnis dan mendesak hubungan yang lebih erat dengan Israel. Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab mulai 13 Mei.

    (rfs/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siapa yang akan menjadi Paus berikutnya? Inilah para kandidat utama – Halaman all

    Siapa yang akan menjadi Paus berikutnya? Inilah para kandidat utama – Halaman all

    Setelah Paus Fransiskus meninggal dunia, siapa yang akan menjadi Paus berikutnya?

    Untuk menentukan pemimpin Gereja Katolik dan 1,4 miliar umatnya, Dewan Kardinal akan bertemu dalam konklaf di Kapel Sistina. Pada sesi itu, mereka akan berembuk dan kemudian memberikan suara untuk kandidat pilihan masing-masing sampai akhirnya satu nama terpilih secara bulat.

    Para kardinal tidak hanya memilih seorang Paus, tetapi juga akan memilih sosok dengan perspektif global yang luas. Sebab untuk pertama kalinya, kurang dari setengah dari seluruh kardinal yang memiliki hak pilih berasal dari Eropa.

    Meski 80?ri para kardinal dipilih langsung oleh mendiang Paus Fransiskus, bukan berarti mereka condong ke kubu “progresif” atau “tradisionalis”.

    Karena alasan tersebut, sulit memprediksi siapa yang akan terpilih sebagai Paus berikutnya.

    Apakah para kardinal akan memilih seorang Paus dari Afrika atau Asia? Atau apakah mereka justru mendukung sosok yang berpengalaman dari administrasi Vatikan?

    Berikut sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Paus Fransiskus.

    Pietro Parolin

    Warga negara: Italia

    Usia: 70 tahun

    Kardinal Parolin adalah Menteri Luar Negeri Vatikan merangkap penasihat utama Paus Fransiskus.

    Sebagai menlu, dia juga mengepalai Kuria Roma alias administrasi pusat Gereja.

    Karena telah bertindak efektif sebagai wakil paus, Parolin disebut-sebut sebagai calon utama pengganti Paus Fransiskus.

    Dia dipandang sebagai sosok yang cenderung memprioritaskan diplomasi dan pandangan global.

    Para pengritiknya menganggap hal itu sebagai masalah, sementara para pendukungnya melihatnya sebagai kekuatan.

    Namun, dia mengkritik legalisasi pernikahan sesama jenis di sejumlah negara.

    Dia menyebut referendum di Republik Irlandia pada 2015 yang melegalkan pernikahan sejenis sebagai “kekalahan bagi kemanusiaan”.

    Walau diunggulkan, Kardinal Parolin amat menyadari pepatah kuno Italia kuno yang menekankan ketidakpastian proses pemilihan paus: “Dia yang memasuki konklaf sebagai Paus, meninggalkan konklaf sebagai kardinal.”

    Sekitar 213 dari 266 Paus sebelumnya adalah orang Italia, namun selama 40 tahun terakhir tidak ada orang Italia yang menjadi Paus.

    Kondisi itu diprediksi akan bertahan mengingat semakin sedikit pejabat-pejabat Gereja Katolik Roma yang berasal dari Italia dan Eropa.

    Luis Antonio Gokim Tagle

    Warga Negara: Filipina

    Usia: 67 tahun

    Mungkinkah Paus berikutnya berasal dari Asia?

    Kardinal Tagle memiliki pengalaman pastoral selama puluhan tahun—yang berarti dia telah menjadi pemimpin Gereja yang aktif di masyarakat, bukan diplomat Vatikan atau pakar hukum Gereja.

    Gereja Katolik sangat berpengaruh di Filipina. Sekitar 80% penduduknya menganut Katolik.

    Negara tersebut saat ini memiliki rekor lima anggota Dewan Kardinal—yang dapat menjadi faksi lobi yang penting bila mereka semua mendukung Kardinal Tagle.

    Dia dianggap moderat dalam definisi Katolik, dan telah dijuluki “Fransiskus Asia” karena dedikasinya terhadap isu-isu sosial dan simpatinya terhadap para migran—sikap yang juga disandang mendiang Paus Fransiskus.

