Negara: Iran

  • Rencana Prancis Akui Palestina Bikin Geram Timur Tengah, Eropa dan AS

    Rencana Prancis Akui Palestina Bikin Geram Timur Tengah, Eropa dan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengumuman Presiden Emmanuel Macron bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang, telah memicu pertikaian diplomatik dari Timur Tengah, Eropa, hingga Washington. Keputusan itu akan membuat Prancis menjadi anggota Barat pertama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengakui Palestina.

    Namun, hal ini tidak terjadi begitu saja. Mengutip Reuters, ketika Macron mengunjungi kota Al-Arish di Mesir yang berbatasan dengan Gaza pada bulan April, ia dikejutkan oleh krisis kemanusiaan yang semakin meningkat. Sekembalinya ke Prancis, ia menegaskan bahwa Paris akan segera memilih pengakuan terhadap Palestina.

    Bekerja sama dengan Arab Saudi, Macron mengajukan rencana agar Prancis beserta sekutu G7, Inggris dan Kanada, mengakui kenegaraan Palestina, sekaligus mendorong negara-negara Arab untuk mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Israel melalui konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, meskipun telah berminggu-minggu berunding, ia gagal mengajak negara lain untuk bergabung.

    Tiga diplomat mengatakan London tidak ingin menghadapi kemarahan Amerika Serikat, dan Ottawa mengambil sikap serupa, sehingga Macron harus bertindak sendiri.

    “Semakin jelas bahwa kami tidak sabar untuk mendapatkan mitra,” kata seorang diplomat Prancis kepada Reuters, dikutip Sabtu (26/7/2025).

    Ia menambahkan bahwa Prancis akan berupaya untuk menggandeng lebih banyak negara sebelum konferensi mengenai solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina pada bulan September.

    Di dalam negeri, Macron berada di bawah tekanan yang meningkat untuk bertindak di tengah kemarahan yang meluas atas gambar-gambar mengerikan yang muncul dari Gaza. Meskipun Prancis adalah negara dengan komunitas Muslim dan Yahudi terbesar di Eropa dan lanskap politik yang terpolarisasi, tidak ada tindakan yang jelas yang akan memuaskan semua pihak.

    Sementara itu, Israel dan pendukung setianya, Amerika Serikat (AS), mengecam langkah Prancis, menyebutnya sebagai hadiah bagi kelompok militan Palestina, Hamas, yang menguasai Gaza dan yang serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang saat ini.

    Macron telah membahas masalah ini secara ekstensif dengan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya.

    Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan Prancis tidak “berpengaruh” tetapi menambahkan Macron adalah “orang baik”.

    Rencana Konferensi

    Para pejabat Prancis sebelumnya mempertimbangkan pengumuman pada konferensi yang dijadwalkan pada bulan Juni di PBB, yang diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, untuk menyusun peta jalan menuju negara Palestina yang layak sekaligus memastikan keamanan Israel.

    Namun, konferensi tersebut ditunda di tengah tekanan diplomatik AS yang intens dan setelah serangan udara Israel terhadap Iran.

    Pengumuman Macron pada hari Kamis terkait dengan versi konferensi PBB yang dijadwal ulang dan diubah, yang sekarang direncanakan berlangsung pada hari Senin dan Selasa.

    Pertemuan tersebut akan berada di tingkat menteri, tetapi Paris memutuskan untuk mengadakan acara kedua dengan para kepala negara dan pemerintahan di sela-sela Sidang Umum PBB pada bulan September, di mana Macron akan mengumumkan pengakuan resmi.

    Beberapa analis mengatakan Macron telah menggunakan iming-iming pengakuan untuk mendapatkan konsesi dari Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina yang merupakan pesaing moderat Hamas, dan para pemain regional lainnya.

    “Macron di sini bertindak sebagai katalisator untuk mendorong Palestina mewujudkan reformasi yang dibutuhkan, untuk mendorong negara-negara Arab mewujudkan pasukan stabilisasi dan pelucutan senjata Hamas,” kata Rym Momtaz, pemimpin redaksi blog Strategic Europe yang dikelola oleh lembaga kajian Carnegie Europe.

    Yang lain mengatakan meskipun pengakuan memiliki nilai simbolis, tetap tidak akan ada negara Palestina yang berfungsi ketika perang di Gaza berakhir.

    “Pengakuan oleh negara adidaya Eropa seperti Prancis menunjukkan meningkatnya rasa frustrasi terhadap kebijakan Israel yang keras kepala,” kata Amjad Iraqi, analis senior di International Crisis Group.

    “Apa gunanya mengakui sebuah negara jika mereka tidak berbuat banyak untuk mencegahnya berubah menjadi reruntuhan?”

    Para pejabat Prancis menunjukkan lobi Israel yang intens selama berbulan-bulan untuk mencoba mencegah langkah Macron-dan kritik keras Netanyahu terhadapnya-sebagai bukti bahwa hal itu sangat berarti bagi para pemimpin Israel. Sumber-sumber yang memahami masalah ini mengatakan peringatan Israel kepada Prancis berkisar dari pengurangan pembagian intelijen hingga mempersulit inisiatif regional Paris-bahkan mengisyaratkan kemungkinan aneksasi sebagian wilayah Tepi Barat.

