Negara: Israel

  • PBB Tuntut Houthi Bebaskan 11 Stafnya yang Ditahan di Yaman

    PBB Tuntut Houthi Bebaskan 11 Stafnya yang Ditahan di Yaman

    New York

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuntut pembebasan segera 11 staf badan-badan PBB di Yaman yang ditahan oleh kelompok Houthi, yang didukung Iran. Para staf PBB itu ditahan oleh Houthi di beberapa wilayah berbeda di Yaman yang dilanda konflik berkepanjangan.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (8/6/2024), penahanan para staf badan PBB itu diduga dilakukan secara terkoordinasi di beberapa wilayah Yaman.

    Aksi Houthi itu menggarisbawahi tugas berbahaya yang dihadapi pekerja kemanusiaan di Yaman, yang dilanda perang sipil selama bertahun-tahun hingga memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    “Otoritas de-facto Houthi telah menahan 11 personel nasional PBB yang bekerja di Yaman,” ucap juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam pernyataannya.

    “Kami mengupayakan semua saluran yang tersedia untuk menjamin pembebasan mereka semua secara aman dan tanpa syarat secepat mungkin,” ujarnya.

    Penahanan staf badan PBB ini terjadi ketika Houthi, yang merebut ibu kota Yaman hampir satu dekade lalu, menargetkan kapal-kapal komersial dan militer yang berlayar di Laut Merah dan sekitarnya. Houthi menyebut serangannya merupakan bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang digempur Israel.

    Namun meski mendapat lebih banyak perhatian internasional, kelompok Houthi melakukan penindakan keras terhadap setiap perbedaan pendapat di wilayahnya, termasuk baru-baru ini menjatuhkan hukum mati terhadap 44 orang.

    Organisasi Hak Asasi Manusia Mayyun Yaman, dalam pernyataannya, menyebut setidaknya 18 pekerja kemanusiaan Yaman diculik dan ditahan di empat wilayah yang dikuasai Houthi. Disebutkan bahwa penculikan itu terjadi secara “serentak” di Sanaa, pelabuhan utama Hodeida, Amran dan Saada.

    Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa kelompok Houthi “tampaknya secara sewenang-wenang menahan individu-individu berdasarkan pekerjaan mereka” dan menambahkan bahwa banyak dari mereka yang diculik itu yang keberadaannya masih belum diketahui.

    HRW menyebut bahwa mereka yang diculik dan ditahan Houthi mencakup suami dan anak-anak, yang berusia antara 3-9 tahun, dari seorang wanita yang bekerja untuk organisasi masyarakat sipil di Yaman.

    Belum ada komentar resmi dari kelompok Houthi mengenai laporan ini.

    Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional mengutuk “kampanye penculikan besar-besaran” yang disebut menargetkan “puluhan pegawai badan-badan PBB, kantor urusan PBB Hans Grundberg, dan beberapa organisasi internasional” yang bekerja di ibu kota Sanaa dan area lainnya yang dikuasai Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Israel Klaim Serangan ke Sekolah PBB di Gaza Tewaskan 17 Militan

    Israel Klaim Serangan ke Sekolah PBB di Gaza Tewaskan 17 Militan

    Tel Aviv

    Militer Israel mengklaim serangan udara mereka terhadap sebuah sekolah di Jalur Gaza, yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah menewaskan sedikitnya 17 militan. Tel Aviv sebelumnya mengklaim serangannya dilakukan secara terarah terhadap target puluhan petempur Hamas yang bersembunyi di sana.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (8/6/2024), pernyataan terbaru militer Israel itu merujuk pada serangan udara terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di area kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, pada Kamis (6/6) waktu setempat.

    Ribuan orang dilaporkan berlindung di kompleks sekolah yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan pengungsi tersebut. Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, yang terletak dekat sekolah itu, melaporkan sedikitnya 37 orang tewas akibat serangan udara pada Kamis (6/6) waktu setempat.

