Negara: Israel

  • Serangan Udara Israel Hantam Kota di Lebanon, 14 Orang Luka

    Serangan Udara Israel Hantam Kota di Lebanon, 14 Orang Luka

    Beirut

    Dua serangan udara Israel menghantam sebuah kota di wilayah Lebanon bagian selatan. Sekitar 14 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (20/2/2024), kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan udara Israel itu menghantam kota Ghaziyeh, di dekat kota Sidon, pada Senin (19/2) waktu setempat.

    “Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan … serangan-serangan terhadap kota Ghaziyeh,” sebut NNA dalam laporannya.

    NNA melaporkan sebuah kendaraan turut menjadi target serangan dan ambulans bergegas di lokasi kejadian.

    Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan pasukannya menargetkan “fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah” dalam serangannya.

    Hizbullah, yang didukung Iran di Lebanon, dan Israel yang menjadi musuh bebuyutannya terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk ke Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa pasukan Israel menyerang depot senjata di dekat Sidon, Lebanon bagian selatan, sebagai respons terhadap serangan drone yang diluncurkan Hizbullah ke Israel.

    Meskipun sebagian besar serangan terjadi di dekat perbatasan kedua negara, serangan udara Israel pada awal pekan ini terjadi di Ghaziyeh yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan terdekat Israel dan kurang dari lima kilometer dari kota Sidon.

    Seorang fotografer AFP melaporkan suara setidaknya dua serangan berturut-turut di Ghaziyeh, salah satunya menargetkan hanggar di dekat jalan raya utama pesisir, dengan asap hitam mengepul di seluruh area.

    Laporan NNA menyebut serangan itu menargetkan sebuah gudang tempat produksi ban dan generator listrik, dan di sekitar pabrik, hingga menyebabkan “14 orang terluka, sebagian besar dari mereka adalah pekerja Suriah dan Palestina”.

    Disebutkan juga bahwa dua petugas tanggap darurat terluka saat memadamkan api.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap menjulang dari lokasi yang dihantam dua serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Dorong Dewan Keamanan PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza

    AS Dorong Dewan Keamanan PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengusulkan rancangan alternatif resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza dan menentang serangan darat besar-besaran oleh Israel terhadap Rafah.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (20/2/2024), Washington selama ini cenderung menghindari untuk menggunakan kata “gencatan senjata” dalam setiap tindakan PBB terkait perang antara Israel dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Namun, draf resolusi alternatif yang diusulkan AS kali ini menggunakan istilah “gencatan senjata” yang telah diucapkan oleh Presiden Joe Biden sejak pekan lalu, saat membahas soal percakapan teleponnya dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

    Draf resolusi usulan AS, seperti dilihat Reuters pada Senin (19/2) waktu setempat, “menetapkan bahwa di bawah kondisi terkini, serangan darat besar-besaran ke Rafah akan mengakibatkan bahaya lebih lanjut terhadap warga sipil dan pengungsian mereka lebih lanjut, termasuk kemungkinan ke negara-negara tetangga”.

    Israel telah mengungkapkan rencananya untuk menyerbu Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang menghindari gempuran militer Tel Aviv. Rencana itu menuai kekhawatiran internasional karena dianggap akan memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Menurut draf resolusi usulan AS, langkah Israel itu “akan memiliki implikasi serius bagi perdamaian dan keamanan regional, dan oleh karena itu, menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilakukan dalam kondisi saat ini”.

    Tidak diketahui secara jelas kapan atau apakah draf resolusi usulan AS ini akan diajukan untuk divoting oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Sebuah resolusi memerlukan sedikitnya sembilan suara dukungan dan tanpa adanya veto — dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China — untuk bisa diadopsi.

    AS mengajukan resolusi alternatif ini setelah Aljazair, pada Sabtu (17/2) lalu, meminta Dewan Keamanan PBB menggelar voting pada Selasa (20/2) untuk draf resolusi yang diajukannya, yang isinya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas.

    Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dengan cepat memberi isyarat bahwa draf resolusi usulan Aljazair itu akan diveto oleh Washington.

