Negara: Italia

  • Studi Ungkap Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Memperpendek Umur

    Studi Ungkap Makan Ayam dalam Jumlah Segini Bisa Memperpendek Umur

    Jakarta – Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Italia Selatan mengungkapkan temuan mengejutkan terkait konsumsi unggas. Penelitian tersebut menunjukkan mengonsumsi unggas secara berlebihan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat segala penyebab, termasuk kanker saluran pencernaan (gastrointestinal).

    Hasil ini bertolak belakang dengan sebagian besar studi sebelumnya serta pandangan umum yang menganggap unggas sebagai sumber protein sehat. Unggas bahkan menjadi salah satu komponen utama dalam berbagai pola makan bergizi, termasuk diet Mediterania.

    Pedoman Diet Amerika Serikat untuk Orang Amerika (Dietary Guidelines for Americans (DGA) 2020-2025 merekomendasikan konsumsi hingga 26 ons makanan berprotein per minggu, termasuk daging tanpa lemak, unggas, dan telur, tanpa menetapkan batasan khusus untuk masing-masing sumber protein.

    Namun, studi baru yang diterbitkan di jurnal Nutrients ini menunjukkan konsumsi unggas lebih dari 300 gram (sekitar 10,5 ons) per minggu dapat meningkatkan risiko kematian akibat semua penyebab hingga 27 persen, jika dibandingkan dengan konsumsi unggas 100 gram (3,5 ons) per minggu atau kurang.

    Temuan tersebut juga menunjukkan mengonsumsi lebih dari 300 gram unggas per minggu meningkatkan risiko kanker saluran cerna secara keseluruhan pada populasi penelitian sebesar 2,3 persen. Khusus untuk pria, risiko yang diamati meningkat menjadi 2,6 persen.

    Selama ini, konsumsi daging merah dan daging olahan telah lama dianggap sebagai faktor risiko kanker, sebagaimana dijelaskan oleh Dana Penelitian Kanker Dunia atau World Cancer Research Fund (WCRF). Namun, hanya sedikit bukti yang menunjukkan hubungan serupa antara konsumsi unggas dan risiko kanker.

    Temuan tersebut berubah seiring munculnya penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients. Studi ini mengindikasikan adanya keterkaitan antara konsumsi unggas secara berlebihan dan peningkatan risiko kematian akibat berbagai penyebab, termasuk kanker saluran pencernaan.

    “Studi ini sangat menggugah pikiran,” kata Nilesh L.Vora., MD, direktur medis MemorialCare Todd Cancer Institute di Long Beach Medical Center di Long Beach, CA.

    “Mungkin untuk pertama kalinya, konsumsi daging putih perlu dianggap sebagai faktor risiko yang berpotensi menyebabkan kanker pencernaan,” kata Vora, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, kepada Healthline.

    Penelitian dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture (USDA) mengklasifikasikan unggas sebagai mencakup berbagai jenis burung konsumsi, antara lain ayam, kalkun, bebek, angsa, burung mutiara, serta burung buruan seperti burung puyuh dan burung pegar.

    Lebih lanjut, studi ini menggunakan data dari tanggapan survei terhadap 4.869 individu Italia paruh baya dari Castellana Grotte dan Putiggnano (Apulia, Italia).

    Peserta melaporkan sendiri konsumsi daging merah dan putih (unggas) berdasarkan ingatan mereka terkait apa yang telah dimakan.

    Penelitian ini juga tidak mencantumkan informasi mengenai tingkat aktivitas fisik para partisipan, padahal faktor tersebut dapat memengaruhi risiko kematian atau kanker. Hal ini menjadi catatan penting yang perlu dipertimbangkan dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

    (suc/suc)

  • Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf – Halaman all

    Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asap hitam muncul lewat cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5/2025). 

    Asap hitam ini menjadi tanda berakhirnya Konklaf pemilihan Paus ke-267 pada hari pertama. 

    Artinya belum ada paus yang terpilih setelah pemungutan suara pertama konklaf.

    Diketahui asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina pada pukul 21.00 pada Rabu malam. 

    Sekitar 45.000 orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu pengumuman, yang diperkirakan akan terjadi setelah pukul 7 malam. 

    Akhirnya, mereka harus menunggu hingga pukul 9 malam, mengutip Vatikan News. 

    Di antara mereka yang berada di alun-alun tersebut adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania. 

    “Peran kami di sini adalah berdoa dan bergabung dengan umat Kristen lainnya, umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses ini,” ujarnya. 

    Diakon Nicholas Nkoronko menyebut dari manapun Paus baru itu berasal, darimana pun itu dari Afrika, Asia, Amerika, menurutnya yang dibutuhkan adalah seorang Paus yang suci.

    “Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja.”

    10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus

    1. Kardinal Peter Erdo, Uskup Agung Budapest, Hungaria

    Kardinal Peter Erdo, seorang ahli hukum yang menurut laporan berusia 72 tahun.

    Dirinya pemimpin Katolik dengan jabatan tertinggi di Hongaria.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo, Uskup Agung Kinshasa, Republik Demokratik Kongo 

    Kardinal Fridolin Ambongo, merupakan presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, dilansir CBS News.

    Jika terpilih, ia akan menjadi orang Afrika pertama yang dipilih untuk memimpin Gereja Katolik dalam lebih dari 1.500 tahun. 

    3. Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Uskup

    Kardinal Mario Grech, berusia 68 tahun, adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengaruh besar terhadap cara sinode di gereja dijalankan. 

    Grech berasal dari Malta, yang merupakan salah satu negara terkecil di dunia. 

    4. Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan 

    Kardinal Pietro Parolin (70), adalah orang kedua di Vatikan dan seorang diplomat karier yang secara konsisten bangkit mengatasi segala turbulensi yang menandai masa kepausan. 

    Ia dianggap sebagai seorang moderat yang, jika terpilih, dapat memperbaiki keretakan di dalam gereja. Ia juga dianggap sebagai seorang progresif dengan visi global. 

    5. Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem 

    Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60), adalah seorang kandidat pastoral yang telah berbicara di tengah perang Israel-Hamas dan mengunjungi Gaza selama konflik tersebut. 

    Ia adalah pendukung keadilan sosial dan memandang dirinya sebagai pelayan rakyat. 

    6. Kardinal Luis Tagle dari Filipina

    Kardinal Luis Tagle (67), dikenal sebagai “Fransiskus Asia” karena semangat misionarisnya serta penekanannya pada kepedulian terhadap kaum miskin dan penerimaan terhadap kaum LGBTQ serta umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.

    Ia adalah mantan uskup agung Manila, Filipina. 

    7. Kardinal Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna, Italia 

    Kardinal Matteo Zuppi (69) adalah presiden konferensi para uskup Italia.

    Paus Fransiskus pernah memilih Zuppi sebagai utusannya ke Rusia dan Ukraina, serta ke Tepi Barat dan Beijing, untuk memajukan perdamaian.  

    8. Kardinal Anders Arborelius, Uskup Agung Stockholm 

    Kardinal Anders Arborelius (75) adalah kardinal pertama dari Skandinavia. 

    Ia juga seorang tradisionalis pada ajaran gereja tentang etika seksual dan gender, dan memiliki kepedulian yang kuat terhadap lingkungan. 

    9. Kardinal Gerald Cyprien Lacroix dari Quebec

    Kardinal Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Metropolitan Quebec, Kanada (67) tahun. 

    Sebelumnya dalam kariernya, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris dan profesor seminari di Kolombia. 

    10. Kardinal Peter Turkson dari Ghana

    Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana akan menjadi paus Afrika kontemporer pertama di Gereja Katolik jika terpilih.

    Dirinya menentang kriminalisasi hubungan homoseksual di Afrika, termasuk di negara asalnya.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) 

     

  • Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf – Halaman all

    Vatikan Gunakan Teknologi Pengacak Sinyal Demi Jaga Kerahasiaan Konklaf Paus Baru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengambil langkah luar biasa untuk menjaga  kerahasiaan proses pemilihan paus baru konklaf atau, yang dimulai pada Rabu (7/5/2025).

    Dalam konklaf rahasia yang melibatkan 133 kardinal pemilih, teknologi tinggi seperti pemblokiran layanan seluler dan pengacau sinyal akan digunakan untuk mencegah kebocoran informasi.

    Menurut laporan media Italia ANSA dan penyiar publik RAI, semua layanan telepon seluler akan dimatikan di dalam area konklaf dan akan aktif kembali setelah paus terpilih diumumkan ke publik.

    Sinyal akan mulai diputus pada pukul 15.00 waktu setempat, tepat sebelum konklaf dimulai pukul 16.30, The Guardian melaporkan.

    Langkah ini diambil untuk mencegah campur tangan atau pengaruh eksternal terhadap proses pemilihan, yang berlangsung di Kapel Sistina, Kota Vatikan.

    Meskipun sinyal di dalam konklaf akan diblokir total, layanan seluler tetap tersedia di Lapangan Santo Petrus, tempat ribuan orang biasa berkumpul untuk menyaksikan tanda asap dari cerobong Kapel Sistina.

    Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menegaskan bahwa para kardinal dilarang membawa ponsel ke dalam area konklaf.

    Sejak konklaf terakhir pada 2013 yang memilih Paus Fransiskus, teknologi digital dan media sosial telah berkembang pesat.

    Perbedaan antara situasi saat ini dan 12 tahun lalu pun sangat mencolok, di mana kini para kardinal bahkan diketahui membagikan aktivitas mereka di media sosial sebelum konklaf dimulai, menurut laporan ABC News.

    Saat konklaf resmi berlangsung, para kardinal harus mengikuti aturan ketat, termasuk mengucapkan sumpah kerahasiaan.

    Tak hanya para kardinal, seluruh staf pendukung seperti koki, petugas kebersihan, hingga penjaga juga diminta menandatangani sumpah serupa.

    Bagi siapa pun yang melanggar kerahasiaan, ancaman hukuman ekskomunikasi menanti, sebagaimana dilaporkan CBS News.

    Setelah dikunci di dalam Kapel Sistina pada 7 Mei, para kardinal tidak hanya disumpah untuk merahasiakan seluruh proses, tapi juga berjanji tidak akan mencari pengaruh dari luar.

    Selain itu, jika terpilih, mereka akan bersumpah untuk “dengan setia memenuhi Munus Petrinum sebagai Gembala Gereja Universal,” menurut pernyataan resmi dari Vatikan.

    Vatikan mengonfirmasi bahwa seluruh 133 kardinal yang memiliki hak suara telah tiba.

    Sebelum konklaf, mereka telah mengikuti dua kongregasi umum yang membahas berbagai isu penting seperti migrasi, persatuan, etnosentrisme, konflik global, dan kualitas yang dibutuhkan dari seorang paus.

    Langkah-langkah ketat ini menegaskan bahwa di era digital sekalipun, Vatikan tetap berkomitmen menjaga kerahasiaan dan kesucian proses pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

     (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Menteri Prancis Mengusulkan Pelarangan Jilbab di Universitas, Macron Klaim Jamin Kebebasan Beragama – Halaman all

    Menteri Prancis Mengusulkan Pelarangan Jilbab di Universitas, Macron Klaim Jamin Kebebasan Beragama – Halaman all

    Menteri Dalam Negeri Prancis Mengusulkan Pelarangan Penggunaan Jilbab di Universitas

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau mengumumkan bahwa ia bermaksud memberlakukan larangan mengenakan jilbab di universitas.

    Retailleau mengatakan kepada stasiun televisi RMC bahwa ia ingin melarang jilbab di universitas-universitas, dengan mengklaim bahwa “ada Islamisme yang tidak sesuai dengan kepercayaan Islam tradisional.”

    “Saya ingin melihat ini terjadi karena saya menyadari bahwa ada bentuk Islamisme yang tidak mencerminkan kepercayaan Muslim tradisional. Menurut pendapat saya, ini adalah nilai-nilai yang menempatkan perempuan di bawah laki-laki.”

    Menteri tersebut mengatakan bahwa warga negara Muslim tidak boleh menganggap serius perkataannya, dan menambahkan bahwa “Islam politik mendistorsi iman umat Islam.”

    Pada bulan Maret 2004, Prancis memberlakukan larangan mengenakan jilbab di sekolah dasar dan menengah, sementara universitas dikecualikan.

    Pada tahun 2010, niqab dilarang sepenuhnya di tempat umum, dan pelanggarannya dapat dihukum denda sebesar €1.500.

    Pada bulan Agustus 2023, Menteri Pendidikan Prancis Gabriel Attal melarang abaya di sekolah-sekolah, dengan alasan bahwa itu adalah “pakaian Islam yang melanggar aturan dan peraturan negara.”

    Pada tanggal 18 Februari, Senat menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan melarang jilbab dalam kompetisi olahraga Prancis.

     

     

    Macron mengklaim negaranya berkomitmen untuk menjamin kebebasan beragama

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim awal minggu ini bahwa negaranya menghormati kebebasan beragama dan berkomitmen untuk melindungi hak-hak dasar warga negara dan penduduk muslimnya.

    Namun pernyataan kontroversial terbaru oleh Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengonfirmasi laporan tentang normalisasi sentimen dan sikap anti-Islam yang mengkhawatirkan di Prancis.

    Retailleau Ingin Melarang Pemakaian Hijab di Universitas di Tengah Klaim Macron tentang Kebebasan Beragama.

