Negara: Israel

  • Lagi Gencatan Senjata, Militer Israel Malah Serang Gaza

    Lagi Gencatan Senjata, Militer Israel Malah Serang Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Israel dilaporkan melancarkan serangan ke wilayah Gaza, seiring terus berlangsungnya saling tuduh antara Israel dan Hamas, atas pelanggaran gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, berdasarkan dilaporkan media Israel pada Minggu (19/10/2025).

    Dilansir dari Reuters, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel maupun Hamas terkait serangan yang diberitakan tersebut.

    Media publik Israel, Kan, melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel menyerang target di wilayah Rafah, bagian selatan Gaza. Sebagian besar media turut menyebut bahwa yang dilancarkan oleh Israel adalah serangan udara.

    Sebelumnya, militer Israel menyatakan bahwa beberapa pihak menembaki pasukannya di wilayah Rafah, namun tidak menyebabkan korban luka.

    Militer Israel juga mengklaim bahwa mereka menyerang kelompok yang disebutnya sebagai teroris, yang mendekati pasukan di wilayah Khan Younis pada hari yang sama. Militer menegaskan bahwa operasi akan terus dijalankan untuk “menghapus ancaman langsung”.

    Dalam beberapa hari terakhir, Israel dan Hamas saling menuduh terjadinya pelanggaran terhadap gencatan senjata, termasuk penutupan oleh Israel atas pos perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza-Mesir, hingga pemberian tubuh para sandera yang tewas.

    Israel menuntut Hamas memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan semua 28 sandera yang tersisa. Hamas telah menyerahkan seluruh 20 sandera hidup dan 12 sandera yang tewas, namun menyatakan bahwa proses pengambilan jenazah membutuhkan usaha dan peralatan khusus karena terkubur di bawah reruntuhan.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Massa Demo ‘No Kings’ di Los Angeles Dibubarkan Pakai Gas Air Mata!

    Massa Demo ‘No Kings’ di Los Angeles Dibubarkan Pakai Gas Air Mata!

    Jakarta

    Warga Amerika Serikat (AS) menggelar demo bertajuk ‘No Kings’, sebagai bentuk pelampiasan kemarahan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump di seluruh 50 negara bagian. Polisi membubarkan massa demo menggunakan gas air mata di Los Angeles.

    Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), penyelenggara mengatakan sebanyak tujuh juta orang mengikuti demo yang digelar dari New York hingga Los Angeles. Demonstrasi juga dilakukan di kota-kota kecil di seluruh wilayah AS dan bahkan di dekat rumah Trump di Florida.

    “Seperti inilah demokrasi!” ujar ribuan orang meneriakkan yel-yel di Washington dekat Gedung Capitol AS, tempat pemerintah federal ditutup selama tiga minggu karena kebuntuan legislatif.

    Sejumlah massa membawa papan warna-warni menyerukan masyarakat untuk “melindungi demokrasi”. Sementara massa lainnya menuntut negara menghapuskan badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang menjadi pusat tindakan keras anti-imigran Trump.

    Di Los Angeles, para demonstran mengibarkan balon raksasa bergambar Trump memakai popok.

    Sejumlah massa banyak mengibarkan bendera, termasuk salah satunya bendera anime bajak laut populer “One Piece”. Diketahui, bendera dengan logo tengkorak itu baru-baru ini menjadi simbol utama protes anti-pemerintah dari Peru hingga Madagaskar.

    Meskipun ramai, demo tersebut sebagian besar berlangsung damai.

    Namun di pusat kota Los Angeles, menurut laporan Lo Angeles Times, polisi menembakkan peluru tak mematikan dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan yang termasuk demonstran “No Kings” pada Sabtu malam.

    “Setelah ribuan orang berkumpul untuk mengekspresikan hak-hak konstitusional mereka yang dilindungi Amandemen ke-1 secara damai pada pagi tadi, hampir seratus agitator berdemo menuju Aliso dan Alameda di mana mereka menggunakan laser dan lampu kedip berukuran industri,” ungkap Divisi Pusat LAPD di X.

