Negara: Italia

  • Indonesia Raya Bergema di Mugello, Veda Pratama Dapat Bonus Rp 100 Juta

    Indonesia Raya Bergema di Mugello, Veda Pratama Dapat Bonus Rp 100 Juta

    Jakarta

    Veda Ega Pratama mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Pebalap asal Gunungkidul itu juara dua kali dalam ajang Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, Italia. Sebagai apresiasi, Gilang Widya Pramana, pengusaha yang dikenal sebagai bos Juragan99, memberikan bonus Rp 100 juta buat Veda Ega Pratama.

    Veda Ega Pratama jadi juara pertama dalam balapan Red Bull Rookies Cup 2025 seri Italia. Ini kemenangan perdana bagi rider asal Gunungkidul itu. Makin terasa spesial, sebab dia bisa menang dua kali sekaligus, plus menjadi orang Indonesia pertama yang mencapainya.

    Pada saat race pertama Mugello, Sabtu (21/6/2025), Veda Ega finis pertama dengan torehan waktu 26 menit 31,484 detik. Dia unggul 0,071 detik dari David Gonzalez yang menjadi runner up.

    Veda kembali beraksi dengan epik pada race kedua di Mugello, Minggu (22/6/2025), dia merebut posisi pertama dari pebalap asal Malaysia, Hakim Danish dengan menggunakan slipstream. Pada akhir balapan, Veda Pratama yang menyentuh garis finis lebih dulu. Selisihnya 0,011 detik, super tipis!

    Torehan rekor manis di level internasional ini menyedot perhatian Gilang. Dia menyoroti prestasi Veda tak terlepas dari dukungan ayahnya, Sudarmono, mantan pebalap yang saat ini bekerja sebagai pengusaha. Veda juga diketahui sebagai brand ambassador MS Glow for Men besutan Gilang.

    Indonesia patut berbangga atas prestasi Veda Ega Pratama, pebalap kelahiran 23 November 2008 asal Gunungkidul, Yogyakarta.

    “Bismillah, saya kasih kamu bonus 100 juta sebagai bentuk apresiasi. Semoga jadi penyemangat untuk terus berjuang, tetaplah rendah hati, dan push the limit demi Indonesia!,” tulis Gilang dalam akun instagramnya.

    [Gambas:Instagram]

    Veda Ega Pratama lahir pada 23 November 2008. Pebalap berusia 16 tahun ini memulai karier balapnya dari siswa AHRS (Astra Honda Racing School), lalu menapaki berbagai level kompetisi seperti Honda Dream Cup, Asia Talent Cup, Asia Road Racing Championship hingga saat ini bersaing di Red Bull Rookies Cup dan FIM JuniorGP World Championship.

    Veda mencatat sejarah sebagai pebalap Indonesia pertama yang mengibarkan bendera merah putih pada podium tertinggi secara beruntun di kedua race di ajang kejuaraan junior internasional kompetitif di dunia yaitu Red Bull Rookies Cup 2025.

    Kemenangan beruntun ini mengangkat posisinya ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan 92 poin.

    Sebelum menapaki karier di Eropa, Veda sudah mengantongi gelar juara. Yang paling bergengsi ialah Asia Talent Cup 2023, Veda juga jadi orang pertama Indonesia yang juara dalam ajang tersebut.

    Perjuangan Veda dalam Red Bull Rookies Cup 2025 belum usai. Ia masih harus melangsungkan balapan di Sirkuit Sachsenring, Red Bull Ring, dan terakhir di Misano. Bersama Veda, turut berlaga seorang pebalap muda Indonesia lain, Kiandra Ramadhipa.

    (riar/dry)

  • Adik Ikut Disoraki Penonton MotoGP Italia, Marquez: Padahal Nggak Salah Apa-apa

    Adik Ikut Disoraki Penonton MotoGP Italia, Marquez: Padahal Nggak Salah Apa-apa

    Jakarta

    Alex Marquez turut disoraki penonton saat berdiri di podium MotoGP Italia. Sang kakak pun membela dan menyebut Alex tak melakukan kesalahan apapun tetap disoraki.

    Marc Marquez sukses menuntaskan balapan MotoGP Italia dengan merebut dua kemenangan di Sprint Race dan balapan utama. Tapi sayangnya kemenangan Marquez tak disambut antusias seluruh penonton yang datang langsung ke Sirkuit Mugello.

    Suara ‘boo’ terdengar cukup jelas saat Marquez berdiri di podium. Sorakan tersebut tak hanya menyasar ke Marquez, Alex pun ikut disoraki. Padahal menurutnya, Alex tak melakukan kesalahan apapun. Marquez berseloroh ‘kesalahan’ adiknya adalah menggunakan nama ‘Marquez’ di bagian belakang nama Alex.

    “Cemoohan, sesuatu yang tidak bisa kami kendalikan. Contohnya hari ini ketika Alex keluar dan mau berdiri di podium mereka juga menyorakinya (Alex). Alex cuma punya nama lengkap (Marquez), dia tak membuat kesalahan apapun,” kata Marquez dalam sesi konferensi pers usai balapan seperti ditayangkan MotoGP.

    Sejatinya, Alex tak ambil pusing dengan sorakan tersebut. Menurutnya, dia lebih memilih untuk fokus ke balapan dan meraih hasil terbaik.

    “Seperti yang Marc bilang, orang bebas bilang apa saja yang mereka mau tapi yang terpenting bagi saya meraih podium dan lanjut ke balapan berikutnya,” ungkap Alex.

    Sorakan ke Marquez bersaudara itu memang menjadi sorotan. Alasan di baliknya adalah perseteruan panas yang melibatkan mantan pebalap MotoGP Valentino Rossi dan Marquez di Sepang tahun 2015. Sejak saat itu hubungan Rossi dan Marquez yang sebelumnya akur justru memanas hingga saat ini. Ini bukan kali pertama Marquez disoraki di Italia. Sebelumnya juga dia pernah disoraki penonton usai menang bersama Gresini di MotoGP San Marino 2024.

    Francesco Bagnaia pun melambaikan tangan seolah memberi peringatan kepada penonton agar menghentikan sorakan tersebut. Kini di Sirkuit Mugello, Marquez juga dibela bos Ducati Davide Tardozzi. Terlihat Tardozzi meletakkan jarinya di bibir untuk membungkam cemoohan itu.

    “Tapi saya sangat mengapresiasi gestur Davide Tardozzi yang berusaha untuk membela, namun pada akhirnya itu bukan membela dalam kasus ini membela saya, tapi dia membela para pebalap Ducati,” tutur Marquez.

    (dry/din)

  • Bamsoet Puji Pebalap Muda Gunung Kidul Raih 2 Kemenangan di RBRC 2025

    Bamsoet Puji Pebalap Muda Gunung Kidul Raih 2 Kemenangan di RBRC 2025

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengapresiasi pencapaian pebalap muda asal Gunung Kidul, Veda Ega Pratama, yang meraih kemenangan beruntun di ajang Red Bull Rookies Cup (RBRC) 2025. Balapan tersebut berlangsung di Sirkuit Mugello, Italia, pada 21-22 Juni 2025.

    Veda sukses menjuarai dua balapan sekaligus di seri tersebut, menjadikannya pembalap Indonesia pertama yang meraih kemenangan back to back dalam ajang balap yang dikenal sebagai gerbang menuju MotoGP dunia.

    “Selamat kepada Veda Ega Pratama. Semoga prestasi ini menjadi batu loncatan menuju sukses lebih besar di masa depan, serta memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara. Keberhasilannya ini bukan sekadar kebanggaan personal, tapi menjadi penanda era baru kehadiran Indonesia di panggung balap dunia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, race pertama berlangsung dengan ketegangan yang tiada henti. Veda Ega Pratama menunjukkan ketenangan dan keahlian yang luar biasa saat ia melintasi garis finish dengan catatan waktu 26 menit 31,484 detik, mengungguli pesaingnya, David Gonzalez dari Spanyol, dengan selisih hanya 0,071 detik. Keberhasilan di race pertama bukan hanya membuktikan kemampuan teknisnya di atas motor, tetapi juga mentalnya yang kuat dalam menghadapi tekanan.

    “Perlombaan kedua yang berlangsung pada hari berikutnya menyajikan drama yang luar biasa. Di tengah balapan, Veda mengalami penurunan posisi hingga ke posisi ke-10. Tetapi, kondisi tersebut tidak melemahkan semangat Veda. Satu demi satu lawan dilewatinya, hingga akhirnya berhasil memimpin lap terakhir dan meraih kemenangan dramatis dengan selisih hanya 0,11 detik dari pembalap Malaysia, Hakim Danish,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, prestasi ini menempatkan Veda Ega Pratama sebagai pembalap pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar back to back di Red Bull Rookies Cup. Ini bukan hanya sebuah kemenangan, melainkan tonggak penting yang menguatkan eksistensi Indonesia di dunia balap internasional.

    “Dengan konsistensi dan dedikasinya, Veda telah menginspirasi generasi muda di tanah air untuk mengejar impian mereka dalam olahraga balap. Mengingatkan kita bahwa segala sesuatu dapat diraih dengan kerja keras dan tekad yang bulat,” pungkas Bamsoet.

    (akn/ega)

  • Profil Veda Ega Pratama, Pebalap Gunungkidul yang Menang di Sirkuit Mugello

    Profil Veda Ega Pratama, Pebalap Gunungkidul yang Menang di Sirkuit Mugello

    Jakarta

    Veda Ega Pratama jadi buah bibir usai jadi pemenang Red Bull Rookies Cup 2025 di Sirkuit Mugello, Italia. Dia memenangkan dua balapan sekaligus, lagu Indonesia Raya secara berurutan diputar saat Veda podium. Lantas, siapa sih Veda Ega Pratama?

