Negara: Israel

  • Tentang Hak Veto DK PBB, Dipakai AS untuk Tolak Gencatan Senjata Gaza

    Tentang Hak Veto DK PBB, Dipakai AS untuk Tolak Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan AS dalam rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kondisi perang Israel-Palestina di Jalur Gaza.

    AS menggunakan hak istimewanya selaku Negara Anggota Tetap DK PBB yakni veto, menolak resolusi untuk damai di Gaza. Dilansir Associated Press (AP), Sabtu (9/11/2023), rapat DK PBB yang menghasilkan resolusi digelar Jumat (8/11/2023) waktu setempat.

    Rapat DK PBB untuk menghasilkan resolusi bagi perdamaian di Gaza itu merupakan hasil dari upaya bersurat dari Sekjen PBB Antonio Guterres. DK PBB menilai jeda kemanusiaan sangat perlu bagi Gaza, agar korban sipil dan kehancuran tidak terus bertambah.

    Voting dilakukan untuk menghasilkan resolusi. Dari 15 anggota DK PBB, sebanyak 13 anggota setuju resolusi untuk gencatan senjata di Gaza, 1 negara yakni Inggris abstain, dan 1 negara yakni AS menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi tersebut.

    Lantas, apa yang dimaksud dengan hak veto yang dimiliki AS selaku Negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan resolusi gencatan senjata di Gaza? Dan bagaimana cara kerja hak veto Dewan Keamanan PBB itu? Berikut penjelasannya:

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Dikutip dari situs PBB (United Nations/UN), hak veto Dewan Keamanan PBB adalah hak istimewa yang dimiliki lima Negara Anggota Tetap di Dewan Keamanan PBB, yakni China, Prancis, Federasi Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Hak veto ini memberikan kelima negara tersebut kekuatan suara khusus untuk memveto atau membatalkan suatu resolusi PBB.

    Lima negara pemilik hak veto adalah China, Prancis, Uni Republik Sosialis Soviet (Uni Soviet) [yang pada tahun 1990 digantikan oleh Federasi Rusia], Inggris, dan Amerika Serikat. Para pencipta Piagam PBB menganggap lima negara ini memiliki peran kunci dalam pendirian PBB, dan memainkan peran penting dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

    Cara Kerja Hak Veto Dewan Keamanan PBB

    Kelima negara itu diberikan status khusus sebagai Negara Anggota Tetap di Dewan Keamanan PBB, bersama dengan kekuatan suara khusus yang dikenal sebagai “hak veto”. Para perancangnya sepakat bahwa jika salah satu dari lima anggota tetap memberikan suara negatif di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara, maka resolusi atau keputusan tidak akan disetujui.

    Kelima anggota tetap telah menggunakan hak veto pada satu waktu atau lainnya. Jika suatu anggota tetap tidak sepenuhnya setuju dengan resolusi yang diusulkan tetapi tidak ingin menggunakan hak veto, maka anggota tersebut dapat memilih untuk abstain, sehingga memungkinkan resolusi tersebut diadopsi jika memperoleh jumlah sembilan suara yang mendukung.

    Menurut sistem pemungutan suara berdasarkan Pasal 27 Piagam PBB menyatakan bahwa:

    Setiap anggota Dewan Keamanan memiliki satu suara.Keputusan Dewan Keamanan mengenai hal-hal prosedural harus diambil dengan suara setuju dari sembilan anggota.Keputusan-keputusan Dewan Keamanan mengenai hal-hal lain harus diambil dengan suara setuju dari sembilan anggota termasuk suara setuju dari anggota-anggota tetap; dengan ketentuan, dalam keputusan-keputusan di bawah Bab VI, dan di bawah ayat 3 Pasal 52, satu pihak dalam suatu sengketa harus abstain dari pemungutan suara.Sejarah Hak Veto dan Dewan Keamanan PBB

    Sejarahnya, seperti dikutip dari situs Council of Foreign Relations, hak istimewa berupa hak veto ini muncul akibat pendirian PBB setelah Perang Dunia II. Negara-negara pemenang Perang Dunia II, yakni Amerika Serikat dan Uni Republik Sosialis Soviet (Rusia), menggandeng Inggris untuk membentuk tatanan politik pascaperang dan mendirikan PBB.