    Namun, para pejabat Prancis menyimpulkan bahwa Netanyahu akan tetap melakukan apa pun yang menurutnya sesuai kepentingannya di Tepi Barat, terlepas dari apa pun yang dilakukan Prancis terkait pengakuan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengadilan di Iran Dilempar Granat, 8 Orang Tewas Termasuk Bayi 1 Tahun

    Pengadilan di Iran Dilempar Granat, 8 Orang Tewas Termasuk Bayi 1 Tahun

    Teheran

    Sebuah gedung pengadilan di wilayah Iran bagian tenggara diserang sekelompok pria bersenjata pada Sabtu (26/7) waktu setempat. Sedikitnya delapan orang tewas, termasuk tiga pelaku penyerangan.

    Serangan bersenjata ini, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025), terjadi di wilayah Zahedan, yang merupakan ibu kota Provinsi Sistan Baluchistan.

    “Sekelompok pria bersenjata tak dikenal menyerang pusat peradilan di Zahedan,” demikian dilaporkan media pemerintah Mizan Online, yang dikelola oleh otoritas kehakiman Iran.

    Motif di balik penyerangan bersenjata ini belum diketahui secara jelas. Namun otoritas Iran menyebutnya sebagai “serangan teroris”.

    “Lima orang tewas dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka,” sebut Mizan Online dalam laporannya, sembari menyebut jumlah korban itu masih data “sementara” dan ada kemungkinan bertambah.

    Laporan kantor berita resmi IRNA, yang mengutip keterangan markas besar Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), menyebutkan bahwa tiga pelaku tewas dalam serangan tersebut.

    Menurut wakil komandan Kepolisian Provinsi Sistan Baluchistan, Alireza Daliri, para pelaku penyerangan berusaha memasuki gedung pengadilan dengan menyamar sebagai pengunjung.

    Dalam serangannya, sebut Daliri, para pelaku melemparkan granat ke dalam gedung hingga menewaskan beberapa orang di dalamnya. Seorang bayi berusia 1 tahun dan ibu dari bayi itu termasuk di antara korban tewas.

    Kelompok jihadis Baloch yang berbasis di Pakistan namun juga aktif di Iran, menurut laporan media lokal Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

    Provinsi Sistan Baluchistan, yang menjadi lokasi serangan, terletak sekitar 1.200 kilometer sebelah tenggara ibu kota Teheran. Provinsi yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan ini terkenal bergejolak dengan konflik.

    Wilayah tersebut menjadi lokasi bentrokan berulang antara pasukan keamanan Iran, termasuk IRGC, dan para pemberontak dari minoritas Baloch, kelompok Sunni radikal, dan para pengedar narkoba.

    Dalam salah satu insiden paling mematikan di wilayah tersebut, sedikitnya 10 polisi tewas pada Oktober lalu dalam apa yang disebut otoritas Iran sebagai “serangan teroris”.

    Lihat juga Video Ladang Minyak yang Dikelola Perusahaan AS di Irak Diserang Drone

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/dhn)

  • Neraka Bocor Muncul di Mana-mana, Warga Rasakan Panas Mendidih!

    Neraka Bocor Muncul di Mana-mana, Warga Rasakan Panas Mendidih!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak perubahan iklim makin terasa nyata. Pasalnya, gelombang panas ekstrem tengah melanda berbagai belahan dunia saat ini. Mulai dari wilayah Timur Tengah sampai ke Asia hingga Eropa, suhu udara tengah mengalami lonjakan yang cukup signifikan hingga di beberapa daerah mencatatkan rekor terpanasnya.

    Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran terhadap kenyamanan dan juga Kesehatan terhadap masyarakat global. Tak hanya itu, kekurangan air pun menjadi masalah tambahan di kala dunia sedang menghadapi gelombang panas ekstrem ini.

    Berapa Negara Tengah Menghadapi Ancaman Serius

    Di Iran misalnya, tengah menghadapi badai panas disertai krisis air yang membuat situasi kian genting. Suhu udara di beberapa wilayah tercatat melampaui 50°C sementara di ibu kota Tehran suhu udara menunjukkan angka 40°C pada 20 Juli 2025. Pemerintah Iran bahkan menetapkan hari libur nasional di Provinsi Tehran guna mengurangi penggunaan listrik dan air.

    Krisis air yang melanda Sebagian besar wilayah Selatan Iran ini diperparah oleh kesalahan kelola pada air tanah dan ditambah terjadinya penurunan curah hujan berkepanjangan. Pihak otoritas Iran telah menyerukan untuk melakukan penghematan air setidaknya hingga 20%, karena waduk utama yang menyuplai air bersih ke Tehran kini berada pada level terendah dalam satu abad terakhir.

    Sementara itu, Korea Selatan juga tengah menghadapi gelombang panas. Badan Meteorologi Korea (KMA) tengah mengeluarkan peringatan gelombang panas ekstrem untuk seluruh wilayah Seoul pada Kamis (24/7/2025) hal ini menjadikan ibu kota Korea Selatan tersebut kembali di bawah status peringatan suhu panas setelah sempat mereda selama 11 hari.

    Menurut Badan Meteorologi Korea (KMA), peringatan gelombang panas diterbitkan setelah KMA memperikarakan suhu udara akan tetap berada diatas 35 derajat Celsius selama lebih dari dua hari. Kam juga turut memperkirakan bahwa udara panas dapat menyebabkan kerusakan berskala besar.

    Saat ini, dari 183 zona cuara daratan di Korea Selatan, sebanyak 126 zona atau sekitar 69% sedang berada di dalam status peringatan gelombang panas. Sementara 51 zona atau sekitar 28% berada dalam status waspada.

