Negara: Iran

  • Iran Tangkap 2 Warga Korsel Atas Dugaan Penyelundupan

    Iran Tangkap 2 Warga Korsel Atas Dugaan Penyelundupan

    Teheran

    Otoritas Korea Selatan (Korsel) mengatakan sejumlah warga negaranya ditangkap di Iran atas dugaan penyelundupan. Salah satu orang yang ditangkap disebut bekerja untuk lembaga publik Korsel di Teheran.

    Kementerian Luar Negeri Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita Yonhap News dan Reuters, Selasa (2/12/2025), mengonfirmasi adanya penangkapan warganya oleh otoritas Iran. Namun tidak disebutkan secara jelas jumlah warga Korsel yang ditangkap.

    “Tim misi diplomatik kami di Iran telah mengkomunikasikan masalah ini dengan para pejabat Iran dan akan terus memberikan bantuan konsuler yang diperlukan kepada warga negara Korea tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel.

    Kementerian Luar Negeri Korsel menolak untuk mengonfirmasi detail lainnya terkait penangkapan itu, termasuk soal pekerjaan warga Korsel yang ditangkap atau informasi detail soal tuduhan yang menjeratnya.

    Laporan kantor berita Yonhap News, yang mengutip sumber-sumber diplomatik, menyebut ada dua warga Korsel yang ditangkap di Iran.

    Disebutkan oleh sumber tersebut bahwa kedua warga Korsel itu, bersama dengan seorang warga negara Iran, ditahan sekitar 20 November lalu di wilayah barat daya negara tersebut, atas tuduhan penyelundupan. Tidak diketahui secara jelas soal penyelundupan apa yang menjerat mereka.

    Menurut sumber-sumber diplomatik tersebut, salah satu warga Korsel yang ditahan merupakan pegawai sebuah lembaga publik Korsel, sedangkan satu lainnya merupakan warga Korea yang tinggal di Iran. Ditambahkan sumber-sumber diplomatik itu bahwa ketiganya menghadapi dakwaan yang sama.

    “Sulit untuk mengungkapkan detailnya karena kasus ini masih dalam penyelidikan oleh otoritas setempat,” kata seorang pejabat pemerintah Seoul, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Yonhap News.

    Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran terkait penangkapan warga Korsel tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menko Airlangga Prediksi Ekonomi 2026 Bakal Cerah

    Menko Airlangga Prediksi Ekonomi 2026 Bakal Cerah

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tahun 2025 sebagai whirlwind year atau tahun penuh putaran gejolak.  Menurut dia, rangkaian krisis global saling bertumpuk dan menciptakan tekanan besar bagi ekonomi dunia.

    Perang tarif antara negara besar, konflik Israel–Iran, krisis berkepanjangan di Gaza, serta perang Rusia–Ukraina menjadi penyebab utama tingginya ketidakpastian.

    “Tahun 2025 ini adalah tahun kita sebut whirlwind year. Kita lihat di tahun penuh ketidakpastian ini kita sebut juga sebagai headwind. Berbagai gejolak terutama di tahun ini adalah gejolak akibat perang tarif, kemudian Perang Israel dengan Iran, Gaza belum selesai, kemudian juga Ukraina belum selesai,” ujar Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional KADIN, di Park Hyatt, Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Namun, di tengah tekanan tersebut, Indonesia dinilai mampu menjaga daya tahan ekonomi. Stabilitas makro terjaga, konsumsi tetap positif, dan nilai tukar relatif lebih stabil dibandingkan banyak negara emerging lainnya. 

    Airlangga menegaskan bahwa fundamental ekonomi RI cukup kuat untuk menghadapi gejolak global yang masih belum menunjukkan tanda mereda.

    “Kita melihat ekonomi sebetulnya sudah kita restart dengan di kuartal ketiga antara lain tingkat suku bunga mulai dipotong dan BI memotong tingkat suku bunga 125 basis point tahun ini dan ini juga mendorong perekonomian sudah mulai di restart,” ujarnya.

     

  • Jadi Anggota Bank Bentukan BRICS, RI Mau Setor Modal Rp 16,6 T

    Jadi Anggota Bank Bentukan BRICS, RI Mau Setor Modal Rp 16,6 T

    Jakarta

    Indonesia resmi bergabung sebagai anggota ke-10 BRICS pada Januari 2025 lalu. Kondisi ini membuat Indonesia secara otomatis tergabung dalam bank bentukan blok ekonomi baru itu, New Development Bank (NDB).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagai anggota baru NDB, Indonesia diminta untuk memberikan setoran modal awal ke NDB. Dalam hal ini, pemerintah berencana untuk menyetorkan modal awal sebesar US$ 1 miliar atau Rp 16,66 triliun (kurs Rp 16.662 per dolar AS).

    “Maka bergabungnya Indonesia juga ditindaklanjuti dengan bergabung kepada New Development Bank, dan pemerintah sudah sepakat untuk memberikan dana US$ 1 miliar untuk investasi di New Development Bank,” terang Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia, di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Untuk diketahui, BRICS merupakan organisasi antarpemerintah dengan empat negara anggota pendiri, yakni Brasil, Rusia, India, dan China. Blok ekonomi tersebut kini diikuti oleh 11 negara termasuk Indonesia, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab.

    Dengan menjadi anggota NDB, Indonesia memiliki akses pendanaan lebih besar untuk proyek-proyek strategis nasional. Di saat yang bersamaan, sebagai anggota BRICS tentunya Indonesia dinilai memiliki potensi pasar baru yang lebih besar di negara-negara anggota lainnya.

    “Jadi kita menjadi anggota dan langsung berpartisipasi aktif dalam persiapan New Development Bank,” paparnya.

    “Dengan BRICS kita juga melihat ini merupakan akses pasar baru dengan BRICS kita juga melihat merupakan potensi kerja sama Global South,” kata Airlangga.

    Sebagai informasi, sebelumnya Airlangga menjelaskan NDB merupakan bank pembangunan yang dibentuk langsung oleh BRICS. Indonesia sebagai anggota BRICS pun memiliki jatah tempat untuk bergabung.

    Menurut Airlangga setoran modal ke NDB nanti dalam bentuk uang sesuai dengan formula yang ditetapkan NDB. Namun saat itu Airlangga mengaku tidak bisa menyebutkan besaran modal yang harus disetor ke NDB. Dia hanya bilang modal tersebut bisa dibayarkan dalam 7 tahun.

    “Pokoknya bayarnya bisa dalam 7 tahun,” ujarnya singkat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025) lalu.

    (acd/acd)

  • Hizbullah Ancam Balas Kematian Komandan Militer yang Dibunuh Israel

    Hizbullah Ancam Balas Kematian Komandan Militer yang Dibunuh Israel

    Jakarta

    Pemimpin Hizbullah menegaskan kelompoknya berhak untuk membalas pembunuhan komandan militernya oleh Israel dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon pekan lalu.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (28/11) waktu setempat, pemimpin Hizbullah, Naim Qassem menyebut pembunuhan Haytham Ali Tabtabai sebagai “agresi terang-terangan dan kejahatan keji”. Dia menambahkan bahwa kelompoknya “berhak untuk merespons, dan kami akan menentukan waktunya.”

    Qassem menegaskan bahwa kelompok yang didukung Iran tersebut telah menghormati gencatan senjata November 2024 yang bertujuan untuk mengakhiri konflik selama lebih dari setahun dengan Israel. Dia pun menyerukan diakhirinya serangan Israel yang terus-menerus terhadap Lebanon.

    Dilansir kantor berita AFP dan Al-Arabiya, Sabtu (29/11/2025), Qassem mengatakan bahwa Tabtabai sedang dalam pertemuan dengan empat ajudannya “untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya” ketika ia diserang Israel.

    Ia adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata dengan Israel.

    Pembunuhannya terjadi seiring Israel mengintensifkan serangan terhadap Lebanon, bersumpah tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri kembali.

    Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah menyerukan “balas dendam” atas pembunuhan Tabtabai.

    Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan” pada waktu yang mereka tentukan.

    Kecaman IRGC ini disampaikan setelah Kementerian Luar Negeri Iran juga menyampaikan kecaman terhadap serangan mematikan Israel tersebut. Teheran menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal terhadap kedaulatan nasional Lebanon”.

    Israel telah berulang kali melancarkan serangan di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata dimulai, dengan dalih serangan-serangan itu menargetkan para petempur dan infrastruktur militer Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Hentikan Migrasi dari ‘Negara-Negara Dunia Ketiga’ ke AS

    Trump Hentikan Migrasi dari ‘Negara-Negara Dunia Ketiga’ ke AS

    Jakarta

    “Saya akan menghentikan secara permanen migrasi dari semua negara dunia ketiga untuk memungkinkan sistem Amerika Serikat pulih sepenuhnya,” tulis Trump dalam unggahan tengah malam di platform media sosialnya, Truth Social, menggunakan istilah yang sudah usang dan dianggap ofensif untuk menyebut negara-negara berkembang secara ekonomi.

    Donald Trump juga menulis bahwa ia akan “mengusir siapa pun yang bukan merupakan aset bersih bagi Amerika Serikat” dan “mengakhiri semua tunjangan serta subsidi federal bagi nonwarga negara, mencabut kewarganegaraan para migran yang merusak ketenteraman domestik, serta mendeportasi warga negara asing yang menjadi beban publik, risiko keamanan, atau dinilai tidak sesuai dengan peradaban Barat.”

    Trump menulis bahwa kebijakan itu juga akan mencakup program visa khusus bagi warga Afganistan yang bekerja dengan AS di Afganistan sebelum Taliban kembali berkuasa.

    Peninjauan ulang penuh diperintahkan setelah serangan di Washington

    Unggahan tersebut, yang ditulis pada hari libur Thanksgiving di AS, muncul setelah pemerintahan Trump memerintahkan peninjauan penuh terhadap status penduduk tetap imigran dari 19 negara, menyusul serangan terhadap dua personel Garda Nasional AS di Washington, DC.

    Seorang warga Afganistan yang masuk ke AS pada tahun 2021 setelah bekerja dengan militer dan dinas intelijen Amerika di Afganistan telah ditangkap terkait penembakan pada hari Rabu (19/11) dekat Gedung Putih.

    Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS), Joseph Edlow, mengatakan di X: “Saya telah memerintahkan pemeriksaan ulang secara penuh dan ketat terhadap setiap pemegang Green Card untuk setiap warga asing dari setiap negara yang dianggap menjadi perhatian.”

    Pemerintahan Trump pada hari Rabu (19/11) sudah menghentikan pemrosesan aplikasi imigrasi dari Afghanistan setelah penembakan tersebut.

    Afghanistan, Iran, Somalia, Libya, Yaman, Kuba, Venezuela termasuk dalam daftar negara

    Di antara negara-negara tersebut adalah Afghanistan, Iran, Somalia, Libya, dan Yaman, serta Kuba, Venezuela, Chad, dan Eritrea.

    Para kritikus memperingatkan bahwa kebijakan itu berisiko menghukum ratusan ribu penduduk tetap yang sah hanya berdasarkan kebangsaannya.

    Apakah peninjauan tersebut akan mengarah pada pencabutan status atau deportasi masih belum jelas. Dampak pernyataan Trump pada hari Kamis (20/11) terhadap peninjauan USCIS juga tidak jelas.

    Untuk saat ini, pemerintah menyebut langkah itu sebagai tindakan perlindungan yang ditujukan untuk keamanan nasional menyusul serangan di Washington DC.

    Pengetatan kebijakan imigrasi pemerintahan Trump

    Masa jabatan kedua Trump ditandai dengan dorongan kuat untuk menindak imigrasi Ribuan orang telah ditangkap oleh agen imigrasi federal dalam operasi yang menargetkan para imigran tanpa dokumen yang sah, dengan mereka yang dianggap “alien ilegal” kemudian dideportasi.

    Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) telah dikritik karena taktik yang dianggap keras, dengan agen-agen bersenjata lengkap dan mengenakan balaclava menyerbu orang-orang yang mereka tahan.

    Langkah-langkah tersebut banyak dikritik oleh kelompok hak asasi manusia yang berpendapat bahwa kebijakan Trump mengabaikan dan melanggar hak-hak manusia.

    Trump tampaknya tidak terpengaruh, dan dengan pernyataan terbarunya, ia terlihat mempertegas dan memperluas kebijakan imigrasinya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Cerita Warga Rumahnya Terendam Banjir di Kawasan Atlas Padang Sumbar: Air Terus Naik

    Cerita Warga Rumahnya Terendam Banjir di Kawasan Atlas Padang Sumbar: Air Terus Naik

    Liputan6.com, Jakarta – Ratusan rumah warga terendam banjir di kawasan Atlas, Ulak Karang Utara, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (28/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Akibatnya, puluhan warga terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggal masing-masing, meskipun sebagian warga memilih bertahan di dalam rumah.