    Aljazair mengajukan draf resolusi usulannya itu sejak dua pekan lalu. Namun Thomas-Greenfield menyebut draf resolusi usulan Aljazair bisa membahayakan “negosiasi sensitif” mengenai sandera. AS bersama Mesir dan Qatar berupaya merundingkan penghentian perang dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas.

    Washington biasanya melindungi Israel, sekutunya, dari tindakan PBB dan telah dua kali menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata yang diajukan sejak 7 Oktober tahun lalu.

    Namun AS juga dua kali menyatakan abstain, yang memungkinkan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang bertujuan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menyerukan jeda kemanusiaan yang mendesak dan berkepanjangan dalam pertempuran.

    Rancangan resolusi usulan AS, sebut Reuters, juga mengecam seruan beberapa menteri kontroversial Israel agar para pemukim Yahudi pindah ke Jalur Gaza dan menolak segala upaya perubahan demografis atau teritorial di Jalur Gaza yang akan melanggar hukum internasional.

    Resolusi usulan Washington ini juga menolak “tindakan apa pun yang dilakukan pihak mana pun yang mengurangi wilayah Gaza, baik sementara maupun permanen, termasuk melalui pembentukan apa yang disebut sebagai buffer zone baik secara resmi atau tidak resmi, serta penghancuran infrastruktur sipil secara luas dan sistematis”.

    Laporan Reuters pada Desember lalu menyebut Israel telah mengatakan kepada beberapa negara Arab bahwa mereka ingin membuat buffer zone di dalam perbatasan Gaza untuk mencegah serangan-serangan, sebagai bagian dari proposal untuk wilayah tersebut usai perang berakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel akan Serang Rafah Gaza Meski Masuk Bulan Ramadan

    Israel akan Serang Rafah Gaza Meski Masuk Bulan Ramadan

    Jakarta

    Pertempuran antara Israel dengan militan Hamas di Gaza, Palestina masih berlangsung. Israel mengatakan akan tetap masuk ke Rafah untuk menyerang dan mencari Hamas.

    Dilansir AFP, Selasa (20/2/2024), selama sehari terakhir, serangan dan pertempuran di Gaza menewaskan lebih dari 100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sehingga jumlah korban tewas melampaui 29.000, kata kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, dengan pertempuran terberat di Khan Yunis, di utara Rafah. .

    Anggota kabinet perang Benny Gantz memperingatkan bahwa tentara Israel siap untuk masuk lebih dalam ke Rafah selama Ramadan yang, berdasarkan kalender lunar, dimulai sekitar 10 Maret.

    “Jika pada bulan Ramadhan para sandera tidak ada di rumah, pertempuran akan berlanjut di mana-mana termasuk wilayah Rafah,” kata Gantz, Minggu.

    Dia menambahkan: “Hamas punya pilihan. Mereka bisa menyerah, melepaskan sandera, dan warga sipil Gaza bisa merayakan hari raya Ramadhan.”

    Gantz mengatakan Israel akan mengizinkan evakuasi warga sipil dari Rafah – namun belum menentukan ke mana warga Palestina bisa pergi, karena sebagian besar wilayah tersebut diratakan setelah lebih dari empat bulan perang yang menghancurkan.

    Mesir berpendapat bahwa membiarkan warga Gaza melarikan diri melewati perbatasan akan memfasilitasi upaya untuk mengosongkan Gaza dari penduduk Palestina, sebuah hal yang dibantah oleh Israel.

    Lihat Video ‘Murka Netanyahu Seusai Presiden Brazil Samakan Israel Seperti Hitler’:

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Undangan Rusia Disambut Baik Faksi-faksi Palestina

    Undangan Rusia Disambut Baik Faksi-faksi Palestina

    Moskow

    Rusia mengundang faksi-faksi Palestina untuk bertemu di Moskow pekan depan. Undangan itu pun disambut baik faksi-faksi di Palestina.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (19/2/2024), Otoritas Palestina menyatakan siap untuk hadir. Otoritas Palestina juga siap terlibat dengan Hamas dalam pertemuan itu.

    “Rusia telah mengundang semua faksi Palestina yang akan bertemu pada tanggal 26 bulan ini di Moskow,” ucap Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina, Mohammad Shtayyeh, saat berbicara di Konferensi Keamanan Munich.