    Veda Ega Pratama jadi juara pertama dalam balapan Red Bull Rookies Cup 2025. Ini kemenangan perdana bagi rider asal Gunungkidul itu. Makin terasa spesial, sebab dia bisa menang dua kali.

    Pada saat race pertama Mugello, Sabtu (21/6/2025), Veda Ega finis tempat pertama dengan torehan waktu 26 menit 31,484 detik. Dia unggul 0,071 detik dari David Gonzalez yang menjadi runner up.

    Veda kembali beraksi dengan epik pada race kedua di Mugello, Minggu (22/6/2025), dia merebut posisi pertama dari pebalap asal Malaysia, Hakim Danish dengan menggunakan slipstream. Pada akhir balapan, Veda Pratama yang menyentuh garis finis lebih dulu. Selisihnya 0,011 detik, sangat tipis!

    Veda Ega Pratama, pebalap Indonesia di ajang Red Bull Rookies Cup 2025. Foto: dok.Red Bull Rookies Cup 2025

    Atas hasil sempurna itu, Veda Ega Pratama saat ini mengisi posisi tiga klasmeen sementara Red Bull Rookies Cup 2025. Dia sudah mengemas 92 poin, posisi pertama Hakim Danish (Malaysia) sudah mengumpulkan 148 poin dan Brian Uriarte (Spanyol) mencetak 116 poin.

    Profil Veda Ega Pratama

    Veda Ega Pratama lahir pada 23 Novembr 2008. Pebalap berusia 16 tahun ini memulai karier balapnya dari siswa AHRS (Astra Honda Racing School), lalu menapaki berbagai level kompetisi seperti Honda Dream Cup, Asia Talent Cup, Asia Road Racing Championship hingga saat ini bersaing di Red Bull Rookies Cup dan FIM JuniorGP World Championship.

    Veda mencatat sejarah sebagai pebalap Indonesia pertama yang mengibarkan bendera merah putih pada podium tertinggi secara beruntun di kedua race di ajang kejuaraan junior internasional kompetitif di dunia yaitu Red Bull Rookies Cup.

    Veda Ega Pratama juara di Sirkuit Mugello Foto: Red Bull Rookies Cup

    Sebelum menapaki karier di kelas dunia, Veda sudah mengantongi gelar juara. Yang paling bergengsi ialah Asia Talent Cup 2023, Veda juga jadi orang pertama yang juara dalam ajang tersebut.

    Veda Ega Pratama merupakan putra Darmono yang merupakan mantan pebalap yang saat ini bekerja sebagai seorang pengusaha. Semua bakat Veda Pratama didukung oleh ayahnya.

    “Semuanya dimulai ketika saya berusia 6 tahun. Saya suka balapan karena saya sering melihat ayah saya berlatih dan balapan. Ayah saya membalap di kelas Super Sport 600 di Kejuaraan Nasional,” kata Veda Pratama dikutip dari laman Red Bull Rookies Cup.

    Ayah Veda Ega Pratama, Sudarmono, saat ditemui di bengkelnya Wonosari, Gunungkidul, Senin (19/8/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

    “Semua keluarga saya mendukung karir saya, terutama ayah saya. Ayah saya memberikan saya sebuah Mini GP ketika saya berusia 5 tahun, dan mulai mengenalkan saya pada dunia balap,” tambah dia.

    Tidak hanya sepeda motor, Veda punya hobi lain, yakni memancing dan bersepeda. Soal pebalap idola, Veda Ega merupakan penggemar Casey Stoner, pebalap MotoGP legendaris yang telah memenangkan 2 kali juara dunia.

    “Saya ingin menjadi pebalap MotoGP Indonesia pertama dan menjadi juara dunia. Saat tidak mengendarai motor, saya suka memancing dan bersepeda, di sekolah saya suka olahraga,” kata dia.

    Berikut ini sederet prestasi balap Veda Ega Pratama:

    – 2016: Top 4 National Motocross 50 cc
    – 2017: Top 15 National Motocross 65 cc
    – 2018: 1st Honda Dream Cup – Honda Sonic 150R
    – 2018: 1st Motoprix Championship – Honda Sonic 150R
    – 2018: Top 15 Motoprix Championship, MP6 Class, Honda Blade 125
    – 2019; 1st One Prix Championship – Beginner Class- Honda Sonic 150R
    – 2021: Indonesia One Prix Championship Top 10 – Honda Supra GTR150
    – 2022: 1st Indonesia One Prix Championship – Rookie Class – Honda Supra GTR150
    – 2023: 1st Asia Talent Cup – Honda NSF25-R
    – 2023: 3rd Asia Road Racing Championship – Honda CBR250RR
    – 2024: 8th Red Bull Rookies Cup (hasil terbaik posisi tiga race 2 di Spielberg)
    – 2025 masih berlangsung: 3rd klasemen sementara Red Bull Rookies Cup (hasil terbaik juara pertama race 1 dan race 2 di Mugello, Italia)

    Perjuangan Veda dalam Red Bull Rookies Cup 2025 belum usai. Ia masih harus melangsungkan balapan di Sirkuit Sachsenring, Red Bull Ring, dan terakhir di Misano. Bersama Veda, turut berlaga seorang pebalap muda Indonesia lain, Kiandra Ramadhipa.

    Tonton juga “Veda Ega Pratama Menang Lagi di ATC Mandalika” di sini:

    (riar/dry)

  • Kalah di Kandang Sendiri dari Duo Marquez, Bagnaia: Memalukan!

    Kalah di Kandang Sendiri dari Duo Marquez, Bagnaia: Memalukan!

    Jakarta

    Marc Marquez dan Alex Marquez mendominasi MotoGP Italia 2025 dengan raihan podium pertama dan kedua. Tak ayal, hasil tersebut pun mencoreng muka pebalap tuan rumah yang gagal naik podium seperti Francesco Bagnaia. Bagnaia pun merasa hasil tersebut sangat memalukan.

    “Ini memalukan karena saya tahu saya bisa berada di sana (podium) dan berjuang untuk menang. Namun musim ini, entah mengapa saya tak merasakan hal yang sama dengan motor saya. Jadi ini aneh, tetapi begitulah adanya,” terang Bagnaia dikutip dari Crash.

    Francesco Bagnaia Foto: Loic Venance / AFP

    Bagnaia awalnya tampil bagus di lap pembuka. Bahkan beberapa kali mampu menyalip Marc Marquez yang tampil sangat sempurna di Sirkuit Mugello. Tetapi usai menjalani beberapa lap, penampilan Bagnaia mengendur. Pebalap didikan Valentino Rossi itu akui mengalami masalah di bagian depan motornya.

    “Seperti biasa, saya selalu memberikan yang terbaik – bahkan lebih pada akhir pekan ini karena saya benar-benar ingin berjuang untuk menang,” bilang Bagnaia. “Namun setelah 6-7 putaran, saya kesulitan dengan bagian depan. Saya harus menunggu sebentar dan kemudian saya terjebak di belakang kedua saudara itu,” tambah dia.

    Ketika sudah terjebak di belakang Marquez bersaudara, Bagnaia mengaku tidak bisa melakukan apa-apa. Bagnaia tertinggal sekitar 0,7-0,8 detik dan kemudian mencoba memperkecil jarak jadi 0,2-0,3 detik.

    Marquez bersaudara mendominasi MotoGP Italia 2025 Foto: REUTERS/Jennifer Lorenzini

    “Tapi saat mencoba mendekati mereka, bagian depan motor mulai mengalami understeer di mana-mana, dan saya harus menunggu dan sedikit memperlambat laju,” kata Bagnaia lagi.

    Tak hanya gagal bersaing dengan Marquez bersaudara, Bagnaia pun harus disalip pebalap Pertamina Enduro VR46 Fabio Di Giannantonio di lap-lap akhir. Walhasil, Bagnaia pun gagal naik podium dan hanya bisa menuntaskan balapan di posisi keempat.

    (lua/dry)

  • Klasemen Pebalap Usai MotoGP Italia 2025, Ada yang Bisa Lawan Marquez?

    Klasemen Pebalap Usai MotoGP Italia 2025, Ada yang Bisa Lawan Marquez?

    Jakarta

    Klasemen pebalap usai MotoGP Italia 2025 bisa Anda simak di sini. Marc Marquez semakin kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 usai meraih kemenangan di MotoGP Italia 2025. Sementara itu Alex Marquez dan Francesco Bagnaia membuntuti di peringkat kedua dan ketiga.

    Seri kesembilan MotoGP 2025 tersaji di Sirkuit Mugello, Italia, akhir pekan lalu. Ducati masih terlalu dominan sepanjang musim ini. Marc Marquez dari tim pabrikan Ducati Lenovo pun raih kemenangan di Italia, diikuti Alex Marquez (Gresini Ducati) di urutan kedua, dan Fabio Di Giannantonio (Pertamina VR46 Ducati) di urutan ketiga.

    Ini daftar pemenang MotoGP Italia 2025 Foto: REUTERS/Jennifer Lorenzini

    Tambahan 25 poin membuat Marquez kokoh di puncak klasemen sementara dengan 270 poin. Sang adik, Alex Marquez, membuntuti di posisi kedua dengan 230 poin. Lalu urutan ketiga ada pebalap Italia, Francesco Bagnaia, yang semakin jauh gap-nya dengan Marquez. Bagnaia baru mengoleksi 160 poin atau beda 110 poin dari Marquez.

