Negara: Italia

  • ‘Neraka Bocor’ Eropa Makan Korban 2.300 Jiwa, Suhu Tembus Rekor Segini

    ‘Neraka Bocor’ Eropa Makan Korban 2.300 Jiwa, Suhu Tembus Rekor Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa Barat antara akhir Juni hingga awal Juli 2025 menewaskan sekitar 2.300 orang di 12 kota besar. Analisis ilmiah cepat yang dirilis pada Rabu (9/7/2025) menyebut bahwa sekitar 1.500 kematian atau dua pertiga dari total tersebut dapat dikaitkan langsung dengan dampak perubahan iklim akibat ulah manusia.

    Studi lintas institusi yang dilakukan oleh para peneliti dari Imperial College London, London School of Hygiene and Tropical Medicine, serta lembaga penelitian dari Belanda, Denmark, dan Swiss itu menyoroti bahwa suhu ekstrem yang terjadi dalam periode 23 Juni hingga 2 Juli 2025 mencapai lebih dari 40°C di berbagai wilayah, termasuk Spanyol, Prancis, dan Italia. Di Prancis, kebakaran hutan besar juga terjadi selama periode tersebut.

    “Perubahan iklim telah membuat suhu jauh lebih tinggi dari seharusnya, dan itu sangat berbahaya,” ujar Dr. Ben Clarke dari Imperial College London, salah satu peneliti utama dalam studi ini, dilansir Reuters.

    Ia menambahkan bahwa bagi sebagian masyarakat, cuaca panas mungkin terasa wajar, namun bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan pekerja luar ruangan, kondisi itu bisa berujung fatal.

    Para peneliti membandingkan kondisi saat ini dengan skenario dunia tanpa pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil. Hasilnya, mereka menemukan bahwa suhu saat gelombang panas ini bisa 2 hingga 4 derajat Celsius lebih rendah jika tidak ada perubahan iklim akibat manusia.

    “Tambahan dua hingga empat derajat itu bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati bagi ribuan orang,” kata Garyfallos Konstantinoudis, dosen di Imperial College London yang juga tergabung dalam tim penelitian.

    Adapun studi ini melibatkan 12 kota besar termasuk Paris, London, Madrid, Barcelona, dan Milan-yang semuanya memiliki populasi gabungan lebih dari 30 juta jiwa. Analisis menunjukkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan suhu di kota-kota tersebut hingga 4 derajat Celcius lebih panas dari kondisi normal.

    Kondisi ini memperparah efek gelombang panas, terutama di kawasan perkotaan yang dikenal mengalami fenomena “pulau panas” karena permukaan beton dan aspal menyerap panas dan menahan suhu lebih lama.

    Selain itu, Copernicus Climate Change Service (C3S), lembaga iklim Uni Eropa, mencatat bahwa sebagian besar wilayah Eropa selatan mengalami “malam tropis”, yaitu malam hari di mana suhu tidak cukup turun untuk memungkinkan tubuh pulih dari paparan panas di siang hari.

    Kematian yang Tak Tercatat Resmi

    Studi ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar kematian terkait panas biasanya tidak tercatat secara resmi, karena banyak yang terjadi secara diam-diam di rumah atau fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan model epidemiologi dan data historis kematian untuk memperkirakan angka korban secara ilmiah.

    “Kematian terkait panas sering kali luput dari perhatian publik. Mereka adalah ‘pembunuh diam-diam’,” tambah Konstantinoudis, dilansir AFP.

    Copernicus juga menyebutkan bahwa Juni 2025 merupakan bulan Juni terpanas ketiga secara global, hanya kalah dari tahun 2023 dan 2024. Namun untuk wilayah Eropa Barat, bulan tersebut menjadi yang terpanas sepanjang sejarah pencatatan. Sekolah, tempat wisata, hingga aktivitas luar ruangan banyak dihentikan sebagai respons terhadap kondisi ekstrem tersebut.

    Dalam laporan tahun lalu, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 61.000 orang meninggal dunia akibat gelombang panas di Eropa selama musim panas 2022. Angka tinggi ini menunjukkan bahwa langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap cuaca ekstrem masih sangat kurang.

    “Di dunia yang semakin memanas, gelombang panas akan menjadi lebih sering, lebih parah, dan berdampak pada lebih banyak orang,” kata Samantha Burgess, pemimpin strategi iklim di Copernicus.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jumlah Kematian Pengidap COVID-19 di Indonesia Selama Masa Pandemi

    Jumlah Kematian Pengidap COVID-19 di Indonesia Selama Masa Pandemi

    Jakarta

    Pandemi COVID-19 sempat menjadi permasalahan besar dunia. Selain memengaruhi sistem pelayanan medis, pandemi yang pertama kali muncul di awal 2020 tersebut juga menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

    Hal tersebut juga dialami oleh Indonesia. Selama masa pandemi, ada jutaan orang yang menjadi pasien, dan tak sedikit juga yang meninggal dunia. Bagaimana situasi pandemi COVID-19 di Indonesia?

    Kasus COVID-19 di RI

    Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sampai tahun 2025 Indonesia mencatatkan total kasus positif COVID-19 hingga 6.830.274 kasus. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 20 dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

    Sedangkan untuk angka kematian akibat COVID-19 di RI sampai tahun 2025, tercatat ada 162.059 kasus. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 11 dengan angka kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia.

    Kondisi COVID-19 di Negara-negara Asia Tenggara

    Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kasus kematian akibat COVID-19 terbanyak. Pada peringkat kedua ada Filipina dengan 66.864 kasus kematian, lalu ada Vietnam dengan 43.206 kematian.

    Berikut ini rincian lengkapnya:

    Indonesia – 162.059 kematian dari 6.830.274 kasus.Filipina – 66.864 kematian dari 4.140.383 kasus.Vietnam – 43.206 kematian dari 11.624.000 kasus.Malaysia – 37.351 kematian dari 5.329.836 kasus.Thailand – 34.871 kematian dari 5.247.981 kasus.Myanmar – 19.494 kematian dari 643.349 kasus.Kamboja – 3.056 kematian dari 139.326 kasus.Singapura – 2.024 kematian dari 3.006.155 kasus.Brunei – 182 kematian dari 350.550 kasus.Laos – 671 kematian dari 219.060 kasus.