    “Kami akan melihat apakah Hamas siap untuk turun tangan bersama kami,” imbuhnya.

    Dia berharap Hamas juga mau hadir. Dia mengatakan Palestina membutuhkan persatuan dari semua faksi. Meski demikian, dia menyebut Hamas perlu memenuhi prasyarat tertentu jika ingin menjadi bagian dari persatuan Palestina.

    “Kami siap untuk terlibat. Jika Hamas tidak melakukannya, maka akan lain ceritanya. Kami membutuhkan persatuan Palestina,” ujar Shtayyeh dalam pernyataannya.

    Undangan dari Rusia

    Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Mikhail Bogdanov mengumumkan Moskow mengundang Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya, termasuk Fatah yang kini memimpin Otoritas Palestina. Rusia mengajak faksi-faksi di Palestina bertemu di Moskow guna membahas soal perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    Kelompok itu mencakup Hamas dan Jihad Islam yang bermarkas di Jalur Gaza, juga perwakilan Fatah dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang lebih luas.

    “Kami mengundang seluruh perwakilan Palestina — semua kekuatan politik yang memiliki posisi masing-masing di berbagai negara, termasuk Suriah, Lebanon, dan negara-negara lainnya di kawasan ini,” ucap Bogdanov yang juga menjabat utusan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, seperti dikutip TASS.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Belum ada tanggapan dari Hamas atas undangan Moskow tersebut. Rusia selama bertahun-tahun berusaha menjalin hubungan baik dengan semua pemain utama di kawasan. Rusia juga semakin kritis terhadap Israel dan pendukung Baratnya di tengah perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan Moskow berulang kali mengkritik serangan Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Lebih dari 28 Ribu Orang

    Israel diketahui mendeklarasikan perang terhadap Hamas yang bermarkas di Gaza pada 7 Oktober 2023. Perang dideklarasikan Israel usai Hamas melakukan serangan dadakan pada 7 Oktober di wilayah Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan ratusan orang lainnya disandera.

    Sejak saat itu, Israel terus membombardir Gaza. Serangan Israel telah menewaskan 28.858 orang sejak 7 Oktober tahun lalu.

    Dilansir Anadolu Agency, Minggu (18/2), kantor Media Pemerintah Gaza menyebut 12.660 anak-anak dan 8.570 wanita telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Otoritas kesehatan Palestina juga menyebut serangan Israel telah melukai 68.677 orang.

    Setidaknya, 7.000 orang masih tertimbun reruntuhan atau hilang di Gaza. Pemboman tentara Israel telah menghancurkan total 70.000 rumah dan merusak 290.000 rumah.

    340 petugas layanan kesehatan dan 46 petugas pertahanan sipil telah tewas akibat serangan Israel yang menargetkan sektor layanan kesehatan. Sekitar 130 jurnalis juga tewas akibat serangan Israel di daerah tersebut.

    PBB menyatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Munich Security Conference Bahas Gaza, Ukraina-Rusia hingga Uni Eropa

    Munich Security Conference Bahas Gaza, Ukraina-Rusia hingga Uni Eropa

    Munich

    Peneliti Senior bidang Kebijakan di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (European Council on Foreign Relations/ECFR) Ulrike Franke menyebut Eropa perlu meningkatkan anggaran belanja untuk sektor pertahanan, meskipun Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berjanji akan memenuhi target NATO sebesar 2% dari produk domestik bruto (PDB).

    Hal itu disampaikannya di sela-sela Munich Security Conference (MSC) 2024, sehari setelah Scholz membuat komitmen soal pembelanjaan “untuk tahun 2020-an, tahun 2030-an dan seterusnya”.

    “Rasanya kita masih kurang,” ujar Franke.

    “Eropa harus bersatu. Mereka perlu memastikan pertahanan Ukraina dan juga membangun kemampuan mereka sendiri, mengambil keuntungan dari skala ekonomi dan bekerja sama, daripada harus saling menyalahkan (pihak mana yang membelanjakan lebih banyak).”

    Scholz membuat komitmen 2% untuk dana pertahanan itu hampir dua tahun setelah pidato “Zeitenwende”, yang menandai perubahan haluan politik pertahanan dengan komitmen dana khusus 100 miliar Euro (sekitar Rp1.685 triliun) untuk meningkatkan kapasitas angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, yang terpisah dari anggaran pertahanan Jerman.