    “Perintah Pembubaran dikeluarkan dan para demonstran dibubarkan dari area tersebut,” tambahnya, tanpa merinci apakah ada penangkapan yang dilakukan.

    Tonton juga Video: Momen Pidato Trump soal Gaza Diinterupsi di Parlemen Israel

    (yld/gbr)

  • Pembuat Spyware Pegasus Dilarang Retas WhatsApp: Terancam Gulung Tikar

    Pembuat Spyware Pegasus Dilarang Retas WhatsApp: Terancam Gulung Tikar

    Jakarta

    Pengadilan federal Amerika Serikat resmi menjatuhkan pukulan telak kepada NSO Group, perusahaan spyware asal Israel yang dikenal lewat perangkat mata-mata Pegasus. Dalam putusan setebal 25 halaman, Hakim Distrik AS Phyllis Hamilton mengeluarkan perintah permanen yang melarang NSO untuk kembali menargetkan layanan WhatsApp milik Meta.

    Langkah ini merupakan akhir dari gugatan hukum yang sudah berlangsung enam tahun. Meta menuduh NSO mengeksploitasi celah keamanan WhatsApp untuk melakukan penyadapan terhadap aktivis, jurnalis, hingga pejabat pemerintahan di berbagai negara.

    WhatsApp sendiri merupakan salah satu aplikasi komunikasi paling populer di dunia, dan menjadi sasaran utama Pegasus karena dipasang di miliaran perangkat, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (19/10/2025).

    Yang menarik, hakim tidak hanya memutuskan soal larangan tersebut, tetapi juga memangkas drastis nilai hukuman finansial untuk NSO. Hukuman ganti rugi yang semula mencapai sekitar USD 167 juta (lebih dari Rp 2,6 triliun) dipotong menjadi USD 4 juta saja. Meski demikian, aspek larangan permanen dipandang jauh lebih berat bagi kelangsungan bisnis mereka.

    Dalam putusan itu, NSO sebelumnya mengakui bahwa larangan tersebut dapat “mengancam seluruh operasional perusahaan” dan bahkan “memaksa NSO tutup.” Selama ini mereka berdalih produk mereka digunakan untuk memerangi kejahatan serius dan terorisme, bukan untuk penyalahgunaan.

    Meta menyambut kemenangan ini dengan nada tegas. “Putusan ini melarang NSO menargetkan WhatsApp dan seluruh pengguna kami di dunia,” ujar Head of WhatsApp, Will Cathcart, di platform X. Ia menyebut keputusan ini sebagai penegasan bahwa pelaku peretasan terhadap warga sipil tak akan lolos dari tanggung jawab.

    Meski menghadapi tekanan hukum, NSO menegaskan bahwa putusan tersebut tidak berlaku untuk para pelanggannya — termasuk lembaga-lembaga pemerintah yang menggunakan teknologi perusahaan untuk kebutuhan keamanan. NSO juga masih mempertimbangkan langkah lanjutan terhadap putusan pengadilan.

    Dalam perkembangan terbaru, NSO dikabarkan baru saja diakuisisi oleh konsorsium investor asal AS yang dipimpin produser Hollywood, Robert Simonds. Namun pihak pembeli belum memberikan komentar terkait dampak putusan ini terhadap masa depan perusahaan.

    Dengan adanya larangan permanen ini, masa depan Pegasus dan operasi NSO di pasar global semakin dipertanyakan, terlebih reputasi mereka sudah lama dikaitkan dengan pelanggaran HAM dan penyalahgunaan pengawasan digital.

