Negara: Italia

  • Ini 4 Fitur AI Terbaru di Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Elsa Speak – Page 3

    Ini 4 Fitur AI Terbaru di Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Elsa Speak – Page 3

    3. Fitur Percakapan 1:1 untuk Meningkatkan Refleks Berbicara

    Pengguna dapat berlatih komunikasi melalui skenario percakapan peran dengan AI Coach, mensimulasikan situasi nyata.

    Selain itu, fitur ini menyediakan rekomendasi kalimat untuk menjaga alur percakapan serta penilaian terperinci terhadap pengucapan, kosakata, dan tata bahasa.

    Praktik ini sangat bermanfaat bagi situasi bisnis, perjalanan, maupun percakapan sehari-hari, membantu pengguna berbicara dengan lebih percaya diri, lancar, dan alami dalam kehidupan nyata.

    4. Beragam Aksen Bahasa Inggris Favorit

    Salah satu peningkatan signifikan dari ELSA Speak adalah memungkinkan pengguna untuk memilih aksen bahasa Inggris dari 7 negara berbahasa Inggris populer, termasuk Amerika, Inggris, Australia, Jerman, Italia, Swedia, dan India.

    Selain itu, pengguna dapat memilih nada suara (ramah, hangat, lembut, dan lain-lain) serta gender dari AI Tutor (pria atau wanita) sesuai preferensi mereka.

  • Honda Sabet Peringkat Tertinggi Indeks Keselamatan Jalan Raya

    Honda Sabet Peringkat Tertinggi Indeks Keselamatan Jalan Raya

    Jakarta

    Perusahaan otomotif asal Jepang, Honda, meraih peringkat tertinggi dalam Indeks Keselamatan Jalan Raya (Road Safety Index) dari FIA. Honda menjadi perusahaan otomotif pertama yang meraih peringkat tertinggi 3 bintang dalam Indeks Keselamatan Jalan.

    Penghargaan ini diumumkan pada 17 Februari 2025 dalam acara Challenge 2030: Achieving the Global Road Safety Goals, yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Menteri Global ke-4 tentang Keselamatan Jalan di Marrakesh, Maroko.

    Indeks Keselamatan Jalan Raya FIA adalah sistem penilaian yang dikembangkan oleh Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) untuk membantu perusahaan dan organisasi mengukur serta meningkatkan dampak operasional mereka terhadap keselamatan jalan raya. Penilaian ini mencakup berbagai faktor, seperti komitmen terhadap keselamatan, target yang ditetapkan, serta jumlah kecelakaan dan korban di sepanjang rantai bisnis perusahaan. Honda menjadi yang pertama di industri otomotif yang meraih 3 bintang dalam dua kategori utama, yaitu rantai pasokan dan produk/layanan.

    Peringkat dalam kategori rantai pasokan diberikan kepada perusahaan yang menerapkan standar keselamatan tinggi dalam seluruh proses bisnisnya, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, hingga distribusi kendaraan ke pelanggan. Sementara itu, peringkat dalam kategori produk/layanan menilai sejauh mana kendaraan dan layanan Honda memenuhi standar keselamatan yang ketat bagi konsumen.

    “Honda adalah produsen mobil dan sepeda motor pertama yang dinilai berdasarkan Indeks Keselamatan Jalan Raya FIA untuk rantai pasokan dan produknya. Meskipun penilaian awal Honda terbatas pada produksi dan penjualan mobil dan sepeda motor di Jepang-dari pabrik perakitan hingga pengecer-perusahaan berkomitmen untuk memperluas cakupan ke tingkat global,” demikian dikutip dari siaran pers FIA.

    Honda telah menegaskan komitmen dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua pengguna jalan. Sejalan dengan visi globalnya, “Safety for Everyone”, Honda terus mengembangkan teknologi keselamatan inovatif serta berupaya menekan angka kematian akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan Honda hingga 50 persen pada 2030, dengan target akhir mencapai nol kecelakaan fatal pada 2050.

    “Kami merasa terhormat menjadi produsen otomotif pertama yang menerima peringkat tertinggi dalam Indeks Keselamatan Jalan FIA. Pencapaian ini adalah bukti dedikasi Honda selama lebih dari 50 tahun dalam meningkatkan keselamatan di jalan raya. Dengan inovasi berkelanjutan dan standar keselamatan yang tinggi, kami akan terus berkontribusi dalam menciptakan mobilitas yang lebih aman dan berkelanjutan bagi semua orang,” kata General Manager Safety Planning Division Honda Motor Co., Ltd., Hideaki Takaishi.

