Negara: Israel

  • Konflik Gaza Jadi Perhatian Dunia Perfilman

    Konflik Gaza Jadi Perhatian Dunia Perfilman

    Jakarta

    Lebih dari 1.200 insan perfilman ternama, termasuk di dalamnya Tilda Swinton (Film “Narnia”), Olivia Colman (“The Favourite”), Mark Ruffalo (“Hulk”), dan sutradara Yorgos Lanthimos (“Poor Things”), menandatangani petisi yang digagas kelompok “Film Workers for Palestine”.

    Dalam petisi tersebut mereka menyatakan tidak akan bekerja sama dengan lembaga film Israel yang dianggap terlibat dalam tindakan genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina. Seperti festival-festival film besar di Israel yang masih bekerja sama dengan pemerintah.

    Namun, para penandatangan petisi menekankan bahwa boikot ini ditujukan pada institusi, bukan pada individu pembuat film asal Israel.

    Asosiasi produser film Israel menyebut petisi ini salah arah dan menyasar pihak yang keliru.

    Aksi ini terinspirasi dari inisiatif “Filmmakers United Against Apartheid” yang muncul di akhir tahun 1980an, menyerukan boikot budaya terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan. Aksi yang digagas sutradara Martin Scorsese.

    “The Road Between Us: The Ultimate Rescue” sempat batal tayang

    Film terkait konflik Gaza antara Palestina dan Israel turut hadir dalam Festival Film Internasional Toronto yang digelar 4-14 September 2025.

    Pada Rabu (10/09) film dokumenter “The Road Between Us: The Ultimate Rescue” akan tayang perdana. Film ini menceritakan kisah seorang pensiunan jenderal yang melakukan perjalanan ke Kibbutz Nahal Oz pada 7 Oktober 2023 untuk menyelamatkan putra dan keluarganya dari serangan Hamas.

    Film yang diproduksi di Kanada oleh sutradara Barry Avrich ini menggunakan rekaman dari pihak Hamas yang merekam serangan. Karena kurangnya “izin penggunaan material film secara hukum” film ini sempat batal tayang dan dihapus dari program festival, meski pada akhirnya kembali diputar setelah menghadapi serangkaian protes dan tuduhan penyensoran.

    Lebih dari 1.000 orang dari industri hiburan, termasuk warga Amerika Amy Schumer dan Debra Messing, menandatangani petisi yang menuduh Festival Film Toronto ingin membungkam suara Yahudi.

    Penyelenggara pun meminta maaf dan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan solusi untuk mengatasi masalah hukum tersebut. Sutradara Barry Avrich, dalam wawancaranya dengan majalah film Deadline, berencana membawa tim keamanannya sendiri untuk menghadiri festival.

    “Standing Ovations” untuk ” The Voice of Hind Rajab”

    Film “The Voice of Hind Rajab” karya sutradara Tunisia, Kaouther Ben Hania, juga akan turut diputar di Toronto. Film yang digarap dari kisah nyata seorang gadis kecil yang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Januari 2024 ini berhasil memenangkan penghargaan Silver Lion pada Festival Film Venesia di Italia. Film ini membuat para penonton yang hadir pada penayangan perdananya begitu terharu dan memberikan tepuk tangan meriah selama lebih dari 20 menit.

    Namun film ini juga memicu reaksi keras. Sutradara Kaouther Ben Hania mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kru filmnya menerima “ribuan bahkan puluhan ribu” pesan intimidasi pasca pemutaran perdananya.

    Seruan atau petisi di industri film belum satu suara. Dalam sebuah opini di New York Times, jurnalis Sharon Waxman menulis bahwa Timur Tengah adalah “isu sensitif” bagi Hollywood, yang memicu “emosi yang mendalam dan kemarahan” di mana-mana.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Diserang Israel, Qatar Tegaskan Tetap Mediasi Gencatan Senjata Gaza” di sini:

    (ita/ita)

  • Netanyahu Desak Qatar Usir Hamas: Jika Tidak, Kami Akan Melakukannya!

    Netanyahu Desak Qatar Usir Hamas: Jika Tidak, Kami Akan Melakukannya!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mendesak otoritas Qatar untuk mengusir atau mengadili para anggota politbiro Hamas, “karena jika tidak, kami yang akan melakukannya.” Hal ini disampaikannya sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan para pejabat Hamas di ibu kota Qatar, Doha.

    “Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya,” kata perdana menteri Israel tersebut dalam pidato untuk memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Dalam pidatonya, Netanyahu membandingkan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dengan serangan 11 September 2001 di AS, di mana hampir 3.000 orang tewas ketika empat pesawat dibajak oleh kelompok Al-Qaeda.

    “Apa yang dilakukan Amerika setelah 11 September?” tanya Netanyahu. “Amerika berjanji untuk memburu para teroris yang melakukan kejahatan keji ini, di mana pun mereka berada. Dan Amerika juga mengesahkan resolusi di Dewan Keamanan PBB, dua minggu kemudian, yang menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh memberikan perlindungan kepada teroris,” cetus pemimpin negeri Yahudi itu.

    Israel mengikuti pendekatan itu, kata Netanyahu, seraya menuduh Qatar melindungi, membiayai Hamas, dan memberikan para pemimpinnya rumah-rumah mewah.

    “Kami melakukan persis seperti yang dilakukan Amerika ketika memburu teroris al-Qaeda di Afghanistan dan setelah mereka pergi dan membunuh Osama bin Laden di Pakistan,” ujar Netanyahu, seraya menambahkan bahwa negara-negara yang sama yang memuji AS atas pembunuhan Osama bin Laden seharusnya malu pada diri mereka sendiri karena mengutuk Israel.

    Serangan Israel ke Qatar yang menargetkan Hamas pada hari Selasa (9/9) lalu telah menuai kecaman dari sekutunya, Amerika Serikat dan negara-negara lain. Gedung Putih pada hari Selasa (9/9) waktu setempat mengatakan, bahwa Presiden AS Donald Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer di wilayah sekutu AS tersebut.

    Namun, Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya tidak selalu bertindak demi kepentingan sekutunya, Amerika Serikat.

    “Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat,” kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel, dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/9/2025).

    “Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris,” katanya.

    Tonton juga video “Netanyahu di Ruang Operasi Militer Israel saat Serangan ke Qatar” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Putra Mahkota Arab Saudi Tegaskan Gaza Milik Palestina!

    Putra Mahkota Arab Saudi Tegaskan Gaza Milik Palestina!

    Jakarta

    Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menegaskan bahwa Gaza adalah tanah milik Palestina dan hak-hak rakyatnya “tidak dapat dirampas oleh agresi apa pun.” Hal ini disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Saudi pada hari Rabu (10/9) waktu setempat.

    Berbicara pada pembukaan tahun kedua sidang kesembilan Dewan Syura, Pangeran Mohammed mengatakan bahwa upaya Kerajaan telah membantu mengamankan dukungan internasional untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

    Putra Mahkota mengatakan bahwa Arab Saudi menolak dan mengutuk “serangan-serangan” Israel di wilayah tersebut, yang terbaru adalah serangan di Doha, Qatar pada hari Selasa (9/9) lalu.

    “Agresi brutal terhadap negara saudara kita Qatar membutuhkan tindakan Arab, Islam, dan internasional,” katanya, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9/2025).

    “Arab Saudi akan mendukung Qatar dalam semua langkah yang diambilnya, tanpa batas,” kata Pangeran Mohammed.

    Sebelumnya, kelompok Hamas mengatakan sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa (9/9) waktu setempat itu. Salah satu korban tewas merupakan anak dari negosiator utama Hamas. Hamas mengatakan bahwa para pemimpin senior mereka yang ada di Doha berhasil selamat dari serangan Israel tersebut.

    Dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal dan seorang ajudan untuk negosiator utama mereka Khalil al-Hayya tewas dalam serangan tersebut. Anak laki-laki Al-Hayya juga tewas dalam serangan Israel itu.

    Pemerintah Qatar mengutuk keras serangan Israel terhadap wilayahnya, yang disebutnya menargetkan rumah sejumlah anggota biro politik Hamas yang tinggal di negara tersebut, yang juga menjadi markas kepemimpinan Hamas.

    Kementerian Dalam Negeri Qatar, dalam pernyataan terpisah, menyebut satu anggota pasukan keamanan internalnya tewas dalam serangan Israel, dan beberapa personel keamanan lainnya mengalami luka-luka.

