Negara: Italia

  • Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Beban Inter Milan Lebih Berat dari SSC Napoli

    Milan (beritajatim.com) – Kepastian pemilik scudetto Serie A musim ini bisa ditentukan pada giornata ke-37 dini hari nanti. Syaratnya, SSC Napoli mengalahkan Parma Calcio sedangkan di waktu bersamaan Inter Milan dikalahkan SS Lazio.

    Saat ini, Napoli sebagai capolista hanya unggul 1 poin dari Inter (78 poin berbanding 77 poin). Jika dini hari nanti Napoli yang kalah dan Inter menang, maka penentuan scudetto bakal terjadi di giornata pemungkas pekan depan.

    Intinya, Nerazzurri diharuskan sapu bersih di dua giornata ke depan sembari berharap Napoli terpeleset. Sebab, jika Inter yang terpeleset dan Napoli menang, maka scudetto akan kembali ke Naples seperti dua musim lalu.

    “Ada di jalur scudetto tentu melampaui target kami yang hanya ingin finis 4 besar untuk main Liga Champions musim depan. Tetapi karena kami ada di situasi seperti itu saat ini, maka kami harus mampu mengendalikan semuanya dengan baik,” papar allenatore Napoli Antonio Conte dilansir Football Italia.

    Langkah Inter back to back scudetto memang lebih berat dari Napoli. Sebab, mereka juga harus membagi fokus menyiapkan diri jelang final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain 1 Juni mendatang.

    Apalagi, Lazio yang jadi lawan Inter dini hari nanti juga masih mengejar 4 besar. Saat ini, Lazio ada di posisi  5 dengan 64 poin. Mereka hanya diferensiasi gol dari Juventus yang ada di peringkat keempat meski memiliki poin sama 64 (+13 gol berbanding +20 gol).

    Tetapi, Parma yang akan dihadapi Napoli juga tengah berjuang lepas dari jurang degradasi. Saat ini, Gialloblu ada di posisi 16 dengan 32 poin. Mereka hanya unggul 4 poin dari US Lecce yang ada di posisi 18 sebagai batas degradasi ke Serie B. Kemenangan atas Napoli bakal mengamankan posisi Parma di Serie A.

    “Kami tentu saja akan menyiapkan skuad terbaik untuk final Liga Champions. Tetapi, kami juga tidak akan melepas Serie A begitu saja. Saya selalu bilang kepada para pemain agar fokus ke hasil sendiri (daripada memusingkan hasil Napoli, Red)” ujar allenatore Inter Simone Inzaghi. (dio/ted)

  • Istana ucapkan selamat terpilihnya Paus Leo XIV, bawa pesan perdamaian

    Istana ucapkan selamat terpilihnya Paus Leo XIV, bawa pesan perdamaian

    Tangkapan layar – Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat sebagai Paus terpilih ke-267 dengan nama Paus Leo XIV menyapa ribuan umat Katolik yang berkumpul di alun-alun Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (8/5/2025) waktu setempat. ANTARA/Vatican Media/aa.

    Istana ucapkan selamat terpilihnya Paus Leo XIV, bawa pesan perdamaian
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 19:51 WIB

    Elshinta.com – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik dengan nama Leo XIV yang membawa pesan tentang perdamaian dunia. Prevost merupakan Paus pertama dari Amerika Serikat yang terpilih melalui konklaf kepausan di Kapel Sistina, Vatikan, Kamis (8/5), untuk mencari pengganti mendiang Paus Fransiskus.

    “Saya mewakili Presiden, mewakili pemerintah (Indonesia), tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV untuk menggantikan Paus Fransiskus yang wafat beberapa waktu lalu,” kata Prasetyo dalam keterangan kepada media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    Prasetyo mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan memberikan keterangan resminya secara langsung atas terpilihnya Paus Leo XIV. Adapun mengenai pesan-pesan yang disampaikan, Mensesneg menyambut positif tentang perdamaian dan keadilan sosial yang ditekankan Paus Leo XIV.

    “Salah satu yang menurut saya menjadi penting atas terpilihnya Paus Leo adalah pesan beliau, yaitu tentang perdamaian dan keadilan sosial,” kata Prasetyo.

    Dalam pidato pertamanya setelah pengumuman sebagai Paus baru bagi sekitar 1,4 miliar orang umat Katolik di seluruh dunia, Paus Leo XIV berdoa bagi perdamaian serta mengajak umat beriman untuk membangun jembatan dialog.

    “Bantu kami membangun jembatan dialog dengan bersatu untuk menjadi satu umat di dunia selamanya,” kata Paus Leo XIV, yang berbicara di Loggia Basilika Santo Petrus, Vatikan.

    Berusia 69 tahun, Paus Leo XIV berasal dari Chicago, Amerika Serikat, dan sempat lama bertugas di Peru. Uskup Amerika, yang fasih berbahasa Spanyol, Portugis, Italia, dan Prancis itu, telah menunjukkan perhatian khusus kepada kaum terpinggirkan dan migran di Peru, yang sangat dihargai oleh Fransiskus.

    Ia baru diangkat menjadi kardinal oleh mendiang Paus Fransiskus pada tahun 2023.

    Sumber : Antara

  • Hidup Nyaman Tanpa Gaji Seumur Hidup!

    Hidup Nyaman Tanpa Gaji Seumur Hidup!