    “Sejak serangan terarah tersebut, (militer Israel) telah mengonfirmasi identitas 17 teroris yang beroperasi dari sekolah tersebut,” sebut militer Israel dalam pernyataannya pada Jumat (7/6) waktu setempat.

    Pernyataan terbaru itu memperbarui komentar juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari yang mengatakan pada Kamis (6/6) bahwa sedikitnya sembilan militan tewas ketika jet-jet tempur Tel Aviv menggempur tiga ruang kelas di kompleks sekolah tersebut.

    Hagari mengatakan bahwa sekitar 30 militan dari Hamas dan Jihad Islam diyakini bersembunyi di sana.

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sebuah sekolah lainnya, yang juga dikelola UNRWA, di kamp pengungsi al-Shai, Jalur Gaza bagian utara, pada Jumat (7/6) waktu setempat. Kantor media pemerintah Gaza melaporkan sedikitnya tiga orang tewas dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

    Secara terpisah, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini menyebut serangan Israel terhadap sekolah di Jalur Gaza. itu dilancarkan “tanpa peringatan sebelumnya”.

    Dia menambahkan bahwa UNRWA telah “membagikan koordinat semua fasilitasnya (termasuk sekolah itu) dengan militer Israel dan pihak lainnya yang terlibat konflik”.

    “Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum kemanusiaan internasional,” sebut Lazzarini dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Serangan Israel Hantam Sekolah PBB Lainnya di Gaza, 3 Orang Tewas

    Serangan Israel Hantam Sekolah PBB Lainnya di Gaza, 3 Orang Tewas

    Gaza City

    Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang sebuah sekolah yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di dekat Gaza City, Jalur Gaza, pada Jumat (7/6) waktu setempat. Ini menjadi serangan kedua dalam dua hari terakhir yang dilancarkan Tel Aviv terhadap fasilitas PBB di Jalur Gaza.

    Kantor media pemerintah Gaza, yang dikuasai Hamas, melaporkan sedikitnya tiga orang tewas akibat serangan terbaru Israel tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (8/6/2024), militer Israel menyebut serangannya menargetkan “teroris-teroris” Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di kompleks sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di kamp pengungsi al-Shai, Jalur Gaza bagian utara.

    Kantor media pemerintah Gaza, dalam pernyataan terpisah, melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur Israel menargetkan sekolah tersebut hingga menewaskan tiga orang dan melukai tujuh orang lainnya.

    Serangan udara pada Jumat (7/6) ini terjadi setelah militer Israel menggempur sebuah sekolah lainnya di Jalur Gaza bagian tengah, yang juga dikelola UNRWA, pada Kamis (6/6) waktu setempat. Sedikitnya 37-40 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

    UNRWA berperan penting dalam operasi penyaluran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung selama delapan bulan terakhir saat perang berkecamuk antara Israel dan Hamas. Selama perang berlangsung, fasilitas-fasilitas yang dikelola UNRWA dialihfungsikan menjadi tempat penampungan pengungsi perang.

    Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas dan militan Gaza lainnya bersembunyi di kompleks sekolah dan rumah sakit di daerah kantong Palestina tersebut. Tuduhan semacam itu telah dibantah mentah-mentah oleh Hamas dan militan Gaza lainnya.

    Hamas, dalam pernyataannya, mendesak dilakukannya penyelidikan internasional terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindak kejahatan” dan menuntut “akuntabilitas dan hukuman” bagi para pemimpin Israel.

    Banyak gedung-gedung UNRWA di Jalur Gaza yang memiliki cukup ruang untuk menampung banyak orang, dan warga sipil Gaza mengungsi ke sana karena berpikir bahwa fasilitas PBB relatif aman dari pengeboman.

    Namun, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada AFP pada Jumat (7/6) waktu setempat bahwa “lebih dari 180 fasilitas UNRWA, banyak di antaranya menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi, telah terkena serangan sejak perang dimulai”.

