Negara: Israel

  • Duduk Perkara Australia dan Iran Panas hingga Pengusiran Dubes

    Duduk Perkara Australia dan Iran Panas hingga Pengusiran Dubes

    Jakarta

    Pemerintah Australia marah hingga mengusir Duta Besar Iran di Canberra. Iran pun mengancam akan membalas.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (26/8/2025), langkah tersebut dilakukan setelah Australia menuduh Iran melancarkan dua serangan antisemit di kota-kota pentingnya yakni, Sydney dan Melbourne. Hal itu menandai pertama kalinya Australia mengusir seorang duta besar sejak Perang Dunia II.

    Sejak perang Israel-Gaza dimulai pada Oktober 2023, rumah, sekolah, sinagoge, dan kendaraan di Australia telah menjadi sasaran vandalisme dan pembakaran antisemit. Dalam insiden terbaru pada Juli lalu, polisi mendakwa seorang pria yang dituduh melakukan serangan pembakaran sinagoge di Melbourne yang sedang dipadati orang.

    Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengatakan badan intelijen Australia telah mencapai kesimpulan yang sangat meresahkan bahwa Iran mendalangi setidaknya dua serangan antisemit. Albanes mengatakan Teheran berada di balik serangan pembakaran terhadap kafe kosher, Lewis Continental Cafe, di pinggiran kota Bondi, Sydney pada Oktober 2024.

    Teheran juga dituduh memerintahkan serangan pembakaran terhadap Sinagoge Adass Israel di Melbourne pada Desember 2024. Tidak ada korban luka fisik yang dilaporkan dalam kedua serangan tersebut.

    “Ini adalah tindakan agresi yang luar biasa dan berbahaya yang didalangi oleh negara asing di tanah Australia,” ujar Albanese dalam konferensi pers tersebut.

    Dia menganggap upaya itu bisa menimbulkan perpecahan di Australia. Hal itu menjadi dasar Australia mengusir Dubes Iran.

    “Ini adalah upaya untuk merusak kohesi sosial dan menimbulkan perpecahan di komunitas kita,” ujarnya.

    Albanese menyatakan Duta Besar Iran Ahmad Sadeghi sebagai ‘persona non grata’ dan memerintahkannya beserta tiga pejabat kedutaan Iran lainnya untuk meninggalkan Australia dalam waktu 7 hari. Australia juga menarik duta besarnya untuk Iran dan menangguhkan operasional kedutaan di Teheran.

    Dia mengatakan semua diplomat Australia dalam kondisi aman di negara ketiga. Pemimpin negeri kanguru itu menambahkan pemerintahnya juga segera menetapkan Korps Garda Revolusi Islam Iran sebagai organisasi teroris.

    Iran Ancam Balas

    Pemerintah Iran bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Australia yang mengusir duta besarnya. Iran menolak seluruh tuduhan yang dilontarkan Albanese.

    “Tuduhan yang telah dibuat itu sepenuhnya ditolak,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam konferensi pers mingguan seperti dilansir AFP, Selasa (26/8).

    Dia mengatakan setiap tindakan yang tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan. Baqaei mengatakan langkah-langkah tersebut tampaknya dipengaruhi oleh perkembangan internal di Australia, termasuk aksi protes baru-baru ini terhadap perang Israel di Gaza.

    “Tampaknya tindakan ini diambil untuk mengimbangi kritik terbatas yang dilayangkan pihak Australia terhadap rezim Zionis (Israel),” ujarnya.

    Lihat Video ‘Dubes Iran di Australia Tinggalkan Kantornya Usai Perintah Pengusiran’:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

  • Gempar Serangan Israel ke Suriah, Arab Saudi Bilang Gini

    Gempar Serangan Israel ke Suriah, Arab Saudi Bilang Gini

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk apa yang disebutnya sebagai pelanggaran dan penyerbuan yang dilancarkan militer Israel terhadap Suriah. Riyadh menyebut serangan semacam itu sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah.

    “Kerajaan Arab Saudi menyatakan ketidaksetujuan dan kecaman keras atas berlanjutnya pelanggaran dan penyerbuan Israel ke wilayah Suriah,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (27/8/2025).

    Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam pernyataannya, menyebut serangan Israel sebagai “pelanggaran secara terang-terangan terhadap kedaulatan Republik Arab Suriah dan hukum internasional”.

    Dalam pernyataannya, Riyadh berjanji untuk mendukung kepemimpinan Suriah dalam upaya “membangun keamanan dan stabilitas” di negara tersebut, dan “menjaga perdamaian sosial dan penegakan kedaulatan negara dan lembaga-lembaganya”.

    Tidak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Saudi juga menolak semua seruan separatis untuk memecah-belah Suriah, dan menyerukan rakyat Suriah untuk “menggunakan akal sehat” serta “bahasa dialog”.

    Lebih lanjut, pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung Damaskus dalam tujuannya membangun perdamaian dan stabilitas, serta mengambil sikap tegas dan menyeluruh terhadap “pelanggaran Israel yang berkelanjutan di Suriah”.

    Kementerian Luar Negeri Suriah, pada Senin (25/8), mengecam apa yang disebutnya sebagai “penyerbuan militer Israel” di dekat area Beit Jinn. Suriah menyebut Israel mengerahkan “pasukan yang terdiri atas 11 kendaraan militer dan sekitar 60 tentara”, yang merebut kendali atas perbukitan strategis di kaki Gunung Hermon.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam penyerbuan Israel itu sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Suriah.

    Selain penyerbuan tersebut, sejumlah serangan militer Israel lainnya juga terjadi di wilayah Suriah. Televisi pemerintah Suriah pada Rabu (27/8), melaporkan sedikitnya enam tentara Suriah tewas akibat serangan drone Israel yang menghujani area dekat Kisweh di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus.

    “Enam anggota Tentara Arab Suriah tewas dalam serangan drone pendudukan Israel,” demikian laporan televisi pemerintah Suriah.

    Serangan Israel lainnya, menurut kantor berita SANA, menewaskan “seorang pemuda” di sebuah rumah di area desa Taranja, di sisi garis gencatan senjata yang sebelumnya dikuasai Suriah di Dataran Tinggi Golan, pada Selasa (26/8) pagi waktu setempat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Uang Rp 7,3 M Disita

    Israel Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Uang Rp 7,3 M Disita

    Tepi Barat

    Pasukan keamanan Israel melakukan operasi penggerebekan di wilayah Tepi Barat, yang diwarnai penyitaan uang sebesar 1,5 juta Shekel, atau setara Rp 7,3 miliar, yang disebut sebagai “dana teror”. Sembilan tersangka ditangkap dengan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam operasi Israel tersebut.

    Laporan Bulan Sabit Merah, seperti dilansir AFP, Rabu (27/8/2025), menyebut pasukan keamanan Israel menargetkan tempat penukaran uang di area Ramallah, Tepi Barat, pada Selasa (26/8) waktu setempat, yang menyebabkan puluhan warga Palestina mengalami luka-luka.

    Israel sering melakukan operasi penggerebekan di Tepi Barat, di mana ketegangan tetap tinggi selama perang berkecamuk di Jalur Gaza. Namun, aksi penyerbuan ke pusat kota Ramallah, kantor pusat Otoritas Palestina, relatif jarang dilakukan.

    Pernyataan dari juru bicara Kepolisian Israel, pada Rabu (27/8), menyebutkan bahwa para personel kepolisian perbatasan dan militer Israel “menggerebek sebuah bisnis penukaran uang di jantung kota Ramallah yang digunakan untuk mentransfer dana ke kelompok Hamas”.

    “Pasukan menyita sejumlah besar uang dalam bentuk mata uang asing dan lokal, dengan total nilainya sekitar 1.528.832 Shekel, termasuk dolar AS, dinar Yordania, Euro, dan beberapa mata uang asing lainnya,” demikian pernyataan juru bicara Kepolisian Israel.