    Selanjutnya, Amerika Serikat, Rusia, Inggris, China dan Prancis menjadi Negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB, yang memiliki tanggung jawab utama pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Secara keseluruhan, Dewan Keamanan terdiri dari 15 negara anggota, dan setiap negara anggota memiliki satu suara.

    Dewan Keamanan PBB memimpin dalam menentukan adanya ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi. Dewan Keamanan meminta pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikannya melalui cara-cara damai dan merekomendasikan metode penyesuaian atau syarat-syarat penyelesaian. Dalam beberapa kasus, Dewan Keamanan dapat menjatuhkan sanksi atau bahkan mengesahkan penggunaan kekuatan untuk mempertahankan atau memulihkan perdamaian dan keamanan internasional.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Yordania Tuding Israel Bermaksud Usir Warga Palestina dari Gaza

    Yordania Tuding Israel Bermaksud Usir Warga Palestina dari Gaza

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi menuding Israel saat ini tengah menerapkan kebijakan yang membuat warga Palestina keluar dari Gaza karena perang. Menurutnya, hal ini memenuhi “definisi hukum tentang genosida”.

    Safadi, yang negaranya berbatasan dengan Tepi Barat dan menampung sebagian besar warga Palestina setelah berdirinya Israel pada tahun 1948, juga mengatakan bahwa Israel telah menciptakan kebencian yang akan menghantui wilayah tersebut dan membentuk generasi mendatang.

    “Apa yang kita lihat di Gaza bukan hanya sekedar pembunuhan terhadap orang-orang tak berdosa dan penghancuran mata pencaharian mereka [oleh Israel] tetapi upaya sistematis untuk mengosongkan Gaza dari penduduknya,” kata Safadi pada sebuah konferensi di Doha, Qatar, seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Senin (11/12/2023).

    “Kita belum melihat dunia mencapai titik yang seharusnya kita capai… tuntutan tegas untuk mengakhiri perang ini; perang yang termasuk dalam definisi hukum tentang genosida,” imbuhnya.

    Safadi berpendapat bahwa tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas tidak sesuai dengan besarnya kehancuran yang terjadi di kalangan warga sipil Gaza, yang ia gambarkan sebagai tindakan yang tidak pandang bulu.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Ketika diminta untuk menanggapi, juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy berkata: “Ini tentu saja merupakan tuduhan yang keterlaluan dan salah.”

    “Israel berjuang untuk mempertahankan diri dari monster-monster yang melakukan pembantaian 7 Oktober, dan tujuan dari kampanye kami adalah untuk membawa monster-monster itu ke pengadilan dan memastikan mereka tidak lagi menyakiti rakyat kami,” tambahnya.

    Dia mengatakan bahwa Israel telah mendesak warga sipil Gaza untuk pindah dari medan pertempuran demi keselamatan mereka sendiri, dan ingin melihat orang lain juga melakukan seruan yang sama.

  • Telepon Putin, Netanyahu Protes Dukungan Atas Gencatan Senjata Gaza

    Telepon Putin, Netanyahu Protes Dukungan Atas Gencatan Senjata Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan ‘ketidakpuasan’ atas dukungan Rusia terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Protes Netanyahu itu disampaikan langsung saat dirinya berbicara via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (10/12) waktu setempat. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023).

    Pemerintah Rusia turut mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam voting pada Jumat (8/12) lalu. Namun resolusi itu gagal diadopsi setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    Dalam percakapan telepon dengan Putin, menurut pernyataan yang dirilis pemerintah Israel, Netanyahu juga menyuarakan ketidaksenangan dengan posisi ‘anti-Israel’ yang diambil oleh utusan diplomatik Rusia di PBB.

    “Perdana Menteri menyatakan ketidakpuasan terhadap posisi melawan Israel yang diberikan oleh perwakilan Rusia di PBB dan forum-forum lainnya,” sebut Netanyahu saat berbicara kepada Putin, seperti disampaikan dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Negara mana pun yang dilanda serangan teroris kriminal seperti yang dialami Israel, akan bereaksi dengan kekuatan yang tidak kalah dengan yang sedang digunakan oleh Israel,” ujarnya.

    Veto yang digunakan Israel untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB itu menuai kritikan. Salah satu kritikan datang dari wakil utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy.

    “Rekan-rekan kami dari AS sungguh-sungguh, di depan mata kami, telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, lebih banyak warga sipil di Palestina,” kritik Polyanskiy dalam forum Dewan Keamanan PBB.

    Sementara itu, Kremlin, dalam pernyataannya, menegaskan Rusia siap memberikan semua bantuan yang mungkin diberikan demi meringankan penderitaan warga sipil dan meredakan eskalasi konflik.

    “Vladimir Putin menegaskan kembali posisi prinsipnya dalam menolak dan mengecam terorisme dalam segala bentuk,” demikian pernyataan Kremlin.

    “Pada saat yang sama, sangat penting agar melawan ancaman teroris tidak menimbulkan konsekuensi yang serius bagi penduduk sipil,” tegas Kremlin.

    Kementerian Luar Negeri Rusia, pada Minggu (10/12) waktu setempat, menyerukan agar misi pemantauan internasional dikerahkan ke Jalur Gaza untuk memantau situasi kemanusiaan di sana.

    Dalam percakapan telepon dengan Putin, Netanyahu juga menyatakan ‘ketidaksepakatan yang kuat’ terhadap apa yang disebutnya sebagai kerja sama ‘berbahaya’ antara Rusia dan Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel mengklaim telah membunuh Komandan Batalion Shejaiya Hamas yang sempat bertanggung jawab melatih satuan rudal anti tank, Emad Krikae.

    Kabar kematian itu diunggah Israel di media sosial X, dulu bernama Twitter, pada Senin (11/12).

    Krikar menjadi komandan brigade tersebut usai pimpinan unit sebelumnya tewas.

    Unggahan itu menerangkan Krikae sebelumnya “bertanggung jawab atas pelatihan rudal anti-tank di Brigade Kota Gaza.”

    Krikae menjadi komandan Hamas ke sekian yang tewas di tangan Israel.

    Sebelumnya, pasukan Israel menyatakan telah membunuh Komandan Batalion Shati, Haitham Khuwajari, pada pekan lalu.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al Shati.

    Hagari juga mengungkapkan Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

    Kematian para Komandan Hamas itu sejalan dengan tujuan Perdana Menteri Israel melancarkan agresi ke Palestina.

    Dalam rilis resmi, Netanyahu mengatakan akan “memusnahkan Hamas.”

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan,” kata Netanyahu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina Israel kemudian meluncurkan agresi dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat agresi Israel di Gaza nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Bombardir Gaza Selatan Usai Ancaman Hamas soal Sandera

    Israel Bombardir Gaza Selatan Usai Ancaman Hamas soal Sandera

    Jakarta

    Militer Israel membombardir kota utama di Gaza selatan pada hari Senin (11/12), setelah kelompok Hamas mengingatkan tidak ada sandera Israel yang akan meninggalkan wilayah itu hidup-hidup, kecuali tuntutannya soal pembebasan tahanan dipenuhi.

    Dilaporkan kantor berita AFP, Senin (11/12/2023), serangan Israel pada hari Senin menghantam kota Khan Yunis. Sementara kelompok milisi Jihad Islam mengatakan mereka telah meledakkan sebuah rumah, di mana tentara Israel sedang mencari terowongan.

    Militer Israel melaporkan tembakan roket dari Gaza ke Israel pada hari Senin, dan mengatakan pertempuran sengit telah terjadi pada hari Minggu di sekitar Kota Gaza dan Khan Yunis.

    Hamas pada hari Minggu memperingatkan bahwa Israel tidak akan menerima tahanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi serta memenuhi tuntutan mereka.

    Israel mengatakan masih ada 137 sandera di Gaza, sementara para aktivis mengatakan sekitar 7.000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Bombardir dan pertempuran sengit selama berbulan-bulan telah menyebabkan sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan sebagian besar rumah sakit tidak lagi berfungsi dan hampir dua juta orang mengungsi.

    PBB memperkirakan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka – sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak.

    Israel telah mendesak masyarakat untuk mencari perlindungan di wilayah Gaza selatan, namun setelah memperluas perang hingga mencakup target-target di wilayah selatan, hanya ada sedikit tempat yang aman bagi warga sipil.

    Organisasi-organisasi kemanusiaan terus menekan Israel untuk memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dalam konflik tersebut.

    Saat ini hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sesuai kapasitasnya, menurut badan kemanusiaan PBB, OCHA.

    “Sistem kesehatan di Gaza berada dalam kondisi terpuruk dan ambruk,” kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

  • Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Video diduga anggota Hamasย di kamp pengungsi Jabalia menyerahkan diri ke tentaraย Israel viral di media sosial.

    Namun, warganet mempertanyakan keaslian rekaman itu. Video tersebut dirilis militer Israel dan beredar luas di media sosial, X, dulu bernama Twitter.

    Di salah satu rekaman tampak seorang laki-laki berjalan ke arah seorang tentara lalu menyerahkan senapan di tangan kiri dan pistol di tangan kanannya.

    Di media sosial juga muncul video dengan versi kedua yang tampak berbeda. Di klip ini, laki-laki memegang senapan di tangan kanan.

    Orang dalam video tersebut merupakan tokoh yang cukup terkenal di Gaza, pemilik bengkel aluminium, dan diduga diculik di kota lain di Gaza utara.

    Gambar dan foto yang beredar lantas memicu pertanyaan dan asumsi bahwa Israel sengaja membuat video itu.

    “Anda tak bisa menjadikan ini: Hamas baru mengeluarkan pernyataan mereka adalah warga sipil [dan] bahwa Israel memberi senjata ke mereka untuk diserahkan,” ujar salah satu warganet, Minggu (10/12).

    Warganet lain mencela skenario yang dibuat Israel. Dalam salah satu komentar di unggahan foto diduga Hamas menyerah, dia mengatakan pasukan Zionis hanya bisa menghancurkan Gaza serta melakukan genosida.

    “Apa yang dilakukan jika tujuan militer tak tercapai? Membuat penyerahan palsu dari Hamas memakai warga sipil,” kata dia.

    Dia lalu berujar, “Israel [cuma] bagus di bidang penghancuran dan genosida.”

    Menanggapi heboh perbincangan itu, pakar propaganda dan manipulasi teknologi dari Universitas Texas, Samuel Wooley, mengatakan menggunakan video untuk memanipulasi opini publik bukan hal baru dalam perang.

    “Gambar bisa dipalsukan dan ditipu dengan banyak cara. Dan itu termasuk penggunaan Kecerdasan Buatan, termasuk penggunaan alat komputasi,” kata Wooley.

    Namun, Wooley tak menyebut secara rinci soal video Israel.

    “Kami melihat peningkatan besar-besaran dalam kualitas video yang dimanipulasi, sehingga memungkinkan produksi video jauh lebih canggih dan bisa dipercaya dibandingkan sebelumnya,” ungkap Wooley.

    Belum lama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas menyerah.

    meminta kelompok di Palestina Hamas menyerah saat pasukan Israel terus menggempur habis-habisan Gaza.

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang,” kata Netanyahu dalam rilis resmi pada Minggu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas pada 7 Oktober.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Ratusan Warga Gaza Berkumpul di UNRWA, Tunggu Tepung Terigu

    VIDEO: Ratusan Warga Gaza Berkumpul di UNRWA, Tunggu Tepung Terigu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ratusan warga Palestina menunggu berjam-jam di luar kantor pusat distribusi UNRWA untuk menerima tepung terigu.

    Militer Israel yang terusย membombardir Gaza membuat krisis kemanusiaan di sana semakin memburuk.

    Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza dipaksa meninggalkan rumah dan harus bertahan tanpa makanan serta air yang layak.

    Setidaknya lebih dari 17 ribu warga Palestina terbunuh akibat agresi Israel sejak 7 Oktober.

    Sebanyak 70 persen dari korban merupakan anak dan perempuan.

  • Majelis Umum PBB Akan Lakukan Voting soal Gencatan Senjata di Gaza

    Majelis Umum PBB Akan Lakukan Voting soal Gencatan Senjata di Gaza

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar sidang khusus pada Selasa (12/12) waktu setempat, untuk melakukan voting atas resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Senin (11/12/2023), informasi ini diungkapkan sejumlah sumber diplomat PBB, yang menyebut sidang khusus Majelis Umum PBB akan diikuti oleh 193 negara anggota. Voting terhadap resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza akan digelar dalam sidang khusus itu.

    Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, dalam suratnya kepada para negara anggota mengumumkan bahwa sidang khusus akan digelar pada Selasa (12/12) sore, sekitar pukul 15.00 waktu New York.

    Disebutkan Francis dalam suratnya bahwa dirinya menggelar sidang khusus tersebut atas permintaan Mesir dan Mauritania, selaku ketua Kelompok Arab dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

    Dalam surat mereka yang meminta digelarnya sidang khusus, Mesir dan Mauritania merujuk pada “situasi buruk yang dialami penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Disebutkan kedua negara itu dalam surat mereka bahwa sidang khusus diperlakukan setelah “salah satu Anggota Tetap Dewan Keamanan (PBB)” memveto resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

    Pernyataan itu merujuk pada Amerika Serikat (AS) yang menggunakan hak vetonya dalam voting resolusi Dewan Keamanan PBB pada Jumat (8/12) lalu. Dengan langkah ini, maka resolusi itu gagal untuk diadopsi meskipun mendapatkan dukungan dari 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.

    Dalam penjelasannya, Washington menilai resolusi yang disponsori oleh Uni Emirat Arab itu diajukan terburu-buru, tidak seimbang dan tidak akan memberikan perubahan besar di medan pertempuran karena hanya menyerukan gencatan senjata yang tidak berkelanjutan di Jalur Gaza.

    Wakil Perwakilan Tetap AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya juga mengkritik masih adanya seruan gencatan senjata tanpa syarat dalam resolusi itu, yang dinilainya ‘berbahaya’ karena akan memampukan Hamas untuk mengulangi serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

    AS dihujani kritikan atas langkahnya memveto resolusi tersebut. Sedangkan Israel memuji Washington, sekutunya, yang disebut memiliki ‘kepemimpinan berani’.

    Sementara itu, dalam mengusulkan sidang khusus kepada Presiden Majelis Umum PBB, Mesir dan Mauritania menggunakan Resolusi Majelis Umum PBB 377 yang berjudul ‘Bersatu untuk Perdamaian’.

    Resolusi yang diadopsi Majelis Umum PBB tahun 1950 silam itu, memungkinkan badan PBB beranggotakan 193 negara itu untuk bertindak ketika Dewan Keamanan PBB gagal dalam “menjalankan tanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional”.

    Pada Oktober lalu, Majelis Umum PBB berhasil menyepakati dan mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera, jangka panjang, dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan”. Resolusi itu didukung oleh 121 negara dan ditolak oleh 14 negara, dengan 44 negara lainnya memilih abstain.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahuย mendesak kelompok Hamasย menyerah, di tengah gempuran Negeri Zionis di Jalur Gaza.ย 

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Perang masih berlangsung tetapi ini awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan untuk teroris Hamas: selesai,” kata Netanyahu pada Minggu (10/12), dikutip AFP.

    Dia kemudian berujar, “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang.”

    Netanyahu mengklaim beberapa hari belakangan, puluhan anggota Hamas menyerah ke tentara Israel.

    Militer Israel, lanjut dia, tak mempublikasikan penyerahan diri Hamas. Netanyahu itu juga menyatakan kelompok ini menolak klaim Israel.

    Netanyahu lantas mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menyebut Hamas “kehilangan kekuasaan” di Gaza.

    Baru-baru ini, perwakilan Hamasย juga menuntut Israel untuk menyetop agresinya di Gaza jika ingin seluruh sandera yang tersisa dikembalikan dalam keadaan hidup.

    Hamas menuntut dibukanya kembali negosiasi dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina dari penjara Israel.

    “Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukungnya, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, serta memenuhi tuntutan perlawanan,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida.

    Obeida juga menegaskan kelompok Hamas akan terus melawan pasukan Israel.

    “Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah ini di setiap lingkungan, jalan dan gang,” kata dia.

    “Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” imbuhnya.

    Hamas melancarkan serangan dadakan ke Israel pada 7 Oktober. Israel kemudian membalas dengan meluncurkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas. Pihak rumah sakit dan sekolah yang dituduh Israel membantah tudingan tersebut.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga 30 November.

    Setelah kesepakatan damai berakhir, Israel melancarkan serangan fase kedua besar-besaran ke Gaza.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa, 45 persen di antaranya merupakan anak-anak.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Dikecam karena Telanjangi Puluhan Pria di Gaza, Israel Bilang Gini

    Tel Aviv

    Militer Israel menyampaikan pembelaan setelah dihujani kecaman atas tindakan pasukannya menelanjangi puluhan pria yang ditangkap di Jalur Gaza. Dijelaskan oleh militer Israel bahwa langkah itu merupakan bagian dari penggeledahan rutin terhadap orang-orang yang diduga terlibat ‘aktivitas teroris’.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023), sejumlah rekaman video yang menunjukkan para pria dilucuti pakaiannya hingga hanya mengenakan celana dalam, dengan beberapa di antaranya tampak menyerahkan senjata, disiarkan oleh media lokal Israel pada Kamis (7/12) pekan lalu.

    Laporan media lokal Israel itu menyebutnya sebagai momen penyerahan diri oleh para militan Hamas.

    Beberapa rekaman video yang beredar telah memicu kemarahan di media sosial. Analisis yang dilakukan AFP Factcheck menunjukkan salah satu video itu direkam di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara, meskipun sulit untuk melakukan geolokasi terhadap lokasi rekaman secara tepat.

    Lengan seorang tentara terlihat dalam salah satu rekaman, yang menunjukkan bahwa video itu direkam oleh salah satu personel militer Israel. Dalam video lainnya, yang lokasinya tidak bisa dikonfirmasi oleh AFP, sekelompok pria dengan mata ditutup tampak duduk dengan tangan terikat di belakang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“๐Ÿ” Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “โœ… Defined” : “โŒ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“โœ… Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“โš ๏ธ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“โœ… GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“๐Ÿ”„ Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“๐Ÿ‘€ Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“โœ… Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“โŒ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Kecaman menghujani Israel terkait video-video tersebut, dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan pihaknya merasa prihatin dengan gambar-gambar yang beredar dan menegaskan bahwa semua tahanan harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya sudah sering menelanjangi orang-orang yang dianggap bisa menimbulkan ancaman untuk memastikan mereka tidak membawa senjata atau bahan peledak.

    Ditegaskan juga oleh militer Israel bahwa pasukannya di Jalur Gaza menahan dan menginterogasi orang-orang yang dicurigai terlibat dalam ‘aktivitas teroris’.

    “Para individu yang didapati tidak terlibat dalam aktivitas teroris akan dibebaskan,” tegas militer Israel dalam pernyataannya.

    Militer Israel juga menyatakan bahwa para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional.

    “Seringkali para tersangka teror harus menyerahkan pakaian mereka agar pakaian itu bisa digeledah dan untuk memastikan mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya,” jelas militer Israel.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, saat ditanya soal gambar dan video yang beredar menjawab: “Para teroris telah menyerahkan diri.”

    Sementara itu, Hamas, pada Minggu (10/12), waktu setempat, membantah klaim Israel dan menyebut orang-orang yang ditangkap dalam video maupun foto yang beredar bukanlah anggota sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine al-Qassam.

    “Klaim dari pendudukan (Israel) bahwa mereka berasal dari Brigade al-Qassam adalah kebohongan yang tidak berdasar,” ucap seorang pejabat senior pada biro politik Hamas, Izzat al-Rishq.

    “Pendudukan Zionis mempublikasikan gambar dan adegan warga sipil tidak bersenjata di Gaza, setelah mereka ditahan dan senjata diletakkan di samping mereka, yang tidak lain hanyalah bagian dari taktik penjajah yang konyol dan nyata untuk menghasilkan dugaan kemenangan atas orang-orang perlawanan,” sebutnya.

    Sebelumnya, outlet media berbahasa Arab yang berkantor di London, Al-Araby Al-Jadeed, melaporkan pada Kamis (7/12) lalu bahwa seorang reporternya bernama Diaa al-Kahlout dan beberapa anggota keluarganya ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap dan ditelanjangi oleh Israel di Jalur Gaza.

    Saksikan juga Sosok pilihan minggu ini: Bagus Utomo, Pemberantas Stigma Skizofrenia

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu