Negara: Israel

  • Menko Airlangga Prediksi Ekonomi 2026 Bakal Cerah

    Menko Airlangga Prediksi Ekonomi 2026 Bakal Cerah

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tahun 2025 sebagai whirlwind year atau tahun penuh putaran gejolak.  Menurut dia, rangkaian krisis global saling bertumpuk dan menciptakan tekanan besar bagi ekonomi dunia.

    Perang tarif antara negara besar, konflik Israel–Iran, krisis berkepanjangan di Gaza, serta perang Rusia–Ukraina menjadi penyebab utama tingginya ketidakpastian.

    “Tahun 2025 ini adalah tahun kita sebut whirlwind year. Kita lihat di tahun penuh ketidakpastian ini kita sebut juga sebagai headwind. Berbagai gejolak terutama di tahun ini adalah gejolak akibat perang tarif, kemudian Perang Israel dengan Iran, Gaza belum selesai, kemudian juga Ukraina belum selesai,” ujar Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional KADIN, di Park Hyatt, Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Namun, di tengah tekanan tersebut, Indonesia dinilai mampu menjaga daya tahan ekonomi. Stabilitas makro terjaga, konsumsi tetap positif, dan nilai tukar relatif lebih stabil dibandingkan banyak negara emerging lainnya. 

    Airlangga menegaskan bahwa fundamental ekonomi RI cukup kuat untuk menghadapi gejolak global yang masih belum menunjukkan tanda mereda.

    “Kita melihat ekonomi sebetulnya sudah kita restart dengan di kuartal ketiga antara lain tingkat suku bunga mulai dipotong dan BI memotong tingkat suku bunga 125 basis point tahun ini dan ini juga mendorong perekonomian sudah mulai di restart,” ujarnya.

     

  • Marah, Warga Israel Desak Presiden Tolak Ampuni Netanyahu

    Marah, Warga Israel Desak Presiden Tolak Ampuni Netanyahu

    Tel Aviv

    Warga Israel menggelar unjuk rasa tak lama setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu meminta pengampunan sepenuhnya dari Presiden Isaac Herzog atas kasus korupsi yang menjeratnya. Para demonstran mendesak Herzog untuk menolak permohonan pengampunan yang diajukan Netanyahu itu.

    Massa yang marah, seperti dilansir Al Jazeera dan TRT World, Senin (1/12/2025), berunjuk rasa di luar rumah Herzog di Tel Aviv pada Minggu (30/11) malam, setelah Netanyahu mengumumkan dirinya meminta permohonan pengampunan dari Presiden Israel, namun tanpa mengakui kesalahan atau mengungkapkan penyesalan.

    Para anggota parlemen Israel dari kubu oposisi, termasuk Naama Lazimi, turut bergabung dengan puluhan aktivis dalam unjuk rasa tersebut. Aksi protes yang digelar di luar kediaman pribadi Herzog itu, memiliki slogan berbunyi “Pengampunan = Republik Pisang”, dengan para demonstran berdiri di belakang tumpukan besar pisang yang di atasnya terdapat poster bertuliskan “Pengampunan” — sindiran untuk permintaan pengampunan itu.

    Para demonstran menuntut Herzog untuk menolak permohonan Netanyahu tersebut. Salah satu demonstran bahkan mengenakan topeng wajah Netanyahu dan memakai baju tahanan warna oranye untuk menyoroti sidang kasus korupsi yang menjeratnya.

    Sejumlah demonstran membawa spanduk yang isinya menyalahkan Netanyahu atas krisis politik Israel, dan meneriakkan “Anda adalah pemimpin; Anda yang bersalah”.

    “Dia meminta agar persidangannya dibatalkan sepenuhnya tanpa bertanggung jawab, tanpa membayar harga untuk bagaimana dia menghancurkan negara ini. Rakyat Israel memahami apa yang dipertaruhkan, dan ini benar-benar menyangkut masa depan negara kita,” ucap aktivis antipemerintah terkemuka di Israel, Shikma Bressler.

    Netanyahu, yang merupakan PM terlama di Israel, telah diadili selama lima tahun terakhir atas tiga kasus korupsi terpisah termasuk tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

    Pengampunan di Israel biasanya hanya diberikan setelah proses hukum selesai dan terdakwa dinyatakan bersalah. Permintaan Netanyahu ini langsung menuai reaksi keras dari kubu oposisi Israel.

    Pemimpin oposisi Yair Lapid menegaskan Netanyahu tidak boleh diampuni tanpa mengaku bersalah, menyatakan penyesalan, dan segera pensiun dari kehidupan politik.

    Politisi oposisi lainnya, Yair Golan, yang mantan wakil kepala militer Israel. menyerukan agar Netanyahu mengundurkan diri dan mendesak Herzog untuk tidak memberikan pengampunan.

    “Hanya orang bersalah yang mencari pengampunan,” tegas Golan.

    Sementara itu, kantor kepresidenan Israel mengonfirmasi telah menerima permohonan Netanyahu tersebut. Disebutkan kantor kepresidenan Israel bahwa permintaan Netanyahu ini merupakan “permintaan luar biasa”.

    “Ini merupakan permintaan luar biasa, yang membawa implikasi signifikan. Setelah menerima semua pendapat yang relevan, presiden akan mempertimbangkan permintaan tersebut secara bertanggung jawab dan tulus,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    JAKARTA – Mesir sedang menjalankan program pelatihan terhadap ratusan calon polisi Palestina. Mereka, nantinya akan ditempatkan dalam pasukan keamanan pascaperang di Gaza.

    Hal itu disampaikan pejabat Palestina kepada AFP yang meminta identitasnya dirahasiakan karena alasan keamanan pada Minggu 30 November.

    Ia menjelaskan, kelompok pertama yang terdiri dari lebih dari 500 calon polisi Palestina telah menjalani pelatihan dalam dua sesi berbeda di Kairo, yakni dimulai Maret selama dua bulan, kemudian lainnya dimulai September 2025. Selanjutnya ratusan calon lainnya akan berdatangan untuk pelatihan.

    Ia mengatakan semua calon polisi Palestina itu berasal dan akan ditempatkan di Jalur Gaza. Terkait sistem pengupahannya atau gaji akan disalurkan Otoritas Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel.

    “Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Kami ingin mengakhiri perang dan agresi secara permanen, dan kami bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan sesama warga negara kami,” kata seorang calon polisi Palestina berusia 26 tahun tanpa disebutkan namanya.

    Ia berharap calon polisi yang dilatih dan ditempatkan menjadi pasukan keamanan di Gaza pascaperang akan “independen, hanya loyal kepada Palestina, dan tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal.”

    Masyarakat Khan Younis di Gaza cari selamat dari serangan Israel yang tidak sedikit menjadikan warga sipil sebagai korban. (UNRWA)

    Pelatihan ini juga menyoroti peran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina dan menekankan pentingnya “melindungi mimpi untuk menciptakan” negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka.

    Seorang pejabat keamanan senior dari Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa Presiden Pelestina, Mahmud Abbas, telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Ziad Hab Al-Reeh untuk berkoordinasi dengan Mesir terkait pelatihan tersebut.

    Dalam perundingan perdamaian yang disponsori Mesir akhir tahun 2024, gerakan-gerakan Palestina — termasuk dua gerakan utama, Hamas dan Fatah pimpinan Abbas — menyetujui sekitar 10.000 calon petugas polisi penjaga Gaza.

    Mesir akan melatih separuh dari mereka, sementara 5.000 lainnya berasal dari kepolisian di Gaza, yang telah berada di bawah kendali Hamas sejak kelompok militan tersebut merebut kekuasaan di sana pada 2007.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan keamanan akan diawasi oleh sebuah komite teknokrat yang disetujui oleh gerakan-gerakan Palestina.

    Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi kepada AFP bahwa langkah-langkah tersebut mendukung “detail mengenai keamanan dan pengelolaan Jalur Gaza” yang telah disepakati selama perundingan.

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada Agustus 2025 juga mengumumkan negaranya berencana melatih 5.000 calon polisi Palestina untuk Gaza.

    Pelatihan calon polisi Palestina juga dibahas dalam rencana perdamaian di Gaza yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump menghasilkan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang rapuh bulan lalu, kemudian disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

    Rencana tersebut secara khusus juga mengizinkan pembentukan pasukan internasional yang akan bertanggung jawab untuk mengamankan wilayah perbatasan dan mendemiliterisasi Gaza.

    Uni Eropa Lirik Pelatihan Calon Polisi Gaza

    Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan, pihaknya juga ingin melatih sekitar 3.000 calon polisi Palestina bakal menjaga Gaza dengan skema yang serupa dengan yang telah dijalankannya di Tepi Barat.

    Uni Eropa diketahui telah membiayai misi pelatihan polisi di Tepi Barat sejak 2006, dengan anggaran sekitar 13 juta euro atau sekitar 15 juta dolar AS.

    Namun, pelatihan yang dilakukan Uni Eropa di wilayah Palestina cenderung tidak memberikan detail yang jelas.

    Dari rangkaian pelatihan calon polisi Palestina untuk menjaga Gaza yang telah dijalankan, seorang pejabat Hamas mempertanyakan tingginya potensi kesepakatan atau keterlibatan Israel.

  • 9.300 Balita di Gaza Terjangkit Malnutrisi Akut Parah

    9.300 Balita di Gaza Terjangkit Malnutrisi Akut Parah

    JAKARTA – UNICEF melaporkan hampir 9.300 anak di bawah usia 5 tahun (balita) di Gaza didiagnosis menderita malnutrisi akut parah pada Oktober 2025.

    “Tingkat malnutrisi yang tinggi terus membahayakan nyawa dan kesejahteraan anak-anak di Jalur Gaza, diperparah dengan datangnya cuaca musim dingin yang mempercepat penyebaran penyakit dan meningkatkan risiko kematian di antara anak-anak yang paling rentan,” kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Sabtu waktu setempat, dikutip dari Andolu. 

    Badan tersebut menyayangkan masih terhambatnya sejumlah besar pasokan musim dingin di perbatasan Gaza dan menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.

    “Saat cuaca musim dingin tiba, ribuan keluarga pengungsi tetap berada di tempat penampungan sementara tanpa pakaian hangat, selimut, atau perlindungan dari cuaca, sementara hujan deras telah menghanyutkan sampah dan limbah melalui banjir dan masuk ke daerah pemukiman,” tambah badan tersebut.

    Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan bahwa “meskipun ada kemajuan, ribuan anak di bawah usia lima tahun masih mengalami malnutrisi akut di Gaza, sementara banyak lagi yang tidak memiliki tempat berlindung, sanitasi, dan perlindungan yang layak terhadap musim dingin,” demikian pernyataan tersebut.

    Russell juga menyerukan pembukaan semua penyeberangan ke Jalur Gaza, dengan prosedur izin yang disederhanakan dan dipercepat serta prioritas yang jelas untuk masuknya pasokan kemanusiaan melalui semua rute pasokan yang memungkinkan, termasuk melalui Mesir, Israel, Yordania, dan Tepi Barat.

    Peringatan tersebut disampaikan mengingat meski gencatan senjata disepakati, dan mulai berlaku pada Oktober, Gaza tetap menghadapi tekanan kemanusiaan yang semakin meningkat.

    Kantor media pemerintah mengatakan pada Rabu bahwa badai musim dingin baru-baru ini merusak sekitar 22.000 tenda yang melindungi keluarga-keluarga yang mengungsi dan menyebabkan lebih dari 288.000 rumah tangga tanpa perlindungan dari dingin dan hujan.

    Pihak berwenang di Gaza memperkirakan wilayah tersebut membutuhkan sekitar 300.000 tenda dan unit rumah prefabrikasi untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal paling dasar bagi warga Palestina, setelah Israel menghancurkan infrastruktur sipil selama dua tahun perang.

    Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan hampir 70.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.900 lainnya dalam perang yang berlangsung lebih dari dua tahun dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

  • Israel Klaim Tewaskan 4 Militan yang Keluar dari Terowongan di Gaza

    Israel Klaim Tewaskan 4 Militan yang Keluar dari Terowongan di Gaza

    Jakarta

    Pasukan Israel terus beroperasi di wilayah Rafah timur. Militer Israel mengklaim pihaknya menewaskan empat orang militan Palestina yang keluar dari terowongan di Rafah, Jalur Gaza selatan.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), Israel menuding puluhan pejuang Hamas bersembunyi di dalam terowongan di Gaza selatan, di bawah area yang dikuasai oleh militer Israel.

    “Semalam, empat orang yang keluar dari infrastruktur bawah tanah di area tersebut telah diidentifikasi. Dipandu oleh Angkatan Udara Israel, pasukan tersebut menghabisi para militan,” kata Militer Israel dalam pernyataannya.

    “Pasukan IDF (tentara Israel) di Komando Selatan tetap dikerahkan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan akan terus beroperasi untuk menyingkirkan ancaman langsung apa pun,” katanya.

    Pada hari Jumat, militer Israel mengatakan lebih dari 30 pejuang yang berusaha melarikan diri dari terowongan telah tewas.

    Beberapa sumber mengatakan kepada AFP pada hari Kamis bahwa negosiasi sedang berlangsung mengenai nasib para pejuang yang masih berada di jaringan terowongan Gaza selatan.

    Pada hari Rabu, Hamas meminta negara-negara penengah untuk menekan Israel agar mengizinkan jalur aman-pertama kalinya kelompok Islamis tersebut secara terbuka mengakui situasi tersebut.

    Gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas, dengan Mesir, Turki, dan Qatar sebagai mediator, mulai berlaku pada 10 Oktober.

    Berdasarkan ketentuannya, tentara Israel mundur ke belakang apa yang disebut Garis Kuning di Jalur Gaza, sebuah batas yang ditandai di permukaan dengan blok beton kuning.

    Militan Hamas disebut berada di terowongan yang terletak di sisi Garis Kuning yang dikuasai Israel.

    Seorang anggota terkemuka Hamas di Gaza mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut memperkirakan jumlah mereka antara 60 dan 80 orang.

    Diketahui, saat ini di tengah gencatan senjata yang rapuh, kedua pihak Israel dan Hamas saling menuduh melanggar ketentuan tersebut. Sementara Jalur Gaza masih berada dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.

    (yld/idn)

  • Mesir Latih Ratusan Polisi Palestina untuk Pasukan Keamanan di Gaza

    Mesir Latih Ratusan Polisi Palestina untuk Pasukan Keamanan di Gaza

    Jakarta

    Mesir sedang melatih ratusan polisi Palestina untuk diintegrasikan ke dalam pasukan keamanan pascaperang di Gaza. Total akan ada 5.000 petugas kepolisian Palestina yang dilatih.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), hal itu disampaikan seorang pejabat Palestina. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyampaikan informasi terkait rencana pelatihan 5.000 polisi untuk Gaza dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada bulan Agustus.

    Kelompok pertama yang terdiri lebih dari 500 polisi telah dilatih di Kairo pada bulan Maret. Pejabat Palestina yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak September, pelatihan yang telah berjalan dua bulan tersebut kini telah dilanjutkan untuk menyambut ratusan orang lagi.

    Ia mengatakan semua anggota pasukan akan berasal dari Jalur Gaza dan digaji oleh Otoritas Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

    “Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Kami ingin mengakhiri perang dan agresi secara permanen, dan kami bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan sesama warga negara kami,” kata seorang polisi Palestina berusia 26 tahun.

    Ia mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pasukan keamanan akan independen, dan hanya loyal kepada Palestina. Serta tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal.

    Ia mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pasukan keamanan akan “independen, hanya loyal kepada Palestina, dan tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal”.

    Letnan tersebut, mengaku meninggalkan Gaza bersama keluarganya tahun lalu. Ia mengatakan pelatihan tersebut berfokus pada dampak serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 yang memicu perang dan kerusakan yang ditimbulkan pada perjuangan Palestina.

    (yld/gbr)

  • HNW: Hari Solidaritas Internasional momen solidaritas untuk Palestina

    HNW: Hari Solidaritas Internasional momen solidaritas untuk Palestina

    Peringatan dan seruan yang disampaikan oleh Sekjen PBB seharusnya bukan hanya slogan atau peringatan seremonial belaka, mestinya menjadi aksi yang lebih konkret lagi dari PBB

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap Hari Solidaritas Internasional tidak hanya sekadar seremonial belaka, namun melahirkan aksi yang lebih konkret dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mewujudkan solidaritas global membela rakyat Palestina untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina.

    “Hari Solidaritas Internasional bersama Rakyat Palestina (29/11) sangat penting tidak hanya untuk terus diperingati tapi untuk aksi-aksi yang lebih nyata, karena sejak PBB menjadikan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional terhadap bangsa Palestina, nasib mereka tidak semakin baik, bahkan cita-cita menghadirkan negara Palestina merdeka dengan pola two state solution pun semakin jauh dari harapan, terbukti dengan terus berlanjutnya kejahatan genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang terus berlanjut di jalur Gaza bahkan kejahatan terhadap warga Palestina di Tepi Barat maupun di Masjid al-Aqsha di Jerusalem,” kata HNW dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    HNW mengapresiasi keputusan PBB menjadikan dan memperingati tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional dan menyampaikan adanya peringatan Hari Solidaritas Internasional bersama bangsa Palestina yang kembali disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres ini memang harus terus digaungkan, untuk mengingatkan semua pihak bahwa rakyat Palestina seperti bangsa-bangsa yang lain memiliki hak atas martabat, keadilan dan penentuan nasib sendiri.

    Namun, sebagaimana disampaikan Sekjen PBB, terutama selama 2 tahun terakhir, hak-hak ini telah dilanggar oleh Israel dengan mengabaikan semua hukum internasional. Peringatan itu juga penting untuk menyerukan agar segera dihormatinya hak-hak bangsa Palestina dengan diakhirinya pendudukan ilegal di wilayah Palestina.

    “Peringatan dan seruan yang disampaikan oleh Sekjen PBB seharusnya bukan hanya slogan atau peringatan seremonial belaka, mestinya menjadi aksi yang lebih konkret lagi dari PBB,” ujarnya.

    HNW menegaskan bahwa kejahatan Israel terhadap Bangsa Palestina tidak berhenti, meski kesepakatan gencatan senjata telah ditandatangani oleh berbagai pihak.

    Bahkan, kejahatan tersebut semakin parah dan semakin banyak korban rakyat sipil Palestina. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya sudah lebih 280 warga sipil Palestina yang dibunuh, dan setidaknya 67 dari jumlah tersebut anak-anak, pasca gencatan senjata yang disepakati pada 10 Oktober 2025.

    “PBB seharusnya tidak hanya memperingati hari solidaritas bersama bangsa Palestina, tetapi juga melaksanakan semua resolusi yang sudah dibuatnya dan juga keputusan Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional yang sudah diambil, untuk menghadirkan perdamaian dan menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina, serta mewujudkan solusi dua negara,” ujarnya.

    Bahkan, kata HNW, Hari Solidaritas Internasional ini juga perlu diperingati dan diingatkan bahwa ada ribuan warga dan anak-anak Palestina yang ditahan oleh Israel secara semena-mena, dan tidak beralasan secara hukum.

    “Ini seharusnya yang jadi pekerjaan rumah PBB sebagai bukti konkret solidaritas terhadap bangsa Palestina, mengeluarkan solidaritas yang sudah dilakukan oleh masyarakat global, agar ada kejujuran solidaritas dari negara-negara anggota PBB terhadap bangsa Palestina betul-betul diwujudkan agar masalah Palestina bisa diselesaikan dengan baik, sehingga rakyat Palestina dapat dipenuhi HAM-nya dan dapat menentukan nasib sendiri, guna membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Perang Gaza Capai 70 Ribu Orang

    Korban Tewas Perang Gaza Capai 70 Ribu Orang

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan dampak korban jiwa imbas perang Israel dan Hamas di Gaza. Total sudah lebih dari 70.000 orang tewas sejak perang berkecamuk lebih dari dua tahun lalu.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat perang telah meningkat menjadi 70.100 orang.

    Kemudian, Kementerian tersebut mengatakan bahwa, sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober, 354 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel.

    “Dua jenazah tiba di rumah sakit di Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir,” kata kementerian.

    “Salah satunya telah ditemukan dari bawah reruntuhan,” lanjut keterangan kementerian tersebut.

    Korban jiwa tetap berjatuhan dari pihak Palestina. Yang terbaru, korban tewas muncul bertepatan dengan peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang jatuh pada tanggal 29 November setiap tahun.

    (maa/maa)

  • Bendera Palestina Berkibar di Sungai Terpanjang Indonesia

    Bendera Palestina Berkibar di Sungai Terpanjang Indonesia

    Pontianak: Dari Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan kebanggaan masyarakat Borneo, solidaritas kembali mengalir bagi perjuangan rakyat Palestina. Aqsa Working Group (AWG) dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 menggelar aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di aliran Sungai Kapuas bersama masyarakat Kalimantan Barat.

    Sungai Kapuas sebagai salah satu ikon utama Pontianak menjadi saksi bahwa masyarakat Kalimantan Barat tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Aksi ini menjadi bentuk dukungan moral yang diwujudkan melalui pengibaran bendera di kapal-kapal yang akan menyusuri Sungai Kapuas.

    Aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dilaksanakan pada Jumat, 28 November 2025 mulai pukul 13.30 WITA hingga selesai. Titik kumpul peserta berada di Masjid Jami’ Pontianak, sebelum bergerak menuju Tugu Khatulistiwa sebagai titik akhir kegiatan.

    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menyerukan kepada seluruh masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat untuk bersatu menunjukkan solidaritas. Ia menegaskan bahwa di tengah tragedi kemanusiaan yang menimpa Gaza, suara Kalimantan Barat harus turut hadir. Sungai Kapuas — simbol persatuan dan keteguhan masyarakat Borneo — menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan dukungan tersebut.

    Ia menambahkan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap penindasan yang dilakukan Zionis Israel. 

    “Aksi ini adalah pesan dari hati masyarakat Kapuas bahwa penderitaan Palestina adalah duka kita, dan perjuangan mereka adalah kehormatan kita untuk kita suarakan,” ujarnya.

    Nur Hadis mengajak seluruh komunitas, pemuda, pelajar, mahasiswa, tokoh adat, organisasi masyarakat, dan pecinta kemanusiaan untuk hadir bersatu, menunjukkan bahwa Kapuas berdiri bersama Palestina.

    Harapannya, kegiatan ini menjadi momentum kolektif masyarakat Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi kemanusiaan global. Hal ini sejalan dengan tema BSP 2025, yaitu “Bergerak Berjamaah Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     

     

    Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025
    BSP adalah program tahunan AWG yang berlangsung sepanjang November sejak 2022, setelah sebelumnya digelar dalam bentuk Pekan Solidaritas Palestina pada 2021.

    Bulan November dipilih karena sejumlah momentum bersejarah Palestina terjadi pada bulan ini: Deklarasi Balfour (2 November 1917), wafatnya Yasser Arafat (11 November 2004), Hari Kemerdekaan Palestina (15 November 1988), wafatnya Izzuddin Al-Qassam (20 November 1935), dan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina (29 November 1947).

    Tema BSP 2025 adalah “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”

    Rangkaian BSP diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain pengibaran bendera Indonesia-Palestina di gunung-gunung di Indonesia, Solidarity Run for Palestine, Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan, pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dan Mahakam, Festival Baitul Maqdis, bedah buku, seminar, Daurah Baitul Maqdis, dan lainnya yang dilaksanakan selama sebulan penuh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Pontianak: Dari Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan kebanggaan masyarakat Borneo, solidaritas kembali mengalir bagi perjuangan rakyat Palestina. Aqsa Working Group (AWG) dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 menggelar aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di aliran Sungai Kapuas bersama masyarakat Kalimantan Barat.
     
    Sungai Kapuas sebagai salah satu ikon utama Pontianak menjadi saksi bahwa masyarakat Kalimantan Barat tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Aksi ini menjadi bentuk dukungan moral yang diwujudkan melalui pengibaran bendera di kapal-kapal yang akan menyusuri Sungai Kapuas.
     
    Aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dilaksanakan pada Jumat, 28 November 2025 mulai pukul 13.30 WITA hingga selesai. Titik kumpul peserta berada di Masjid Jami’ Pontianak, sebelum bergerak menuju Tugu Khatulistiwa sebagai titik akhir kegiatan.

    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menyerukan kepada seluruh masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat untuk bersatu menunjukkan solidaritas. Ia menegaskan bahwa di tengah tragedi kemanusiaan yang menimpa Gaza, suara Kalimantan Barat harus turut hadir. Sungai Kapuas — simbol persatuan dan keteguhan masyarakat Borneo — menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan dukungan tersebut.
     
    Ia menambahkan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap penindasan yang dilakukan Zionis Israel. 
     
    “Aksi ini adalah pesan dari hati masyarakat Kapuas bahwa penderitaan Palestina adalah duka kita, dan perjuangan mereka adalah kehormatan kita untuk kita suarakan,” ujarnya.
     
    Nur Hadis mengajak seluruh komunitas, pemuda, pelajar, mahasiswa, tokoh adat, organisasi masyarakat, dan pecinta kemanusiaan untuk hadir bersatu, menunjukkan bahwa Kapuas berdiri bersama Palestina.
     
    Harapannya, kegiatan ini menjadi momentum kolektif masyarakat Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi kemanusiaan global. Hal ini sejalan dengan tema BSP 2025, yaitu “Bergerak Berjamaah Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     

     

    Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025
    BSP adalah program tahunan AWG yang berlangsung sepanjang November sejak 2022, setelah sebelumnya digelar dalam bentuk Pekan Solidaritas Palestina pada 2021.
     
    Bulan November dipilih karena sejumlah momentum bersejarah Palestina terjadi pada bulan ini: Deklarasi Balfour (2 November 1917), wafatnya Yasser Arafat (11 November 2004), Hari Kemerdekaan Palestina (15 November 1988), wafatnya Izzuddin Al-Qassam (20 November 1935), dan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina (29 November 1947).
     
    Tema BSP 2025 adalah “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     
    Rangkaian BSP diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain pengibaran bendera Indonesia-Palestina di gunung-gunung di Indonesia, Solidarity Run for Palestine, Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan, pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dan Mahakam, Festival Baitul Maqdis, bedah buku, seminar, Daurah Baitul Maqdis, dan lainnya yang dilaksanakan selama sebulan penuh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Hizbullah Desak Paus Leo Tolak Agresi Israel terhadap Lebanon

    Hizbullah Desak Paus Leo Tolak Agresi Israel terhadap Lebanon

    Jakarta

    Kelompok militan Hizbullah mendesak Paus Leo XIV untuk menolak “ketidakadilan dan agresi” Israel terhadap Lebanon. Hal ini disampaikan Hizbullah dalam dalam sebuah pesan kepada Paus yang akan tiba di Beirut, Lebanon akhir pekan ini.

    Gencatan senjata setahun yang lalu seharusnya mengakhiri konflik antara Hizbullah dan Israel. Namun, Israel terus melakukan serangan rutin di Lebanon dan berdalih bahwa serangan tersebut menargetkan operasi dan lokasi Hizbullah. Israel juga mempertahankan keberadaan pasukannya di lima lokasi di Lebanon selatan yang dianggap strategis.

    Di bawah tekanan Amerika Serikat dan kekhawatiran akan meluasnya serangan Israel, pemerintah Lebanon telah berkomitmen untuk melucuti senjata Hizbullah. Langkah ini ditolak keras oleh kelompok Hizbullah.

    “Kami di Hizbullah memanfaatkan kesempatan kunjungan Anda yang penuh berkah ke negara kami, Lebanon, untuk menegaskan kembali komitmen kami terhadap koeksistensi,” demikian bunyi pesan Hizbullah kepada Paus Leo, yang dipublikasikan di kanal media sosial kelompok tersebut pada hari Sabtu (29/11).

    Namun, pesan tersebut juga menegaskan komitmen kelompok tersebut untuk “berdiri bersama tentara dan rakyat kami untuk menghadapi segala agresi dan pendudukan atas tanah dan negara kami”. Hizbullah menambahkan bahwa apa yang “dilakukan Israel di Lebanon adalah agresi berkelanjutan yang tidak dapat diterima”.

    “Kami mengandalkan sikap Yang Mulia dalam menolak ketidakadilan dan agresi yang dialami bangsa Lebanon kami di tangan penjajah Zionis dan para pendukung mereka,” imbuh pernyataan Hizbullah tersebut, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/11/2025).

    Sebelumnya, dalam pidatonya pada hari Jumat (28/11), pemimpin Hizbullah Naim Qassem menyambut baik kunjungan Paus Leo ke Lebanon. Ia menegaskan bahwa kelompoknya telah menghormati gencatan senjata November 2024 dan menyerukan diakhirinya serangan Israel yang terus-menerus terhadap Lebanon.

    Setelah mengunjungi Turki, Paus Leo dijadwalkan tiba di Lebanon pada hari Minggu (30/11) untuk perjalanan tiga hari yang mencakup misa terbuka di tepi laut Beirut, yang diperkirakan akan menarik kedatangan sekitar 120.000 orang, serta pertemuan antaragama di pusat ibu kota Lebanon itu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)