    “Air mulai masuk ke dalam rumah saya sekitar pukul 00.10 malam, dan debitnya terus meningkat hingga pukul 02.00 WIB,” ujar warga Jalan Atlas bernama Padrial di Padang, melansir Antara, Jumat (28/11/2025).

    Ia mengatakan kondisi genangan air di dalam rumahnya terus naik hingga mencapai ketinggian sekitar lima puluh centimeter.

    Akibatnya, laki-laki berusia 53 tahun itu terpaksa harus mengungsi bersama istri dan anaknya menuju Masjid Taufiq, yang tidak jauh dari kediamannya.

    “Terpaksa harus mengungsi ke Masjid ini karena khawatir air akan terus naik sehingga bisa mengancam keselamatan saya dan keluarga,” jelasnya.

    Hingga pukul 03.00 WIB, Padrial masih bertahan di Masjid Taufiq bersama dengan puluhan warga lainnya yang ikut mengungsi sambil menunggu air surut.

    Warga lainnya yakni Sugeng, juga turut mengungsi bersama isteri dan kedua anaknya di Masjid Taufiq.

    Ia menceritakan bencana alam yang terjadi pada tahun ini tergolong parah, sebab selama dua puluh tahun terakhir rumahnya tidak pernah terkena banjir.

    “Sejak dua puluh tahun rumah saya tidak pernah digenangi banjir, baru kali ini yang sampai masuk ke rumah meskipun tidak tinggi,” cerita Sugeng.

    Warga lainnya di tempat pengungsian Gusnita (45) berharap ada bantuan di tempat pengungsian, seperti selimut, pakaian, minuman, dan makanan.

    Pengungsi di Masjid itu tampak didominasi oleh anak-anak, dan perempuan, serta beberapa orang lanjut usia.

    “Tadi saat mengungsi tidak ada barang yang bisa diselamatkan sehingga terendam oleh banjir, semoga nanti ada bantuan yang datang,” tutup Sugeng.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (15/6) dengan pilihan topik-topik sebagai berikut, Amukan Angin Kencang, Terobos Banjir demi Acara Pernikahan, Dua Wanita Kejar Pelaku Asusila, Serangan Balasan Iran ke Israel, Kebakaran Tempat Usaha.

  • Penasihat Khamenei Bikin Marah Lebanon Gegara Komentar Begini

    Penasihat Khamenei Bikin Marah Lebanon Gegara Komentar Begini

    Beirut

    Seorang pejabat Iran memancing kemarahan Lebanon dengan komentarnya yang menyebut keberadaan Hizbullah, yang didukung Teheran, jauh lebih penting daripada roti dan air bagi Lebanon. Otoritas Beirut mengecam komentar itu dan memperingatkan Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka.

    Komentar yang memicu reaksi keras Lebanon itu, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (27/11/2025), dilontarkan oleh Ali Akbar Velayati yang merupakan penasihat senior untuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

    Dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan pemerintah Iran, Velayati mengatakan bahwa mengingat keinginan Israel “untuk membunuh dan menjarah wilayah-wilayah lainnya saat ini, keberadaan Hizbullah lebih penting daripada roti dan air bagi Lebanon”.

    Velayati, dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (26/11), mengatakan bahwa “pelanggaran berulang-ulang terhadap gencatan senjata dan serangan-serangan terhadap Lebanon” oleh Israel telah menunjukkan “apa konsekuensi perlucutan senjata Hizbullah” bagi Lebanon.

    Iran menentang keras rencana pemerintah Lebanon untuk melucuti persenjataan Hizbullah. Otoritas Beirut mengecam Teheran melakukan “campur tangan secara terangan-terangan dan tidak dapat diterima”.

    Pada Agustus lalu, Velayati menyebut usulan perlucutan senjata Hizbullah sebagai bentuk penyerahan diri kepada “kehendak Amerika Serikat dan Israel”.

    Reaksi keras diberikan oleh Lebanon terhadap komentar terbaru Velayati tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Lebanon, Youssef Raggi, memperingatkan Teheran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Beirut.

    “Saya sungguh ingin mempercayai pernyataan Anda bahwa Iran tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon, sampai penasihat pemimpin tertinggi Anda muncul untuk memberitahu kami tentang apa yang penting di Lebanon dan memperingatkan kami tentang konsekuensi perlucutan senjata Hizbullah,” kata Raggi dalam pernyataan yang ditujukan untuk Menlu Iran Abbas Araghchi.

    “Izinkan saya mengklarifikasi hal berikut: yang lebih penting bagi kami daripada air dan roti adalah kedaulatan kami, kebebasan kami, dan independensi pengambilan keputusan internal kami, bebas dari slogan-slogan ideologis dan agenda regional transnasional yang telah menghancurkan negara kami dan terus menyeret kami ke dalam kehancuran,” tegasnya.

    Dalam pernyataan terpisah, politisi Kristen terkemuka di Lebanon, Samir Geagea, mengatakan Iran tidak berhak mencampuri urusan Lebanon.

    “Tuan Khamenei dan penasihatnya yang terhormat, jika Anda berdua peduli dengan urusan rakyat Iran dan penderitaan mereka, itu akan lebih baik bagi kita semuanya,” ucapnya.

    “Lebanon adalah negara merdeka dengan konstitusinya sendiri, diperintah oleh otoritas Lebanon yang dipilih secara demokratis dan populer, dan Anda tidak berjak mencampuri urusannya,” tegas Geagea dalam pernyataan via media sosial X.

    Kelompok Hizbullah telah melemah secara signifikan akibat konfrontasi terbarunya dengan Israel dan jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, sekutu utama Iran dan Hizbullah. Dengan pengaruhnya yang semakin terkikis, pemerintah baru Lebanon bergerak untuk semakin membatasi kelompok tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Iran Kecam Pendekatan Bullying AS terhadap Venezuela

    Iran Kecam Pendekatan Bullying AS terhadap Venezuela

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengecam apa yang disebutnya sebagai “pendekatan bullying” Amerika Serikat terhadap Venezuela. Hal ini disampaikannya pada hari Rabu (26/11) seiring Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap Venezuela.

    Amerika Serikat telah mengerahkan kapal induk terbesar di dunia ke kawasan Karibia, disertai armada kapal perang, yang secara resmi digunakan untuk operasi antinarkoba yang menargetkan Venezuela.

    Amerika Serikat juga telah melancarkan sekitar 20 serangan udara terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba di Karibia dan Pasifik timur, yang menewaskan lebih dari 80 orang.

    Venezuela mengklaim bahwa kampanye antinarkoba AS di kawasan tersebut merupakan dalih untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro dan menyita cadangan minyak negara tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/11/2025), dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil Pinto, Araghchi mengecam AS. Dia menyebut ancaman AS untuk menggunakan kekerasan sebagai “pelanggaran berat” Piagam PBB.

    Trump telah berulang kali menuduh Maduro memimpin kartel narkoba.

    Presiden AS tersebut juga telah mengizinkan penggunaan operasi rahasia CIA di negara Amerika Latin tersebut, sembari menegaskan kembali bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk memerintahkan intervensi militer di sana.

    Baik Iran maupun Venezuela telah lama berada di bawah sanksi AS.

    Maduro terakhir kali mengunjungi Iran pada tahun 2022, ketika kedua sekutu tersebut menandatangani perjanjian kerja sama selama 20 tahun.

    Tahun berikutnya, Presiden Iran saat itu, Ebrahim Raisi berkunjung ke Caracas dalam rangka kunjungan ke Kuba, Nikaragua, dan Venezuela.

    Lihat juga Video: Pesawat Presiden Venezuela Disita AS Gegara Dibeli Secara Ilegal

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Dikepung Sanksi Internasional, Iran Naikkan Harga BBM

    Dikepung Sanksi Internasional, Iran Naikkan Harga BBM

    Teheran

    Iran memberlakukan kenaikan harga bensin secara terbatas, tepatnya bagi para pengendara yang menggunakan lebih dari 160 liter bahan bakar per bulan. Keputusan ini diumumkan di tengah tekanan untuk mengurangi subsidi bahan bakar, saat perekonomian Teheran terpuruk akibat rentetan sanksi internasional.

    Iran saat ini tercatat memiliki harga bensin paling murah di dunia. Berdasarkan keputusan terbaru kabinet pemerintahan Iran yang dilaporkan televisi pemerintah Teheran, seperti dilansir AFP, Rabu (26/11/2025), akan diberlakukan level harga ketiga untuk bensin mulai pertengahan bulan Azar, atau per 6 Desember mendatang.

    Level harga pertama, menurut keputusan kabinet itu, tidak akan berubah, yakni sebesar 15.000 Rial Iran, atau setara Rp 5.936, per liter yang berlaku untuk pembelian 60 liter pertama setiap bulannya.

    Level harga kedua, berdasarkan keputusan kabinet Iran, juga tidak akan berubah, sebesar 30.000 Rial Iran, atau setara Rp 11.872, per liter berlaku untuk pembelian 100 liter berikutnya setiap bulan.

    Level harga ketiga, menurut keputusan terbaru kabinet, akan diberlakukan setelah penggunaan 160 liter bahan bakar setiap bulan. Berdasarkan level harga ketiga ini, setiap konsumen harus membayar harga sebesar 50.000 Rial Iran, atau setara Rp 19.787, per liternya.

    Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa para pengemudi mobil buatan Iran yang baru diproduksi maupun para pengguna kendaraan impor tidak akan diikutsertakan dalam subsidi bahan bakar.

    Dengan kata lain, Mohajerani menjelaskan bahwa mereka harus membayar harga 50.000 Rial Iran (Rp 19.787) per liter setiap kali mengisi bahan bakar.

    “Tidak diragukan lagi bahwa harga bensin seharusnya dinaikkan,” kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian dalam pernyataannya bulan lalu.

    “Tetapi apakah semudah itu untuk mengintervensi harga? Kita harus mempertimbangkan ribuan variabel, merencanakan, dan memikirkan solusinya,” imbuhnya.

    Terakhir kali harga bensin dinaikkan, unjuk rasa berlangsung secara besar-besaran di Iran.

    Pada November 2019 lalu, unjuk rasa mematikan terjadi hanya beberapa jam setelah harga bahan bakar naik hingga 200 persen. Para pengendara memblokir ruas jalanan di ibu kota Teheran sebelum kerusuhan menyebar ke setidaknya 40 titik di pusat kota tersebut.

    Dalam aksinya pada saat itu, para demonstran membakar pom bensin, menyerang kantor polisi, dan menjarah toko-toko setempat. Akses internet juga mengalami pembatasan ketat di negara itu selama sepekan.

    Perekonomian Iran terpuruk akibat rentetan sanksi yang dijatuhkan setelah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya menuduh Teheran berupaya mempersenjatai program nuklirnya. Iran berulang kali membantah tuduhan itu, dan bersikeras menegaskan aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sekte Yahudi Lev Tahor Dituduh Culik-Perdagangkan Anak, Siapa Mereka?

    Sekte Yahudi Lev Tahor Dituduh Culik-Perdagangkan Anak, Siapa Mereka?

    Jakarta

    Otoritas keamanan Kolombia menyatakan telah menyelamatkan 17 anak di bawah umur dari sekte Yahudi ultra-Ortodoks Lev Tahor, Minggu (23/11).

    Operasi penyelamatan itu berlangsung satu hari sebelumnya di Yarumal, sekitar 120 kilometer di utara kota terbesar kedua di negara itu, Medellin. Kepolisian turut membawa surat perintah penangkapan yang diterbitkan interpol terkait dugaan penculikan dan perdagangan manusia.

    Menurut laporan kepolisian, anak-anak tersebut diyakini berasal dari Guatemala, Amerika Serikat, dan Kanada.

    “Ada indikasi bahwa beberapa di antaranya mungkin telah diculik, menyiratkan kemungkinan skenario perdagangan manusia yang disamarkan sebagai ajaran agama,” kata laporan tersebut.

    Menurut otoritas imigrasi Kolombia, kelompok tersebut “mencari negara di mana mereka tidak akan menghadapi pembatasan untuk melanjutkan aktivitas ilegal yang diduga mereka lakukan”.

    Getty ImagesKelompok ultra-ortodoks tersebut telah berpindah-pindah ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada.

    Keberadaan sekte Lev Tahor di Amerika Latin bukanlah hal yang baru.

    Pada Desember 2024, otoritas Guatemala menyelamatkan 160 anak dari pemukiman sekte di kota Oratorio, sekitar 60 kilometer sebelah tenggara ibu kota, Guatemala City.

    Anggota sekte tersebut selalu membantah tuduhan tersebut dan menuduh adanya penganiayaan agama terhadap mereka.

    BBC

    Sekte yang berkelana

    Lev Tahor, yang berarti “hati yang murni” dalam bahasa Ibrani, didirikan di Yerusalem pada 1988 oleh Rabbi Shlomo Helbrans.

    Sekte ini, yang diperkirakan memiliki antara 250 hingga 500 anggota, sejak pendiriannya juga dituding melakukan pelecehan anak, pedofilia, penculikan, dan penelantaran anak.

    Berbagai kasus hukum itu menyebabkan anggotanya terus berpindah lokasi untuk menghindari intervensi sistem peradilan.

    Pada 1990, Helbrans memindahkan kelompok tersebut ke Amerika Serikat. Di negara itu dia mendirikan sekolah Yahudi, tepatnya di kawasan Brooklyn, New York.

    Pada 1993, Helbrans ditangkap di New York, dituduh menculik seorang remaja yang sedang belajar dengannya untuk mempersiapkan bar mitzvah, upacara keagamaan yang menandai awal transisi ke dewasa dalam Yahudi.

    Orang tua remaja tersebut menuduh Helbrans mencoba “cuci otak” putranya. Pengadilan lantas menghukum Helbrans atas tuduhan penculikan. Dia menjalani hukuman dua tahun penjara sebelum dibebaskan dengan syarat pada 1996.

    Pada 2000, Helbrans dideportasi ke Israel, namun dia tidak tinggal lama di sana dan memutuskan untuk pindah bersama komunitasnya ke Quebec, Kanada.

    Sekte tersebut kemudian menetap di Sainte-Agathe, sebuah kota kecil dengan sekitar 10.000 penduduk, yang terletak sekitar dua jam perjalanan mobil dari Montreal.

    Tuduhan baru diajukan terhadap kelompok tersebut, yang dituduh melakukan penelantaran anak oleh layanan sosial pada 2013.

    Menurut laporan media lokal saat itu, otoritas Kanada khawatir tentang kesehatan dan kebersihan anak-anak, serta pendidikan mereka.

    Guatemala dan Meksiko

    Tak lama setelah itu, anggota sekte Lev Tahor meninggalkan negara tersebut untuk menetap di San Juan La Laguna, Guatemala, sebuah kota yang dihuni sebagian besar oleh suku Maya asli.

    Namun, setelah beberapa bulan terjadi perselisihan, dewan tetua San Juan memutuskan untuk mengusir kelompok tersebut. Anggota sekte itu menolak berinteraksi dengan penduduk setempat, menolak menyapa mereka, bergaul dengan mereka, atau bahkan berbicara dengan mereka.

    Untuk memaksa mereka pergi, otoritas lokal memberikan ultimatum dan mengancam akan memotong akses mereka ke layanan publik.

    Sekte tersebut memutuskan untuk pindah ke Guatemala City, di mana markas besarnya kemudian digerebek oleh jaksa dari Kejaksaan Agung yang menyelidiki kemungkinan kasus kekerasan terhadap anak.

    Getty ImagesWarga negara Israel Yoel Alter, 35 tahun, anggota sekte Yahudi ultra-ortodoks Lev Tahor, dikawal oleh anggota aparat penegak hukum Guatemala.

    Pada 2016, mereka pindah lagi ke kota El Amatillo, di wilayah Oratorio, sekitar 80 kilometer dari Guatemala City.

    Setahun kemudian, media Israel menerbitkan laporan tentang kematian Helbrans, yang diduga terjadi saat dia melakukan ritual keagamaan di sebuah sungai di Chiapas, Meksiko.

    Kepemimpinan Lev Tahor kemudian jatuh ke tangan Nachman Helbrans, putra pendiri, yang dianggap lebih ekstrem.

    Kasus penculikan dua anak di bawah umur pada 2018yang dibawa ke New York oleh ibunya setelah melarikan diri dari komunitas di Guatemala berakhir dengan sembilan anggota Lev Tahor dituntut dan empat di antaranya, termasuk pemimpin baru Nachman Helbrans, dijebloskan ke penjara.

    Ibu dari anak-anak tersebut adalah saudara perempuan Helbrans sendiri.

    Pada 2018 juga, anggota kelompok tersebut mencari suaka di Iran setelah bersumpah setia kepada Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

    Dalam beberapa tahun terakhir, mereka berusaha menetap di negara-negara seperti Rumania, Turki, dan Makedonia, dari mana mereka dideportasi.

    Deteksi di Kolombia

    Menurut laporan di media lokal dan sumber-sumber lain yang dikonsultasikan oleh BBC Mundo, anggota Lev Tahor tiba di Kolombia pada akhir Oktober.

    Menurut surat kabar El Colombiano, kehadiran mereka di Yarumal, sebuah kota dengan sekitar 44.000 penduduk, tidak luput dari perhatian penduduk setempat.

    Pihak imigrasi Kolombia melacak anggota kelompok tersebut ke sebuah hotel.

    “Ada peringatan terkait beberapa anggotanya yang diduga terlibat dalam kejahatan terhadap anak-anak,” kata Gloria Arriero dari Badan Imigrasi Kolombia.

    Marcos Peckel, profesor diplomasi dan hubungan internasional serta perwakilan komunitas Yahudi di Kolombia, menyambut baik operasi otoritas tersebut.

    “Operasi ini tepat waktu dan cepat. Mereka sudah berada di sini selama sebulan, dan kini kami berharap sekte ini tidak menetap di Kolombia. Kami menyambut operasi ini karena telah mengusir mereka dari zona nyaman mereka,” kata Peckel kepada BBC.

    Peckel menjelaskan bahwa sekte tersebut tidak memiliki hubungan dengan komunitasnya dan bahwa dia tidak pernah menerima kontak dari anggotanya baik di Kolombia maupun Guatemala.

    “Lev Tahor bertentangan dengan hukum dan tradisi Yahudi,” katanya.

    Dengan geografis yang berbukit-bukit dan banyak daerah terpencil dengan kehadiran negara yang terbatas, Kolombia dapat menawarkan peluang bagi sekte tersebut untuk berlindung.

    Wilayah-wilayah terpencilnya selama puluhan tahun telah digunakan sebagai persembunyian oleh kelompok bersenjata dan kriminal.

    Getty ImagesAnggota sekte Lev Tahor melakukan protes di luar pusat penahanan tempat anak-anak yang diselamatkan oleh otoritas Guatemala dikirim pada Januari 2025.

    Diet ketat dan busana

    Kelompok ini mempraktikkan banyak adat istiadat Hasidisme, sebuah aliran Ortodoks dan mistis dalam Yahudi, namun dalam penerapannya mereka bahkan lebih ketat.

    Perempuan harus mengenakan pakaian hitam dari kepala hingga kaki, hanya wajah mereka yang terlihat, sementara pria mengenakan pakaian hitam, memakai topi, dan tidak pernah mencukur janggut mereka.

    Diet mereka didasarkan pada hukum kashrut, seperangkat aturan Alkitab yang menentukan makanan apa (kosher) yang boleh dikonsumsi oleh mereka yang mempraktikkan Yahudi.

    Namun, mereka mengikuti versi yang lebih ekstrem, dan sebagian besar makanan dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan alami dan tidak diolah.

    Penggunaan teknologi mereka juga sangat dibatasi, menghindari perangkat elektronik, termasuk televisi dan komputer.

    Anti-Zionis dan sederhana

    Getty ImagesDoa dan studi teks agama Yahudi, Torah, merupakan hal yang mendasar bagi anggota Lev Tahor.

    Posisi politik mereka menentang Zionisme karena kekhawatiran bahwa agama Yahudi mungkin digantikan oleh nasionalisme sekuler di negara Israel.

    Meskipun memiliki pandangan ekstrem, anggota sekte ini meyakini bahwa mereka beroperasi sepenuhnya dalam batas-batas tradisi dan hukum agama Yahudi, dan bahwa pada kenyataannya, tidak ada yang baru atau berbeda dalam apa yang mereka lakukan.

    “Mereka melihat diri mereka sebagai satu-satunya yang mengikuti jalan yang benar, sebagai penjaga tembok, sebagai pembela api terakhir yang tersisa di dunia Yahudi,” tulis Shay Fogelman, seorang jurnalis dari surat kabar Israel Haaretz, yang pada 2012 memiliki kesempatan langka untuk menghabiskan lima hari tinggal bersama anggota komunitas Lev Tahor.

    Fogelman menjelaskan bahwa persyaratan dasar yang diminta dari anggota Lev Tahor adalah “untuk menyembah dan melayani Tuhan setiap saat, dengan segenap jiwa dan hati mereka. Perpustakaan mereka hanya berisi buku-buku Yahudi. Konsep seperti waktu luang, memperluas wawasan, atau mencari pengembangan pribadi … tidak ada di sini.”

    Simak video ‘Sekte Yahudi Lev Tahor Dituding Culik-Jual Anak, Siapa Mereka?’:

    (ita/ita)