Negara: Israel

  • Pencaplokan Tepi Barat Jadi ‘Garis Merah’!

    Pencaplokan Tepi Barat Jadi ‘Garis Merah’!

    Abu Dhabi

    Uni Emirat Arab (UEA) melontarkan peringatan untuk Israel terkait langkah negara itu untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. UEA, yang telah mengakui Israel, menegaskan bahwa pencaplokan Tepi Barat akan menjadi “garis merah”.

    Asisten menteri urusan politik pada Kementerian Luar Negeri UEA, Lana Nusseibeh, seperti dilansir AFP, Kamis (4/9/2025), menyebut pencaplokan Tepi Barat oleh Israel akan “sangat merusak” Perjanjian Abraham yang mendasari terjalinnya hubungan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv pada tahun 2020 lalu.

    Bulan lalu, Israel menyetujui proyek permukiman besar di area Yerusalem bagian timur, yang memicu kritikan dan peringatan dari komunitas internasional bahwa langkah tersebut mengancam kelangsungan negara Palestina di masa depan.

    Pada Rabu (3/9), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat, setelah Belgia mengumumkan rencananya untuk mengakui negara Palestina — menyusul Prancis, Inggris, Kanada dan Australia.

    “Sejak awal, kami memandang perjanjian (Perjanjian Abraham-red) ini sebagai cara untuk memungkinkan dukungan berkelanjutan kami bagi rakyat Palestina dan aspirasi sah mereka untuk sebuah negara merdeka,” kata Nusseibeh dalam pernyataan yang dikirimkan kepada AFP.

    “Proposal untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat, yang dilaporkan sedang dibahas dalam pemerintahan Israel, merupakan bagian dari upaya yang, menurut seorang menteri Israel, akan ‘mengubur gagasan negara Palestina’,” sebutnya.

    UEA bersama Bahrain dan Maroko mengakui Israel berdasarkan Perjanjian Abraham selama masa jabatan pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menentang konsensus Arab bahwa tidak akan ada hubungan tanpa negara Palestina.

    “Aneksasi di Tepi Barat akan menjadi garis merah bagi UEA,” tegas Nusseibeh dalam pernyataannya.

    “Hal itu akan sangat merusak visi dan semangat perjanjian, mengakhiri upaya integrasi regional, dan akan mengubah konsensus bersama mengenai bagaimana seharusnya arah konflik ini — dua negara yang hidup berdampingan dalam damai, sejahtera, dan aman,” ucapnya.

    Permukiman Israel di Tepi Barat dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

    “Kami menyerukan pemerintah Israel untuk menangguhkan rencana-rencana ini. Ekstremis, apa pun bentuknya, tidak boleh dibiarkan mendikte arah perkembangan kawasan ini,” cetus Nusseibeh.

    Tonton juga video “UEA Dituding Menjadi Dalang Serangan Drone di Port Sudan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Shin Bet Gagalkan Rencana Hamas Bunuh Menteri Kontroversial Israel

    Shin Bet Gagalkan Rencana Hamas Bunuh Menteri Kontroversial Israel

    Tepi Barat

    Dinas keamanan internal Israel, Shin Bet, mengatakan pihaknya telah menggagalkan rencana kelompok Hamas untuk membunuh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang dikenal kontroversial.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (4/9/2025), Shin Bet mengatakan bahwa serangan yang direncanakan oleh Hamas itu melibatkan “drone peledak”.

    Shin Bet mengatakan lebih lanjut bahwa sejumlah anggota sel Hamas yang beroperasi di wilayah Hebron, Tepi Barat, telah ditangkap dalam operasi gabungan dengan militer Israel beberapa pekan terakhir.

    Ben Gvir yang menjadi target serangan Hamas itu diketahui tinggal di permukiman Israel yang ada di dekat Hebron.