    “Akibatnya, lebih dari 440 orang tewas saat berlindung di bawah bendera PBB,” sebutnya.

    Touma menambahkan bahwa UNRWA telah membagikan koordinat semua bangunannya di Jalur Gaza dengan semua pihak yang berkonflik, termasuk militer Israel.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 36.731 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Perang dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Ulah Terbaru Israel Serang Sekolah PBB Tuai Amarah

    Ulah Terbaru Israel Serang Sekolah PBB Tuai Amarah

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan kepada gedung sekolah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Gaza, Palestina. Serangan yang tewaskan puluhan orang itu pun dikecam.

    Sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan pada hari Kamis (6/6), bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 37 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/6/2024), Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al Balah, Gaza mengatakan mereka telah menerima “37 syuhada” akibat serangan terhadap sekolah UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina. Angka ini bertambah dari 27 korban jiwa yang sebelumnya diberikan oleh kantor media Hamas.

    Militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan jet tempur Israel itu, militer telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko jatuhnya korban warga sipil.

    “Jet-jet tempur Israel… melakukan serangan tepat terhadap kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/6/2024).

    Militer Israel mengklaim bahwa para milisi Hamas dan Jihad Islam yang tergabung dalam Pasukan Nukhba, dan ikut serta dalam serangan besar-besaran ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, beroperasi di kompleks tersebut.

    Pihak Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa melaporkan adanya gangguan generator listrik pada malam sebelumnya, sehingga berisiko mempersulit perawatan pasien.

    Sebelum serangan tersebut, rumah sakit itu telah menerima sedikitnya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka sejak Selasa lalu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, setelah serangan Israel di Gaza tengah, menurut Doctors Without Borders (MSF).

    Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan sekretaris jenderal Antonio Guterres mengecam serangan tersebut.

    “Ia menggarisbawahi jika tempat-tempat milik PBB tidak dapat diganggu gugat, termasuk saat konflik bersenjata dan harus dilindungi oleh semua pihak setiap waktu,” kata Stephane.

    AS Minta Israel Transparan

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk lebih transparan soal serangan udara yang menghantam sebuah sekolah PBB di Jalur Gaza, yang diubah menjadi tempat penampungan pengungsi. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

    Militer Israel sebelumnya menyebut serangan udaranya menargetkan dan membunuh para petempur Hamas yang ada di dalam kompleks sekolah tersebut. Seorang pejabat Hamas menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, akibat serangan Tel Aviv tersebut.

    Seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/6/2024), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan Washington telah melakukan kontak dengan Tel Aviv membahas serangan tersebut, dan menyerukan Israel untuk “transparan” soal serangannya terhadap sekolah yang menjadi tempat perlindungan bagian ribuan pengungsi itu.

    “(Israel) Harus memberikan lebih banyak informasi soal serangan ini, termasuk nama-nama orang yang tewas dalam serangan tersebut,” cetus Miller.

    “Kami berharap mereka (Israel-red) sepenuhnya transparan dalam mengungkapkan informasi itu kepada publik,” tegasnya.

    “Pada dasarnya mereka (Israel-red) telah mengatakan kepada kami apa yang telah mereka katakan kepada publik, yaitu, dan ini adalah klaim mereka, bahwa mereka menargetkan 20-30 anggota Hamas dan kelompok militan lainnya, bahwa mereka menggunakan serangan presisi untuk menargetkan hanya satu bagian dari gedung itu tanpa mengenai area-area di mana warga sipil berlindung,” ucap Miller dalam pernyataannya.