    Pernyataan itu muncul hanya beberapa hari setelah Macron mengklaim negaranya berkomitmen untuk menjamin kebebasan beragama.

    Retailleau menyampaikan pernyataan barunya yang kontroversial saat tampil pada hari Kamis di “Les Grandes Gueules,” sebuah acara bincang-bincang populer di RMC. 

    Ia mengakui keinginannya untuk melihat larangan penggunaan jilbab di universitas di tengah protes dan frustrasi atas pembatasan kebebasan beragama di Prancis, termasuk larangan penggunaan cadar Muslim di bidang olahraga dan sekolah.

    “Saya menginginkan itu, karena saya melihat dengan jelas bahwa ada bentuk Islamisme yang tidak ada hubungannya dengan kepercayaan Muslim tradisional. Ada Islamisme yang mencoba menancapkan benderanya, nilai-nilainya sendiri, yang menurut pandangan saya termasuk penundukan perempuan terhadap laki-laki, dan kita harus waspada terhadapnya,” katanya.

    Menteri Prancis itu mengaku tidak ingin umat Islam merasa menjadi sasaran.

    “Sebaliknya, saya pikir kita perlu menjelaskan hal ini dengan sangat jelas dan pedagogis, dengan mengatakan bahwa Islamisme politik sebenarnya mendistorsi iman umat Muslim ini. Adalah kepentingan kita untuk membuat perbedaan,” kata Retailleau.

    Dia membuat pernyataan yang sama pada bulan Januari, ketika dia mengatakan kepada situs berita Le Parisien tentang dukungannya terhadap pelarangan jilbab di sekolah dan universitas.

    Pernyataan terbaru Retailleau muncul saat Macron berjanji berkomitmen untuk menjamin kebebasan hati nurani dan menjalankan agama bagi seluruh warga negara dan penduduknya.

    Macron bertemu dengan perwakilan Muslim awal minggu ini setelah serangan Islamofobia keji terhadap seorang pria Mali di dalam masjid.

    Pelaku penyerangan, Olivier A., ​​membunuh Aboubakr Cisse di dalam masjid saat pria Muslim itu sedang melaksanakan salat subuh.

    Jemaah Muslim menemukan jenazah Cisse di dalam masjid sekitar pukul 11:30 pagi, yang memicu rasa frustrasi dan kepanikan.

    Penyerang, yang memfilmkan pembunuhan keji dan berjanji akan membunuh lebih banyak Muslim, ditangkap di Italia setelah ia menyerahkan diri ke polisi.

    Hal ini terjadi di tengah rasa frustrasi yang berkelanjutan dari komunitas Muslim, yang menghadapi serangan Islamofobia serta pernyataan dari pejabat yang menormalkan Islamofobia .

    Mengenakan jilbab telah lama menyentuh hati para politisi, termasuk anggota parlemen yang menggemakan dan menunjukkan sentimen anti-Muslim selama debat publik atau sesi parlemen.

    Baru-baru ini, seorang wanita Muslim mengajukan pengaduan di Prancis setelah disemprot dengan cairan yang tidak diketahui saat bersama bayinya yang berusia satu tahun. Pelaku yang sama merobek jilbabnya.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, MOROCCO WORLD NEWS 

  • Gara-gara Kalimat Ini Valentino Rossi Tunda Punya Anak sampai Pensiun

    Gara-gara Kalimat Ini Valentino Rossi Tunda Punya Anak sampai Pensiun

    Jakarta

    Valentino Rossi blak-blakan soal kalimat yang bikin hidupnya takut punya anak. Hal ini berkaitan dengan karier balapnya.

    Rossi telah pensiun dari MotoGP pada umur 42 tahun. Tepatnya saat musim MotoGP 2021 berakhir.

    Rossi sudah menjadi juara dunia sebanyak 9 kali sepanjang kariernya, dengan rincian sekali di kelas 125 cc, sekali di kelas 250 cc, dan 7 kali di kelas 500 cc/MotoGP. Bila ditotal, sampai saat ini ia sudah meraih 115 kemenangan dan 235 podium di ketiga nomor balap tersebut.

    Kariernya dalam balapan roda dua nomor wahid itu terbilang cemerlang, Rossi masuk bagian Hall of Fame MotoGP dan diakui sebagai legenda MotoGP.

    Ternyata sepanjang 26 tahun balapan motor, ada satu kalimat yang bikin Rossi sampai menunda punya anak.

    Salah satu kutipan paling ikonik dalam olahraga bermotor, yang diucapkan oleh Enzo Ferrari, “Seorang pebalap yang memiliki anak kehilangan setengah detik per putaran”. Kalimat ini ternyata jadi pegangan Rossi.