    Shin Bet dalam pernyataannya menyebutkan bahwa sel Tepi Barat “diduga beroperasi di bawah arahan Hamas di Turki, dengan tujuan melakukan serangan terarah” terhadap Ben Gvir.

    “Para tersangka telah membeli beberapa drone, yang rencananya akan mereka pasangi peledak untuk melancarkan serangan tersebut,” sebut Shin Bet.

    Dalam pernyataan via Telegram, Ben Gvir berterima kasih kepada Shin Bet “atas penangkapan sel lainnya yang mencoba membunuh saya”. Dia bersumpah bahwa mereka yang ditangkap akan menghadapi kondisi penjara yang ketat.

    Ben Gvir merupakan pendukung setia aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Dia memiliki riwayat panjang dalam melontarkan pernyataan-pernyataan provokatif dan berulang kali menentang kesepakatan apa pun dengan Hamas untuk mengakhiri perang Gaza.

    Dia dianggap sebagai menteri paling radikal dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang merupakan salah satu pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel.

    Pada awal tahun 2023 lalu, kantor Ben Gvir mengatakan bahwa Kepolisian Israel menangkap seorang warga Palestina yang berencana membunuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Trump Desak Hamas Segera Bebaskan 20 Sandera di Gaza!

    Trump Desak Hamas Segera Bebaskan 20 Sandera di Gaza!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk segera membebaskan 20 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Trump memperingatkan bahwa “situasi akan berubah dengan cepat”.

    “Beritahu Hamas untuk SEGERA menyerahkan semua 20 sandera (Bukan 2, 5, atau 7!), dan situasi akan berubah dengan cepat. INI AKAN BERAKHIR!” tulis Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (4/9/2025).

    Trump tidak menjelaskan lebih detail soal langkah apa yang akan diambilnya jika para sandera dibebaskan. Trump juga tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal apa yang dimaksudnya soal “ini akan berakhir”.

    Sekitar 250 sandera diculik dan dibawa ke Jalur Gaza setelah serangan lintas perbatasan oleh Hamas dan militan aliansinya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Puluhan sandera di antaranya telah dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang berlangsung di Jalur Gaza beberapa bulan lalu.

    Otoritas Tel Aviv memperkirakan saat ini masih ada sedikitnya 50 sandera di Jalur Gaza, termasuk 20 sandera yang diyakini masih dalam keadaan hidup.

    Upaya untuk mewujudkan kesepakatan terbaru mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, sejauh ini belum membuahkan hasil. Meskipun ada proposal baru yang diajukan mediator, namun Hamas dan Israel sama-sama bersikeras dengan tuntutan masing-masing.

    Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dianggap kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah menewaskan nyaris 64.000 orang, sebagian besar warga sipil.

    Rentetan serangan Israel tanpa henti ke daerah kantong Palestina tersebut telah memicu kehancuran meluas dan memicu krisis kemanusiaan, yang diwarnai bencana kelaparan.

    Tonton juga video “Trump Desak Akhiri Perang di Gaza, Dorong Jalur Diplomatik” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Israel Sebut Serangan Terbaru Akan Bikin 1 Juta Warga Gaza Mengungsi

    Israel Sebut Serangan Terbaru Akan Bikin 1 Juta Warga Gaza Mengungsi

    Gaza

    Israel akan melancarkan serangan terbaru ke Kota Gaza. Israel memprediksi serangan tersebut akan membikin satu juta warga Palestina mengungsi.

    Dilansir AFP, Kamis (4/9/2025), militer Israel telah menyiapkan serangan terbaru untuk merebut Kota Gaza. Panglima militer Israel Eyal Zamir mengatakan pasukannya telah “mengintensifkan operasi tempur”.

    Pejabat senior dari COGAT, badan kementerian pertahanan Israel mengatakan sekitar 70.000 warga Palestina telah meninggalkan wilayah utara Gaza dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam keterangan pers kepada wartawan dengan syarat anonim, pejabat tersebut mengatakan otoritas Israel memperkirakan “satu juta orang” akan mengungsi ke selatan. Meski begitu, ia tak memberikan jangka waktu yang spesifik.

    Diketahui, sebagian besar dari 2 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali selama hampir dua tahun peperangan.

    (isa/isa)

  • Ini Pesan untuk Semua Musuh!

    Ini Pesan untuk Semua Musuh!

    Jakarta

    Israel telah meluncurkan satelit mata-mata baru ke orbit. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz menyebut peluncuran pada hari Selasa (2/9) tersebut sebagai “pesan” kepada musuh-musuhnya bahwa mereka berada di bawah pengawasan berkelanjutan.

    “Peluncuran satelit Ofek 19 kemarin merupakan pencapaian tingkat global tertinggi. Hanya sedikit negara yang memiliki kemampuan ini,” tulis Katz di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/9/2025).

    “Ini juga merupakan pesan untuk semua musuh kami, di mana pun mereka berada — kami mengawasi Anda setiap saat dan dalam setiap situasi,” tambah Menhan Israel itu.

    Peluncuran satelit pada Selasa malam waktu setempat itu terjadi dua bulan setelah perang 12 hari antara Israel dan Iran. Israel saat itu menggempur situs-situs nuklir dan militer Iran, serta kawasan permukiman, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer (600 mil).

    Lebih dari 12.000 citra satelit wilayah Iran dikumpulkan untuk mengarahkan serangan itu, ujar Daniel Gold, kepala direktorat penelitian dan pengembangan Kementerian Pertahanan Israel.

    Operasi tersebut “menegaskan bahwa memiliki kemampuan observasi canggih di wilayah kami sangat penting untuk mencapai superioritas udara dan darat,” kata Boaz Levy, CEO Israel Aerospace Industries, perusahaan milik negara yang mengerjakan proyek tersebut bersama Kementerian Pertahanan Israel.

    Lihat juga Video: Roket SpaceX Falcon 9 Bawa Satelit Mata-mata Korea Selatan

    (ita/ita)

  • Macron Tegaskan Israel Tak Bisa Hentikan Pengakuan Negara Palestina

    Macron Tegaskan Israel Tak Bisa Hentikan Pengakuan Negara Palestina

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan, bahwa Israel tak bisa menghentikan upaya untuk mengakui negara Palestina dengan perluasan serangan di Gaza atau dengan mencaplok lebih banyak wilayah Palestina.

    Prancis adalah salah satu dari beberapa negara yang berencana untuk mengakui negara Palestina pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York. Belgia menjadi negara Barat terbaru yang mengumumkan akan mengambil langkah yang sama.

    “Tidak ada serangan, upaya aneksasi, atau pemindahan paksa penduduk yang akan menggagalkan momentum yang telah kami ciptakan dengan Putra Mahkota (Arab Saudi) – momentum yang telah diikuti oleh banyak mitra,” tulis Macron di media sosial X, setelah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

    Dilansir Al Arabiya, Rabu (3/9/2025), Macron mengatakan bahwa ia dan Pangeran Mohammed “akan memimpin bersama Konferensi Solusi Dua Negara di New York pada 22 September.”

    “Tujuan kami jelas: untuk menggalang dukungan internasional seluas-luasnya bagi Solusi Dua Negara – satu-satunya cara untuk memenuhi aspirasi sah baik rakyat Israel maupun Palestina,” kata pemimpin Prancis itu.

    “Ini akan membutuhkan penerapan gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera, pengiriman bantuan kemanusiaan berskala besar kepada rakyat Gaza, dan pengerahan misi stabilisasi di Gaza,” tambahnya.

    “Kami juga berupaya memastikan bahwa, setelah itu, Hamas dilucuti dan dikeluarkan dari pemerintahan Gaza, Otoritas Palestina direformasi dan diperkuat, dan Jalur Gaza dibangun kembali sepenuhnya,” tutur Macron.

