Negara: Italia

  • Usia 101 Tahun Masih Jadi Barista, Ini Rahasia Umur Panjang Nenek di Italia

    Usia 101 Tahun Masih Jadi Barista, Ini Rahasia Umur Panjang Nenek di Italia

    Jakarta

    Barista bernama Anna Possi telah meracik espresso di sebuah bar di Nebbiuno, Italia Utara, sejak tahun 1958. Di usianya yang kini mencapai 101 tahun, racikan kopi Possi telah menjadi ikon tersendiri di kawasan perbukitan Piedmont.

    Possi merupakan barista tertua di Italia. Dirinya belum lama ini dianugerahi gelar kehormatan ‘Commander of the Republic’. Kedai kopinya buka pada pukul 7 pagi, dan biasanya selesai sekitar jam 7 malam.

    “Saya selalu bekerja. (Bahkan di) Minggu, Paskah, Natal. Saya tidak pernah libur,” ujar Possi, dikutip dari The Guardian, Sabtu (22//11/2025).

    Bisnis rutinnya sebagian besar melibatkan para pensiunan kota, yang terkadang mampir hanya untuk mengobrol dengan Possi tanpa benar-benar membeli apa pun.

    “Orang-orang datang menemui saya karena mereka sulit percaya bahwa saya masih bekerja,” ujarnya.

    “Ketika mereka pulang, mereka merasa bahagia dan bersemangat – entah apa yang telah saya sampaikan,” sambungnya.

    Rahasia Umur Panjang Possi

    Di usianya yang telah menyentuh satu abad ini, Possi meyakini ada beberapa faktor yang menjadi rahasia umur panjangnya.

    1. Aktif Bersosial

    Possi meyakini bahwa hidup berada di antara orang-orang lain merupakan salah satu faktor dari panjang umurnya. Dari sinilah ia bisa terhindar dari kepribadian yang melankolis.

    “Saya ingin hidup, berada di antara orang-orang. Saya ingin bekerja selama kesehatan saya masih memungkinkan,” kata Possi.

    2. Hidup Tetap Aktif

    Dikutip dari Reuters, budaya kerja keras di Piedmont tampaknya melekat di kehidupan Possi. Pekerjaan dapat mengalihkan perhatian dan memberikan sesuatu yang sedikit banyak dapat membantu kesehatan.

    Di Piedmont, para perempuan semuanya bekerja, bahkan di masa mudaku dulu. Ada yang di ladang, ada yang mengerjakan pekerjaan rumah, dan ada pula yang mengambil pekerjaan dari perusahaan lain dan bekerja dari rumah.

    3. Terus Bahagia

    Bar Centrale tidak seperti tempat seseorang hanya minum kopi dan pergi. Lebih dari itu, di sana setiap orang berbagi cerita dan ini yang membuat Possi selalu bahagia mendengar setiap ucapan dari pelanggannya.

    “Bar ini seperti keluarga, lho? Rasanya bukan seperti bar; ini tempat pertemuan. Orang-orang datang bukan hanya untuk minum, tapi untuk terhubung,” katanya.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/suc)

  • Gibran Urutan Ke-13 Pidato di KTT G20 Afrika Selatan

    Gibran Urutan Ke-13 Pidato di KTT G20 Afrika Selatan

    Gibran Urutan Ke-13 Pidato di KTT G20 Afrika Selatan
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka akan perdana berpidato dalam forum internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) waktu setempat.
    Di ajang internasional ini,
    Gibran
    akan pidato dalam tiga sesi. Pada sesi pertama, Gibran mendapat urutan ke-13.
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Chaterine ikut serta di dalam kunjungan kerja rombongan
    Wapres Gibran
    di
    Afrika Selatan
    . Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
    di sini
    .
    Dari informasi yang diperoleh
    Kompas.com
    , Gibran akan berpidato setelah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan sebelum Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
    Sementara itu, sesi pertama akan dibuka oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
    Berikut urutan pidato pada sesi pertama
    KTT G20
    pada Sabtu, 22 November 2025:
    Masing-masing Kepala Negara atau perwakilannya mendapatkan waktu empat menit untuk berpidato.
    Pada sesi pertama KTT G20 akan membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
    Kemudian, sesi kedua, KTT akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (
    resilient world
    ), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
    Sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (
    decent work
    ) dan tata kelola kecerdasan buatan (
    artificial intelligence
    ).
    Diketahui, ajang
    KTT G20 Afrika Selatan
    akan berlangsung selama dua hari, pada 22–23 November 2025, di Johannesburg Expo Centre.
    Dari pantauan
    Kompas.com
    , awak media dari berbagai negara sudah memenuhi media center KTT G20 sudah sejak Sabtu pagi.
    Sejumlah wartawan sudah mulai mengantre masuk sejak pukul 06.25 WIB.
    Namun, awak media hanya mendapat akses meliput dari ruangan media center yang disiapkan, tidak bisa langsung masuk ruangan di mana para petinggi negara akan berpidato.
    Wapres Gibran diketahui mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan.
    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap, Presiden Prabowo berhalangan menghadiri KTT G20 karena memiliki sejumlah agenda di Tanah Air yang bertepatan dengan KTT G20 sehingga digantikan Gibran.
    “Iya, betul. Jadwal KTT G20 di Afrika Selatan bertepatan dengan beberapa agenda Presiden di Tanah Air, sehingga Pak Presiden akan diwakili Pak Wapres di G20,” kata Teddy, Jumat, 21 November 2025.
    Teddy menjelaskan, Prabowo sudah mengirim Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus untuk menyampaikan surat kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
    Melalui surat itu, Prabowo menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir.
    “Pemerintah sudah mengirim Wamenko Polkam sebagai utusan khusus Presiden untuk bertemu langsung Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, untuk menyerahkan surat permohonan tidak hadir,” ujar Seskab Teddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dihina hingga Walk-Out, Fatima Bosch Justru Pulang Membawa Mahkota Miss Universe 2025

    Dihina hingga Walk-Out, Fatima Bosch Justru Pulang Membawa Mahkota Miss Universe 2025

    JAKARTA – Fatima Bosch dinobatkan sebagai Miss Universe 2025. Ia berhasil membawa pulang mahkota Miss Universe 2025 usai mengungguli sekitar 120 finalis dari berbagai negara.

    “Selamat kenapa Miss Universe baru kita. Malam ini, seorang bintang telah lahir. Keanggunan, kekuatan, dan semangatnya yang cemerlang memikat hati dunia,” tulis Instagram Miss Universe mengumumkan kemenangan Fatima Bosch, Jumat, 21 November 2025.

    Kemenangan Fatima Bosch ini langsung mencuri perhatian publik, terlebih ia sebelumnya mengalami ‘drama’ selama ikut ajang Miss Universe. Berikut untuk profil Fatima Bosch yang bisa Anda simak.

    1. Kelahiran dan awal menyukai dunia pageant

    Fatima Bosch lahir di Santiago de Teapa, Tabasco, Meksiko, pada 19 Mei 2000. Kesukaannya pada dunia pageant tumbuh dari keluarga ibunya, Vanessa Fernandez Balboa, yang memiliki sejarah panjang dalam kompetisi kecantikan tingkat negara bagian.

    Fatima memulai debutnya di dunia pageant pada 2018. Ia meraih gelar Flor de Tabasco, yang kemudian menjadi batu loncatannya menuju Miss Universe Mexico.

    2. Lulusan bidang fashion

    Dikutip dari Elle, Fatima merupakan lulusan Fashion & Apparel Design di Universidad Iberoamericana, Meksiko. Tak hanya itu, ia juga melengkapi studinya di Nuova Accademia di Belle Arti, Milan, Italia dan di Lyndon Institute, Vermont, Amerika Serikat.

    Fatima memiliki ketertarikan dengan mode berkelanjutan (sustainable fashion) dan rancangannya selalu melibatkan material sisa atau terbuang.

    3. Menderita ADHD, disleksi, dan menghadapi bullying

    Fatima sangat terbuka akan kondisi dirinya yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan disleksia. Kondisi ini membuatnya mengalami bullying di masa sekolahnya.

    4. Mengalami masalah saat mengikuti Miss Universe 2025

    Perjalanan Fatima Bosch untuk meraih mahkota Miss Universe 2025 tidak mudah. Ia harus menghadapi masalah pada pra-acara Miss Universe, tepatnya dengan Presiden Miss Grand Thailand, Nawat Itsaragrisil.

    Nawat mempermasalahkan Bosch yang tidak hadir di pemotretan sponsor, bahkan menyebutnya ‘bodoh’ di hadapan umum. Insiden ini membuat Bosch merasa tidak nyaman dan memilih walk-out dari lokasi.

    Beberapa kontestan lain juga melakukan walk-out sebagai bentuk solidaritas. Insiden tersebut juga menuai perhatian dunia, dan membuat Bosch menjadi lebih berani dan kuat untuk meraih kemenangan.

  • Eropa Kesulitan Tangani Pembuangan Sampah Ilegal

    Eropa Kesulitan Tangani Pembuangan Sampah Ilegal

    Jakarta

    Banyak orang rajin mengurus sampah dengan caranya masing-masing. Namun, bagaimana jika sampah mereka dimanfaatkan jadi ladang bisnis geng kriminal?

    Inilah kenyataan di banyak negara Eropa. Badan penegak hukum Uni Eropa, Europol, memperingatkan bahwa “perdagangan sampah ilegal semakin meningkat dan diperkirakan akan makin besar serta makin canggih,” menurut laporan Serious and Organised Crime Threat Assessment 2025. Meski begitu, Europol menolak menjawab sejumlah pertanyaan DW tentang isu ini, dengan alasan ada prioritas lain.

    Europol menyebut lonjakan aktivitas ini banyak didorong oleh kelompok kriminal yang mencari cara untuk menghindari kontrak pembuangan sampah domestik maupun komersial. Mereka memanfaatkan celah korupsi di setiap tahap pengelolaan sampah, memalsukan dokumen, dan membawa limbah melintasi negara-negara Eropa demi memanfaatkan lemahnya penegakan hukum di beberapa wilayah. Pasar gelap ini digambarkan Europol sebagai bisnis “berisiko rendah, berkeuntungan tinggi.”

    Pelakunya adalah campuran antara jaringan kejahatan terorganisir lama dan perusahaan legal oportunistis yang memanfaatkan celah serta inefisiensi sistem. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi lembaga-lembaga Uni Eropa yang bertugas menangani kejahatan lingkungan.

    Perdagangan sampah ilegal bernilai miliaran euro

    Masalah ini kembali mencuat setelah ditemukannya gunungan sampah raksasa dekat Sungai Thames di Oxfordshire, Inggris. Pada Rabu (19/11) lalu, laporan menyebut tumpukan setinggi enam meter itu berisi limbah dari sekolah dan otoritas lokal, mengindikasikan penyalahgunaan kontrak pengelolaan sampah milik lembaga pemerintah yang dikerjakan perusahaan subkontraktor resmi.

    Persoalan ini tidak hanya terjadi di Inggris. Meski data akurat sulit diperoleh, kantor anti-penipuan Uni Eropa, OLAF, memperkirakan bahwa “15 sampai 30 persen pengiriman sampah bisa jadi ilegal,” dengan nilai perdagangan mencapai €9,5 miliar (sekitar Rp183 triliun) per tahun. Uni Eropa sendiri mengirim sekitar 67 juta ton sampah legal per tahun di dalam kawasan dan mengekspor 35,1 juta ton ke luar UE melalui perjanjian resmi.

    “Sampah berbahaya atau sampah yang dikelola sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan udara. Pergerakan sampah ilegal lintas negara juga merusak upaya UE menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata OLAF kepada DW. “Aktivitas ini juga memberi keuntungan tidak adil bagi jaringan kriminal dibandingkan pelaku usaha yang taat aturan.”

    Celah konsep ekonomi hijau yang dimanfaatkan kriminal

    Masalah bertambah rumit karena beberapa jenis sampah membutuhkan biaya tinggi untuk diolah secara legal, seperti elektronik, kendaraan bekas, gas berfluorinasi, tekstil, dan plastik berkualitas rendah. Kondisi ini dimanfaatkan kelompok kriminal yang mempekerjakan ahli industri untuk mengambil bagian yang bisa dijual dan membuang sisanya secara ilegal, termasuk ke Eropa Timur, Asia, atau Afrika.

    Limbah berbahaya seperti sampah konstruksi atau medis sering dicampur dengan material lain agar terlihat layak dijual atau diserahkan ke fasilitas yang bersedia membuangnya secara ilegal tanpa memedulikan dampak kesehatan dan lingkungan.

    Jaringan kriminal makin canggih

    Pada Februari lalu, 13 orang ditangkap di Kroasia karena mengimpor 35.000 ton limbah berbahaya dari Italia, Slovenia, dan Jerman. Europol menyebut limbah itu tidak diolah sebagaimana mestinya, melainkan hanya dikubur atau dibuang begitu saja di sedikitnya tiga lokasi.

    Geng terorganisir tersebut diperkirakan meraup €4 juta (sekitar Rp77 miliar) dengan memanfaatkan jaringan perusahaan legal untuk memindahkan limbah dan menghindari biaya pengelolaan limbah beracun.

    “Jaringan ini memalsukan dokumen, mengatur rute pengangkutan yang rumit, menggunakan perusahaan cangkang, dan mencampur aliran limbah legal dan ilegal agar tidak terdeteksi,” ujar Alexandra Ghenea dari organisasi nirlaba Rumania, ECOTECA, kepada DW. Ia menambahkan bahwa Rumania kerap menjadi tujuan limbah dari Italia, Jerman, Inggris, dan Belgia yang sering kali diklaim sebagai material daur ulang.

    Namun dalam beberapa kasus, praktiknya jauh lebih sederhana. Di Oxfordshire, pelaku hanya membuang limbah di lokasi yang mereka anggap aman. Hal serupa terjadi di Sintesti, pinggiran Bucharest, pada Juli lalu, ketika pembakaran ilegal material daur ulang memicu kebakaran hutan yang hampir mencapai area permukiman. Rumania memang sudah lama berhadapan dengan masalah pembuangan limbah ilegal.

    “Wilayah ini menunjukkan pola berulang: kebakaran yang menghasilkan asap beracun, polusi udara parah, dan lemahnya pemantauan serta penegakan hukum,” kata Ghenea. “Masalahnya bukan ketiadaan aturan, karena kerangka hukum sudah sesuai standar UE. Kelemahannya ada pada penegakan, baik dari sisi kapasitas maupun konsistensi.”

    Penegakan hukum masih lemah

    Meski negara anggota Uni Eropa memiliki aturan dan standar yang seragam, kasus di Rumania menunjukkan bahwa tantangan di lapangan bisa sangat berbeda. Penegakan juga rumit karena pergerakan lintas batas di Eropa sangat mudah.

    “Penegak hukum hanya berinvestasi cukup di beberapa negara anggota,” kata Europol dalam laporan 2022. “Karena banyak aktivitas kejahatan lingkungan dilakukan oleh perusahaan legal, kasus-kasus ini sering dilabeli sebagai kejahatan korporasi atau kejahatan kerah putih. Fakta bahwa jaringan kriminal menggunakan bisnis sebagai kedok membuat pelanggaran ini kurang terlihat.”

    Ini yang dimanfaatkan para pelaku yang mengorbankan kesehatan masyarakat dan lingkungan demi mencari keuntungan. Ketika Eropa berusaha menuju ekonomi yang lebih hijau, kawasan ini masih harus menghadapi segelintir kelompok yang hanya berfokus pada keuntungan finansial.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Sangga Ndolu dan Adelia Dinda Sani

    Editor: Hani Anggraini

    (ita/ita)

  • Salah Satu Paviliun Kebakaran, Bagaimana Kelanjutan KTT COP30 Brasil?

    Salah Satu Paviliun Kebakaran, Bagaimana Kelanjutan KTT COP30 Brasil?

    Jakarta

    Kebakaran melanda salah satu paviliun di KTT COP30 Brasil. Lantas, bagaimana kelanjutan proses negosiasi COP30?

    Kebakaran terjadi di belakang Paviliun Italia sekitar pukul 14.00 waktu Brasil, Kamis (20/11). Api dipadamkan enam menit berselang. Dilaporkan ada 13 orang yang dirawat di lokasi kejadian karena menghirup asap kebakaran.

    Namun pihak penyelenggara, UNFCCC, memastikan bahwa semua orang sudah dievakuasi dengan selamat. Imbasnya, zona biru atau lokasi negosiasi COP30 ditutup sementara waktu sampai dinas pemadaman kebakaran Brasil memastikan kondisinya aman.

    “Presidensi COP30 dan sekretariat saat ini tengah bekerja sama erat untuk menyelesaikan rencana dimulainya kembali kegiatan COP, yang akan difokuskan pada negosiasi, setelah tempat tersebut dievaluasi secara menyeluruh dan dianggap sepenuhnya aman oleh otoritas kebakaran dan kesehatan,” demikian bunyi pernyataan UNFCCC, Jumat (21/11/2025).

    Seperti diketahui, proses negosiasi masih berlangsung hingga malam hari demi menentukan kebijakan terkait penanganan krisis iklim. Namun imbas kebakaran, kelanjutan negosiasi di lokasi COP30 akan diumumkan malam ini juga.

    “Saat ini kami mengantisipasi bahwa pertemuan apa pun yang mungkin dapat berlangsung malam ini, tergantung pada penilaian kesehatan dan keselamatan penuh, akan melanjutkan dan menyelesaikan konsultasi dengan Kelompok yang terganggu oleh kebakaran,” lanjut UNFCCC.

    Yang pasti, UNFCCC memastikan bahwa penutupan COP30 Brasil besok tetap dilaksanakan secara terbuka dan disiarkan langsung. Diharapkan, ada hasil yang positif dari proses negosiasi selama COP30 berlangsung.

    “Dan tentu saja akan memastikan bahwa aktivitas dalam sidang pleno besok terbuka untuk semua Pihak dan Pengamat, dan juga disiarkan langsung. Kami sangat menghargai kerja sama dan pengertian semua peserta karena kami mengutamakan keselamatan semua orang yang terlibat,” imbuh UNFCCC.

    “Kami masih mempunyai banyak pekerjaan di depan, dan kami berharap semua pihak akan bergabung dalam pekerjaan itu dengan semangat solidaritas dan tekad untuk memberikan hasil COP yang sukses,” tutup UNFCCC.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Paviliun KTT COP30 Brasil Kebakaran, Api Membubung Tinggi

    Paviliun KTT COP30 Brasil Kebakaran, Api Membubung Tinggi

    Jakarta

    Salah satu paviliun di lokasi Konferensi Perubahan Iklim ke-30 (KTT COP30) Brasil kebakaran. Api membubung tinggi hingga mengenai atap.

    “Terjadi kebakaran di Zona B. Mohon segera evakuasi dari tempat tersebut,” demikian bunyi imbauan pihak penyelenggara UNFCCC, Jumat (21/11/2025).

    Api mulai muncul sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Dugaan awal api kebakaran berasal dari belakang Paviliun Italia.

    Delegasi yang berada di lokasi mencoba memadamkan api menggunakan apar. Sementara itu, para delegasi yang lain panik berlarian menyelamatkan diri.

    Petugas turun ke lokasi untuk memadamkan api. Petugas meminta semua orang untuk keluar dari lokasi COP30. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

    (rfs/rfs)

  • Jokowi Hadiri Bloomberg New Economy Forum di Singapura

    Jokowi Hadiri Bloomberg New Economy Forum di Singapura

    Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Bloomberg New Economy Forum yang berlangsung di Singapura pada 19 hingga 21 November 2025. Kehadiran Jokowi dalam forum bergengsi ini bukan hanya sebagai tamu undangan, melainkan sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Baru (New Economy Advisory Board) tahun 2025.

    Dalam struktur forum tahun ini, Jokowi bergabung dengan jajaran tokoh global terkemuka dalam Dewan Penasihat. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Mario Draghi (Mantan Perdana Menteri Italia), Rishi Sunak (Mantan Perdana Menteri Inggris), dan Gina Raimondo (Mantan Menteri Perdagangan AS).

    Berdasarkan undangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (20/11/2025), forum tahun ini mengusung tema “Thriving in an Age of Extremes”. Para pemimpin sektor publik dan swasta akan berkumpul untuk menganalisis pergeseran dramatis dalam ekonomi global, mulai dari evolusi kecerdasan buatan (AI) hingga kebangkitan proteksionisme dan geopolitik.

    Bloomberg New Economy Forum 2025 dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu kritis melalui pilar editorial utama, termasuk disrupsi teknologi, transisi energi, dinamika finansial, dan risiko iklim. Acara ini akan dihadiri oleh komunitas yang terdiri dari 500 pemimpin berpengaruh yang berkomitmen membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

    Lokasi utama forum ini bertempat di Capella Singapore Hotel, sementara beberapa agenda sosial diadakan di lokasi strategis lainnya di Singapura.

     

  • Beda Janji Bos Bloomberg ke Prabowo dan Jokowi

    Beda Janji Bos Bloomberg ke Prabowo dan Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan filantropi sekaligus pemilik media Michael Bloomberg beserta delegasi di Istana Kepresidenan pada Selasa, (18/11/2025).

    Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari dialog antara Presiden Prabowo dan Michael Bloomberg saat kunjungan Kepala Negara ke New York disela-sela Sidang Umum PBB beberapa waktu silam. 

    CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani mengatakan pertemuan Prabowo dan Michael Bloomberg berlangsung selama tiga jam yang diisi dengan makan siang. Keduanya, kata Rosan, membahas peluang ekonomi lewat investasi energi hijau dan pelindungan sumber daya kelautan.

    “Tadi sambil diskusi. Karena ini kan melanjutkan pertemuan waktu itu Bapak Presiden di New York juga, waktu itu kebetulan saya mendampingi Bapak Presiden juga ketemu juga dengan Michael Bloomberg,” kata Rosan usai mendampingi Presiden.

    Dia menyebut bahwa kedatangan Michael merupakan bagian dari undangan Presiden Prabowo sebelum tokoh tersebut melanjutkan perjalanan ke Singapura.

    Rosan menjelaskan bahwa tahap awal kolaborasi yang dibicarakan akan melibatkan BPI Danantara sebagai mitra utama. Dia juga membenarkan adanya pembahasan mengenai isu konservasi laut. 

    “Jadi ini tahap awal dan kerja samanya akan lebih banyak dengan Danantara,” ujarnya.

    Selain isu ekonomi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan pertemuan tersebut berfokus pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

    “Salah satu fokus utama diskusi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi,” ujar Seskab Teddy dalam keterangan resmi. 

    Michael Bloomberg, yang juga dikenal dengan berbagai inisiatif global di bidang kesehatan publik, turut berbagi pengalaman saat memegang jabatan publik.

    Menurut Teddy, Michael Bloomberg turut berbagi pengalaman terkait kebijakan kesehatan publik saat menjabat sebagai Wali Kota New York. 

    Tidak hanya itu, kedua pihak turut menyinggung peluang kolaborasi di sektor konservasi laut. Seskab Teddy pun menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional guna mencapai tujuan pembangunan nasional.

    “Pertemuan ini memperkuat komitmen Indonesia dalam menjalin kolaborasi global untuk mendukung program-program pembangunan nasional, khususnya yang berkaitan dengan penguatan SDM, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Michael Bloomberg merupakan tahap awal untuk menjajaki peluang kerja sama di sejumlah sektor strategis.

    Hal ini disampaikannya usai mendampingi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Michael Rubens Bloomberg dalam santap siang di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

    “Baru menerima tamu dari luar negeri, dari Bloomberg tadi. Diskusi seputar ekonomi, investasi, dan juga adalah bagaimana melakukan peningkatan nilai tambah, hilirisasi. Itu saja ya,” kata Bahlil kepada wartawan.

    Saat ditanya mengenai durasi pertemuan yang mencapai sekitar tiga jam, Bahlil menegaskan bahwa pembicaraan tersebut masih bersifat pengantar dan belum sampai pada tahap kesepakatan konkret.

    “Sekarang tadi baru pembukaan, nanti ada pertemuan lanjutan yang akan ditindaklanjuti oleh Danantara. Nanti ditanyakan ke kepala Danantara, sekarang lagi ada pertemuan di Danantara,” ujarnya.

    Dia menekankan bahwa pertemuan awal memang tidak langsung menghasilkan proyek. Bahlil juga mengungkapkan bahwa topik seputar hilirisasi dan energi baru terbarukan turut masuk dalam agenda pembicaraan, tetapi detailnya masih dibahas oleh CEO BPI Danantara Rosan Roeslani.

    “Ya, konkretnya itu kan baru pertemuan awal, mana ada pertemuan awal langsung konkret? Tetapi arahnya untuk kebaikan, ya,” ucapnya.

     

    Janji Michael Bloomberg ke Jokowi 

    Berbeda dengan era Prabowo, Michael Bloomberg ternyata belum pernah menginjakkan kaki di Istana Negara saat kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi. 

    Namun setelah lengser dari kursi RI 1, Jokowi ditunjuk sebagai salah satu Dewan Penasihat Global di Bloomberg New Economy.

    Bloomberg New Economy mengumumkan pembentukan jajaran dewan pada April 2025 lalu melalui situs resminya. Dewan ini diketuai oleh mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia sekaligus Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi.

    Dalam jajaran dewan, Jokowi ditunjuk bersama dengan deretan tokoh berpengaruh dunia, seperti Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath,  Co-Founder & CEO Apollo Global Management Marc Rowan, Duta Aksi Iklim Singapura Ravi Menon, hingga Co-Founder Moderna sekaligus CEO Flagship Pioneering Noubar Afeyan.

    Raimondo dan Draghi bukan nama baru dalam menjembatani kepentingan sektor publik dan swasta. Raimondo, seorang pengusaha, pengacara, sekaligus kapitalis ventura, juga pernah menjabat Gubernur Rhode Island.

    Sementara itu, Draghi berpengalaman sebagai bankir investasi, profesor universitas, hingga memegang peran penting di pemerintahan dan lembaga multilateral.

    Pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies Michael Bloomberg mengatakan Gina Raimondo dan Mario Draghi berpengalaman membawa pemahaman mendalam tentang pasar, dedikasi terhadap kemitraan publik-swasta, serta pengalaman berharga dalam menghadapi masa-masa penuh gejolak.

    ”Dengan begitu banyak kekuatan yang kini mengubah arah ekonomi global—dari pergeseran politik dan perdagangan, percepatan perubahan iklim, hingga lompatan teknologi kecerdasan buatan—misi Bloomberg New Economy menjadi semakin vital,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/9/2025).

    Jokowi pun buka suara terkait penunjukan dirinya sebagai salah satu Dewan Penasihat Global di Bloomberg New Economy, baru-baru ini.

    “Pada awal Januari 2025 saya mendapatkan tawaran itu, kemudian akhir Januari saya menyanggupi, setuju. Kemudian pertengahan Maret saya ditelepon langsung oleh Michael Bloomberg diberikan ucapan ya selamat begitu, sudah masuk ke Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy,” ujar dia, Jumat (26/9/2025) dilansir dari Solopos. 

    Jokowi mengatakan Dewan tersebut akan membahas mengenai sejumlah tantangan ekonomi ke depan. 

    “Di sini nanti akan dibicarakan mengenai tantangan-tantangan ekonomi ke depan. Ya mungkin kalau ada gagasan, ide-ide mengenai ekonomi baru ke depan seperti apa,” urai dia.

    Salah satunya soal  intelligence economy yang dinilai Jokowi sangat penting lantaran menjadi sebuah proses untuk mengumpulkan sekaligus menilai.

    “Kemudian juga proses-proses itu akan dipakai untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi yang sangat cepat, sehingga yang namanya AI, 5G, IOT, itu sangat penting,” kata dia.

  • Turis Dituduh Bayar Miliaran untuk Lihat Sipil Ditembaki Saat Perang Bosnia

    Turis Dituduh Bayar Miliaran untuk Lihat Sipil Ditembaki Saat Perang Bosnia

    Jakarta

    Sejumlah warga Italia yang berpelesir ke kota Sarajevo saat Perang Bosnia di awal dekade 1990-an diduga membayar uang dalam jumlah besar untuk mengikuti “safari penembak jitu”. Dalam peristiwa yang kini diselidiki kejaksaan di Milan itu, para turis asal Italia menyaksikan warga sipil ditembak penembak jitu.

    Kasus ini diadukan oleh jurnalis Italia bernama Ezio Gavazzeni. Dia berkata terjadi “perburuan manusia” oleh “orang-orang sangat kaya” yang memiliki hasrat terhadap senjata.

    Orang-orang kaya asal Italia itu, menurut Gavazzeni, “membayar agar dapat membunuh warga sipil yang tak berdaya” dari wilayah militer Serbia di perbukitan sekitar Sarajevo.

    Tarif yang dikenakan terhadap para turis asal Italia itu berbeda-beda untuk membunuh laki-laki, perempuan, atau anak-anak, menurut sejumlah laporan.

    Dalam pengepungan brutal selama empat tahun di Sarejevo antara 1992 hingga 1996, lebih dari 11.000 orang tewas diyakini tewas.

    Selama Perang Bosnia, Sarajevo dikepung oleh pasukan Serbia. Tembakan artileri dan serangan penembak jitu terjadi terus-menerus.

    Sebelumnya, tuduhan yang sama tentang “pemburuan manusia” telah diajukan ke otoritas penegak hukum beberapa kali.

    Tuduhan yang diselidiki Gobbis mencakup dugaan pembunuhan.

    Lebih dari 11 ribu orang tewas dalam Perang Bosnia pada paruh pertama dekade 1990-an. (AFP)

    Perwira intelijen Bosnia yang bersaksi kepada Gavazzeni menyebut rekan-rekannya di Bosnia mengetahui tentang apa yang disebut “safari” pada akhir 1993.

    Informasi tentang “safari penembak jitu” itu kemudian dikabarkan kepada Badan Intelijen Militer Italia, Sismi, pada awal 1994.

    Sang perwira Bosnia yang bersaksi ini berkata, Sismi memberikan tanggapan terhadap safari itu beberapa bulan setelahnya.

    Perwira itu bilang, Sismi mengetahui bahwa para “turis safari” akan terbang dari kota di perbatasan utara Italia, Trieste, lalu bepergian ke pegunungan di sekitar Sarajevo.

    “Kami telah menghentikan safari itu. Tidak akan ada lagi safari,” kata perwira itu merujuk pernyataan Sismi, menurut laporan kantor berita Ansa.

    Dalam waktu dua hingga tiga bulan setelahnya, safari tersebut berhenti.

    Ezio Gavazzeni, yang biasanya menulis isu terorisme dan mafia, pertama kali membaca tentang “safari penembak jitu” ke Sarajevo di surat kabar Italia, Corriere della Sera. Koran itu menuliskan berita itu, tapi “tanpa bukti yang kuat”.

    Gavazzeni meneliti isu itu setelah menonton “Sarajevo Safari”, sebuah film dokumenter tahun 2022 karya sutradara Slovenia Miran Zupanic.

    Dokumenter itu menuding orang-orang yang terlibat “safari” berasal dari beberapa negara, antara lain Amerika Serikat, Rusia, dan Italia.

    Gavazzeni, Februari lalu, menyerahkan hasil risetnya kepada jaksa di Milan. Berkas yang dia susun terdiri dari 17 halaman, termasuk laporan dari mantan Wali Kota Sarajevo, Benjamina Karic.

    Sementara itu di Bosnia, penyelidikan terhadap “safari” ini diyakini telah dihentikan oleh otoritas.

    Berbicara kepada surat kabar Italia La Repubblica, Gavazzeni menuding terdapat setidaknya seratus orang yang terlibat dalam “safari” tersebut.

    Warga Italia yang mengikuti tur itu, kata dia, membayar sekitar 100.000 (sekitar Rp1,9 miliar dalam kurs saat ini).

    Potret seorang warga Sarajevo yang menjadi target penembak jitu dalam Perang Bosnia, 4 Agustus 1993. (AFP)

    Pada tahun 1992, penulis dan politikus nasionalis Rusia, Eduard Limonov, terekam berulang kali menembakkan senapan mesin berat ke arah Sarajevo.

    Limonov saat itu diajak berkeliling ke perbukitan Sarajevo oleh pemimpin Serbia-Bosnia, Radovan Karadzic, yang telah divonis bersalah melakukan genosida oleh Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag.

    Limonov diyakini tidak membayar untuk mengikuti “safari” itu. Dia berada di sana sebagai pengagum Karadzic.

    “Kami orang Rusia harus mengambil contoh dari Anda,” ujar Limonov dalam sebuah dokumenter.

    Siapa yang bakal dijerat jaksa Italia?

    Jaksa dan kepolisian Italia mengklaim telah mengidentifikasi daftar saksi untuk menentukan orang-orang yang mungkin terlibat dalam “safari penembak jitu” di Sarajevo.

    Di sisi lain, sejumlah tentara Inggris yang pernah bertugas di Sarajevo selama Perang Bosnia mengklaim tidak pernah mendengar “tur penembak jitu”.

    Menurut para eks tentara Inggris itu, “sulit membawa warga dari negara ketiga” ke Sarajevo karena banyak pos pemeriksaan.

    Pasukan Inggris selama Perang Bosnia bertugas di dalam maupun di sekitar Sarajevo, bersama pasukan Serbia.

    Seorang tentara Inggris menyebut tuduhan soal “membayar untuk menembak warga sipil” sebagai “mitos”.

    Tonton juga Video: Konvoi Mobil Presiden Ekuador Ditembaki Pengunjuk Rasa

    (ita/ita)

  • Menghidupkan Sejarah, Peta Digital Ungkap Jalan Romawi Kuno

    Menghidupkan Sejarah, Peta Digital Ungkap Jalan Romawi Kuno

    Jakarta

    Ungkapan “banyak jalan menuju Roma” ternyata ada benarnya. Jalan-jalan itu menjadi urat nadi Kekaisaran Romawi, membentang dari Britania Raya hingga Afrika Utara. Di sepanjang rute tersebut, masyarakat bermukim, pasukan bergerak, dan barang serta pengetahuan berpindah ke wilayah paling jauh. Sisa-sisa jalur kuno itu masih terlihat dalam lanskap Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara hingga kini.

    Sebuah proyek penelitian digital berskala besar mengubah cara kita memandang infrastruktur kuno tersebut. Tim akademisi internasional yang mengembangkan proyek Itiner-e merilis set data digital beresolusi tinggi yang memetakan seluruh jaringan jalanan Romawi. Sebanyak 299.000 kilometer jalan berhasil direkonstruksi secara digital, mencakup sekitar 4 juta kilometer persegi wilayah kekaisaran, hampir dua kali lebih panjang dari perkiraan sebelumnya.

    Peta digital ini membuka peluang baru untuk memahami bagaimana infrastruktur kuno membentuk pergerakan manusia, sistem pemerintahan, hingga hubungan politik dari masa Romawi sampai Eropa modern.

    Itiner-e: Memetakan peradaban Romawi kuno secara digital

    Untuk membangun peta digital ini, para peneliti menelusuri berbagai sumber sejarah yang paling dapat dipercaya. Mereka memeriksa situs arkeologi, catatan perjalanan, hingga peta kuno seperti Tabula Peutingeriana. Semua informasi tersebut kemudian dicocokkan dengan foto dari udara dan citra satelit agar rekonstruksi jaringan jalan bisa dilakukan dengan lebih akurat.

    Salah satu temuan penting adalah pola pembagian lahan khas Romawi, yaitu cara mereka membagi wilayah baru menjadi petak-petak persegi yang tertata rapi. Pola seperti papan catur ini dulunya menjadi batas lahan, jalan kecil, atau rute perjalanan. Sampai sekarang, jejak pola tersebut masih bisa terlihat dari udara, terutama di Italia utara, Prancis selatan, dan Tunisia.

    Pada tahap akhir, tim peneliti menyusun 14.769 segmen jalan ke dalam sistem informasi geografis (GIS) dengan tingkat akurasi hingga 50 meter. Setiap segmen dilengkapi metadata regional, sumber rujukan, indikator kualitas, dan tautan ke lokasi permukiman kuno. Kombinasi data ini memberi gambaran baru tentang mobilitas, administrasi, hingga penyebaran penyakit di dalam Kekaisaran Romawi.

    Perpaduan metode digital dan penyelidikan arkeologi

    Selain memetakan lebih dari 100.000 kilometer jalan utama, tim juga menelusuri 195.000 kilometer jalan sekunder yang menggambarkan mobilitas masyarakat di pelosok kekaisaran.

    Jalan sebagai fondasi kekuatan Kekaisaran Romawi

    Itiner-e memperlihatkan bagaimana kemampuan logistik Kekaisaran Romawi berperan besar dalam ekspansi wilayahnya. Jaringan jalan utama dipenuhi penanda jarak, pos militer, dan pusat administrasi yang membantu pemerintah mengelola wilayah yang sangat luas.

    Sementara itu, jalan-jalan sekunder menunjukkan dinamika ekonomi lokal dan mobilitas sehari-hari masyarakat. Dalam sejumlah wilayah, jejaknya masih terlihat jelas. Namun, di wilayah lain jejak tersebut harus direkonstruksi berdasarkan catatan sejarah dan analisis digital. Temuan ini membuka banyak ruang bagi riset lanjutan.

    Memetakan yang tak terlihat: Misteri jalan Romawi

    Itiner-e juga menunjukkan bahwa banyak rute jalan Romawi tidak bisa dipastikan secara tepat. Perubahan bentuk lanskap selama berabad-abad dan perbedaan catatan sejarah membuat sejumlah jalur hanya bisa direkonstruksi berdasarkan perkiraan.

    Dari keseluruhan jaringan yang dipetakan, hanya 2,7% jalan yang bisa dipastikan secara arkeologis. Sekitar 90% hanya bisa diperkirakan, dan 7,4% sisanya bersifat hipotetis.

    Data tersebut disajikan transparan dalam Confidence Maps, yaitu peta yang menunjukkan mana saja segmen jalan yang masih memerlukan penelitian atau penggalian lebih lanjut. Pendekatan ini menjadi terobosan penting dalam penelitian arkeologi modern.

    Mengukur ulang jalan Romawi, menulis ulang sejarah Eropa

    Proyek Itiner-e menunjukkan bahwa jaringan jalan Romawi jauh lebih panjang, lebih rumit, dan lebih berlapis daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Peta digital ini membuka banyak ruang kosong dalam pengetahuan kita sekaligus memberi peluang bagi penemuan baru tentang sejarah pergerakan manusia. Setiap celah arkeologis menjadi pengingat bahwa masih banyak yang belum terungkap tentang bagaimana dunia Romawi membentuk perkembangan Eropa dan dunia modern hari ini.

    Artikel ini diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Sangga Ndolu

    Editor: Tezar Aditya Rahman

    Tonton juga video “Mesir Temukan Artefak Kuno Era Romawi di Bawah Laut”

    (ita/ita)