    Menurut Franke, dana khusus tersebut sejauh ini sebagian besar dibelanjakan untuk pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Dia juga mempertanyakan “apa yang terjadi jika dana tersebut habis?”

    Analis ECFR ini menyebut Jerman telah berkomitmen untuk melakukan banyak tindakan jangka pendek, termasuk pengiriman senjata ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia.

    Saat ditanyakan soal ancaman eks Presiden AS Donald Trump, jika terpilih kembali, dia tidak akan membantu anggota NATO yang menurutnya mengeluarkan terlalu sedikit dana untuk pertahanan, jika terjadi serangan atau ancaman. Franke menyebut retorika tersebut telah “melemahkan jaminan keamanan NATO,” terlepas apakah ucapan itu merupakan indikasi dari kebijakan potensial atau tidak.

    “Ini adalah berita buruk dan dapat mendorong aktor seperti Rusia untuk menguji NATO, untuk melihat apakah mereka (anggota NATO) bakal membela satu sama lain. Ini adalah peringatan lain bagi Eropa, bahwa mungkin dalam jangka panjang kita perlu melakukan lebih banyak hal untuk diri sendiri.”

    Ahli berdebat di MSC24 soal keamanan Gaza

    Perang di Gaza merupakan salah satu isu utama yang dibahas dalam Konferensi Keamanan Munich ke-60. Otoritas Palestina lewat Perdana Menteri Mohammed Shtayyeh menyebut Israel tidak boleh memaksa penduduk Palestina di Gaza untuk menyeberang ke perbatasan Mesir.

    “Saya tahu, kita tahu, bahwa ada rencana pihak Israel untuk mengusir orang-orang dari Gaza. Kami dan pihak Mesir sedang bekerja keras untuk tidak membiarkan hal ini terjadi,” kata Shtayyeh kepada para delegasi MSC, Minggu (18/02).

    Pernyataan tersebut disampaikan saat Israel tengah mempersiapkan serangan ke Kota Rafah yang berada di bagian selatan Gaza dan berbatasan langsung dengan Mesir. Diperkirakan saat ini sedikitnya 1.5 juta penduduk Palestina berlindung di daerah yang padat. Diplomat senior serta lembaga kemanusiaan telah menyampaikan keprihatinan mendalam jika serangan itu terjadi.

    Beberapa media internasional melaporkan bahwa Mesir sedang membangun sebuah kamp pengungsian di sisi perbatasannya untuk menampung pengungsi Palestina.

    Shtayyeh juga menyebut kalau Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat, tidak menjalin komunikasi dengan kelompok Hamas. Kelompok itu, yang oleh AS, Uni Eropa dan beberapa negara lain dikategorikan sebagai organisasi teroris, telah memerintah di Jalur Gaza sejak tahun 2007. Otoritas Palestina di Tepi Barat dikuasai oleh partai politik Fatah.

    Shtayyeh menyerukan agar spiral kekerasan dihentikan dan mengatakan bahwa masalah Palestina harus diselesaikan.

    Shtayyeh juga menyebut bahwa berbagai kelompok Palestina, termasuk Fatah dan Hamas, bakal bertemu di Moskow pada hari Kamis (22/02) mendatang atas undangan Rusia.

    mh/pkp/hp (AFP, AP, dpa, Reuters)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Palestina Minta Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Setop Pendudukan

    Palestina Minta Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Setop Pendudukan

    Den Haag

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad al-Maliki mengatakan kepada Mahkamah Internasional (ICJ), dalam sidang pada Senin (19/2) waktu setempat, bahwa rakyat Palestina menderita atas “kolonialisme dan apartheid” yang terjadi di bawah pendudukan Israel.

    Al-Maliki pun menyerukan kepada Mahkamah Internasional untuk memerintahkan Israel agar segera mengakhiri pendudukan atas wilayah-wilayah Palestina.

    Seperti dilansir AFP, Senin (19/2/2024), hal itu disampaikan Al-Maliki saat menyampaikan argumennya dalam sidang Mahkamah Internasional, yang merupakan badan peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mempertimbangkan konsekuensi hukum dari pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina.