    Macron juga mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat untuk tidak memberikan visa kepada pejabat-pejabat Palestina yang akan menghadiri Sidang Umum PBB mendatang, “tidak dapat diterima” dan harus dibatalkan.

    “Kami menyerukan agar tindakan ini dibatalkan dan agar perwakilan Palestina dipastikan sesuai dengan Perjanjian Negara Tuan Rumah,” kata Macron.

    “Sampai jumpa di New York pada 22 September. Bersama-sama, mari kita jadikan Konferensi Solusi Dua Negara ini sebagai titik balik yang menentukan bagi perdamaian dan keamanan bagi semua di kawasan ini,” tandas Macron.

    Tonton juga video “Pernyataan Sinis Trump soal Macron yang Mau Mengakui Palestina” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • RI Impor Senjata hingga Software dari Israel, Begini Tren Importasinya

    RI Impor Senjata hingga Software dari Israel, Begini Tren Importasinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia mengimpor senjata dari sejumlah negara, salah satunya Israel. Jenis senjata yang diimpor Indonesia dari Israel antara lain, senjata militer selain revolver dan pistol.

    Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor senjata dengan kode HS 93019000 itu hanya sebesar US$10.000. Selain senjata, Indonesia juga tercatat mengimpor aplikasi perangkat lunak alias software dari Israel senilai US$28.200. 

    Indonesia dan Israel sejatinya tidak memiliki hubungan diplomatik. Meski demikian, kedua negara tetap memiliki hubungan perdagangan yang cukup erat dan telah berlangsung bertahun-tahun.

    Kalau merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai Semester 1/2025, total impor Indonesia dan Israel mencapai US$17,8 juta. Angka ini relatif lebih kecil karena pada tahun 2024 lalu (full year) mencapai US$54,2 juta. 

    Tabel. Impor Indonesia – Israel (2022-2025)

    Tahun
    Nilai Impor 

    2022
    47,8

    2023
    21,9

    2024
    54,2

    2025*
    17,8

    Sumber: BPS, dalam juta US$, tahun 2025 Semester 1/2025. 

    Meski demikian, data BPS juga menunjukkan bahwa impor barang dari Israel cenderung fluktuatif. Tahun 2024 menjadi titik tertinggi importasi barang asal Israel selama 4 tahun terakhir. 

    Adapun impor Indonesia dari Israel mencakup sejumlah barang. Pada tahun 2022, misalnya Indonesia tercatat mengimpor bagian pesawat, helikopter dan pesawat tanpa awak. Nilainya mencapai US$2,3 juta. 

    Selain itu adapula heat exchange units, electrically operated dengan kode HS 84195091 yang nilainya mencapai US$8 juta. 

    Pada tahun 2024, barang dengan kode HS yang sama yakni 84195091 masih mendominasi komoditas impor terbesar RI-Israel dengan nilai sebesar U$15, juta.

    Sedangkan pada paruh pertama tahun 2025, BPS mencatat nilai impor Indonesia dari Israel didominasi oleh vaccines for veterinary medicine atau vaksin untuk kendokteran hewan yang nilainya mencapai US$5,8 juta. 

  • Trump Desak Hamas Segera Bebaskan 20 Sandera di Gaza!

    Panas! AS Tembaki Kapal Narkoba dari Venezuela, 11 Orang Tewas

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan sedikitnya 11 orang, yang disebutnya sebagai “narkoteroris”, tewas setelah pasukan militer AS menembaki sebuah kapal yang mengangkut narkoba dari Venezuela.

    Trump, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), mengatakan bahwa kapal yang diserang pasukan AS itu mengangkut banyak narkoba. Dia tidak menyebut lebih lanjut soal jenis narkoba yang diangkut kapal tersebut.

    “Dalam beberapa menit terakhir, kita benar-benar menembaki sebuah kapal, sebuah kapal pengangkut narkoba, banyak sekali narkoba di dalam kapal tersebut,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (2/9) waktu setempat.

    “Jadi kami mengeluarkannya,” imbuhnya merujuk pada narkoba yang ada di dalam kapal tersebut.

    “Dan masih banyak lagi yang datang dari sana. Banyak sekali narkoba yang mengalir ke negara kita, masuk untuk waktu yang lama … Ini semua berasal dari Venezuela,” sebut Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters.

    Dia kemudian membagikan sebuah video via media sosial Truth Social miliknya yang tampaknya merupakan rekaman yang diambil dari drone di udara, yang menunjukkan sebuah speedboat meledak di lautan dan kemudian terbakar.

    “Serangan itu mengakibatkan tewasnya 11 teroris dalam aksi. Tidak ada pasukan AS yang terluka dalam serangan ini,” kata Trump.

    Dalam pernyataan terpisah via media sosial X, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa “militer AS melancarkan serangan mematikan … terhadap sebuah kapal narkoba yang berangkat dari Venezuela dan dioperasikan oleh organisasi yang ditetapkan sebagai narkoteroris”.

    Reuters menyebutnya sebagai operasi pertama yang diketahui sejak pemerintahan Trump baru-baru ini mengerahkan sejumlah kapal perang AS ke kawasan Karibia bagian selatan, saat ketegangan dengan Venezuela dan Presiden Nicolas Maduro memuncak.

    Trump mengatakan bahwa militer AS telah mengidentifikasi para awak kapal tersebut sebagai anggota geng Venezuela, Tren de Aragua, yang telah ditetapkan oleh Washington sebagai kelompok teroris pada Februari lalu.

    Trump kemudian mengulangi tuduhannya bahwa Tren de Aragua dikendalikan oleh Maduro. Tuduhan ini telah dibantah Caracas sebelumnya.

    Pengumuman Trump ini disampaikan menyusul semakin meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela. Maduro telah menyatakan “kesiapan maksimum” untuk mempertahankan diri dari apa yang disebutnya sebagai ancaman militer AS.

    Pemerintahan Trump yang menuduh Maduro memimpin kartel narkoba, telah mengumumkan pengerahan sejumlah kapal perang AS ke Karibia selatan dalam apa yang disebut sebagai operasi anti-perdagangan narkoba. Namun pemerintahan Trump tidak secara terbuka melontarkan ancaman invasi terhadap Venezuela.

    Tonton juga video “AS Bela Israel di PBB, Sebut Kelaparan di Gaza Bukan Buatan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pastikan Kesiapan Mental dan Fisik, Relawan Kemanusiaan IGPC Ikuti Pelatihan Sebelum Berlayar ke Gaza

    Pastikan Kesiapan Mental dan Fisik, Relawan Kemanusiaan IGPC Ikuti Pelatihan Sebelum Berlayar ke Gaza

    Tunisia: Puluhan relawan kemanusiaan asal Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) mengikuti pembekalan dan pelatihan teknis dan teknikal meeting di Gedung General Union of Tunisian Worker, Selasa (2/8/2025) sebelum bergabung dalam misi maritim internasional menembus blokade Gaza melalui jalur laut Mediterania.

    Ada 20 relawan dari Indonesia yang turut dalam misi ini. Terdiri dari berbagai kalangan mulai dari aktivis, tenaga medis hingga jurnalis. Dua di antaranya merupakan jurnalis dan juru kamera Metro TV; Iqbal Himawan dan Yahdin.
    Pelatihan untuk Kesiapan Fisik hingga Mental

    Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik, mental, serta teknis para relawan dalam menghadapi tantangan selama pelayaran menuju Gaza. Para peserta akan menempuh rute laut Mediterania dalam rangka mengantar bantuan kemanusiaan dan menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

    Misi kemanusiaan ini mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tunisia. Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap partisipasi aktif warga negara Indonesia dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan global.

    “Kami mendukung penuh perjuangan para relawan Indonesia yang dengan semangat kemanusiaan tinggi ikut dalam gerakan Global Sumud Flotila. Ini adalah bentuk nyata solidaritas rakyat Indonesia terhadap Palestina,” ujar Duta Besar Zuhairi Misrawi dalam sambutannya kepada para relawan.

    (Para relawan kemanusiaan IGPC. Foto: Dok. IGPC)

    Salah satu relawan IGPC, Ogy Faturahman, menyampaikan bahwa selama berada di Tunisia, para relawan menjalani pelatihan intensif demi memastikan pelayaran berjalan sesuai prosedur dan aman.

    “Di hari kedua ini, kami fokus mempersiapkan fisik dan mental serta menyusun strategi konvoi kemanusiaan lewat jalur laut. Ini adalah bagian dari perjuangan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis Israel,” ujarnya.

    Konvoi maritim ini merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla, yang melibatkan partisipasi ribuan aktivis kemausiaan dari 44 negara dan didukung oleh 72 kapal laut. Armada internasional ini diorganisir untuk menerobos blokade yang telah lama melumpuhkan wilayah Gaza, sekaligus mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza, Palestina yang tengah mengalami krisis kemanusiaan.
     

    Indonesia melalui IGPC kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia khusunya untuk menghentikan penjajahan dan genosida Israel terhadap rakyat Gaza.

    “Ini bukan pelayaran biasa, ini merupakan pelayaran kemanusiaan yang merupakan langka strategis untuk pembebasan Palestina khusunya rakyat Gaza yang telah menderita sejak serangan Israel pada 7 oktokber 2023 silam,” kata Muhammad Husein koodinator IGPC.

    Menurutnya, gerakan kemanusiaan ini sangat diharapkan untuk mendapatkan bantuan dari semua pihak termasuk pemerintah Indonesia agar dapat melindungi seluruh WNI yang terlibat secara langsung dalam misi kemanusiaan tersebut.

    “Kami terus melakukaan koordinasi dengan semua pihak, dan tentunya doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia sangat berarti agar misi kemanusiaan ini bisa berlangsung dengan damai dan aman,” paparnya.

    Tunisia: Puluhan relawan kemanusiaan asal Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) mengikuti pembekalan dan pelatihan teknis dan teknikal meeting di Gedung General Union of Tunisian Worker, Selasa (2/8/2025) sebelum bergabung dalam misi maritim internasional menembus blokade Gaza melalui jalur laut Mediterania.
     
    Ada 20 relawan dari Indonesia yang turut dalam misi ini. Terdiri dari berbagai kalangan mulai dari aktivis, tenaga medis hingga jurnalis. Dua di antaranya merupakan jurnalis dan juru kamera Metro TV; Iqbal Himawan dan Yahdin.
    Pelatihan untuk Kesiapan Fisik hingga Mental

    Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan fisik, mental, serta teknis para relawan dalam menghadapi tantangan selama pelayaran menuju Gaza. Para peserta akan menempuh rute laut Mediterania dalam rangka mengantar bantuan kemanusiaan dan menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
     
    Misi kemanusiaan ini mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tunisia. Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap partisipasi aktif warga negara Indonesia dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan global.

    “Kami mendukung penuh perjuangan para relawan Indonesia yang dengan semangat kemanusiaan tinggi ikut dalam gerakan Global Sumud Flotila. Ini adalah bentuk nyata solidaritas rakyat Indonesia terhadap Palestina,” ujar Duta Besar Zuhairi Misrawi dalam sambutannya kepada para relawan.
     

    (Para relawan kemanusiaan IGPC. Foto: Dok. IGPC)
     
    Salah satu relawan IGPC, Ogy Faturahman, menyampaikan bahwa selama berada di Tunisia, para relawan menjalani pelatihan intensif demi memastikan pelayaran berjalan sesuai prosedur dan aman.
     
    “Di hari kedua ini, kami fokus mempersiapkan fisik dan mental serta menyusun strategi konvoi kemanusiaan lewat jalur laut. Ini adalah bagian dari perjuangan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis Israel,” ujarnya.
     
    Konvoi maritim ini merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla, yang melibatkan partisipasi ribuan aktivis kemausiaan dari 44 negara dan didukung oleh 72 kapal laut. Armada internasional ini diorganisir untuk menerobos blokade yang telah lama melumpuhkan wilayah Gaza, sekaligus mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza, Palestina yang tengah mengalami krisis kemanusiaan.
     

     

    Indonesia melalui IGPC kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia khusunya untuk menghentikan penjajahan dan genosida Israel terhadap rakyat Gaza.
     
    “Ini bukan pelayaran biasa, ini merupakan pelayaran kemanusiaan yang merupakan langka strategis untuk pembebasan Palestina khusunya rakyat Gaza yang telah menderita sejak serangan Israel pada 7 oktokber 2023 silam,” kata Muhammad Husein koodinator IGPC.
     
    Menurutnya, gerakan kemanusiaan ini sangat diharapkan untuk mendapatkan bantuan dari semua pihak termasuk pemerintah Indonesia agar dapat melindungi seluruh WNI yang terlibat secara langsung dalam misi kemanusiaan tersebut.
     
    “Kami terus melakukaan koordinasi dengan semua pihak, dan tentunya doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia sangat berarti agar misi kemanusiaan ini bisa berlangsung dengan damai dan aman,” paparnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Ancang-ancang AS Kelola Gaza 10 Tahun Tuai Kecaman

    Ancang-ancang AS Kelola Gaza 10 Tahun Tuai Kecaman

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) ancang-ancang mengelola Jalur Gaza, Palestina, selama 10 tahun. Rencana itu pun langsung menuai kecaman.

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/9/2025), kecaman itu datang dari Hamas. Hamas mengutuk rencana yang sedang dikaji oleh Presiden Donald Trump agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi penduduknya.

    Sebelumnya, media terkemuka AS, The Washington Post melaporkan pada hari Minggu lalu, bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan sebuah rencana yang akan menjadikan Gaza menjadi wilayah perwalian yang dikelola oleh Amerika Serikat setidaknya selama 10 tahun.

    Tujuannya adalah untuk mengubah wilayah tersebut menjadi magnet pariwisata dan pusat teknologi tinggi, menurut surat kabar AS tersebut, yang mengutip prospektus setebal 38 halaman untuk inisiatif tersebut.

    Rencana tersebut juga menyerukan setidaknya relokasi sementara seluruh penduduk Gaza, baik melalui kepergian “sukarela” ke negara lain maupun ke zona-zona terbatas dan aman di dalam wilayah tersebut.

    Anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, mengecam proposal tersebut, dengan menegaskan bahwa “Gaza tidak untuk dijual.”

    “Gaza adalah… bagian dari tanah air Palestina yang lebih luas,” tambahnya.

    Trump pertama kali melontarkan gagasan pada bulan Februari lalu untuk mengubah Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah” setelah memindahkan penduduk Palestina dan menempatkannya di bawah kendali Amerika.

    Gagasan tersebut menuai kecaman keras dari seluruh dunia Arab, termasuk dari warga Palestina sendiri. Warga Palestina menganggap setiap upaya untuk memaksa mereka meninggalkan tanah mereka akan mengingatkan mereka pada “Nakba,” atau bencana — pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan Israel pada tahun 1948.

    Seorang pejabat Hamas lainnya, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut “menolak semua rencana yang menelantarkan rakyat kami dan mempertahankan penjajah di tanah kami.”

    Mereka mengatakan proposal semacam itu “tidak berarti dan tidak adil,” dan menambahkan bahwa tidak ada detail inisiatif yang dikomunikasikan kepada Hamas.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/fca)