    Harus Tetap Waspada

    Kasus harian dan efek dari infeksi COVID-19 sudah jauh menurun bila dibandingkan semasa pandemi. Spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menuturkan infeksi COVID-19 saat ini sebenarnya lebih mirip dengan flu musiman.

    Gejalanya cenderung lebih ringan lantaran daya tahan tubuh masyarakat jauh lebih baik setelah vaksinasi diberikan.

    “Karena ini sudah dianggap ringan, jadi kita ya untuk kewaspadaan sendiri aja. Terutama untuk orang-orang yang punya komorbid, kemudian orang-orang yang punya orang tua, kemudian anak-anak itu yang rentan terhadap infeksi seperti itu,” kata dr Erlang dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    “Iya betul, perilaku hidup bersih sehat sama seperti COVID yang dulu, pakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan itu aja sih,” sambungnya.

    Meski gejalanya cenderung ringan, dr Erlang mengingatkan virus COVID-19 akan selalu ada. Jangan sampai terlena dan tidak menerapkan perlindungan sama sekali, khususnya pada pengidap komorbid seperti diabetes, penyakit paru kronik, jantung, dan sebagainya.

    Infeksi COVID-19 dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada.

    “Ya, karena dia penyakitnya ringan, beberapa masyarakat menganggap itu seperti batuk pilek biasa. Ya, kita kan memang normal ya jadi terinfeksi virus seperti itu, batuk pilek dalam satu tahun bisa kena sampai beberapa kali,” tambahnya.

    “Yang jadi masalah sebenarnya, kalau pada orang-orang yang rentan. Seperti anak-anak atau bayi, balita, kemudian orang tua dan yang punya komorbid, itu kadang-kadang infeksi yang sedikit saja, yang ringan saja, itu membuat komorbidnya jadi tambah berat,” jelas dr Erlang.

    Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Aji Muhawarman beberapa waktu lalu mengimbau untuk vaksinasi booster. Vaksin booster sangat disarankan untuk kelompok-kelompok rentan seperti lansia, orang dengan imunitas rendah, serta orang dengan komorbid atau penyerta.

    Jumlah vaksin gratis yang disediakan saat ini sudah sangat terbatas. Di luar program pemerintah, vaksin COVID-19 masih bisa didapatkan secara mandiri dengan kisaran harga Rp 200 ribuan.

    “Gratis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Tetapi jumlahnya sudah terbatas,” tutur Aji beberapa waktu lalu.

    Daftar Negara dengan Kasus COVID-19 Terbanyak

    Berikut ini 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia:

    Amerika Serikat – 103 juta kasus.China – 99,4 juta kasus.India – 45,1 juta kasus.Prancis – 39 juta kasus.Jerman – 38,4 juta kasus.Brasil – 37,7 juta kasus.Korea Selatan – 34,6 juta kasus.Jepang – 33,8 juta kasus.Italia – 27 juta kasus.Britania Raya – 25,1 juta kasus.

    Berikut ini 10 negara dengan angka kematian COVID-19 terbanyak di dunia:

    Amerika Serikat – 1,2 juta kasus kematian.Brasil – 703 ribu kasus kematian.India – 534 ribu kasus kematian.Rusia – 404 ribu kasus kematian.Meksiko – 335 ribu kasus kematian.Britania Raya – 232 ribu kasus kematian.Peru – 221 ribu kasus kematian.Italia – 199 ribu kasus kematian.Jerman – 175 ribu kasus kematian.Prancis – 168 ribu kasus kematian.

    (avk/tgm)

  • Sudahlah Aprilia! Tak Ada Gunanya Pertahankan Jorge Martin

    Sudahlah Aprilia! Tak Ada Gunanya Pertahankan Jorge Martin

    Jakarta

    Pengamat MotoGP Carlo Pernat menyarankan Aprilia supaya tidak bersikeras menahan Jorge Martin yang mau hengkang di akhir musim 2025. Kata Pernat, tak ada gunanya menahan pebalap yang sudah tidak mau bekerja untuk mereka.

    Hubungan Aprilia dan Martin memang sedang memanas akhir-akhir ini. Martin bersikeras ingin keluar dari Aprilia di akhir musim 2025. Martin memanfaatkan klausul kontrak yang membolehkan dia pergi dari Aprilia di tahun kedua kontraknya (2026), jika dia tak berada di posisi tiga besar klasemen MotoGP 2025 setelah enam seri.

    Di sisi lain, Aprilia sebagai pabrikan tak menerima keputusan Martin itu. Menurut pihak Aprilia, klausul tersebut seharusnya tidak bisa berlaku lantaran Martin absen balapan sejak seri awal MotoGP 2025. Aprilia pun ngotot mempertahankan Martin sampai kontraknya habis akhir musim 2026 nanti.

    Jorge Martin saat menjalani sesi practice pada Hari Pertama MotoGP Qatar 2025 di Sirkuit Lusail, Jumat (11/4). (MotoGP) Foto: Arsip MotoGP

    Drama yang terjadi antara Aprilia dan Jorge Martin pun menyita perhatian pengamat MotoGP Carlo Pernat. Kata Pernat, Aprilia harus melepaskan Martin yang sudah tak mau membalap untuk mereka.

    “Tidak ada gunanya menahan secara paksa pebalap yang tidak ingin bersama Anda,” tegas Pernat dikutip dari Crash.

    Sejauh ini Martin mulai pulih dari cederanya. Bahkan rider asal Spanyol itu dijadwalkan melakoni tes privat di Sirkuit Misano, Italia, besok Rabu (9/7). Meski sudah kembali ke lintasan, Martin masih diragukan turun di balap MotoGP Jerman 2025 akhir pekan ini. Kemungkinan besar Martin baru bisa comeback di MotoGP Ceko 2025, pekan depan.

