Negara: Israel

  • Israel Tangkap Petinggi Hamas, Pertempuran Berlanjut

    Israel Tangkap Petinggi Hamas, Pertempuran Berlanjut

    Jakarta

    Militer Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa unit komando elit Angkatan Laut Shayetet 13 telah menangkap seorang petinggi kelompok Hamas. Hal ini disampaikan pada Minggu (8/10) waktu setempat seiring pertempuran di Israel selatan berlanjut, lebih dari 40 jam setelah serangan besar-besaran Hamas ke Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    IDF mengatakan wakil komandan divisi selatan angkatan laut Hamas, Muhammad Abu Ghali, telah ditangkap oleh Shayetet 13.

    “Tersangka ditahan dan saat ini sedang diinterogasi oleh badan pertahanan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip media The Times of Israel, Senin (9/10/2023).

    Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang bagaimana Abu Ghali ditangkap.

    Abu Ghali tampaknya adalah anggota paling senior Hamas yang ditangkap oleh Israel selama pertempuran yang sedang berlangsung saat ini.

    Angkatan laut Hamas telah berusaha melancarkan beberapa serangan selama pertempuran yang sedang berlangsung, dengan mengirim para petempurnya melalui laut untuk menyusup ke Israel. Angkatan Laut Israel mengatakan mereka telah membunuh puluhan petempur Hamas dalam upaya melakukan serangan dari laut.

    IDF mengatakan pada Minggu malam, bahwa mereka masih memerangi Hamas di wilayah-wilayah Israel, 40 jam setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kelompok Hamas pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.

  • Hamas Sandera 100 Warga-Tentara Israel di Gaza

    Hamas Sandera 100 Warga-Tentara Israel di Gaza

    Gaza City

    Militan Hamas mengklaim pihaknya saat ini menyandera lebih dari 100 warga dan tentara Israel di wilayah Jalur Gaza. Hamas juga menyebut ada beberapa perwira tinggi militer di Israel di antara orang-orang yang mereka sandera.

    Seperti dilansir CNN dan Press TV, Senin (9/10/2023), wakil kepala biro politik Hamas Mousa Abu Marzouk dalam wawancara dengan outlet berita Arab al-Ghad TV mengatakan bahwa jumlah warga Israel yang kini disandera ‘belum dihitung namun jumlahnya lebih dari 100 orang’.

    Saat ditanya lebih lanjut soal apakah tentara Israel berada di antara para sandera itu, Marzouk menjawab: “Ada beberapa perwira tinggi.”

    Secara terpisah, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, seperti dilansir Press TV, mengklaim para petempurnya berhasil menangkap sekelompok tentara Israel ketika serangan skala besar Hamas terus berlanjut melawan Israel. Tentara-tentara Israel itu lantas dibawa ke Gaza.

    Ubaida tidak menyebut lebih lanjut jumlah tentara Israel yang kini disandera Hamas, namun dia menyatakan jumlahnya lebih tinggi daripada jumlah yang diyakini Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Diketahui bahwa Netanyahu sebelumnya mengklaim tidak lebih dari ‘lusinan’ warga Israel disandera oleh Hamas.

    “Hari ini, Anda berbicara soal lusinan tahanan dan kami meyakinkan Anda, Netanyahu, bahwa tahanan dari pihak Anda jauh lebih banyak dari jumlah ini, dan Anda harus memantau tentara Anda dengan baik,” tegas Ubaida.

    Militan Jihad Islam, yang juga bermarkas di Jalur Gaza, mengklaim secara terpisah bahwa para petempurnya kini menyandera sebanyak 30 warga Israel di Gaza. Ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala, seperti dilansir Reuters, menegaskan sandera Israel tidak akan dipulangkan ‘hingga semua tahanan kami dibebaskan’ — dia merujuk pada ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

  • Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Iran mengajak seluruh negara Muslim untuk bergandengan tangan membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Hossein Amir-Abdollahian melontarkan pernyataan tersebut dalam panggilan telepon pada Minggu (8/10) malam waktu setempat dengan menteri luar negeri sementara Taliban, Amir Khan Muttaqi.

    Kedua belah pihak membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza, termasuk Operasi Al-Aqsa yang sedang berlangsung, yang merupakan operasi militer terbesar oleh Hamas melawan Israel.

    Gerakan perlawanan Hamas melancarkan operasi skala besar pada hari Sabtu (7/10) pagi lalu, dengan meluncurkan ribuan roket sebagai tanggapan atas penodaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan Israel dan meningkatnya kekerasan para pemukim.

    Dilansir media Press TV, Senin (9/10/2023), selama panggilan telepon mereka, Amir-Abdollahian dan Amir Khan Muttaqi membahas perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan negara mereka dan seringnya pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para pemukim Israel.

    Amir-Abdollahian menekankan bahwa semua negara Muslim harus bersatu dalam membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Sementara Mottaqi mengatakan Kementerian Luar Negeri Taliban terus mencermati perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan telah mengeluarkan pernyataan tegas untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk Israel.

  • Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah, serta seorang pejabat Iran yang dikutip WSJ, strategi Garda Revolusi Iran yang lebih luas melibatkan penciptaan ancaman multi-fornt, yang bertujuan untuk mengepung Israel dari berbagai arah.

    Ancaman ini melibatkan Hizbullah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di bagian utara, serta militan Jihad Islam dan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

    Serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran perbatasan terbesar sejak Perang Yom Kippur tahun 1973 silam.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada akhir pekan, menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya. Laporan media-media Israel, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.

    Sementara para pejabat Gaza melaporkan sedikitnya 400 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu (7/10) waktu setempat. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.

    Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan dukungan Teheran untuk hak warga Palestina dalam membela diri dan menuduh Israel sebagai ancaman bagi kawasan tersebut.

    “Iran mendukung pembelaan diri yang sah oleh bangsa Palestina. Rezim Zionis (Israel-red) dan pendukungnya bertanggung jawab telah membahayakan keamanan negara-negara di kawasan, dan mereka harus bertanggung jawab dalam hal ini,” sebut Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (8/10)

    (nvc/ita)

  • Ribuan Roket Hamas Hantam Israel, 22 Orang Tewas-300 Luka-luka

    Ribuan Roket Hamas Hantam Israel, 22 Orang Tewas-300 Luka-luka

    Jakarta

    Kelompok Hamas menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel. Para milisi Hamas juga berhasil menyusup ke wilayah Israel dan melancarkan serangan. Layanan darurat Magen David Adom mengatakan setidaknya 22 orang telah tewas sejak dimulainya serangan besar-besaran Hamas itu.

    Sekitar 300 warga Israel lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, menurut laporan media Israel, The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).

    Sel-sel kelompok Hamas dari Gaza dilaporkan telah menyusup ke sejumlah komunitas di bagian selatan Israel. Serangan Hamas ini dimulai sejak pukul 06.30 hari Sabtu (7/10) waktu setempat.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan pernyataan publik pertamanya mengenai serangan roket besar-besaran yang dilakukan kelompok Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa negara tersebut sedang berperang.

    “Warga Israel, kita sedang berperang,” katanya. “Dan kita akan menang,” ujar Netanyahu, dikutip media The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).

    “Musuh akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya,” kata pemimpin negeri Yahudi itu, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai hal ini, sekitar lima jam sejak dimulainya rentetan serangan roket ke Israel oleh kelompok Hamas yang berbasis di Jalur Gaza.

    Sebelumnya, Hamas menyatakan bahwa lebih dari 5.000 roket telah ditembakkan ke Israel sejak pagi tadi dari Jalur Gaza.

  • Militer Israel Mulai Operasi Skala Besar Perangi Hamas!

    Militer Israel Mulai Operasi Skala Besar Perangi Hamas!

    Tel Aviv

    Pasukan pertahanan Israel mengumumkan memulai operasi skala besar memerangi Hamas. Hal ini merespons serangan Hamas kepada warga sipil Israel.

    “IDF (pasukan pertahanan Isreal) memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pagi ini,” cuit akun X (dahulu bernama Twitter) Israel Defense Force @IDF, Sabtu (7/10/2023).

    Militer Israel akan memerangi militan Hamas. Mereka berjanji akan menyerang para militan yang memasuki Israel melalui darat, laut, dan udara.

    “Itu adalah serangan darat gabungan yang terjadi melalui paralayang, melalui laut dan darat,” kata juru bicara militer Richard Hecht kepada wartawan dilansir dari AFP.

    “Saat ini kami sedang berperang. Kami bertempur di lokasi tertentu di sekitar Jalur Gaza… pasukan kami sekarang bertempur di lapangan,” tambahnya.

    Hecht membenarkan adanya korban jiwa namun tidak menjelaskan secara rinci. Ribuan pasukan cadangan militer akan dikerahkan ke Gaza.

    “Kami mengamati semua arena… kami memahami ini adalah sesuatu yang besar,” kata Hecht.

    Lihat juga Video: Jelang Perdamaian Israel-Arab Saudi dan Harapan Era Baru di Timur Tengah

    (isa/hri)

  • Ribuan Roket Hantam Israel, Netanyahu Umumkan Perang Lawan Hamas!

    Ribuan Roket Hantam Israel, Netanyahu Umumkan Perang Lawan Hamas!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberikan pernyataan publik pertamanya mengenai serangan roket besar-besaran yang dilakukan kelompok Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa negara tersebut sedang berperang.

    “Warga Israel, kita sedang berperang,” katanya. “Dan kita akan menang,” ujar Netanyahu, dikutip media The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).

    “Musuh akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya,” kata pemimpin negeri Yahudi itu, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai hal ini, sekitar lima jam sejak dimulainya rentetan serangan roket ke Israel oleh kelompok Hamas yang berbasis di Jalur Gaza.

    Ada laporan mengenai sejumlah orang tewas dan hampir 300 orang terluka ketika para anggota Hamas menyusup ke sejumlah kota di selatan Israel dan ribuan roket ditembakkan ke pusat dan selatan negara itu.

    Juru bicara utama Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan Israel “dalam keadaan perang” menyusul serangan mendadak Hamas tersebut.

    “IDF telah menyatakan keadaan perang. Kita berada dalam keadaan perang,” kata Hagari dalam pernyataan video langsung.

    “Lebih dari 2.000 roket telah ditembakkan. Para militan menyusup, dan beberapa masih berada di Israel,” ujarnya.

    Lihat juga Video: Jelang Perdamaian Israel-Arab Saudi dan Harapan Era Baru di Timur Tengah

  • Balas Serangan Roket Hamas, Israel Bombardir Gaza

    Balas Serangan Roket Hamas, Israel Bombardir Gaza

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan setidaknya dua serangan udara di Jalur Gaza pada hari Sabtu (7/12). Ini dilakukan setelah rentetan roket ditembakkan dari wilayah Palestina tersebut ke Israel.

    Lebih dari 5.000 roket telah ditembakkan sejak pagi tadi pada hari Sabtu dari Jalur Gaza, kata sayap bersenjata Hamas yang mengendalikan Gaza yang diblokade Israel tersebut. Petugas medis mengatakan serangan roket tersebut menewaskan sedikitnya satu warga Israel, yakni seorang wanita berusia 60-an tahun.

    “Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata kelompok Hamas.

    “Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket,” imbuh kelompok tersebut.

    Usai rentetan serangan roket itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa kelompok Hamas telah melancarkan “perang” melawan Israel.

    “Hamas telah membuat kesalahan besar pagi ini dan melancarkan perang melawan Negara Israel,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).

    “Pasukan IDF (tentara Israel) berperang melawan musuh di setiap lokasi,” imbuhnya.

  • Ribuan Roket Hamas Hantam Israel, 22 Orang Tewas-300 Luka-luka

    Rentetan Roket dari Gaza Hantam Israel, 1 Orang Tewas-Belasan Luka

    Jakarta

    Rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10), menewaskan sedikitnya satu orang.

    Roket-roket meluncur melintasi langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari beberapa lokasi di Gaza pada pukul 06:30 waktu setempat, lapor jurnalis AFP, Sabtu (7/10/2023).

    Militer Israel membunyikan sirene di seluruh wilayah selatan dan tengah negara itu, serta menyerukan masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom.

    Seorang jurnalis AFP di Yerusalem melihat sejumlah roket dicegat, beberapa saat setelah sirene berbunyi di seluruh kota itu.

    Sayap bersenjata kelompok Palestina, Hamas mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan tersebut. Kelompok itu mengklaim telah meluncurkan lebih dari 5.000 roket sejak pagi.

    “Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata kelompok itu.

    “Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket,” imbuh kelompok tersebut.

    Seorang wanita berusia 60-an tahun tewas akibat serangan roket di Israel tersebut, kata layanan darurat Magen David Adom. Lima belas orang lainnya terluka, dua di antaranya terluka parah.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perdana menteri akan segera mengadakan pertemuan dengan para kepala keamanan mengenai serangan roket tersebut.

    Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di sejak 2007 setelah Hamas mengambil alih kekuasaan. Sejak saat itu, Hamas dan Israel telah terlibat dalam beberapa perang yang menghancurkan.

  • Panas! 5.000 Roket Ditembakkan dari Gaza ke Israel

    Panas! 5.000 Roket Ditembakkan dari Gaza ke Israel

    Jakarta

    Lebih dari 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10). Hal ini disampaikan sayap bersenjata Hamas, yang menyatakan bahwa mereka telah memulai “Operasi Al-Aqsa”.

    “Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir,” kata kelompok itu, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).

    “Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket,” imbuhnya.

    Seorang jurnalis AFP di Gaza melaporkan suara sirene peringatan akan adanya serangan meraung-raung di Israel.

    Tembakan roket diluncurkan dari beberapa lokasi di Gaza mulai pukul 06:30 waktu setempat, lapor jurnalis AFP.

    Militer Israel membunyikan sirene di seluruh wilayah selatan dan tengah negara itu selama lebih dari satu jam, dan menyerukan masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom.

    Militer juga mengatakan sejumlah militan telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

    Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan terhadap Gaza sejak tahun 2007, setelah kelompok Hamas mengambil alih kekuasaan.

    Sejak saat itu, Hamas dan Israel telah terlibat dalam beberapa perang yang menghancurkan.

    (ita/ita)