    Selain Honda, beberapa perusahaan yang meraih peringkat tertinggi dalam Indeks Keselamatan Jalan Raya FIA antara lain Amazon, BAT Italia, Folksam, IKEA Supply Chain Operations, Scania, Shell, TotalEnergies Uber, dan Waymo. Perusahaan-perusahaan itu mendapat peringkat tertinggi karena upaya mereka untuk meningkatkan keselamatan jalan di seluruh operasi bisnisnya.

    (rgr/dry)

  • Andai Setim saat Masih Muda, Marquez-Bagnaia Mustahil Bisa Akur!

    Andai Setim saat Masih Muda, Marquez-Bagnaia Mustahil Bisa Akur!

    Jakarta

    Marc Marquez dan Francesco Bagnaia sama-sama membela tim pabrikan Ducati musim depan. Mereka berdua, sejauh ini, terlihat akur dan menunjukkan teamwork yang baik.

    Disitat dari Motorsport, Marquez menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan umur mereka yang sama-sama sudah dewasa. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu mengatakan, seandainya dia dan Bagnaia disatukan saat masih muda, mungkin situasinya akan berbeda.

    “Jika Anda menempatkan dua ayam jantan di kandang yang sama pada usia 22 atau 25 tahun, itu buruk. Bahkan, bisa menjadi sebuah bom. Tapi sekarang, Pecco berusia 27 tahun dan saya 32 tahun,” ujar Marc Marquez, dikutip Senin (24/2).

    Marc Marquez dan Francesco Bagnaia. Foto: NurPhoto via Getty Images/Anusak Laowilas

    Marquez merasa, di usia saat ini, Bagnaia sudah menunjukkan sikap dewasanya sebagai pebalap maupun manusia. Kini, pebalap asal Italia tersebut lebih tenang dan bisa diajak kerja sama.

    “Pecco merupakan seorang pria sejati, dia tenang. Kami telah bekerja sama selama pramusim, kami telah berbagi banyak cerita untuk mendapatkan motor yang terbaik,” tuturnya.

    “Namun, kami berdua tahu, dari balapan pertama hingga terakhir, setiap orang akan menjaga kepentingannya masing-masing saat berada di lintasan,” tambahnya.

    Di luar lintasan, sebagai sosok yang sudah dewasa, pebalap biasanya lebih tenang dan tidak mudah meledak-ledak. Sehingga, kata Marquez, rivalitas dewasa hanya terjadi saat balapan berlangsung.

    “Saat saya berusia 20 tahun, saya tidak bisa membedakannya. Itu adalah masalah hidup dan mati. Ketika saya berusia 20-an, itu seperti sekarang, tapi sedikit lebih buruk,” ungkapnya.

    Marc Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

    Terlepas soal itu, Marquez menjamin, hubungannya dengan Bagnaia terus membaik. Bahkan, dia menilai Bagnaia sebagai pebalap santun yang tak pernah meninggikan suaranya.

    “Namun dengan cara ini, ada persatuan di dalam tim. Pecco adalah seorang pria sejati, dia tidak pernah meninggikan suaranya atau apapun. Di lintasan, ia adalah petarung. Jika harus memasukkan motornya, seperti yang seharusnya, ia akan memasukkannya. Tapi, begitulah dia,” kata Marquez.

    (sfn/dry)

  • Trump Menggila, Ancam Kenakan Tarif Balasan ke Negara yang Palak Pajak Google-Meta – Halaman all

    Trump Menggila, Ancam Kenakan Tarif Balasan ke Negara yang Palak Pajak Google-Meta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan ancaman yang berpotensi mengubah dinamika perdagangan internasional.

    Dalam konteks ini, Trump mempertimbangkan penggunaan tarif kepada beberapa negara yang mengenakan pajak digital pada perusahaan teknologi AS, seperti Alphabet Inc. dan Meta Platforms Inc.

    Trump menilai kebijakan perlu diterapkan untuk melawan pajak layanan digital (digital services tax, DST) beberapa negara Eropa karena dianggap merugikan perusahaan teknologi AS.

    Apa yang Mendorong Trump Mengeluarkan Ancaman Ini?

    Mengutip dari Economic Times, kebijakan ini terungkap setelah Trump menandatangani sebuah memorandum yang bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam perdagangan.

    Dalam memorandum tersebut, Trump meminta Kantor Perwakilan Dagang AS untuk mengusulkan tindakan pembalasan.

    Termasuk penggunaan tarif terhadap negara-negara yang mengenakan pajak digital pada perusahaan-perusahaan teknologi besar asal AS.

    Meskipun Trump tidak memberikan rincian kapan kebijakan ini akan diberlakukan.