    Tonton juga video “Diserang Israel, Qatar Tegaskan Tetap Mediasi Gencatan Senjata Gaza” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kenapa 5 Pertahanan Udara Qatar Gagal Tahan Serangan Israel

    Kenapa 5 Pertahanan Udara Qatar Gagal Tahan Serangan Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Israel melancarkan serangan udara terhadap para pemimpin Hamas di Qatar pada Selasa (9/9/2025).Meski memilki pertahanan udara yang mumpuni, Qatar tetap gagal membendung serangan tersebut.

    Qatar memiliki sejumlah pesawat dan pertahanan udara canggih yang diproduksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Prancis, yang secara hubungan diplomatis cukup dekat dengan Israel.

    Berikut 5 pertahanan udara Qatar yang gagal menahan serangan rudal Israel:

    1. Patriot PAC-3 MSE

    Qatar memiliki Patriot PAC-3 MSE (Missile Segment Enhancement) sebuah varian terbaru dari sistem rudal pertahanan udara Patriot yang dirancang khusus untuk menghadapi ancaman modern seperti rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat dengan manuver tinggi.

    Rudal PAC-3 MSE menggunakan teknologi “hit-to-kill” dengan pemandu aktif radar, motor roket pulsa ganda untuk daya dorong ekstra, dan manuver akurat hingga 60g, sehingga sangat efektif untuk menghancurkan target dengan kecepatan tinggi. Rudal ini memiliki kecepatan hingga Mach 5, jangkauan sekitar 40 km, dan bisa mengeliminasi hingga 16 target sekaligus dalam satu aksi.

    Produsen utama Patriot PAC-3 MSE adalah Lockheed Martin, perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat.

    2. NASAMS/SL-AMRAAM

    NASAMS/SL-AMRAAM sudah terkenal sejak lama. Ini merupakan sistem pertahanan udara jarak menengah berbasis darat yang dikembangkan bersama oleh Kongsberg Defence & Aerospace (Norwegia) dan Raytheon Missiles & Defense (Amerika Serikat), memadukan radar 3D dan rudal AIM-120 AMRAAM atau AMRAAM-ER.

    Sementara itu, SL-AMRAAM (Surface Launched Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) merupakan varian NASAMS yang menembakkan rudal AMRAAM dari permukaan, ditujukan untuk menghadapi berbagai ancaman udara modern: drone, pesawat tempur, dan rudal jelajah.Qatar adalah pengguna pertama NASAMS yang memadukan rudal AMRAAM-ER, dengan pembelian besar pada tahun 2019–2020.

    Qatar memiliki 40 rudal AIM-120C-7 AMRAAM untuk NASAMS, serta sistem pendukung dan perangkat peluncur yang dibeli dalam paket tersebut dari AS dan Norwegia. Pada 2018 dilaporkan kontrak pengadaan Qatari NASAMS sendiri bernilai US$215 juta untuk rudal, sementara sistem pertahanan udara (NASAMS & Patriot) secara keseluruhan diberitakan mencapai US$2,2 miliar

    3. THAAD

    THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) merupakan sistem rudal pertahanan udara anti-balistik buatan Amerika Serikat yang dirancang untuk melindungi wilayah dari serangan rudal balistik jarak pendek hingga menengah dalam fase terminal, yakni saat mendekati sasaran.

    THAAD menggunakan teknologi “hit-to-kill” tanpa hulu ledak, menghancurkan target melalui tumbukan energi kinetik di ketinggian hingga 150 km. Produsen utama THAAD adalah Lockheed Martin (AS), dengan radar canggih yang dikembangkan oleh Raytheon

    Dilaporan Qatar memiliki 12 peluncur THAAD, 150 rudal, 2 unit kontrol kebakaran dan komunikasi, serta 1 radar peringatan dini dengan kontrak pembelian senilai USD 6,5 miliar sejak tahun 2014.

    4. Skynex

    Qatar memperkuat sistem pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) berbasis modular dengan mengandalkan Skynex, yang diproduksi oleh Rheinmetall Air Defence, perusahaan pertahanan asal Jerman.

    Sistem ini dirancang untuk menghadapi ancaman seperti drone, helikopter, pesawat, roket, dan rudal jarak dekat. Skynex mengandalkan meriam 35mm Oerlikon Mk3 yang mampu menembakkan hingga 1.000 peluru per menit serta dilengkapi radar akuisisi target, sistem manajemen pertempuran, dan amunisi canggih programmable airburst AHEAD.

    Qatar telah memiliki 8 unit meriam Skynex 35mm Revolver Gun Mk3 dan satu radar X-TAR3D berdasarkan data resmi Kementerian Pertahanan Qatar dan laporan media pada tahun 2023–2024.

    5. AN/FPS-132 Early Warning Radar

    Qatar mengoperasikan AN/FPS-132 Early Warning Radar beserta perangkat pendukung untuk mendeteksi serangan.  AN/FPS-132 Early Warning Radar adalah sistem radar fase array solid-state berdaya tinggi yang dirancang untuk deteksi dini serangan rudal balistik dan pengawasan ruang angkasa. Radar ini mampu memantau peluncuran serta penerbangan rudal hingga jarak 3.000 mil, memberi waktu peringatan panjang dan mampu mengklasifikasikan objek ancaman secara real-time. Sistem ini juga menjadi bagian penting dari jaringan pertahanan rudal dan pelindung aset strategis.

    Produsen AN/FPS-132 adalah Raytheon Technologies (Amerika Serikat).  Qatar memiliki satu unit AN/FPS-132 Block 5 Early Warning Radar dengan kontrak sebesar US$1,1 miliar sejak tahun 2017. Radar ini menjadi salah satu radar peringatan dini terkuat di kawasan Teluk, terintegrasi dengan sistem pertahanan udara Qatar dalam satu kompleks baru.

  • Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas di Qatar pada hari Selasa. Serangan ini terjadi saat Qatar menjadi negara mediator kunci dalam konflik Gaza.

    Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN International, bahwa di antara mereka yang menjadi sasaran adalah kepala negosiator Hamas, Khalil Al Hayya. Diketahui enam orang tewas dalam operasi pemerintah Zionis itu.

    Perdana Menteri (PM)  Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas penembakan hari Senin di Yerusalem yang menewaskan enam orang. Serangan itu kemudian diklaim oleh Hamas.

    “Kemarin, setelah serangan mematikan di Yerusalem dan Gaza, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan semua badan keamanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan menargetkan para pemimpin Hamas,” demikian pernyataan bersama Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz.

    Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan serangan Israel menargetkan bangunan tempat tinggal yang menjadi rumah bagi beberapa anggota biro politik Hamas di Doha. Ia menyebut aksi itu sebagai “pengecut”.

    “Sambil mengecam keras serangan ini, Negara Qatar menekankan bahwa mereka tidak akan menoleransi perilaku Israel yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini,” kata Al Ansari di X.

    PM Qatar memperingatkan bahwa negaranya berhak menanggapi serangan mematikan Israel terhadap Hamas di Doha pada hari Selasa. Ia bahkan menyebutnya sebagai “momen penting” bagi kawasan.

    “Qatar… berhak menanggapi serangan terang-terangan ini,” ujar PM Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

    “Kami yakin bahwa hari ini kita telah mencapai momen penting. Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu,” tambahnya.

    Serangan ini meningkatkan tensi di Timur Tengah, dengan proyeksi instabilitas di masa depan. Israel, yang saat ini telah menyerang beberapa negara Arab, pun terus melakukan serangan dengan teknologi dan kekuatan militer yang dimiliki.

    Lalu, bagaimana kekuatan militer Israel bila dibandingkan dengan Qatar? Berikut datanya mengutip berbagai sumber, dikutip Kamis (11/9/2025).

    Personel dan Anggaran

    Dalam hal kuantitas personel, Israel jauh melampaui Qatar. Ini terlihat di data dari Global Firepower Index 2024 dan laporan IISS The Military Balance 2024.

    Israel memiliki sekitar 170.000 personel aktif, didukung oleh lebih dari 465.000 personel cadangan yang dapat dimobilisasi dengan cepat.  Sistem wajib militer, baik bagi pria maupun wanita, memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang besar dan terlatih.

    Sebaliknya, Qatar hanya memiliki sekitar 11.800 personel aktif, dengan cadangan yang sangat terbatas. Perbedaan ini mencerminkan fokus strategis masing-masing negara di mana Israel pada mobilisasi massal, sementara Qatar pada profesionalisme dan teknologi tinggi.

    Angkatan Darat

    Angkatan Darat Israel (IDF) dilengkapi dengan jumlah unit dan peralatan yang jauh lebih besar. Berdasarkan laporan IISS The Military Balance 2024, Israel diperkirakan memiliki sekitar 2.200 tank tempur utama, termasuk model Merkava yang diproduksi di dalam negeri, serta ribuan kendaraan lapis baja lainnya, di mana jumlah ini mencerminkan doktrin militer yang berorientasi pada operasi darat skala besar.

    Sementara itu, Angkatan Darat Qatar jauh lebih kecil, hanya memiliki sekitar 96 tank tempur utama, termasuk Leopard 2A7 yang canggih, dan beberapa ratus kendaraan tempur ringan. Ini menunjukkan bahwa kekuatan darat Qatar lebih berfokus pada pertahanan teritorial.

    Angkatan Udara

    Angkatan Udara Israel (IAF) adalah salah satu yang paling dominan di Timur Tengah, dengan sekitar 340 pesawat tempur canggih, termasuk puluhan jet F-16 dan F-15, serta jet tempur siluman F-35 yang paling modern. Kemampuan ini didukung oleh armada helikopter serang dan transportasi yang besar, sebagaimana dilaporkan oleh Global Firepower Index 2024.

    Angkatan Udara Qatar, meskipun dilengkapi dengan pesawat modern, memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Qatar memiliki sekitar 36 jet tempur Rafale dari Prancis dan 36 jet tempur F-15QA dari Amerika Serikat. Meskipun canggih, jumlah ini tidak sebanding dengan armada Israel.

    Angkatan Laut dan Pertahanan Rudal

    Dalam data yang bersumber dari laporan Global Firepower Index 2024 dan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), Angkatan Laut Israel memiliki armada kecil namun canggih yang berfokus pada pertahanan pesisir dan patroli. Mereka memiliki sekitar 16 korvet dan kapal patroli, serta sejumlah kapal selam.

    Pertahanan rudal Israel adalah yang paling maju di dunia, dengan sistem berlapis seperti Iron Dome untuk rudal jarak pendek, David’s Sling untuk rudal jarak menengah, dan Arrow untuk rudal balistik.

    Di sisi lain, Angkatan Laut Qatar lebih kecil, dengan sekitar 60 kapal patroli dan beberapa kapal kecil. Qatar tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang sebanding dengan Israel, dan lebih mengandalkan aliansi militer dengan negara-negara besar untuk perlindungan dari ancaman udara. 

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Minyak Melejit Usai Serangan Israel di Doha Qatar – Page 3

    Harga Minyak Melejit Usai Serangan Israel di Doha Qatar – Page 3

    Stok bensin AS naik sebesar 1,5 juta barel, dibandingkan dengan estimasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 200.000 barel. Stok distilat, yang mencakup solar dan minyak pemanas, naik sebesar 4,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 35.000 barel.

    “Laporan yang sangat pesimis. Berita utamanya adalah peningkatan stok minyak mentah, dan di atas itu terjadi penurunan besar pada bensin, jadi sekarang kami menunggu untuk melihat seberapa besar permintaan bensin akan turun drastis setelah musim mengemudi musim panas AS, dan tampaknya penurunannya akan substansial,” kata Mitra di Again Capital, John Kilduff.

    “Mengingat data ekonomi akhir-akhir ini yang menunjukkan indikasi perlambatan, terutama di pasar tenaga kerja, permintaan bensin yang lemah dan pola ekspor yang rendah ini dapat menjadi indikator lain dari perlambatan ekonomi di AS dan potensi perlambatan global,” Kilduff menambahkan.

    EIA memperingatkan pada Selasa kalau harga minyak mentah global akan berada di bawah tekanan signifikan dalam beberapa bulan mendatang karena meningkatnya persediaan seiring dengan peningkatan produksi kelompok OPEC+, yang mencakup anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.

     

  • Qatar Nyatakan Tetap Jadi Mediator Gencatan Senjata Gaza Usai Diserang Israel

    Qatar Nyatakan Tetap Jadi Mediator Gencatan Senjata Gaza Usai Diserang Israel

    Jakarta

    Qatar menyatakan perannya sebagai mediator internasional akan terus berlanjut. Pernyataan ini dikeluarkan Qatar setelah insiden militer Israel melancarkan serangannya ke Doha, Qatar.

    Qatar menyatakan meski ada upaya Perdana Menteri Israel Netanyahu “untuk mendiskreditkan kredibilitas dan upayanya, Qatar akan tetap bertindak sebagai mitra internasional yang tepercaya dan tidak memihak untuk membangun keamanan dan stabilitas di kawasan dan sekitarnya, serta akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan wilayahnya”.

    “Tak akan ada upaya yang terlewatkan dalam menghadapi dengan tegas segala upaya yang dapat melemahkan kedudukan dan perannya,” ujar Qatar dalam pernyataan dilansir Aljazeera, Kamis (11/9/2025).

    Meski begitu, Qatar juga akan meminta pertanggungjawaban ke Israel. Dia juga meminta tindakan semena-mena yang dilakukan Israel dihentikan.

    “Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban dan tindakannya yang ceroboh, dan tidak bertanggung jawab dihentikan,” katanya.

    “Komitmen Qatar yang teguh terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat jelas,” tambahnya.

    Untuk diketahui, selain perang Israel di Gaza, Qatar telah berperan sebagai mediator dalam berbagai konflik internasional, memfasilitasi perundingan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, mempelopori inisiatif untuk menyatukan kembali anak-anak Ukraina yang mengungsi akibat perang Rusia, dan bertindak sebagai perantara penting dalam perundingan perdamaian dan kemanusiaan Afghanistan dengan menjadi tuan rumah perundingan dengan Taliban.

    Tonton juga video “Pangeran MBS Mengutuk Keras Serangan Israel ke Qatar” di sini:

    (zap/dek)

  • Setelah Qatar Giliran Yaman Dibombardir Israel: 35 Tewas

    Setelah Qatar Giliran Yaman Dibombardir Israel: 35 Tewas

    GELORA.CO -Setelah menghantam Qatar, Israel kembali melancarkan serangan udara ke Yaman pada Rabu, 10 September 2025. Serangan yang menargetkan ibu kota Sanaa dan provinsi al-Jawf itu menewaskan sedikitnya 35 orang.

    Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan ada 131 orang terluka. Angka ini masih sementara, dan kemungkinan akan bertambah karena tim penyelamat masih mencari korban di reruntuhan.

    “Serangan itu menghantam kawasan sipil dan pemukiman, termasuk rumah-rumah di al-Tahrir Sanaa, sebuah fasilitas medis di Jalan ke-60 di barat daya kota, serta kompleks pemerintah di ibu kota al-Jawf, al-Hazm,” kata Kementerian Kesehatan Yaman, dikutip dari Al-Jazeera, Kamis 11 September 2025.

    Tim pertahanan sipil disebut masih berusaha memadamkan api akibat pengeboman dan mengevakuasi korban selamat.

    Menurut TV Al Masirah, media yang dikelola Houthi, serangan Israel juga merusak fasilitas medis dan kompleks pemerintah di al-Hazm. 

    “Para martir, korban luka, dan beberapa rumah rusak akibat serangan Israel di Markas Besar Bimbingan Moral,” tulis Al Masirah di Telegram.

    Sementara itu, Perusahaan Minyak dan Gas Yaman menyebut jet tempur Israel menargetkan sebuah stasiun medis di Jalan al-Sitteen, Sanaa.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim pihaknya berhasil menangkis sebagian serangan Israel dengan rudal darat-ke-udara. 

    “Beberapa formasi tempur terpaksa mundur sebelum melancarkan agresi mereka, dan sebagian besar serangan berhasil digagalkan, alhamdulillah,” ujar kelompok itu melalui Telegram.

    Israel mengonfirmasi serangan tersebut. 

    “Beberapa waktu lalu, Angkatan Udara Israel menyerang target militer milik rezim teroris Houthi di wilayah Sanaa dan al-Jawf di Yaman,” demikian pernyataan militer Israel.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai balasan atas serangan drone Houthi di Bandara Ramon, Israel, beberapa hari lalu.

    “(Serangan) ini tidak melemahkan tangan kami. Kami menyerang mereka lagi hari ini di fasilitas teror mereka, di pangkalan teror dengan banyak teroris, dan juga di fasilitas lainnya,” katanya di X.

    “Kami akan terus menyerang. Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menghajar mereka,” tambah Netanyahu dengan nada ancaman.

  • Indeks Dolar AS Melemah usai Data Inflasi Produsen di Luar Ekspektasi

    Indeks Dolar AS Melemah usai Data Inflasi Produsen di Luar Ekspektasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS terpantau melemah setelah data inflasi produsen turun secara tak terduga pada Agustus. Kondisi tersebut semakin memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga pada akhir bulan ini.

    Berdasarkan data Reuters pada Kamis (11/9/2025), indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, melemah tipis ke level 97,74. Sepanjang tahun berjalan, indeks ini sudah turun 10% akibat gejolak kebijakan perdagangan dan fiskal AS, serta kekhawatiran meningkat atas independensi bank sentral.

    Terhadap yen, dolar melemah tipis ke posisi 147,31, sementara terhadap euro relatif datar di level US$1,1706. Sebelum rilis data, dolar sempat menguat moderat terhadap keduanya.

    Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,1% secara bulanan, setelah pada Juli direvisi turun menjadi kenaikan 0,7%. Padahal, jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 0,3%. Secara tahunan, PPI naik 2,6% pada Agustus, di bawah ekspektasi kenaikan 3,3%.

    “Peluang pemangkasan 50 basis poin memang meningkat, tetapi masih sangat kecil. Ekonomi melambat, namun tidak menunjukkan tanda-tanda resesi, bahkan bisa kembali menguat dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar Corpay di Toronto.

    Dia melanjutkan tekanan inflasi tampak mereda, meski risikonya masih cenderung ke atas. Schamotta menyebut, bagi sebagian besar pelaku pasar, pemangkasan 25 basis poin tetap menjadi skenario paling masuk akal.

    Mengacu pada alat CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang 90% The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, dengan kemungkinan 10% untuk pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin. Angka ini sedikit berubah dari proyeksi Selasa malam yang masing-masing 93% dan 7%.

    Setelah rilis data PPI, investor kini menantikan data inflasi konsumen (CPI) Agustus yang akan dirilis Kamis (11/9/2025). Survei Reuters memperkirakan CPI utama naik 0,3% secara bulanan dan 2,9% secara tahunan.

    Di sisi geopolitik, ketegangan global turut membayangi pasar. Serangan udara Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Qatar pada Selasa, serta aksi Polandia menembak jatuh drone yang masuk wilayah udaranya saat Rusia menyerang Ukraina Barat pada Rabu, membuat investor tetap waspada.

    Euro sempat menguat 0,3% terhadap zloty Polandia ke level 4,259, kenaikan harian terbesar sejak 11 Agustus.

    Sementara itu, pasar nyaris tak bereaksi terhadap putusan pengadilan yang sementara memblokir langkah Presiden AS Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook. Kasus ini diperkirakan berlanjut hingga Mahkamah Agung AS.

    Adapun data pada Selasa (9/9/2025) menunjukkan bahwa ekonomi AS kemungkinan menciptakan 911.000 lapangan kerja lebih sedikit sepanjang 12 bulan hingga Maret dibandingkan perkiraan sebelumnya, menandakan perlambatan pasar tenaga kerja sudah terjadi sebelum tarif impor agresif Trump diberlakukan.

  • Serangan Israel di Ibu Kota Yaman Tewaskan 35 Orang, 131 Luka-luka

    Serangan Israel di Ibu Kota Yaman Tewaskan 35 Orang, 131 Luka-luka

    Jakarta

    Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Sanaa, menewaskan 35 orang. Sementara 131 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025), juru bicara Kementerian Kesehatan Houthi, Anees Alasbahi mengatakan Israel menyerang ibu kota Yaman, Sanaa, dan Provinsi Jawf. Setidaknya 35 orang tewas akibat serangan itu dan lebih dari 100 orang terluka.

    “Jumlah warga yang gugur dan terluka akibat kejahatan Zionis yang berbahaya telah meningkat menjadi 35 orang gugur dan 131 orang terluka,” Anees Alasbahi, dalam akun X (Twitter).

    Sebelumnya, dilansir kantor berita Al Jazeera, serangan Israel ini menargetkan markas komando di Sanaa. Stasiun televisi Al Masirah melaporkan serangan udara telah menghantam Sanaa.

    “Agresi Israel terhadap ibu kota Sanaa,” tulis televisi Al Masirah di Telegram.

    Juru Bicara Kementerian Kesehatan Yaman Anees al-Asbahi, dan Juru Bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi serangan tersebut. Belum ada komentar langsung dari Israel.

    Warga Sanaa mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan itu terjadi di sebuah tempat persembunyian di antara dua gunung yang digunakan sebagai markas komando dan kontrol.

    (whn/eva)