Negara: Israel

  • VIDEO: Ribuan Warga Inggris Gelar Aksi Dukung Palestina Usai Veto AS

    VIDEO: Ribuan Warga Inggris Gelar Aksi Dukung Palestina Usai Veto AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan warga menghadiri aksi solidaritas terhadap Palestina di London, Inggris, pada Sabtu (9/12).

    Massa berjalan dari persimpangan Bank London menuju alun-alun parlemen, dengan membawa papan gencatan senjata.

    Israel membombardir Khan Younis di Gaza Selatan usai Amerika Serikat menggunakan hak vetonya atas resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB.

    Sejak agresi Israel ke Palestina 7 Oktober lalu, setidaknya 17.487 warga Palestina tewas menjadi perang.

  • VIDEO: Israel Serang Khan Younis dengan Bom Fosfor

    VIDEO: Israel Serang Khan Younis dengan Bom Fosfor

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel serang Khan Younis, Gaza, Palestina, menggunakan bom fosfor pada Sabtu (9/12).

    Bom tersebut dengan cepat menyebar dan menghantam wilayah Khan Younis.

    Israel membombardir Khan Younis di Gaza Selatan usai Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi sekutunya dari tuntutan gencatan senjata.

  • Iran Ingatkan Bakal Ada Ledakan Hebat Usai AS Veto Gencatan Senjata

    Iran Ingatkan Bakal Ada Ledakan Hebat Usai AS Veto Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengancam bakal ada ledakan hebat di Timur Tengah usai Amerika Serikat (AS) membatalkan resolusi PBB untuk gencatan senjata di Gaza dengan menggunakan hak veto.

    Hal itu disampaikan Amir-Abdollahian beberapa jam usai resolusi itu gagal diadopsi akibat veto AS dalam pemungutan suara di PBB pada Jumat (8/12) lalu.

    “Selama Amerika Serikat mendukung kejahatan rezim Zionis dan kelanjutan perang, ada kemungkinan muncul ledakan tak terkendali dalam situasi di kawasan itu,” kata Amir-Abdollahian kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam panggilan telepon, seperti dikutip dari AFP.

    AS menggunakan hak veto atas resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) itu lantaran menganggap hal itu tak sesuai kenyataan. Paman Sam menilai resolusi itu memungkinkan Hamas mengulangi serangan 7 Oktober silam.

    Imbas veto AS itu, kondisi warga Gaza terancam semakin memburuk atas situasi krisis yang kini dihadapi.

    Merespons itu, Amir-Abdollahian meminta agar perbatasan Rafah dibuka untuk memberikan akses kemanusiaan di Gaza.

    Dalam percakapan itu, Amir-Abdollahian turut memuji Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas penggunaan Pasal 99 Piagam PBB untuk mendesak DK PBB mengambil sikap.

    Sekjen PBB memiliki kekuasaan terbatas dan tak dapat menginisiasi rapat atau pembahasan di DK PBB. Hal ini lantaran peran utama sekjen hanya sebagai kepala pejabat administratif yang dipilih negara anggota setiap lima tahun.

    Kendati demikian, sekjen PBB diberikan mandat kuasa untuk mengangkat masalah apa pun dalam Pasal 99 piagam PBB.

    “(Itu adalah) tindakan berani untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Amir-Abdollahian juga menegaskan kepada Guterres bahwa Hamas tidak pernah melanggar perjanjian gencatan senjata, klaim yang dipakai Israel sebagai dalih untuk melanjutkan serangan usai gencatan sepekan hingga 1 Desember.

    Dia juga menambahkan bahwa dukungan AS untuk Israel “telah membuat sulit [kedua belah pihak] untuk mencapai gencatan senjata yang lama.”

    Agresi Israel di Jalur Gaza sebagai respons serbuan Hamas 7 Oktober lalu telah menewaskan nyaris 17.500 orang hingga kini. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

    (mab/pta)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga Mesir Ikut Pemilu di Tengah Konflik Gaza dan Inflasi Ekonomi

    Warga Mesir Ikut Pemilu di Tengah Konflik Gaza dan Inflasi Ekonomi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Mesir akan menuju ke tempat pemungutan suara pada Minggu (10/12) untuk menyampaikan pilihannya dalam pemilihan presiden yang kembali diikuti petahana Presiden Abdul Fattah al-Sisi ketiga kalinya.

    Dalam pilpres kali ini, al-Sisi diprediksi akan memenangkan pertarungan dan kembali menjabat sebagai presiden untuk periode ketiga, di tengah situasi krisis ekonomi negara itu dan bayang-bayang perang di perbatasan dengan Jalur Gaza.

    Perang antara Israel dengan Hamas di perbatasan tersebut sedikit banyak memberi dampak yang cukup besar bagi sebagian besar masyarakat di Mesir.

    Kemenangan dalam pemilu kali ini nanti bisa membawa Sisi untuk menjabat selama enam tahun.

    Prioritas utama yang mesti dia selesaikan adalah mengendalikan inflasi yang hampir mencapai rekor tertinggi, mengelola kekurangan mata uang asing yang kronis, dan mencegah meluasnya konflik antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza.

    Diberitakan Reuters, pemungutan suara berlangsung dari jam sembilan pagi waktu setempat hingga jam sembilan malam, atau mulai pukul 14.00 WIB hingga 2.00 WIB esok hari.

    Pemungutan suara ini akan digelar selama tiga hari. Hasilnya baru bisa diumumkan pada 18 Desember mendatang.

    Di sisi lain, kritikus memandang pemilu yang digelar di Mesir ini sebuah kepalsuan. Apalagi sebelumnya, tindakan keras terhadap yang berbeda pendapat dengan pemerintah terus terjadi.

    Meski begitu, media pemerintah justru menyebutnya sebagai langkah menuju pluralisme politik.

    Sementara itu, tiga kandidat yang memenuhi syarat untuk melawan Sisi dalam pemilu kali ini adalah tokoh yang sama sekali tidak terkenal di masyarakat. Calon penantang yang menonjol malah dihentikan pencalonannya pada Oktober lalu.

    Pihak berwenang dan komentator di media lokal yang diawasi ketat oleh pemerintah mendesak warga Mesir untuk keluar dan memberikan suaranya.

    Meski begitu, sejumlah orang mengatakan mereka tak tahu kapan pemilihan umum akan digelar hingga beberapa hari sebelumnya. Sementara yang lainnya mengatakan pemilihan ini tak akan mengubah banyak hal.

    Lanjut ke sebelah..

    “Saya mengetahui ada pemilu yang akan diadakan, tapi saya tidak tahu kapan. Saya hanya mengetahui hal tersebut karena kampanye besar-besaran Sisi di jalanan,” kata Aya Mohamed, seorang eksekutif pemasaran berusia 35 tahun.

    “Saya merasa tak ada bedanya dari pemilu ini karena tak akan ada banyak perubahan berarti,” lanjutnya.

    Sebagai panglima militer, Abdul Fattah al-Sisi memimpin penggulingan presiden pertama Mesir yang terpilih pada 2013, Mohamed Mursi, dari Ikhwanul Muslimin. Ia kemudian terpilih menjadi presiden pada tahun berikutnya dengan 97 persen suara.

    Sejak saat itu, ia mengawasi tindakan keras yang melanda aktivis liberal dan sayap kiri serta kelompok Islam dan yang menurut kelompok hak asasi manusia telah menyebabkan puluhan ribu orang dipenjara.

    Dia terpilih kembali pada 2018, sekali lagi dengan 97 persen. Sisi dan para pendukungnya mengatakan tindakan keras tersebut diperlukan untuk menstabilkan Mesir dan melawan ekstremisme Islam.

    Sebagai panglima militer, Abdul Fattah al-Sisi memimpin penggulingan presiden pertama Mesir yang terpilih pada 2013, Mohamed Mursi, dari Ikhwanul Muslimin. Ia kemudian terpilih menjadi presiden pada tahun berikutnya dengan 97 persen suara. (AFP/KHALED DESOUKI)

    Dia banyak dilaporkan sudah menampilkan diri sebagai benteng stabilitas ketika konflik meletus di perbatasan Mesir di Libya, dan awal tahun ini di Sudan dan Gaza.

    Pemilu ini juga digelar di bawah tekanan ekonomi yang sudah menjadi isu dominan bagi 104 juta jiwa penduduk Mesir.

    Beberapa orang mengeluh pemerintah hanya memprioritaskan proyek-proyek besar yang memakan banyak biaya. Sementara itu, negara menanggung lebih banyak utang dan warganya kesulitan menghadapi harga-harga yang melambung tinggi.

    “Cukup banyak proyek dan infrastruktur, kami ingin harga turun, kami ingin masyarakat miskin bisa makan dan masyarakat punya penghidupan,” kata Imad Atef, seorang penjual sayur di Kairo.

    Beberapa analis mengatakan, pemilu yang semula diharapkan pada awal 2024 sengaja dimajukan agar perubahan ekonomi, termasuk devaluasi mata uang yang sudah melemah, dapat dilaksanakan setelah pemungutan suara.

  • INFOGRAFIS: Peta Kehancuran Gaza Akibat Agresi Brutal Israel

    INFOGRAFIS: Peta Kehancuran Gaza Akibat Agresi Brutal Israel

    INFOGRAFIS: Peta Kehancuran Gaza Akibat Agresi Brutal Israel

    Internasional
    • 11 bulan yang lalu

  • Israel Kembali Serang Gaza Usai Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal

    Israel Kembali Serang Gaza Usai Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel melanjutkan serangannya terhadap militan Hamas di Gaza usai Amerika Serikat (AS) menolak upaya luar biasa PBB untuk menyerukan gencatan senjata dalam gempuran yang telah berlangsung selama dua bulan ini.

    Hamas dan Otoritas Palestina pun langsung mengutuk veto AS karena jumlah korban tewas di Gaza sudah mencapai 17.478 orang, di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

    Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, serangan Israel di kota selatan Khun Yunis menewaskan enam orang. Sementara lima orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di Rafah.

    Israel telah bersumpah untuk menghabisi Hamas atas serangan yang dilakukan pada 7 Oktober silam, ketika para militan menerobos masuk ke perbatasan militer Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang, di mana 138 di antaranya masih dalam tawanan.

    Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur menjadi puing-puing. PBB mengatakan bahwa sekitar 80 persen penduduk di sana telah mengungsi dan dilaporkan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan.

    “Sangat dingin dan tenda ini sangat kecil. Yang saya miliki hanyalah pakaian yang saya kenakan, saya masih belum tahu apa langkah selanjutnya,” kata Mahmud Abu Rayan, yang mengungsi dari Beit Lahia di bagian utara, dilansir dari AFP.

    Sebelumnya sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang berencana menyerukan gencatan senjata telah diveto oleh AS pada Jumat (8/12).

    Utusan AS Robert Wood mengatakan bahwa resolusi tersebut “tidak sesuai dengan kenyataan” dan “tidak akan mengubah keadaan di lapangan”.

    “(Gencatan senjata) akan mencegah keruntuhan organisasi teroris Hamas, yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan akan memungkinkan mereka untuk terus memerintah Jalur Gaza,” ucap Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen.

    Hamas kemudian mengecam penolakan AS terhadap tawaran gencatan senjata pada Sabtu (9/12).

    Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan bahwa veto itu merupakan “aib dan cek kosong yang diberikan kepada negara penjajah untuk melakukan pembantaian, penghancuran, dan pengusiran”.

    Veto tersebut pun dikecam oleh kelompok-kelompok kemanusiaan. Bahkan Dokter Tanpa Tapal Batas (MSF) mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB” terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung”.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah menyerang 450 target di Gaza selama 24 jam, menunjukkan rekaman serangan dari kapal-kapal angkatan laut di Mediterania.

    Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di dekat Kota Gaza di bagian utara, dan puluhan lainnya di Jabalia dan kota utama di bagian selatan, Khan Yunis.

    (del/agt)

  • AS Bakal Pasok Amunisi Tank Israel usai Veto Resolusi Damai DK PBB

    AS Bakal Pasok Amunisi Tank Israel usai Veto Resolusi Damai DK PBB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat (AS) disebut bakal memasok amunisi bagi tank-tank atau kendaraan lapis baja Israel usai memveto resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Dewan Keamanan PBB, Jumat (8/12).

    Kementerian Luar Negeri AS dikabarkan telah meminta Kongres menyetujui penjualan puluhan ribu amunisi untuk tank Israel, demikian menurut sumber yang mengetahui hal tersebut kepada CNN.

    Sumber itu berujar Kemlu meminta persetujuan penjualan 45 ribu peluru untuk tank Merkava Israel. Permintaan itu diterima dalam sepekan terakhir dan sedang ditinjau oleh Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

    Menurut sumber tersebut, kedua komite saat ini berada di bawah “tekanan” Kemlu untuk secepatnya menyetujui permintaan itu.

    Kabar ini muncul di saat komunitas global menekan AS untuk mendukung gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan nyaris 17.500 orang, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan.

    Meski begitu banyak nyawa telah melayang, AS seakan tak peduli dan malah memveto pemungutan suara di DK PBB pada Jumat.

    Padahal, 13 anggota mendukung resolusi Uni Emirat Arab yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Hanya Inggris yang memilih abstain.

    Menurut AS, resolusi itu “berbeda dari kenyataan”. Inggris, sementara itu, abstain karena draf resolusi mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Terkait pasokan bantuan militer, juru bicara Kemlu AS sejauh ini enggan berkomentar.

    “Karena ini masalah kebijakan, kami tidak akan mengonfirmasi maupun mengomentari transfer atau penjualan peralatan pertahanan yang diusulkan sampai hal itu secara resmi diberi tahu kepada Kongres,” juru bicara tersebut.

    Pada awal November, Kemlu AS secara resmi memberi tahu para pemimpin Kongres bahwa mereka akan memasok peralatan bom berpemandu presisi senilai 320 juta dolar atau setara Rp4,9 triliun ke Israel.

    Kementerian Israel menyatakan lebih dari 10 ribu peralatan militer telah dikirim ke negaranya sejak awal agresi.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bantuan itu berasal dari sejumlah negara, tanpa merinci apa saja yang dikirim dan berapa banyak yang berasal dari AS.

    Kemhan Israel sejauh ini mengaku menerima 200 pesawat kargo peralatan militer dari “beberapa negara” sejak agresi dimulai. Peralatan itu mencakup amunisi, kendaraan lapis baja, hingga senjata.

    Pengiriman bantuan militer AS dimulai tak lama setelah agresi Israel di Gaza diluncurkan 7 Oktober lalu. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Israel pada 13 Oktober, kala pesawat kargo C-17 berisi bantuan keamanan mendarat di Negeri Zionis.

    “Ada banyak lagi yang akan menyusul ini,” kata Austin saat itu.

    Pengiriman bantuan keamanan ke Israel ini pun berbeda dengan ke Ukraina. Sebab untuk Ukraina, AS merinci jenis dan kemampuan senjata sebelum dikirim. Namun untuk Israel, Kementerian Pertahanan AS cenderung merahasiakan.

    Menurut CNN, Kemhan AS jarang mengakui atau mengumumkan jenis senjata maupun peralatan yang mereka kirim ke Israel.

    (blq/arh)

  • Tangis dan Rintih Anak-anak Gaza Kelaparan Menanti Makanan

    Tangis dan Rintih Anak-anak Gaza Kelaparan Menanti Makanan

    Jakarta, CNN Indonesia
    Anak-anak Gaza yang tinggal di kamp pengungsian di Rafah menderita tak terkira akibat bombardir Israel.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • VIDEO: Israel ‘Ganggu’ Jemaah Salat Jumat di Kompleks Al Aqsa

    VIDEO: Israel ‘Ganggu’ Jemaah Salat Jumat di Kompleks Al Aqsa

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepolisian Israel memperketat keamanan bagi warga Palestina yang beribadah di wilayah kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Jumat (8/12).

    Hal ini menyulitkan banyak orang untuk masuk ke kompleks tersebut untuk melakukan salat Jumat. Saat salat pun, para jemaah yang berada di luar masjid masih saja diganggu polisi Zionis.

    Israel memperketat keamanan di sekitar Al Aqsa sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober lalu. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, genosida Israel ini membuat setidaknya 17.487 warga Palestina meninggal dan 21 rumah sakit lumpuh.

  • Menlu Retno Kecewa DK PBB Gagal Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    Menlu Retno Kecewa DK PBB Gagal Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan kekecewaannya usai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) lagi-lagi gagal mengadopsi resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

    “Saya sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan untuk mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza,” kata Retno dalam unggahan di X, Sabtu (9/12).

    Padahal, ujar Retno, resolusi tersebut telah disponsori oleh lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia.

    Ia pun menekankan komunitas global tak selayaknya cuma bergantung pada beberapa negara dan menyaksikan dalam diam kekejaman Israel di Gaza.

    “Komunitas global tidak bisa terus bergantung pada beberapa negara dan menyaksikan tanpa daya kekejaman dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza,” tutur Retno.

    Dewan Keamanan PBB kembali gagal mengadopsi resolusi usai Amerika Serikat memveto draf yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) dalam pemungutan suara pada Jumat (8/12).

    “Resolusi itu berbeda dari kenyataan,” kata perwakilan AS di PBB, Robert Wood, seperti diberitakan AFP.

    Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi gencatan senjata kemanusiaan. Sementara itu, Inggris abstain.

    Perwakilan Inggris di PBB, Barbara Woodward, mengaku abstain karena draf resolusi mengabaikan serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Meski abstain, Woodward tetap meminta Israel untuk mematuhi hukum kemanusiaan dalam melakukan hal yang mereka sebut “mengatasi ancaman dari Hamas.”

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota yang mencakup 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap, yakni China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.

    Resolusi di DK PBB hanya bisa diadopsi jika mengantongi setidaknya sembilan suara dukungan dan tak ada yang memveto.

    Ini merupakan kegagalan kesekian oleh DK PBB dalam merespons agresi Israel di Jalur Gaza. Selama agresi lebih dari dua bulan ini, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi, yakni pada 15 November.

    Resolusi itu menyerukan jeda kemanusiaan selama beberapa hari di Gaza.

    Sejumlah pihak pun menilai Dewan Keamanan, sebagai badan terkuat di PBB, lagi-lagi gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian.

    Setidaknya lebih dari 17.400 warga Gaza tewas imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu, merespons serbuan Hamas. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.

    (blq/dna)