    “Rakyat Palestina telah menanggung kolonialisme dan apartheid… Ada orang-orang marah dengan kata ini. Mereka seharusnya mara dengan kenyataan yang kami derita,” ucap Al-Maliki dalam argumennya di hadapan panel hakim Mahkamah Internasional di Den Haag.

    Mahkamah Internasional menggelar persidangan selama sepekan ke depan untuk mendengarkan pendapat dari 52 negara soal konsekuensi hukum dari pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Palestina. Masing-masing negara itu akan menyampaikan argumen di hadapan para hakim Mahkamah Internasional.

    Negara-negara yang hadir mencakup Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu dekat Israel, kemudian juga Rusia dan China. Persidangan ini digelar di Peace Palace di Den Haag, yang merupakan tempat kedudukan Mahkamah Internasional.

    Al-Maliki, dalam pernyataannya, mendesak Mahkamah Internasional untuk menetapkan pendudukan Israel itu ilegal dan memerintahkan penghentian pendudukan itu “dengan segera, secara total dan tanpa syarat”.

    “Inilah waktunya untuk mengakhiri standar ganda yang sudah terlalu lama membelenggu masyarakat kami,” cetusnya.

    Persidangan ini digelar setelah Majelis Umum PBB pada Desember 2022 lalu meminta Mahkamah Internasional memberikan “saran pendapat” yang tidak mengikat mengenai “konsekuensi hukum yang muncul dari kebijakan dan praktik Israel di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur”.

    Sidang ini berbeda dan terpisah dengan gugatan yang diajukan Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap Palestina dalam serangannya di Jalur Gaza. Pada Januari lalu, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk melakukan segala upaya dalam mencegah genosida dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, namun tidak memerintahkan gencatan senjata.

    Pekan lalu, Mahkamah Internasional menolak upaya Afrika Selatan untuk menerapkan tindakan tambahan terhadap Israel, namun menegaskan kembali perlunya Tel Aviv untuk melaksanakan putusannya secara menyeluruh.

    Dalam persidangan terbaru ini, Mahkamah Internasional diminta untuk mempertimbangkan dua pertanyaan utama.

    Pertama, Mahkamah Internasional harus memeriksa konsekuensi hukum dari apa yang disebut oleh PBB sebagai “pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan oleh Israel terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri”.

    Hal ini berkaitan dengan “pendudukan berkepanjangan, permukiman dan aneksasi wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967” dan “langkah-langkah yang bertujuan mengubah komposisi demografi, karakter dan status Kota Suci Yerusalem”.

    Kedua, Mahkamah Internasional harus memberikan saran soal bagaimana tindakan Israel “mempengaruhi status hukum pendudukan” dan apa konsekuensinya bagi PBB dan negara-negara lainnya.

    Mahkamah Internasional akan memutuskan “segera” mengenai persoalan tersebut, kemungkinan pada akhir tahun ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Militer AS Sita Pengiriman Senjata Iran untuk Houthi

    Militer AS Sita Pengiriman Senjata Iran untuk Houthi

    Jakarta

    Militer Amerika Serikat menyatakan telah menyita pengiriman senjata Iran yang ditujukan untuk kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

    “Angkatan Laut AS menyita senjata konvensional canggih dan bantuan mematikan lainnya yang berasal dari Iran dan menuju wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dari sebuah kapal di Laut Arab pada 28 Januari,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/2/2024).

    Dalam pernyataannya, CENTCOM mengatakan pengiriman tersebut berisi lebih dari 200 paket yang membawa komponen rudal, bahan peledak dan perangkat lainnya.

    “Ini adalah contoh lain dari aktivitas jahat Iran di kawasan ini,” kata Kepala CENTCOM Michael Erik Kurilla.

    “Pasokan senjata konvensional canggih mereka yang terus berlanjut kepada Houthi… terus melemahkan keselamatan pelayaran internasional dan arus bebas perdagangan,” tambahnya.

    Kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah menyerang jalur pelayaran penting di Laut Merah sejak November tahun lalu. Houthi menyebut serangan-serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza di tengah perang Israel-Hamas.

