Negara: Italia

  • Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

    Pakaian Donald Trump Disorot Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Bagaimana dengan Jokowi? – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Pada pemakaman pemimpin Katolik Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025) kemarin, pakaian yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pangeran William dari Inggris menarik perhatian publik.

    Hal ini kemudian memicu diskusi tentang kepatuhan berbusana sesuai sistem protokoler yang telah digariskan oleh Vatikan.

    Apa yang Perlu Diketahui

    Donald Trump tiba di upacara khidmat di Lapangan Santo Petrus tempat upacara pemakanan Sri Paus   mengenakan setelan jas biru yang dipadukan dengan dasi biru muda dan pin kerah khas bendera Amerika miliknya.

    Pangeran William, mewakili Raja Charles III dari Inggris, yang tidak hadir karena alasan kesehatan memilih setelan jas gelap klasik dan dasi.

    PEMAKAMAN PAUS FRANSISKUS – Ribuan orang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada Sabtu (26/4/2025).  

    Busana yang lebih sesuai dengan yang diharapkan Vatikan untuk acara-acara seperti itu.

    Pakaian Pangeran William dikenal karena kesopanannya dan menghormati kekhidmatan acara.

    Namun jas yang dipakai Donald Trumo kritik karena berwarna biru tua dan bukan hitam.

    Mantan Presiden AS Joe Biden yang juga hadir dalam upacara pemakaman Paus ikut disorot karena  menyimpang dari norma, memilih mengenakan dasi biru padahal idealnya warna hitam.

    Ketiga busana tersebut menyimpang dari aturan berpakaian tradisional Vatikan, yang mengharuskan jas hitam formal, dasi hitam, dan pin kerah hitam untuk peserta pria di pemakaman paus.

    Jokowi terlihat di antara para pemimpin dunia yang hadir di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Jokowi duduk di barisan depan bersama para pemimpin negara lainnya yang hadir.

    Bagaimana dengan Jokowi?

    Seperti diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan untuk menjadi wakil Indonesia untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Presiden mengutus delegasi karena berhalangan hadir langsung pada acara pemakaman Paus Fransiskus.

    Busana yang dikenakan Jokowi, Thomas, dan Jonan sudah sesuai dengan aturan berpakaian yang ditetapkan Vatikan.

    Yakni menggunakan pakaian serba hitam, jas, dasi, celana hingga kopiah hitam.

    PAUS FRANSISKUS WAFAT – Momen Utusan Presiden Prabowo Subianto yang juga Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) disapa Presiden Perancis, Immanuel Macron saat menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus, Sabtu (26/4/2025). (Istimewa)

    Mengapa Hal Ini Penting

    Il Messaggero , sebuah surat kabar nasional Italia terkemuka yang berkantor pusat di Roma, melaporkan bahwa pakaian dan tata cara pemakaman Paus Fransiskus, menurut protokol Vatikan, adalah sebagai berikut:

    Untuk pria, jas gelap dengan dasi hitam panjang dan kancing berwarna sama di kerah jas sebelah kiri, di mana hanya tanda kehormatan Vatikan yang boleh ditaruh.

    Untuk wanita, gaun hitam, sebaiknya panjang dengan warna yang sama dengan sarung tangan dan kerudung di kepala, dengan satu-satunya hiasan yang diperbolehkan adalah untaian mutiara.

    “Ini adalah aturan bagi mereka yang menghadiri pemakaman Paus, sesuai dengan manual protokol yang ditetapkan dengan baik yang juga menentukan pengaturan tempat duduk bagi pejabat tinggi dan kepala negara.”

    Sebaliknya, Ibu Negara Melania Trump mematuhi norma-norma yang diharapkan, mengenakan gaun hitam lengan panjang dan kerudung mantilla hitam tradisional.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan busana serba hitam tanpa dasi saat upacara tersebut.

    Kontroversi mengenai pakaian Volodymyr Zelensky kerap dipertanyakan.

    Sejak perang Ukraina dengan Rusia, dia jarang menggunakan pakaian formal seperti jas di depan publik.

    Zelensky dikritik dan disebut tidak sopan oleh seorang reporter di Gedung Putih karena tidak mengenakan jas selama kunjungannya ke Ruang Oval beberapa waktu lalu.

    Apa Kata Orang

    Kritikus Trump Ron Filipkowski mengomentari sebuah artikel Newsweek di X , yang sebelumnya bernama Twitter.

    Kepada 976 ribu pengikutnya dia mengatakan “Seorang pria muncul dengan setelan jas biru di pemakaman Paus. Anda tidak akan pernah bisa menebak siapa,” mengacu pada presiden AS.

    Namun, beberapa pengguna X berkomentar di bawah, dengan menunjukkan bahwa Pangeran William juga mengenakan setelan jas biru.

    Analis politik Molly Ploofkins mengatakan di X: “Menurut aturan berpakaian yang diwajibkan oleh pejabat Vatikan untuk pemakaman Paus Fransiskus, pria diharuskan mengenakan setelan jas gelap, disertai dasi hitam panjang. Trump muncul dengan pakaian biru.”

    Ahli strategi politik Joey Mannarino mengomentari X kepada 613 ribu pengikutnya: “Trump di pemakaman Paus benar-benar memancarkan kelas yang lengkap dan total. Benar-benar citra yang seharusnya ditampilkan Amerika kepada dunia.”

    Mengenai pakaian Zelensky, ia berkata: “Zelensky bahkan tidak bisa mengenakan jas untuk pemakaman Paus Fransiskus. Dan orang-orang bodoh yang hadir tetap bertepuk tangan untuknya. Kurangnya rasa hormat itu tidak dapat dipercaya.”

    Lebih jauh, tempat duduk Trump di pemakaman itu melanggar protokol Vatikan yang berlaku. Secara tradisional, bangsawan Katolik duduk di baris depan, diikuti oleh bangsawan non-Katolik, lalu kepala negara dalam urutan abjad. Namun, Trump diberi tempat duduk di baris depan bersama Zelenskyy, sebuah penyimpangan yang mencolok dari norma.

    Apa selanjutnya

    Penyimpangan gaya berpakaian dan protokol yang dilakukan Trump ini kontras dengan kepatuhan yang ditunjukkan oleh pejabat tinggi lainnya dan mungkin menjadi titik fokus liputan media seputar pemakaman Paus Fransiskus.

    Sumber: Newsweek/Tribunnews.com

     

     

  • Jokowi Disapa Macron Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Santo Petrus

    Jokowi Disapa Macron Saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Santo Petrus

    Jakarta

    Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Vatikan. Keduanya bertemu di sela menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Dalam video yang diterima detikcom, Minggu (27/4/2025), Jokowi dan Macron bertemu pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Pertemuan keduanya terjadi di lapangan Basilika Santo Petrus, tempat dilaksanakan misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Jokowi tampak mengenakan setelan jas dan peci berwarna hitam. Dia dan Macron terlihat saling berjabat tangan dan terlibat obrolan hangat.

    Jokowi diketahui hadir di pemakaman Paus Fransiskus sebagai utusan Presiden Prabowo Subianto. Dia ditemani oleh tiga utusan presiden lainnya yaitu Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono hingga ketua panitia penyambutan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia tahun 2024 lalu, Ignatius Jonan.

    Saat misa pemakaman Paus Fransiskus berlangsung, Jokowi terlihat duduk di deretan paling depan sejajar dengan pemimpin dunia lain. Dalam tayangan misa yang disiarkan Vatikan, Sabtu (24/6), Jokowi tampak berada di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Deretan kursi yang ditempati Jokowi dikhususkan oleh perwakilan sejumlah pemimpin dunia. Jokowi berada dalam satu deretan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Di area lapangan Santo Petrus, Jokowi menyampaikan pesan Prabowo. Dia mengatakan Indonesia merasakan kehilangan atas wafatnya Paus Fransiskus.

    “Pertama-tama kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Teramat Suci Paus Fransiskus. Dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan,” ujar Jokowi.

    Jokowi turut menyampaikan ucapan doa agar Paus Fransiskus beristirahat dalam damai. “Akhirnya kami semua berdua agar Yang Teramat Suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai abadi dan semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Maha Kasih,” kata Jokowi.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus telah dilaksanakan pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.

    ‘Lihat juga Video Duka Pemimpin Dunia Atas Meninggalnya Paus Fransiskus’

    (ygs/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nenek Umur 91 Catat Rekor Lari Cepat, Masih Bugar di Usia Tak Lagi Muda

    Nenek Umur 91 Catat Rekor Lari Cepat, Masih Bugar di Usia Tak Lagi Muda

    Jakarta

    Seorang nenek berusia 91 di Italia, Emma Maria Mazzenga, mencatat rekor lari cepat di usianya yang tak lagi muda. Dia meraih rekor dunia dalam kelompok umurnya yakni berlari 200 meter di luar ruangan dalam waktu 51,47 detik.

    Terpukau dengan kecepatannya, para dokter menyelidiki apa yang membuat pelari cepat senior ini memiliki ketahanan fisik yang luar biasa. Para peneliti Italia menguji ratu kecepatan itu, termasuk latihan bersepeda, latihan lutut, dan biopsi otot paha.

    Mereka menemukan dua faktor utama yang memicu semangatnya.

    Pertama, kebugaran kardiorespirasi Mazzenga yakni seberapa baik jantung dan paru-parunya memompa oksigen ke otot-ototnya, setara dengan wanita yang sangat bugar di usia 50-an. Pusat energi sel-selnya juga hampir identik dengan orang yang puluhan tahun lebih muda.

    Kedua, otot-ototnya sangat unik. Serat otot Mazzenga yang berkedut lambat – yang diciptakan untuk ketahanan – ‘sangat besar’, membuatnya mampu berlari jauh tanpa kelelahan.

    Ia juga memiliki persentase yang sangat tinggi serat otot berkedut cepat, yang menghasilkan ledakan energi yang kuat. Menurut para peneliti, serat-serat ini ideal untuk gerakan cepat dan eksplosif seperti lari cepat.

    “Kombinasi unik ini kemungkinan berkontribusi pada performa lari sprint 200m-nya yang luar biasa, yang memungkinkannya mempertahankan daya tahan dan kecepatan di usia lanjut,” kata Dr. Marta Colosio, seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Marquette dan penulis pertama studi tersebut dikutip dari NYPost, Senin (27/4/2025).

    Jadi, bagaimana seorang wanita berusia 91 tahun bisa memiliki tubuh seperti seseorang yang usianya setengah dari usianya? Sederhana saja: dia telah berlatih keras selama puluhan tahun.

    Lahir pada tahun 1933, Mazzenga pertama kali menekuni lintasan lari saat kuliah, berkompetisi dalam lomba lari 100, 200, 400, dan bahkan 800 meter. Prestasi puncaknya adalah finis di posisi keempat pada kejuaraan nasional di Roma.

    Pada usia 53 tahun, dia bergabung dengan sirkuit atletik master, lomba kompetitif untuk pelari yang lebih tua yang diselenggarakan berdasarkan kelompok usia.

    “Semua biaya ditanggung saya, tetapi saya senang melakukannya,” katanya. “Emosi yang diberikan perlombaan kepada saya, adrenalin yang diberikan setiap sesi latihan, adalah energi murni dari hari-hari saya.”

    Saat ini, ia memegang lima rekor dunia, lima rekor dunia, sembilan rekor Eropa, dan 28 penampilan terbaik Italia dalam berbagai kategori lari cepat Masters.

    Simak Video “Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Secara Rutin Bagi Annisa Pohan”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    Berbekal Euforia Derby, Rossoneri Siap Gas di Stadio Penzo

    JAKARTA – AC Milan tengah berada dalam euforia tinggi usai kemenangan sensasional di Derby della Madonnina tengah pekan lalu. Kini, Rossoneri mengalihkan fokus mereka ke Serie A dengan bertandang ke markas Venezia, Minggu  27 April, dalam upaya menjaga momentum positif mereka jelang final Coppa Italia.

    Milan sukses memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia setelah mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan agregat meyakinkan 4-1. Setelah bermain imbang di leg pertama, pasukan Sergio Conceicao tampil luar biasa di leg kedua, membungkam Nerazzurri dengan skor telak 3-0 di San Siro. Luka Jovic menjadi pahlawan lewat penampilan inspiratifnya, sementara Tijjani Reijnders kembali mencatatkan namanya di papan skor.

    Meski melaju ke final, perjalanan Milan di Serie A musim ini masih jauh dari kata memuaskan. Kekalahan dari Atalanta pekan lalu membuat peluang mereka menembus zona Liga Champions hampir tertutup. Kini, Rossoneri tertahan di peringkat kesembilan, terpaut lima poin dari Fiorentina di posisi kedelapan, serta menghadapi persaingan ketat dari beberapa tim lain untuk sekadar mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.

    Kemenangan Coppa Italia menjadi satu-satunya jalan realistis Milan untuk kembali ke kancah Eropa, terlebih mengingat spekulasi yang kian kencang mengenai masa depan Conceicao yang mungkin akan berakhir pada bulan Juni.

    Di sisi lain, Venezia juga sedang bertarung untuk nasib mereka sendiri. Setelah sempat terlihat nyaris pasti terdegradasi pada Februari lalu, tim asuhan Eusebio Di Francesco menunjukkan semangat juang luar biasa dengan hanya sekali kalah dalam delapan pertandingan terakhir mereka. Meski begitu, enam dari delapan laga itu berakhir imbang, termasuk saat melawan Empoli pekan lalu ketika kemenangan yang sudah di depan mata sirna setelah kebobolan di menit akhir.

    Venezia kini hanya berjarak satu poin dari zona aman, dan lima laga sisa akan menjadi pertaruhan besar untuk bertahan di kasta tertinggi. Namun, menghadapi Milan bukanlah tugas mudah bagi tim asal Venesia ini. Dalam empat pertemuan terakhir, mereka selalu kalah dan kebobolan total 13 gol, termasuk kekalahan 0-4 di San Siro pada bulan September lalu.

    Di kubu Milan, Sergio Conceicao diperkirakan tetap mempertahankan formasi 3-4-3 yang sukses di Derby della Madonnina. Namun ada kemungkinan beberapa perubahan pemain dilakukan. Matteo Gabbia yang mengalami cedera leher saat melawan Inter mungkin harus absen, membuka peluang bagi Malick Thiaw untuk tampil sebagai starter di lini belakang.

    Untuk lini depan, Luka Jovic yang baru saja menjadi pahlawan derby kemungkinan tetap menjadi pilihan utama, namun Tammy Abraham dan Santiago Gimenez juga siap jika dibutuhkan. Emerson Royal masih harus menepi, namun kabar baik datang dari Kyle Walker yang sudah kembali berlatih penuh usai operasi siku.

    Sementara itu, Venezia masih kehilangan kiper utama Filip Stankovic yang cedera, sehingga Andrei Radu akan kembali mengawal gawang mereka. Radu memiliki kisah menarik, pernah bermain untuk Inter dan menjadi bagian dari momen ketika Milan mencuri gelar Scudetto dari rival sekota mereka. Richie Sagrado dan Michael Svoboda juga masih absen karena cedera. Di lini depan, Daniel Fila kembali tersedia setelah menjalani skorsing dan akan bersaing dengan Christian Gytkjaer serta Mirko Maric untuk mengisi pos striker.

    Melihat performa dan motivasi kedua tim, AC Milan jelas menjadi favorit untuk meraih tiga poin. Venezia mungkin memberikan perlawanan sengit, namun dengan kualitas individu seperti Rafael Leao, Christian Pulisic, dan kepercayaan diri usai kemenangan derby, Rossoneri diyakini mampu membawa pulang kemenangan.

    Perkiraan Susunan Pemain

    Venezia:
    Radu; Schingtienne, Idzes, Cande; Zerbin, Perez, Nicolussi Caviglia, Busio, Ellertsson; Yeboah; Fila.

    AC Milan:
    Maignan; Tomori, Thiaw, Pavlovic; Jimenez, Fofana, Reijnders, Hernandez; Pulisic, Jovic, Leao.

    Prediksi skor: Venezia 0-2 AC Milan.

  • Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Pertemuan Trump-Zelensky di Sela Pemakaman Paus Fransiskus

    Jakarta

    Misa pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus telah digelar. Di sela misa, ternyata Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dirangkum detikcom dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), Donald Trump dan Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan di Roma, Italia. Pertemuan keduanya itu dilakukan sebelum menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Pertemuan kedua kepala negara itu diungkapkan oleh juru bicara kepresidenan Ukraina, Sergii Nykyforov.

    Zelensky sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan Trump saat kedua pemimpin sama-sama berada di Roma untuk menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Namun Trump, yang mendarat di Roma bersama istrinya, Melania, sama sekali tidak memberitahu wartawan soal rencana pertemuannya dengan Zelensky.

    Pertemuan Terakhir Trump dan Zelensky

    Foto: Donald Trump dan Volodymyr Zelensky (AFP/SAUL LOEB).

    Pertemuan terakhir Trump dan Zelensky terjadi di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu, yang diwarnai cekcok bersejarah yang menghebohkan dunia.

    Pada saat itu, Trump menegur Zelensky karena tidak pernah menunjukkan rasa terima kasih yang cukup atas dukungan AS dalam perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

    Sejauh ini belum ada komentar langsung dari Gedung Putih soal pertemuan kedua pemimpin. Tidak diketahui secara jelas apa saja yang menjadi topik pembicaraan keduanya saat bertemu di Roma.

    Trump dan Zelensky tiba secara terpisah di Alun-alun Santo Petrus sesaat sebelum misa pemakaman Paus Fransiskus digelar pada Sabtu (26/4) pagi waktu setempat.

    Vatikan telah mengumumkan bahwa total 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan dan 12 raja yang berkuasa dari berbagai negara menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Di Tengah Melayat Paus Fransiskus, Trump dan Zelensky Bertemu Bahas Perang Ukraina – Halaman all

    Di Tengah Melayat Paus Fransiskus, Trump dan Zelensky Bertemu Bahas Perang Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah-tengah acara pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan, Sabtu (26/4/2025).

    Pertemuan itu terjadi di Basilika Santo Petrus, tempat kedua pemimpin tiba untuk berpartisipasi dalam Misa untuk menghormati kenangan akan Paus Fransiskus.

    Mengutip laman Kantor Kepresidenan Ukraina, Donald Trump dan Volodymyr Zelensky bertemu untuk membahas isu penting dan mendesak.

    Zelensky mencatat bahwa ini adalah pertemuan simbolis dengan potensi menjadi bersejarah jika hasil bersama tercapai, dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Donald Trump.

    Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, tampak Trump dan Zelensky duduk berhadapan di aula basilika, berjarak sekitar dua kaki, dan saling mencondongkan tubuh untuk berbincang.

    Dalam foto kedua, dari lokasi yang sama, Zelensky, Trump, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat berdiri dalam kelompok yang rapat.

    Setelah Trump dan Zelensky bertemu di basilika, keduanya bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya di luar di Lapangan Santo Petrus pada upacara pemakaman Paus Fransiskus.

    Kardinal Italia, Giovanni Battista Re, yang menyampaikan khotbah pada upacara pemakaman, mengenang bagaimana Paus Fransiskus tidak berhenti meninggikan suaranya untuk menyerukan negosiasi guna mengakhiri konflik.

    “Perang selalu membuat dunia menjadi lebih buruk daripada sebelumnya: perang selalu menjadi kekalahan yang menyakitkan dan tragis bagi semua orang,” kata kardinal, dikutip dari Reuters.

    Sanksi Baru Rusia

    Setelah melakukan pertemuan dengan Zelensky, Trump mengunggah postingan di Truth Social yang mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan rudal baru-baru ini terhadap Ukraina.

    “Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota, dan desa-desa selama beberapa hari terakhir,” tulis Trump, dikutip dari Axios.

    “Hal itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani dengan cara yang berbeda, melalui ‘Perbankan’ atau ‘Sanksi Sekunder?’ Terlalu banyak orang yang sekarat!!!” lanjut Trump.

    Sementara itu, Zelensky melalui akun X mengatakan, pertemuannya dengan Trump berjalan dengan sangat baik.

    Ia menekankan perlunya gencatan senjata penuh dan tanpa syarat serta perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi yang akan mencegah pecahnya perang lain.

    “Pertemuan yang sangat simbolis yang berpotensi menjadi bersejarah, jika kita mencapai hasil bersama,” ungkap Zelensky.

    Trump telah mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan damai.

    Sebelumnya, ia telah memperingatkan bahwa pemerintahannya akan menghentikan upayanya untuk mencapai perdamaian jika kedua pihak tidak segera menyetujui kesepakatan.

    Setelah putaran diplomasi bolak-balik minggu ini, perbedaan telah muncul antara posisi Gedung Putih Trump mengenai pembicaraan damai dan sikap Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa, menurut dokumen dari pembicaraan yang diperoleh Reuters.

    Washington mengusulkan pengakuan hukum bahwa Krimea, semenanjung Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014, adalah wilayah Rusia.

    Usulan itu yang menurut Kyiv dan sekutunya di Eropa sebagai garis merah yang tidak akan mereka lewati.

    Ada pula perbedaan mengenai seberapa cepat sanksi terhadap Rusia akan dicabut jika kesepakatan damai ditandatangani, jaminan keamanan seperti apa yang akan diperoleh Ukraina, dan bagaimana Ukraina akan diberi kompensasi finansial.

    Trump dan Zelensky memiliki hubungan pribadi yang tidak harmonis.

    Dalam pertemuan mereka di Ruang Oval, Trump menuduh pemimpin Ukraina itu “berjudi dengan Perang Dunia Ketiga”.

    Sejak saat itu, Kyiv telah mencoba memperbaiki hubungan, tetapi sindiran terus berlanjut.

    Zelensky mengatakan Trump terjebak dalam “gelembung disinformasi” yang menguntungkan Moskow, sementara pemimpin AS menuduh Zelensky menunda-nunda kesepakatan damai dan membuat pernyataan yang “menghasut”.

    Namun, kedua pemimpin negara tersebut saling membutuhkan.

    Trump membutuhkan dukungan Zelensky untuk mencapai ambisinya untuk membawa perdamaian cepat antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara Kyiv membutuhkan Trump untuk menekan Moskow agar melonggarkan beberapa persyaratan yang lebih berat yang telah ditetapkannya untuk gencatan senjata.

    Pada pertemuan di Ruang Oval pada bulan Februari, seorang reporter yang hadir dari jaringan berita konservatif AS menuduh Zelensky tidak menghormati acara tersebut dengan tidak mengenakan jas.

    Zelensky, sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022, telah menghindari jas dan lebih memilih pakaian bergaya militer.

    Ia mengatakan itu adalah caranya menunjukkan solidaritas dengan rekan senegaranya yang berjuang untuk membela Ukraina.

    Di Roma pada hari Sabtu, Zelensky kembali memutuskan untuk tidak mengenakan jas, dan malah mengenakan kemeja gelap, dikancingkan sampai ke leher tanpa dasi, dan mengenakan jaket bergaya militer gelap di atasnya.

    (*)

  • Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Andi Widjajanto: Baru Ini Mantan Presiden Diutus – Halaman all

    Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Andi Widjajanto: Baru Ini Mantan Presiden Diutus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengutus Presiden RI ke-7 Joko Widodo menghadiri pemakaman Paus Fransiskus yang diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia.

    Mantan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengaku tak mengerti alasan Presiden Prabowo Subianto mengutus Jokowi tersebut.

    Dirinya menduga baru pertama kali seorang Presiden mengutus mantan Presiden dalam tugas kenegaraan.

    “Saya tidak tahu pertimbangannya apa ya. Mungkin baru sekali ini Pak Presiden mengutus mantan Presiden dalam tugas kenegaraan,” kata Andi Widjajanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

    Andi mempertanyakan alasan Prabowo mengutus Jokowi ke Vatikan.

    Padahal, menurut Andi Widjajanto, ada sosok Menteri Agama Nasaruddin Umar yang memiliki hubungan dekat dengan Paus Fransiskus.

    “Jadi, tidak mengirim misalnya menteri yang relevan, tidak mengirim misalnya menteri agama. Jika ketika Paus berkunjung ke sini, ada interaksi-interaksi personal yang sangat berbeda,” katanya.

    Dirinya mengaku tidak memahami apakah ada motif politik dalam penugasan terhadap Jokowi ini.

    “Saya tidak memahami pertimbangannya, juga tidak terlalu memahami apakah ini ada kalkulasi politik di belakangnya,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo mengutus sejumlah tokoh untuk hadir ke pemakaman Paus Fransiskus yang akan diselenggarakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, pada Sabtu (26/4/2025).

    Presiden mengutus delegasi karena berhalangan hadir langsung pada acara pemakaman Paus.

    “Oleh karena itu, atas nama pemerintah Indonesia bapak presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” kata Prasetyo di Gedung Kementerian Sekretaris Negara, Rabu, (23/4/20256).

    Dua dari delegasi yang Diutus untuk hadir tersebut diantaranya Presiden Ketujuh Joko Widodo dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Kemudian ada nama Ignasius Jonan yang menjadi Ketua Panitia penyambutan Paus saat berkunjung ke Indonesia September tahun lalu.

  • Trump Langsung Tinggalkan Roma Usai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Trump Langsung Tinggalkan Roma Usai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Roma

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung terbang meninggalkan Roma, Italia, setelah menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Trump dan istrinya, Melania, seperti dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), telah terbang meninggalkan Roma dengan pesawat kepresidenan AS, Air Force One, pada Sabtu (26/4) siang waktu setempat.

    Keduanya disebut berangkat dengan sangat cepat setelah misa pemakaman selesai digelar di Alun-alun Santo Petrus.

    Selama berada di Vatikan, Trump sempat melakukan pertemuan singkat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertemuan itu dilakukan di dalam salah satu area Basilika Santo Petrus, sesaat sebelum misa pemakaman digelar pada Sabtu (26/4) pagi waktu setempat.

    Sejumlah foto yang dipublikasikan oleh kantor kepresidenan Ukraina menunjukkan momen Trump dan Zelensky duduk berhadapan di dalam salah satu area Basilika Santo Petrus yang ada di Vatikan.

    Foto-foto itu menunjukkan Trump dan Zelensky berbicara empat mata di tengah sebuah area kosong di dalam basilika yang merupakan salah satu situs terpenting Gereja Katolik tersebut.

    Beberapa foto lainnya kedua pemimpin itu ditemani oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang juga ada di Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Juru bicara kantor kepresidenan Ukraina, Sergiy Nykyforov, seperti dilansir AFP, mengatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin itu dilakukan sebelum misa pemakaman dimulai, dan berlangsung hanya sebentar.

    Gedung Putih telah mengonfirmasi pertemuan antara Trump dan Zelensky di Vatikan, dengan direktur komunikasi Gedung Putih Steven Cheung menyebutnya sebagai “diskusi yang sangat produktif”. Cheung menambahkan bahwa rincian lebih lanjut soal pertemuan itu akan disampaikan menyusul.

    Pertemuan di Vatikan ini menjadi yang pertama setelah Trump dan Zelensky terlibat cekcok dalam pertemuan terakhir mereka di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu. Pada saat itu, Trump menegur Zelensky karena tidak pernah menunjukkan rasa terima kasih yang cukup atas dukungan AS dalam perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Peti Jenazah Paus Fransiskus Tiba di Roma, Akan Dimakamkan Secara Tertutup

    Peti Jenazah Paus Fransiskus Tiba di Roma, Akan Dimakamkan Secara Tertutup

    Roma

    Peti jenazah Paus Fransiskus telah tiba di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. Prosesi pemakaman di dalam basilika ini akan digelar secara tertutup.

    Setelah dibawa dengan popemobile dari Basilka Santo Petrus di Vatikan dengan melintasi jalanan kota Roma dan disambut para pelayat yang menanti di tepi jalanan, seperti dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), peti jenazah Paus Fransiskus tiba di Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu (26/4) siang.

    Para pengusung peti langsung membawa masuk peti jenazah ke dalam basilika.

    Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan gereja kesayangan mendiang Paus Fransiskus dipilih oleh sang Bapa Suci sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Hal ini menjadikan Paus Fransiskus sebagai Paus pertama dalam satu abad terakhir yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Saat tiba di basilika tersebut, peti jenazah Paus Fransiskus disambut oleh sekelompok “orang-orang miskin dan membutuhkan” yang mengantarkannya ke peristirahatan terakhir. Mereka akan menjadi anggota masyarakat terakhir yang melihat peti jenazah Paus Fransiskus sebelum dimakamkan.

    Prosesi pemakaman di Basilika Santa Maria Maggiore akan dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell selaku camerlengo Vatikan, dan akan berlangsung secara tertutup untuk publik.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa dalam wasiatnya, Paus Fransiskus mengutarakan keinginannya agar makamnya sederhana, tanpa ada hiasan khusus, dengan batu nisan bertuliskan satu kata: “Fransiskus”.

    Laporan Associated Press menyebut makam untuk Paus Fransiskus dipersiapkan di salah satu area di dalam basilika, yang ditutupi pembatas kayu sebelum pemakaman dilakukan.

    Foto yang dirilis oleh Vatikan pada Jumat (25/4) kemarin menunjukkan batu nisan marmer yang rata dengan lantai basilika, dengan ukiran sederhana bertuliskan namanya dalam bahasa Latin: “Fransiskus”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lambaian Tangan Lautan Umat Saat Iring-iringan Jenazah Paus Fransiskus ke Roma

    Lambaian Tangan Lautan Umat Saat Iring-iringan Jenazah Paus Fransiskus ke Roma

    Jakarta

    Iring-iringan peti jenazah Paus Fransiskus sudah meninggalkan Vatikan menuju Roma untuk proses pemakaman. Puluhan ribu pelayat menanti iring-iringan di sepanjang menuju ke Roma.

    Dilihat dari siaran langsung Vatikan News, Sabtu (26/4/2025), mobil khusus kepausan yang bernama “popemobile” berwarna putih yang membawa peti jenazah Paus Fransiskus melaju dengan kecepatan rendah. Mobil dikawal sejumlah pengamanan.

    Ribuan pelayat yang berada di kanan kiri jalan antusias menyambut iring-ringan peti jenazah Paus Fransiskus. Mereka berdiri di belakang garis pembatas yang sudah terpasang di sepanjang jalan yang dilewati iring-iringan.

    Para pelayat bertepuk tangan saat peti jenazah Paus Fransiskus lewat. Beberapa dari mereka juga ada yang mengeluarkan ponsel mengabadikan momen tersebuet.

    Ada juga yang melambaikan tangan seraya mengucapkan selamat jalan kepada Paus Fransiskus.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibawa dari Vatikan menuju ke Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di Roma, Italia, yang akan menjadi tempat peristirahat terakhirnya.

    Berikut ruas jalanan yang akan dilalui iring-iringan peti jenazah Paus Fransiskus:

    Setibanya di Basilika Santa Maria Maggiore, peti jenazah Paus Fransiskus akan disambut oleh sekelompok “orang-orang miskin dan membutuhkan” yang mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.

    Mereka akan menjadi anggota masyarakat terakhir yang melihat peti jenazah Paus Fransiskus sebelum dimakamkan. Pemakaman di Basilika Santa Maria Maggiore, yang dipimpin Kardinal Kevin Farrell selaku camerlengo Vatikan, akan berlangsung secara tertutup untuk publik.

    (eva/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini