Negara: Iran

  • AS Tak Punya Bukti Peran Langsung Iran dalam Serangan Hamas ke Israel

    AS Tak Punya Bukti Peran Langsung Iran dalam Serangan Hamas ke Israel

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan negaranya tidak memiliki bukti keterlibatan langsung Iran dalam serangan Hamas terhadap Israel. Namun Austin mencatat bahwa Teheran telah mendukung kelompok tersebut selama bertahun-tahun.

    “Tetapi dalam kasus khusus ini, kami tidak memiliki bukti apapun bahwa ada keterlibatan langsung dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan ini,” kata Austin dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023).

    Penilaian tersebut juga diamini oleh Departemen Luar Negeri AS, yang menekankan betapapun hal itu bisa berubah.

    “Pengalaman kami dalam masalah ini menunjukkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan akhir mengenai masalah ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

    “Kami akan melihat intelijen tambahan dalam beberapa minggu dan hari mendatang untuk menginformasikan pemikiran kami mengenai masalah ini, termasuk apakah setidaknya ada beberapa orang di sistem Iran yang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang akan terjadi atau bahkan berkontribusi pada aspek-aspek konflik,” ujarnya.

    Pemerintah Iran sebelumnya membantah tuduhan bahwa mereka berperan dalam serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat. Teheran menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan negara lainnya, termasuk Palestina.

    “Tuduhan yang terkait dengan peran Iran… didasarkan pada alasan politik,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dalam pernyataan kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Senin (9/10).

    (rfs/rfs)

  • Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Apa itu Hamas di Palestina yang Serang Israel?

    Jakarta

    Apa itu Hamas? Hamas meluncurkan serangan dari Gaza, Palestina ke Israel. Serangan tersebut menewaskan ratusan orang di Israel.

    Usai serangan tersebut, Israel menyatakan perang melawan Hamas. Berikut informasi selengkapnya soal kelompok Hamas.

    Dilansir situs Britannica, Hamas adalah singkatan dari Ḥarakat al-Muqāwamah al-Islāmiyyah atau dalam bahasa Inggris, Islamic Resistance Movement atau dalam bahasa Indonesia artinya Gerakan Perlawanan Islam. Hamas adalah militan gerakan nasionalis dan Islam Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang didedikasikan untuk berdirinya negara Islam merdeka dalam sejarah Palestina.

    Menurut situs Al-Jazeera, kelompok Hamas secara politis menguasai Jalur Gaza. Wilayah seluas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) tersebut merupakan rumah bagi lebih dari dua juta orang, tetapi diblokade oleh Israel.

    Perumahan di Israel rusak kena roket Hamas (Foto: Reuters)Kapan Hamas Didirikan?

    Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    Hamas awalnya bernama Mujama Al-Islamiyah, organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir yang didirikan oleh Hasan Al-Banna. Mujama Al-Islamiyah (cikal-bakal Hamas) yang berdiri tahun 1973 adalah organisasi amal dan gerakan sosial untuk membantu korban Palestina yang terdampak perang Arab-Israel pada 1963.

    Kemudian, Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987, tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina. Pemimpin pertamanya adalah seorang imam, Sheikh Ahmed Yasin.

    Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Tujuannya untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel demi membebaskan Palestina.

    Hamas menentang pendekatan sekuler Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) terhadap konflik Israel-Palestina dan menolak upaya untuk menyerahkan sebagian wilayah Palestina.

    Siapa yang Mendukung Hamas?

    Hamas mendapat dukungan utama beberapa negara, seperti Suriah, Iran, Qatar dan Turki. Hamas berupaya melawan Israel dan mengoordinasikan aktivitas militer di antara berbagai kelompok bersenjata di Gaza.

    Tentang Piagam 1988

    Dalam piagamnya tahun 1988, Hamas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah air Islam yang tidak pernah bisa diserahkan kepada non-Muslim dan melancarkan perang suci untuk merebut kendali Palestina dari Israel adalah kewajiban agama bagi Muslim Palestina. Posisi ini menyebabkan konflik dengan PLO, yang pada tahun 1988 mengakui hak keberadaan Israel.