    Jakarta: Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, memimpin lebih dari satu miliar umat di seluruh dunia. Ia juga kepala negara Vatikan, negara terkecil di dunia. Tapi, tahukah kamu bahwa jabatan sebesar itu ternyata tidak datang dengan gaji?
     
    Merangkum Daily Mail, Jumat, 9 Mei 2025, Paus tidak menerima gaji tradisional seperti pemimpin negara lainnya. Sebagai gantinya, seluruh kebutuhannya dipenuhi oleh Vatikan. Mulai dari tempat tinggal, makanan, keamanan, transportasi, hingga perawatan kesehatan semuanya ditanggung negara.

    Paus Fransiskus: Simbol kesederhanaan dan anti gaji
    Paus Fransiskus yang menjabat dari 2013 hingga 2025 dikenal luas dengan gaya hidupnya yang rendah hati. Ia bahkan secara aktif menolak menerima pendapatan pribadi selama masa kepausannya.
     
    Meski secara teknis mungkin berhak atas gaji sekitar €2.500 per bulan (sekitar Rp43 juta), Fransiskus menolak semua itu. Sikapnya terinspirasi dari Santo Fransiskus dari Asisi dan menjadi simbol kesetiaan pada kesederhanaan serta keberpihakan pada kaum miskin.

    “Paus Fransiskus memberikan €200.000 kepada narapidana di penjara Roma,” salah satu contoh bagaimana dana yang dimiliki digunakan untuk kemanusiaan, bukan kemewahan.

    Tidak bergaji bukan berarti hidup susah
    Meski tak menerima gaji, Paus jauh dari kata kekurangan. Dengan estimasi kekayaan bersih sebesar £12 juta (sekitar Rp240 miliar), semua kebutuhannya dipenuhi oleh Vatikan. Ia juga memiliki akses ke:
     
    – Armada kendaraan resmi
    – Tunjangan perjalanan dan amal
    – Tempat tinggal resmi seperti Istana Apostolik atau Domus Sanctae Marthae
    Gaya hidup Paus dan penghematan Vatikan
    Menariknya, Paus Fransiskus sempat menolak tinggal di istana dan memilih wisma sederhana sebagai tempat tinggal. Bahkan, ia memotong gaji para kardinal hingga 10 persen di tahun 2021 sebagai langkah efisiensi pasca-pandemi.
     
    Kini, kardinal digaji sekitar €4.000-€5.500 per bulan, uskup sekitar €3.000, dan imam rata-rata hanya €1.200. Para biarawan/biarawati yang bersumpah hidup miskin bahkan umumnya tak digaji kecuali punya jabatan administratif.
    Pendapatan Vatikan
    Lalu dari mana Vatikan mendapat dananya? Beberapa sumber utama adalah:
     
    – Donasi umat Katolik, termasuk Peter’s Pence (sekitar £20 juta/tahun)
    – Pariwisata dan Museum Vatikan
    – Hasil investasi dan aset properti
     
    Tiga negara penyumbang terbesar donasi tahunan Vatikan adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
     
    Namun, Vatikan bukan tanpa masalah keuangan. Pada 2023, mereka mencatat defisit operasional sebesar £70 juta. Hal ini bahkan sempat memicu kekhawatiran akan dana pensiun para pegawai Vatikan.
    Hidup bukan Untuk kaya, tapi mengabdi seumur hidup
    Peran Paus bukan soal kekuasaan atau kemewahan, tapi pengabdian spiritual seumur hidup. Bahkan setelah pensiun, seperti Paus Benediktus XVI, mereka tetap tinggal di dalam Vatikan dan menjalani hidup sederhana.
     
    Jadi, meski Paus Leo XIV atau para pendahulunya tak digaji secara konvensional, mereka tetap hidup nyaman berkat sistem keuangan Vatikan yang unik dan pengabdian penuh pada tugas spiritual.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    Komisi I DPR Dukung Satgas Bentukan Kemenko Polkam Bersih-bersih Preman Berkedok Ormas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR Komisi I dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia menyebut pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas oleh Kemenko Polkam sebagai bentuk hadirnya negara untuk menjaga stabilitas nasional, iklim investasi dan ketertiban umum.

    Pembentukan Satgas ini juga diharapkan dapat mengatasi praktik premanisme yang kerap disalahgunakan dengan mengatasnamakan ormas.

    “Saya memberikan dukungan penuh atas inisiatif Menko Polkam untuk membentuk Satgas dalam menangani premanisme dan ormas yang bermasalah. Menurut saya, ini sangat penting untuk menjaga stabilitas nasional dan iklim investasi yang kondusif di Indonesia,” ujar Farah kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Sebagai contoh, Farah menyoroti insiden yang sebelumnya menimpa pabrik mobil listrik asal Tiongkok, BYD, yang mengalami gangguan oleh ormas saat pembangunan fasilitas pabriknya di Subang, Jawa Barat. 

    Ia kemudian menyoroti praktik premanisme oleh oknum ormas yang juga mengancam keamanan masyarakat seperti dalam kasus pengeroyokan anggota Polri di Depok, yang berujung pada aksi anarkis termasuk pembakaran mobil yang baru-baru ini terjadi.

    “Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan konkret dan cepat dari negara. Kita tidak bisa membiarkan kelompok tertentu merusak tatanan sosial dan mengancam stabilitas,” tegas Farah.

    Menurut Farah, kehadiran ormas sejatinya memiliki tujuan mulia sebagai mitra pembangunan sosial dan demokrasi. Namun, ketika ormas menyimpang dari tujuan tersebut dan menjadi sumber keresahan publik serta hambatan bagi investor, maka negara tidak boleh tinggal diam. 

    Dirinya menilai langkah pembentukan Satgas antipremanisme ini sangat relevan dengan situasi global saat ini, di mana iklim investasi sangat bergantung pada persepsi terhadap stabilitas dan kredibilitas negara.

    “Investasi asing tidak hanya butuh regulasi yang jelas, tapi juga ekosistem sosial yang stabil dan bebas dari intimidasi oleh kelompok tertentu. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme yang dibungkus atas nama ormas,” sambungnya.

    Kerugian ekonomi akibat premanisme bukan hanya asumsi, melainkan telah terbukti secara nyata. Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat bahwa premanisme yang dilakukan oknum ormas telah menyebabkan batalnya investasi senilai ratusan triliun rupiah di Indonesia. 

    Selain menimbulkan kerugian finansial langsung, praktik ini menciptakan ketidakpastian hukum, meningkatkan biaya operasional pelaku usaha, dan menurunkan kepercayaan investor terhadap keamanan berusaha di Tanah Air.

    Fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara. Di Peru, pemerasan oleh kelompok kriminal menyebabkan kerugian ekonomi sebesar USD 1,6 miliar per tahun. 

    Di Meksiko, pemalakan oleh ‘kartel’ berdampak langsung pada inflasi, dengan harga barang seperti jeruk nipis dan tortilla naik hingga 20 persen. Sementara di Italia, pendapatan organisasi kriminal dapat mencapai EUR 44 miliar per tahun—sekitar 2,9 persen dari PDB nasional—akibat aktivitas ilegal termasuk pemerasan dan penguasaan proyek publik.

    “Data ini menunjukkan bahwa premanisme adalah ancaman nyata bagi perekonomian negara. Maka, respons tegas dan terstruktur dari pemerintah Indonesia adalah langkah yang sangat tepat,” ujar Farah.

    Ia menambahkan bahwa negara tidak boleh ragu untuk menggunakan instrumen hukum terhadap aktor-aktor non-negara yang telah menyalahgunakan peran sosial ormas menjadi alat tekanan terhadap masyarakat maupun pelaku usaha.

    “Setiap warga negara berhak merasa aman. Investasi tidak akan datang ke tempat yang rawan intimidasi. Pemerintah wajib hadir memastikan ruang publik bebas dari tindakan-tindakan menyimpang yang dapat mengganggu pembangunan nasional,” tambahnya.

    Farah juga mengapresiasi rencana pembentukan kanal pengaduan resmi bagi masyarakat dan pelaku usaha yang merasa dirugikan oleh tindakan ormas tertentu. Menurutnya, ini merupakan cerminan komitmen pemerintah dalam membangun sistem responsif yang berpihak pada korban.

    “Pendekatan represif saja tidak cukup. Pemerintah sudah tepat membuka kanal pengaduan dan membuka peluang pembinaan bagi ormas. Ini akan memperkuat kohesi sosial dan mencegah stigmatisasi,” pungkas Farah.

  • Kisah Robert Francis Prevost, Perjalanan Paus Baru Terpilih dari Chicago hingga Vatikan – Page 3

    Kisah Robert Francis Prevost, Perjalanan Paus Baru Terpilih dari Chicago hingga Vatikan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dunia menyaksikan sejarah baru terukir pada 8 Mei 2025. Kardinal Robert Francis Prevost, seorang uskup agung asal Chicago, Illinois, Amerika Serikat, terpilih sebagai Paus ke-267.

    Ia pun mengambil nama kepausan Leo XIV, menandai tonggak sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

    Robert Francis Prevost, yang lahir di Chicago pada 14 September 1955, memiliki darah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol.Ia memiliki dua saudara laki-laki yakni Louis Martin dan John Joseph. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya bersama keluarganya dan belajar pertama kali di Seminari Menengah Para Bapa Augustinian.

    Dari pendidikan di Seminari Kecil para Pastor Agustinian dan Universitas Villanova, hingga menjadi misionaris di Peru, setiap langkahnya menorehkan jejak pelayanan yang mendalam.

     

    Pendidikan formal Robert Prevost dimulai di Seminari Kecil para Pastor Agustinian, kemudian dilanjutkan di Universitas Villanova, Pennsylvania, tempat ia meraih gelar sarjana Matematika dan belajar filsafat pada 1977. 

    Pada 1 September tahun yang sama, Prevost masuk novisiat Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di Saint Louis, di Our Lady of Good Counsel Chicago, dan mengucapkan kaul pertamanya pada 2 September 1978. Pada 29 Agustus 1981, ia mengucapkan kaul khidmatnya.

    Paus baru terpilih itu menerima pendidikan teologinya di the Catholic Theological Union di Chicago. Pada usia 27 tahun, ia dikirim oleh atasannya ke Roma untuk mempelajari Hukum Kanon di Pontifical University of Saint Thomas Aquinas (Angelicum).

    Di Roma, ia ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982, di Kolese Agustinian Santa Monica oleh Uskup Agung Jean Jadot, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden Sekretariat untuk Non-Kristen, yang kemudian menjadi Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan kemudian Departemen untuk Dialog Antaragama.

    Sebelum terpilih sebagai Paus, Prevost telah menorehkan prestasi gemilang dalam karier gerejawi. Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Uskup pada 2015 dan Kardinal pada 2023.

    Sebagai Prefek Dikasteri untuk Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, ia berperan penting dalam pemilihan uskup baru dan kunjungan apostolik Paus. 

  • Ilmuwan Ciptakan Masker yang Bisa Deteksi Gagal Ginjal Lewat Bau Mulut

    Ilmuwan Ciptakan Masker yang Bisa Deteksi Gagal Ginjal Lewat Bau Mulut

    Jakarta

    Ilmuwan menciptakan masker yang bisa membantu mendeteksi gagal ginjal lewat bau mulut. Mereka membuat masker bedah yang dimodifikasi, berisi sensor napas yang dapat secara akurat mendeteksi saat seseorang mengidap penyakit ginjal.

    Dalam penelitian baru yang diterbitkan pada 7 Mei di jurnal ACS Sensors, masker tersebut menganalisis napas seseorang untuk mencari gas yang berhubungan dengan penyakit ginjal.

    “Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan pasien penyakit ginjal kronis dengan memfasilitasi identifikasi perubahan perkembangan penyakit secara tepat waktu,” kata peneliti Dr. Annalisa Noce, seorang peneliti hipertensi dan nefrologi di Universitas Roma Tor Vergata di Italia, dalam keterangannya dikutip dari US News, Jumat (9/5/2025).

    Ginjal membuang produk limbah yang dihasilkan oleh fungsi alami tubuh, tetapi penyakit ginjal mengurangi kemampuan organ untuk menyaring limbah tersebut. Akibatnya, orang dengan penyakit gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) mengeluarkan amonia dalam kadar tinggi.

    Untuk penelitian ini, para peneliti menciptakan sensor napas yang akan mendeteksi amonia dan gas lain yang terkait dengan penyakit ginjal, menggunakan elektroda perak yang dilapisi polimer yang dipilih secara khusus.

    Mereka lalu menguji masker wajah itu pada 100 orang, yang sekitar setengahnya didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa masker tersebut mengidentifikasi penyakit ginjal dengan benar sebanyak 84 persen, dan secara akurat menyingkirkan penyakit ginjal sebanyak 88 persen.

    Penemuan tersebut juga menunjukkan bahwa data sensor dapat digunakan untuk memperkirakan stadium penyakit ginjal seseorang, yang dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan.

    (kna/kna)

  • Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    Paus Leo XIV Duduk di Takhta Suci, Israel PDKT Halus, tapi Kebijakan Trump Kena Semprot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gereja Katolik baru saja mengumumkan Paus baru, Paus Leo XIV, yang aslinya bernama Robert Prevost.

    Sontak hal ini menyita perhatian Israel untuk melakukan pendekatan.

    Pasalnya, hubungan antara Israel dan Vatikan memburuk dalam beberapa tahun terakhir setelah insiden pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan dan perang penghancuran di Gaza.

    Seiring dengan hal itu, pendahulu Paus Leo, yakni Paus Fransiskus, menjadi semakin kritis terhadap perilaku Israel.

    Presiden Isaac Herzog mengucapkan selamat kepada Paus baru, dengan mengirimkan “ucapan selamat terhangat dari Kota Suci Yerusalem,” dikutip dari TimeofIsrael. 

    “Kami berharap dapat meningkatkan hubungan antara Israel dan Takhta Suci, dan memperkuat persahabatan antara orang Yahudi dan Kristen di Tanah Suci dan di seluruh dunia,” kata presiden, sambil mengungkapkan harapan, kepausannya akan “menjadi salah satu upaya membangun jembatan dan pemahaman antara semua agama dan masyarakat.”

    “Semoga kita dapat melihat kembalinya para sandera yang masih ditawan di Gaza dengan segera dan aman, serta era perdamaian baru di kawasan kita dan di seluruh dunia,” imbuh Herzog, dalam pernyataan yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab.

    Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, bergabung dengan Herzog memberi ucapan selamat kepada Paus baru, dalam pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantornya.

    NETANYAHU – Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Pada Kamis (20/2/2025), Netanyahu dikabarkan batal menghadiri upacara penerimaan 4 jenazah sandera hari ini karena diprotes warganya. (Instagram @b.netanyahu)

    “Saya mendoakan Paus pertama dari Amerika Serikat agar berhasil menumbuhkan harapan dan rekonsiliasi di antara semua agama,” kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    Dalam beberapa bulan menjelang kematiannya, Fransiskus dua kali mengecam “kekejaman” Israel di Gaza, dan mengecam “kesombongan penjajah” di “Ukraina” dan “Palestina,” yang melanggar tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.

    Kematiannya semakin menyoroti memburuknya hubungan, karena Israel menolak mengirimkan kepala negara atau perwakilan pemerintah ke pemakamannya, dan memilih hanya diwakili oleh duta besarnya di Vatikan.

    Sebaliknya, ketika Paus Yohanes Paulus II meninggal saat masih menjabat pada tahun 2005, Israel mengutus presiden saat itu Moshe Katsav dan menteri luar negeri saat itu Silvan Shalom ke pemakamannya.

    Kementerian Luar Negeri juga mengisyaratkan keterbukaan untuk memperbaiki hubungan dengan Vatikan — yang baru-baru ini memburuk setelah menghapus unggahan media sosial yang menyampaikan belasungkawa atas kematian Fransiskus — dan menyampaikan ucapan selamat kepada pemimpin barunya pada hari Kamis.

    “Kami berharap dapat bekerja sama untuk lebih memperkuat hubungan antara negara Yahudi dan Takhta Suci,” demikian bunyi pernyataan tersebut, yang mengucapkan selamat kepada Paus Leo XIV dan “umat Katolik di seluruh dunia.”

    “Kami berharap dapat segera menyambut Anda di Tanah Suci,” tambahnya.

    Bergabung dengan para pemimpin Israel dalam memberi ucapan selamat kepada Paus baru, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik menyampaikan harapan, ia akan berkontribusi dalam memperkuat “warisan kerja sama antara Gereja Katolik dan orang-orang Yahudi.”

    “Selama beberapa dekade, hubungan antara Gereja Katolik dan komunitas Yahudi global terus menguat,” kata CEO ADL Jonathan Greenblatt.

    “Kami berharap Paus Leo XIV akan melanjutkan lintasan bersejarah ini – menolak antisemitisme dalam segala bentuknya, mempromosikan saling pengertian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai bersama berupa perdamaian, kasih sayang, dan martabat manusia.”

    Paus Leo Kritik Trump?

    Paus Leo XIV diduga pernah memposting ulang unggahan media sosial yang mengkritik Wakil Presiden JD Vance dan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

    Pandangan ini yang sejalan dengan pendahulunya, Paus Fransiskus dan dapat menyebabkan ketegangan dengan Gedung Putih.

    Akun X yang tercantum atas nama Prevost tampaknya tidak secara pribadi menulis posting kritis tersebut, tetapi memposting ulang artikel dan tajuk berita dari orang lain.

    CNN Internasional telah menghubungi Vatikan, X, dan rekan Prevost, tetapi belum dapat mengonfirmasi secara independen, akun X tersebut terkait dengan Paus Leo XIV yang baru terpilih berasal dari Amerika.

    Trump mengatakan pada hari Kamis, ia “sangat gembira” mendengar berita tentang paus Amerika pertama.

    Tidak jelas apakah ia telah diberi tahu tentang unggahan media sosial yang tampaknya kritis itu, dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar tentang unggahan itu.

    Kantor Vance merujuk pada pernyataan yang dibuat wakil presiden sebelumnya, ketika ia mengunggah ucapan selamatnya pada X.

    Jejak Digital

    Adapun sebuah tulisan menyasar komentar masa lalu Vance yang menuduh kaum kiri jauh lebih peduli pada migran daripada warga negara Amerika, serta deportasi yang salah oleh pemerintahan Trump terhadap Kilmar Abrego Garcia, seorang imigran gelap yang tinggal di Maryland sebelum ia dikirim ke penjara Salvador.

    Pada tanggal 14 April, akun Prevost memposting ulang sebuah artikel mengenai Abrego Garcia dan sebuah tulisan yang ditulis oleh Uskup Pembantu Evelio Menjivar dari Washington, DC. 

    Uskup tersebut berpendapat: “Pemerintah federal telah melakukan kampanye ‘kejutan dan ketakutan’ berupa ancaman agresif dan operasi yang sangat kentara dengan legalitas yang dipertanyakan yang jauh melampaui sekadar ‘penegakan hukum’ imigrasi.”

    Seorang hakim telah memerintahkan pemerintahan Trump untuk memfasilitasi kepulangan Abrego Garcia ke AS

    Sebelumnya, pada 13 Februari, akun tersebut membagikan surat dari mantan Paus Fransiskus yang mengecam deportasi massal yang dilakukan pemerintahan Trump .

    Fransiskus secara khusus mengkritik deportasi terhadap mereka yang telah meninggalkan tanah air mereka karena kemiskinan, eksploitasi, dan penganiayaan, karena dianggap merusak martabat pria dan wanita.

    “Aturan hukum yang autentik diverifikasi justru dalam perlakuan bermartabat yang layak diterima semua orang, terutama yang termiskin dan paling terpinggirkan. Kebaikan umum yang sejati dipromosikan ketika masyarakat dan pemerintah, dengan kreativitas dan rasa hormat yang ketat terhadap hak-hak semua orang — seperti yang telah saya tegaskan pada banyak kesempatan — menyambut, melindungi, mempromosikan, dan mengintegrasikan yang paling rapuh, tidak terlindungi, dan rentan. Ini tidak menghalangi pengembangan kebijakan yang mengatur migrasi yang tertib dan legal,” tulis Fransiskus.

    Dalam unggahan media sosial lainnya pada tanggal 3 Februari, akun tersebut mengunggah ulang artikel lain yang terkait dengan pernyataan Vance dalam wawancara Fox News bulan Januari lalu, kaum ekstrem kiri tampaknya “membenci” warga negara Amerika dan mengutamakan kasih sayang dan perhatian kepada para migran di atas keluarga atau tetangga mereka sendiri .

    “Ada sebuah konsep lama – dan menurut saya konsep ini sangat Kristen – bahwa Anda mencintai keluarga Anda, lalu mencintai tetangga Anda, lalu mencintai komunitas Anda, lalu mencintai sesama warga negara di negara Anda sendiri, lalu setelah itu, Anda dapat fokus dan memprioritaskan seluruh dunia. Banyak kaum kiri ekstrem telah sepenuhnya membalikkan konsep itu,” kata Vance.

    “Mereka tampaknya membenci warga negara mereka sendiri dan lebih peduli dengan orang-orang di luar perbatasan mereka sendiri. Itu bukanlah cara yang tepat untuk menjalankan masyarakat,” lanjutnya.

    Artikel yang diunggah ulang oleh akun X, yang ditulis oleh Kat Armas untuk National Catholic Reporter, menyatakan pernyataan Vance “menggemakan konsep abad pertengahan yang dikenal sebagai ordo amoris — tata cara beramal” yang “memperkuat mitos bahwa beberapa orang lebih berhak mendapatkan perhatian kita daripada yang lain.”

    Judul beritanya berbunyi: “JD Vance salah: Yesus tidak meminta kita untuk menentukan peringkat kasih kita kepada orang lain.”

    Vance bertemu Paus Fransiskus di Italia beberapa jam sebelum kematiannya.

    Kritik tersebut juga meluas hingga kampanye presiden pertama Trump.

    Pada 2015, Prevost juga menerbitkan ulang opini yang ditulis oleh Kardinal Timothy Dolan yang berjudul: Mengapa retorika anti-imigran Donald Trump begitu bermasalah.

    Akun tersebut juga menyasar tokoh politik lainnya.

    Pada bulan November 2016, akun tersebut mengunggah ulang sebuah opini yang mengatakan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton “menjauhkan” para pemilih, termasuk Demokrat, karena “posisi aborsi yang ekstrem” dari partai tersebut.

    Akun tersebut tampaknya dibuat pada 2011, saat X masih bernama Twitter.

    Sebagian besar kiriman merupakan kiriman ulang berbagai artikel, bukan teks atau konten yang dibuat sendiri.

    Pada Kamis (8/5/2025) siang, akun tersebut memiliki kurang dari 800 pengikut, tetapi hingga pukul 5 sore, jumlah pengikutnya telah bertambah menjadi lebih dari 232 ribu pengikut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Alasan Robert Prevost Gunakan Nama Paus Leo XIV, Mengambil dari Garis Keturunan Leo yang Agung – Halaman all

    Alasan Robert Prevost Gunakan Nama Paus Leo XIV, Mengambil dari Garis Keturunan Leo yang Agung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah beberapa hari mengadakan konklaf untuk memilih paus baru, Vatikan akhirnya mengumumkan sosok paus baru, Kamis (8/5/2025).

    Sosok tersebut adalah Robert Prevost, orang Amerika Serikat pertama yang menjadi pemimpin Gereja Katolik setelah kematian Paus Fransiskus.

    Dalam pengumuman yang dibuat Vatikan, Robert Prevost akan menggunakan nama Paus Leo XIV selama kepausannya.

    Nama ‘Leo’ diadopsi Robert Prevost menempatkannya dalam garis keturunan yang terkait dengan kepemimpinan yang kuat.

    Selain itu, nama ‘Leo’ mengingatkan pada Paus Leo yang Agung, yang menjabat dari tahun 440 hingga 461.

    Paus Leo I adalah sosok paus yang dikenal dengan aksi heroiknya yang membujuk bangsa Hun untuk tidak menyerang Roma.

    Pemilihan ‘Leo’ sebagai nama kepausan memiliki pengaruh yang kuat secara historis. Nama tersebut telah diadopsi oleh 14 paus.

    Dikutip dari Newsweek, paus terakhir sebelum Prevost adalah Paus Leo XIII, yang memimpin gereja dari tahun 1878 hingga 1903.

    Ia memiliki masa pemerintahan terlama keempat dari semua paus dan menghasilkan ensiklik Rerum Novarum.

    Walaupun Prevost belum secara eksplisit mengonfirmasi alasannya untuk nama tersebut, garis keturunan yang diikutinya mencakup Leo III, yang memahkotai Charlemagne sebagai Kaisar Romawi Suci pada tahun 800, dan Leo X, yang mengucilkan Martin Luther pada tahun 1821.

    Sosok Robert Prevost

    Meski lama hidup di Peru, Robert Prevost lahir di Chicago, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1955.

    Orang tua Robert Prevost merupakan keturunan Spanyol dan Prancis-Italia.

    Sebelum pindah ke Peru, ia sempat menjabat sebagai putra altar dan ditahbiskan sebagai pendeta pada tahun 1982.

    Di usia 30 tahun, atau tiga tahun setelah menjadi pendeta, Robert Prevost pindah ke Peru sebagai bagian dari misi Agustinian.

    Dikutip dari BBC, Robert Prevost hidup bertahun-tahun di Peru sebagai misionaris.

    Ia menghabiskan 10 tahun sebagai pendeta paroki setempat dan sebagai guru di sebuah seminari di Trujillo di barat laut Peru.

    Prevost dikenal baik oleh para kardinal karena peran pentingnya sebagai prefek Departemen Uskup di Amerika Latin, yang memiliki tugas penting dalam memilih dan mengawasi para uskup.

    Ia menjadi uskup agung pada waktu yang sama pada bulan Januari 2023 dan dalam beberapa bulan Fransiskus mengangkatnya menjadi kardinal.

    Karena 80 persen kardinal yang ambil bagian dalam konklaf ditunjuk oleh Fransiskus, tidaklah mengherankan bahwa seseorang seperti Prevost terpilih, meskipun ia baru saja ditunjuk.

    Selain menjadi paus pertama dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV adalah biarawan Augustinian pertama yang terpilih menjadi paus.

    Ia lulus dari Universitas Villanova, salah satu dari dua universitas Katolik Augustinian di negara itu, pada tahun 1977.

    “Sebagai lembaga Katolik Agustinian, kami merayakan hari penting ini bagi komunitas Universitas dan Gereja global,” kata Pendeta Peter Donohue, presiden universitas, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, dikutip dari ABC News.

    “Villanova, yang dibangun berdasarkan ajaran St. Augustine, selalu didasarkan pada upaya memajukan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan mendasar antara iman dan akal budi — antara spiritualitas dan kebijaksanaan.”

    “Dengan terpilihnya Yang Mulia Paus Leo XIV hari ini, saya tidak dapat tidak merenungkan apa arti kepausan Agustiniannya bagi komunitas Universitas dan dunia kita.”

    “Dikenal karena kerendahan hatinya, jiwanya yang lembut, kehati-hatian, dan kehangatannya, kepemimpinan Paus Leo XIV menawarkan kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen kita terhadap misi pendidikan kita,” ungkapnya.

    Leo memasuki novisiat Ordo Santo Agustinus di provinsi Our Lady of Good Counsel, di Saint Louis, pada tahun 1977.

    Ia memperoleh diploma dalam teologi dari Catholic Theological Union of Chicago pada tahun 1982.

    Kemudian dirinya mempelajari hukum kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas dan menerima tahbisan imam pada tanggal 19 Juni 1982, menurut biografinya.

    Setelah menerima gelar sarjananya pada tahun 1984, ia dikirim untuk bekerja di misi Chulucanas, di Piura, Peru, dari tahun 1985 hingga 1986.

    Ia sebagian besar bertugas di Peru hingga kembali pada akhir tahun 1990-an ke Chicago, di mana ia terpilih untuk memimpin provinsi Midwest milik Ordo Augustinian pada tahun 1999.

    Ia kemudian dua kali terpilih menjadi jenderal sebelumnya, atau pemimpin utama, ordo religius Augustinian.

    Paus Leo XIV sempat diajak Paus Fransiskus untuk bekerja di Vatikan setelah pertama kali mengangkatnya pada tahun 2014 untuk menjabat sebagai uskup Chiclayo, Peru.

    Pada bulan April 2020, Fransiskus mengangkatnya menjadi administrator apostolik keuskupan Callao, juga di Peru, kata profilnya.

    Sejak 2023, ia menjabat di Vatikan sebagai Prefek Departemen Uskup, yang bertugas memeriksa nominasi uskup di seluruh dunia.

    Paus Leo mengatakan kepada Vatican News pada bulan Oktober 2024 bahwa “seorang uskup tidak seharusnya menjadi seorang pangeran kecil yang duduk di kerajaannya, melainkan dipanggil secara tulus untuk rendah hati, untuk dekat dengan umat yang dilayaninya, untuk berjalan bersama mereka dan untuk menderita bersama mereka”.

    Dalam wawancara dengan Catholic News Service tahun 2023, ia ditanya bagaimana ia menanggapi masalah dengan para uskup atau keuskupan — dan ia berkata ia mengingatkan para pendeta untuk merenungkan sumpah mereka untuk “hidup dan bekerja dalam persekutuan dengan Bapa Suci”.

    “Semangat sinodalitas mencakup kebutuhan dan keinginan untuk mendengarkan bukan hanya uskup sendiri, tetapi juga banyak orang di keuskupan untuk melihat cara terbaik dalam mempromosikan gereja yang autentik di setiap keuskupan di dunia,” katanya saat itu.

    (*)

  • Mengenal Paus Leo XIV: Jalan Hidup – Pandangan dan Kontroversi

    Mengenal Paus Leo XIV: Jalan Hidup – Pandangan dan Kontroversi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kardinal dunia akhirnya telah menemukan kesepakatan terkait paus berikutnya, Kamis (8/5/2025). Ia adalah Robert Prevost, atau Paus Leo XIV, asal Amerika Serikat (AS).

    Penobatannya menjadi pemimpin umat katolik Roma ini pun diumumkan langsung oleh Kardinal Diakon senior dari balkon Basilika Santo Petrus. Pemilihan Prevost menjadi paus pun dilakukan setelah para kardinal dunia melakukan sesi pemilihan paus, atau yang sering dikenal dengan konklaf.

    “Annutio vobis gaudium magnum, Habemus Papam!” yang artinya “Aku mengumumkan kepada kalian kabar sukacita besar, Kita memiliki Paus!”

    “Robert Prevost. Paus Leo XIV!”.

    Mengenal Paus Leo XIV

    Lahir di Chicago pada tahun 1955 dari orang tua keturunan Spanyol dan Prancis-Italia, Prevost menjabat sebagai putra altar dan ditahbiskan sebagai pendeta pada tahun 1982. Meskipun beliau pindah ke Peru tiga tahun kemudian, ia kembali secara berkala ke AS untuk melayani sebagai pendeta dan kepala biara di kota asalnya.

    Beliau juga dilaporkan memiliki kewarganegaraan Peru dan dikenang sebagai tokoh yang bekerja dengan masyarakat terpinggirkan dan membantu membangun jembatan. Diketahui, Paus Leo XIV pernah menghabiskan 10 tahun sebagai pendeta paroki setempat dan sebagai guru di sebuah seminari di Trujillo di Peru barat laut.

    Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Chiclayo di Peru setahun setelah menjadi Paus. Beliau dikenal baik oleh para kardinal karena perannya yang menonjol sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup di Amerika Latin yang memiliki tugas penting untuk memilih dan mengawasi para uskup.

    Di tahun 2023, Paus Leo XIV baru menjadi uskup agung. Dalam beberapa bulan kemudian, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai kardinal. Karena 80% kardinal yang ikut serta dalam konklaf sejatinya ditunjuk oleh Paus Fransiskus, tidaklah mengherankan bahwa seseorang seperti Prevost terpilih, meskipun ia baru saja ditunjuk.

    Dalam kata-kata pertamanya sebagai Paus, Leo XIV berbicara dengan penuh kasih tentang pendahulunya, Fransiskus. Beliau menggambarkan Paus Fransiskus sebagai seseorang yang berani dan penyalur berkat yang baik bagi umat manusia.

    “Kita masih mendengar di telinga kita suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani yang memberkati kita,” katanya. “Bersatu dan bergandengan tangan dengan Tuhan, mari kita maju bersama,” tambahnya kepada orang banyak yang bersorak.

    Pandangan dan Kontroversi

    Beliau akan dipandang sebagai tokoh yang mendukung keberlanjutan reformasi Fransiskus di Gereja Katolik. Paus Leo XIV diyakini memiliki pandangan yang sama dengan Fransiskus tentang migran, kaum miskin, dan lingkungan.

    Meskipun Paus XIV adalah orang AS, dan akan sepenuhnya menyadari perpecahan dalam Gereja Katolik, latar belakangnya di Amerika Latin juga merupakan kelanjutan dari seorang Paus yang berasal dari Argentina. Vatikan menggambarkannya sebagai paus kedua dari Amerika, setelah Paus Fransiskus, serta paus Agustinian pertama.

    Sebelum konklaf, juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan bahwa selama pertemuan Dewan Kardinal pada hari-hari sebelum konklaf, mereka menekankan perlunya seorang paus dengan “semangat kenabian yang mampu memimpin Gereja yang tidak menutup diri tetapi tahu bagaimana keluar dan membawa terang ke dunia yang ditandai oleh keputusasaan”.

    Selama berada di Peru, Paus Leo XIV tidak luput dari skandal pelecehan seksual yang telah mencoreng Gereja. Namun keuskupannya dengan tegas membantah bahwa ia terlibat dalam upaya menutup-nutupi apa pun.

    (tps/tps)

  • Prediksi dan Link Streaming Fiorentina vs Real Betis Leg 2 Semifinal UECL: Misi Remontada La Viola

    Prediksi dan Link Streaming Fiorentina vs Real Betis Leg 2 Semifinal UECL: Misi Remontada La Viola

    JABAR EKSPRES – Fiorentina dan Real Betis akan memperebutkan satu dari dua tiket babak final Liga Konferensi Eropa (UECL) 2024/2025 di leg 2 semifinal. Berikut ulasan prediksi dan link live streaming Fiorentina vs Real Betis yang akan berlangsung di Artemio Franchi, Jumat 9 Mei 2025 pukul 02:00 WIB.

     

    Kata remontada ‘naik daun’ akhir-akhir ini mengacu pada istilah untuk sebuah tim yang menang comeback dalam pertandingan saat sempat lebih dahulu tertinggal. Fiorentina pun akan mencoba mengusung misi remontada-nya dalam duel kontra Betis karena mereka di posisi tertinggal agregat.

     

    Real Betis berhasil memenangkan laga leg 1 semifinal UECL 2024/2025 pekan lalu via skor 2-1. Berbeda dengan sang wakil Spanyol minimal seri, kubu klub Italia punya misi lebih berat harus menang lebih dari 1-0 untuk merebut tiket final.

     

    Preview Fiorentina vs Real Betis

    La Viola tidak memiliki bekal positif untuk pertandingan ini. Tuan rumah takluk 1-0 dari AS Roma di Serie A dalam pertandingan terakhirnya.

     

    Hasil kontras dengan Betis yang memenangkan pertandingan terakhirnya di LaLiga. The Big Greens menang di markas Espanyol 2-1.

     

    BACA JUGA:Jadwal Final Liga Champions 2024-2025: Duel Set! PSG vs Inter di Munich

     

    Head-to-head dan statistik

    Selain pertemuan di leg pertama yang Real Betis menangkan, kedua tim tidak pernah bertemu. Tim ini kalah dua kali melawan tim Italia di kandang lawan, sedangkan David de Gea cs hanya memenangkan tiga dari 17 pertemuan dengan wakil Spanyol.

     

    Dalam laga kandang terakhirnya di Liga Konferensi Eropa, Fiorentina tidak pernah kalah. Dikutip dari Sportskeeda, hasil ini termasuk raihan sembilan kemenangan pada fase kualifikasi.

     

    Mereka juga menjadi tim tersubur kedua di kompetisi kasta ketiga Eropa tersebut dengan 28 gol. Hanya Chelsea yang lebih baik dari mereka (37 gol).

     

    Los Verdiblancos tanpa kekalahan dari delapan pertandingan tandang terakhirnya di semua ajang, lima di antaranya berakhir sebagai pemenang. Mereka juga tidak pernah kalah dalam lima laga UECL terakhirnya dan membukukan 11 gol.