    “Pada saat yang sama, kami telah melihat laporan di lapangan, kami telah melihat video-video dari lapangan, kami telah melihat klaim bahwa 14 anak-anak tewas dalam serangan tersebut, dan tentunya jika itu akurat, maka 14 anak-anak tewas, mereka bukanlah teroris,” sebutnya.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Lihat Video: Penampakan Sekolah PBB di Gaza Hancur Dirudal Israel

    Lebih lanjut, Miller tidak bisa memastikan apakah senjata buatan AS digunakan oleh militer Israel dalam serangan terhadap sekolah PBB tersebut. Meskipun laporan sejumlah media, yang didasarkan pada analisis video dari lokasi serangan, menyebutkan bahwa senjata buatan Washington digunakan dalam serangan itu.

    Analisis yang dilakukan oleh media Al Jazeera terhadap serpihan yang ada di lokasi serangan menyebut bahwa senjata yang digunakan Israel adalah buatan AS.

    Unit pengukuran inersia dari serpihan rudal di lokasi kejadian, yang digunakan untuk membantu penargetan presisi, diproduksi oleh Honeywell, sebuah perusahaan AS yang memiliki spesialisasi dalam desain dan pengiriman sensor dan perangkat panduan yang digunakan dalam berbagai senjata militer.

    Israel Klaim Targetkan Petempur Hamas

    Militer Israel sebelumnya mengakui serangannya menghantam kompleks sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di area kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah. Tel Aviv mengklaim ada puluhan petempur Hamas bersembunyi di dalam kompleks tersebut.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, militer Israel menjelaskan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil sebelum jet-jet tempur mereka melancarkan “serangan tepat sasaran” dengan merilis fofo-foto citra satelit menyoroti dua bagian bangunan yang disebut sebagai markas Hamas.

    “Kami sangat yakin dengan informasi intelijen,” tegas juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, dalam konferensi pers.

    Lerner menuding para petempur Hamas dan Jihad Islam secara sengaja menggunakan fasilitas PBB sebagai basis operasional.

    Dia menyebut sekitar 20-30 petempur Hamas dan Jihad Islam ada di dalam kompleks tersebut, dan banyak di antara mereka terbunuh. Namun tidak ada rincian secara pasti saat penilaian intelijen sedang dilakukan.

    “Saya tidak mengetahui adanya korban sipil dan saya akan sangat berhati-hati dalam menerima apa pun yang disampaikan Hamas,” ujar Lerner.

    Klaim Israel Dibantah Hamas

    Klaim militer Israel itu dibantah oleh direktur kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta. Dia menolak klaim Tel Aviv bahwa sekolah PBB di Nuseirat itu menjadi lokasi pos komando Hamas yang tersembunyi.

    “Pendudukan menggunakan… cerita palsu yang direkayasa untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” ucap Thawabta kepada Reuters.

    Laporan media di Gaza menyebut sekitar 35-40 orang tewas akibat serangan Israel tersebut. Sedangkan Thawabta dan sumber medis di Gaza menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk 14 anak-anak dan sembilan perempuan.

    Halaman 2 dari 3

    (aik/aik)

  • PBB Ungkap Tingkat Pengangguran di Palestina Capai 80% Sejak Invasi Israel

    PBB Ungkap Tingkat Pengangguran di Palestina Capai 80% Sejak Invasi Israel

    Jakarta

    Perang antara Hamas dan Israel telah menyebabkan tingkat pengangguran di wilayah Palestina melonjak hingga hampir 80 persen. Hal ini diungkapkan oleh Badan Tenaga Kerja PBB.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/6/2024), Badan Tenaga Kerja PBB mengatakan perang antara Hamas dan Israel telah menyebabkan hilangnya pekerjaan dan mata pencaharian dalam skala besar. Sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu, tingkat pengangguran di Jalur Gaza telah mencapai angka 79,1 persen, kata Organisasi Buruh Internasional (ILO).

    ILO mencatat di Tepi Barat, pengangguran telah mencapai 32 persen, tambah ILO. Jika digabungkan, di Tepi Barat dan Gaza mencapai 50,8 persen.

    “Namun, angka-angka ini tidak memperhitungkan mereka yang telah meninggalkan angkatan kerja karena prospek pekerjaan terbukti tidak mungkin tercapai,” katanya.

    “Jumlah sebenarnya mereka yang kehilangan pekerjaan bahkan lebih tinggi dari angka pengangguran yang ditunjukkan,” tambahnya.

    Serangan militer balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 36.731 orang di Gaza. Sebagian besar adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

    (azh/azh)

  • Serangan Houthi Ancam Laut Merah, Pengerahan Kapal Induk AS Diperpanjang

    Serangan Houthi Ancam Laut Merah, Pengerahan Kapal Induk AS Diperpanjang

    Washington DC

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memerintahkan perpanjangan masa pengerahan kapal induk Dwight D Eisenhower, yang telah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah selama lebih dari tujuh bulan terakhir.

    Kapal induk AS itu selama berbulan-bulan menjalankan misi mencegah kelompok Houthi, yang didukung Iran, menyerang kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah dan sekitarnya.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (7/6/2024), seorang pejabat Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa kapal bertenaga nuklir yang juga disebut sebagai “Ike” itu telah diperpanjang pengerahannya untuk tambahan satu bulan lagi.

    Langkah ini diambil di tengah semakin meningkatnya serangan Houthi di perairan strategis tersebut.

    Kapal induk AS yang membawa Carrier Strike Group Two itu telah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah sejak 14 Oktober tahun lalu, atau hanya beberapa hari setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel.

    Serangan Hamas itu menghidupkan kembali pertempuran di wilayah, yang beberapa hari sebelumnya disebut oleh penasihat keamanan nasional utama untuk Presiden AS Joe Biden mengalami “hari yang lebih tenang dibandingkan dua dekade lalu”.

    Tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan rentetan pengeboman oleh Israel terhadap Jalur Gaza, kelompok Houthi mulai menargetkan kapal-kapal militer dan komersial di Laut Merah. Serangan-serangan itu menargetkan kapal-kapal yang dianggap memiliki hubungan dengan Israel.

    Namun pada praktiknya, Houthi juga menyerang beberapa kapal yang tidak memiliki hubungan dengan Israel atau sekutunya, AS. Salah satu kapal yang diserang adalah kapal yang berlayar menuju Yaman dengan membawa muatan makanan dan kapal tanker minyak yang dimiliki dan dioperasikan oleh China.

    Selain kapal induk AS itu, kelompok tempur Eisenhower juga mencakup kapal-kapal penghancur AS seperti USS Gravely dan USS Mason, serta kapal penjelajah USS Philippine Sea. Kelompok tempur AS itu juga mencakup sayap udara yang berbasis pada kapal induk Ike dan terdiri atas 6.000 personel.

    Pada Kamis (6/6) waktu setempat, militer AS mengatakan pasukannya telah menghancurkan 80 sistem udara tanpa awak (UAS) milik Houthi yang diluncurkan dari wilayah Yaman. Militer Washington juga menghancurkan dua kapal permukaan tanpa awak (USV) milik Houthi di Laut Merah.

    Selain itu, kapal-kapal koalisi AS juga menghancurkan sebuah UAS di atas Laut Merah, yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

    Sementara kelompok Houthi mengklaim telah meluncurkan rudal balistik antikapal (ASBM) dari wilayah Yaman mengarah ke Laut Merah. Tidak ada laporan korban luka maupun kerusakan akibat serangan itu.

    Namun insiden itu menunjukkan bagaimana pertempuran terus berlanjut, meskipun AS telah mengerahkan operasi militer selama berbulan-bulan untuk mencegah Houthi melancarkan serangannya. Kelompok Houthi sebelumnya menegaskan hanya akan menghentikan serangan setelah gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza.

    Seorang pejabat pertahanan AS lainnya, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa AS telah melancarkan 51 serangan pertahanan diri terhadap target-target Houthi. Sejak November tahun lalu, menurut pejabat AS itu, Houthi telah melancarkan lebih dari 170 serangan di Laut Merah dan sekitarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Diplomat Top Iran Akui Perundingan dengan AS Berlanjut

    Diplomat Top Iran Akui Perundingan dengan AS Berlanjut

    Beirut

    Pelaksana tugas (Plt) Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Bagheri mengungkapkan bahwa pemerintahannya sedang terlibat dalam perundingan dengan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS), dengan dimediasi oleh Oman.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Bagheri saat dirinya soal isu adanya perundingan antara Teheran dan Washington saat dirinya sedang berkunjung ke Lebanon pada Senin (3/6) waktu setempat.

    “Kami selalu melanjutkan perundingan… dan itu tidak pernah berhenti,” ujar Bagheri dalam konferensi pers di Beirut.

    Iran dan AS tidak memiliki hubungan diplomatik sejak Revolusi Islam terjadi di Iran tahun 1979 silam.

    Laporan harian Inggris, Financial Times, pada Maret lalu menyebutkan bahwa Bagheri terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan AS di Oman pada awal tahun 2024, dengan semakin meningkatnya ketegangan regional akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    AS merupakan sekutu dekat dan penyedia bantuan militer utama untuk Israel, sedangkan Iran mendukung kelompok Hamas yang berperang melawan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Bagheri tiba di Lebanon pada Senin (3/6) waktu setempat, dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak mengambil alih jabatan Menlu Iran untuk sementara setelah kematian Menlu Hossein Amir-Abdollahian dalam kecelakaan helikopter bulan lalu, yang juga menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

    Dijelaskan oleh Bagheri bahwa Beirut menjadi tujuan pertama untuk kunjungan luar negerinya “karena Lebanon adalah tempat lahirnya perlawanan” terhadap Israel. Iran diketahui juga mendukung kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Hizbullah yang lebih kuat secara finansial dan militer, yang merupakan sekutu Hamas, terlibat serangan lintas perbatasan dengan militer Israel yang terjadi hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Bagheri yang merupakan mantan perunding nuklir utama Iran ini, mengatakan bahwa diskusi dengan negara-negara Barat mengenai aktivitas nuklir Teheran terus berlangsung.

    Pemerintah negara-negara Barat khawatir Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan itu selalu dibantah mentah-mentah oleh Teheran.

    “Kami menyarankan mereka untuk tidak melewatkan kesempatan ini lebih jauh dan memberikan kompensasi atas tindakan yang seharusnya mereka lakukan tetapi tidak mereka lakukan,” ucap Bagheri saat pertemuan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) digelar di Wina, Austria.

    Para diplomat menuturkan kepada AFP bahwa Inggris, Prancis dan Jerman akan berupaya mengecam Iran atas kurangnya kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam pertemuan dewan organisasi tersebut.

    Dalam pertemuan terakhir dewan tersebut pada Maret lalu, negara-negara Eropa menunda rencana mereka untuk mengkonfrontasi Iran karena kurangnya dukungan dari AS.

    Dari Lebanon, Bagheri dijadwalkan melanjutkan kunjungan luar negeri ke Suriah pada Selasa (4/6) waktu setempat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Warga Asing Akan Boleh Bergabung Militer Australia

    Warga Asing Akan Boleh Bergabung Militer Australia

    Baru sempat membaca berita? Kami sudah merangkum sejumlah laporan utama dari berbagai negara.

    Dunia Hari Ini, edisi Selasa, 4 Juni 2024 akan kami awali dari Australia.

    Ingin bergabung angkatan pertahanan Australia?

    Warga negara asing yang berstatus ‘permanent resident’ di Australia akan segera bisa bergabung angkatan bersenjata Australia.

    Rencana ini juga sekaligus upaya untuk meningkatkan proses perekrutan yang dianggap lamban.

    Disebutkan jika Australian Defence Force (ADF) menghadapi tantangan kekurangan sekitar 4.400 pekerja.

    Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan persyaratan yang diperluas dengan memperbolehkan penduduk tetap adalah hal yang “penting” untuk menghadapi tantangan keamanan Australia di masa mendatang.

    Setelah seseorang bertugas di ADF setidaknya selama 90 hari, mereka akan memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan Australia, dan diharapkan untuk mengajukan permohonan menjadi warga negara Australia.

    Terkini dari Gaza

    Militer Israel mengatakan empat sandera yang diculik pada 7 Oktober telah tewas, termasuk tiga pria dalam video Hamas yang sebelumnya memohon untuk dibebaskan.

    Hal ini mendesak pemerintah Israel untuk menyetujui proposal gencatan senjata Amerika Serikat dengan harapan sekitar 80 sandera yang diperkirakan masih ditahan di Gaza segera dibebaskan.

    Sementara itu kantor berita Al Jazeera melaporkan serangan bom terjadi di kawasan utara Deir el-Balah, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk anak-anak.

    Di luar Gaza, tentara Israel juga dilaporkan telah menangkap 15 orang di kawasan Tepi Barat, menurut agen berita Wafa.

    Kepala Badan Otorita IKN mengundurkan diri

    Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Doni Rahayu mengundurkan diri dari jabatannya kemarin.

    Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Bambang sudah diberikan penugasan baru.

    “Pak Bambang Susantono akan diberi penugasan baru, membantu langsung Bapak Presiden untuk memperkuat kerja sama internasional bagi percepatan pembangunan IKN,” katanya melalui pesan singkat.

    Posisi Kepala badan Otorita IKN saat ini diisi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

    Sementara itu, Wakil Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antoni ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas Wakil Kepala Badan Otorita IKN.

    Narendra Modi diprediksi menang pemilu

    Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan memenangkan masa jabatan presiden ketiga kalinya secara berturut-turut, setelah 642 juta suara dari pemilu India mulai dihitung.

    Sejumlah ‘exit poll’ memproyeksikan kemenangan besar bagi Modi, yang jika benar artinya juga menjadi sebuah kemenangan bagi kaum nasionalis Hindu, yang juga dituduh sering melancarkan kampanye penuh kebencian.

    Sementara itu, sejumlah investor berharap pertumbuhan ekonomi di India akan menguat dengan reformasi yang pro-bisnis.

    Tapi sejumlah pengamat, termasuk pihak oposisi khawatir kemungkinan mayoritas dua pertiga di parlemen bisa memicu perubahan besar pada konstitusi.

    Putusan bersalah Imran Khan dibatalkan

    Pengadilan tinggi Pakistan membatalkan putusan bersalah atas pembocoran rahasia negara terhadap mantan perdana menteri Imran Khan, yang masih mendekam di penjara atas tuduhan lain.

    Shah Mehmood Qureshi, yang menjabat sebagai menteri luar negeri di era pemerintahan Imran Khan , juga dibebaskan dari tuduhan tersebut.

    Imran, 71 tahun, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh pengadilan atas tuduhan membocorkan kabel rahasia yang dikirim ke Islamabad oleh duta besar Pakistan di Washington pada tahun 2022.

    Ia mengatakan kabel tersebut merupakan bukti Amerika Serikat berkonspirasi untuk memaksanya turun dari kekuasaan pada tahun 2022.

  • Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Pertama Kali, Houthi Gempur Israel dengan Rudal Balistik

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim pasukannya menargetkan posisi militer Israel di wilayah kota pelabuhan Eliat di Israel. Houthi menyebut ini menjadi momen pertama kalinya mereka menyerang posisi militer Israel dengan rudal balistik terbaru.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan via media sosial X mengumumkan bahwa pasukan rudal kelompok Houthi menyerang posisi militer di Eliat dengan rudal balistik terbaru buatan domestik yang diberi nama “Palestina”.

    “Menargetkan posisi militer dengan rudal balistik ‘Palestina’ yang diungkapkan hari ini untuk pertama kalinya, dan operasi tersebut telah berhasil mencapai tujuannya,” sebut Saree dalam pidato yang disiarkan televisi lokal yang berafiliasi dengan Houthi pada Senin (3/6) waktu setempat.

    “Houthi akan melanjutkan operasi militer sebagai dukungan dan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas, hingga agresi (Israel) berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut,” tegas Saree dalam pidatonya.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan rudal Houthi itu memicu kerusakan atau korban jiwa di wilayah Israel.

    Namun laporan media-media lokal Israel, seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut bahwa pasukan Israel di wilayah Eliat telah mencegat sebuah rudal balistik yang datang dari arah Laut Merah pada Senin (3/6) waktu setempat.

    Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dan didukung Iran ini, mulai marak melancarkan serangan rudal dan drone terhadap wilayah Israel bagian selatan dan apa yang mereka sebut sebagai kapal-kapal terkait Tel Aviv yang transit di Laut Merah sejak November tahun lalu.

    Houthi telah berulang kali menjelaskan bahwa serangan-serangannya bertujuan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang terus digempur Israel dalam perangnya melawan Hamas.

    Beberapa kapal dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan-serangan Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Palestina Kritik Komentar Khamenei Soal Serangan Hamas ke Israel

    Palestina Kritik Komentar Khamenei Soal Serangan Hamas ke Israel

    Ramallah

    Kepresidenan Palestina mengkritik komentar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memuji serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Khamenei menyebut serangan itu diperlukan untuk menggagalkan rencana yang didukung Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (4/6/2024), Khamenei dalam komentarnya memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Dia bahkan menggambarkan serangan Hamas itu sebagai “hal yang dibutuhkan oleh kawasan tersebut”.

    Dalam tanggapannya, kantor kepresidenan Palestina menyebut komentar semacam itu bertujuan untuk “mengorbankan darah orang-orang Palestina” dan tidak akan mengarah pada pembentukan negara Palestina yang merdeka.

    “Rakyat Palestina telah berjuang dan berupaya selama seratus tahun, dan mereka tidak membutuhkan perang yang tidak memenuhi ambisi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan,” tegas kantor kepresidenan Palestina dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Palestina, WAFA News Agency.

    “Apa yang kami inginkan adalah mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, bukan kebijakan-kebijakan yang tidak memenuhi tujuan nasional Palestina,” sebut kantor kepresidenan Palestina.

    Rentetan serangan Israel telah memicu kehancuran dan banyak kematian di wilayah Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut sedikitnya 36.439 orang tewas selama delapan bulan terakhir.

    Sekitar 82.627 orang lainnya mengalami luka-luka dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.

    “Operasi Banjir Al-Aqsa adalah hal yang diperlukan oleh kawasan ini. Kawasan kita membutuhkan operasi ini,” ucap Khamenei dalam komentarnya soal serangan mematikan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada Oktober tahun lalu. Sekitar 1.200 orang dilaporkan tewas di Israel akibat serangan Hamas itu.

    “Operasi ini merupakan pukulan telak bagi rezim Zionis,” sebut Khamenei saat berbicara dalam acara memperingati 35 tahun meninggalnya pendiri Republik Islam Iran, mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini.

    Dia bahkan mengklaim bahwa serangan Hamas telah menggagalkan rencana multinasional yang didukung AS, yang bertujuan memampukan Israel untuk “mendominasi politik dan ekonomi” di kawasan Timur Tengah.

    “Skema ini telah mencapai saat-saat terakhirnya. Pada saat-saat kritis seperti itu, serangan Banjir Al-Aqsa dimulai dan telah menghancurkan semua rencana musuh,” ucap Khamenei merujuk pada serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober tahun lalu.

    Ditambahkan oleh Khamenei bahwa serangan Hamas telah menempatkan Israel pada “jalur yang hanya akan berakhir dengan pembusukan dan kehancuran”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)