    Pada 2017, Hamas merilis dokumen kebijakan terbaru yang menghaluskan sejumlah sikap terdahulu dan menggunakan bahasa yang terukur. Dalam dokumen itu, Hamas tetap tidak mengakui Israel, namun menerima secara formal pembentukan negara Palestina secara interim di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur — yang dikenal sebagai garis sebelum 1967.

    (kny/imk)

  • Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Hamas Vs Israel, Iran Ajak Semua Negara Muslim Bela Palestina

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Iran mengajak seluruh negara Muslim untuk bergandengan tangan membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Hossein Amir-Abdollahian melontarkan pernyataan tersebut dalam panggilan telepon pada Minggu (8/10) malam waktu setempat dengan menteri luar negeri sementara Taliban, Amir Khan Muttaqi.

    Kedua belah pihak membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza, termasuk Operasi Al-Aqsa yang sedang berlangsung, yang merupakan operasi militer terbesar oleh Hamas melawan Israel.

    Gerakan perlawanan Hamas melancarkan operasi skala besar pada hari Sabtu (7/10) pagi lalu, dengan meluncurkan ribuan roket sebagai tanggapan atas penodaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan Israel dan meningkatnya kekerasan para pemukim.

    Dilansir media Press TV, Senin (9/10/2023), selama panggilan telepon mereka, Amir-Abdollahian dan Amir Khan Muttaqi membahas perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan negara mereka dan seringnya pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para pemukim Israel.

    Amir-Abdollahian menekankan bahwa semua negara Muslim harus bersatu dalam membela rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.

    Sementara Mottaqi mengatakan Kementerian Luar Negeri Taliban terus mencermati perkembangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan telah mengeluarkan pernyataan tegas untuk mendukung rakyat Palestina dan mengutuk Israel.

  • Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah, serta seorang pejabat Iran yang dikutip WSJ, strategi Garda Revolusi Iran yang lebih luas melibatkan penciptaan ancaman multi-fornt, yang bertujuan untuk mengepung Israel dari berbagai arah.

    Ancaman ini melibatkan Hizbullah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di bagian utara, serta militan Jihad Islam dan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

    Serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran perbatasan terbesar sejak Perang Yom Kippur tahun 1973 silam.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada akhir pekan, menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya. Laporan media-media Israel, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.

    Sementara para pejabat Gaza melaporkan sedikitnya 400 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu (7/10) waktu setempat. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.

    Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan dukungan Teheran untuk hak warga Palestina dalam membela diri dan menuduh Israel sebagai ancaman bagi kawasan tersebut.

    “Iran mendukung pembelaan diri yang sah oleh bangsa Palestina. Rezim Zionis (Israel-red) dan pendukungnya bertanggung jawab telah membahayakan keamanan negara-negara di kawasan, dan mereka harus bertanggung jawab dalam hal ini,” sebut Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (8/10)

    (nvc/ita)

  • Aktivis Perempuan Iran Narges Mohammadi Raih Nobel Perdamaian 2023

    Aktivis Perempuan Iran Narges Mohammadi Raih Nobel Perdamaian 2023

    Jakarta

    Hadiah Nobel Perdamaian 2023 diberikan kepada aktivis hak-hak perempuan, Narges Mohammadi, yang kini sedang dipenjara. Penghargaan bergengsi ini diberikan pada Jumat (6/10) atas perjuangannya melawan penindasan terhadap kaum perempuan di Iran.

    Mohammadi mendapat penghargaan “atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan perjuangannya untuk memajukan hak asasi manusia dan kebebasan bagi semua orang,” kata Berit Reiss-Andersen, ketua Komite Nobel Norwegia di Oslo, dikutip kantor berita AFP, Jumat (6/10/2023).

    Mohammadi telah menghabiskan sebagian besar waktunya selama dua dekade terakhir keluar masuk penjara karena kampanyenya menentang kewajiban berhijab bagi perempuan dan hukuman mati.

    Perempuan Iran itu adalah wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (Defenders of Human Rights Centre) yang didirikan oleh pengacara hak asasi manusia Iran, Shirin Ebadi, yang juga merupakan penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2003.

    “Perjuangan beraninya harus dibayar dengan kerugian pribadi yang sangat besar. Secara keseluruhan, rezim telah menangkapnya sebanyak 13 kali, menghukumnya sebanyak lima kali, dan menjatuhkan hukuman total 31 tahun penjara dan 154 kali cambukan,” kata Reiss-Andersen.

    Tahun lalu, dengan latar belakang perang di Ukraina, hadiah tersebut diberikan kepada trio simbolis yang menentang perang – kelompok hak asasi manusia Rusia Memorial, Pusat Kebebasan Sipil Ukraina, dan pembela hak asasi manusia asal Belarusia, Ales Bialiatski yang dipenjara.

  • AS Sita Pasokan Senjata Iran, Lalu Diberikan ke Ukraina

    AS Sita Pasokan Senjata Iran, Lalu Diberikan ke Ukraina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan lebih dari 1 juta butir amunisi Iran yang disita tahun lalu, kepada Ukraina yang sedang bertempur melawan invasi Rusia. Amunisi sitaan itu diyakini hendak dipasok oleh Teheran untuk pemberontak Houthi di Yaman, ketika disita oleh Washington.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/10/2023), pengiriman senjata sitaan kepada Kyiv itu diumumkan oleh Komando Pusat Militer AS dalam pernyataannya pada Kamis (5/10) waktu setempat.

    Angkatan Laut AS selama bertahun-tahun telah menyita persenjataan yang diyakini berasal dari Iran dan ditujukan untuk para petempur yang didukung Teheran dalam konflik Yaman. Persenjataan itu biasanya diangkut menggunakan kapal-kapal penangkap ikan.

    Komando Pusat AS, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Timur Tengah, dalam pernyataan terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 1,1 juta peluru kaliber 7,62 mm telah dikirimkan ke Ukraina.

    Disebutkan bahwa peluru itu awalnya disita oleh pasukan Angkatan Laut AS pada Desember 2022 lalu, ketika saat itu sedang dipindahkan dari Garda Revolusi Iran kepada pemberontak Houthi di Yaman.

    “AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami untuk melawan aliran bantuan mematikan dari Iran di kawasan, dengan segala cara yang sah termasuk melalui sanksi AS dan PBB, serta melalui larangan,” demikian pernyataan Komando Pusat AS.

    Terlepas dari itu, menurut Reuters, amunisi Iran itu sepertinya tidak akan memberikan perbedaan besar di medan perang, khususnya ketika senjata jarak jauh dan sistem pertahanan udara berada dalam daftar keinginan utama Ukraina.

  • Ratusan Penerbangan di Sydney Dibatalkan karena Angin Kencang

    Ratusan Penerbangan di Sydney Dibatalkan karena Angin Kencang

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Kamis 5 Oktober 2023.

    Kami sudah merangkum berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir dari berbagai penjuru dunia.

    Kita awali dengan berita dari Australia.

    Ratusan penerbangan di Sydney dibatalkan

    Angin kencang menyebabkan hampir 100 penerbangan terganggu di bandara domestik di Sydney.

    Situs bandara mencatat lebih dari 50 penerbangan yang masuk dan lebih dari 40 penerbangan keluar yang dibatalkan hari ini.

    Biro Meteorologi di Australia memperkirakan kecepatan angin mencapai 90 kilometer per jam mulai Kamis pagi tadi.

    Juru bicara Bandara Sydney mengatakan pihak berwenang sudah memberi tahu soal cuaca berangin sejak semalam sebelumnya, sehingga hanya bisa satu landasan pacu yang beroperasi.

    Inggris akan larang penjualan rokok ke anak muda

    Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengusulkan pelarangan menjual rokok kepada anak-anak muda, yang lahir setelah 1 Januari 2009.

    Proposal tersebut,jika disahkan menjadi undang-undang, akan menjadikan Inggris sebagai negara pertama di Eropa yang melarang penjualan rokok kepada generasi muda.

    Dalam rincian proposal disebutkan Inggris bisa sepenuhnya menghentikan kebiasaan merokok di kalangan anak-anak muda pada tahun 2040.

    PM Sunak juga mengatakan usia merokok akan dinaikkan satu tahun setiap tahunnya, yang berarti generasi masa depan akan dibesarkan tanpa rokok.

    Enam negara jadi tuan rumah Piala Dunia 2030

    Piala Dunia 2030akan menjadi unik karena akan digelar di Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.

    “Pada tahun 2030, kita akan memiliki jejak global yang unik, tiga benua, yakni Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, dengan enam negara, Argentina, Maroko, Paraguay, Portugal, Spanyol dan Uruguay menyambut dan menyatukan dunia sambil merayakan seratus tahun dan Piala Dunia FIFA,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah pernyataan.

    Piala Dunia 2030 rencananya akan dibuka dengan pesta meriah yang digelar di Montevideo, ibukota Uruguay.

    Di kota tersebutlah Piala Dunia pertama kali dipertandingkan di tahun 1930.

    Polisi moral Iran dituduh memukul remaja perempuan

    Seorang gadis remaja Iran bernama Armita Geravand berada dalam kondisi komedi rumah sakit setelah cekcok dengan polisi moral di Tehran, karena dianggap melanggar undang-undang hijab.

    Hal tersebut dikatakan oleh kelompok hak asasi, namun dibantah oleh kepolisian moral.

    Kelompok aktivis juga mengatakan jika orangtua Armita diancam untuk tidak mengunggah fotonya di jejaring sosial media atau berbicara kepada kelompok hak asasi manusia.

    Sidang kasus pembunuhan rapper ternama

    Duane Davis yang mengaku sebagai gangster muncul pertama kalinya di pengadilan di Amerika Serikat. Ia dituduh sebagai dalang penembakan rapper ternama Tupac Shakur pada tahun 1996.

    Tadinya Duane dijadwalkan untuk didakwa atas tuduhan pembunuhan tersebut, tapi sidang dihentikan setelah Duane meminta Hakim Tierra Jones untuk menundanya

    Hakim menjadwalkan ulang sidang dakwaan pada 19 Oktober mendatang.

  • AS Tolak Permintaan Menlu Iran Berkunjung ke Washington!

    AS Tolak Permintaan Menlu Iran Berkunjung ke Washington!

    Jakarta

    Otoritas Amerika Serikat telah menolak permintaan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran untuk mengunjungi Washington pekan lalu, merujuk pada kekhawatiran mengenai rekam jejak Teheran termasuk penahanan warga AS di masa lalu.

    Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dilaporkan berusaha melakukan perjalanan mengunjungi bagian kepentingan konsuler Iran di Washington setelah sidang Majelis Umum PBB di New York.

    “Mereka memang mengajukan permintaan itu dan ditolak oleh Departemen Luar Negeri,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP, Selasa (26/92023).

    “Kami mempunyai kewajiban untuk mengizinkan para pejabat Iran dan pejabat pemerintah asing lainnya melakukan perjalanan ke New York untuk urusan PBB. Namun kami tidak memiliki kewajiban untuk mengizinkan mereka melakukan perjalanan ke Washington, DC,” katanya.

    “Mengingat penahanan keliru warga AS oleh Iran, mengingat negara Iran mensponsori terorisme, kami tidak yakin bahwa dalam hal ini pantas atau perlu untuk mengabulkan permintaan tersebut,” imbuhmnya pada Senin (25/9) waktu setempat.

    Pekan lalu, pemerintah Iran mengizinkan lima warga AS untuk keluar dari negaranya melalui pertukaran tahanan. AS juga mengatur transfer dana Iran yang dibekukan sebesar US$6 miliar dari Korea Selatan ke rekening di Qatar.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengesampingkan spekulasi bahwa kesepakatan pertukaran tahanan itu dapat mengarah pada gerakan diplomatik yang lebih luas, seperti dimulainya kembali perundingan mengenai program nuklir Iran yang disengketakan.

  • 2 Tentara Bahrain Tewas dalam Serangan di Dekat Perbatasan Saudi-Yaman

    2 Tentara Bahrain Tewas dalam Serangan di Dekat Perbatasan Saudi-Yaman

    Manama

    Militer Bahrain menyebut dua prajuritnya tewas di sepanjang perbatasan antara Yaman dan Arab Saudi yang dilanda perang. Kedua tentara Bahrain itu tewas dalam sebuah serangan yang menyoroti ketidakamanan yang terus-menerus di wilayah tersebut.

    “Para korban menjadi syahid saat menjalankan tugas suci nasional mereka untuk mempertahankan perbatasan selatan Kerajaan Arab Saudi, yang telah memimpin koalisi militer melawan pemberontak Houthi di Yaman sejak tahun 2015,” kata militer Bahrain dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Selasa (26/9/2023).

    Insiden ini terjadi ketika Arab Saudi sedang mengupayakan gencatan senjata yang bertahan selama hampir satu setengah tahun setelah menyetujui gencatan senjata dengan Houthi yang sebagian besar telah dilaksanakan meskipun secara resmi telah berakhir pada Oktober lalu.

    Militer Bahrain mengatakan aksi teroris dilakukan oleh pesawat tak berawak atau drone milik Huthi di lokasi yang dirahasiakan di selatan Arab Saudi. “Meskipun operasi militer antara pihak-pihak yang berperang di Yaman telah dihentikan,” ucapnya.

    Bahrain adalah salah satu dari beberapa negara yang menyumbangkan pasukan ke koalisi yang dimobilisasi oleh Arab Saudi setelah kelompok Huthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota Sanaa pada tahun 2014.

    Perang yang terjadi kemudian telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas baik secara langsung maupun tidak langsung serta membuat jutaan orang mengungsi dalam apa yang disebut PBB sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    Harapan bagi perdamaian meningkat awal tahun ini setelah Arab Saudi dan Iran, yang mendukung Huthi, mengumumkan kesepakatan pemulihan hubungan yang mengejutkan.

    (fas/fas)

  • Parlemen Iran Setujui UU Hijab, Pelanggar Terancam 10 Tahun Bui

    Parlemen Iran Setujui UU Hijab, Pelanggar Terancam 10 Tahun Bui

    Teheran

    Parlemen Iran menyetujui undang-undang (UU) terbaru yang kejam yang memberlakukan hukuman lebih berat terhadap perempuan yang melanggar aturan wajib berhijab. Di bawah UU itu, orang-orang yang dianggap mengenakan pakaian tidak pantas di depan umum akan terancam hukuman maksimum 10 tahun penjara.

    Seperti dilansir CNN, Jumat (22/9/2023), UU hijab itu diloloskan oleh parlemen Iran pada Rabu (20/9) waktu setempat, atau beberapa hari setelah peringatan setahun kematian Mahsa Amini, seorang wanita muda Kurdi berusia 22 tahun yang tewas usai ditahan polisi moral karena melanggar aturan hijab di Teheran.

    Kematian Amini pada September tahun lalu memicu unjuk rasa besar-besaran di berbagai wilayah Iran.

    UU terbaru, yang disebut ‘UU hijab’ ini, akan diberlakukan dengan masa percobaan selama tiga tahun. UU tersebut menetapkan berbagai peraturan seputar pakaian di depan umum, yang jika dilanggar bisa mengakibatkan hukuman maksimum 10 tahun penjara.

    Tidak hanya mengatur soal pemakaian hijab secara benar untuk perempuan di depan umum, UU itu juga mengatur cara berpakaian laki-laki di depan umum. Menurut UU itu, para laki-laki dilarang mengenakan ‘pakaian terbuka yang memperlihatkan bagian tubuh lebih rendah dari dada atau di atas pergelangan kaki’.

    Para perempuan dan laki-laki yang melanggar UU itu awalnya akan mendapatkan hukuman denda, yang secara bertahap akan meningkat jika pelanggaran terjadi berulang kali.

    UU terbaru itu juga menguraikan hukuman bagi para selebriti dan pengusaha yang tidak mematuhi aturan. Disebutkan juga dalam UU itu bahwa pihak-pihak yang berkolusi dengan media asing dan pemerintah asing untuk mempromosikan ketelanjangan, hijab yang tidak pantas, atau pakaian yang tidak senonoh, akan menghadapi ancaman hukuman maksimum 10 tahun penjara.

    Lihat juga Video: Tangis Fans Cilik Iran Berubah Jadi ‘Siuuu’ Usai Bertemu Ronaldo