    Serangan mereka telah memicu pembalasan oleh pasukan AS dan Inggris, termasuk gelombang baru serangan AS di wilayah yang dikuasai Houthi pada hari Rabu (14/2) waktu setempat.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kondisi Gaza Memburuk, Biden Setop Deportasi Warga Palestina

    Kondisi Gaza Memburuk, Biden Setop Deportasi Warga Palestina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menandatangani perintah yang melindungi warga Palestina di Amerika Serikat dari deportasi selama 18 bulan ke depan.

    Hal ini diumumkan oleh Gedung Putih pada hari Rabu (14/2) waktu setempat, seraya menyinggung tentang memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/2/2024), seorang pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa langkah tersebut memberikan “penundaan pemulangan paksa” terhadap sekitar 6.000 warga Palestina.

    Dalam sebuah pernyataan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa setelah “serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan respons militer Israel, kondisi kemanusiaan di Gaza telah memburuk secara signifikan.”

    Sullivan mengatakan langkah Biden tersebut akan memberi warga Palestina di AS “tempat perlindungan sementara.” Siapa pun yang secara sukarela kembali ke wilayah Palestina akan kehilangan perlindungan, tambahnya.

    Setelah lebih dari empat bulan perang di Gaza, Biden menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga Palestina di Gaza dan menyalurkan bantuan ke daerah kantong Palestina tersebut. Dia juga mendapat kritik dari para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim karena tidak menyerukan gencatan senjata permanen dalam konflik tersebut.

    Abed Ayoub, direktur eksekutif Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sangat dibutuhkan” tindakan yang melindungi warga Palestina di AS.

    “Kami melihat situasi di Gaza dan Palestina belum membaik, dan ini merupakan hal yang disambut baik, dan kami senang melihat hal ini diterapkan,” kata Ayoub.

    Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 28.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, ketika kelompok Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang saat menyerang Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Makin Panas, Serangan Israel Tewaskan 8 Orang di Lebanon

    Makin Panas, Serangan Israel Tewaskan 8 Orang di Lebanon

    Jakarta

    Wilayah perbatasan Lebanon dan Israel kian memanas. Delapan orang tewas, semuanya warga sipil kecuali satu orang, dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada Rabu (14/2) waktu setempat.

    Sementara militer Israel mengatakan bahwa pihaknya kehilangan seorang tentara dalam serangan roket lintas perbatasan di hari yang sama.

    Dilansir Al Arabiya dan AFP, Kamis (15/2/2024), korban jiwa ini merupakan jumlah korban sipil terburuk dalam satu hari di Lebanon sejak permusuhan lintas batas dimulai pada bulan Oktober 2023 lalu. Ini menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon.

    Pada Rabu malam waktu setempat, empat warga sipil dari keluarga yang sama “termasuk dua wanita” tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kota Nabatiyeh, kata sumber keamanan Lebanon kepada AFP, memperbarui jumlah korban awal sebanyak tiga orang.

    “Penghuni apartemen yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan Hizbullah,” tambah sumber tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

    “Seorang wanita tewas bersama seorang anak dan anak tirinya dalam serangan yang menargetkan Sawwaneh, sementara warga sipil keempat tewas dalam serangan di sebuah gedung di Adshit,” kata sumber keamanan tersebut kepada AFP.

    Sembilan orang lainnya terluka dalam serangan di Lebanon selatan, ujar sumber itu menambahkan.

    Foto-foto serangan yang beredar di media sosial menunjukkan kehancuran yang luas.

    Militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa jet tempurnya “memulai serangkaian serangan di Lebanon.” Ini meningkatkan kekhawatiran akan perang antara kedua negara setelah berbulan-bulan terjadi serangan lintas batas.

    Kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon hampir setiap hari saling baku tembak dengan pasukan Israel sejak pecahnya perang di Gaza lebih dari empat bulan lalu.

    Kekerasan lintas batas tersebut telah menewaskan sedikitnya 247 orang di pihak Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah milisi Hizbullah tetapi juga termasuk 34 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Di pihak Israel, sembilan tentara dan enam warga sipil telah tewas, menurut militer Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Telanjangi Tahanan Gaza, Tentara Israel Langgar Hukum Internasional

    Telanjangi Tahanan Gaza, Tentara Israel Langgar Hukum Internasional

    Jakarta

    Video tahanan Gaza yang ditelanjangi, diikat, dan ditutup matanya telah diunggah secara daring oleh tentara Israel. Video tersebut melanggar hukum internasional, kata para ahli hukum.

    Menurut hukum internasional, tahanan tidak boleh dihina atau dipermalukan secara berlebihan dan dijadikan konsumsi publik.

    BBC Verify memeriksa ratusan video yang dibagikan secara terbuka oleh tentara Israel di Gaza sejak November 2023. Kami memverifikasi delapan video yang memperlihatkan tahanan Palestina.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah memberhentikan anggotanya yang telah kami identifikasi. Mereka menambahkan bahwa video semacam itu tidak mewakili nilai-nilainya. Namun, IDF menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

    Dr Mark Ellis, penasihat PBB terkemuka di bidang pengadilan pidana internasional, mengatakan rekaman video tentara Israel yang kami tunjukkan kepadanya bisa disebut melanggar aturan mengenai cara memperlakukan tahanan perang.

    Tentara yang aktif

    Sebagian besar dari video yang kami analisa menunjukkan adegan pertempuran dan tentara menengok ke dalam rumah-rumah yang ditinggalkan oleh penduduk.

    Salah satu video menunjukkan tentara menembakkan senjata sambil mengenakan kostum dinosaurus. Video lain menunjukkan mereka mendirikan restoran pizza di sebuah rumah Palestina kosong.

    Semua video tersebut diunggah oleh orang-orang yang sedang bertugas atau sebelumnya bertugas sebagai tentara Israel. Mereka bahkan tidak menyembunyikan identitas mereka.

    AFPFoto Ilustrasi: Tentara Israel di dalam gedung sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza.

    Kami menemukan akun pemilik video dari hasil analisa gambar seorang tahanan Palestina yang dibagikan secara luas dan secara daring di awal pekan ini.

    Hasil pencarian gambar menunjukkan video itu berasal dari akun YouTube milik tentara Israel bernama Yossi Gamzoo Letova.

    Ia telah mengunggah beberapa video dari Gaza sejak awal Desember, termasuk cuplikan pasukannya, yang ia sebut sebagai Batalion Granit 932, yang merupakan bagian dari Brigade Nahal IDF.

    Dalam sebuah video yang diunggah pada 24 Desember 2023, tahanan Palestina dalam cuplikan ditampilkan telanjang dan berdarah dengan tangan terikat dan duduk di kursi saat diinterogasi.

    Baca juga:

    Kami mengidentifikasi lokasi itu sebagai Gaza College, sebuah sekolah di bagian utara Gaza – berdasarkan dekorasi khas serta logo institusi yang terlihat dalam video dan kami cocokkan dengan halaman Facebook-nya.

    Kemudian dalam video yang sama, tahanan terlihat berjalan berbaris tanpa alas kaki menelusuri jalanan Gaza.

    Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan: “Gambar itu diambil saat interrogasi lapangan. Tersangka tidak terluka. Seorang tentara cadangan memotret dan mengunggah gambar yang bertentangan dengan perintah dan nilai-nilai IDF.

    “Baru-baru ini diputuskan, [tentara] diberhentikan dari tugasnya.”

    Sejumlah video dihapus

    Pada hari yang sama, Letova membagikan video YouTube lain yang menunjukkan ratusan tahanan Palestina yang dikumpulkan di lapangan olahraga. Kami menganalisa video tersebut menggunakan geolokasi dan memverifikasi lapangan itu sebagai Stadion Yarmouk Gaza.

    Sebagian besar dari tahanan yang ada di video telah ditelanjangi dan hanya menggunakan pakaian dalam. Beberapa ditutup matanya dan berlutut di tanah dalam barisan yang teratur, sementara tentara Israel menyaksikan.

    Pada satu titik, sebuah kelompok berisi tiga tahanan perempuan muncul dengan penutup mata dan berlutut di belakang gawang sepak bola dengan bendera Israel berkibar di atasnya.

    YouTubePara tahanan terlihat dalam sebuah video yang diunggah secara daring oleh seorang tentara IDF.

    Seorang tentara Israel muncul beberapa kali dalam video itu. Ia tampaknya sadar bahwa dirinya sedang direkam.

    Dengan membandingkan seragam dan lencana tentara itu dengan gambar-gambar seragam IDF lainnya yang tersedia untuk umum di internet, kami mengidentifikasi dia sebagai seorang letnan kolonel atau komandan batalion.

    Kedua video itu segera dihapus dari halaman YouTube publik Letova setelah BBC menghubungi IDF.

    Kode etik yang berlaku

    Dua video yang diunggah ke Tiktok oleh tentara IDF lainnya mencakup foto tahanan Gaza dengan penutup mata, diselingi foto tentara IDF yang berpose dengan senjata.

    Sebuah video yang diunggah pada 14 Desember, diiringi lagu rap Israel, memperlihatkan para tahanan dengan penutup mata diangkut ke dalam truk pick-up dengan seorang tentara berpose di samping mereka dengan mengacungkan kedua jempol.

    Kami mengidentifikasi tentara itu dari akun media sosialnya sebagai Ilya Blank.

    Baca juga:

    Ilya mengunggah video kedua yang menunjukkan seorang pria dengan penutup mata berada di lantai dan tampaknya dikelilingi tiga tentara IDF.

    Kami telah menemukan sejumlah foto yang dimasukkan dalam videonya berlokasi di Gaza utara.

    Setelah kami menghubungi IDF dan TikTok, video-video itu dihapus.

    Dalam Konvensi Jenewa Ketiga Pasal 13, tertera bahwa para tahanan harus dilindungi setiap saat, terutama dari tindakan kekerasan atau intimidasi dan tidak menjadi subyek “penghinaan dan konsumsi publik”.

    Dr Ellis mengatakan kuncinya berada pada “tidak menjadikan [tawanan perang] tontonan publik” dan tidak “merendahkan mereka atau mempermalukan mereka”.

    Ia menambahkan: “Konsep membawa orang-orang yang hanya mengenakan pakaian dalam, merekamnya dan membagikannya ke publik tentu melanggar ketentuan itu.

    “Aturan yang berlaku tidak dapat – dengan cara apa pun memperbolehkan tindakan seperti ini terjadi.”

    Baca juga:

    Prof Asa Kasher, seorang akademisi Israel yang membantu menulis kode etik pertama IDF, menyebut praktik membagikan foto orang setengah telanjang bertentangan dengan kode etik IDF.

    Ia mengatakan mungkin saja ada kebutuhan militer untuk menelanjangi sementara seorang tahanan untuk memeriksa apakah mereka membawa senjata.

    Namun, dia tidak dapat menemukan alasan untuk “mengambil gambar seperti itu dan membagikannya kepada publik”.

    “Alasan menahan mereka setengah telanjang adalah untuk mempermalukan mereka,” katanya.

    Pengacara hak asasi manusia, Michael Mansfield, mengatakan rekaman itu harus dikaji oleh pengadilan PBB.

    “Ada peraturan yang sangat ketat terkait bagaimana menangani orang-orang yang ditahan sebagai tawanan perang di tengah perang atau konflik, yang jelas sedang terjadi di sini.

    “Dan ketentuan di sini benar-benar mengharuskan Anda harus memperlakukan tahanan dengan hormat,” katanya.

    Kami mengirim enam video ke TikTok, yang mengonfirmasi bahwa semuanya melanggar pedoman komunitas mereka.

    Mereka menyatakan dalam pedomannya, konten “yang berusaha merendahkan korban tragedi kekerasan” tidak ditoleransi. Semua video itu telah menghilang dari platform media sosial tersebut.

    Seorang juru bicara dari YouTube mengatakan mereka telah menghapus puluhan ribu video berbahaya dan menghentikan ribuan akun selama konflik Israel-Gaza, dan bahwa mereka memiliki tim yang bekerja sepanjang waktu untuk memantau beredarnya video berbahaya.

    Laporan tambahan oleh: Paul Brown, Alex Murray, Paul Myers, Richard Irvine-Brown, dan Daniele Palumbo.

    Berita terkait

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini