Negara: Israel

  • Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Israel Bunuh Lagi Komandan Hamas yang Terlibat Serangan 7 Oktober

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militer Israel menyatakan telah membunuh Haitham Khuwajari, komandan Hamas dari Batalyon Shati, dalam sebuah serangan udara.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas terbunuh dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al-Shati di luar Kota Gaza.

    Hagari menyebut Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas 7 Oktober lalu di sejumlah daerah Israel.

    Dalam pengumuman lainnya, militer Israel pun bersumpah bakal melanjutkan serangan di sekitar kamp Al-Shati dan “membasmi masing-masing komandan (Hamas) yang memerintah daerah di bawah kendali mereka.”

    Pengumuman tewasnya komandan Hamas yang kesekian kalinya ini disampaikan setelah pada Sabtu (2/12), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga negaranya berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Namun, hal itu di luar upaya menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” lanjut dia.

    Netanyahu kekeh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil, menyandera, memblokir kebutuhan dasar, memindahkan paksa warga, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Sebanyak 15.523 orang pun tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Pasukan Israel Perluas Agresi Serbuan Darat ke Seluruh Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan militer Israel memperluas serbuan daratnya ke seluruh wilayah Jalur Gaza, Palestina.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan pihaknya akan memperluas operasi militer di seluruh wilayah Gaza demi menumpas Hamas.

    “IDF melanjutkan dan memperluas operasi darat terhadap kelompok Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata Hagari dalam konferensi pers, seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/12).

    Hagari pun berujar Angkatan Udara Israel perlu memberikan bantuan udara kepada pasukan darat untuk mewujudkan tujuan tersebut.

    Dengan bantuan itu, militer Israel bakal menyerang markas Hamas, fasilitas pembuatan senjata, terowongan, serta lokasi peluncuran roket yang diklaim untuk membatasi ancaman yang ditimbulkan terhadap operasi darat.

    “Kebijakan kami jelas, kami akan menyerang secara penuh setiap ancaman yang ditimbulkan terhadap wilayah kami,” kata dia.

    Sejak agresi dilanjutkan usai gencatan senjata berakhir Jumat (1/12) lalu, pasukan militer Israel mulai menggempur lagi Gaza habis-habisan.

    Kali ini, serangan bukan cuma menyasar utara Gaza, namun mulai beranjak ke selatan, terutama Kota Khan Younis.

    Kantor berita Palestina, Wafa, mengabarkan kendaraan lapis baja Israel telah merangsek masuk ke Khan Younis pada Minggu malam usai datang dari arah timur kota tersebut.

    “Kendaraan Israel diposisikan di dekat persimpangan Al-Matahin di tengah serangan udara yang intens dari pesawat tempur dan tembakan peluru dari tank dan artileri, serta pesawat pengintai,” lapor Wafa.

    Rencana perluasan agresi ini pun membuat Iran memperingatkan keras Israel tentang dampak yang ditimbulkan jika Negeri Zionis benar-benar tak berhenti mengacaukan Gaza maupun Tepi Barat.

    Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan perluasan agresi bakal membuat perang di kawasan Timur Tengah kian “dalam dan berkembang”.

    “Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, ruang lingkup perang di wilayah ini kemungkinan akan semakin dalam dan berkembang,” kata Abdollahian, seperti dikutip Anadolu Agency, Minggu (3/12).

    Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan seminggu setelah diperpanjang dua kali.

    Selama gencatan senjata sepekan, Hamas telah melepaskan 105 sandera, baik warga Israel maupun warga asing. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza secara brutal.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

    Lebih dari 700 orang pun tewas dalam 24 jam serangan Israel usai gencatan senjata berakhir.

    Sementara itu, sebanyak 15.523 orang tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Houthi Diklaim Serang Kapal AS-Inggris di Laut Merah Pakai Drone-Rudal

    Houthi Diklaim Serang Kapal AS-Inggris di Laut Merah Pakai Drone-Rudal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Houthi Yaman dikabarkan menyerang sejumlah kapal Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan pesawat tak berawak dan rudal angkatan laut di Laut Merah, Minggu (3/12).

    Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey melaporkan sebuah kapal pengangkut curah telah dihantam oleh setidaknya dua drone kala berlayar di Laut Merah.

    Sebuah kapal kontainer juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan pesawat nirawak sekitar 101 kilometer barat laut pelabuhan Hodeida, Yaman utara.

    Pentagon juga mengabarkan sebuah kapal perang AS dan beberapa kapal komersial diserang di Laut Merah.

    “Kami mengetahui laporan mengenai serangan terhadap USS Carney dan beberapa kapal komersial di Laut Merah. Kami akan memberikan informasi saat tersedia,” bunyi keterangan Pentagon, seperti dikutip Al Jazeera.

    Carney adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke milik AS. Sejauh ini, Pentagon tidak mengidentifikasi dari mana serangan terhadap kapal itu berasal.

    Sementara itu, juru bicara Houthi mengatakan dua kapal komersial yang terdiri dari Unity Explorer dan Number Nine telah menjadi sasaran serangan mereka usai kedua kapal tak menanggapi peringatan dari angkatan laut Houthi.

    Houthi tidak mengaku menyerang kapal perang AS dan Inggris. Mereka hanya menyebut telah menyerang dua kapal komersial yang terkait dengan Israel.

    Seorang pejabat AS, yang bicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu dimulai sekitar pukul 10.00 pagi waktu Sanaa, Yaman. Serangan berlangsung selama sekitar lima jam.

    Milisi Houthi sudah beberapa kali meluncurkan drone dan rudal yang memang menargetkan Israel di saat Negeri Zionis membombardir Jalur Gaza.

    Bulan lalu, Houthi membajak sebuah kapal pengangkut kendaraan yang juga terkait dengan Israel di Laut Merah di lepas pantai Yaman. Para pemberontak hingga kini masih menyita kapal itu di dekat kota pelabuhan Hodeida.

    Sejumlah rudal juga dilaporkan mendarat di dekat kapal perang AS lainnya pekan lalu usai kapal itu membantu kapal terkait Israel lain yang sempat disita oleh kelompok bersenjata.

    Houthi selama ini tidak pernah secara langsung menargetkan kapal-kapal milik AS.

    Pada 2016, AS pernah meluncurkan rudal-rudal jelajah Tomahawk yang menghancurkan tiga situs radar pantai di wilayah yang dikuasai Houthi untuk membalas rudal yang ditembakkan ke kapal Angkatan Laut AS, salah satunya USS Mason saat itu.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Houthi Yaman Serukan Siap Kirim Ribuan Milisi ke Gaza Lawan Israel

    Houthi Yaman Serukan Siap Kirim Ribuan Milisi ke Gaza Lawan Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok pemberontak Houthi Yaman bersiap mengirimkan pasukan berjumlah ribuan milisi ke Gaza untuk membantu Palestina melawan Israel.

    Milisi tersebut sebelumnya menggelar parade unjuk kekuatan di Sanaa, Yaman, pada Sabtu (2/12) untuk menyatakan kesiapan mereka dikirim ke Gaza, seperti dilansir dari media Iran, Press TV.

    Dalam foto yang dirilis Reuters, para milisi yang mengenakan baju tradisional Yaman tampak mengangkat senjata api laras panjang di Alun-alun Al Sabeen, Sabtu.

    Terdapat pula spanduk dan poster bertuliskan seruan untuk memboikot Amerika Serikat dan Israel karena telah melancarkan agresi ke Palestina.

    Massa parade meneriakkan slogan “siap melayanimu Al Aqsa,” dan “Wahai Al Quds, tentaramu datang, Ansarullah datang,” hingga “Matilah Amerika dan Israel.”

    Teriakan itu sebagai ungkapan kemarahan atas kekejaman dan kejahayan pasukan Israel melakukan agresi di Gaza dan Tepi Barat, Palestina.

    Parade ribuan milisi Houthi Yaman itu disaksikan langsung oleh pemimpin polotik kelompok tersebut, Muhammad Ali Al Houthi.

    “Di hari yang bersejarah ini, orang-orang Yaman memastikan kesediaan mereka seperti pemimpin Ansarullah (Abdul Malik Al Houthi), semoga Tuhan melindunginya, mengatakan ‘buka jalan bagi kami dan kalian akan mendapati ratusan hingga ribuan orang-orang Yaman siap bergerak mempertahankan tempat suci Masjid Al Aqsa dan bergabung bersama orang-orang Palestina,’” ujar Muhammad Ali Al Houthi, dilansir dari Iran Press TV.

    “Massa ini menunjukkan kesiapan orang-orang Yaman dan kesadaran serta kecemasan mereka terhadap pangkal masalah bagi Muslim dunia,” ia menambahkan.

    Sebelumnya, para pemimpin Houthi Yaman bersumpah akan membantu Palestina melawan agresi Israel.

    Kelompok itu menyatakan siap bekerja sama dengan faksi lain dari “Poros Perlawanan” yang mencakup faksi-faksi Muslim Syiah bekingan Irak dan Hizbullah Lebanon.

    Gerakan Houthi Yaman sendiri pernah memerangi koalisi pimpinan Saudi sejak 2015. Saat itu ratusan ribu orang tewas.

    Ancaman serangan sejumlah faksi ini dilontarkan setelah AS menyatakan bakal memberikan amunisi tambahan ke Israel dan mengerahkan sekelompok kapal induk USS Gerald R Ford ke kawasan Mediterania Timur.

    Saat ini AS bahkan dilaporkan sudah mulai mengirim amunisi dan peralatan militer ke Israel.

    Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas rentetan aksi serangan kapal-kapal dagang Barat dan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Tewaskan 700 Orang dalam 24 Jam usai Gencatan Senjata

    Israel Tewaskan 700 Orang dalam 24 Jam usai Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya 700 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dalam 24 jam serangan Israel di wilayah tersebut pada Jumat (1/12).

    Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu bahwa lebih dari 700 warga Gaza meninggal dunia sejak Israel melanjutkan agresi usai gencatan senjata berakhir Jumat lalu.

    Lebih dari 1,5 juta orang telah mengungsi sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu.

    Ini merupakan jumlah korban tewas harian tertinggi sejak 24 Oktober lalu. Saat itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 704 orang meninggal dunia dalam serangan Israel semalaman.

    Selama Sabtu dan Minggu kemarin, Israel terus melakukan pemboman intens di Kota Khan Younis hingga Rafah. Militer Israel telah menyatakan akan mulai fokus menggempur wilayah selatan Gaza, terutama Khan Younis.

    Beberapa wilayah utara juga masih berada di bawah bombardir Israel hingga kini.

    “Kemana pun Anda berpaling, ada anak-anak dengan luka bakar tingkat tiga, luka pecahan peluru, cedera otak dan patah tulang,” kata juru bicara global UNICEF, James Elder, kepada Al Jazeera.

    Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sempat berlangsung pada 24 November selama empat hari. Gencatan senjata itu hanya bertahan seminggu setelah diperpanjang dua kali.

    Selama gencatan senjata sepekan, Hamas telah melepaskan 105 sandera, baik warga Israel maupun warga asing. Sebagai imbalan, Israel membebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Usai gencatan senjata berakhir, pasukan militer Israel langsung menggempur Gaza habis-habisan.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan perang di Jalur Gaza tidak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” Hamas.

    Sebanyak 15.523 orang pun tewas di Jalur Gaza sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu. Tujuh puluh persen dari korban jiwa merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 41.316 orang lainnya luka-luka.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menegur keras atas meningkatnya jumlah korban sipil dalam gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

    “Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh,” ujar Harris kepada wartawan pada perundingan iklim PBB di Dubai, Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari AFP.

    “Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan,” kata dia.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Hal itu di luar upaya yang menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan utnuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” imbuh dia.

    Netanyahu kukuh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil hingga korban jiwa yang berjatuhan mencapai lebih dari 15 ribu sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu. Selain itu, Israel juga menyandera, memblokir kebutuhan dasar, pemindahan paksa warga sipil, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Adapun menurut Netanyahu, ini merupakan perang jangka panjang yang pada akhirnya akan dimenangkan oleh pihaknya.

    Lebih lanjut, Israel dan Hamas tidak menemui kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga berakhir pada Jumat (1/12).

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang hingga dua kali.

    Dalam periode gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan itu, Netanyahu mengatakan pasukan militernya menghabiskan waktu untuk melanjutkan agresinya di Gaza.

    Setelah gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka usai Israel kembali menyerang Gaza. Sementara itu, total korban jiwa setelah agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu mencapai lebih dari 15 ribu yang didominasi perempuan dan anak-anak.

    (pop/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penikaman di Dekat Menara Eiffel, Seorang Turis Jerman Tewas

    Penikaman di Dekat Menara Eiffel, Seorang Turis Jerman Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang turis asal Jerman ditusuk hingga tewas di dekat Menara Eiffel, Paris, Prancis pada Sabtu (2/12) malam waktu setempat. Sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.

    Turis Jerman itu diketahui adalah seorang pria kelahiran Filipina.

    Video dari tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan mobil polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran tiba. Lalu lintas yang padat pun dialihkan. Banyak penjagaan juga dipasang. Warga diimbau menghindari kawasan tersebut.

    Seorang polisi mengatakan kepada AFP bahwa sosok penyerang tersebut dikenal sebagai seorang Islam radikal dan sedang dirawat karena penyakit mental.

    Sumber itu menyebut terduga pelaku itu sempat meneriakkan “Allahu Akbar” sebelum ditangkap.

    Kantor Kejaksaan Paris mengatakan identitas penyerang adalah orang Prancis kelahiran 1997. Dia sebelumnya pernah ditangkap dalam penyelidikan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

    Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pria tersebut telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada 2016 lantaran merencanakan serangan namun gagal dilakukan olehnya.

    “Seorang pria menyerang pasangan yang merupakan turis asing. Seorang turis Jerman kelahiran Filipina tewas akibat aksi penikaman tersebut,” ujar Damanin saat mengunjungi TKP di dekat jembatan Bir Hakeim di Sungai Seine, Paris, dilansir dari AFP.

    Darmanin mengklaim seorang sopir taksi yang menyaksikan kejadian itu turut turun tangan. Penyerang lantas menyeberangi Sungai Seine menyerang orang lain dan melukai satu orang dengan palu ketika polisi mengejarnya.

    Polisi menggunakan taser untuk menetralisir pria tersebut sebelum ditangkap.

    “Dia telah mengancam mereka dengan sangat kejam…Dia sekarang harus mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan keadilan,” kata Darmanin.

    Menurut Darmanin, terduga pelaku mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak tahan dengan pembunuhan umat Islam di Afghanistan dan Palestina.

    Keterangan saksi mata

    Seorang manager supermarket bernama Joseph S (37) mengaku menyaksikan peristiwa tersebut ketika duduk di sebuah bar.

    Joseph mendengar teriakan dan orang-orang menyerukan “tolong, tolong” saat mereka berlari. Seorang pria yang memegang sebuah benda menyerang seorang pria yang terjatuh. Ia menyebut polisi pun tiba dalam waktu 10 menit.

    Ucapan bela sungkawa

    [Gambas:Instagram]

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban dalam peristiwa tersebut.

    “Saya mengirimkan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat warga negara Jerman yang meninggal malam ini selama serangan teroris terhadap Paris,” tulis Macron melalui media sosial X.

    Macron juga berterima kasih kepada petugas yang segera menangkap terduga pelaku.

    Senada, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne juga menyampaikan bela sungkawanya. Borne menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyerah pada terorisme.

    Prancis telah mengalami beberapa serangan oleh kelompok ekstremis, termasuk serangan bunuh diri dan serangan senjata di Paris pada November 2015 yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.

    Situasinya relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir, walupun para pejabat telah memperingatkan bahwa ancaman masih ada.

    Kendati demikian, ketegangan meningkat di Prancis, yang merupakan rumah bagi banyak populasi Yahudi dan Muslim, menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan pemboman Israel di Jalur Gaza.

    Keamanan di Paris juga berada dalam pengawasan khusus menjelang persiapan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024.

    (pua/pua)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Penampakan Serangan Rudal Hamas Gagal Capai Tel Aviv

    VIDEO: Penampakan Serangan Rudal Hamas Gagal Capai Tel Aviv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas mengklaim telah membombardir Tel Aviv pada Sabtu (2/12).

    Brigade Al Qassam menyebut mereka telah melepaskan rentetan rudal sebagai respons atas serangan Israel ke Jalur Gaza.

    Namun dalam video yang tersebar, rudal-rudal itu tidak berhasil mencapai dataran Israel.

    Rudal itu dicegat di udara dan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Israel.

    Setelah gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12), Israel langsung melancarkan serangan ke Gaza.

    Terhitung sudah 193 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza.

  • Perekrutan Orang Arab di Milter Israel Diduga Jadi Taktik Pecah Belah

    Perekrutan Orang Arab di Milter Israel Diduga Jadi Taktik Pecah Belah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Manuver perekrutan di tubuh militer Israel menjadi sorotan. Politikus Arab di Israel menilai pendaftaran warga Arab sebagai pasukan Israel bermotif politik.

    Adapun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diduga bermaksud untuk memecah belah warga Arab di Israel.

    Anggota Knesset Arab-Israel, Hanin Zoabie, menggambarkan Israel berusaha mengincar orang-orang yang miskin dan tidak memiliki pekerjaan untuk menjadi tentara.

    “Sembilan puluh persen orang Arab yang bertugas di tentara Israel tidak memiliki kesetaraan dengan orang Israel. Israel tidak membutuhkan mereka untuk melindungi keamanannya, ini adalah masalah politik, yang pertama adalah perpecahan dan pemerintahan.” ujar Zoabie.

    Zoabie menyebut selama ini masyarakat dunia mungkin sebenarnya salah paham terkait tentara Israel. Mayoritas orang percaya bahwa pasukan pertahanan ini didominasi oleh warga Yahudi.

    Organisasi Haganah, Palmach, Lehi dan Irgun adalah kelompok bersenjata yang awalnya ada saat kemerdekaan Israel.

    Berdasarkan laporan Al Majalla, Perdana Menteri pertama Israel David Ben-Gurion memutuskan untuk menyatukan angkatan tunggal dengan pembentukan IDF pada 26 Mei 1948.

    Kendati demikian, IDF berkembang tidak hanya mewakili warga Yahudi saja.

    IDF kini mewakili seluruh bangsa, yaitu Yahudi Israel, Druze, Muslim, Arab, Badui, dan Kristen semuanya bersaudara.

    Suku Druze yang termasuk kelompok minoritas berbahasa Arab merupakan pendaftar tertinggi IDF di Israel karena “Perjanjian Darah” pada 1956. Lebih dari 80 persen pria Druze mendaftarkan diri sebagai tentara IDF.

    Pemerintah menetapkan Suku Druze seagai komunitas etnis yang terpisah dari Muslim Palestina dan Kristen yang ada di Israel.

    Sementara itu, warga negara Arab yang ada di Israel disebut orang Arab Israel. Mereka adalah keturunan 160.000 warga Palestina yang tetap tinggal saat dideklarasikan kemerdekaan Israel 1948.

    Adapun orang Arab memenuhi seperlima populasi non-Yahudi di Israel.

    Hukum Israel tidak memaksa orang Arab Muslim, Kristen, atau Badui untuk mendaftarkan diri sebagai pasukan IDF.

    Namun, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, jumlah pria dan wanita Arab Israel yang mendaftar ke IDF meningkat drastis.

    “Merupakan suatu kehormatan, memegang senapan serbu di satu tangan dan Alquran di tangan lainnya, untuk membela tanah air saya, Israel” kata Sersan Emad, pemuda Arab Israel.

    Seorang Arab Israel bernama Ashraf Ashkar (35), mengaku teman-temannya bertugas dalam IDF di wilayah yang mendapat serangan Hamas 7 Oktober silam.

    “Saya berbicara dengan mereka sepanjang waktu, saya punya teman, seorang Arab, yang bergabung dengan cadangan minggu lalu,” ungkap Ashkar, dilansir dari CNN.

    Presiden Israel Izaac Herzog menyampaikan kebanggaan dan rasa salut bagi mereka yang mendaftar sebagai pasukan IDF.

    Sebagian dari orang Arab Israel merasa memiliki dan setia terhadap Israel yang menjadi pendorong mereka bergabung dengan IDF.

    “Karena ini adalah tanah air saya, saya adalah bagian dari negara ini dan saya ingin berkontribusi,” terang Sersan Sami Heib.

    “Fakta bahwa saya berasal dari kelompok minoritas mungkin menjadi alasan mengapa IDF memperlakukan saya lebih istimewa, karena mereka ingin saya merasa diterima di sini,” tambah dia.

    Tak hanya itu, sejumlah perwira Arab Israel juga menerima penghargaan ‘Pujian Pelayanan Terbaik’ pada Upacara Hari Kemerdekaan’ tahun lalu.

    “Saya dibesarkan dengan nilai-nilai Islam, dan nilai-nilai itu mengajarkan saya bahwa kesetiaan terhadap tanah air adalah sesuatu yang sakral dan merupakan suatu kewajiban. Inilah sebabnya saya membawa senjata saya untuk membela Israel.” kata Perwira Anas Safedi.

    IDF disebut sangat ahli untuk menjalankan strategi perekrutan anggotanya. Salah satu misi IDF, yakni merekrut sebanyak mungkin warga Arab Israel. Pandemi Covid-19 berperan penting bagi IDF menarik hati masyarakat Arab di Israel.

    “Selama pandemi, tentara IDF dikerahkan untuk mengantarkan makanan dan obat-obatan kepada orang lanjut usia dan orang sakit. Mereka mengambil bagian dalam kampanye kesadaran akan virus corona dan kemudian membantu mendirikan pusat vaksin dan sebagainya. Upaya IDF sangat dihargai oleh warga Muslim yang tinggal di desa dan kota tersebut. Bisa dibilang faktor ketakutan telah hilang, karena masyarakat dapat melihat dengan mata kepala sendiri betapa tanpa lelahnya IDF bekerja untuk menjaga seluruh penduduk Israel.” ungkap pejabat senior IDF.

    “Zaman telah berubah, generasi muda Arab Israel lebih sadar akan apa itu IDF dan apa yang dapat ditawarkan kepada mereka dalam hal peluang karir di angkatan bersenjata atau pendidikan lebih lanjut pasca-tentara. kehidupan. Masyarakat ingin bergabung dengan tentara untuk memperbaiki keadaan mereka dan pada saat yang sama mereka ingin berkontribusi dan memperkuat keamanan negara mereka, Israel.” kata pejabat senior IDF dari Direktorat Ketenagakerjaan.

    Lebih lanjut, IDF terus berupaya menjaring pasukan besar-besaran dengan cara menyebarkan undangan ke para pemuda Muslim di Israel melalui berbagai sarana media sosial.

    (pop/pua)

    [Gambas:Video CNN]

  • Relawan RI Ungkap Kengerian di Gaza Usai Gencatan Senjata Selesai

    Relawan RI Ungkap Kengerian di Gaza Usai Gencatan Senjata Selesai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang relawan medis asal Indonesia yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia menceritakan situasi di Gaza saat ini usai gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12). 

    Fikri Rofiul Haq, relawan medis dari Indonesia, mengatakan terdengar suara bom secara masif yang dijatuhkan Israel dan banyak orang sekarat.

    “Anda sekarang dapat mendengar suara serangan yang terjadi di seluruh Jalur Gaza dan orang-orang sekarat di sekitar kami,” kata Haq seperti dilaporkan Al Jazeera.

    Ia dan sejumlah orang lainnya masih berlindung di sekolah negeri di Gaza Selatan. Mereka telah bertahan di sana selama tujuh hari sejak dievakuasi dari RS Indonesia.

    Haq menyebut gencatan senjata singkat memungkinkan masyarakat Gaza kembali menjalani kehidupan normal walau masih ada kekurangan. Bantuan kemanusiaan pun mulai berdatangan setelah jeda pertempuran.

    “Sekarang gencatan senjata telah berakhir karena Israel menolak perpanjangan,” imbuhnya.

    Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata pada 24 November dan terus diperpanjang hingga berakhir pada 1 Desember kemarin.

    Usai gencatan senjata, Israel melancarkan agresinya dan menggempur Gaza dari segala sisi. Baik rumah penduduk, kamp pengungsian maupun rumah sakit jadi sasaran.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban tewas mencapai ratusan orang orang.

    (els/isn)

    [Gambas:Video CNN]