Negara: Iran

  • Bertambah, Korban Tewas Serangan AS di Suriah Jadi 18 Petempur Pro-Iran

    Bertambah, Korban Tewas Serangan AS di Suriah Jadi 18 Petempur Pro-Iran

    Damaskus

    Jumlah korban tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap target-target terkait Iran di wilayah Suriah dilaporkan bertambah. Sedikitnya 18 petempur pro-Iran tewas akibat rentetan serangan di wilayah Suriah bagian timur.

    “Sedikitnya 18 petempur pro-Iran tewas,” sebut kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, dalam laporannya seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024).

    Syrian Observatory yang sejak lama memantau konflik berkepanjangan di Suriah memiliki jaringan sumber yang luas di negara tersebut.

    Laporan Syrian Observatory menyebut lima korban tewas di antaranya ada di wilayah Deir Ezzor, Suriah.

    Belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Suriah atas rentetan serangan AS di wilayahnya itu.

    Militer AS melancarkan serangan terhadap lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah pada Jumat (2/2) waktu setempat.

    Serangan itu merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu.

    Lihat juga Video: AS: Kami Tak Ingin Perang dengan Iran

    Komando Pusat AS atau CENTCOM mengungkapkan bahwa target-target serangannya mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi pro-Iran, lalu tempat penyimpanan roket, rudal dan drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi.

    Menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, sebanyak 85 target yang digempur AS itu berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

    Departemen Pertahanan AS masih menaksir kerusakan akibat serangan-serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Ditembak Jatuh Sistem Pertahanan Udara

    Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Ditembak Jatuh Sistem Pertahanan Udara

    Sanaa

    Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mengklaim telah menembakkan sejumlah rudal balistik ke target-target di kota Eilat, Israel. Houthi yang didukung Iran ini mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan hingga Israel mengakhiri serangannya terhadap Jalur Gaza.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara Arrow miliknya telah menembak jatuh sebuah rudal di area Laut Merah.

    “(Pasukan Houthi) Melakukan operasi militer terhadap target-target spesifik musuh Israel area Umm al-Rashrash, sebelah selatan Palestina yang diduduki, dengan sejumlah rudal balistik,” ucap juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (3/2/2023).

    Lebih lanjut, Houthi memperingatkan bahwa pasukannya akan melancarkan serangan lebih lanjut ke wilayah Israel sampai serangan terhadap Jalur Gaza diakhiri.

    “Angkatan Bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk melakukan operasi militer lebih lanjut terhadap musuh Zionis di darat dan di laut, hingga penghentian agresi dan pencabutan blokade di Jalur Gaza,” tegas juru bicara militer Houthi tersebut.

    Beberapa bulan terakhir, Houthi melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal dan target lainnya di perairan Laut Merah. Dalam penjelasannya, kelompok yang menguasai sebagian wilayah Yaman itu menyebut serangan mereka sebagai solidaritas untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.

    Namun, serangan-serangan Houthi ini memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas akan menyebar dan mengacaukan Timur Tengah secara luas.

    Israel Tembak Jatuh Rudal Houthi yang Mengarah ke Kota Eilat

    Angkatan Bersenjata Israel, dalam pernyataan terpisah seperti dilansir The Times of Israel, mengklaim bahwa sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow milik mereka telah menembak jatuh sebuah rudal balistik di atas perairan Laut Merah pada Jumat (2/2) waktu setempat.

    Disebutkan Angkatan Bersenjata Israel bahwa rudal balistik jenis permukaan-ke-permukaan itu ditembakkan oleh kelompok Houthi ke arah kota Eilat, yang merupakan kota paling selatan di wilayah Israel.

    “Berhasil mencegat rudal permukaan-ke-permukaan yang mendekati wilayah Israel di area Laut Merah,” demikian pernyataan Angkatan Bersenjata Israel.

    Rekaman video dari kota Eilat menunjukkan bekas asap di udara yang merupakan jejak peluncuran rudal Arrow untuk menjatuhkan rudal Houthi tersebut.