    “Jika Martin bisa kembali di Brno (MotoGP Ceko 2025) dan mungkin dia langsung merasa baik dan menemukan kehidupan sebagai pebalap yang dirindukannya, tidak apa-apa jika dia melupakan semuanya dan menerima pelukan yang terus ditawarkan Aprilia kepadanya terlepas dari segala hal,” ungkap Pernat.

    “Tapi jika tidak demikian, kemungkinan besar dia harus ‘memberi kompensasi’ kepada Aprilia. Namun kita lihat saja nanti, karena menurut saya belum ada yang benar-benar dikatakan,” tukas Pernat.

    (lua/din)

  • Harga Samsung Galaxy Z Fold-Flip 7 Bocor Sebelum Rilis 9 Juli 2025

    Harga Samsung Galaxy Z Fold-Flip 7 Bocor Sebelum Rilis 9 Juli 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Duo HP lipat Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 akan diluncurkan resmi pada 9 Juli 2025 besok. Tak hanya itu, Samsung dikatakan akan membawa kejutan dengan menghadirkan varian baru HP lipat dengan embel-embel ‘Ultra’.

    Peluncuran seri flagship teranyar Samsung akan digelar melalui acara ‘Unpacked’ di New York, Amerika Serikat (AS), pada pukul 10.00 ET atau 21.00 WIB. 

    Masyarakat di seluruh dunia bisa juga menyaksikan peluncuran HP lipat Samsung terbaru melalui laman resmi Samsung atau channel YouTube Samsung.

    Salah satu yang membuat penasaran soal Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 adalah harga jualnya, apakah naik atau turun. Sudah banyak rumor yang beredar soal hal ini. 

    Menurut bocoran dari NieuweMobiel yang dibagikan oleh SamMobile beberapa saat lalu, peritel dari Italia telah membagikan daftar harga untuk seri HP lipat terbaru Samsung.

    Tampak harga Samsung Galaxy Z Fold 7 naik sekitar 200 euro menjadi 2.227 euro (Rp42 jutaan). Sementara itu, Samsung Galaxy Z Fold 7 naik sekitar 100 euro menjadi 1.425 euro (Rp27 jutaan).

    Kendati demikian, bocoran yang dibagikan akun X @TheGalox_ menyebutkan harga Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7 di Korea Selatan tak akan mengalami kenaikan harga. Bahkan, kemungkinan Galaxy Z Fold 7 akan lebih murah. 

    Di pasar global, bocoran harga awal menyebut Galaxy Z Fold 7 akan dibanderol sekitar US$ 1.899 (Rp30 jutaan) dan Z Flip 7 sekitar US$1.099 (Rp17 jutaan). 

    Untuk sementara, rumor soal keberadaan ‘Ultra’ masih penuh spekulasi. Beberapa menyebut varian ‘Ultra’ akan berdiri sendiri. Namun, ada kabar yang mengatakan seri Galaxy Z Flip 7 dan Galaxy Z Fold 7 masing-masing akan dilengkapi model ‘Ultra’.

    Lantas, apa saja bocoran yang sudah beredar di internet terkait Galaxy Z Fold 7 dan Galazy Z Fold 7? Simak rangkumannya yang dikutip dari LifeHacker:

    Bodi Lebih Tipis

    Berdasarkan render yang diungkap OnLeaks, Samsung Galaxy Z Fold 7 kemungkinan lebih tipis daripada Galaxy Z Fold 6. Ketebalannya disebut antara 3,9mm-4,5mm.

    Sebagai perbandingan, model saat ini memiliki ketebalan 5,6 mm saat dibuka, sementara ponsel lipat pesaingnya, Oppo Find N5, memiliki ketebalan 4,2 mm saat dibuka.

    Kembalinya Kamera Pinhole

    Kamera selfie di dalam layar lipatan Samsung Galaxy Z Fold 7 juga akan diganti kembali ke desain pinhole. Hal ini disebut bisa meningkatkan kualitas kamera. Namun, di sisi lain pengguna harus rela ada sedikit gangguan pada ruang layar, meskipun jauh lebih kecil ketimbang Dynamic Island pada iPhone.

    Bentuk Layar Baru

    Layar eksternal Samsung Galaxy Z Fold 7 juga terlihat sedikit lebih lebar, dengan rasio aspek yang lebih mirip dengan layar utama pada ponsel yang tidak dapat dilipat. Jika bocoran ini benar, layarnya diperkirakan berukuran 6,5 inci secara keseluruhan.

    Layar eksternal yang lebih lebar itu juga berarti layar internalnya sedikit lebih besar, yaitu 8,2 inci, yang akan menjadi layar terbesar pada HP lipat di pasaran saat ini.

    Prosesor

    Bocoran tidak menyebutkan peningkatan spek internal yang signifikan. Kemungkinan seri Galaxy Z Fold/Flip 7 akan menjalankan chip Snapdragon 8 Elite for Galaxy yang sama dengan seri ponsel Galaxy S25. Meskipun ponsel ini lebih tipis, kapasitas baterainya seharusnya sama dengan generasi sebelumnya.

    Peningkatan Kamera

    Salah satu bocoran yang paling besar terkait dengan kamera, yang menurut Android Headlines akan ditingkatkan ke sensor primer 200MP.

    Mungkin dari situlah nama Ultra berasal. Pasalnya, sensor itu adalah salah satu pembeda terbesar pada seri Samsung Galaxy S25 Ultra, dibandingkan dengan model dasarnya.

    HP lipat biasanya mengorbankan kualitas kamera untuk mencapai faktor bentuknya. Jika bocoran ini besar, Samsung telah membawa perubahan besar pada HP lipat.

    Galaxy Z Flip 7 Terbaru

    Untuk varian Flip, memang tidak banyak bocoran yang beredar seperti Fold. Render animasi dari Android Headlines dan Onleaks menunjukkan bahwa ponsel itu memiliki layar eksternal yang lebih besar dan lebih mirip dengan Motorola Razr.

    Hal ini berarti Galaxy Z Flip 7 akan meluas di sekitar lensa kamera ganda dengan total ruang layar 3,6 inci secara keseluruhan. Layar bagian dalam juga diatur untuk bertambah satu inci, menjadi 6,8 inci, meskipun ketebalannya harus tetap sama.

    Galaxy Z Flip 7 keseluruhan mungkin sedikit lebih lebar, pada 75,2 mm, tetapi dimensi lainnya seharusnya kira-kira setara dengan Z Flip 6, seperti juga spesifikasi kameranya. Detail prosesor belum diketahui.

    Nah, itu dia beragam bocoran yang beredar terkait Samsung Galaxy Z Flip 7 dan Fold 7, serta kehadiran varian terbaru. Berbagai rumor ini baru bisa diyakini 100% setelah acara peluncuran resmi dari Samsung. Kita tunggu besok!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib Warga China Ditangkap Usai Maling Rahasia Amerika

    Nasib Warga China Ditangkap Usai Maling Rahasia Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga China bernama Xu Zewei ditangkap di bandara Malpensa, Milan, Italia, pada Kamis (3/7) pekan lalu. Ia diduga terlibat dalam grup peretas ‘Hafnium’ yang dibekingi pemerintah China untuk mencuri rahasia terkait vaksin Covid-19 di AS pada pandemi 2020 silam.

    Kepolisian Italia mendapat surat perintah penangkapan internasional dari Amerika Serikat (AS) untuk menangkap Xu. Pria berusia 33 tahun tersebut diduga membobol software email Microsoft pada 2021 dalam kampanye espionasi berskala besar, menurut sumber yang familiar dengan isu tersebut.

    Sumber itu juga mengatakan dakwaan AS terhadap 9 orang yang menuduh Xu berpartisipasi dalam peretasan tersebut akan segera dikeluarkan, dikutip dari Financial Times, Selasa (8/7/2025).

    Saat ini Xu ditahan di penjara Italia yang jaraknya tak jauh dari bandara tempat ia ditangkap. Sumber dalam menyebut Xu akan didakwa atas dengan melakukan pembobolan komputer dalam periode Februari 2020 hingga Juni 2021.

    “Xu ditangkap atas permintaan otoritas AS dengan dugaan kejahatan siber yang ditujukan untuk espionase industri,” kata Kementerian Luar Negeri Italia.

    Sementara itu, Kementerian Hukum Italia mengatakan Roma telah menerima permintaan resmi dari AS untuk ekstradisi Xu.

    Departemen Kehakiman AS (DOJ) menolak berkomentar. Pengacara Xu di Italia tak merespons permintaan komentar dari Financial Times.

    Proses ekstradisi Xu dijadwalkan akan dimulai di pengadilan Milan pada Selasa (8/7) ini.

    Penangkapan warga China yang mengaku sebagai spesialis IT disebut akan membawa dilema secara diplomasi bagi Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Posisinya terhimpit antara Washington dan Beijing.

    Selama ini, Meloni terus menjaga hubungan personal yang baik dengan Presiden AS Donald Trump. Ia juga menilai AS sebagai salah satu sekutu terpenting bagi Italia, meski hubungan AS dan Eropa sedang tegang.

    Di sisi lain, Meloni juga menjaga hubungan diplomasi yang baik dengan China, meski memutuskan untuk membatalkan keterlibatan Italia dalam program andalan ‘Belt and Road Initiative’ yang dicanangkan Presiden China Xi Jinping.

    Sebagai informasi, di masa pandemi Covid-19, FBI bersama Lembaga Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber AS beberapa kali menuduh Beijing berupaya mencuri penelitian penting dari AS terkait penyakit tersebut.

    Lembaga-lembaga AS menuduh China mencoba membobol sistem komputer yang digunakan para peneliti AS untuk mempelajari virus Covid-19.

    Pada pertengahan 2020, DOJ mendakwa dua warga China atas dugaan berupaya mengakses penelitian AS, sebagai bagian dari upaya luas untuk mencuri rahasia dagang AS.

    Kala itu, Global Times yang merupakan media bekingan China mengatakan Washington tak memiliki bukti kuat untuk mendukung tuduhannya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Program AI Dipakai Deteksi Kebohongan, Akurat atau Menyesatkan?

    Program AI Dipakai Deteksi Kebohongan, Akurat atau Menyesatkan?

    Jakarta

    Kecerdasan buatan kini hendak dipakai untuk kebutuhan apapun termasuk mendeteksi kebohongan. Apakah hasilnya akurat, inilah contoh uji cobanya.

    Dilansir AI Competence, Selasa (8/7/2025) kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kebohongan seseorang. Caranya adalah dengan melatih AI untuk mempelajari beberapa gestur khas manusia ketika berbohong. Ada 2 hal yang dapat diamati oleh AI, yaitu:

    Pola bicara

    Kebohongan sering kali terselip melalui isyarat verbal. AI bisa dilatih untuk mendeteksinya lebih baik daripada manusia. Riset menunjukkan bahwa pembohong lebih banyak berhenti sejenak saat bicara, menggunakan lebih sedikit detail, dan menjelaskan secara berlebihan. Sistem AI yang dilatih pada kumpulan data besar dapat mengenali pola-pola ini dengan akurasi tinggi.

    Beberapa model canggih bahkan mendeteksi perubahan mikro dalam nada, keraguan, dan struktur kalimat, serta menangkap isyarat penipuan yang halus. Natural Language Processing (NLP) memainkan peran besar di sini, memecah pola bicara dan menemukan ketidakkonsistenan.

    Pengenalan wajah dan ekspresi mikro

    Ekspresi mikro adalah gerakan wajah yang tidak disengaja yang mengungkapkan emosi. Ini sering kali terlalu cepat untuk ditangkap oleh mata manusia. Namun, AI dapat menganalisa isyarat wajah dalam hitungan milidetik, mengidentifikasi saat seseorang merasa stres, takut, atau tidak nyaman.

    Alat seperti FaceReader dan DeepFace sudah dipakai menganalisa emosi dalam keamanan, wawancara kerja, dan bahkan proses interogasi dalam kasus kriminal.

    Biometrik perilaku dan isyarat fisik

    AI tidak hanya mendengarkan atau melihat. Kecerdasan buatan juga memantau bahasa tubuh. Dari gerakan mata yang kegelisahan, perubahan postur, dan perubahan detak jantung, model pembelajaran mesin melacak berbagai reaksi fisik yang kadang terlalu ‘halus’ untuk dibaca manusia.

    Sebuah penelitian telah dipublikasikan di Scientific Reports. Ada penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi kebohongan melalui teks tertulis. Algoritma itu menyentuh angka 80%.

    Sedangkan, kemampuan manusia dalam mendeteksi kebenaran peluang akurasinya sekitar 50% saja. Menurut tim peneliti ini, teknik seperti poligraf sering gagal, dan banyak lembaga tidak merekomendasikan untuk menggunakannya di bidang hukum.

    “Namun model TI sudah digunakan di sektor-sektor tertentu, misalnya untuk mengidentifikasi review online pals,” kata Giuseppe Sartori, profesor neuropsikologi forensik di University of Padua, Italia.

    Para penulis memulai dengan model bahasa yang disebut FLAN-T5, mirip dengan GPT, dan melatihnya dengan basis data narasi benar dan salah yang disusun dengan meminta ratusan peserta untuk menjawab pertanyaan dengan jujur tentang pendapat pribadi, ingatan autobiografi, dan niat masa depan.

    Hasilnya menunjukkan akurasi rata-rata dalam mendeteksi kebohongan sebesar 80%, dengan kinerja yang lebih baik dalam mengungkap pendapat palsu. Kendati demikian, para tim ilmuwan ini mengakui karena hanya diuji dalam pengaturan laboratorium dengan teks yang dibuat-buat, keandalan algoritma tersebut masih terbatas.

    “Kami masih jauh dari penggunaan praktis di bidang hukum tetapi kami yakin bahwa kami akan dapat mendekatinya di masa mendatang dengan memperluas studi dan meningkatkan jumlah data yang digunakan,” jelas Sartori.

    (fay/fyk)

  • ‘Mustahil Marc Marquez Tak Jadi Juara Dunia MotoGP, Apalagi Dikawal Adiknya’

    ‘Mustahil Marc Marquez Tak Jadi Juara Dunia MotoGP, Apalagi Dikawal Adiknya’

    Jakarta

    Marc Marquez rasanya tak terbendung lagi. Bahkan ada yang meyakini kalau The Baby Aliens bisa juara dunia MotoGP musim ini.

    Chicho Lorenzo, ayah dari Jorge Lorenzo yang punya sekolah balap itu, yakin benar Marquez jadi juara dunia. Menurutnya pola kemenangan Marquez sudah seperti ia mendominasi balapan MotoGP saat bersama Honda dari 2011-2019, yang mana merupakan masa keemasan si pebalap.

    Saat ini Marquez memimpin klasemen dengan 307 poin. Posisi kedua ditempati Alex Marquez dengan angka berjarak 68 poin, dan Bagnaia makin tertinggal jauh, berjarak 126 poin.

    “Marquez praktis telah mencapai 82% dari poin yang mungkin. Itu luar biasa. Ini menarik karena ini adalah angka-angka seperti saat ia mendominasi. Ketika ia sudah mencapai lebih dari 80%, ia mendominasi,” jelasnya.

    Marc Marquez ketika menjuarai MotoGP Belanda (REUTERS/Yves Herman) Foto: REUTERS/Yves Herman

    Dari 10 balapan yang sudah digelar, Marc Marquez sudah enam kali menyapiu bersih kemenangan sprint dan main race, ini daftarnya:

    – Thailand: 37 poin
    – Argentina: 37 poin
    – Qatar: 37 poin
    – Italia: 37 poin
    – Aragon: 37 poin
    – Belanda: 37 poin

    Kompetitor terdekat Marquez ialah adiknya sendiri, Alex Marquez. Namun Chicho menilai Alex pasti ingin melihat kakaknya juara dunia lagi, besar kemungkinan bisa ‘mengawal’ Marquez guna memuluskan langkah Marc Marquez.

    “Dengan keunggulan poin ini, hampir mustahil untuk kehilangan kejuaraan ini. Dan terlebih lagi dengan saudaranya di sana sebagai pengawal yang setia,”ceplos Chicho.

    Pernyataan Chicho bukan tanpa alasan. Marc Marquez nampaknya kembali dalam performa terbaik.

    Kemenangan bakal diraihnya dalam seri berikutnya di Sirkuit Sachsenring, MotoGP Jerman 2025, yang menjadi seri berikutnya.

    Alex Marquez dan Marc Marquez menguasai posisi teratas klasemen MotoGP 2025 (Photo by Tiziana FABI / AFP) Foto: AFP/TIZIANA FABI

    Dari statistik kemenangan MotoGP, Marc Marquez merupakan rider kedua peraih kemenangan terbanyak, dia cuma kalah dari Giacomo Agostini.

    Kalau sampai Marquez menang lagi minggu ini, artinya Marquez sedang mengulang rekor kemenangan empat kali beruntun.

    (riar/din)

  • Kisah Dokter Italia Jadi Penjelajah Waktu Akibat Kerusakan Otak

    Kisah Dokter Italia Jadi Penjelajah Waktu Akibat Kerusakan Otak

    Jakarta

    Tiba-tiba saja dokter Pierdante Piccioni menjadi penjelajah waktu. 12 tahun kehidupannya lenyap dari ingatan setelah menderita kerusakan otak akibat kecelakaan mobil pada 2013.

    Ketika siuman di rumah sakit, pria itu mengira masih hidup pada 2001. Ia tidak bisa mengenali istrinya atau putra-putranya yang sudah dewasa.

    Hilang ingatan ini membuat Pierdante atau Pier, sapaan akrabnya, tidak bisa melakukan praktik kedokteran. Dalam keadaan syok, ia pun berupaya mencari tahu siapa dirinya.

    Melalui penelusuran ribuan email, ia menemukan sisi gelapnya.

    Kisah luar biasa ini menjadi inspirasi serial TV Italia tentang seorang dokter muda yang tertembak dan kehilangan 12 tahun ingatannya, seperti Pier.

    Sylvain Lefevre / Getty Images Pier Piccioni menjadi inspirasi serial TV Italia Doc – Nelle tue mani. Di foto ini, terlihat Pierpaolo Spollon, pemeran serial tersebut, menutupi wajah Piccioni dengan foto karakter TV yang ia perankan.

    Pier terbangun dari koma pada 31 Mei 2013.

    “Hal pertama yang saya lihat adalah cahaya putihyang ternyata adalah cahaya dari ruang gawat darurat. Saya koma sekitar enam jam dan ketika bangun, hanya mata rekan-rekan saya yang terlihat.”

    “Mereka bertanya, ‘Tanggal berapa hari ini?’. Saya berpikir selama lima atau enam detik, lalu menjawab, ’25 Oktober 2001′.”

    Tatapan Pier tertuju kepada rekannya yang sedang mengetik di iPad, perangkat yang belum ada pada 2001.

    Pada tahun itu, sebagian ponsel hanya bisa menelepon, mengirim pesan teks, dan menerima informasi berita sederhana.

    Roman Mykhalchuk / Getty ImagesPier hanya bisa mengingat ponsel keluaran tahun 2001 yang terbatas pada pencarian situs dasar, panggilan telepon, dan pengiriman SMS.

    Perubahan teknologi bukanlah kabar paling mengejutkan bagi Pier.

    Rekannya menawarkan untuk memanggil istrinya ke UGD. Pier tidak sabar ingin bertemu dengan pasangannya itu.

    Namun, sosok perempuan yang masuk ke ruangan terlihat sedikit berbeda. Di mata Pier, perempuan itu terlihat mirip dengan istrinya tetapi dengan wajah penuh kerutan.

    “Di ingatan saya, istri saya masih 12 tahun lebih muda,” tuturnya.

    Peter Macdiarmid / Getty ImagesKetika Pier terbangun dari koma singkatnya, staf medis mengajukan pertanyaan dengan menggunakan tabletsebuah perangkat yang asing baginya.

    Pier juga harus menerima kenyataan bahwa anak-anaknya sudah tumbuh dewasa.

    “Saya bertanya kepada mereka, ‘Siapa kalian? Mana anak-anak saya?’ Karena saya tidak percaya [mereka] adalah putra-putra saya.”

    Istrinya kemudian menyampaikan kabar duka: ibu Pier meninggal tiga tahun sebelumnya. Padahal, di benak Pier, ibunya masih sehat walafiat.

    Pangeran kegelapan

    Tidak lama kemudian, Pier mulai menelusuri bukti-bukti dari apa yang terjadi selama periode 12 tahun yang terhapus dari ingatannya.

    Ia terkejut saat mengetahui bahwa kepribadiannya tidak selalu menyenangkan.

    “Saya bertanya kepada teman-teman, kolega, dan istri saya, pria macam apa saya ini. Apakah saya orang baik atau jahat?”

    “Kolega saya memberi tahu bahwa saat saya menjadi kepala departemen gawat darurat dan membawahi sekitar 230 orang… julukan saya adalah ‘Pangeran Kegelapan’,” ujarnya.

    Ada Masella / Mondadori Portfolio via Getty ImagesPier sebelumnya sudah dikenal sebagai dokter. Peristiwa hilang ingatan selama 12 tahun membuatnya lebih tenar lagi.

    Mustahil bagi Pieryang disapa “Doc” di tempat kerjauntuk memercayai hal ini. Ia tidak pernah membayangkan dirinya sebagai orang yang tidak baik.

    “Mereka bilang, ‘Kamu sangat, sangat gelap. Kamu sangat kuat… tapi terlalu keras kepada orang lain.’”

    Tahun-tahun yang hilang dan pencarian jati diri

    Pier mempelajari bagaimana dunia telah berubah selama tahun-tahun yang hilang dari ingatannya.

    Pada saat yang sama, ia mencari jati dirinya yang sebenarnya melalui korespondensi.

    “Saya membaca semua emaillebih dari 76.000untuk mencoba memahami siapa saya ini… Di beberapa email, saya harus [mengakui] bahwa ada sosok yang buruk, pemimpin yang jahat, orang yang kaku,” ujarnya.

    Apa yang dikatakan rekan-rekannya terbukti benar.

    “Saya sangat, sangat sedih ketika membaca email-email itu,” imbuhnya.

    Getty ImagesKetika diperlihatkan foto Barack Obama, ia tidak percaya seorang Afrika-Amerika menjadi presiden AS pada tahun 2009.

    Pier pun memutuskan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

    “Saya mulai menulis buku harian setiap hari. Saya menuliskan apa yang saya rasakanhal-hal penting atau [hal-hal] biasa dari hari atau hidup saya,” kenangnya.

    Shaun Botterill / Getty ImagesSejak terbangun dari koma pada tahun 2013, Pier tidak pernah bisa mengingat kemenangan Italia atas Prancis di Piala Dunia sepak bola 2006.

    “Saya adalah orang yang salah yang hidup pada waktu yang salah,” tutur Pier.

    “Saya seperti orang asing di dunia yang tidak saya pahami. Saya merasa sendirian. [Saya merasa seolah-olah] tidak ada yang memahami saya.”

    Franco Origlia / Getty ImagesPada akhir tahun 2001, Silvio Berlusconi baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Italia. Namun, saat Pier terbangun dari koma dengan amnesia pada tahun 2013, Berlusconi telah menyelesaikan masa jabatan ketiganya.

    Pier memasuki masa-masa sulit.

    “Saya merasa sendirian untuk waktu yang lama. Mama saya meninggal, dan anak-anak saya [rasanya seperti] meninggal juga,” ujarnya.

    Universal History Archive via Getty ImagesKecelakaan mobil yang dialami Pier pada tahun 2001 terjadi sebulan setelah serangan 11 September di AS.

    “Saya merasa tidak ada gunanya untuk terus hidup? Saya sempat berpikir untuk bunuh diri saat itu, karena dunia ini [tidak terasa seperti] dunia saya.”

    Namun, Pier menemukan cara untuk mengangkat dirinya dari pikiran-pikiran negatif.

    Jatuh cinta lagi

    Sebelum kecelakaan yang merenggut 12 tahun ingatannya, Pier bekerja 15 hingga 16 jam sehari.

    Menurut sang istri, Pier bahkan nyaris tidak pernah pulang setelah menjabat sebagai kepala UGD.

    “Dia bilang, ‘Saya tidak tahu apakah kamu punya pacar atau mungkin lebih dari satu… karena kamu [sangat] gila kerja’,” kata Pier.

    Baca juga:

    Pier memutuskan untuk kembali menghidupkan perannya sebagai seorang suami. Ia menyadari bahwa dirinya jatuh cinta lagi kepada istrinya setelah terbangun dari koma singkatnya.

    “Ketika istri saya berbalik [untuk keluar ruangan], saya menatapnya [dari belakang]. Saya merasa jatuh cinta. Itu, wah, menyenangkan sekali.”

    Menurutnya, istrinya tidak terasa seperti orang yang sama dengan yang ia ingat.

    “Saya mungkin satu-satunya laki-laki yang bisa mengatakan: ‘Saya telah mengkhianati istri saya dengan istri saya sendiri’. Karena ia adalah orang yang berbeda dan saya jatuh cinta [lagi] padanya.”

    Sylvain Lefevre / Getty ImagesPier membuka lembaran baru kehidupan setelah kecelakaan yang menimpanya

    Realita baru Pier kini cerah dan penuh harapan.

    “Saya bangga bukan hanya karena [perjalanan] pribadi saya, tapi… untuk menciptakan kenangan baru yang indah di seluruh dunia.”

    “Ini adalah mantra saya.”

    Pierdante Piccioni kembali jatuh cinta dengan istrinya sendiri (Sylvain Lefevre / Getty Images)

    Anda bisa mendengarkan wawancara Pierdante Piccioni di siniar BBC, Lives Less Ordinary

    Berita terkait:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ganas! Lagi-lagi Pebalap Muda Yogyakarta Taklukkan Eropa

    Ganas! Lagi-lagi Pebalap Muda Yogyakarta Taklukkan Eropa

    Jakarta

    Lagi-lagi pebalap muda Yogyakarta berhasil juara di Eropa. Kalau sebelumnya Veda Ega Pratama menang di RedBull Rookies Cup (RBRC) Italia, sekarang giliran M. Kiandra Ramadhipa yang mencetak sejarah dengan meraih podium tertinggi dalam race pertama balap European Talent Cup (ETC) Prancis. Keduanya merupakan pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM).

    M. Kiandra Ramadhipa berhasil melaju kencang dan tampil memukau dalam gelaran FIM JuniorGP World Championship yang berlangsung di sirkuit Magny-Cours, Prancis 5-6 Juli 2025. Raihan Ramadhipa sekaligus menjadi prestasi pertama pebalap Indonesia di balapan bergengsi benua Eropa ini.

    Pada balapan pertama ETC yang berlangsung Minggu, 6 Juli 2025 Ramadhipa yang turun bersama Honda Asia Dream Racing Junior Team tampil luar biasa. Kondisi track yang hujan, membuat jadwal start ditunda sebanyak dua kali. Lintasan basah menjadi tantangan untuk Ramadhipa yang baru pertama kali turun di lintasan arena balap ini. Balap pun dikurangi menjadi sembilan lap atas penundaan jadwal start.

    Pemuda asal Sleman, Yogyakarta, ini mampu melakukan start dengan baik dari posisi dua. Persaingan di grup depan sangat rapat. Beberapa pebalap melakukan slipstream terhadap Ramadhipa dalam beberapa kesempatan, hingga membuatnya sempat tergeser ke posisi kedelapan. Namun, dia bisa bangkit dan berada di posisi empat besar pada lap kedua terakhir.

    Pebalap-pebalap muda Yogyakarta taklukkan Eropa Foto: Dok. Astra Honda Motor (AHM)

    Memulai lap terakhir dengan berada di posisi kedua, Ramadhipa turun ke posisi ketiga di sektor pertama. Tetapi, dia berhasil melewati dua pebalap di depan, lalu memimpin balapan dan bertahan hingga akhir. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Magny Cours dan jadi capaian bersejarah pertama kali dari pebalap Indonesia di sirkuit ini.

    Balapan kedua juga masih berlangsung di lintasan basah. Ramadhipa melakukan start dengan bagus dan bertahan di posisi kedua. Namun, dia dilewati dua pebalap dan ada di posisi keempat grup terdepan. Ramadhipa mencoba bertahan dengan tiga pebalap di depan, tetapi tidak mudah, sehingga ia tertinggal. Bersaing sendiri di posisi keempat, Ramadhipa semakin terpisah dari tiga pebalap di depan sekaligus para pebalap di belakangnya, ditambah hujan yang mempengaruhi lintasan.

    Dia hampir melakukan kesalahan di lap ketujuh yang membuatnya bergoyang hebat di atas motor, tetapi bisa melakukan penyelamatan dan bertahan. Tidak berselang lama, pebalap di urutan kelima mengalami high side, dan akhirnya balapan dihentikan setelah bendera merah keluar. Ramadhipa finis di posisi empat dan meraih 13 poin penting dengan total 73 poin. Kini ia berada di peringkat keempat klasemen.

    “Kondisi hari ini sulit, tetapi sangat berbeda antara kedua balapan. Saya bisa bertahan di grup depan hingga lap-lap akhir. Akhirnya, saya berusaha memimpin balapan dan berhasil. Saya sangat senang dengan kemenangan pertama kami di ajang ini. Saya ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Borja Gomez (mantan pebalap Moto2 yang meninggal di Magny Cours) dan seluruh warga Indonesia. Pada race kedua, kondisinya lebih buruk dan target saya adalah bisa finish. Saya mengendalikan diri dan mencoba untuk tidak buru-buru, hingga bisa mengamankan 13 poin penting untuk klasemen. Saya hampir terjatuh, tetapi yang terpenting adalah hasil akhir. Saya sangat senang dengan apa yang kami capai di Magny-Cours,” ujar Ramadhipa.

    Pebalap-pebalap muda Yogyakarta taklukkan Eropa Foto: Dok. Astra Honda Motor (AHM)

    Poin Perdana

    Balapan JuniorGP berlangsung di lintasan basah karena hujan yang belum pernah dihadapi Veda sebelumnya. Jumlah lap pun dikurangi menjadi 10, saat lap pertama berjalan, tiga pebalap sudah terjatuh. Veda yang memulai jalannya balapan dari posisi ke-12 melakukan start dengan aman. Pebalap Astra Honda Racing Team tersebut berada di belakang rekan satu timnya Zen Mitani, dengan konsisten. Memasuki lap ke-8, bendera merah berkibar setelah ada pebalap terjatuh di tikungan 13. Balapan akhirnya dihentikan lebih awal. Atas hasil finis di posisi ke-12, Veda berhak meraih empat poin dan saat ini berada di posisi ke-19 klasemen sementara.

    “Balapan hari ini sulit karena kondisi basah yang membuat lintasan jadi sangat licin. Saya mencatat peningkatan lap demi lap dan saya sudah melakukan yang terbaik. Inilah hasil yang kami dapatkan di Magny-Cours, tetapi paling tidak kami meraih poin perdana musim ini di JuniorGP. Kami akan berjuang lagi di MotorLand agar bisa meraih hasil lebih baik sebelum jeda musim panas,” ujar Veda.

    General manager Marketing Planning and Analysis AHM, Andy Wijaya mengatakan capaian bersejarah dan poin penting yang diraih oleh pebalap binaan Honda merupakan wujud kerja keras serta kemampuan adaptasi yang mereka miliki.

    “Meskipun baru pertama kali balapan di Prancis, kedua pebalap binaan kami mampu beradaptasi cepat, kompetitif, bahkan mencetak prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Semoga semangat Satu Hati yang mereka tunjukkan bisa menginspirasi generasi muda dalam memperjuangkan mimpinya,” ujar Andy.

    Putaran FIM JuniorGP berikutnya akan berlangsung pada 24-27 Juli 2025 di MotorLand Aragon, sirkuit yang sudah dikenal oleh kedua pebalap tersebut. Namun, sebelum berangkat ke Spanyol, Veda dan juga Ramadhipa akan turun pada putaran kelima Red Bull Rookies Cup di Sirkuit Sachsenring, Jerman, 12-13 Juli mendatang.

    (lua/din)

  • Pakai Uang Pribadi dan Tidak Minta Pendampingan

    Pakai Uang Pribadi dan Tidak Minta Pendampingan

    JAKARTA – Gustiana Hastarini atau Tina Astari belakangan ini ramai diperbincangkan usai surat permohonan fasilitas ke Eropa beredar di media sosial. Istri Menteri UMKM Maman Abdurrahaman ini buka suara terkait dengan kabar tersebut.

    Melalui sosial media Instagram resminya @tina.astari, Tina memberikan klarifikasi. Dia membenarkan bahwa dirinya melakukan perjalanan ke Eropa.

    “Mohon maaf jika saya baru bisa memberikan klarifikasi atas berita yang beredar 3 hari ini di media sosial. Benar adanya saya melakukan perjalanan ke Eropa,” tulis Tina dikutip dari Instagram @tina.astari, Minggu, 6 Juli.

    Namun, sambung Tina, perjalanan tersebut dalam rangka menemani putrinya yang masih berusia 12 tahun untuk mengikuti festival Misi Budaya Euro folk 2025 bersama tim sekolahnya untuk mewakili Indonesia.

    “Dalam perjalanan ini sudah saya persiapkan sejak bulan Mei untuk kebutuhan saya seperti hotel, kendaraan saya selama disini juga makan dan semua saya bayar dengan uang saya pribadi dari rekening pribadi saya,” tulis Tina.

    Tina juga bilang semua bukti pembayaran yang dilakukannya untuk perjalanan ke Eropa sudah diberikan kepada suaminya yakni Menteri UMKM Maman Abdurrahman.

    “Dan diserahkan juga ke KPK dalam bentuk pertanggungan jawaban publik kami dan keluarga yang juga di hari kemarin suami saya sudah melakukan klarifikasi dengan membawa bukti-bukti invoice pembayaran saya sejak bulan Mei,” katanya.

    Sekadar informasi, Tina menjadi sorotan publik lantaran namanya tercantum dalam surat resmi Kementerian UMKM terkait kunjungan “Misi Budaya”. Surat tersebut berisi permohonan dukungan dan fasilitas untuk kunjungan ke beberapa negara Eropa selama 14 hari, mulai 30 Juni hingga 14 Juli 2025.

    Adapun surat itu ditujukan ke sejumlah perwakilan diplomatik RI di negera seperti Turki, Bulgaria, Belanda, Belgia, Prancis, Swiss dan Italia. Surat bernomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025 itu ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim.

    Terkakit surat tersebut, Tina mengaku tidak mengetahui. Dia menegaskan tak pernah meminta dibuatkan surat untuk mendapat pendampingan dari KBRI di negara-negara tersebut.

    “Karena jika dilihat kembali surat tersebut baru dibuat pada tanggal 30 Juni 2025. Sementara saya bersama rombongan sekolah putri saya sudah melaksanakan keberangkatan pada tanggal 29 Juni 2025,” katanya.

    Tina juga menegaskan selama dirinya berada di Eropa, tidak ada pendampingan dari pihak lain selain rombongan sekolah putrinya. Dia lagi-lagi menekankan tidak menggunakan anggaran negara.

    “Sejak saya sampai dan selama saya berada di sini tidak ada pendampingan dari pihak lain selain rombongan sekolah putri saya dan juga guru-guru pendamping serta beberapa orangtua murid yang ikut serta,” ujarnya.

    “Dan sama sekali saya tidak menggunakan anggaran negara yang tidak meminta fasilitas dari pihak mana pun,” sambungnya.