Negara: Israel

  • Militan Jihad Islam Gelar Parade di Gaza, Pamerkan Roket hingga Drone

    Militan Jihad Islam Gelar Parade di Gaza, Pamerkan Roket hingga Drone

    Gaza City

    Militan Jihad Islam menggelar parade di jalanan Gaza City untuk memperingati 36 tahun berdirinya militan tersebut. Para anggota militan Jihad Islam tampak menenteng senjata dan memamerkan rentetan roket dan drone dalam parade itu.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (5/10/2023), militan Jihad Islam di wilayah Jalur Gaza yang diblokade telah terlibat konfrontasi berdarah dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

    Konflik terbaru terjadi pada Mei lalu, ketika pertempuran lintas perbatasan selama lima hari menewaskan 34 warga Palestina dan satu warga Israel.

    Terdapat enam komandan kelompok militan Jihad Islam di antara warga Palestina yang tewas itu.

    Dalam parade yang digelar pada Rabu (4/10) waktu setempat itu, menurut seorang pejabat Jihad Islam yang tidak disebut namanya, sekitar 4.500 anggota Brigade Al-Quds — sayap bersenjata militan Palestina itu — ikut berpartisipasi.

    Parade ini memamerkan roket-roket produksi domestik yang ditempatkan di atas truk-truk yang diselimuti kain kamuflase warna hijau. Sejumlah rudal dan tiga jenis drone juga dipamerkan dalam parade di jalanan Gaza City tersebut.

    “Rudal Buraq terbaru memiliki jangkauan 85 kilometer, dan rudal Badr 3 yang ditingkatkan memiliki hulu ledak eksplosif seberat 400 kilogram,” sebut juru bicara Brigade Al-Quds.

    Anggota militan Jihad Islam berbaris dalam parade di Gaza City Foto: AFP/MAHMUD HAMS

    Saksikan juga ‘Kala Kelompok Jihad Palestina Gelar Pawai di Jalur Gaza’:

  • Mimpi Apa Bocah Saudi Satu Ini, Minta Mercy ke MBS Langsung Dipenuhi

    Mimpi Apa Bocah Saudi Satu Ini, Minta Mercy ke MBS Langsung Dipenuhi

    Jakarta

    Seorang anak di Arab Saudi mendadak jadi viral. Bocah laki-laki tersebut mendapat hadiah mobil mewah, yakni Mercedes Benz (Mercy), dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

    Siapa sosok anak laki-laki itu? Dilansir media lokal India, News18 dan media lokal Pakistan, SamaaTV, Senin (2/10/2023), bocah tersebut adalah satu dari kerumunan massa yang Kota Tabuk, yang antusias dengan kunjungan kerja Pangeran MBS. Bocah tersebut bersama warga lainnya menunggu untuk melihat Pangeran MBS, dan hendak mengucapkan selamat tinggal kepada Pangeran MBS di akhir kunjungannya di kota bagian barat laut Saudi ini.

    Sebuah video yang viral di internet menunjukkan momen tak biasa ketika seorang bocah Arab Saudi meminta mobil Mercy ke Pangeran MBS. Dalam video yang viral di media sosial, MBS terlihat berjalan keluar dari sebuah gedung dengan ditemani rombongannya.

    Di tengah kerumunan orang itu, ada seorang pria yang mendekati MBS sembari menggendong seorang bocah laki-laki ini, yang diduga anaknya. Keduanya dengan hangat menyambut MBS dan terjadilah interaksi antara bocah laki-laki itu dengan MBS, di mana permintaan tidak biasa dilontarkan oleh bocah itu.

    Terdengar secara samar-samar dalam video yang viral bahwa bocah laki-laki itu mengatakan ‘Saya ingin sebuah Mercedes’ kepada MBS, sembari tangannya menunjuk mobil yang menunggu di dekat mereka. Disebutkan bahwa MBS menanggapi bocah itu dengan mengatakan, ‘Kamu mau sebuah Mercedes?’.

    Bocah itu kemudian tampak menganggukkan kepala penuh semangat. MBS membalas permintaan itu dengan senyuman dan menyentuh ujung hidungnya di anak dengan jarinya, pertanda setuju atas permintaan bocah tersebut.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

    Lihat juga Video: Pernyataan Pangeran MBS Sebut Arab Saudi Makin Dekat dengan Israel

  • Mengemuka Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina

    Mengemuka Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina

    Tel Aviv

    Skandal seks antara sipir wanita di penjara Israel dengan pria Palestina yang menjadi tahanan mencuat. Kabar tersebut pun bikin geger publik Israel.

    Dilansir BBC, Senin (2/10/2023), terungkapnya skandal itu membuat pemerintah Israel melarang tentara wanita bertugas sebagai sipir berkeamanan tinggi. Media lokal Israel melaporkan seorang tentara wanita Israel mengaku telah melakukan berhubungan intim dengan seorang pria Palestina yang ditahan.

    Pria itu ditahan oleh pihak Israel karena terlibat serangan mematikan terhadap warga sipil Israel. Hubungan intim itu diduga terjadi saat tentara wanita Israel tersebut ditugaskan menjaga penjara dengan keamanan ketat.

    Tentara wanita Israel, yang tidak diungkap identitasnya tersebut, sedang menjalani wajib militer (wamil) saat peristiwa itu terjadi. Sebagai informasi, wajib militer memang diwajibkan untuk sebagian besar warga negara Israel.

    Wanita Israel harus menjalani wamil setidaknya selama 2 tahun. Sementara, pria Israel harus menjalani wamil selama 32 bulan.

    Otoritas Israel juga tidak mengungkap siapa tahanan Palestina yang terlibat skandal seks dengan sipir wanita itu. Namun, Israel menyebut tahanan itu sedang menjalani masa hukuman penjara seumur hidup.

    Pengadilan Israel, yang menyidangkan kasus tersebut memerintahkan agar informasi detail lainnya, termasuk lokasi penjara yang menjadi lokasi kejadian tidak diungkapkan ke publik. Media lokal Israel juga menyebut wanita itu mengklaim ada empat tentara wanita lain yang memiliki hubungan intim dengan tahanan Palestina yang sama.

  • Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Viral! Bocah Arab Saudi Minta Mercedes Langsung Dipenuhi MBS

    Riyadh

    Sebuah video yang viral di internet menunjukkan momen tak biasa ketika seorang bocah Arab Saudi meminta mobil merek Mercedes kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Yang semakin membuat heboh internet, MBS langsung mengabulkan permintaan bocah tersebut.

    Seperti dilansir media lokal India, News18 dan media lokal Pakistan, SamaaTV, Senin (2/10/2023), video viral itu direkam ketika MBS melakukan kunjungan ke Tabuk, sebuah kota di wilayah Saudi bagian barat laut. Banyak pengguna media sosial yang menonton dan memberikan komentar terhadap video viral itu.

    Dalam video yang viral di media sosial, MBS terlihat berjalan keluar dari sebuah gedung dengan ditemani rombongannya. Kerumunan orang tampak tidak sabar menunggu di luar gedung untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Putra Mahkota Saudi yang menuntaskan kunjungannya.

    Di tengah kerumunan orang itu, ada seorang pria yang mendekati MBS sembari menggendong seorang bocah laki-laki, yang diduga anaknya. Keduanya dengan hangat menyambut MBS dan terjadilah interaksi antara bocah laki-laki itu dengan MBS, di mana permintaan tidak biasa dilontarkan oleh bocah itu.

    Terdengar secara samar-samar dalam video yang viral bahwa bocah laki-laki itu mengatakan ‘Saya ingin sebuah Mercedes’ kepada MBS, sembari tangannya menunjuk mobil yang menunggu di dekat mereka. Disebutkan bahwa MBS menanggapi bocah itu dengan mengatakan: “Kamu mau sebuah Mercedes?”

    Bocah itu kemudian tampak menganggukkan kepala penuh semangat, dan MBS dengan senyuman hangat melakukan gerakan menyentuh ujung hidungnya — simbol yang menandakan persetujuan atas permintaan bocah tersebut.

    MBS kemudian menginstruksikan salah satu ajudannya untuk mencatat alamat bocah laki-laki itu.

    Lihat juga Video ‘Pernyataan Pangeran MBS Sebut Arab Saudi Makin Dekat dengan Israel’:

  • Geger Sipir Penjara Israel Berhubungan Seks dengan Tahanan Palestina

    Geger Sipir Penjara Israel Berhubungan Seks dengan Tahanan Palestina

    Tel Aviv

    Otoritas Israel kini melarang tentara wanita bertugas menjadi sipir atau penjaga penjara berkeamanan tinggi. Larangan ini diumumkan setelah terjadi skandal mengejutkan, di mana sipir wanita diduga berhubungan seks dengan seorang tahanan Palestina.

    Seperti dilansir BBC, Senin (2/10/2023), media lokal Israel melaporkan bahwa seorang tentara wanita Israel, yang ditugaskan menjaga penjara dengan keamanan ketat, mengakui telah melakukan hubungan intim secara fisik dengan seorang pria Palestina yang ditahan terkait serangan mematikan terhadap warga sipil Israel.

    Tentara wanita Israel, yang tidak disebut identitasnya, sedang menjalani wajib militer (wamil) yang diwajibkan untuk sebagian besar warga negara Israel. Diketahui bahwa wanita Israel harus menjalani wamil setidaknya selama dua tahun, sedangkan pria Israel harus menjalani wamil selama 32 bulan.

    Nama tahanan Palestina yang terlibat skandal itu juga tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan bahwa tahanan itu sedang menjalani masa hukuman penjara seumur hidup.

    Pengadilan Israel yang menyidangkan kasus tersebut memerintahkan agar informasi detail lainnya, termasuk lokasi penjara yang menjadi lokasi kejadian, tidak diungkapkan ke publik.

    Laporan media lokal Israel juga menyebut bahwa selama interogasi dilakukan, tentara wanita itu — yang telah ditangkap — mengklaim empat tentara wanita lainnya juga memiliki hubungan intim dengan tahanan Palestina yang sama.

    Tahanan Palestina itu, menurut Dinas Penjara Israel (IPS), telah dipindahkan dari sel tahanannya ke sel terpisah sebelum menjalani interogasi.

    Lihat juga Video: Jelang Perdamaian Israel-Arab Saudi dan Harapan Era Baru di Timur Tengah

  • 5 Orang Tewas dalam Penembakan di Israel

    5 Orang Tewas dalam Penembakan di Israel

    Jakarta

    Polisi menyebut 5 orang tewas akibat penembakan dalam gelombang kejahatan terhadap minoritas Arab di Israel utara. Korban adalah tiga pria dan dua wanita.

    Dilansir AFP, Kamis (28/9/2023), polisi dalam sebuah pernyataan menyebut Tiga pria dan dua wanita ditembak mati di kota Badui Basmat Tabun, barat laut Nazareth.

    Polisi hanya memberikan sedikit rincian tentang penembakan itu. Sebab, polisi dengan mencari para penyerang.

    Serangan itu terjadi beberapa jam setelah seorang pria di kota terdekat Haifa ditembak mati. Media lokal menyebut korban diidentifikasi sebagai Arab Israel.

    Kematian pada hari Rabu (27/9) waktu setempat ini menjadikan jumlah warga Arab-Israel yang terbunuh sepanjang tahun ini menjadi 188 orang. Hal ini menurut organisasi Inisiatif Abraham yang mempromosikan hidup berdampingan antara orang Arab dan Yahudi.

    “Perdana Menteri harus memecat Menteri Keamanan Publik dan segera menyusun rencana untuk mengatasi kriminalitas di masyarakat Arab. Ini adalah keadaan darurat,” kata organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Warga Arab Israel, keturunan warga Palestina yang tinggal di tanah mereka setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948, berjumlah sekitar 20 persen dari 9,7 juta penduduk negara tersebut.

    Banyak orang di komunitas tersebut mengatakan bahwa mereka didiskriminasi oleh mayoritas Yahudi dan menuduh pemerintah Israel gagal menyelidiki kekerasan dengan baik.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bulan ini bahwa Israel terlibat dalam ‘perang nyata melawan kejahatan parah di sektor Arab’.

    Kekerasan yang tidak membedakan laki-laki dan perempuan, muda dan tua, warga negara biasa dan pejabat terpilih, calon atau ketua dewan, katanya.

    (lir/lir)

  • Mahmoud Abbas Bicara di Sidang PBB, Singgung Hak-hak Rakyat Pelestina

    Mahmoud Abbas Bicara di Sidang PBB, Singgung Hak-hak Rakyat Pelestina

    Jakarta

    Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas berbicara di Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), New York. Menurut Abbas, kedamaian di Timur Tengah tak akan terjadi tanpa rakyat Palestina mendapatkan hak-haknya.

    Dilansir dari AFP, Abbas icara di Majelis Umum PBB pada Kemis (22/9/2023), seiring dengan semakin dekatnya hubungan Arab Saudi dengan Israel.

    “Mereka yang berpikir bahwa perdamaian dapat terwujud di Timur Tengah tanpa rakyat Palestina menikmati hak-hak nasional mereka secara penuh dan sah, adalah keliru,” kata Abbas di Majelis Umum PBB.

    Konferensi PBB “mungkin merupakan kesempatan terakhir untuk menyelamatkan solusi dua negara dan mencegah situasi memburuk lebih serius serta mengancam keamanan dan stabilitas kawasan kita dan seluruh dunia,” kata Abbas.

    Pidatonya disampaikan sehari setelah Netanyahu membahas normalisasi Saudi dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden dan ketika penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengatakan bahwa prosesnya semakin “dekat.”

    Israel dan Amerika Serikat percaya bahwa hubungan Israel dengan Arab Saudi – penjaga dua situs paling suci umat Islam – akan menjadi penentu perubahan di Timur Tengah.

    (aik/aik)

  • Arab Saudi dan Israel Kian Mesra, Iran Sentil Khianati Palestina

    Arab Saudi dan Israel Kian Mesra, Iran Sentil Khianati Palestina

    Jakarta

    Arab Saudi dan Israel tengah berupaya menormalisasi hubungan diplomatiknya. Upaya itu ternyata disentil Iran yang menuduh Saudi mengkhianati Palestina.

    Dilansir AFP, Kamis (21/9/2023), tuduhan itu dilontarkan oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi yang mengharapkan upaya normalisasi Riyadh dan Tel Aviv tidak akan pernah berhasil. Tuduhan Raisi dilontarkan setelah Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga menjabat Perdana Menteri (PM) Saudi, menyebut hubungan negaranya dengan Israel ‘semakin hari semakin dekat’.

    “Inisiasi hubungan antara rezim Zionis dan negara mana pun di kawasan, jika bertujuan untuk memberikan keamanan bagi rezim Zionis, tentu tidak akan berhasil,” cetus Raisi dalam konferensi pers di sela-sela menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

    “Kami meyakini bahwa hubungan antara negara-negara kawasan dan rezim Zionis akan menjadi tikaman dari belakang bagi rakyat Palestina dan perjuangan Palestina,” tegasnya.

    Saudi dan Israel diketahui terikat satu sama lain karena permusuhan mereka terhadap Iran, meskipun Riyadh telah berupaya meredakan ketegangan dengan Teheran melalui kesepakatan normalisasi hubungan yang dimediasi oleh China beberapa bulan lalu.

    MBS dalam wawancara dengan media terkemuka AS, Fox News, menyebut pembicaraan yang dimediasi oleh Washington sedang bergerak menuju normalisasi antara negaranya dengan Israel. Pernyataan terbaru MBS ini membantah laporan media yang menyebut proses itu ditangguhkan.

    “Setiap hari kami semakin dekat,” sebut MBS merujuk pada hubungan Saudi dan Israel.

  • Komitmen Biden dan Netanyahu Menuju Normalisasi Israel-Saudi

    Komitmen Biden dan Netanyahu Menuju Normalisasi Israel-Saudi

    New York

    Bertemu untuk pertama kalinya sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali berkuasa pada Desember lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengisyaratkan keinginan untuk meredakan ketegangan dalam hubungan mereka. Namun, Biden juga menegaskan bahwa ia bertekad untuk mendiskusikan perbedaan-perbedaan antar kedua negara.

    Hal ini termasuk penolakan Biden terhadap rencana perombakan peradilan yang kontroversial dari pemerintah sayap kanan Netanyahu serta keprihatinannya terhadap garis keras Israel terhadap Palestina.

    “Saya harap kita dapat menyelesaikan beberapa hal hari ini,” kata Biden pada awal pembicaraan sambil duduk berdampingan dengan Netanyahu di sebuah ballroom hotel di New York.

    Sebuah pernyataan dikeluarkan Gedung Putih setelah pertemuan tersebut mengatakan bahwa Biden “menegaskan kembali keprihatinannya tentang perubahan mendasar pada sistem demokrasi Israel, jika tidak ada konsensus yang luas.”

    Biden juga menyerukan “langkah-langkah segera untuk memperbaiki situasi keamanan dan ekonomi, mempertahankan kelangsungan solusi dua negara, dan mempromosikan perdamaian yang adil dan langgeng antara Israel dan Palestina,” demikian pernyataan tersebut.

    Alih-alih melakukan pertemuan di Gedung Putih, tempat yang bergengsi serta lebih disukai Netanyahu, kedua pemimpin tersebut akhirnya mengatur pembicaraan mereka ketika keduanya menghadiri sidang tahunan Majelis Umum PBB. Biden mengundang Netanyahu untuk mengunjungi Washington sebelum akhir tahun.

    Biden bicara soal Iran dan Palestina

    Namun, isu terbesar dalam agenda tersebut adalah dorongan yang dipimpin oleh AS untuk menjalin hubungan diplomatik antara musuh lama Israel dan Arab Saudi, menjadi inti dari negosiasi kompleks yang lebih luas serta melibatkan jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diminta oleh Riyadh serta konsesi Israel kepada Palestina.

    “Saya pikir di bawah kepemimpinan Anda, Bapak Presiden, kita dapat menjalin perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” kata Netanyahu.

    Dia mengatakan “perdamaian seperti itu akan sangat membantu untuk memajukan akhir konflik Arab-Israel, mencapai rekonsiliasi antara dunia Islam dan negara Yahudi, serta memajukan perdamaian sejati antara Israel dan Palestina.”

    Netanyahu mengatakan bahwa mereka dapat bekerja sama untuk membuat sejarah.

    “Bersama-sama,” Biden mengulangi, mengisyaratkan komitmennya terhadap upaya normalisasi, yang menurutnya tidak terpikirkan beberapa tahun yang lalu.

    Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan kepada para wartawan setelah pertemuan tersebut bahwa sudah dipahami ada beberapa konsesi kepada Palestina yang harus menjadi bagian dari kesepakatan apa pun, tetapi tidak mengatakan apa saja konsesi tersebut.

    “Masih ada jalan yang harus dilalui sebelum kita sampai di sana,” kata pejabat itu.

    Biden dan Netanyahu menghabiskan beberapa waktu untuk bertemu empat mata tanpa didampingi oleh penasihat, tambah pejabat tersebut.

    Pembicaraan dengan Netanyahu dipandang sebagai kesempatan bagi Biden untuk memberikan pengarahan kepadanya dan mencoba melihat seberapa jauh Israel akan bersedia melakukan apa yang telah disebut sebagai penawaran besar yang potensial dapat membentuk kembali geopolitik di Timur Tengah.

    Pemerintah Netanyahu telah menunjukkan sedikit kesediaan untuk memberikan konsesi besar kepada Palestina, yang dapat menyulitkan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk menyetujui normalisasi.

    David Makovsky, seorang pengamat Timur Tengah yang telah lama berkecimpung di Washington Institute for Near East Policy, mencatat dalam sebuah posting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa pertemuan tersebut terjadi “265 hari setelah Netanyahu menjabat, jeda waktu terpanjang sejak tahun 1964.”

    “Potensi kesepakatan Saudi yang sangat besar membuat Biden dan Netanyahu tidak memiliki banyak pilihan selain bertemu meskipun ada perbedaan,” katanya.

    bh/ha (Reuters)

    (nvc/nvc)

  • Israel Tembak Mati Pria Palestina dalam Operasi di Tepi Barat

    Israel Tembak Mati Pria Palestina dalam Operasi di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Tentara Israel menembak seorang pria Palestina hingga tewas dalam operasi militer terbaru di kota Nablus, Tepi Barat. Pria Palestina yang tewas itu disebut merupakan anggota kelompok milisi Jihad Islam.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/5/2023), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan penembakan itu terjadi saat operasi militer Israel berlangsung di Nablus pada Senin (15/5) dini hari waktu setempat. Nablus diketahui merupakan area rawan konflik di mana sering terjadi penggerebekan dan bentrokan berdarah.

    Kelompok Jihad Islam, dalam pernyataannya, mengklaim pria yang tewas sebagai anggota mereka. Pria Palestina itu diidentifikasi sebagai Saleh Sabra yang berusia 22 tahun.

    Secara terpisah, militer Israel menyebut sejumlah tersangka melemparkan batu dan peledak, serta melepas tembakan, ke arah tentaranya yang ada di Nablus. Sebagai respons, sebut militer Israel, tentaranya melepas tembakan ke arah para tersangka.

    “Satu tembakan teridentifikasi mengenai target,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Ditambahkan oleh militer Israel bahwa tentaranya berada di Nablus untuk mempersiapkan kemungkinan penghancuran rumah seorang warga Palestina yang diduga membunuh dua pria kakak-beradik dari permukiman Yahudi dekat desa Huwara pada 26 Februari lalu.

    Serangan itu memicu amukan para pemukim Yahudi di Huwara, di mana seorang pria Palestina terbunuh dan mobil serta rumah dibakar saat orang-orang ada di dalamnya.