    Sementara itu duo pebalap Pertamina VR46 Ducati Franco Morbidelli dan Fabio di Giannantonio melengkapi urutan keempat dan kelima. Dan di posisi keenam nama Johann Zarco muncul sebagai pebalap pertama non Ducati di papan atas tabel klasemen. Rider LCR Honda itu mengoleksi 97 poin.

    Dari urutan ketujuh hingga kesepuluh, ada nama-nama seperti Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), Pedro Acosta (Red Bull KTM), Fermin Aldeguer (Gresini Ducati), dan posisi kesepuluh ada pebalap pabrikan Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo yang baru mengoleksi 61 poin.

    Klasemen Pebalap Usai MotoGP Italia 2025

    1. = Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) 270
    2. = Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24) 230 (-40)
    3. = Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) 160 (-110)
    4. = Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24) 128 (-142)
    5. = Fabio di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25) 120 (-150)
    6. = Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V) 97 (-173)
    7. = Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) 94 (-176)
    8. = Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) 84 (-186)
    9. = Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)* 78 (-192)
    10. = Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) 61 (-209)
    11. = Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) 54 (-216)
    12. = Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* 49 (-221)
    13. ^1 Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) 42 (-228)
    14. ˅1 Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) 38 (-232)
    15. ^3 Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25) 36 (-234)
    16. ˅1 Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) 35 (-235)
    17. ^2 Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V) 32 (-238)
    18. ˅1 Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) 32 (-238)
    19. ˅3 Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) 31 (-239)
    20. = Takaaki Nakagami JPN Honda HRC Castrol (RC213V) 10 (-260)
    21. = Lorenzo Savadori ITA Aprilia Factory (RS-GP25) 8 (-262)
    22. = Augusto Fernandez SPA Pramac Yamaha (YZR-M1) 6 (-264)
    23. = Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1) 6 (-264)

    (lua/dry)

  • Indonesia Raya Bergema di Mugello, Veda Pratama Dapat Bonus Rp 100 Juta

    Spek Motor yang Digeber Veda Ega, Bikin Indonesia Raya Berkumandang 2 Kali di Mugello

    Jakarta

    Veda Ega Pratama menorehkan prestasi dalam ajang Red Bull Rookies Cup 2025. Rider asal Gunungkidul itu dua kali juara di Sirkuit Mugello, Italia. Praktis Indonesia Raya berkumandang setiap Veda naik podium di negeri yang dikenal sebagai jantung peradaban barat ini.

    Tahun ini merupakan musim kedua Veda Ega mengikuti Red Bull Rookies Cup. Musim lalu hasil terbaik Veda Pratama adalah finis ketiga saat race 2 di Spielberg, Austria. Veda juga finis ke-8 pada klasemen akhir 2024.

    Performa Veda Pratama semakin membaik tahun 2025. Pebalap binaan Astra Honda Racing Team ini sekarang menghuni posisi tiga klasemen sementara Red Bull Rookies Cup 2025.

    Tahun ini merupakan musim ke-13 Red Bull Rookies Cup dengan spesifikasi Moto3 KTM RC 250 R 4-tak. Sebelumnya pada tahun 2013, para jebolan kompetisi ini memakai KTM RC 125 2-tak selama 6 musim pertama.

    Jadi semua pebalap memakai KTM RC 250 R. Red Bull Rookies menyebut RC 250 R merupakan motor dengan spesifikasi yang sama dalam ajang Moto3. Meskipun merupakan kategori terkecil di kejuaraan dunia balap, motor itu dapat melaju dari titik nol hingga 100 kilometer per jam dalam waktu kurang dari tiga detik. Lalu mencapai kecepatan tertinggi hingga 235 kpj!

    Di atas kertas, mesin DOHC empat langkah, 250cc, silinder tunggal berpendingin cairan itu bisa menyemburkan tenaga 37 kW atau sekitar 49,6 horse power (hp) di 12.500 rpm.

    Motor KTM 250 R Foto: Red Bull Rookies

    Dari sektor pengereman dipasok oleh Brembo. Pengereman depan terdiri dari dua baja cakram yang dikendalikan oleh piston ganda dan satu cakram di roda belakang.

    Dengan penyesuaian sana-sini, bobot motor ini terbilang ringan. Berat keringnya cuma 85 kilogram!

    Berlanjut ke sektor kaki-kaki, KTM RC 250 R ini menggunakan besutan WP, anak perusahaan dari KTM. Suspensi depan mengadopsi model upside down dengan diameter 35 mm, dan monoshock pada bagian belakang yang bisa disetel. Sementara untuk rodanya, KTM RC 250 R ini memakai OZ forged aluminium dengan lebar 2,5 inch dan diameter 17 inch.

    Red Bull Rookies Cup telah melepas bintang-bintang baru ke dunia balap Grand Prix. Mantan Rookies kini bersaing di semua kelas, nama-nama beken itu antara lain Pedro Acosta, Brad Binder, Johann Zarco, Joan Mir, dan Jorge Martin.

    (riar/dry)

  • Marquez Juara, Bagnaia Gigit Jari di Kandang Sendiri!

    Marquez Juara, Bagnaia Gigit Jari di Kandang Sendiri!

    Tak seperti seri sebelumnya, ada beberapa tim yang menggunakan livery khusus untuk MotoGP Italia 2025. Tim Ducati Lenovo misalnya, Marc-Pecco menggunakan motor dan wearpack dengan warna merah-ungu yang gelap.

    ‘Timnas’ Pertamina VR46 Ducati juga menggunakan warna spesial yang terlihat lebih segar. Warna kuning fluo kebanggan Rossi tak digunakan dan DiGia-Morbidelli mengusung motor dengan yang dihiasi warna pink-ungu-biru.

    Perlu diketahui, cuaca di Sirkuit Mugello saat balapan cenderung kering dan panas. Suhu udara tercatat di 31 derajat celcius dan itu membuat mayoritas pebalap menggunakan ban medium-lembut. Hanya Pedro Acosta yang menggunakan ban depan keras dan Quartararo hingga Miller menggunakan kombinasi ban depan-belakang medium.

    Sebelum start, Marc Marquez tampak serius sekaligus merayakan pole position ke 100 di karirnya. Ia tentu tak ingin mengulang kesalahan teknis seperti di Sprint Race kemarin. Di belakang Marc, ada Pecco Bagnaia yang ambisius dan Alex Marquez yang ingin menang dari kakaknya.

    Gaspol! Begitu lampu merah padam, Marc langsung melesat mendapatkan holeshot. Namun Marc hanya mampu memimpin rombongan beberapa saat, sebab di tikungan kedua Pecco langsung menyalipnya.

    Di lap pertama, Pecco menjadi yang tercepat. Ia terus diganggu oleh Marc dengan gap yang sangat tipis. Sementara di urutan ketiga ada Alex Marquez, keempat ada Franco Morbidelli, dan kelima ada Fabio Quartararo.

    Drama panas duel Pecco vs Marc terjadi di lap ketiga. Marc awalnya berhasil menyalip Pecco di trek lurus. Pecco sempat menutup jalannya di tikungan pertama, namun Marc dengan piawai berhasil merebut posisi terdepan di tikungan kedua. Saking sengit pertarungan rekan setim ini, di tikungan kelima ban mereka sempat beradu dan membuat penonton bersorak.

    Tak sampai di situ, Marc yang sempat memimpin di lap ketiga ternyata kembali disalip oleh Pecco. Lagi-lagi tikungan kedua jadi spot paling dramatis di Mugello. Pecco berhasil menyalip dari sisi luar, Marc mundur ke posisi dua, Alex masih aman di posisi podium sambil melihat seniornya bertarung sengit.

    Namun Alex tak tinggal diam. Di lap keenam, adik kandung Marc Marquez ini menaikkan pace balapnya. Ia berhasil menyalip Marc dan Pecco di sektor awal Mugello. Namun gap ketiga pebalap terdepan ini tak lebih dari 0,6 detik. Sengit!

    Pertarungan posisi terdepan memang dinamis. Namun di lap ke-9, Marc kembali merebut posisi terdepan dari tangan adiknya. Sementara Pecco sedikit menurun pace balapnya dan tak lagi menempel dengan Marquez Brothers.

    Di lap yang sama, Maverick Vinales yang digadang-gadang bisa meraih hasil baik di Mugello ternyata ‘disundul’ oleh Morbidelli. Vinales crash tak dapat melanjutkan balap dan Morbidelli dapat ganjaran long lap penalty.

    Sebelum Vinales crash, pebalap senior Honda LCR juga jatuh di lap kelima turn 15. Selain itu, Enea Bastianini dan Jack Miller juga keluar dari perlombaan sebelum bendera finish berkibar.

    Yang menarik dari MotoGP Itali 2025 adalah melihat perjuangan Brad Binder dan Ai Ogura. Binder meroket dari posisi 15 dan berada di urutan ke 9 saat finish. Sementara Ai yang baru pulih dari cedera harus start dari posisi ke-21, namun berhasil mengamankan posisi 10 di akhir lomba.

    Saat balap tersisa lima lap, magisnya Mugello kian meredup. Pecco yang galak di lap-lap awal, ternyata tak bisa banyak bicara dari Marquez bersaudara. Alex sangat apik dalam bertahan sementara Marc kian meningkat pace balapnya.

    Gap Marc dengan Alex sudah di atas 1,4 detik sejak lap ke-17 bahkan temus 2 detik saat balap tersisa empat lap lagi. Sementara Pecco yang belum bisa merebut posisi kedua, justru mulai diganggu oleh Fabio Di Giannantonio.

    Akhir dari drama di Mugello ini tak mengenakkan bagi Pecco Bagnaia. Meski sempat mencatatkan namanya di posisi terdepan, akhirnya Pecco disalip oleh DiGia di lap-lap akhir. Pebalap ‘timnas’ Pertamina Enduro VR46 ini tampil gemilang di MotoGP Italia 2025.

    Marc Marquez memastikan magisnya Mugello sudah hilang. Pebalap asal Spanyol ini dua kali naik podium di MotoGP Italia 2025. Sprint dikuasainya, balap utama pun jadi yang tercepat. Sementara Alex Marquez mengawal kakaknya naik podium kedua.

    Hasil MotoGP Italia 2025

    1. Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25
    2. Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
    3. Fancesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25)
    4. Fabio Di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25)
    5. Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25)
    6. Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24)
    7. Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25)
    8. Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16)
    9. Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)
    10. Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)
    11. Joan Mir SPA Honda HRC Castrol (RC213V)
    12. Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1)
    13. Miguel Oliveira POR Pramac Yamaha (YZR-M1)
    14. Takaaki Nakagami JPN Honda HRC Castrol (RC213V)
    15. Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)
    16. Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1)
    17. Lorenzo Savadori ITA Aprilia Factory (RS-GP25)
    18. Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)

    DNF
    Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1)
    Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16)
    Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V)
    Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16)

  • Marc Marquez Catat Pole Position ke-100 untuk MotoGP Italia, Siap Perpanjang Dominasi di Mugello

    Marc Marquez Catat Pole Position ke-100 untuk MotoGP Italia, Siap Perpanjang Dominasi di Mugello

    JAKARTA – Marc Marquez kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu legenda balap motor dunia. Sabtu 21 Juni, pembalap Spanyol itu meraih pole position untuk MotoGP Italia di Sirkuit Mugello dengan catatan waktu impresif 1 menit 44,169 detik, hanya unggul tipis 0,059 detik dari rival sekaligus rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia.

    Hasil ini menandai pole position ke-100 sepanjang karier Marquez di kelas utama, mempertegas dominasinya di musim ini dan dalam sejarah MotoGP secara keseluruhan.

    “Pole ke-100 ini spesial, terutama di Mugello yang selalu menantang. Saya merasa motor sangat stabil, tim bekerja luar biasa, dan saya siap memberikan yang terbaik di sprint dan balapan utama,” kata Marquez usai sesi kualifikasi, dikutip dari laman resmi MotoGP.

    Sementara itu, Francesco Bagnaia — yang dikenal sangat tangguh di Mugello dengan tiga kemenangan beruntun di trek ini — harus puas start kedua meski sempat memimpin catatan waktu di akhir Q2.

    Bagnaia saat ini tertinggal 93 poin dari Marquez di klasemen pembalap setelah delapan seri Grand Prix musim ini. Dengan Marquez memimpin perburuan gelar, duel keduanya dipastikan akan menjadi sorotan utama sepanjang akhir pekan ini.

    Alex Marquez Lengkapi Barisan Depan

    Saudara kandung Marc, Alex Marquez, tampil solid bersama KTM. Ia mencatat waktu hanya 0,83 detik lebih lambat dan akan mengisi posisi ketiga di grid, melengkapi barisan terdepan untuk sprint race Sabtu sore pukul 15.00 waktu setempat (19.00 WIB).

    Alex yang kini bertengger di peringkat kedua klasemen pembalap, tertinggal 32 poin dari Marc, tentu akan berusaha memanfaatkan hasil kualifikasi ini untuk memperkecil selisih poin.

    Persaingan Sengit di Q1

    Drama terjadi sejak sesi Q1. Fermin Aldeguer dari BK8 Gresini dan Raul Fernandez dari Trackhouse MotoGP berhasil mengamankan dua tiket ke Q2 usai pertarungan ketat dengan Johann Zarco dan Jack Miller.

    Fernandez bahkan sempat turun ke posisi tiga sebelum mencatatkan waktu lebih cepat dan menyalip Miller dengan margin hanya 0,014 detik.

    Rekor Baru di Mugello

    Memasuki Q2, Marc Marquez langsung tancap gas dengan torehan 1:44,500, memecahkan rekor Mugello untuk sementara. Bagnaia, Fabio Quartararo, Franco Morbidelli, dan Alex Marquez saling salip menyalip posisi di lima besar hingga detik-detik terakhir.

    Bagnaia sempat merebut P1 dengan 1:44,228, namun Marquez kembali memecahkan catatan waktu tersebut dengan 1:44,169, memastikan dirinya sebagai pemilik rekor pole terbanyak di MotoGP.

    Sprint Race akan digelar Sabtu sore waktu Italia, sedangkan balapan utama MotoGP Italia akan dilangsungkan Minggu (22/6). Para penggemar MotoGP pun menantikan apakah Marquez mampu melanjutkan tren dominan dengan meraih kemenangan sprint kelima belas musim ini, sekaligus mempertahankan jarak aman dari para pesaing terdekat.

    Hingga saat ini, Marquez sudah mengoleksi lima kemenangan sprint race dan empat kemenangan Grand Prix dari delapan seri yang telah digelar musim 2025, mempertegas statusnya sebagai kandidat kuat juara dunia MotoGP tahun ini.

    1. Marc Marquez (Ducati) — 1:44,169

    2. Francesco Bagnaia (Ducati) — 1:44,228

    3. Alex Marquez (KTM) — +0,83 detik

    Balapan dipastikan berlangsung seru dan penuh drama, terlebih Sirkuit Mugello selalu menghadirkan pertarungan sengit di tiap tikungannya. Para fans MotoGP di seluruh dunia pun sudah menanti apakah Marc Marquez akan menambah koleksi trofinya di trek legendaris Italia ini.

  • Nggak Cuma Kencang, 3 Mobil Ferrari Ini Juga Dinobatkan Paling Ganteng di Dunia!

    Nggak Cuma Kencang, 3 Mobil Ferrari Ini Juga Dinobatkan Paling Ganteng di Dunia!

    Jakarta

    Ferrari kembali menunjukkan dominasinya di dunia otomotif. Kali ini, pabrikan mobil premium asal Italia tersebut menyabet bukan cuma satu, tapi tiga gelar Best of the Best di ajang Red Dot Awards 2025.

    Tiga model terbaru Ferrari, yakni 12Cilindri, 12Cilindri Spider, dan F80, dinobatkan sebagai pemenang di kategori Product Design pada ajang bergengsi yang berbasis di Jerman tersebut.

    Ferrari 12Cilindri Spider Foto: dok. Ferrari

    Ferrari 12Cilindri dan 12Cilindri Spider merupakan model GT dengan inspirasi dari mobil-mobil grand tourer ikonik Ferrari era 1950-60-an. Keduanya dibekali mesin V12 naturally aspirated, konfigurasi yang telah lama menjadi identitas kuat Ferrari.

    Desain keduanya mengedepankan bahasa visual yang sederhana namun kuat. Penggunaan garis bodi yang tampil clean dan proporsional, detail knalpot ganda khas V12, clamshell bonnet yang membuka ke depan, serta penerapan aero aktif yang dirancang menyatu secara harmonis.

    Versi Spider menawarkan daya tarik tambahan berkat atap lipat otomatis yang dapat dibuka atau ditutup dalam waktu 14 detik. Menariknya, proses ini tetap bisa dilakukan saat mobil bergerak hingga kecepatan 45 km/jam.

    Ferrari F80 Foto: dok. Ferrari

    Sementara itu, Ferrari F80 tampil sebagai interpretasi modern Ferrari sebagai supercar masa depan. Mobil ini dibekali sistem penggerak hybrid yang menghasilkan tenaga gabungan 1.200 HP, dengan 900 HP berasal dari mesin V6 3.0 liter turunan mobil Le Mans, dan sisanya dari motor listrik.

    Teknologinya turut membawa DNA motorsport Ferrari: mulai dari e-turbo yang menghilangkan turbo lag, sistem boost optimisation yang mempelajari karakter sirkuit untuk memberikan dorongan tenaga optimal, hingga sayap belakang aktif dan suspensi berbahan cetak 3D. Mobil ini mampu menghasilkan downforce 1.050 kg di kecepatan 250 km/jam.

    Interiornya juga dirancang unik dengan tata letak “1+”-desain kabin asimetris yang menonjolkan posisi pengemudi layaknya mobil balap, namun tetap legal digunakan di jalan raya. Produksi F80 akan dibatasi hanya 799 unit hingga 2027.

    Ferrari 12Cilindri Foto: dok. Ferrari

    Ferrari Langganan Juara Red Dot

    Red Dot Award sendiri merupakan penghargaan desain industri yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Ferrari bukan nama baru di ajang ini. Sejak 2015, pabrikan asal Maranello tersebut telah mengoleksi 13 penghargaan Best of the Best, dan total 32 trofi Red Dot selama 11 tahun terakhir.

    “Selama 11 tahun terakhir, Ferrari telah memenangkan 32 Penghargaan Red Dot: tidak ada produsen mobil lain yang mencapai hasil yang sebanding sejak penghargaan tersebut diresmikan pada tahun 1955,” tulis Ferrari dalam rilis resminya.

    Ferrari menyebut keberhasilan ini sebagai hasil kerja tim di Ferrari Styling Centre di bawah pimpinan Flavio Manzoni, yang terus mengembangkan desain inovatif tanpa meninggalkan warisan estetika dan performa khas Ferrari.

    (mhg/riar)