    Dikutip dari Mundo Deportivo, frasa ini telah bertahan selama beberapa dekade. Pesannya jelas, memulai sebuah keluarga dapat mempengaruhi pendekatan seorang pebalap, mengurangi agresivitas atau konsentrasi mereka dan, oleh karena itu, mempengaruhi performa mereka di lintasan.

    “Saya begitu takut dengan kalimat itu sehingga saya tidak punya anak sampai saya pensiun,” ujar Rossi.

    Saat ini,The Doctor merupakan ayah dari dua anak perempuan dengan pasangannya, Francesca Sofia Novello. Wanita idaman Rossi yang berprofesi sebagai model di Italia.

    Giulietta Rossi, anak tertua, lahir pada tanggal 4 Maret 2022, bertepatan dengan dimulainya musim MotoGP tahun pertama tanpa Rossi di grid setelah Rossi pensiun pada tahun 2021. Anak bungsunya, Gabriella Rossi, lahir ke dunia pada tanggal 4 Januari 2025.

    Meski sudah pensiun dari MotoGP, The Doctor tak sepenuhnya berhenti dari dunia balap. Dia sekarang beralih menjadi pebalap mobil profesional.

    (riar/dry)

  • Hadiri Sidang Konklaf, Momen Kardinal Suharyo Tiba di Vatikan

    Hadiri Sidang Konklaf, Momen Kardinal Suharyo Tiba di Vatikan

    Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025). Pertemuan jemaat umum ini merupakan hari terakhir sebelum dimulainya konklaf. (Dimitar DILKOFF / AFP)

  • Prabowo Klaim Rasio Utang RI Terendah di Dunia, Kalahkan Eropa

    Prabowo Klaim Rasio Utang RI Terendah di Dunia, Kalahkan Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo menegaskan pemerintah tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati dengan defisit yang tetap terjaga, di level 3% sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara.

    Dia pun membandingkan disiplin fiskal Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Menurutnya, banyak negara Uni Eropa, seperti, Inggris, Perancis dan Jerman, telah melanggar batas defisit yang mereka tetapkan sendiri dalam Perjanjian Maastricht yang membatasi defisit anggaran di angka 3%.

    “Kita karena ingin menjadi nice boy kita ikut Maastricht Treaty, untuk kita. Kita tidak akan punya defisit lebih dari 3%, padahal saudara-saudara Jerman, Perancis, Italia mereka sudah jauh di atas 3% mereka melanggar standar yang mereka lakukan sendiri,” kata Prabowo sebelum Sidang Kabinet di Istana Negara, dikutip Rabu (7/5/2025).

    Akibat disiplin fiskal ini, Indonesia mampu mengendalikan level utangnya. Dia pun mengklaim utang Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain lebih rendah.

    “Indonesia masih menjaga di bawah 3%. Oleh karena itu, perbandingan utang kita terhadap PDB termasuk salah satu yang terendah di dunia,” kata Prabowo.

    “Dalam hati-hati itu yang kita bangga adalah kita hemat besar-besaran. Inilah yang bisa kita lakukan, program strategis,” tambahnya.

    Dari data yang dikumpulkan CNBC Indonesia, rasio utang Indonesia terhadap PDB itu pun masih jauh lebih rendah selama 10 tahun terakhir, yakni pada periode 2012 sampai dengan 2022.

    Pada 2012, rasio utang terhadap PDB RI sebesar 26,5% dan pada 2022, sebesar 39,7%. Sedangkan India pada 2012 sudah sebesar 67,1% sedangkan pada 2022 sebesar 86,5%.

    (haa/haa)

  • 10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem  – Halaman all

    10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Siapa saja tokoh pemuka agama Katolik yang akan menjadi Paus baru?

    Diketahui beberapa Kardinal disebut menjadi kandidat Paus baru dalam konklaf.

    Mereka ada yang berasal dari Filipina, Kongo, Italia, bahkan Yerusalem.

    Lantas, berikut 10 Kardinal yang mungkin menjadi kandidat Paus:

    1. Kardinal Peter Erdo, Uskup Agung Budapest, Hungaria

    Kardinal Peter Erdo, seorang ahli hukum yang menurut laporan berusia 72 tahun.

    Dirinya pemimpin Katolik dengan jabatan tertinggi di Hongaria.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo, Uskup Agung Kinshasa, Republik Demokratik Kongo 

    Kardinal Fridolin Ambongo, merupakan presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, dilansir CBS News.

    Jika terpilih, ia akan menjadi orang Afrika pertama yang dipilih untuk memimpin Gereja Katolik dalam lebih dari 1.500 tahun. 

    3. Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Uskup

    Kardinal Mario Grech, berusia 68 tahun, adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengaruh besar terhadap cara sinode di gereja dijalankan. 

    Grech berasal dari Malta, yang merupakan salah satu negara terkecil di dunia. 

    Kardinal Pietro Parolin (70), adalah orang kedua di Vatikan dan seorang diplomat karier yang secara konsisten bangkit mengatasi segala turbulensi yang menandai masa kepausan. 

    Ia dianggap sebagai seorang moderat yang, jika terpilih, dapat memperbaiki keretakan di dalam gereja. Ia juga dianggap sebagai seorang progresif dengan visi global. 

    5. Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem 

    Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60), adalah seorang kandidat pastoral yang telah berbicara di tengah perang Israel-Hamas dan mengunjungi Gaza selama konflik tersebut. 

    Ia adalah pendukung keadilan sosial dan memandang dirinya sebagai pelayan rakyat. 

    6. Kardinal Luis Tagle dari Filipina

    Kardinal Luis Tagle (67), dikenal sebagai “Fransiskus Asia” karena semangat misionarisnya serta penekanannya pada kepedulian terhadap kaum miskin dan penerimaan terhadap kaum LGBTQ serta umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.

    Ia adalah mantan uskup agung Manila, Filipina. 

    7. Kardinal Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna, Italia 

    Kardinal Matteo Zuppi (69) adalah presiden konferensi para uskup Italia.

    Paus Fransiskus pernah memilih Zuppi sebagai utusannya ke Rusia dan Ukraina, serta ke Tepi Barat dan Beijing, untuk memajukan perdamaian.  

    8. Kardinal Anders Arborelius, Uskup Agung Stockholm 

    Kardinal Anders Arborelius (75) adalah kardinal pertama dari Skandinavia. 

    Ia juga seorang tradisionalis pada ajaran gereja tentang etika seksual dan gender, dan memiliki kepedulian yang kuat terhadap lingkungan. 

    9. Kardinal Gerald Cyprien Lacroix dari Quebec

    Kardinal Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Metropolitan Quebec, Kanada (67) tahun. 

    Sebelumnya dalam kariernya, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris dan profesor seminari di Kolombia. 

    10. Kardinal Peter Turkson dari Ghana

    Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana akan menjadi paus Afrika kontemporer pertama di Gereja Katolik jika terpilih.

    Dirinya menentang kriminalisasi hubungan homoseksual di Afrika, termasuk di negara asalnya.

    Konklaf Paus Baru 

    Diketahui proses pemilihan paus baru atau konklaf akan dilakukan pada Rabu (7/5/2025) hari ini.

    Konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina Vatikan.

    Pemilihan Paus baru akan berjalan dalam prosesi rahasia, lokasi juga akan ditutup untuk pengunjung selama hari-hari.

    Konklaf untuk memilih Paus ke-267 ini dilakukan usai berakhirnya Misa Novemdiales untuk berdoa bagi ketenangan abadi mendiang Paus Fransiskus, dilansir Vatican News.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Letkol NATO: Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Mimpi Terburuk Pasukan Ukraina – Halaman all

    Letkol NATO: Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Mimpi Terburuk Pasukan Ukraina – Halaman all

    Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Jadi Mimpi Buruk Terburuk  Angkatan Darat Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Pada fase awal perang Ukraina-Rusia, helikopter serang militer Rusia dianggap sebagai “target empuk”.

    Namun, aset tempur Moskow tersebut kini menjadi “mimpi buruk terburuk” bagi angkatan bersenjata Ukraina, menurut seorang pejabat dari Pusat Kompetensi Kekuatan Udara Gabungan NATO (JAPCC).

    Berbicara di Konferensi Helikopter Militer Internasional (IMH) 2025 di London pada bulan Februari, pakar JAPCC, Letnan Kolonel Emiliano Pellegrini dari Angkatan Darat Italia mengatakan kalau Rusia secara cepat mengambil hikmah dari pelajaran pahit pada tahap awal konflik tentang kesalahan dalam penggunaan helikopter serang mereka.

    Sekarang, Rusia telah berhasil mengadaptasi taktik dan kemampuan helikopter-helikopter serang mereka macam Kamov Ka-52 ‘Hokum-B’, Mil Mi-28 ‘Havoc’, dan Mil Mi-24/35 ‘Hind’.

    Pada awal perang, Rusia mengerahkan 75 unit Ka-52, 55 unit Mi-28, dan 95 unit Mi-24/35, berdasarkan analisis JAPCC terhadap data sumber terbuka.

    Letkol Pellegrini menjelaskan, perkiraan ini memperhitungkan kalau sekitar 30 persen dari total armada tidak tersedia pada satu waktu karena pemeliharaan atau faktor lainnya.

    “Pada tahun pertama hingga Maret 2023, aset tempur Rusia tersebut mengalami tingkat kerugian yang tinggi, dengan 59 unit hancur—termasuk 42 yang ditembak jatuh dan 17 yang hancur di darat—yang mewakili hampir 30 persen armada operasional,” tulis laporan situs militer DSA, mengutip data perkiraan NATO, dikutip Selasa (6/5/2025).

    Pada tahun kedua, hingga Maret 2024, jumlah kehilangan aset tempur udara Rusia ini turun 52 persen menjadi 19 unit, meskipun kehilangan aset tempur darat meningkat 40 persen menjadi 28 unit.

    Data awal untuk tahun ketiga menunjukkan tren penunurun kerugian aset tempur ini terus berlanjut, sebuah perubahan yang dikaitkan Pellegrini dengan evolusi taktis dan peningkatan teknologi oleh Moskow.

    “Rusia telah belajar cara menggunakan helikopternya secara lebih efektif,” katanya pada konferensi tersebut, menekankan bahwa adaptasi ini merupakan faktor kunci dalam kebangkitan kembali kemampuan mereka.

    Data yang disajikan oleh Pellegrini mengungkap kerugian awal perang terhadap helikopter Rusia, yaitu:

    49 persen jatuhnya helikopter serang Rusia pada tahun pertama perang disebabkan oleh serangan MANPADS
    22 persen kerugian helikopter serang Rusia akibat tembakan artileri antipesawat
    17 persen akibat senjata ringan
    12 persen akibat senjata antitank yang digunakan dalam mode tembakan langsung

    Helikopter Ka-52 menyumbang 62 persen, terbanyak, dari total kehilangan aset tempur Rusia ini, diikuti oleh Mi-24/35 pada 21 persen dan Mi-28 pada 17 persen.

    “Banyaknya jumlah helikopter serangan Rusia yang jatuh ini mencerminkan penggunaan taktik ketinggalan zaman dalam operasi udara,” kata ulasan tersebut.

    PALING BANYAK JATUH – Helikopter serang Kamov Ka-52 menjadi satu di antara helikopter serang Rusia yang paling banyak jatuh karena serangan Ukraina di awal-awal perang. Sekarang, negara tersebut telah berhasil mengadaptasi taktik dan kemampuan helikopter tersebut.

    Rusia Ganti Taktik yang Ketinggalan Zaman

    Apa yang dimaksud dengan taktik ketinggalan zaman tersebut?

    “Rusia mengoperasikan helikopter mereka seperti artileri terbang abad ke-20—terbang rendah, lambat, dan terbuka,” kata Pellegrini menjelaskan, mengacu pada teknik pendakian untuk peluncuran roket yang menjadikan heli-heli Rusia ini sasaran empuk.

    Pasukan Ukraina mengeksploitasi kelemahan doktrinal ini dengan sistem seperti Stinger dan Starstreak untuk menyerang helikopter yang rentan.

    Pada tahun 2023, Rusia beralih ke taktik serangan jarak jauh menggunakan rudal seperti Vikhr.

    Selain itu, Rusia juga mengoordinasikan operasi seranganan dengan helikopter perang elektronik dan UAV untuk mengganggu pertahanan udara Ukraina.

    “Mereka telah belajar dengan cara yang sulit—jarak kini menjadi keuntungan mereka,” kata Bronk, yang mengaitkan perubahan strategi ini dengan penurunan tingkat kerugian sebesar 52 persen.

    Kemajuan teknologi berjalan seiring dengan perubahan taktik ini.

    Pengacau inframerah yang ditingkatkan, sistem penglihatan malam yang dimodernisasi, dan navigasi yang lebih canggih telah memperkuat ketiga platform helikopter, sehingga mengurangi kemampuan deteksi dan paparannya terhadap ancaman musuh.

    Masalah getaran pada helikopter serang Ka-52, yang sebelumnya memengaruhi akurasi serangan jarak jauh, kini telah berkurang melalui peningkatan perangkat lunak, sementara Mi-28 dan Mi-35 telah dilengkapi dengan sistem perlindungan yang lebih efektif terhadap ancaman MANPADS .

    “Helikopter Rusia bukanlah model baru, tetapi sekarang lebih pintar,” kata analis militer Ukraina Oleksandr Pavlenko dalam sebuah pernyataan pada Maret 2025.

    Adaptasi taktik ini telah memberikan dampak nyata di medan perang.

    Sementara sebelumnya sistem MANPADS Ukraina seperti Igla berhasil menembak jatuh puluhan helikopter setiap bulan, strategi serangan jarak jauh di ketinggian yang digunakan oleh Rusia kini telah mengurangi efektivitas serangan ini.

    “Mereka tidak kebal, tetapi mereka semakin sulit ditembak jatuh,” kata seorang pejabat dari Staf Umum Ukraina yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Ukrinform pada tanggal 1 Maret 2025, mengakui meningkatnya tekanan pada pertahanan udara Kiev.

     

    (oln/dsa/*)

  • Jepang Kian Terpuruk, Pertumbuhan Jumlah Anak pada 2025 Pecahkan Rekor Terburuk di Tahun 1950 – Halaman all

    Jepang Kian Terpuruk, Pertumbuhan Jumlah Anak pada 2025 Pecahkan Rekor Terburuk di Tahun 1950 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pertumbuhan penduduk di Jepang kian terpuruk, tahun 2025 catatkan rekor terburuk dalam hal jumlah anak di bawah 15 tahun.

    Tahun 2024 lalu, bisa dibilang meneruskan masa kelam pertumbuhan penduduk di Jepang dalam selang beberapa periode belakangan ini.

    Hal ini terjadi setelah pemerintah Jepang merilis data kependudukan sepanjang tahun 2024 lalu pada Minggu (4/5/2025).

    Seperti yang dikutip dari Asahi Shimbun, Kementerian Dalam Negeri Jepang melaporkan bahwa jumlah anak di bawah 15 tahun per 4 Mei 2025 hanya mencapai 13,66 juta jiwa.

    Di dalam laporan yang dirilis menjelang Hari Anak di Jepang yang diperingati setiap 5 Mei tersebut, jumlah anak berusia di bawah 15 tahun tercatat menurun 350.000 jiwa lebih rendah dibanding tahun 2024.

    Pada 1 April 2025, jumlah anak laki-laki mencapai 6,99 juta (turun 180.000 dari tahun sebelumnya), sementara anak perempuan mencapai 6,66 juta (menurun 170.000).

    Data tersebut juga meneruskan tren penurunan jumlah anak di bawah 15 tahun di Jepang selama 44 tahun berturut-turut sejak 1980.

    Angka yang dicatatkan pada 2024 ini sekaligus memecahkan rekor terendah jumlah anak di bawah 15 tahun sepanjang masa.

    Terakhir kali Jepang menyentuh angka di bawah 14 juta jiwa seperti pada tahun 2024 ini adalah pada tahun 1950.

    Meski demikian, data di tahun 1950 tersebut bisa dimaklumi karena terjadi beberapa tahun setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia II yang menewaskan banyak warganya.

    Hal tersebut dikuatkan dengan data dari Kemendagri Jepang, yang menunjukkan jumlah anak-anak pada tahun 1950 memiliki rasio 46 persen dari total 29,43 juta jiwa warga Jepang kala itu.

    Sementara itu, rasio anak di bawah 15 tahun pada 2025 tercatat pada angka 11,1 persen dari total populasi yang ada.

    Data tersebut juga menandai angka penurunan rasio selama 51 tahun berturut-turut.

    Kelompok usia terbesar berada pada rentang 12–14 tahun dengan jumlah 3,14 juta jiwa.

    Jumlahnya semakin menurun seiring usia yang lebih muda, dengan hanya 2,22 juta anak berusia 0–2 tahun. 

    Data per 1 Oktober 2024 menunjukkan, semua prefektur di Jepang mengalami penurunan jumlah anak dari tahun sebelumnya.

    Wilayah Ibukota Tokyo dan Prefektur Kanagawa masing-masing memiliki lebih dari 1 juta anak.

    Prefektur Akita mencatat, rasio terendah (8,8 persen), diikuti Aomori (9,8 persen) dan Hokkaido (9,9 persen). 

    Sementara itu, Prefektur Okinawa memiliki rasio tertinggi, yaitu 15,8%.

    Berdasarkan analisis kementerian terhadap data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk 37 negara dengan populasi lebih dari 40 juta, Korea Selatan memiliki rasio anak terendah (10,6%), disusul Jepang (11,1%), Italia (11,9%), dan Spanyol (12,9%)

    (Tribunnews.com/Bobby)