    “Sembilan tersangka yang dicari dan dituduh terlibat dalam aktivitas teror telah ditangkap dan dibawa, beserta barang bukti yang disita, untuk penyelidikan,” imbuh pernyataan tersebut.

    Sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober 2023, serangan Israel terhadap pusat-pusat populasi Palestina di Tepi Barat, khususnya di bagian utara wilayah tersebut, semakin intensif.

    Beberapa operasi Israel sebelumnya, pada awal tahun ini dan pada Desember 2023, juga menargetkan kantor-kantor penukaran mata uang di Tepi Barat, yang diduduki Tel Aviv sejak tahun 1967 silam.

    Pasukan atau pemukim Israel di Tepi Barat, menurut penghitungan AFP berdasarkan Otoritas Palestina, telah menewaskan sedikitnya 972 warga Palestina, termasuk militan dan warga sipil, sejak awal perang Gaza.

    Dalam periode yang sama, menurut data otoritas Israel, sedikitnya 36 warga Israel, baik tentara maupun sipil, tewas dalam serangan atau selama operasi militer di wilayah tersebut.

    Lihat Video ‘Trump soal 5 Jurnalis Tewas Kena Serangan Israel: Saya Tidak Suka!’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ratusan Eks Diplomat Desak Uni Eropa Tindak Israel

    Ratusan Eks Diplomat Desak Uni Eropa Tindak Israel

    Jakarta

    Sebanyak 209 mantan duta besar dan staf negara anggota Uni Eropa (UE) menandatangani surat terbuka yang mendesak agar perkumpulan negara di Benua Biru tersebut segera mengimplementasikan langkah-langkah terhadap “tindakan ilegal Israel di Gaza dan Tepi Barat”.

    Surat tersebut berisi sembilan langkah UE yang diusulkan terhadap pemerintah Israel.

    Salah satu poin dalam usulan tersebut adalah penangguhan atau pencabutan sepihak izin ekspor senjata ke Israel dan penghentian pendanaan proyek-proyek nasional yang didanai bersama, yang melibatkan entitas Israel.

    Selain itu, surat tersebut mendesak penerapan sanksi atas dasar hak asasi manusia dan undang-undang antiterorisme, yang meliputi larangan visa dan pembekuan aset.

    Surat yang telah ditanda tangan itu ditujukan kepada pemimpin 27 negara anggota UE dan struktur kepemimpinan Komisi Eropa. Surat ini, merupakan tindak lanjut dari surat terbuka lain yang dilayangkan pada akhir Juli 2025 lalu.

    “Dengan rasa kecewa kami sampaikan bahwa dalam empat minggu sejak surat kami dikirim, tidak ada gencatan senjata yang disepakati di Gaza, tidak ada sandera Israel yang dibebaskan, dan yang lebih mengkhawatirkan, pemerintah Israel telah mulai melaksanakan rencana untuk mengosongkan Kota Gaza dan sekitarnya,” bunyi pernyataan surat tersebut.

    Para mantan diplomat tersebut mencatat bahwa sejak komunikasi terbuka sebelumnya, lebih dari 2.600 warga Palestina telah tewas di Gaza. Banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    “Kami mengekspresikan kekecewaan yang mendalam bahwa sebagai respons terhadap situasi yang semakin memburuk di Gaza, UE tidak mengambil langkah-langkah penting untuk menekan Israel agar menghentikan perang brutalnya,” jelas surat tersebut.

    Warga Israel desak pembebasan sandera dan stop serangan di Gaza

    Selasa pagi (26/08) waktu setempat, para demonstran dan aktivis turun ke sejumlah ruas jalan di beberapa wilayah Israel. Mereka menyerukan pembebasan segera pada sandera yang masih diduga selamat dan mendesak penghentian pertempuran di Gaza.

    Menurut sebuah laporan media, sebuah jalan raya utama di dekat Tel Aviv diblokir dan para demonstran membakar ban di jalur utara kota tersebut.

    Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang telah menyerukan aksi massa dengan slogan “Israel Bersatu.”

    Media Israel juga melaporkan demonstrasi di dekat cabang Kedutaan Besar AS di Tel Aviv, serta di luar rumah-rumah menteri di kota tersebut.

    “Sudah ada penawaran yang diberikan. Kami menuntut agar para pemimpin kami duduk di meja perundingan dan tidak beranjak hingga ada kesepakatan,” kata Hagit Chen, ibu dari seorang anak yang diculik oleh Hamas pada Oktober 2023. Dikutip dari pernyataan yang dirilis oleh forum perwakilan keluarga sandera.

    Selain itu, aktivis juga mendesak agar pemerintah Israel membatalkan keputusannya untuk mengambil alih Kota Gaza.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini memerintahkan pembicaraan segera untuk membebaskan semua sandera yang tersisa di Gaza, sambil tetap bersikeras pada rencana serangan baru untuk merebut kota terbesar di Gaza. Sebanyak 50 sandera masih ditahan di Jalur Gaza, 20 di antaranya diyakini masih hidup.

    Sehari sebelumnya, pada Senin (25/08), Israel menyerang Rumah Sakit Nasser di bagian selatan Jalur Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis yang bekerja untuk kantor berita Reuters, Associated Press (AP), Al Jazeera, dan media lainnya.

    Serangan Israel tewaskan jurnalis, ini kata Kanselir Jerman

    Merespons serangan pada Senin (25/08) itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan bahwa dia tidak percaya jurnalis menjadi target langsung Israel ketika penyerangan terhadap rumah sakit di Gaza.

    “Saat ini saya tidak percaya bahwa ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap jurnalis,” kata Merz kepada editor politik utama DW, Michaela Kuefner, di Berlin.

    “Namun, ini tentu saja merupakan hasil dari apa yang dimulai oleh tentara Israel beberapa hari yang lalu dan apa yang diputuskan oleh pemerintah Israel untuk dilakukan,” kata Merz.

    Merz mengatakan bahwa keputusannya untuk menangguhkan izin ekspor senjata baru ke Israel untuk digunakan di Gaza adalah keputusan yang tepat.

    “Saya merasa bahwa keputusan saya dalam kondisi ini, Israel tidak boleh menerima senjata yang akan digunakan di Jalur Gaza, telah terbukti lebih dari cukup sebagai keputusan yang tepat,” kata Merz.

    Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tindakan Israel saat ini di Gaza “tidak dapat diterima.”

    “Apa yang dilakukan pemerintah Israel di sana dan apa yang dilakukan tentara Israel dalam melaksanakan keinginan pemerintah Israel tidak dapat diterima dan peristiwa kemarin mencoreng tindakan yang seharusnya dilakukan, dalam segala hal, merupakan tindakan yang dibenarkan terhadap Hamas,” kata Merz.

    Mediator Qatar: Israel harus respons usulan gencatan senjata

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan bahwa para mediator sedang menunggu respons Israel terhadap usulan gencatan senjata yang disetujui oleh kelompok Hamas.

    “Yang penting bukanlah tempatnya, tetapi agar kesepakatan tercapai sekarang. Sudah ada tawaran di atas meja, Israel harus merespons,” kata al-Ansari dalam konferensi pers.

    “Upaya menunda dengan memindahkan lokasi atau taktik lain sudah jelas bagi komunitas internasional dan saatnya Israel memberikan jawaban serius atas apa yang telah disetujui sebelumnya,” ujar al-Ansari.

    Usulan terbaru yang diajukan oleh mediator melibatkan gencatan senjata awal selama 60 hari dan pertukaran bertahap sandera Israel dengan tahanan Palestina.

    Saat mediator menunggu tanggapan Israel terhadap usulan baru pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dia telah memberikan instruksi untuk negosiasi baru yang bertujuan “membebaskan semua sandera kami dan mengakhiri perang dengan syarat yang dapat diterima oleh Israel.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Rahka Susanto dan Hani Anggraini

    Lihat Video ‘PBB soal 5 Jurnalis Tewas Kena Serangan Israel: Harus Ada Keadilan’:

    (ita/ita)

  • Turki Bangun Tempat Perlindungan Bom di Berbagai Wilayah, Mau Perang?

    Turki Bangun Tempat Perlindungan Bom di Berbagai Wilayah, Mau Perang?

    Ankara

    Otoritas Turki sedang membangun shelter atau tempat perlindungan bom di berbagai wilayahnya. Pembangunan tempat perlindungan bom ini telah mendapatkan persetujuan langsung dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Para pejabat di Ankara, seperti dilansir Middle East Eye, Rabu (27/8/2025), memutuskan untuk membangun tempat perlindungan bom setelah perang 12 hari berkecamuk antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni lalu.

    Menurut seorang sumber yang memahami rencana tersebut, otoritas Turki telah mulai membangun tempat perlindungan bom di seluruh 81 provinsi yang ada di negara tersebut. Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Erdogan memberikan persetujuan untuk proyek tersebut dalam rapat kabinet pada Juni lalu.

    Pada saat itu, Teheran dan Tel Aviv sedang berperang, dengan Israel menghujani wilayah Iran dengan gelombang pengeboman dan Teheran membalas dengan serangan rudal serta drone.

    Badan Pengembangan Perumahan Turki (TOKI) telah ditugaskan untuk melaksanakan proyek pembangunan tempat perlindungan bom tersebut.

    Pembangunan ini dilaksanakan setelah laporan Akademi Intelijen Nasional Turki mengenai perang Iran-Israel, yang dirilis bulan lalu, merekomendasikan pemerintah negara tersebut untuk membangun sistem peringatan dini dan tempat perlindungan yang lengkap.

    Laporan intelijen itu menyarankan pemanfaatan stasiun metro bawah tanah di kota-kota besar dan penerapan langkah-langkah untuk meminimalkan korban sipil jika terjadi konflik regional.

    Disebutkan Middle East Eye dalam laporannya bahwa para pejabat Turki terkejut dengan luasnya jaringan tempat perlindungan bom yang ada di kota-kota besar Israel, yang memungkinkan warga sipil berlindung selama terjadi pengeboman.

    Televisi terkemuka Turki, NTV, melaporkan pada Selasa (26/8) bahwa tujuan dari inisiatif ini adalah “menciptakan area-area aman di mana warga sipil dapat terlindungi jika terjadi kemungkinan perang atau bencana”, termasuk ancaman nuklir.

    Laporan NTV menyebut bahwa Turki saat ini kekurangan infrastruktur tempat perlindungan yang memadai, serta fasilitas yang sudah ada tidak memenuhi persyaratan dasar.

    Kementerian Urbanisasi Turki, sebut NTV dalam laporannya, telah mempelajari contoh-contoh internasional, seperti Jepang dan Swiss.

    Disebutkan juga bahwa proses pembangunan tempat pelindungan bom telah dimulai di beberapa kota, termasuk ibu kota Ankara.

    Regulasi Shelter Turki, yang diberlakukan sejak tahun 1987, mewajibkan adanya shelter di gedung-gedung dengan ukuran di atas ukuran tertentu. Namun pada praktiknya, regulasi tersebut seringkali diabaikan, dengan banyak shelter yang dibangun justru digunakan untuk tempat parkir atau gudang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Rudal Melesat dari Yaman ke Israel, Sirene Peringatan Meraung-raung

    Rudal Melesat dari Yaman ke Israel, Sirene Peringatan Meraung-raung

    Tel Aviv

    Militer Israel melaporkan pasukannya telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman, yang menjadi markas kelompok pemberontak Houthi. Serangan rudal dari Yaman itu sempat memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara yang meraung-raung di beberapa wilayah Israel.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (27/8/2025), mengatakan bahwa serangan rudal dari Yaman itu berhasil dicegat oleh pasukan Angkatan Udara Israel (IAF) Rabu (27/8) waktu setempat.

    “Menyusul sirene yang berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di Israel, sebuah sirene yang diluncurkan dari Yaman telah dicegat oleh IAF,” sebut militer Israel dalam pernyataan via Telegram.

    Houthi, yang menguasai beberapa area strategis di Yaman, diketahui secara rutin melancarkan serangan udara yang mereka klaim sebagai respons atas rentetan serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza.

    Sejauh ini, belum ada klaim tanggung jawab dari Houthi atau kelompok lainnya terkait serangan rudal terbaru dari Yaman tersebut.

    Houthi yang didukung Iran ini telah berulang kali melancarkan rentetan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, sejak perang berkecamuk antara kelompok Hamas, sekutunya, dan militer Tel Aviv di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

    Houthi yang mengakui serangannya sebagai solidaritas untuk Palestina ini, sempat menghentikan serangan mereka saat gencatan senjata berlangsung selama dua bulan di Jalur Gaza yang berakhir pada Maret lalu. Serangan-serangan Houthi kembali dilanjutkan setelah militer Israel melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza.

    Israel juga telah melancarkan beberapa serangan balasan ke wilayah Yaman, yang menargetkan pelabuhan-pelabuhan dan bandara di ibu kota Sanaa yang dikuasai oleh Houthi.

    Serangan terbaru Israel, pada Minggu (24/8) waktu setempat, terhadap ibu kota Sanaa telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai lebih dari 90 orang lainnya.

    Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang sebuah kompleks militer di dekat istana kepresidenan di Sanaa, kemudian menyerang dua pembangkit listrik, dan sebuah depot bahan bakar “sebagai respons” atas serangan Houthi terhadap wilayahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Taylor Swift Umumkan Tunangan, Fotonya Disukai Puluhan Juta Orang

    Taylor Swift Umumkan Tunangan, Fotonya Disukai Puluhan Juta Orang

    Enggak sempat mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini? Jangan khawatir karena kami sudah merangkum berita-berita utama supaya kamu lebih mudah dan cepat membacanya.

    Edisi Rabu, 27 Agustus 2025 kita awali dengan berita romantis.

    Taylor Swift tunangan

    Penyanyi pop Taylor Swift dan pemain NFL football Travis Kelce mengumumkan pertunangan mereka di akun Instagram.

    “Guru bahasa Inggris dan guru gym kamu akan menikah,” demikian tulisan dalam unggahan tersebut, yang langsung mendapat ‘Like’ lebih dari 10 juta dalam waktu sejam.

    Keduanya diketahui sudah berpacaran selama dua tahun dan berita tunangan ini diumumkan menjelang album baru Taylor yang akan dirilis di bulan Oktober.

    Australia dan Iran bersitegang

    Australia menuduh Iran berada di balik serangan berbau anti semitisme yang terjadi di Sydney dan Melbourne, menurut lembaga intelijen Australia atau ASIO.

    Sebagai bentuk protesnya, Australia telah mengusir duta besar Iran, Ahmed Sadeghi, serta tiga diplomat lainnya dari negaranya.

    Tak hanya itu, Islamic Revolutionary Guard Corps (IRCG) akan diberi label sebagai organisasi teroris di bawah hukum Australia.

    Pemerintah Israel mengklaim jika negaranya punya peranan dengan temuan lembaga intelijen Australia, yang langsung disangkal Menteri Dalam Negeri Australia.

    “Kita mengambil tindakan ini karena Iran telah menyerang warga Australia. Bukan karena ada negara lain yang ikut campur dalam menentukan kesimpulan,” ujar Tony Burke, Mendagri Australia.

    Ukraina serang kilang minyak Rusia

    Kelangkaan bahan bakar melanda beberapa wilayah di Rusia, saat Ukraina menambah serangannya terhadap kilang-kilang minyak milik Rusia.

    Ukraina menggempur fasilitas energi Rusia sehingga beberapa kilang utamanya terdampak bulan ini, termasuk kilang Lukoil di Volgograd, yang merupakan kilang terbesar di Rusia selatan.

    Di beberapa wilayah timur Rusia, antrean panjang mobil dan truk di pom bensin bisa mencapai beberapa kilometer, tapi beberapa jenis bensin tidak tersedia.

    Serangan pesawat nirawak dan rudal yang berulang membuat harga bensin di Rusia mencetak rekor tertinggi.

    Menurut data dari bursa saham St. Petersburg, harga bensin naik hampir 10 persen bulan ini dan hampir 50 persen sejak awal tahun.

    Trump akan mengadakan rapat mengenai Gaza

    Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan Presiden Donald Trump akan memimpin pertemuan mengenai Gaza di Gedung Putih, hari Rabu ini.

    Ia menambahkan Amerika Serikat memperkirakan perang Israel di wilayah Palestina akan selesai pada akhir tahun.

    Departemen Luar Negeri AS secara terpisah mengatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar di Washington, hari ini.

    Informasi tersebut dirilis dalam jadwal publik rutin keesokan harinya yang menyebutkan bahwa pertemuan mereka di Departemen Luar Negeri akan diadakan pada pukul 15.15 ET (19.15 GMT).

  • Bunuh 5 Jurnalis di Gaza, Israel Berdalih Targetkan Kamera Hamas

    Bunuh 5 Jurnalis di Gaza, Israel Berdalih Targetkan Kamera Hamas

    Tel Aviv

    Militer Israel berdalih pasukannya menargetkan kamera yang dioperasikan oleh kelompok Hamas, setelah dua serangannya ke Rumah Sakit (RS) Al-Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis.

    Serangan mematikan Israel pada Senin (25/8) itu memicu gelombang kecaman internasional.

    Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan mematikan Israel itu diawali dengan drone bermuatan peledak yang menghantam salah satu gedung di kompleks RS Al-Nasser, yang diikuti dengan serangan udara saat para korban luka sedang dievakuasi oleh petugas penyelamat.

    Lima jurnalis di antara 20 korban tewas dalam serangan itu dilaporkan bekerja untuk media-media terkemuka seperti Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/8/2025), mengatakan bahwa serangan terhadap pusat medis itu terjadi setelah tentara-tentaranya “mengidentifikasi sebuah kamera yang ditempatkan oleh Hamas di area Rumah Sakit Al-Nasser”.

    Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya “beroperasi untuk menghilangkan ancaman dengan menyerang dan membongkar kamera tersebut”.

    “Enam orang yang tewas adalah teroris,” sebut militer Israel dalam pernyataan mereka.

    Militer Israel menambahkan bahwa Kepala Staf Militer telah menginstruksikan “untuk memeriksa lebih lanjut beberapa celah”, termasuk “proses otorisasi sebelum serangan”.

    Hamas memberikan respons keras dengan menuduh militer Israel “berupaya membenarkan kejahatan ini dengan mengarang klaim palsu bahwa mereka telah menargetkan ‘kamera’ milik elemen perlawanan — sebuah tuduhan yang tidak berdasar, tidak memiliki bukti, dan hanya bertujuan untuk menghindari tanggung jawab hukum dan moral atas pembantaian massal”.

    Beberapa jam setelah serangan mematikan itu terjadi, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya atas apa yang disebutnya sebagai “kecelakaan tragis”.

    Serangan Israel itu dikecam oleh banyak pihak, termasuk sekutu-sekutu Israel juga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), media, kelompok hak asasi manusia (HAM), dan Asosiasi Pers Asing yang berbasis di Israel.

    Menurut pemantau pers, perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza telah menjadi salah satu yang paling mematikan bagi wartawan, dengan sekitar 200 pekerja media tewas selama hampir dua tahun Israel terus menggempur wilayah tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Akan Pimpin Rapat Besar Bahas Rencana Pascaperang untuk Gaza

    Trump Akan Pimpin Rapat Besar Bahas Rencana Pascaperang untuk Gaza

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memimpin rapat besar untuk membahas rencana pascaperang untuk Gaza. Rapat besar ini akan digelar di Gedung Putih pada Rabu (27/8) waktu setempat.

    Rencana digelarnya rapat besar yang dipimpin langsung oleh Trump ini, seperti dilansir AFP, Rabu (27/8/2025), diungkapkan oleh Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dalam wawancara dengan media terkemuka AS, Fox News.

    “Kami akan menggelar rapat besar di Gedung Putih besok, dipimpin oleh Presiden, dan ini adalah rencana yang sangat komprehensif yang akan kami susun untuk hari berikutnya,” ucap Witkoff dalam wawancara dengan Fox News pada Selasa (26/8) waktu setempat.

    Witkoff tidak menjelaskan lebih lanjut soal “rapat besar” tersebut, terutama soal siapa saja yang akan hadir.

    Pernyataan Witkoff itu disampaikan ketika dia ditanya soal apakah ada “rencana untuk hari esok di Gaza”, merujuk pada berakhirnya perang antara Israel dan Hamas di daerah kantong Palestina tersebut yang berkecamuk sejak Oktober 2023.

    Awal tahun ini, Trump mengejutkan dunia dengan mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza, merelokasi dua juta penduduknya, dan membangun properti tepi pantai di sana.

    Trump saat itu mengatakan bahwa AS akan membersihkan puing-puing dan bom-bom yang belum meledak, kemudian mengubah Jalur Gaza menjadi “Riviera-nya Timur Tengah” — merujuk pada resor tepi pantai populer French Riviera, sudut tenggara Prancis, yang menjadi tujuan wisata dunia.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu saat itu memuji usulan Trump tersebut, meskipun banyak negara Eropa dan Arab mengkritiknya.

    Witkoff, dalam wawancara dengan Fox News, tidak merinci rencana yang digembar-gemborkan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa dirinya meyakini orang-orang akan “melihat betapa teguhnya rencana tersebut dan betapa baiknya rencana tersebut”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Panas! Serangan Drone Israel Tewaskan 3 Tentara Suriah

    Panas! Serangan Drone Israel Tewaskan 3 Tentara Suriah

    Jakarta

    Israel kembali melancarkan serangan ke Suriah. Seorang pejabat Suriah mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan tiga tentara di dekat ibu kota Damaskus. Namun, menurut kelompok pemantau perang Suriah, jumlah korban lebih tinggi.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (27/8/2025), Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah sejak aliansi yang dipimpin kelompok Islamis menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada bulan Desember lalu.

    Israel juga telah membuka perundingan dengan otoritas sementara di Damaskus.

    “Sebuah drone Israel menargetkan salah satu gedung militer divisi ke-44 tentara Suriah di Kiswah, sebelah barat Damaskus, menewaskan tiga anggota divisi tersebut,” kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Suriah kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim.

    Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, kemudian mengatakan jumlah korban telah meningkat menjadi enam orang, semuanya anggota divisi ke-44.

    Sebelumnya pada hari Selasa, kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan bahwa “seorang pemuda tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di desa Taranja”, di sisi garis gencatan senjata di Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya dikuasai Suriah.

    “Suriah mengutuk serangan Israel baru-baru ini di wilayahnya, yang mengakibatkan gugurnya seorang pemuda”, kata Kementerian Luar Negeri Suriah.

    “Suriah juga mengutuk serangan pasukan Israel ke sebuah kota di pedesaan Quneitra, kampanye penangkapan mereka terhadap warga sipil, dan pengumuman mereka tentang kelanjutan kehadiran ilegal mereka di puncak Gunung Hermon dan zona penyangga,” imbuh Kementerian.

    “Praktik-praktik agresif ini merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi Dewan Keamanan yang terkait, serta merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan,” ujar Kementerian.

    Sejak penggulingan Assad, Israel telah menduduki sebagian besar zona demiliterisasi yang dijaga PBB di sisi garis gencatan senjata yang sebelumnya dikuasai Suriah, termasuk puncak Gunung Hermon, puncak tertinggi di wilayah tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)