    (asj/asj)

  • 2
                    
                        Satu Tahun Prabowo-Gibran, PDIP: Presiden Angkat Kembali Kepemimpinan Indonesia di Dunia
                        Nasional

    2 Satu Tahun Prabowo-Gibran, PDIP: Presiden Angkat Kembali Kepemimpinan Indonesia di Dunia Nasional

    Satu Tahun Prabowo-Gibran, PDIP: Presiden Angkat Kembali Kepemimpinan Indonesia di Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PDI-P menilai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam satu tahun masa pemerintahannya berhasil mengangkat kembali peran dan kepemimpinan Indonesia dalam menjaga perdamaian global.
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, arah kebijakan luar negeri yang ditempuh Prabowo menunjukkan kesadaran geopolitik yang sejalan dengan pemikiran Bung Karno.
    Alhasil, kepemimpinan Indonesia di kancah global kini kembali menonjol lewat peran aktif dalam memperjuangkan perdamaian dunia.
    “PDI Perjuangan mengapresiasi atas arah kepemimpinan yang digerakkan oleh kesadaran geopolitik Bung Karno di dalam mewujudkan tatanan dunia baru yang lebih damai, adil, dan setara,” ujar Hasto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/10/2025).
    Menurut Hasto, langkah Prabowo dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan keterlibatan aktif Indonesia dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel menjadi bukti konkret kebijakan luar negeri yang berpihak pada perdamaian dunia.
    “Presiden Prabowo telah mengangkat kembali kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dengan mengambil prakarsa di dalam mewujudkan perdamaian dunia, seperti memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan aktif dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel,” kata Hasto.
    Di samping itu, Hasto juga menilai bahwa pemerintahan Prabowo pada tahun pertamanya telah menempatkan pentingnya konsolidasi di tubuh pemerintahan.
    Langkah ini, lanjut Hasto, menjadi fondasi penting agar pada tahun kedua pemerintahannya dapat bergerak lebih cepat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pembangunan nasional.
    “Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo ditandai dengan menempatkan pentingnya konsolidasi pemerintahan agar pada tahun kedua nanti dapat semakin bergerak cepat untuk membangun Indonesia Raya, khususnya dalam mengatasi berbagai tantangan perekonomian nasional,” pungkasnya.
    Hasto menambahkan, secara kelembagaan, Fraksi PDI-P DPR RI akan menyampaikan sikap resmi terkait evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.
    “Nanti Fraksi PDI Perjuangan akan menyampaikan sikap resmi,” ucap Hasto.
    Untuk diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025.
    Selama periode tersebut, sejumlah capaian telah diraih oleh pemerintah, meski masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akhirnya, Pembuat Spyware Israel NSO Group Dilarang Mata-Matai WhatsApp – Page 3

    Akhirnya, Pembuat Spyware Israel NSO Group Dilarang Mata-Matai WhatsApp – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Phyllis Hamilton telah mengurangi jumlah ganti rugi yang harus dibayarkan NSO Group kepada Meta.

    Namun demikian, ia mengeluarkan perintah larangan permanen yang melarang pembuat spyware asal Israel tersebut menargetkan (memata-matai) aplikasi WhatsApp.

    Hamilton memutuskan untuk mengurangi ganti rugi yang tadinya USD 167 juta (sekitar Rp 2,7 triliun) menjadi hanya USD 4 juta (Rp 66,2 miliar) karena perlu mengikuti kerangka hukum yang dirancang untuk ganti rugi proporsional. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Minggu (19/10/2025).

    Akan tetapi, perintah larangan tersebut merupakan kemenangan penting bagi Meta, yang telah menggugat NSO Group sejak tahun 2019.

    Gugatan Meta terhadap NSO Group, perusahaan di balik spyware Pegasus, menuding spyware tersebut digunakan untuk memata-matai 1.400 orang dari 20 negara, termasuk jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

    Meta saat itu menyatakan bahwa Pegasus dapat menginfeksi perangkat target bahkan tanpa interaksi mereka, cukup dengan mengirim pesan teks berisi kode berbahaya atau bahkan melalui panggilan tak terjawab ke WhatsApp.

  • Otoritas Gaza Sebut Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina

    Otoritas Gaza Sebut Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina

    Jakarta

    Pihak berwenang di Gaza menuduh tentara Israel mencuri organ dari mayat-mayat Palestina dan menyerukan pembentukan komite internasional untuk menyelidiki ‘kejahatan yang mengerikan’.

    “Pendudukan (Israel) telah menyerahkan 120 jenazah melalui Komite Palang Merah Internasional selama tiga hari terakhir,” ujar Ismail Thawabta, direktur kantor media pemerintah, kepada Anadolu.

    Ia menambahkan, sebagian besar jenazah tiba dalam kondisi memprihatinkan, menunjukkan bukti eksekusi di lapangan dan penyiksaan sistematis.

    Ia juga menyebut beberapa jenazah korban yang dipulangkan ‘ditutup matanya dan diikat tangan dan kakinya, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda dicekik dan bekas tali di leher mereka, yang menunjukkan pembunuhan yang disengaja.

    “Banyak bagian dari mayat yang hilang, termasuk mata, kornea, dan organ lainnya,” ujar Thawabta.

    Pejabat Palestina mendesak masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk segera membentuk komite investigasi internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran serius terhadap jenazah para martir dan pencurian organ mereka.

    Israel saat ini memiliki 735 jenazah tahanan Palestina, termasuk 67 anak-anak, kata Kampanye Nasional Palestina untuk Pengambilan Jenazah Martir.

    Menurut surat kabar Israel Haaretz, Israel memiliki hampir 1.500 jenazah warga Palestina dari Jalur Gaza di pangkalan militer Sde Teiman di Gurun Negev, Israel selatan.

    Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan sisa-sisa jenazah 10 tawanan lainnya dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dicapai awal bulan ini.

    Kesepakatan itu didasarkan pada rencana 20 poin yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, yang juga membayangkan pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 68.000 warga Palestina di Gaza, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan membuat wilayah tersebut sebagian besar tidak dapat dihuni.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Presiden Prabowo tegaskan sikap Indonesia atas Palestina di PBB

    Presiden Prabowo tegaskan sikap Indonesia atas Palestina di PBB

    Selasa, 23 September 2025 10:11 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KITT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). Presiden Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/rwa.

    Presiden Prabowo Subianto (bawah) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (depan, tengah), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (depan, kiri), Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani (kanan), Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Umar Hadi (atas, tengah) dan Menteri HAM Natalius Pigai (atas) mengikuti jalannya Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KITT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). Presiden Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/rwa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dokter Ungkap Kondisi Jenazah Warga Gaza yang Dikembalikan Israel, Diduga Disiksa

    Dokter Ungkap Kondisi Jenazah Warga Gaza yang Dikembalikan Israel, Diduga Disiksa

    Jakarta

    Sebagian besar dari 90 jenazah warga Palestina yang dikembalikan ke Gaza oleh otoritas Israel berdasarkan kesepakatan gencatan senjata menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi, termasuk mata tertutup kain, tangan terikat, serta luka tembak di kepala, menurut keterangan dokter.

    Sebagai bagian dari gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, Hamas telah menyerahkan jenazah beberapa sandera yang tewas selama perang, sementara Israel telah memulangkan dua kelompok jenazah, masing-masing berjumlah 45 warga Palestina yang tewas dalam pertempuran. Pertukaran tersebut dilakukan melalui International Committee of the Red Cross (ICRC).

    Dokter di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza bagian selatan, yang menerima jenazah warga Palestina dari ICRC, mengatakan terdapat bukti kuat adanya pemukulan dan eksekusi singkat, serta tidak ada satu pun jenazah yang dapat diidentifikasi.

    “Hampir semuanya dalam kondisi mata tertutup, tangan terikat, dan memiliki luka tembak di antara kedua mata. Hampir semuanya telah dieksekusi,” kata dr Ahmed al-Farra, kepala departemen anak di Rumah Sakit Nasser, dikutip Guardian, Minggu (19/10/2025).

    “Ada juga bekas luka dan perubahan warna pada kulit yang menunjukkan bahwa mereka telah dipukuli sebelum dibunuh. Selain itu, ada tanda-tanda bahwa tubuh mereka disiksa setelah mereka tewas.”

    Farra menambahkan jenazah-jenazah tersebut diserahkan tanpa identitas oleh otoritas Israel, sementara rumah sakit di Gaza, yang telah mengalami serangan udara berat selama dua tahun perang, tidak memiliki kemampuan untuk melakukan analisis DNA.

    “Mereka tahu identitas jenazah-jenazah ini, tapi mereka ingin keluarga para korban semakin menderita,” kata dokter itu.

    Pihak rumah sakit Nasser mengatakan jenazah-jenazah yang sebelumnya disimpan di lemari pendingin di Israel dikembalikan dengan label bernomor tanpa nama. Para dokter meminta kerabat warga Palestina yang hilang untuk membantu mengenali jenazah tersebut.

    Pemulangan jenazah oleh kedua pihak telah menjadi hambatan besar dalam pelaksanaan gencatan senjata yang mulai berlaku akhir pekan lalu. Israel mengumumkan akan memperlambat pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena keterlambatan dalam pemindahan 28 jenazah sandera Israel yang diyakini tewas selama perang, dan mengatakan bahwa salah satu jenazah yang telah diserahkan bukan merupakan sandera Israel.

    Pada Rabu malam, Hamas mengatakan telah menyerahkan semua jenazah sandera yang dapat mereka temukan, sementara militer Israel mengonfirmasi bahwa Palang Merah telah menerima dua jenazah tambahan di Gaza.

    Kelompok bersenjata itu sebelumnya telah mengembalikan tujuh dari 28 jenazah sandera yang diketahui tewas, bersama satu jenazah tambahan yang disebut Israel bukan merupakan sandera.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • UNRWA Peringatkan Harga Makanan di Gaza Meroket

    UNRWA Peringatkan Harga Makanan di Gaza Meroket

    JAKARTA – UNRWA memperingatkan lonjakan harga pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza akibat penghancuran lahan pertanian oleh Israel.

    Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan harga makanan di Jalur Gaza meroket ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat penghancuran dan perampasan lahan oleh Israel.

    Dilansir ANTARA, Sabtu, 18 Oktober, UNRWA mengatakan hampir seluruh lahan pertanian di Jalur Gaza kini “hancur atau tidak dapat diakses”, sehingga warga kehilangan sumber penghasilan.

    Kondisi itu juga menyebabkan harga pangan mencapai rekor tertinggi setelah dua tahun perang Israel yang berdampak menghancurkan kesejahteraan masyarakat Palestina, khususnya di Gaza.

    Badan PBB itu menjelaskan keluarga-keluarga di Palestina yang sebelumnya bergantung pada hasil panen dari lahan mereka di Gaza kini tidak lagi memiliki sumber pendapatan, sehingga tidak mampu membeli makanan, sekalipun tersedia di pasaran.

    Dalam unggahan di platform X, UNRWA mengatakan, “Satu kilogram tomat yang dulu harganya 60 sen (sekitar Rp9.940), kini mencapai 15 dolar (sekitar Rp248.350) — jika masih bisa ditemukan”.

    “Sampai sektor pertanian Gaza dapat dibangun kembali, harus ada distribusi bantuan yang disalurkan dengan benar-benar tanpa hambatan,”sambung UNRWA. 

     

  • Israel Langgar Gencatan Senjata 47 Kali, Bunuh 38 Warga Palestina

    Israel Langgar Gencatan Senjata 47 Kali, Bunuh 38 Warga Palestina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor media pemerintah Gaza menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas sebanyak 47 kali sejak awal Oktober, dengan serangkaian serangan yang disebut telah menewaskan 38 warga Palestina dan melukai 143 orang lainnya.

    Dalam pernyataannya pada Sabtu (18/10/2025) malam, otoritas Gaza menyebut pelanggaran itu meliputi “penembakan langsung terhadap warga sipil, pengeboman yang disengaja, serta penangkapan sejumlah warga”. Tindakan-tindakan tersebut, menurut mereka, menunjukkan bahwa Israel “terus melanjutkan kebijakan agresi meskipun perang telah dinyatakan berakhir”.