    Ia menegaskan bahwa dalam waktu dekat timnya akan segera meninjau praktik-praktik pajak DST yang diterapkan oleh negara-negara seperti Uni Eropa dan Inggris.

    Melanjutkan penyelidikan USTR di tahun 2019 silam, dimana saat itu AS mencurigai adanya praktik pajak diskriminatif dan tidak proporsional yang dilakukan Prancis, Italia, Spanyol, India, dan negara-negara lain, kepada perusahaan Amerika.

    Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mencegah pemerintah asing mengumpulkan pendapatan pajak dari perusahaan teknologi AS yang beroperasi di luar negeri.

    Menurut catatan Asosiasi Industri Komputer dan Komunikasi, sekitar 30 negara telah mengadopsi atau mengusulkan DST dalam beberapa tahun terakhir untuk mengeruk pendapatan dari perusahaan multinasional teknologi besar AS,

    “Apa yang mereka lakukan kepada kita di negara lain sangat buruk dalam hal digital. Jadi, kami akan mengumumkannya,” kata Trump kepada wartawan pada akhir pekan kemarin.

    Apa Risiko dari Tarif Balasan ini?

    Langkah Trump untuk mempertimbangkan tarif balasan ini berpotensi merusak hubungan yang sudah tegang antara AS dan negara-negara Eropa.

    Pejabat Gedung Putih menyatakan, “Presiden Trump tidak akan mengizinkan pemerintah asing mengambil alih basis pajak Amerika untuk keuntungan mereka sendiri.”

    Namun, ada harapan bahwa langkah ini bisa membentuk kembali hubungan perdagangan global dan mendorong perusahaan untuk memindahkan produksi mereka kembali ke AS.

    Trump dan pemerintahannya berargumen bahwa pajak digital yang dikenakan oleh negara-negara seperti Prancis dan Inggris secara tidak adil menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi besar asal AS.

    Mereka mengeklaim bahwa pajak ini lebih banyak menyasar perusahaan teknologi besar tanpa memperhitungkan pajak serupa terhadap perusahaan lokal di negara-negara tersebut.

    Dengan mengenakan tarif balasan, Trump berharap untuk mendorong negara-negara yang menerapkan pajak digital tersebut untuk mencabut atau mengubah kebijakan yang dianggap merugikan perusahaan-perusahaan AS.

    Selain itu, kebijakan ini juga dimaksudkan untuk melindungi perusahaan-perusahaan asal AS dari pajak yang dianggap diskriminatif dan menjaga posisi kompetitif mereka di pasar global.

    Dalam konteks ini, langkah Trump mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat dalam hubungan perdagangan internasional dan akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana negara-negara lain merespons ancaman tarif balasan ini.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kalah Lawan Como, Napoli Gagal Geser Inter Milan

    Kalah Lawan Como, Napoli Gagal Geser Inter Milan

    JAKARTA – Napoli gagal menggeser Inter Milan sekaligus merebut posisi puncak klasemen setelah kalah 2-1 lawan Como 1907 di pertandingan Serie A Italia di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Minggu, 23 Februari 2025 dini hari WIB.

    Napoli mengalami penurunan dan kehilangan banyak poin selama empat laga terakhir. Hasil imbang tiga kali dan kemudian kalah lawan Como menjadikan Napoli harus rela takhta klasemen yang direbut Inter Milan.

    Laga melawan Como yang berada di papan bawah sesungguhnya memberi kesempatan bagus bagi Napoli untuk melakukan kudeta dan merebut kembali posisi puncak. Namun I Partenopei kembali gagal meraih poin.

    Hasil itu menjadikan Napoli yang mengantungi poin 56 tetap berada di peringkat dua. Terpaut satu poin dengan Inter yang menang tipis 1-0 atas Genoa di laga sebelumnya.

    Sementara, Como yang berstatus tim promosi justru menunjukkan konsistensi perfoma. Mereka mencatat dua kemenangan berturut-turut melawan tim papan atas. Sebelumnya, Como menaklukkan Fiorentina 2-0.

    Di laga itu, pelatih Cesc Fabregas tak melakukan banyak perubahan pada skuad Como. Hanya bek Marc Oliver Kempf yang kembali bermain dan Alberto Dossena pun duduk di bench.

    Napoli sesungguhnya sempat menekan pertahanan Como pada menit-menit awal pertandingan. Namun pemain ofensif tim asuhan Antonio Conte malah berantakan akibat gol bunuh diri bek Amir Rrahmani saat laga baru berjalan tujuh menit.

    Gol berawal back-pass yang dilakukan Rrahmani. Hanya dia tak melihat saat memberikan bola ke belakang. Sementara, kiper Alex Meret justru berada di sisi kanan gawang. Jadilah dia hanya bengong menyaksikan bola begitu gampang meluncur ke gawang yang kosong.

    Skor 1-0 untuk Como. Namun keunggulan tuan rumah tak bertahan lama. Berselang 10 menit, giliran Kempf yang membuat kesalahan saat hendak memberikan bola ke belakang.

    Dia berharap bola bisa diamankan kiper Jean Butez. Hanya saja, umpan lemah itu dimanfaatkan Giacomo Raspadori. Pemain depan Napoli ini berhasil menyerobot bola untuk kemudian membobol gawang Butez.

    Skor berubah 1-1. Tidak ada lagi gol yang tercipta. Hasil itu bertahan hingga babak pertama usai.

    Memasuki babak kedua, Como mencoba menekan pertahanan Napoli. Namun serangan mereka ta berarti menghadapi pertahanan kokoh tim tamu.

    Meski demikian usaha keras mereka akhirnya membuahkan hasil saat striker Assane Diao memecah kebuntuan di enit 77. Diao sukses membobol gawang Napoli setelah menyelesaikan umpan akurat Nico Paz. Skor berubah 2-1 dan bertahan hingga laga usai.

  • Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    Siapa Kandidat Pengganti Paus Fransiskus? Ada yang Berasal dari Negara Tetangga

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Pransiskus, dikabarkan meninggal. Akan tetapi, hal itu dikonfirmasi merupakan hoaks. Saat ini Paus Fransiskus yang merupakan paus tertua dalam lebih dari satu abad memang tengah mengalami penurunan kesehatan. Spekulasi pun beredar tentang siapa yang selanjutnya akan terpilih sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

    Paus berusia 88 tahun itu menderita pneumonia di kedua paru-parunya selama akhir pekan dan akan tetap dirawat di rumah sakit saat ia berjuang melawan infeksi.

    Secara teknis, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai pewaris Santo Petrus, meskipun selalu salah satu dari 253 kardinal dari seluruh dunia akan mengenakan tiara kepausan.

    Setelah kematian atau pengunduran diri seorang paus, sebuah konklaf diadakan di Kapel Sistina Vatikan, tempat para kardinal mengambil bagian dalam putaran pemungutan suara untuk menentukan kepala Gereja berikutnya. Hanya 138 dari 253 kardinal yang dapat bertindak sebagai elektor dalam konklaf berikutnya dan tidak ada kardinal yang berusia di atas 80 tahun yang dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara.

    Jumlah tersebut dinaikkan pada bulan Desember tahun lalu oleh Paus Fransiskus dari 120, yang menurut peraturan Paulus VI adalah jumlah maksimum kardinal yang boleh mengambil bagian sebagai pemilih dalam sebuah konklaf.

    Berikut adalah para calon terdepan untuk menjadi paus berikutnya, dilansir dari New York Post.

    Kandidat Pengganti Paus Fransiskus

    Kardinal Pietro Parolin, 70, Italia

    Sekretaris negara Vatikan, Pietro Parolin bertugas di Vatikan milik Paus Fransiskus selama 11 tahun dan telah menjadi favorit sebagai paus berikutnya.

    Parolin dianggap sebagai seorang yang moderat secara politik. Ia menghabiskan kariernya dengan berpartisipasi dalam sayap diplomatik Takhta Suci, menghabiskan sebagian kariernya di Nunsiatur Nigeria dan Meksiko. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2014 oleh Paus Fransiskus. Parolin akan dianggap sebagai perpanjangan dari warisan Fransiskus.

    Kardinal Fridolin Ambongo Besungu, 65 

    Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, Fridolin Ambongo Besungu menjadi berita utama ketika ia menolak deklarasi kontroversial Paus Fransiskus.

    Kapusin yang konservatif itu menyatakan doktrin Fiducia supplicans yang memungkinkan para pendeta memberkati pasangan yang tidak menikah dan pasangan sesama jenis batal demi hukum di benua Afrika. Besungu berhasil memperoleh restu eksplisit dari Paus Fransiskus dalam pertemuan darurat pada tahun 2023 tak lama setelah ajaran tersebut dirilis.

    Kepausan Besungu akan dipandang sebagai teguran keras terhadap prinsip-prinsip Paus Fransiskus yang condong ke kiri. Paus saat ini mengangkat Besungu sebagai kardinal pada tahun 2019.

    Kardinal Wim Eijk, 71, Belanda

    Willem Jacobus Eijk, mantan dokter medis, secara luas dipandang sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.