    Selain Korea, Yunani juga tengah Bersiap menghadapi gelombang panas ekstrem yang dimulai pada pekan ini, suhu udara diproyeksikan akan mencapai sekitar 43 derajat Celsius. Kondisi ini mendorong pemerintah Yunani dalam mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan Masyarakat, terutama pada pekerja yang bekerja di luar ruangan.

    Menurut Layanan Meteorologi Nasional Yunani (EMY), wilayah daratan utama Yunani menjadi daerah yang paling terdampak, dengan wilaya Makedonia Tengah dan Thessaly diperkirakan akan mencatatkan suhu tertinggi masing-masing 42 hingga 43 derajat Celsius.

    Sementara itu, di Athena dan Thessaloniki diperkirakan suhu udara akan berkisar antara 39 hingga 40 derajat Celsius. Serta di pulau-pulai Aegea bagian timur dan wilayah Dodecanese suhu udara juga bisa mencapai 40 derajat Celsius.

    Christos Giannaros, seorang ahli meteorologi di Observatorium Nasional Athena, menyampaikan kepada stasiun televisi negara ERT bahwa tubuh manusia kesulitan mengatur suhu dalam kondisi panas ekstrem seperti ini. Hal tersebut dapat mengganggu fungsi fisiologis penting. Gejala stres panas dapat berupa sakit kepala, pusing, keringat berlebihan, mual, muntah, serta detak jantung cepat namun lemah.

    China pun juga tengah menghadapi hal yang sama, menurut laporan dari badan meterologi China, saat ini sedang terjadi kenaikan suhu udara ekstrem yang bahkan memecahkan rekor terpanas nya pada Maret 2025 lalu.

    Suhu udara mencapai 40 derajat Celsius sejak pertengahan Juli ini. Di beberapa provinsi seperti Hubei dan Hunan suhu udara bahkan mencapai tertingginya yakni 50 derajat Celsius pada minggu lalu.

    Kenaikan suhu udara di China ini juga menciptakan permasalahan baru yakni melonjaknya permintaan listrik ke level tertinggi dalam sejarah, hingga menembus 1,5 miliar kilowatt. Kenaikan penggunaan Listrik ini seiring dengan meningkatnya penggunaan AC dan kipas angin untuk mengatasi kenaikan suhu udara.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Iran dan 3 Negara Eropa Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir

    Iran dan 3 Negara Eropa Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir

    JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi mengatakan Iran dan tiga negara Eropa — Inggris, Prancis, dan Jerman — bertukar usulan mengenai isu nuklir dan sepakat untuk melanjutkan konsultasi

    Iran dan ketiga negara Eropa itu merampungkan pembicaraan awal mengenai isu nuklir pada Jumat, 25 Juli.

    “(Kami) telah mengadakan diskusi yang serius, jujur, dan terperinci dengan E3. Perkembangan terbaru mengenai isu pencabutan sanksi dan isu nuklir telah dibahas dan ditinjau,” ujar Gharibabadi di X dilansir ANTARA dari Sputnik.

    “Sambil mengkritik keras sikap mereka terkait perang agresi baru-baru ini terhadap rakyat kami, kami menjelaskan posisi berprinsip kami, termasuk mengenai apa yang disebut mekanisme snapback,” katanya.

    “Kedua pihak datang ke pertemuan tersebut dengan ide-ide spesifik, yang berbagai aspeknya telah dikaji. Disepakati bahwa konsultasi mengenai masalah ini akan dilanjutkan,” ujar Gharibabadi.

    Kelompok E3 yang terdiri dari Inggris, Prancis, dan Jerman sebelumnya bertemu dengan para pejabat Iran di Istanbul pada 16 Mei untuk melakukan pembicaraan tingkat wakil menteri luar negeri.

    Para pihak telah sepakat untuk mempertahankan dialog seiring dengan negosiasi tidak langsung yang sedang berlangsung antara Iran dan AS.

    Perundingan AS-Iran dan proses negosiasi yang lebih luas dengan pihak Eropa terhenti setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada 13 Juni.

  • Terungkap Lokasi Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain di Sini

    Terungkap Lokasi Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain di Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nenek moyang manusia, Homo sapiens, melakukan kawin silang dengan spesies hominin lain, Neanderthal. Artinya kisah kawin campur bukan cuma milik masyarakat modern.

    Temuan ini kembali mengemuka lewat penelitian terbaru soal lokasi pasti terjadinya percampuran genetik tersebut. Ilmuwan kini mengarah pada satu titik kunci di masa lalu, yakni Pegunungan Zagros.

    Para ilmuwan melakukan penelitian lewat data distribusi geografi kedua spesies di wilayah Asia bagian barat daya dan selatan Eropa di waktu percampuran genetika antara Homo sapiens dan Neanderthals, yaitu di era Pleistosen (zaman es) akhir.

    Data distribusi tersebut menunjukkan lokasi tempat kedua spesies ditemukan pernah hidup pada waktu yang sama dan berpotensi melakukan perkawinan silang adalah di Pegunungan Zagros. Zagros adalah barisan pegunungan di dataran Persia yang membentang antara perbatasan Iran, bagian utara Irak dan wilayah tenggara Turki.

    Peneliti menyatakan Pegunungan Zagros adalah tempat ideal untuk pertemuan kedua spesies. Wilayah di Zagros memiliki keanekaragaman hayati dan topografi yang bisa menopang populasi manusia. Selain itu, posisinya pas sebagai jembatan penghubung antara wilayah Palearktik yang dingin dengan wilayah Afrotropik yang hangat pada momen pergeseran iklim di Zaman Es.