    Pihak Gaza mendesak PBB dan negara-negara penjamin perjanjian gencatan senjata untuk segera bertindak agar Israel menghentikan kekerasan dan melindungi penduduk sipil yang tidak bersenjata.

    Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perlintasan Rafah, jalur utama bagi bantuan kemanusiaan, tidak akan dibuka kembali hingga Hamas menyerahkan seluruh jenazah sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    “Perdana Menteri Netanyahu memerintahkan agar perbatasan Rafah tetap ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut,” demikian bunyi pernyataan dari kantornya, dilansir The Guardian.

    “Pembukaannya akan dipertimbangkan berdasarkan sejauh mana Hamas memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan sandera dan jenazah, serta melaksanakan ketentuan yang telah disepakati.”

    Militer Israel pada Sabtu malam mengatakan bahwa Palang Merah telah menerima dua jenazah sandera sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Namun di lapangan, kekerasan masih terjadi.

    Gencatan Senjata Rapuh

    Pada Jumat, sebelas anggota satu keluarga Palestina tewas ketika kendaraan yang mereka tumpangi diserang pasukan Israel, insiden yang disebut otoritas Gaza sebagai pelanggaran paling mematikan sejak gencatan senjata diberlakukan delapan hari sebelumnya.

    Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, keluarga tersebut sedang berusaha kembali ke rumah mereka di kawasan Zeitoun, Kota Gaza, ketika bus yang mereka naiki dihantam karena dianggap melintasi “garis kuning”, batas imajiner yang ditetapkan tentara Israel untuk membedakan zona operasi mereka.

    “Mereka mungkin tidak tahu di mana posisi garis itu, karena tidak ada tanda fisik di lapangan,” kata Mahmoud Basal, juru bicara badan pertahanan sipil. “Saya yakin keluarga itu tidak dapat membedakan antara garis kuning dan merah yang disebutkan tentara.”

    Rekaman video yang dirilis oleh Badan Pertahanan Sipil Gaza, bersama Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), menunjukkan proses evakuasi jenazah keluarga tersebut, termasuk tujuh anak dan tiga perempuan.

    Militer Israel, IDF, membenarkan telah menembak sebuah kendaraan di wilayah utara Gaza, menyatakan bahwa “kendaraan mencurigakan terdeteksi melintasi garis kuning dan mendekati pasukan”. Menurut pernyataan IDF, pasukan sempat melepaskan tembakan peringatan, namun kendaraan “tetap melaju dengan cara yang dianggap mengancam”.

    Israel dan Hamas saling menuduh pihak lain melanggar kesepakatan gencatan senjata. Israel menuding Hamas gagal mengembalikan seluruh jenazah sandera yang telah meninggal. Hamas sendiri mengatakan sudah menyerahkan 20 sandera hidup dan 12 dari 28 jenazah, namun membutuhkan peralatan khusus untuk menemukan sisanya di reruntuhan.

    Untuk membantu proses pencarian, Turki mengirim puluhan ahli penyelamat bencana guna membantu menggali puing-puing bangunan di Gaza. Pihak Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 68.000 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai, dan diperkirakan 10.000 jasad masih terperangkap di bawah reruntuhan.

    Badan Pertahanan Sipil Gaza memperkirakan sekitar 60 juta ton puing tersebar di seluruh wilayah tersebut, menjadikan upaya pemulihan dan pencarian korban sebagai pekerjaan yang “nyaris mustahil” tanpa bantuan besar-besaran.

    Sementara itu, kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa salah satu jenazah yang dikembalikan Hamas diidentifikasi sebagai Eliyahu Margalit. Dalam pernyataan terpisah, ia juga memastikan niatnya untuk maju kembali dalam pemilihan umum tahun depan.

    Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Israel telah mengembalikan 15 jenazah warga Palestina pada Sabtu, sehingga total mencapai 135 jenazah sejak gencatan senjata dimulai. Dokter di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, melaporkan bahwa banyak jenazah menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi, seperti tangan terikat, mata tertutup, serta luka tembak di kepala.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]