    Ini bukan pertama kalinya Houthi menembakkan rudal ke wilayah Israel. Beberapa waktu terakhir, menurut laporan The Times of Israel, Houthi telah menembakkan beberapa rudal balistik dan drone ke Eilat. Semua rudal Houthi itu berhasil dicegat atau meleset dari sasarannya.

    Pencegatan rudal Houthi dengan sistem pertahanan udara Arrow pada Jumat (2/2) merupakan pencegatan kelima selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 13 Petempur Pro-Iran di Suriah Tewas Akibat Serangan AS

    13 Petempur Pro-Iran di Suriah Tewas Akibat Serangan AS

    Damaskus

    Sedikitnya 13 petempur pro-Iran dilaporkan tewas di Suriah bagian timur akibat serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS). Gempuran Washington itu menargetkan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan milisi pendukungnya yang dianggap mendalangi serangan yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

    Militer AS melancarkan serangan terhadap lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah pada Jumat (2/2) waktu setempat. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024).

    Komando Pusat AS atau CENTCOM mengungkapkan bahwa target-target serangannya mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi pro-Iran, lalu tempat penyimpanan roket, rudal dan drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi.

    Menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, sebanyak 85 target yang digempur AS itu berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

    Departemen Pertahanan AS masih menaksir kerusakan akibat serangan-serangan tersebut. Belum diketahui secara jelas apakah ada militan yang tewas dalam serangan di Irak dan Suriah tersebut.

    Namun pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa serangan udara AS itu memakan korban jiwa.

    “Setidaknya 13 petempur pro-Iran tewas,” sebut Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, dalam laporannya seperti dilansir AFP.

    Iran diketahui mengirimkan ribuan personel militer ke Suriah selama perang berkecamuk di negara tersebut. Pengerahan pasukan Iran itu atas undangan Presiden Bashar al-Assad, dengan tujuan merebut kembali sebagian besar wilayah Suriah yang dikuasai kelompok pemberontak dalam konflik yang pecah tahun 2011 lalu.

    Personel militer itu mencakup anggota Garda Revolusi Iran yang secara resmi berperan sebagai penasihat militer, namun sebagian besar yang dikirim adalah milisi Syiah dari berbagai wilayah Iran.

    Bertahun-tahun setelah Assad dan sekutu-sekutunya berhasil menguasai kembali sebagian besar wilayah Suriah, kelompok-kelompok yang didukung Iran masih beroperasi di wilayah yang luas di negara tersebut.

    Belum ada respons pemerintah Suriah atas rentetan serangan AS di wilayahnya itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Irak Kecam Serangan AS di Wilayahnya: Pelanggaran Kedaulatan!

    Irak Kecam Serangan AS di Wilayahnya: Pelanggaran Kedaulatan!

    Baghdad

    Irak melontarkan kecaman terhadap rentetan serangan udara Amerika Serikat (AS) pada target-target terkait Iran di wilayahnya. Baghdad menyebut serangan itu melanggar kedaulatannya, meskipun Washington mengungkapkan pihaknya telah memberitahu Irak sebelum serangan itu dilaksanakan.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2024), militer AS melancarkan serangan terhadap lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah.

    Komando Pusat AS atau CENTCOM mengungkapkan bahwa target-target serangannya mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan Pasukan Quds dan milisi pro-Iran, lalu tempat penyimpanan roket, rudal dan drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi.

    Menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, sebanyak 85 target yang digempur AS itu berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

    Juru bicara Perdana Menteri (PM) Irak Shia al-Sudani, Jenderal Yehia Rasool, dalam pernyataannya menyebut serangan-serangan AS di wilayah itu sebagai “pelanggaran kedaulatan Irak”.

    Rasool juga memperingatkan bahwa serangan AS itu bisa memicu “konsekuensi bencana bagi keamanan dan stabilitas Irak dan kawasan”.

    Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS John Kirby menyatakan kepada wartawan bahwa Washington telah memberitahu pemerintah Irak sebelum serangan dilancarkan pada Jumat (2/2) waktu setempat.

    Namun dia tidak menguraikan respons Baghdad atas informasi dari Washington tersebut.

    Kirby, dalam pernyataannya, menyebut serangan-serangan AS itu berlangsung selama 30 menit dan tampaknya berhasil mengenai target-target yang ditentukan.

    Rentetan serangan udara AS di Irak dan Suriah itu dimaksudkan untuk merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentaranya dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa respons militer AS masih akan berlanjut.

    “Respons kami dimulai hari ini. Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih,” ucap Biden dalam pernyataannya.

    “Amerika Serikat tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia ini. Namun, biarlah semua orang yang ingin membahayakan kami mengetahui hal ini: Jika Anda membahayakan warga Amerika, kami akan meresponsnya,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Gempur Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Biden: Ini Akan Berlanjut

    AS Gempur Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Biden: Ini Akan Berlanjut

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa respons terhadap serangan, yang menewaskan tiga tentaranya di Yordania, telah dimulai. Militer AS menggempur puluhan target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan milisi pendukungnya di wilayah Irak dan Suriah.

    Biden, dalam pernyataannya, juga memperingatkan bahwa respons militer AS tidak hanya sekali saja dan masih akan berlanjut.

    “Respons kami dimulai hari ini. Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih,” ucap Biden dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (3/2/2024).

    “Amerika Serikat tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia ini. Namun, biarlah semua orang yang ingin membahayakan kami mengetahui hal ini: Jika Anda membahayakan warga Amerika, kami akan meresponsnya,” tegasnya.

    Sejumlah pejabat AS, secara terpisah, mengatakan bahwa respons Washington bisa berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu ke depan.

    Serangan udara AS itu dimaksudkan untuk merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentaranya dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu.

    Komando Pusat AS atau CENTCOM mengatakan bahwa pasukannya menyerang lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah.

    CENTCOM juga mengungkapkan bahwa target-target serangannya mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi pro-Iran, lalu tempat penyimpanan roket, rudal dan drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi.

    Meskipun menuduh Iran turut terlibat dalam serangan di Yordania, AS tidak menyerang target apa pun di dalam wilayah Iran. Washington diketahui berupaya mencegah serangan di masa mendatang, sembari menghindari perang habis-habisan dengan Teheran.

    Menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, sebanyak 85 target yang digempur AS itu berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

    Menhan AS Ingatkan Lebih Banyak Serangan: Ini Awal Respons Kami

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin menyampaikan pernyataan senada dengan Biden. Austin juga menegaskan bahwa serangan terhadap target Iran di Irak dan Suriah hanyalah awal dari respons AS.

    “Ini adalah awal dari respons kami,” ucap Austin dalam pernyataannya, seperti dikutip dari situs resmi Departemen Pertahanan AS.

    “Presiden telah mengarahkan tindakan tambahan untuk meminta pertanggungjawaban IRGC (Korps Garda Revolusi Iran-red) dan milisi yang berafiliasi dengan mereka atas serangan terhadap pasukan AS dan koalisinya,” sebutnya.

    “Ini akan terjadi pada waktu dan tempat yang kami pilih,” imbuh Austin.

    Lebih lanjut, dia menegaskan kembali bahwa AS tidak menginginkan konflik di kawasan Timur Tengah atau di mana pun. Tapi, Austin juga memperingatkan bahwa Washington akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri, pasukannya dan kepentingannya.

    “Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Gempur 85 Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Libatkan Jet Pengebom

    AS Gempur 85 Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Libatkan Jet Pengebom

    Washington DC

    Militer Amerika Serikat (AS) menggempur puluhan target terkait Iran di wilayah Irak dan Suriah sebagai balasan atas serangan yang menewaskan tiga tentaranya di Yordania. Gempuran AS itu menargetkan Pasukan Quds pada Korps Garda Revolusi Iran dan milisi pendukungnya yang ada di kedua negara tersebut.

    Dalam serangan balasan itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (3/2/2024), Washington juga secara khusus mengerahkan sejumlah pesawat pengebom jarak jauh yang diterbangkan langsung dari wilayah AS.

    Komando Pusat AS atau CENTCOM mengatakan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan udara di wilayah Irak dan Suriah yang menargetkan Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan mereka.

    “Pasukan militer AS menyerang lebih dari 85 target, dengan banyak pesawat termasuk sejumlah pesawat pengebom jarak jauh yang diterbangkan dari Amerika Serikat,” ungkap CENTCOM dalam pernyataannya.

    “Serangan udara itu menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi,” imbuh pernyataan tersebut.

    Lebih lanjut, disebutkan CENTCOM bahwa fasilitas-fasilitas yang diserang oleh AS mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi pro-Iran.

    Tempat penyimpanan roket, rudal dan kendaraan udara tak berawak atau drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi, juga diserang oleh pasukan AS.

    Militer AS Tak Gempur Target di Wilayah Iran

    Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebut pasukan Iran telah “memfasilitasi serangan-serangan terhadap pasukan AS dan koalisinya”.

    Namun demikian, tidak ada serangan yang dilancarkan AS terhadap target di dalam wilayah Iran, yang sebelumnya dituduh pemerintahan Presiden Joe Biden turut terlibat dalam serangan di Yordania.

    Sebanyak 85 target yang digempur AS itu, menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menyebut serangan-serangan AS itu memakan waktu sekitar 30 menit, meskipun serangan itu melibatkan penerbangan panjang bagi sejumlah pesawat pengebom jarak jauh B-1 yang berangkat dari wilayah AS.

    Kirby mengatakan bahwa Departemen Pertahanan AS masih menaksir kerusakan akibat serangan-serangan tersebut. Namun AS meyakini bahwa serangannya itu berhasil mengenai target-target yang ditetapkan.

    Serangan terbaru AS ini merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentaranya dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu. Belum diketahui secara jelas apakah ada militan yang tewas dalam serangan di Irak dan Suriah tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Temuan 6 Mayat di Gurun California, 5 Orang Ditangkap

    Geger Temuan 6 Mayat di Gurun California, 5 Orang Ditangkap

    California

    Kepolisian California, Amerika Serikat (AS) telah menangkap lima tersangka terkait temuan enam mayat di gurun setempat. Kasus ini diduga terkait dengan perselisihan soal narkoba.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (30/1/2024), keenam jenazah itu ditemukan di jalanan terpencil di Gurun Mojave yang berjarak 80 kilometer di luar Los Angeles, California, pekan lalu. Selongsong peluru ditemukan di sekeliling jenazah-jenazah tersebut.

    Saat ditemukan, keenam jenazah itu semuanya mengalami luka tembak yang fatal dan beberapa jenazah hangus terbakar. Tampaknya tidak ada upaya yang dilakukan untuk menyembunyikan jenazah-jenazah tersebut.

    Lima tersangka yang semuanya pria ditangkap kepolisian pada Minggu (28/1) waktu setempat. Kelima tersangka ditahan tanpa jaminan karena diduga terlibat dalam pembunuhan terkait temuan enam jenazah tersebut.

    Para deputi pada kantor Sheriff San Bernardino County awalnya menerima panggilan darurat pada Selasa (23/1) lalu dari salah satu pria yang tertembak, di mana panggilan telepon itu diakhiri dengan tiba-tiba. Saat mendatangi lokasi yang dilaporkan, polisi mendapati beberapa korban luka tembak dan enam jenazah.

    “Para petugas menemukan tempat kejadian perkara dan tampaknya ada beberapa korban luka tembak, dua kendaraan dan salah satu kendaraan itu tampaknya mengalami beberapa serangan tembakan,” sebut Sersan Michael Warwick dari kepolisian setempat.

    Saksikan juga ‘AS: Kami Tak Ingin Perang dengan Iran’:

    “Para deputi… menemukan empat jenazah laki-laki dengan luka bakar parah. Jenazah laki-laki kelima ditemukan di dalam Chevy Trailblazer dan jenazah laki-laki keenam ditemukan tak jauh dari salah satu korban luka tembak,” imbuhnya.

    Sheriff San Bernardino, Shannon Dicus, menyebut pembunuhan itu memiliki ciri-ciri kejahatan terorganisir, dan para petugas penegak hukum berasumsi bahwa pembunuhan itu dipicu oleh perselisihan soal mariyuana ilegal.

    Dicus menyebut area tersebut terkenal dengan produksi mariyuana ilegal, sebuah bisnis yang didominasi oleh kejahatan terorganisir yang menurutnya berkembang pesat meskipun ganja telah dilegalkan di California sejak beberapa tahun lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Tak Ingin Perang dengan Iran, Tapi Akan Balas Kematian 3 Tentaranya

    AS Tak Ingin Perang dengan Iran, Tapi Akan Balas Kematian 3 Tentaranya

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak ingin berperang dengan Iran setelah tiga tentaranya tewas akibat serangan drone di Yordania. Namun, Washington juga menegaskan bahwa serangan mematikan di Yordania itu harus mendapatkan respons.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (30/1/2024), serangan drone di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 30 orang lainnya itu menjadi kematian pertama yang dialami militer AS di Timur Tengah, sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober lalu.

    Presiden Joe Biden sebelumnya menyebut serangan drone di Yordania dilancarkan oleh “kelompok-kelompok militan radikal yang didukung Iran, yang beroperasi di Suriah dan Irak”. Iran membantah tuduhan itu dan menegaskan mereka tidak mendukung kelompok yang melancarkan serangan di Yordania.

    Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menuturkan kepada wartawan bahwa serangan pada akhir pekan itu memiliki “jejak” Kataeb Hizbullah, kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran. Namun demikian, imbuhnya, Pentagon belum memberikan penilaian akhir atas hal tersebut.

    Biden menegaskan AS akan “merespons” serangan mematikan di Yordania, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken menegaskan respons itu bisa dilakukan “secara multi-level, bertahap dan berkelanjutan”.

    Namun dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih menegaskan bahwa Washington tidak ingin berperang dengan Iran, meskipun juga mengakui bahwa pihaknya harus merespons serangan drone yang memicu eskalasi di Yordania.

    “Kami tidak ingin berperang dengan Iran,” tegas juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, saat berbicara kepada wartawan.

    Kendali demikian, dia menyebut serangan di Yordania itu “bersifat eskalasi” dan “memerlukan respons”.

    “Kami tidak mencari konflik dengan rezim daalam cara militer,” sebut Kirby, sembari menyatakan bahwa Biden sedang berupaya mencari opsi respons atas serangan itu.

    Penegasan serupa disampaikan oleh Singh, yang menyatakan Pentagon meyakini Iran juga tidak menginginkan perang dengan AS.

    “Kami jelas tidak menginginkan perang dan sejujurnya, kami tidak melihat Iran ingin berperang dengan Amerika Serikat,” ucap Singh kepada wartawan.

    AS dilaporkan sedang menyelidiki mengapa hampir 350 tentaranya yang ada di pangkalan Yordania, yang disebut sebagai Menara 22, tidak bisa mencegah serangan drone mematikan itu.

    Dua pejabat AS yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa sebuah drone AS sedang mendekati pangkalan itu pada waktu yang hampir bersamaan dengan kedatangan drone-drone yang melancarkan serangan itu.

    Menurut salah satu pejabat itu, drone-drone penyerang juga terbang rendah — faktor yang mungkin membuat drone itu luput dari sistem pertahanan yang ada di pangkalan militer tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Serangan Roket Targetkan Pasukan AS di Suriah

    Memanas! Serangan Roket Targetkan Pasukan AS di Suriah

    Damaskus

    Pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Suriah menjadi sasaran serangan roket pada Senin (29/1) waktu setempat. Serangan roket itu terjadi setelah tiga tentara Washington tewas dalam serangan drone di pangkalan Yordania sehari sebelumnya.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (30/1/2024), pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah menghadapi lonjakan serangan sejak pertengahan Oktober tahun lalu. Kebanyakan serangan itu diklaim oleh aliansi kelompok militan yang didukung oleh Iran, yang menentang dukungan AS terhadap Israel dalam perang di Jalur Gaza.

    “Beberapa roket diluncurkan terhadap pasukan AS dan koalisinya di Pangkalan Patroli Shaddadi, Suriah. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dan tidak ada kerusakan pada infrastruktur,” ucap seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, merujuk pada instalasi di timur laut Suriah.

    AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di Irak, yang menjadi bagian koalisi internasional melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS) yang pernah menguasai sebagian wilayah strategis di kedua negara tersebut.

    Dituturkan pejabat AS itu bahwa pasukan AS dan koalisinya telah diserang setidaknya 165 kali sejak pertengahan Oktober tahun lalu, dengan rincian 66 serangan di Irak, 98 serangan di Suriah dan satu serangan di Yordania, dengan “kombinasi serangan drone, roket, mortir dan rudal balistik jarak dekat”.

    Puluhan personel militer AS mengalami luka-luka dalam serangan-serangan sebelumnya, namun belum pernah ada yang terbunuh akibat serangan di Timur Tengah sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

    Tonton juga Video: Ganjar-Mahfud Hadir Virtual Hajatan Rakyat WNI Serentak di AS

    Serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS dan melukai 30 orang lainnya di Yordania menjadi kematian pertama untuk personel militer AS di kawasan tersebut. Gedung Putih bersumpah akan memberikan “respons yang signifikan” terhadap serangan mematikan di Yordania.

    Serangan yang diduga didalangi oleh militan yang didukung Iran itu, telah meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya konflik di kawasan Timur Tengah.

    Kemarahan atas serangan tanpa henti Israel di Jalur Gaza, yang dilancarkan setelah serangan Hamas pada Oktober lalu, semakin meningkat di seluruh kawasan tersebut. Rentetan serangan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, dan Suriah, serta Yaman sedang marak.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Israel Kembali Serang Suriah, 7 Orang Tewas

    Panas! Israel Kembali Serang Suriah, 7 Orang Tewas

    Damaskus

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah, negara tetangganya, dengan menargetkan pangkalan yang diyakini digunakan Hizbullah dan Garda Revolusi Iran. Sedikitnya tujuh orang, termasuk sejumlah petempur pro-Iran, tewas akibat serangan tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (30/1/2024), serangan terbaru Israel ke wilayah Suriah itu diungkapkan oleh kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, yang memiliki banyak sumber di lapangan.

    “Serangan Israel menargetkan pangkalan milik Hizbullah dan (Korps Garda Revolusi) Iran, menewaskan tujuh orang,” sebut Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, dalam pernyataannya.

    Disebutkan oleh Abdel Rahman bahwa beberapa petempur pro-Iran tewas dalam serangan yang menghantam area Sayyida Zeinab, selatan Damaskus, pada Senin (29/1) waktu setempat itu.

    Dua korban tewas di antaranya merupakan warga Suriah, termasuk seorang pengawal keamanan untuk seorang perwira Iran. Abdel Rahman menambahkan bahwa tidak diketahui secara jelas apakah ada warga sipil di antara korban tewas.

    Kementerian Pertahanan Suriah, dalam pernyataan terpisah, melaporkan adanya “serangan udara” yang diduga didalangi oleh Israel. Disebutkan bahwa serangan itu menghantam sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan menargetkan beberapa lokasi di area sebelah selatan Damaskus.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Suriah sempat menyebut “sejumlah penasihat Iran” terbunuh namun kemudian merevisi pernyataan itu dengan menghapus penyebutan penasihat Iran.

    Sementara itu, kantor berita Iran Tasnim melaporkan bahwa “rezim Zionis menargetkan pusat konsultasi Iran di wilayah Sayyida Zeinab”.

    Namun, Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari membantah dalam postingan media sosial bahwa pusat konsultasi Iran telah diserang. Akbari juga membantah laporan yang menyebut “ada warga negara atau penasihat Iran yang menjadi martir” dalam serangan tersebut.

    Selama lebih dari satu dekade perang saudara di Suriah, Israel melancarkan ratusan serangan udara di negara tetangganya tersebut, terutama menargetkan pasukan yang didukung Iran serta posisi tentara Suriah.

    Namun serangan semacam itu semakin meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober tahun lalu.

    Israel jarang mengomentari serangan-serangan yang dilancarkan ke Suriah, namun berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di sana.

    Sejak tahun 2011, Suriah dilanda konflik berdarah yang menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi. Iran mengatakan pihaknya hanya mengerahkan penasihat militer di Suriah atas undangan Damaskus.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini