Negara: Israel

  • Terinspirasi dari Iron Dome, Turki Kini Punya Steel Dome Rp 7 T

    Terinspirasi dari Iron Dome, Turki Kini Punya Steel Dome Rp 7 T

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji tonggak sejarah bagi Turki dengan penyerahan sistem pertahanan udara “Steel Dome” atau Kubah Baja kepada militer. Dia mengatakan bahwa konflik regional telah mendorong pemerintah Turki untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.

    “Hari ini kita menyerahkan sistem (Steel) Dome kepada militer kita yang terdiri dari 47 kendaraan senilai US$460 juta (sekitar Rp 7 triliun), yang akan menumbuhkan rasa percaya diri di antara kawan dan rasa takut di antara lawan,” kata Erdogan dalam sebuah seremoni pada Rabu (27/8) waktu setempat, setahun setelah proyek tersebut diluncurkan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/8/2025).

    “Sistem ini akan membawa perubahan besar bagi pertahanan udara Turki. Ini adalah titik balik bagi Turki,” ujarnya dalam seremoni di kantor pusat perusahaan pertahanan raksasa Turki, Aselsan, untuk menandai penyerahan proyek yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan pertahanan milik negara.

    Sebelumnya pada Agustus tahun lalu, pemerintah Turki mengumumkan rencana untuk membangun sistem pertahanan udara berlapis-lapis guna melindungi wilayah udara Turki. Sistem itu terinspirasi dari Iron Dome milik Israel yang terkenal. Oleh Turki, sistem itu diberi nama Steel Dome.

    “Konflik-konflik baru-baru ini di sekitar kita telah menunjukkan pentingnya sistem radar dalam mendeteksi ancaman yang datang dari udara,” ujar Erdogan.

    “Kecuali suatu negara dapat mengembangkan radar dan sistem pertahanan udaranya sendiri, ia tidak dapat menatap masa depannya dengan percaya diri dalam menghadapi tantangan keamanan saat ini, terutama di kawasan kita,” kata Erdogan.

    “Kita menyadari pentingnya untuk tidak membiarkan apa pun terjadi secara kebetulan… Dengan Steel Dome, kita sekarang akan berada di kelas yang berbeda dalam hal pertahanan udara,” imbuh pemimpin Turki itu.

    Erdogan juga meresmikan pembangunan basis teknologi raksasa senilai US$1,5 miliar (sekitar Rp 24 triliun). Dia menyebutnya sebagai “investasi industri pertahanan terbesar yang pernah dilakukan dalam satu kejadian dalam sejarah republik ini.”

    Menurut Erdogan, fasilitas tersebut akan menjadi pusat pertahanan udara terintegrasi terbesar di Eropa, dan akan mulai beroperasi secara bertahap pada pertengahan tahun 2026. “Investasi ini akan menjadikan Turki bukan hanya pemain regional, tetapi juga pemain global dalam hal sistem pertahanan,” tandasnya.

    Melihat dari Udara Parahnya Kebakaran Hutan di Turki:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Tegang! Jerman Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Tegang! Jerman Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Jakarta

    Tegang! Jet-jet tempur Jerman dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat pengintai Rusia yang terbang di atas Laut Baltik.

    Media Jerman, Deutsche Welle melaporkan bahwa dua jet tempur Jerman, Eurofighter lepas landas dari pangkalan udara Rostock-Laage di Jerman setelah pesawat Rusia tersebut terlihat terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik pada Selasa lalu.

    Dilansir media Independent, Kamis (28/8/2025), pesawat Il-20 milik Rusia tersebut terlihat dengan transponder dimatikan dan tanpa rencana penerbangan yang diajukan. Komando udara NATO memberi perintah untuk mencegat pesawat tersebut.

    Belum jelas berapa lama pesawat pengintai Rusia tersebut berada di wilayah udara tersebut.

    Ini adalah pengerahan kesepuluh pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Jerman di atas Laut Baltik tahun ini, menurut kantor berita dpa. Ini terjadi seiring wilayah Baltik semakin tegang karena pesawat-pesawat pengintai Rusia telah berulang kali terbang dari Kaliningrad untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas militer NATO di pesisir Baltik, khususnya di Polandia, Jerman, Denmark, dan Swedia.

    Surat kabar Jerman, Bild menyebut aksi pesawat pengintai Rusia itu sebagai bagian dari “intimidasi militer Rusia dan taktik pengumpulan intelijen.”

    Kejadian ini terjadi seminggu setelah pesawat-pesawat militer Polandia dan sekutu diaktifkan setelah Rusia melancarkan serangan udara yang menargetkan Ukraina barat, dekat perbatasan dengan Polandia.

    Pesawat-pesawat tersebut dikerahkan untuk menjaga keamanan wilayah udara Polandia, menurut Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia.

    Lihat Video ‘Jerman Setop Kirim Senjata ke Israel Buntut Serangan Tewaskan Jurnalis’:

    (ita/ita)

  • Massa Demo Diusir Polisi, Perusahaan Teriak Kantor Digeruduk

    Massa Demo Diusir Polisi, Perusahaan Teriak Kantor Digeruduk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Petinggi Microsoft meminta polisi mengusir sejumlah karyawannya yang menerobos kantornya. Mereka melakukan itu terkait penolakan penggunaan software milik perusahaan untuk kebutuhan militer Israel.

    Karyawan Microsoft dan mantan pegawai yang tergabung dalam kelompok no Azure for Apartheid melakukan unjuk rasa terkait hal tersebut. Mereka demo di kampus Microsoft Redmond, Washington dan berhasil masuk ke kantor presiden perusahaan Brad Smith.

    Saat berada di gedung Microsoft 34, para demonstran menuntut perusahaan memutus hubungannya dengan pihak Israel.

    “Tentu saja saat tujuh orang melakukan apa yang dilakukan hari ini, menyerbu gedung, menduduki kantor, menghalangi orang lain masuk kantor, memasang alat penyadap, bahkan menyembungikan telepon, ponsel di bawah sofa dan belakang buku, itu tidak boleh,” kata Smith dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (27/8/2025).

    Dia menambahkan tidak baik saat demonstran menolak diminta pergi. Oleh karena itu ada tujuh orang yang akhirnya diusir oleh pihak kepolisian.

    “Saat diminta pergi dan menolak, itu tidak baik. Itu sebabnya untuk ketujuh orang, polisi Redmond harus mengeluarkan mereka dari gedung,” dia menjelaskan.

    Dari ketujuh orang yang masuk ke kantornya, dua orang merupakan karyawan Microsoft.

    Pihak Microsoft juga tengah mempertimbangkan akan mendisiplinkan atau tidak karyawan yang berpartisipasi pada protes tersebut.

    Kasus ini bukanlah pertama. Tahun lalu, sejumlah karyawan Google diketahui masuk tanpa izin ke fasilitas perusahaan, termasuk mengakses CEO Google Cloud Thomas Kurian.

    Perkaranya adalah Google memiliki kontrak dengan pemerintah Israel. Kemudian perusahaan memecat 28 karyawan yang terlibat protes.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Duduki Kantor Bos untuk Protes Israel, 2 Pegawai Microsoft Dipecat

    Duduki Kantor Bos untuk Protes Israel, 2 Pegawai Microsoft Dipecat

    Jakarta

    Dua pegawai Microsoft dipecat setelah berpartisipasi dalam aksi menduduki kantor presiden perusahaan untuk memprotes hubungan perusahaan dengan Israel, yang sedang melancarkan perang di Gaza.

    Seorang juru bicara Microsoft mengatakan bahwa para karyawan tersebut dipecat setelah “pelanggaran serius terhadap kebijakan perusahaan dan kode etik kami” yang berasal dari “pembobolan di kantor eksekutif.”

    Anna Hattle dan Riki Fameli menerima pesan suara yang memberi tahu bahwa mereka dipecat, kata kelompok protes No Azure for Apartheid dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (28/8/2025).

    Mereka termasuk di antara tujuh pengunjuk rasa yang ditangkap pada hari Selasa lalu setelah menduduki kantor presiden perusahaan tersebut, Brad Smith. Lima lainnya adalah mantan karyawan Microsoft dan orang-orang di luar perusahaan.

    “Kami di sini karena Microsoft terus memberi Israel alat-alat yang dibutuhkannya untuk melakukan genosida sambil melakukan gaslighting dan menyesatkan para pekerjanya sendiri tentang kenyataan ini,” kata Hattle dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (27/8) waktu setempat.

    No Azure for Apartheid, yang namanya merujuk pada perangkat lunak Azure milik Microsoft, telah menuntut perusahaan tersebut untuk memutuskan hubungan dengan Israel dan membayar ganti rugi kepada warga Palestina.

    Sebelumnya, Smith mengatakan : “Kami menghormati kebebasan berekspresi yang dinikmati setiap orang di negara ini selama mereka melakukannya secara sah.”

    Investigasi media bersama menyatakan bahwa badan pengawasan militer Israel menggunakan perangkat lunak Azure milik Microsoft untuk menyimpan rekaman panggilan telepon seluler yang tak terhitung jumlahnya, yang dilakukan oleh warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Gaza.

    Investigasi bersama yang dilakukan oleh Guardian, publikasi Israel-Palestina +972 Magazine, dan outlet berbahasa Ibrani Local Call tersebut, juga menyatakan bahwa Israel mengandalkan cloud Microsoft untuk pengintaian yang luas terhadap warga Palestina.

    Menanggapi hal ini, Microsoft mengatakan bulan ini bahwa mereka akan meminta bantuan firma hukum Covington & Burling LLP untuk melakukan peninjauan.

    Karyawan Microsoft lainnya sebelumnya juga telah memprotes hubungan perusahaan tersebut dengan Israel.

    Pada bulan April, pernyataan CEO Microsoft AI Mustafa Suleyman disela oleh seorang karyawan pro-Palestina yang berunjuk rasa saat perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan teknologi tersebut atas hubungannya dengan Israel. Karyawan tersebut dan seorang karyawan lain yang berunjuk rasa juga dipecat.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pasukan Israel Menyerbu Permukiman Nablus Tepi Barat, Puluhan Orang Terluka

    Pasukan Israel Menyerbu Permukiman Nablus Tepi Barat, Puluhan Orang Terluka

    JAKARTA – Puluhan orang terluka dalam serangan militer Israel di kota Nablus di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki.

    Beberapa orang dilaporkan terkena peluru tajam, dalam serangan yang dimulai Rabu, 27 Agustus pagi, kata sumber medis kepada Al Jazeera.

    Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Al Jazeera, tim mereka merawat 36 orang, termasuk beberapa yang menderita keracunan gas air mata selama bentrokan di Nablus.

    Serangan dimulai sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat, kata warga. Tentara Israel menyerbu beberapa permukiman di kota tua, yang berpenduduk sekitar 30.000 orang.

    Militer Israel mengerahkan penembak jitu dan kendaraan militer, lapor kantor berita Palestina Wafa.

    Pasukan Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

    Sementara video lain mendokumentasikan pemuda melemparkan batu ke kendaraan militer dan tentara di tengah operasi kejar-kejaran, termasuk penangkapan seorang anak selama bentrokan.

    “Tentara menyerbu dan menggeledah rumah-rumah dan toko-toko di dalam kota tua, sementara beberapa rumah telah diubah menjadi pos militer,” kata Ghassan Hamdan, kepala organisasi Bantuan Medis Palestina di Nablus.

  • Memilukan! Anak-anak Gaza yang Kelaparan Terlalu Lemah untuk Menangis

    Memilukan! Anak-anak Gaza yang Kelaparan Terlalu Lemah untuk Menangis

    Jakarta

    Penderitaan anak-anak Gaza yang kelaparan, sungguh memilukan. Mereka bahkan terlalu lemah untuk bisa menangis.

    Hal ini diungkapkan kepala badan amal internasional, Save the Children yang berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik Israel-Palestina. Menurut Inger Ashing, kepala NGO tersebut, kelaparan — yang pekan lalu dinyatakan oleh PBB terjadi di Gaza — bukan sekadar istilah teknis semata.

    “Ketika tidak ada cukup makanan, anak-anak menjadi sangat kekurangan gizi, dan kemudian mereka meninggal secara perlahan dan menyakitkan. Secara sederhana, inilah yang dimaksud dengan kelaparan,” kata Ashing, dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/8/2025).

    Ia kemudian menjelaskan apa yang terjadi ketika anak-anak meninggal karena kelaparan selama beberapa minggu, karena tubuh pertama-tama mengonsumsi lemaknya sendiri untuk bertahan hidup dan ketika lemak itu habis, tubuh benar-benar mengonsumsi dirinya sendiri dengan memakan otot dan organ vital.

    “Namun, klinik kami hampir senyap. Sekarang, anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk berbicara atau bahkan menangis kesakitan. Mereka terbaring di sana, kurus kering, benar-benar merana,” tutur Ashing.

    Ia mengatakan kelompok-kelompok bantuan sebelumnya telah memperingatkan dengan lantang bahwa kelaparan akan datang, seiring Israel mencegah masuknya makanan dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza.

    “Setiap orang di ruangan ini memiliki tanggung jawab hukum dan moral untuk bertindak menghentikan kekejaman ini,” tegas Ashing.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mendeklarasikan bencana kelaparan di Gaza pada hari Jumat lalu, menyalahkan apa yang disebutnya sebagai penghalangan sistematis bantuan oleh Israel selama lebih dari 22 bulan perang.

    Sebuah lembaga pemantau kelaparan yang didukung PBB, Integrated Food Security Phase Classification Initiative (IPC), mengatakan kelaparan telah berdampak pada 500.000 orang di wilayah Jalur Gaza, termasuk di Kota Gaza.

    IPC memproyeksikan bahwa kelaparan akan meluas hingga mencakup sekitar dua pertiga wilayah Gaza pada akhir September mendatang. Israel kemudian mendesak IPC untuk mencabut laporan itu, menyebutnya “direkayasa.”

    Setelah pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu lalu, 14 anggota — semuanya kecuali Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel –mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan “kekhawatiran dan kesedihan mendalam” atas deklarasi kelaparan tersebut, dan menyatakan bahwa mereka mempercayai pekerjaan dan metodologi IPC.

    “Penggunaan kelaparan sebagai senjata perang jelas dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional. Kelaparan di Gaza harus segera dihentikan,” demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kenapa Konflik Israel dan Houthi Kembali Memanas?

    Kenapa Konflik Israel dan Houthi Kembali Memanas?

    Jakarta

    Pada hari Minggu (24/8), jet tempur Israel melancarkan serangan udara berskala besar ke ibu kota Yaman, Sana’a. Menurut militer Israel (IDF), sejumlah target militer berhasil dihantam: sebuah kompleks yang juga mencakup istana kepresidenan, dua pembangkit listrik, serta sebuah depot bahan bakar. Israel menegaskan, fasilitas-fasilitas itu digunakan oleh kelompok Houthi untuk kepentingan militer — baik untuk memasok listrik ke pusat komando maupun menyediakan bahan bakar bagi operasi drone.

    Otoritas Houthi melaporkan sedikitnya enam orang tewas dan hampir 90 orang terluka, termasuk banyak warga sipil. Gambar dan video dari Sana’a memperlihatkan tangki bahan bakar yang dilahap api, serta rumah-rumah penduduk yang rusak. Serangan ini bukan yang pertama dilakukan Israel terhadap Houthi, tetapi termasuk yang paling berat sejak front baru ini dibuka.

    Mengapa Israel bereaksi sekarang?

    Pemicu serangan itu terjadi dua hari sebelumnya. Pada 22 Agustus, Houthi menembakkan sebuah rudal ke arah Israel yang, menurut IDF, untuk pertama kalinya dilengkapi dengan submunisi — kepala peledak berisi bom-bom kecil. Senjata semacam ini dilarang secara internasional karena kerap menimbulkan korban sipil.

    Bagi Israel, penggunaan bom curah dipandang sebagai eskalasi kualitatif. Dengan serangan balik ini, pemerintah Israel diyakini ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya akan bertahan secara defensif, tetapi juga lebih agresif menyerang sumber ancaman di Yaman.

    Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas serangan rudal dan drone dari Yaman memang meningkat. Menurut analis independen asal Yaman, Hannah Porter, ini menandai fase baru.

    “Yang baru adalah Houthi tampaknya mulai memasang submunisi dalam rudal mereka. Bahkan jika rudal berhasil ditembak jatuh, pecahan atau bagian berisi bom kecil tetap bisa jatuh di Israel dan meledak saat menghantam tanah,” kata Porter dalam wawancara dengan DW. “Tujuannya jelas: menimbulkan dampak lebih besar, bahkan di sekitar Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.”

    Sejak kapan Houthi menyerang Israel?

    Konfrontasi ini berawal pada musim gugur 2023. Saat itu, tak lama setelah serangan teror Hamas pada 7 Oktober, Houthi menyatakan melakukan “serangan solidaritas” terhadap Israel. Pada 19 Oktober, Angkatan Laut AS untuk pertama kalinya menembak jatuh rudal Houthi di atas Laut Merah yang diduga mengarah ke Israel. Pada 31 Oktober, Houthi secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka telah menembakkan drone dan rudal ke arah Eilat.

    Israel membalas dengan serangan udara ke target-target Houthi di Hodeida, kota pelabuhan di Laut Merah bagian barat Yaman yang sebelumnya juga kerap diserang oleh Saudi.

    Menurut Porter, serangan Houthi memiliki logika strategis. “Sejak 7 Oktober 2023, Houthi menyerang Israel secara konsisten. Ada jeda dan fluktuasi frekuensi, tapi mereka berulang kali menegaskan: tidak peduli berapa banyak serangan udara yang mereka terima, baik dari Israel maupun AS, mereka akan melanjutkan kampanye ini.”

    Apa kepentingan Houthi?

    Houthi, yang menyebut diri sebagai Ansar Allah, sejak 2014 menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman. Mereka berperang melawan pemerintah yang didukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Karena terisolasi secara internasional, Houthi sangat bergantung pada aliansi dengan Iran.

    Menurut temuan PBB, Teheran selama bertahun-tahun memasok senjata, teknologi rudal dan drone, serta dukungan pelatihan militer. Bagi Iran, Houthi adalah alat penting untuk menekan Arab Saudi, AS, maupun Israel.

    Sementara bagi Houthi, perang di Gaza menjadi panggung untuk menampilkan diri sebagai bagian dari “poros perlawanan”. Mereka mengemas serangan terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas muslim dengan Palestina, yang sekaligus memperkuat dukungan internal di Yaman. Selain itu, mereka berharap aksi ini memberi sorotan internasional yang bisa menguntungkan posisi mereka dalam perundingan damai perang saudara di Yaman.

    Namun kondisi kemanusiaan di Yaman sangat mengkhawatirkan. Kelaparan, kekurangan gizi, dan malnutrisi mencapai rekor tertinggi. Lebih dari separuh penduduk, menurut PBB, bergantung pada bantuan kemanusiaan. Infrastruktur dan sistem kesehatan nyaris kolaps akibat perang berkepanjangan.

    Dampak bagi Timur Tengah

    Eskalasi ini tidak hanya menyangkut Israel dan Yaman, tetapi juga mengganggu perdagangan global. Sejak akhir 2023, Houthi secara rutin mengancam kapal dagang di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia. Banyak perusahaan pelayaran terpaksa memutar rute lewat Tanjung Harapan, Afrika Selatan, yang membuat biaya melonjak drastis.

    Untuk melindungi jalur laut, AS dan Inggris meluncurkan operasi maritim Prosperity Guardian pada Desember 2023. Sejak itu, pasukan Barat beberapa kali melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi. Serangan terbaru Israel kini menjadi bagian dari pola aksi militer internasional yang bertujuan membatasi agresi Houthi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Simak juga Video: Netanyahu Klaim Rudal Israel Hantam Istana Presiden Yaman

    (ita/ita)

  • AS Bela Israel di PBB, Sebut Kelaparan di Gaza Bukan Buatan

    AS Bela Israel di PBB, Sebut Kelaparan di Gaza Bukan Buatan

    Anggota Dewan Keamanan PBB kecuali Amerika Serikat (AS) sepakat mengatakan bahwa bencana kelaparan di Gaza adalah buatan manusia. Mereka juga mengingatkan bahwa penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional.

    Amerika Serikat lalu membela Israel dan mengatakan hal tersebut sebagai narasi palsu. Dubes AS untuk PBB, Dorothy Shea, mengatakan Israel tidak membuat kebijakan untuk membuat warga Gaza kelaparan.

  • Respons Trump soal Penembakan Massal Tewaskan 2 Orang di Sekolah Katolik AS

    Respons Trump soal Penembakan Massal Tewaskan 2 Orang di Sekolah Katolik AS

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan telah menerima pengarahan terkait peristiwa penembakan di sebuah sekolah katolik di Minneapolis. Dia menilai peristiwa penembakan itu mengerikan.

    “Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang penembakan tragis di Minneapolis, Minnesota,” kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya dilansir AFP, Rabu (27/8/2025).

    Trump menuturkan Biro Investigasi Vederal atau FBI sudah merespons dan berada di lokasi. Dia mengatakan akan memantau penyelidikan penembakan tersebut.

    “FBI segera merespons dan mereka berada di lokasi kejadian. Gedung Putih akan terus memantau situasi mengerikan ini. Mari bergabung dengan saya dalam mendoakan semua orang yang terlibat!,” tuturnya.

    Sebelumnya, teror penembakan massal terjadi di sebuah sekolah Katolik yang berada di Mineapolis, Amerika Serikat (AS). Perisitiwa itu dilaporkan menimbulkan korban jiwa.

    “Saya telah menerima pengarahan tentang penembakan di Sekolah Katolik Annunciation dan akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan bertambahnya informasi,” tulis Gubernur Minneapolis Tim Walz di X, dilansir AFP, Rabu (27/8/2025).

    “Saya berdoa untuk anak-anak dan guru-guru kita yang minggu pertama sekolahnya dirusak oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini,” kata Walz, tanpa memberikan detail tentang jumlah korban.

    Dilansir ABC News, dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pagi ini waktu AS. Belasan orang juga disebut terluka.

    Pelaku penembakan telah “dikendalikan” dan “tidak ada ancaman aktif terhadap masyarakat,” kata pejabat kota.

    Siswa dari pra-TK hingga kelas delapan bersekolah di sana. Anak-anak kecil yang mengenakan seragam sekolah terlihat meninggalkan sekolah sambil bergandengan tangan dengan orang tua mereka.

    “Suami saya seorang petugas pemadam kebakaran, dan dia mendapat telepon pagi ini yang mengabarkan ada insiden di Annunciation, dan di sanalah keponakan saya bersekolah … jadi dia pergi berjalan kaki saja,” ujar Emily Feste kepada KSTP, afiliasi ABC di Minneapolis.

    “Kami dengar sekitar 15 menit yang lalu bahwa mereka selamat. Tapi ini sungguh mengerikan dan menakutkan.” tambahnya.

    Lihat juga Video ‘Trump soal 5 Jurnalis Tewas Kena Serangan Israel: Saya Tidak Suka!’:

    (dek/ygs)

  • Negara Kaya Ini Hukum Israel, Good Bye Perusahaan & Bank Yahudi

    Negara Kaya Ini Hukum Israel, Good Bye Perusahaan & Bank Yahudi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dana kekayaan negara terbesar di dunia, Norges Bank Investment Management (NBIM), resmi menghentikan investasi pada produsen mesin asal Amerika Serikat Caterpillar Inc. serta lima bank Israel. Langkah ini diambil setelah dewan etik NBIM menilai ada risiko tak dapat diterima terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah pendudukan Tepi Barat.

    NBIM, yang mengelola dana sekitar US$2 triliun (Rp33.400 triliun) atas nama rakyat Norwegia, menyatakan keputusan divestasi didasarkan pada rekomendasi etik.

    “Ada risiko yang tidak dapat diterima bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berkontribusi pada pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dalam situasi perang dan konflik,” ujar manajemen NBIM dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).

    Menurut NBIM, buldoser Caterpillar digunakan otoritas Israel dalam penghancuran properti warga Palestina yang dinilai melanggar hukum. Per akhir 2024, NBIM memegang saham Caterpillar senilai US$2,4 miliar (Rp40,1 triliun), setara 1,2% kepemilikan.

    NBIM juga akan melepas kepemilikan pada sejumlah bank, yakni First International Bank of Israel, FIBI Holdings, Bank Leumi, Mizrahi Tefahot Bank, dan Bank Hapoalim. Kelima institusi tersebut dinilai memberikan layanan keuangan bagi pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh hukum internasional.

    Keputusan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan politik domestik, dengan pemilu Norwegia yang hanya bersisa dua pekan. CEO NBIM Nicolai Tangen bahkan mengakui dana tersebut menghadapi “krisis” karena keterlambatan melaporkan kepemilikan saham di perusahaan jet tempur Israel saat konflik Gaza memanas.

    Awal bulan ini, NBIM juga mengumumkan akan meninjau investasi di 56 perusahaan Israel. Hingga pertengahan Agustus, jumlah tersebut telah dikurangi menjadi 38. Selain itu, NBIM berkomitmen menjual saham Israel di luar indeks acuannya serta mengakhiri kontrak dengan manajer aset eksternal di negara tersebut.

    Meski menghadapi tekanan politik, NBIM menegaskan tetap menjaga mandat utamanya: menghasilkan imbal hasil maksimal. Sekitar 55% portofolio ekuitas dana ini berada di AS, dengan sektor teknologi menjadi motor laba tahunan sebesar US$222 miliar (Rp3.707 triliun) tahun lalu. Namun pada kuartal I-2025, dana ini merugi sekitar US$40 miliar (Rp668 triliun).

    Wakil CEO NBIM Trond Grande menekankan, divestasi ini bukan semata pengurangan bobot investasi, melainkan penyelarasan portofolio dengan pedoman etik.

    “Yang penting bagi kami adalah kami tidak berinvestasi di perusahaan yang dapat berkontribusi pada pelanggaran pedoman etika yang kami miliki,” kata Grande kepada CNBC International.

    Peneliti Oxford University, Ana Nacvalovaite, menilai langkah NBIM ini menunjukkan benturan tak terelakkan antara bisnis dan hak asasi manusia.

    Pengecualian oleh NBIM menyoroti bahwa mandat etik diterapkan secara universal, baik untuk industri AS maupun pemberi pinjaman Israel,” ujarnya.

    Meski begitu, kritikus menilai NBIM masih berinvestasi di aset negara lain yang juga menghadapi tuduhan pelanggaran HAM, termasuk sektor minyak. Menariknya, Bursa Efek Tel Aviv justru mencatat rekor tertinggi tahun ini meski Israel tengah menghadapi perang di berbagai front.

    Bagaimana dampak jangka panjang keputusan NBIM terhadap portofolio globalnya masih harus dilihat, namun secara historis, kebijakan etik dana tersebut tidak banyak mempengaruhi imbal hasil jangka panjang.

    (tfa/luc)

    [Gambas:Video CNBC]