    Di lokasi tersebut, ilmuwan juga banyak menemukan bukti arkeologi dan genetik terutama dari kedua jenis hominin yaitu Neanderthals dan Homo sapiens.

    Jejak percampuran genetik Neanderthal di dalam Homo sapiens modern telah terungkap sejak 2010, setelah sekuens genomik Neanderthal berhasil dipetakan seluruhnya.

    Berdasarkan peta genom Neanderthals, peneliti menyimpulkan bahwa 1 hingga 4 persen dari genom manusia modern, kecuali populasi Afrika, berasal dari Neanderthals.

    Genom yang diturunkan Neanderthals membentuk rupa dan kelakuan manusia modern, mulai dari hidung lebih besar hingga kerentanan terhadap Covid-19.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara

    Prancis Akan Akui Palestina sebagai Negara

    Jakarta

    Prancis akan mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September, kata Presiden Emmanuel Macron pada Kamis (24/7).

    “Sejalan dengan komitmen bersejarah untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya memutuskan Prancis akan mengakui Negara Palestina. Pengumuman resmi akan saya sampaikan di Sidang Umum PBB pada September,” tulis Macron di media sosial.

    “Saat ini, yang mendesak adalah mengakhiri perang di Gaza dan memberikan bantuan kepada warga sipil. Perdamaian itu mungkin terjadi.”

    Netanyahu tolak keras langkah Macron

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina sebagai langkah yang “menghadiahkan teror dan berisiko menciptakan proksi Iran lain, seperti yang terjadi di Gaza.”

    “Kami dengan keras mengecam keputusan Presiden Macron untuk mengakui negara Palestina di dekat Tel Aviv pasca-pembantaian 7 Oktober,” tulis Netanyahu di X.

    “Negara Palestina dalam kondisi seperti ini akan menjadi pangkalan untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup berdampingan secara damai. Jelas sekali: Palestina tidak menginginkan negara di samping Israel, mereka menginginkan negara pengganti Israel,” katanya.

    Palestina dan Spanyol dukung langkah Prancis

    Otoritas Palestina pada Kamis (24/07) menyambut baik pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September.

    Pada hari yang sama, Macron merilis surat yang dikirim kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang menegaskan niat Prancis untuk melanjutkan pengakuan Palestina.

    Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga menyambut keputusan Prancis untuk bergabung dengan Spanyol dalam mengakui negara Palestina merdeka, menyebutnya akan “melindungi” solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

    “Bersama, kita harus melindungi apa yang coba dihancurkan Netanyahu. Solusi dua negara adalah satu-satunya solusi,” tulis PM Spanyol di X.

    AS anggap rencana Macron bahayakan perdamaian

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Kamis dengan keras mengkritik niat Prancis untuk mengakui negara Palestina dan menyebut keputusan itu “sembrono.”

    “Amerika Serikat dengan tegas menolak rencana Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina,” tulis Rubio di X. “Keputusan sembrono ini hanya melayani propaganda Hamas dan menghambat perdamaian. Ini adalah tamparan bagi korban 7 Oktober.”

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Alfi Milano Anadri
    Editor: Rahka Susanto / Hendra Pasuhuk

    Tonton juga video “Prancis Akan Akui Negara Palestina” di sini:

    (ita/ita)

  • IHSG Berpotensi Tembus 7.800, Sektor Sensitif Jadi Incaran

    IHSG Berpotensi Tembus 7.800, Sektor Sensitif Jadi Incaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki peluang menguat hingga akhir 2025. Proyeksi ini didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi global dan domestik, seperti pelonggaran moneter, stabilitas ekonomi Indonesia, serta normalisasi perdagangan global.

    VP Head of Marketing Strategy & Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi Kasmarandana mengatakan, prospek pasar saham Indonesia di paruh kedua 2025 cenderung positif. Faktor utama yang mendukung penguatan IHSG antara lain ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan, stabilitas ekonomi makro global, dan pemulihan indikator domestik.

    “Bank Indonesia diperkirakan masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga sebesar 25-50 basis poin, seiring stabilnya inflasi dan prospek penurunan suku bunga The Fed di Oktober dan Desember 2025,” kata Audi, Kamis (24/7/2025).

    Kebijakan tersebut mendorong peralihan portofolio investor, termasuk dana asing, ke instrumen berisiko seperti saham. Ia menambahkan, pemulihan ekonomi di AS dan China, serta meredanya ketegangan geopolitik dan perang tarif, turut memperkuat sentimen.

    Audi menyebut, sektor yang sensitif terhadap dinamika makro seperti keuangan, properti, konsumsi siklikal, telekomunikasi, dan manufaktur menjadi incaran. Valuasi saham sektor ini dianggap menarik jika pemulihan ekonomi berlanjut. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham BBRI, BRIS, TLKM, CTRA, dan MAPI dengan target harga yang telah disesuaikan.

    Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menaikkan target IHSG menjadi 7.656 dari sebelumnya 7.546. Menurutnya, tren teknikal yang positif dan penurunan suku bunga memberikan dorongan kuat.

    “Bank Indonesia telah lebih dulu menurunkan suku bunga. Jika The Fed memangkas suku bunga dua kali lagi pada Oktober dan Desember, ruang untuk penurunan lanjutan oleh BI terbuka lebar. Ini bisa menambah daya dorong bagi IHSG,” jelas Nafan.

    Ia menjelaskan bahwa stabilnya inflasi dan tingkat bunga riil yang tinggi mendukung proyeksi ini. Biaya pinjaman lebih rendah akan jadi katalis utama bagi sektor yang sensitif terhadap suku bunga, terutama teknologi, yang erat kaitannya dengan konsumsi domestik.

    Selain itu, lonjakan nilai transaksi digital seperti GTV dan GMV memperkuat prospek pendapatan sektor teknologi. Dari sisi musiman, IHSG cenderung menguat pada bulan Agustus, Oktober, November, dan Desember, meski September biasanya mencatatkan pelemahan.

    Katalis lainnya mencakup meredanya tensi perdagangan antara AS-Tiongkok dan AS-Jepang, hasil keuangan kuartal II yang solid, serta pertumbuhan ekonomi kuartalan yang stabil.

    “Dengan kombinasi faktor tersebut, target IHSG di level 7.656 cukup rasional dalam jangka pendek hingga menengah. Jika aliran dana asing kembali masuk, level 7.700 bahkan 7.800 berpotensi tercapai,” ujarnya.

    Nafan merekomendasikan saham BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, serta emiten Grup Prajogo Pangestu seperti BREN. Saham BRIS, BRMS, GJTL, ICBP, dan PGAS juga masuk dalam daftar pilihannya.

    Namun, Phintraco Sekuritas mengingatkan bahwa meski tren menengah dan panjang masih positif, dalam jangka pendek IHSG berisiko koreksi teknikal karena berada di area overbought. Untuk perdagangan Jumat (25/7/2025), indeks diperkirakan bergerak di kisaran 7.480-7.590.

    Meski optimisme tetap tinggi, pelaku pasar diimbau mencermati dinamika global. Ketegangan China–Uni Eropa meningkat menjelang KTT UE–China ke-25, dengan kekhawatiran seputar ketidakseimbangan perdagangan.

    Delegasi AS juga dijadwalkan bertemu dengan pejabat China di Stockholm pada 28–29 Juli untuk membahas isu perdagangan dan strategis, termasuk pembelian minyak dari Iran dan Rusia.

    Dari dalam negeri, sentimen politik Amerika menguat seusai pengumuman kunjungan Presiden AS ke The Fed, sebuah langkah yang langka dalam dua dekade terakhir dan bisa memberi tekanan tambahan kepada Ketua The Fed Jerome Powell.

  • Banyak Negara Lumpuh di 2025, Cek Daftar Lengkapnya

    Banyak Negara Lumpuh di 2025, Cek Daftar Lengkapnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia mengalami guncangan sepanjang 2025. Bukan cuma perang bersenjata yang masih terus berlangsung di beberapa negara, tetapi juga perang siber dan bencana alam yang kian mengkhawatirkan.

    Ada banyak juga insiden yang menyebabkan kelumpuhan akses telekomunikasi di beberapa wilayah. Faktor dan dampaknya beragam, mulai dari gangguan internet, krisis pasokan listrik, hingga kerusakan kabel optik dan isu teknis lainnya.

    Perusahaan teknologi Cloudflare merilis laporan terkait kelumpuhan internet sepanjang kuartal-II (Q2) 2025. Sebelumnya, Cloudflare mencatat tak ada negara yang memerintahkan pencabutan akses internet sepanjang Q1 2025.

    Namun, pembatasan yang diamanatkan negara kembali berlaku dengan ganas ketika Libya, Iran, Irak, Suriah, dan Panama memberlakukan pemutusan akses internet di Q2 2025.

    Di Iran, ada beberapa kali kasus internet lumpuh menyusul penyerangan besar-besaran di situs nuklir negara tersebut. Pembatasan sementara terjadi selama beberapa jam pada 13 Juni 2025, dilanjutkan gelombang kedua pada 17 Juni 2025.

    Alasannya adalah mitigasi terhadap ancaman serangan siber. Sehari setelahnya, internet kembali diputus untuk alasan yang sama.

    Pemutusan internet juga terjadi di beberapa penyedia jaringan Libya pada 16 Mei 2025 dan dilaporkan dilakukan oleh para pemimpin negara tersebut sebagai tanggapan atas protes publik terhadap Pemerintah Persatuan Nasional.

    Di Irak, pemutusan internet disebut-sebut sebagai upaya untuk mencegah kecurangan dalam ujian nasional. Pemutusan ini berlangsung selama beberapa jam setiap hari, mulai 20 Mei 2025 hingga 4 Juni 2025 untuk ujian sekolah menengah pertama, dan mulai 14 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025 untuk ujian persiapan sekolah. Di wilayah Kurdistan, pemutusan dimulai pada 1 Juni 2025 dan berlangsung hingga 6 Juli 2025.

    Suriah juga memutus akses internet untuk mencegah kecurangan dalam ujian. Seperti Irak, Suriah telah melakukannya selama beberapa tahun.

    Namun, tahun ini pemerintah hanya memerintahkan pemutusan sementara akses seluler di wilayah dekat pusat ujian. Pemutusan ini dilakukan pada 21, 24, dan 29 Juni 2025 untuk “Sertifikat Pendidikan Dasar”, dan dijadwalkan antara 12 Juli 2025 dan 3 Agustus 2025 untuk Pendidikan Menengah.

    Di Panama, penangguhan layanan internet seluler dan rumah tangga yang diamanatkan pemerintah dimulai pada 21 Juni 2025 sebagai respons terhadap protes dan demonstrasi. Penangguhan ini seharusnya berakhir pada 25 Juni 2025, tetapi diperpanjang hingga 29 Juni 2025.

    Krisis Listrik

    Pemadaman listrik yang menghantam Spanyol dan Portugal pada 28 April 2025 juga membawa dampak pada akses internet. Pemadaman listrik disebabkan oleh beberapa kegagalan teknis, dengan lalu lintas internet turun sekitar 80% dalam beberapa jam berikutnya di Spanyol, dan hingga 90% di Portugal.

    Lalu lintas kembali ke tingkat yang diharapkan sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada tanggal 29 April.

    Maroko juga terdampak oleh insiden di Spanyol. Perusahaan telekomunikasi Orange Maroc melaporkan bahwa lalu lintasnya terganggu setelah pemadaman yang memengaruhi koneksi internasional.

    Wilayah lain yang mengalami pemadaman listrik yang menyebabkan gangguan internet secara luas pada Q2 2025 antara lain Curacao, Maladewa, Makedonia Utara, Saint Kitts dan Nevis, serta Puerto Riko.

    Gangguan Infrastruktur Telekomunikasi

    Di tempat lain, kerusakan pada kabel fiber optik menjadi penyebab gangguan internet bagi beberapa operator. Digicel di Haiti mengalami gangguan layanan internet total pada 28 Mei 2025.

    Gangguan tersebut oleh kabel yang rusak di darat, bukan infrastruktur bawah laut. Airtel di Malawi juga mengalami gangguan internet selama 90 menit pada 24 Juni 2025, yang disebabkan oleh vandalisme yang terus-menerus pada jaringan fiber optik mereka.

    Pada 21 Mei, pembaruan router yang bermasalah menyebabkan gangguan bagi pelanggan Bell Canada di Ontario dan Quebec. Gangguan ini berlangsung cukup singkat, dengan lalu lintas kembali ke tingkat yang diharapkan hanya satu jam kemudian, tetapi lalu lintas turun hingga 70% selama periode tersebut.

    Pelanggan Lumen/CenturyLink di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) mengalami gangguan layanan internet yang meluas pada 19 Juni 2025, yang berlangsung selama beberapa jam.

    Cloudflare menyatakan bahwa gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh masalah DNS, karena mereka mengklaim bahwa pengguna yang mengganti DNS resolver mereka ke versi 1.1.1.1 milik Cloudflare dapat terus mengakses layanan internet.

    Cloudflare melaporkan bahwa penyedia internet Rusia, ASVT, menjadi sasaran serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) besar-besaran pada 28 Mei yang menyebabkan pemadaman internet total selama beberapa hari.

    Serangan tersebut mencapai 70,07 Gbps atau 6,92 juta paket/detik dan berlangsung selama kurang lebih 10 jam, meskipun lalu lintas jaringan tetap di bawah tingkat yang diharapkan sepanjang minggu berikutnya.

    Gangguan Tak Diketahui

    Selain gangguan-gangguan yang disebabkan faktor yang teridentifikasi, ada pula kelumpuhan akses internet yang disebabkan faktor tak terdeteksi sepanjang Q2 2025.

    Pada 1 April 2025, Telia Finlandia melaporkan gangguan yang meluas pada koneksi data jaringan seluler dan fixed-broadband, yang mengakibatkan pemadaman singkat yang hampir menyeluruh antara pukul 09.30 dan 10.15 waktu setempat.

    Pada 7 Mei 2025, SkyCable di Filipina mengalami pemadaman internet total, dengan lalu lintas di seluruh jaringan turun menjadi nol. SkyCable tidak mempublikasikan informasi apa pun terkait penyebab gangguan layanan selama 8 jam tersebut, menurut laporan Cloudflare.

    Penyedia layanan seluler Thailand, TrueMove H, juga mengalami pemadaman nasional pada 22 Mei 2025, tetapi juga tidak memberikan alasan resminya. Laporan di media lokal mengklaim bahwa hal itu disebabkan oleh kesalahan teknis, seperti masalah pada server DNS perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Sebar Notifikasi ke Pemilik iPhone, Isinya Tanda Bahaya

    Apple Sebar Notifikasi ke Pemilik iPhone, Isinya Tanda Bahaya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple menebar peringatan ke puluhan warga Iran yang iPhone-nya disebut menjadi sasaran spyware pemerintah.

    TechCrunch menerima laporan soal serangan hacker tersebut dari Miaan Group, organisasi hak digital yang fokus di isu Iran, dan Hamid Kashfi, peneliti keamanan siber yang tinggal di Swedia. Miaan Group dan Kashfi mengaku berbicara dengan warga Iran yang menerima notifikasi dari Apple.

    Miaan Group membeberkan soal tiga kasus penyadapan warga Iran oleh pemerintah. Dua warga Iran yang menjadi sasaran tinggal di negara tersebut, sedangkan satu orang lagi tinggal di Eropa. Mereka menerima peringatan pada April bulan lalu.

    “Dua orang di Iran berasal dari keluarga dengan sejarah panjang aktivitas politik menentang Republik Islam Iran. Banyak anggota keluarga mereka telah dihukum mati dan mereka tidak pernah ke luar negeri. Saya percaya ada tiga gelombang serangan, dan ini hanya pucuk gunung es,” kata Amir Rashidi dari Miaan Group.

    Rashidi menjelaskan kemungkinan besar pemerintah di balik serangan siber tersebut adalah Iran. Namun, ia menegaskan bahwa perlu ada penyelidikan lebih jauh untuk mencapai kesimpulan.

    Kashfi, pendiri perusahaan keamanan DarkCell, menyatakan bahwa ia memandu dua korban untuk melakukan forensik awal. Namun, ia tidak bisa memberikan kepastian soal pembuat spyware yang digunakan dalam serangan. Beberap korban kemudian memilih tidak meneruskan proses penyelidikan.

    “Hampir semua korban ketakutan dan langsung tidak membalas lagi pesan kami setelah diberitahu kasus ini sangat serius,” kata Kashfi.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Apple mengirim notifikasi ke pengguna iPhone yang menjadi sasaran perangkat mata-mata milik pemerintah seperti Pegasus buatan NSO Group atau Graphite buatan Paragon. Software “jahat” yang memata-matai pengguna HP ini dikenal sebagai spyware bayaran atau komersial. 

    Notifikasi dari Apple membantu peneliti yang fokus terhadap spyware untuk mencatat peristiwa pembobolan di beberapa negara, termasuk India dan Thailand.

    Apple pada April lalu menyatakan bahwa sejak 2021, peringatan spyware telah disebar ke pengguna di lebih dari 150 negara. Namun, Apple tidak mengungkapkan nama-nama negara atau jumlah pengguna iPhone yang dikirimi notifikasi.

    Korban software mata-mata disarankan untuk menghubungi kelompok pejuang hak digital bernama AccessNow.

    Pejabat pemerintah Indonesia juga sempat menjadi sasaran software mata-mata ForcedEntry buatan NSO Group asal Israel. Pada 2022, Reuters melaporkan bahwa lebih dari selusin pejabat sipil dan militer Indonesia menjadi target ForcedEntry.

    Selain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, sasaran peretasan yang disebut Reuters adalah pejabat TNI, diplomat dan penasihat di Kementerian Pertahanan yang saat itu dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Kementerian Luar Negeri yang ketika itu dipimpin oleh Retno Marsudi.

    Enam dari pejabat dan penasihat yang menjadi target menyatakan kepada Reuters bahwa mereka menerima e-mail dari Apple Inc pada November 2021, menyatakan bahwa Apple menduga para pejabat disasar oleh “serangan oleh oknum yang disponsori oleh negara”.

    Upaya peretasan ke iPhone para pejabat itu, menggunakan ForcedEntry, software yang dikembangkan oleh NSO Group. Peranti lunak ini memanfaatkan celah di iPhone sehingga bisa mengakses data tanpa membutuhkan respons pengguna.

    Lembaga pengawas keamanan siber Citizen Lab mempublikasikan tentang software ini pada September 2021. Bahkan, peneliti keamanan Google mendapuk ForcedEntry sebagai “teknik paling canggih” yang pernah mereka lihat, dalam blog pada Desember.

    Celah yang dimanfaatkan oleh ForcedEntry telah ditutup oleh Apple pada September tahun lalu. Pada November, Apple mulai mengirimkan pesan ke “beberapa pengguna yang diduga menjadi sasaran”.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Perang Dunia 3 Meletus, Pasukan Kecoak Siap Meluncur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) selama ini dikenal royal dalam mengalokasikan anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan militernya. Namun, fakta mengejutkan diungkap Aviation Week Network pada Mei 2025.

    Platform intelijen global untuk industri pertahanan dan penerbangan tersebut mengungkap Eropa mulai menggenjot investasi di sektor pertahanan. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, investasi pertahanan Eropa kini sudah melampauai AS.

    Dikutip dari EIN Presswire, investasi pertahanan Eropa sepanjang 2025 diproyeksikan mencapai US$170,1 miliar. Sementara itu, investasi yang disiapkan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) diproyeksikan ‘hanya’ sebesar US$167,7 miliar pada periode yang sama.

    Co-founder Helsing, Gundbert Scherf, mengatakan Eropa sepertinya berada di titik puncak transformasi dalam inovasi pertahanan yang mirip dengan Proyek Manhattan, yakni proyek senjata nuklir AS yang membuat negara tersebut unggul selama Perang Dunia-II.

    Sebagai informasi, Helsing merupakan startup pertahanan paling bernilai di Eropa saat ini yang berbasis di Munich, Jerman. Melalui pendanaan terbarunya pada bulan lalu, Helsing mampu melipatgandakan valuasinya menjadi US$12 miliar.

    Menurut laporan Reuters, Kamis (24/7/2025), berdasarkan wawancara dengan beberapa sumber, pemerintahan Kanselir Jerman Friedrich Merz memandang AI dan startup teknologi sebagai kunci rencana pertahanannya.

    Pemerintah Jerman berencana memangkas birokrasi untuk menghubungkan langsung startup teknologi ke pejabat tinggi militer, menurut sumber dalam Reuters.

    Pasca Perang Dunia-II, Jerman cenderung berhati-hati dalam pengembangan sektor pertahanan. Hal ini juga dikarenakan Jerman mendapat jaminan perlindungan keamanan dari AS sebagai sekutunya.

    Pendekatan model bisnis Jerman yang menghindari risiko juga lebih mengutamakan peningkatan bertahap ketimbang inovasi yang disruptif. Namun, strategi itu tampaknya mulai ditinggalkan.

    Dukungan militer AS kini makin tidak pasti. Jerman yang merupakan salah satu pendukung terbesar Ukraina dilaporkan akan melipatgandakan anggaran pertahanan reguler menjadi sekitar 162 miliar euro (US$175 miliar) per tahun pada 2029 mendatang.

    Helsing adalah bagian dari gelombang startup pertahanan Jerman yang mengembangkan teknologi mutakhir, mulai dari robot AI seperti tank dan kapal selam mini tanpa awak, hingga pasukan kecoak mata-mata yang siap tempur.

    “Kami ingin membantu mengembalikan semangat juang Eropa,” kata Scherf.

    Pasukan Kecoak

    Kepala Pusat Inovasi Siber Budeswehr, Sven Weizenegger, mengatakan perang di Ukraina mengubah sikap sosial dan menghilangkan stigma terhadap pekerjaan di sektor pertahanan.

    “Jerman telah mengembangkan keterbukaan baru terhadap isu keamanan sejak invasi [Ukraina],” ujarnya.

    Weizenegger mengatakan ia menerima 20-30 permintaan Linkedin per hari, dibandingkan dengan sekitar 2-3 permintaan per minggu pada tahun 2020, dengan ide-ide untuk mengembangkan teknologi pertahanan.

    Beberapa ide yang sedang dikembangkan terasa seperti fiksi ilmiah (science fiction). Misalnya kecoak cyborg Swarm Biotactics yang dilengkapi dengan ransel mini khusus yang memungkinkan pengumpulan data secara real-time melalui kamera.

    Stimulus listrik seharusnya memungkinkan manusia mengendalikan pergerakan serangga dari jarak jauh. Tujuannya adalah agar mereka dapat memberikan informasi pengawasan di lingkungan yang tidak bersahabat, misalnya informasi tentang posisi musuh.

    “Robot biologis kami yang berbasis serangga hidu dilengkapi dengan stimulasi saraf, sensor, dan modul komunikasi yang aman,” kata CEO Swarm Biotactics, Stefan Wilhelm.

    “Mereka dapat dikemudikan secara individual atau beroperasi secara otonom dalam kawanan,” ia menambahkan.

    Pada paruh pertama abad ke-20, ilmuwan Jerman memelopori banyak teknologi militer yang menjadi standar global, mulai dari rudal balistik hingga pesawat jet dan senjata berpemandu.

    Namun, setelah kekalahannya dalam Perang Dunia-II, Jerman didemiliterisasi dan bakat ilmiahnya tercerai-berai.

    Wernher von Braun, penemu rudal balistik pertama untuk Nazi, adalah salah satu dari ratusan ilmuwan dan engineer Jerman yang diangkut ke AS setelah Perang Dunia-II. Ia kemudian bekerja di NASA dan mengembangkan roket yang membawa pesawat ruang angkasa Apollo ke Bulan.

    Dalam beberapa dekade terakhir, inovasi pertahanan telah menjadi pendorong kuat kemajuan ekonomi. Teknologi seperti internet, GPS, semikonduktor, dan mesin jet berawal dari program penelitian militer sebelum mengubah kehidupan sipil.

    Dilanda harga energi yang tinggi, perlambatan permintaan ekspor, dan persaingan dari China, ekonomi Jerman yang mencapai US$4,75 triliun mengalami kontraksi selama dua tahun terakhir. Peningkatan penelitian militer dinilai dapat memberikan dorongan ekonomi bagi negara tersebut.

    “Kita hanya perlu memiliki pola pikir ini: basis industri pertahanan yang kuat berarti ekonomi yang kuat dan inovasi yang luar biasa,” kata Markus Federle, Managing Partner di perusahaan investasi yang berfokus pada pertahanan, Tholus Capital.

    Waspada Perang Dunia-III

    Pertumbuhan subur industri pertahanan tak lepas dari kondisi geopolitik yang kian memanas. Berbagai negara saat ini masih terus berperang. Mulai dari perang bersenjata seperti Ukraina vs Rusia, Israel vs negara-negara Timur Tengah, hingga perang dagang antara AS dan China.

    Peneliti utama di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Rusia, yang juga anggota Dewan Urusan Internasional Rusia (RIAC), Dmitry Trenin, bahkan terang-terangan menyebut Perang Dunia-III sudah terjadi.

    Hanya saja, bentuk perang kali ini jauh lebih tersembunyi dan menyebar jika dibandingkan dengan Perang Dunia-II.

    “Perang dunia telah dimulai. Hanya saja, tidak semua orang menyadarinya,” ujar Trenin dalam analisis terbarunya yang pertama kali diterbitkan oleh majalah Profile, seperti dikutip RT.

    Trenin menilai bahwa fase praperang global bagi Rusia dimulai sejak 2014, bagi China sejak 2017, dan bagi Iran sejak 2023.

    Dalam pandangannya, sejak saat itu dunia telah memasuki babak konflik baru yang kian intensif. Bentuknya bukan sekadar adu kekuatan militer, melainkan konflik menyeluruh yang mencakup sabotase ekonomi, agitasi sosial, serta destabilisasi internal negara-negara lawan.

    Trenin juga menyoroti keterlibatan langsung negara-negara NATO, seperti Inggris dan Prancis, dalam serangan terhadap target Rusia melalui dukungan mereka kepada Ukraina. “Ukraina hanyalah alat. Brussels sedang mempersiapkan perang yang lebih luas,” katanya.

    Ia menilai perang global ini dipicu oleh ketakutan Barat terhadap kebangkitan kekuatan baru seperti Rusia dan China, yang dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi geopolitik dan ideologi Barat.

    “Ini bukan sekadar pertarungan geopolitik, ini adalah perang eksistensial bagi Barat. Globalisme tidak mentolerir alternatif,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]