    Pada tahun 2015, Eijk membantu menulis “Sebelas Kardinal Berbicara tentang Pernikahan dan Keluarga: Esai dari Sudut Pandang Pastoral,” yang dengan tegas menentang dukungan Fransiskus terhadap pernikahan sipil ulang jika tidak menerima pembatalan pernikahan pertama. Eijk menulis bahwa hal itu adalah suatu bentuk perzinahan yang terstruktur dan dilembagakan.

    Eijk juga mengkritik ketidakmampuan paus saat ini untuk melawan usulan Konferensi Uskup Jerman yang mengizinkan kaum Protestan menerima Ekaristi di gereja-gereja Katolik. Dalam sebuah tajuk rencana, Eijk menyebut keputusan paus tentang masalah tersebut sama sekali tidak dapat dipahami. Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Luis Antonio Tagle, 67, Filipina

    Luis Antonio Tagle menjabat sebagai wakil prefek untuk Bagian Evangelisasi Pertama dari Departemen Evangelisasi dan sebagai presiden Komisi Antardepartemen untuk Para Religius yang Ditahbiskan.

    Tagle dianggap condong ke kiri secara politik dan telah mengkritik perlakuan Gereja terhadap kaum LGBT dan umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi. Dalam sebuah wawancara tahun 2015, ia mengatakan sikap keras Gereja terhadap kaum gay, orang yang bercerai, dan ibu tunggal telah merusak tujuannya untuk menyebarkan Injil.

    Tagle adalah orang Filipina ketujuh yang diangkat menjadi kardinal dan akan menjadi paus pertama yang berasal dari benua Asia jika terpilih. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2012.

    Kardinal Raymond Burke, 76, Amerika Serikat

    Raymond Burke dianggap sebagai tokoh konservatif terkemuka di gereja tersebut, pendukung Misa Latin dan kritikus publik terhadap kecenderungan liberal Paus Fransiskus.

    Warga asli Wisconsin dan mantan uskup agung St. Louis itu menentang kesediaan Fransiskus untuk mengizinkan pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi. Burke juga menentang bahasa baru Gereja seputar kontrasepsi buatan, kaum gay, dan pernikahan sipil sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Burke diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2010.

    Kardinal Matteo Zuppi, 69, Italia

    Presiden Konferensi Episkopal Italia, Matteo Zuppi lahir di Roma dan menjabat posisi penting sebagai Uskup Agung Bologna, Italia menjadikannya orang dalam di Vatikan di bawah Fransiskus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Komdigi Sebut 7 Penyelenggara Telekomunikasi Berminat Ikut Seleksi Pita 1,4 GHz

    Komdigi Sebut 7 Penyelenggara Telekomunikasi Berminat Ikut Seleksi Pita 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut sudah ada tujuh penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berminat ikut andil dalam seleksi pita frekuensi 1,4 GHz.

    Adapun, spektrum 1,4 GHz adalah bagian dari spektrum frekuensi radio yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk telekomunikasi dan penyiaran. Frekuensi ini berada dalam rentang Ultra High Frequency (UHF).

    Koordinator Kebijakan Penyelenggara Infrastruktur Digital Komdigi Benny Elian amenyampaikan, dari 10 penyelenggara yang ada tujuh penyelenggara berminat ikut seleksi pita 1,4 GHz.

    “Nah, kita sudah melakukan penjaringan minat, lebih dari 10 dari penyelenggara, dan setidaknya 7 penyelenggara sekarang sudah menyatakan berminat. Jadi, kita akan beralih ke mekanisme seleksi,” kata Benny dalam agenda Morning Tech di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Meski terdapat tujuh penyelenggara, Benny menuturkan bahwa masih ada kemungkinan terdapat penyelenggara yang berminat mengikuti seleksi ini.

    Apalagi, Benny mengakui bahwa masih ada penyelenggara yang belum memberikan pernyataan untuk ikut dalam proses seleksi spektrum 1,4 GHz.

    Lebih lanjut, terkait dengan siapa saja penyelenggara yang berminat ikut seleksi ini, Benny enggan menjawab lebih detail.

    “Untuk yang tujuh itu, saya tidak ingat jelas, tapi cuma yang pasti, beberapa selular ada, dan  sisanya itu penyelenggara FO itu yang saya hafal,” ujarnya. 

    Diketahui, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi pemanfaatan seleksi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Laporan Global Momentum and Economic Impact yang dikeluarkan oleh Plum untuk GSMA pada 2015 menyebutkan bahwa pita 1,4 GHz – 1,5 GHz telah digunakan di sejumlah negara Eropa dan Asia.

    Jepang menjadi salah satu negara yang telah memanfaatkan pita 1427-1518 MHz untuk internet sejak 2015. Sementara itu, di Eropa disebut terdapat 28 negara pada 2015, yang telah menggunakan pita frekuensi 1452-1492 MHz untuk internet, dengan konsultasi lelang di Prancis, Italia, dan Irlandia.

    Brasil menjadi negara perwakilan di Amerika Latin, sementara itu Asia Pasifik, India masih sebatas rencana untuk memanfaatkan spektrum tersebut.

    Pita 1,4 GHz menjadi pita tambahan bagi layanan internet seluler dengan cakupan luas, cocok untuk pedesaan dan dalam gedung.  Frekuensi tersebut juga dapat mengantarkan internet dengan baik karena penggunaannya masih minim.

    Bahkan, 1 dekade lalu memperkirakan potensi manfaat ekonomi global mencapai dalam memanfaatkan 1,4 GHz untuk FWA dapat mencapai US$50 miliar dari penggunaan 40 MHz (downlink), dengan tambahan 20% jika 40 MHz lagi tersedia 5 tahun kemudian.

  • Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Liputan6.com, Bandung – Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dikabarkan tengah berjuang melawan penyakit pneumonia ganda atau pneumonia bilateral. Diketahui penyakitnya terdeteksi melalui pemindaian CAT pada Selasa (18/2/2025) di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia.

    Adapun dari hasil pemindaian kondisi dari paru-paru Paus Fransiskus mengalami peradangan serius sehingga ia membutuhkan terapi farmakologis lanjutan. Sebagai informasi, kabar kesehatan Paus Fransiskus sendiri sudah dibagikan sejak pertengahan Februari.

    Melalui pernyataan Kantor Pers Takhta Suci, Paus Fransiskus telah dirawat sejak Jumat (14/2/2025) setelah mengalami sebuah gejala bronkitis selama beberapa hari. Kemudian kondisinya disebut sebagai situasi yang kompleks.

    Paus Fransiskus juga dilaporkan mengalami infeksi “polimikroba” yaitu sebuah infeksi yang disebabkan dari lebih satu jenis kuman. Meski demikian, pihak Vatikan sempat menuturkan kondisi Paus masih dalam keadaan yang baik.

    Kemudian pada Rabu (19/2/2025) Takhta Suci membagikan kondisi terkini bahwa Paus Fransiskus sempat berada dalam kondisi yang stabil. Melalui hasil tes darah ditunjukan adanya sedikit perbaikan terutama dalam indikator peradangan.

    Sementara itu, belakangan ini muncul rumor bahwa Paus Fransiskus telah meninggal dunia. Namun, kabar tersebut langsung dibantah setelah Vatikan membagikan kondisi terkini dari Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis. Namun, sejak kemarin malam, dia tidak mengalami serangan pernapasan lebih lanjut,” ucap Vatikan mengutip dari AFP.

  • Paus Fransiskus Didiagnosis Mengidap Pneumonia Ganda, Apa Itu dan Gejalanya

    Warganet Doakan Kesembuhan Paus Fransiskus yang Sedang Sakit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, saat ini berada dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Pada tanggal 24 Februari 2025, ia didiagnosis dengan pneumonia ganda, yang merupakan infeksi paru-paru serius dan menyebabkan kesulitan bernapas.

    Selain itu, kondisi kesehatannya semakin rumit dengan adanya penurunan fungsi ginjal. Hal ini menambah kekhawatiran mengenai kesehatan sang Paus yang sudah berusia 88 tahun.

    Menurut keterangan Vatikan, beberapa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus sakit, mengalami gagal ginjal ringan tahap awal. Namun, dokter mengatakan kondisinya terkendali.

    “Kompleksitas gambaran klinis, dan perlunya menunggu terapi obat untuk memberikan umpan balik, menentukan bahwa prognosisnya masih belum pasti,” seperti disampaikan dokter dari Paus Fransiskus mengutip AP pada Senin, 24 Februari 2025.

    Gagal ginjal merupakan kondisi serius di mana ginjal mengalami penurunan fungsi secara signifikan dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah.

    Kondisi kesehatan Paus Fransiskus pun mendapatkan perhatian dari warganet. Melalui media sosial baik itu Twitter, Instagram Stories, dan media sosial lain mengunggah doa dan harapan untuk kesembuhan Paus Fransiskus. 

    Warganet di Instagram mendoakan kesembuhan pemimpin umat Katolik yang pernah datang ke Indonesia beberapa waktu lalu. 

    “Cepat sembuh, Paus,” tulis seorang pengguna Instagram sembari mengunggah foto Paus Fransiskus di Instagram Stories. 

    Kemudian, warganet di Twitter mengunggah doa untuk kesehatan Paus Fransiskus. 

    “Ya Allah tolong angkat semua penyakit Paus Fransiskus, sehatkan kembali beliau,” kata seorang warganet. 

    “Mari teman2..Kita doakan 3x Salam Maria untuk kesembuhan Paus Fransiskus🙏🏻,” tulis warganet lainnya. 

    “Tuhan memberkati Paus Fransiskus,” tulis netizen lainnya. 

    Paus Fransiskus, yang merupakan Paus Yesuit pertama dan juga orang Amerika Latin keturunan Italia pertama, telah menjadi sosok yang berpengaruh di dalam dan luar Gereja Katolik.

    Ia adalah Paus non-Eropa pertama dan orang pertama dari Belahan Bumi Selatan yang terpilih sebagai Paus sejak Paus Gregorius III pada tahun 741. Dengan berbagai pencapaian dan kontribusi yang telah ia berikan, kesehatan Paus menjadi perhatian utama bagi umat Katolik di seluruh dunia.

  • Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus masih dalam keadaan kritis sejak 14 Februari 2025 lalu.

    Kantor Pers Tahta Suci melaporkan bahwa kondisi Paus Fransiskus di hari kesepuluh perawatan di rumah sakit masih kritis.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak kemarin malam, ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut,” tulis Vatikan, dikutip dari Vatican News.

    Paus yang berusia 88 tahun itu saat ini telah menerima dua unit sel darah merah dengan efek menguntungkan dan kadar hemoglobinnya meningkat.

    Namun, lanjut kantor tersebut, beberapa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan dan dini.

    “Bapa Suci tetap waspada dan berorientasi dengan baik.”

    “Kompleksitas situasi klinis dan waktu yang dibutuhkan agar perawatan farmakologis menunjukkan hasil mengharuskan prognosis tetap dijaga,” terang Vatikan.

    Meski dalam keadaan kritis, Paus Fransiskus masih mengikuti Misa Kudus bersama dengan para perawat.

    “Pagi ini, di apartemen lantai sepuluh, ia mengikuti Misa Kudus bersama dengan mereka yang telah merawatnya selama hari-hari dirawat di rumah sakit,” ungkap pernyataan itu.

    Sebelumnya pada hari Minggu, Vatikan mengatakan Fransiskus telah menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang tenang di rumah sakit.

    Vatikan mengatakan Paus Fransiskus akan tetap berada di rumah sakit setelah didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan tidak menyampaikan doa Angelus mingguan pada hari Minggu – untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun masa kepausannya.

    Paus mengatakan perawatannya terus berlanjut dan berterima kasih kepada staf medis atas dedikasi mereka dalam teks khotbah hari Minggu, yang dikirimkan kepada pers sebelumnya.

    Kondisi Paus Fransiskus tampak membaik pada awal minggu ini, dan Vatikan menggambarkannya sebagai respons “positif” terhadap perawatan medis untuk pneumonia pada hari Kamis.

    Dr. Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology, yang mengkhususkan diri dalam bedah ginjal, mengatakan kepada CNN bahwa orang tidak perlu khawatir dengan pembaruan terkini Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus.

    “Saya tidak menganggapnya sesuatu yang signifikan, tetapi kami dapat melihat kondisinya masih cukup kritis,” kata Brahmbhatt.

    “Ginjal itu sendiri adalah organ yang sangat rapuh tetapi juga sangat tangguh,” lanjutnya.

    Ia mengatakan bahwa pada orang dewasa yang lebih tua, “infeksi dapat memburuk dengan cepat jika respons imun tubuh meningkat secara berlebihan—yang kita sebut sepsis”.

    Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat merusak banyak organ, termasuk ginjal, imbuh Brahmbhatt.

    “Dalam kasus Paus Fransiskus, hal itu terlihat sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal bisa bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau bisa juga permanen,” katanya.

    Paus Sakit, Siapa yang Memimpin Vatikan?

    Meskipun Vatikan memiliki hukum dan ritual terperinci untuk memastikan pengalihan kekuasaan saat seorang paus meninggal atau mengundurkan diri, hukum dan ritual tersebut tidak berlaku jika paus sakit atau bahkan tidak sadarkan diri.

    Dan tidak ada norma khusus yang menguraikan apa yang terjadi pada kepemimpinan Gereja Katolik jika seorang paus benar-benar tidak mampu menjalankan tugasnya.

    Hasilnya, meskipun Paus Fransiskus masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena infeksi paru-paru yang kompleks, ia masih seorang Paus dan memegang kendali penuh.

    Namun, perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit menimbulkan pertanyaan yang jelas tentang apa yang terjadi jika ia kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama, atau apakah ia akan mengikuti jejak Paus Benediktus XVI dan mengundurkan diri jika ia tidak mampu memimpin.

    Usia dan penyakitnya yang berkepanjangan telah membangkitkan kembali minat tentang bagaimana kekuasaan kepausan dijalankan di Tahta Suci, bagaimana kekuasaan itu dialihkan dan dalam keadaan apa.

    Dan hal itu menunjukkan celah legislatif yang saat ini ada dalam apa yang harus dilakukan jika seorang paus sakit parah sehingga ia tidak dapat memerintah.

    Dikutip dari Time, Paus Fransiskus mungkin yang bertanggung jawab, tetapi ia sudah mendelegasikan pengelolaan Vatikan dan gereja sehari-hari kepada sebuah tim pejabat yang beroperasi baik ia berada di Istana Apostolik atau tidak, dan baik ia sadar atau tidak.

    Hukum kanon memang memiliki ketentuan mengenai kapan seorang uskup jatuh sakit dan tidak dapat menjalankan keuskupannya, tetapi tidak ada ketentuan untuk seorang paus.

    Kanon 412 menyatakan bahwa keuskupan dapat dinyatakan “terhambat” jika uskupnya — karena “ditawan, dibuang, diasingkan, atau tidak mampu” — tidak dapat memenuhi fungsi pastoralnya.

    Dalam kasus seperti itu, pengelolaan keuskupan sehari-hari dialihkan ke uskup pembantu, vikaris jenderal, atau orang lain.

    Meskipun Fransiskus adalah uskup Roma, tidak ada ketentuan eksplisit yang berlaku bagi Paus jika ia juga menjadi “terhalang”.

    Kanon 335 menyatakan secara sederhana bahwa ketika Tahta Suci “kosong atau sepenuhnya terhalang”, tidak ada yang dapat diubah dalam tata kelola gereja.

    Namun, tidak disebutkan apa artinya bagi Tahta Suci untuk “sepenuhnya terhalang” atau ketentuan apa yang mungkin berlaku jika memang demikian.

    Pada tahun 2021, sekelompok ahli hukum kanon mulai mengusulkan norma-norma untuk mengisi kesenjangan legislatif tersebut.

    Mereka membuat inisiatif pengumpulan dana kanonik untuk menyusun hukum gereja baru yang mengatur jabatan paus yang sudah pensiun serta norma-norma yang akan diterapkan ketika paus tidak dapat memerintah, baik untuk sementara maupun selamanya.

    Norma yang diusulkan menjelaskan bahwa, dengan kemajuan medis, sangat mungkin suatu saat nanti seorang paus akan hidup tetapi tidak dapat memerintah.

    Norma ini menyatakan bahwa gereja harus menyediakan deklarasi “tahta yang sepenuhnya terhalang” dan pengalihan kekuasaan demi kesatuannya sendiri.

    Berdasarkan norma yang diusulkan, tata kelola gereja universal akan diserahkan kepada Dewan Kardinal.

    Jika terjadi hambatan sementara, mereka akan menunjuk sebuah komisi untuk mengatur, dengan pemeriksaan medis berkala setiap enam bulan untuk menentukan status paus.

    “Pada awalnya, kelompok promotor dituduh secara tidak bijaksana memilih topik yang terlalu sensitif dan kontroversial,” kata salah satu koordinator, pengacara kanon Geraldina Boni.

    Namun kemudian, “terbentuklah konsensus yang luas,” katanya kepada The Associated Press.

    Bahkan pengacara kanon Fransiskus sendiri, Kardinal Gianfranco Ghirlanda, mengakui beberapa jenis norma diperlukan jika Paus “tidak dapat disembuhkan, dan tidak dapat dipulihkan lagi, kehilangan kesadaran atau kemampuan untuk melakukan tindakan manusia”.

    “Masalahnya adalah, siapa yang menyatakan bahwa Paus berada dalam situasi di mana ia tidak dapat memerintah?” ungkapnya kepada harian Italia Il Giornale pada tahun 2022.

    Ghirlanda sebagian besar mendukung gagasan inisiatif penggalangan dana tersebut, dengan mengusulkan pembentukan komite yang terdiri dari para ahli medis untuk menentukan apakah kondisi Paus tidak dapat disembuhkan.

    Jika mereka mengonfirmasi hal itu, para kardinal yang bermarkas di Roma akan dipanggil untuk menyatakan bahwa Paus tidak dapat memerintah, yang akan memicu konklaf. (*)