    Dia menentang hak aborsi, dan menyebutnya sebagai “suatu bentuk pembunuhan” —suatu posisi yang sejalan dengan sikap Gereja yang lebih luas bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan. Dia juga menentang eutanasia.

    Namun pada 2015 saat menjabat sebagai Uskup Agung Manila, Kardinal Tagle meminta Gereja untuk menilai kembali sikapnya yang “keras” terhadap kaum gay, janda cerai, dan ibu tunggal.

    Dia mengatakan bahwa kekerasan di masa lalu telah menimbulkan kerusakan yang berkepanjangan dan membuat orang merasa “diberi label”, dan bahwa setiap individu berhak mendapatkan belas kasihan dan rasa hormat.

    Kardinal Tagle dianggap sebagai kandidat Paus sejak konklaf 2013 saat Fransiskus terpilih.

    Ketika ditanya satu dekade lalu bagaimana pandangannya tentang kemungkinan dia menjadi paus berikutnya, dia menjawab: “Saya menganggapnya sebagai lelucon! Kocak.”

    Fridolin Ambongo Besungu

    Warga Negara: Kongo

    Usia: 65 tahun

    Sangat mungkin Paus berikutnya berasal dari Afrika, tempat Gereja Katolik terus bertumbuh dan menambah jutaan penganut.

    Kardinal Ambongo adalah kandidat utama, yang berasal dari Republik Demokratik Kongo (DRC).

    Dia telah menjadi Uskup Agung Kinshasa selama tujuh tahun, dan diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus.

    Dia adalah seorang konservatif budaya, yang menentang pemberkatan pernikahan sesama jenis, dengan menyatakan bahwa “pernikahan sesama jenis dianggap bertentangan dengan norma budaya dan pada hakikatnya jahat”.

    Meskipun Kristen adalah agama mayoritas di Kongo, umat Kristen di sana mengalami penganiayaan kelompok yang menyebut dirinya sebagai ISIS dan kelompok pemberontak terkait.

    Dengan latar belakang itulah, Kardinal Ambongo dianggap sebagai pendukung Gereja yang gigih.

    Namun dalam sebuah wawancara pada 2020, dia mendukung pluralitas agama, dengan mengatakan: “Biarkan Protestan menjadi Protestan dan Muslim menjadi Muslim. Kami akan bekerja sama dengan mereka. Namun setiap orang harus menjaga identitas mereka sendiri.”

    Komentar semacam itu dapat membuat beberapa kardinal bertanya-tanya apakah dia sepenuhnya memeluk misi mereka—mengingat umat Katolik berharap ajaran Gereja Katolik bisa disebarkan ke seluruh dunia.

    Peter Kodwo Appiah Turkson

    Warga Negara: Ghana

    Usia: 76 tahun

    Jika dipilih oleh rekan-rekannya, Kardinal Turkson akan mendapat kehormatan sebagai Paus asal Afrika pertama selama 1.500 tahun.

    Seperti Kardinal Ambongo, dia mengaku tidak menginginkan status itu.

    “Saya tidak yakin apakah ada yang bercita-cita menjadi Paus,” katanya kepada BBC pada 2013.

    Ketika ditanya apakah Afrika memiliki alasan kuat untuk menjadi Paus berikutnya berdasarkan pertumbuhan Gereja di benua itu, dia mengatakan bahwa dia merasa Paus tidak boleh dipilih berdasarkan statistik, karena “pertimbangan semacam itu cenderung mengaburkan masalah”.

    Dia adalah orang Ghana pertama yang diangkat menjadi kardinal, pada 2003 di bawah Paus Yohanes Paulus II.

    Seperti Kardinal Tagle, Kardinal Turkson dianggap sebagai calon Paus satu dekade kemudian, ketika Fransiskus terpilih. Bahkan, para petaruh menjadikannya favorit sebelum dilakukan pemungutan suara.

    Seorang gitaris yang pernah bermain di sebuah band funk, Kardinal Turkson dikenal karena kehadirannya yang energik.

    Seperti banyak kardinal dari Afrika, dia cenderung konservatif. Namun, dia menentang kriminalisasi terhadap komunitas gay di negara-negara Afrika, termasuk negara asalnya Ghana.

    Dalam wawancara BBC pada 2023, ketika parlemen Ghana sedang membahas rancangan undang-undang yang memberikan hukuman berat kepada orang-orang LGBTQ+, Turkson mengatakan dia merasa homoseksualitas tidak boleh diperlakukan sebagai pelanggaran.

    Pada 2012, dia dituduh membuat prediksi yang menakut-nakuti tentang penyebaran Islam di Eropa,

  • Muzani Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 April 2025

    Muzani Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus Nasional 25 April 2025

    Muzani Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan alasan Presiden RI
    Prabowo Subianto
    mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo (
    Jokowi
    ) untuk hadir di
    pemakaman Paus Fransiskus
    di
    Vatikan
    , Roma, Italia.
    Alasannya karena
    Paus Fransiskus
    merupakan tamu kehormatan Jokowi saat datang ke Indonesia pada September 2024.
    Kala itu, Jokowi masih menjabat sebagai Kepala Negara.
    “Pak Jokowi adalah presiden ketika itu yang bertemu langsung ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Jakarta, sehingga Pak Prabowo merasa tingkatnya adalah tingkat kepala negara ketika itu,” ungkap Muzani, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
    Oleh karenanya, Prabowo mengutus Jokowi mewakili dirinya di acara pemakaman Paus Fransiskus dengan didampingi menteri lainnya.
    Selain Jokowi, utusan lainnya adalah Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai.
    “Itu sebabnya yang diminta adalah Pak Jokowi untuk menghadiri dan mewakili pemerintah serta rakyat dan bangsa Indonesia di Vatikan, tapi didampingi oleh beberapa kawan-kawan lain,” ucap dia.
    Adapun kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia terjadi pada 3-6 September 2024.
    Itu adalah satu momen bersejarah dalam hubungan antara Takhta Suci Vatikan dan Indonesia.
    Saat ditanya lebih lanjut mengapa Prabowo tidak mengutus Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Muzani kembali mengulang penjelasannya.
    “Ketika itu kan Paus Fransiskus menjadi tamu kehormatan Presiden Jokowi,” kata Ketua MPR RI itu.
    Diketahui, Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun, pada Senin (21/4/2025).
    Rencananya, Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) pagi, waktu setempat, di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.
    Prabowo pun mengirim empat orang utusan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yakni Jokowi, Thomas Djiwandono, Jonan, dan Pigai. Mereka sudah tiba di Roma hari ini.
    “Utusan-utusan khusus dari Bapak Presiden Prabowo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Berdasarkan informasi tadi malam, semua sudah berangkat dan berdasarkan perhitungan waktu, beliau-beliau sudah sampai di Roma,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Jumat (25/4/2025).
    Ia menuturkan, utusan tersebut membawa surat pribadi dari Prabowo kepada pemerintah Vatikan yang berisi ucapan belasungkawa.
    Lewat surat itu, Prabowo juga berharap semangat yang selama ini disampaikan oleh Paus Fransiskus, baik kepada umat Katolik maupun umat manusia di dunia, bisa diteruskan.
    “Keberpihakan kepada yang lemah, kepada yang miskin, pembelaan kepada yang tertindas, nilai-nilai itulah adalah nilai-nilai kemanusiaan yang ditinggalkan Paus Fransiskus dan wajib kita teruskan,” ujar Prasetyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Singkirkan Empoli di Coppa Italia, Bologna Tantang AC Milan di Final

    Singkirkan Empoli di Coppa Italia, Bologna Tantang AC Milan di Final

    JAKARTA – Bologna menantang tim unggulan AC Milan di final Coppa Italia. Bologna memastikan tampil di laga puncak setelah mengalahkan Empoli 2-1 di semifinal kedua di Stadion Renato Dall’Ara, Jumat, 25 April 2025 dini hari WIB.

    Bologna tak kesulitan mengatasi Empoli yang menduduki peringkat 19 dan terancam turun kasta ke Serie B. Kemenangan 3-0 pada laga pertama semifinal menjadi modal berharga Bologna saat menjamu rivalnya.

    Meski Empoli sempat menyamakan kedudukan, Bologna akhirnya menutup laga dengan kemenangan 2-1. Hasil itu menjadikan Bologna unggul agregat 5-1.

    Keberhasilan itu menjadikan Rossoblu untuk kali pertama mencapai final sejak 1974. Tak hanya itu, Bologna juga menuntaskan target menjadi juara dengan mengalahkan Palermo 4-3 lewat adu penalti.

    Bologna pun harus menunggu 51 tahun untuk kembali melangkah ke final dan berharap mengakhirinya dengan tiutel

    Kini, tim asuhan Vincenzo Italiano membidik trofi ketiga. Hanya saja, mereka bertemu lawan tangguh AC Milan di laga final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, 14 Mei 2025 dini hari WIB.

    Milan sendiri menyingkirkan rival satu kota Inter Milan setelah menang 3-0 pada laga kedua. Di laga pertama dalam Derby della Madonnina tersebut, Milan bermain imbang 1-1.

    Milan terakhir kali memenangi Coppa Italia pada 2003. Di final pertama, Rossoneri menaklukkan AS Roma 4-1 di Olimpico dan kemudian bermain imbang 2-2.

    Di pertandingan melawan Empoli, Bologna yang bertindak sebagai tuan rumah langsung bermain ofensif. Hasilnya laga baru berjalan tujuh menit gelandang Giovanni Fabbian sukses membobol gawang lawan. Gol tercipta setelah sundulan Fabbian gagal diselamatkan kiper Jacobo Seghetti.

    Keunggulan 1-0 Bologna kian menyulitkan Empoli untuk mengejar defisit gol. Meski demikian, Empoli tetap berusaha keras mengimbangi permainan tuan rumah. Bahkan mereka akhirnya bisa menyamakan skor saat Viktor Kovalenko mencetak gol di menit 33.

    Gol berawal dari sepakan pemain depan Ola Solbakken yang masih bisa digagalkan kiper Federico Ravaglia. Hanya saja bola rebound yang langsung disambar Kovalenko sekaligus mengubah skor menjadi 1-1. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

    Di babak kedua, Bologna tak lagi melakukan pressing tinggi. Sementara, Empoli juga hanya berusaha mengimbangi permainan lawan. Apalagi, Mattia De Sciglio dkk sudah sulit mengejar ketinggalan gol.

    Namun Bologna yang akhirnya berhasil menambah gol menjelang pertandingan usai. Kali ini, sundulan Thijs Dallinga yang menyambut bola silang berhasil menembus gawang lawan di menit 86. Skor berubah 2-1 untuk Bologna dan bertahan hingga laga usai.

    “Mencapai final memang sudah menjadi target kami. Ini menjadi mimpi dari kota dan klub ini,” kata Italiano menanggapi keberhasilan Bologna lolos ke final.

    “Kami mendapat kehormatan sejak mengawali kompetisi ini. Saat Anda mencapai final, maka semua tentu ingin memenanginya,” ujar dia lagi.

    Italiano mendedikasikan keberhasilan ke final untuk warga Bologna yang mendukungi tim di liga maupun Coppa Italia. Bahkan Bologna mendapat kesempatan bermain di Liga Champions musim depan bila mampu mempertahankan posisi di empat besar.

    Hanya persaingan memang tak mudah. Bologna yang saat ini menduduki peringkat empat memiliki poin 60. Mereka hanya unggul satu poin dengan Juventus dan Lazio.

    “Kami dedikasikan keberhasilan ke final untuk warga Bologna yang mendukung kami secara luar biasa,” kata dia lagi. Menurut Italiano sukses itu menjadikan pemain kian percaya diri menghadapi Milan di laga final.

    “Harga diri kami kian tinggi. Kami tahu menghadapi tim yang sudah sering juara. Tetapi kami akan menunjukkan kemampuan terbaik. Kami sudah tidak sabar bermain di Roma. Kami berharap 30 ribu suporter kami bisa memenuhi Olimpico.