Negara: Iran

  • Timur Tengah Memanas, Putin Serukan Semua Pihak Menahan Diri!

    Timur Tengah Memanas, Putin Serukan Semua Pihak Menahan Diri!

    Jakarta

    Timur Tengah memanas usai serangan Iran ke Israel. Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan semua pihak di Timur Tengah untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru. Putin mengingatkan bahwa konfrontasi baru akan memiliki konsekuensi parah bagi wilayah tersebut.

    Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam lalu sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah pada 1 April yang menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua komandan senior.

    Putin, dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan Iran tersebut, mengatakan akar penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah konflik yang belum terselesaikan antara Palestina dan Israel.

    “Vladimir Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak akan menunjukkan pengendalian diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan konsekuensi parah bagi seluruh kawasan,” kata Kremlin, seperti dikutip dari Reuters dan Al Arabiya, Rabu (17/4/2024).

    Kremlin menyatakan bahwa Putin telah berbicara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi melalui telepon tentang apa yang disebut Kremlin sebagai “tindakan pembalasan yang diambil oleh Iran.”

    “Ebrahim Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas,” kata Kremlin. “Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran terhadap eskalasi ketegangan lebih lanjut,” kata Kremlin.

    Putin telah menjalin hubungan lebih dekat dengan Iran sejak mengirim pasukan untuk menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Para jenderal penting Amerika Serikat mengatakan meningkatnya kemitraan antara Rusia, China, Iran dan Korea Utara merupakan salah satu tantangan paling berbahaya bagi Amerika dalam empat dekade terakhir.

    Iran telah memberi Rusia sejumlah besar rudal balistik dan drone yang digunakan Moskow di Ukraina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempar Serangan Iran ke Israel, Erdogan Salahkan Netanyahu

    Gempar Serangan Iran ke Israel, Erdogan Salahkan Netanyahu

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu adalah orang pertama yang harus disalahkan atas serangan langsung pertama Iran terhadap Israel akhir pekan lalu.

    “Pihak utama yang bertanggung jawab atas ketegangan yang mencengkeram hati kita pada malam tanggal 13 April adalah Netanyahu dan pemerintahannya yang penuh darah,” kata pemimpin Turki tersebut, yang sering mengkritik Israel dan kepemimpinannya.

    “Mereka yang selama berbulan-bulan bungkam mengenai sikap agresif Israel langsung mengutuk tanggapan Iran,” ujarnya. “Tetapi Netanyahu sendirilah yang pertama-tama harus dikutuk,” cetus Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (17/4/2024).

    Erdogan mengatakan bahwa serangan Israel pada tanggal 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah melanggar hukum internasional.

    Pada hari Minggu lalu, pemerintah Turki menyerukan “diakhirinya eskalasi” di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel, dengan mengatakan ada risiko memicu perang regional.

    Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap Israel pada Sabtu malam waktu setempat sebagai tanggapan atas serangan Israel di bagian konsuler kedutaan besarnya di Damaskus. Hampir semua proyektil yang diluncurkan Iran berhasil dicegat oleh Israel dan sekutunya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar, Ringgit, dan Riyal 17 April 2024

    Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar, Ringgit, dan Riyal 17 April 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Nilai tukar Rupiah menunjukkan pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan menyentuh level tertinggi selama beberapa tahun belakangan.

    Kondisi ini dipengaruhi sejumlah faktor. Terutama kondisi ekonomi global yang tidak menentu disebabkan belum berhentinya perang antara Rusia-Ukraina, Israel melawan Hamas di Gaza.

    Potensi konflik antara Iran dengan Israel turut menyumbang ketidakstabilan global yang berimbas para pelemahan rupiah.

    Merujuk pada Kurs Bank Indonesia yang diakses per Rabu (17/4/2024), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp16.256,66 per dolar Amerika Serikat (USD).

    Terhadap mata uang ringgit Malaysia (RM), nilai tukar Rupiah sebesar Rp3.392,50 per RM atau per ringgit.

    Sedangkan terhadap mata Riyal Arab Saudi (SAR), saat ini nilai tukar Rupiah sebesar Rp4.334,01 per riyal. [beq]

  • Mengapa Yordania Ikut Cegat Serangan Iran ke Israel?

    Mengapa Yordania Ikut Cegat Serangan Iran ke Israel?

    Jakarta

    Minggu (14/04) malam hingga Senin (15/04) terasa panjang bagi warga Timur Tengah menyusul serangan Iran ke Israel.

    Sebanyak 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik dilesatkan dari Iran, Irak, Suriah, dan Yaman menuju wilayah Israel.

    Israel mengeklaim sistem pertahanan mereka yang canggih mampu menangkis drone dan rudal Iran. Sebagian ditembak jatuh oleh sekutu Israel, yaitu Amerika Serikat.

    Selain AS, sekutu Israel yang turut berperan mencegat drone dan rudal Iran mencakup Inggris, Prancis, dan Yordania. Tiga negara pertama AS, Inggris, dan Prancis adalah negara-negara Barat.

    Namun, tatkala Yordania ikut menjatuhkan drone dan rudal Iran, sejumlah pengguna media sosial di negara-negara Muslim lainnya di dunia terkejut bahkan melontarkan kritik.

    ReutersSerangan Iran ke Israel terlihat dari Amman, Yordania, pada Minggu (14/04).

    Di Pakistan, misalnya, Yordania menjadi salah satu kata paling dicari di jejaring X (sebelumnya Twitter).

    Lebih dari 2,6 juta orang merespons cuitan Mushtaq yang memperlihatkan ketertarikan khalayak Pakistan akan topik ini.

    Mushtaq menyebut Raja Yordania tidak pernah berhasil menghentikan drone, rudal, dan pesawat Israel, tetapi dengan segera menjatuhkan drone dan rudal Iran sebelum masuk ke Israel.

    “Saya kecewa,” ujar Mushtaq kepada platform Azad Digital.

    Getty ImagesRatu Rania, istri dari Raja Abdullah II Yordania, keturunan Palestina.

    Bukan hanya di Pakistan kecaman seperti ini terjadi, melainkan di Yordania sendiri.

    Aksi demo menentang Israel dilakukan di depan Kedubes AS hingga beberapa minggu silam.

    Patut dicatat bahwa satu dari lima orang di Yordania memiliki leluhur asal Palestina.

    Ratu Rania, istri Raja Abdullah II, juga merupakan keturunan Palestina dan sudah angkat bicara tentang krisis kemanusiaan di Gaza akhir-akhir ini.

    Apa posisi Yordania dan Iran dalam pertikaian ini?

    Setelah menuai kritik publik, pemerintah Yordania dalam pernyataan resminya menyebut tindakan penjatuhan drone dan rudal Iran sebenarnya diambil demi melindungi warga lokal.

    “[Kami] mencegat [rudal dan drone] karena ini mengancam warga kami dan wilayah-wilayah yang populasinya banyak,” demikian bunyi pernyataan itu.

    Serpihan dari target-target yang dihancurkan, jatuh di sejumlah tempat di Yordania tetapi tidak menimbulkan korban.

    Getty ImagesRaja Abdullah II dari Yordania saat hendak menemui Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Paris pada 16 Februari 2024.

    Pemerintah Yordania juga menyatakan: “Pasukan kami akan melindungi Yordania ke depannya untuk menghalau serangan apa pun dari negara mana pun demi melindungi negara, warga, bentangan udara, dan wilayah”.

    Menurut laporan dari kantor berita resmi Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memperingatkan bahwa mereka mengawasi gerak-gerik Yordania saat serangan terhadap “negara Zionis [Israel]” terjadi. IRGC menyebut apabila Yordania terus mengintervensi, maka negara itu bisa menjadi target selanjutnya.

    Akan tetapi, Menteri Dalam Negeri Iran, Nasser Kanani, menolak untuk berkomentar.

    “Saya tidak berada dalam posisi untuk mendiskusikan peran Yordania dalam mencegah serangan ini. Itu adalah isu militer,” ujarnya.

    “Hubungan kami dengan Yordania ramah dan sudah ada pertemuan rutin antara pejabat kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.”

    Baca juga:

    Perlu dicatat bahwa baru-baru ini, kelompok milisi Irak yang didukung Iran, Maqamouta Islamiya, melancarkan serangan drone terhadap Tower 22, pangkalan militer AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS dan 34 lainnya luka-lukanya.

    Dalam sejarah, Yordania dianggap sebagai sekutu dekat AS.

    Hubungan Yordania dan Israel membaik pada 1990-an menyusul perjanjian kedua negara yang didukung AS.

    Di mana letak Yordania dan bagaimana sejarah negara ini di dunia Arab?

    Secara geografis, Yordania terletak di lokasi yang sensitif di Timur Tengah.

    Yordania berbatasan dengan Arab Saudi, Irak, Suriah juga Tepi Barat dan Israel. Panjang garis pantai Laut Merah di Yordania hanya sekitar 25 kilometer.

    Menurut data World Bank, Yordania memiliki populasi hampir sebesar 11 juta jiwa.

    Lebih dari 90% dari jumlah ini adalah orang-orang Arab sehingga bahasa Arab menjadi bahasa resmi. Banyak orang dari Palestina dan Suriah bermigrasi ke Yordania.

    Getty ImagesPresiden AS Bill Clinton menjembatani perjanjian damai antara Israel dan Yordania pada 1994.

    Sistem pemerintahan Yordania adalah monarki dan Raja Abdullah II adalah pemimpin negara saat ini. Keluarga Hashemite telah memerintah Yordania sejak resmi merdeka dari Inggris pada 1946.

    Situs web resmi Raja Abdullah II menjelaskan sejarah dan silsilah keluarga Hashemite dijelaskan secara terperinci. Situs itu mengeklaim bahwa silsilah Raja Yordania bisa ditelusuri hingga Nabi Muhammad SAW dan kakek buyutnya, Hashem.

    Sebelum abad ke-20, wilayah ini diperintah oleh Kekaisaran Ottoman selama 400 tahun. Ini dijadikan pembenaran bagi pergerakan kemerdekaan yang diraih melalui Pemberontakan Arab pada tahun 1916 berkat dukungan sekutu lainnya termasuk Inggris.

    Pada tahun 1917, pasukan gabungan Inggris-Arab menguasai wilayah tersebut, termasuk Palestina.

    Tahun 1921, Palestina dipisahkan dari wilayah tersebut untuk membentuk Transyordania. Abdullah menjadi penguasa wilayah ini dan dinobatkan sebagai raja pertama Yordania.

    BBC

    Inggris berkali-kali mengupayakan agar Emir Mekah, Syarif Hussein bin Ali, menandatangani Deklarasi Balfour yang kontroversial dan membayar sejumlah besar uang sebagai gantinya. Namun, dia menolak tawaran tersebut. Setelah itu, aliansi dengan Al-Saud dibentuk melawan pihak Sekutu.

    Deklarasi Balfour sendiri adalah dokumen kontroversial yang dibuat oleh Inggris untuk menjadikan Palestina sebagai wilayah pemukiman Yahudi.

    Baca juga:

    Hingga 1946, wilayah ini diperintah oleh pemerintah Inggris. Namun, pada tahun 1946, wilayah tersebut menjadi negara merdeka dan diberi nama “Al-Mamlakat al-Urduniyyaat al-Hashimiyyah” (Kerajaan Hashemite Yordania).

    Yordania terlibat dalam empat perang dengan Israel antara tahun 1948 dan 1973, termasuk Perang Arab-Israel Pertama tahun 1948, Perang Enam Hari 1967, Perang Attrition 1967-1970, dan Perang Yom Kippur 1973.

    Namun, berkat upaya pemerintahan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, tercapai kesepakatan damai antara Yordania dan Israel pada tahun 1994. Sejak saat itu, ketegangan antara kedua negara mereda.

    Getty ImagesBendera Yordania

    Menurut situs web pemerintah Yordania, kisah bendera Yordania juga sangat menarik. Bendera ini terinspirasi dari bendera Pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman.

    Bendera Yordania memiliki tiga warna berbeda dan segitiga berwarna merah. Bendera ini juga memiliki bintang berujung tujuh.

    Setiap sudut bintang tersebut melambangkan tujuh ayat dalam Surah Al-Fatihah, surat pertama dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur’an. Bintang inilah yang membedakan bendera Yordania dari bendera Palestina.

    Segitiga merah pada bendera mewakili kekhalifahan Islam yang pernah memerintah Yordania sepanjang sejarah. Adapun tiga persegi panjang lainnya melambangkan tiga kekhalifahan tersebut.

    Persegi panjang berwarna hitam melambangkan Kekhalifahan Abbasiyah, putih melambangkan Kekhalifahan Umayyah, dan hijau melambangkan Kekhalifahan Fatimiyah.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Dunia Terancam, LaNyalla: Hindari Naikkan BBM Subsidi

    Harga Minyak Dunia Terancam, LaNyalla: Hindari Naikkan BBM Subsidi

    Surabaya (beritajatim.com) – Konflik di Timur Tengah yang memicu ketegangan militer antara Iran dan Israel dikhawatirkan akan mendongkrak harga minyak mentah dunia. Kenaikan harga ini diprediksi jauh melampaui USD82 per barel, melebihi asumsi yang dipatok dalam APBN.

    Hal ini menjadi sorotan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang mendesak pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM Subsidi.

    Menurut LaNyalla, kenaikan harga BBM Subsidi akan menjadi beban baru bagi fiskal Indonesia, terutama di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih pasca pandemi. Kenaikan ini dinilai tidak tepat waktunya, mengingat momen Ramadhan dan Lebaran yang baru saja dilalui, di mana masyarakat mengalami peningkatan pengeluaran, terutama untuk biaya transportasi mudik dan kebutuhan pendidikan anak.

    “Saya minta pemerintah untuk tidak mengambil langkah menaikkan harga BBM Subsidi. Timing waktunya sangat tidak tepat bagi kondisi ekonomi masyarakat di lapis bawah dan menengah,” tegas LaNyalla.

    Sebagai solusi, LaNyalla mengusulkan agar pemerintah melakukan penyesuaian atau pengalihan alokasi anggaran program kementerian yang masih bisa ditunda, untuk membiayai dampak kenaikan harga minyak dunia jika berlangsung dalam waktu lama.

    “Kami menyadari bahwa lifting minyak Indonesia jauh di bawah kebutuhan, sehingga impor kita sudah di atas lifting. Tetapi tugas pemerintah mencari jalan keluar yang berorientasi kepada tujuan negara, salah satunya melindungi rakyat, terutama mereka yang harus dilindungi,” tandasnya.

    Kenaikan harga BBM Subsidi dikhawatirkan akan memicu inflasi dan memperparah daya beli masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah alternatif yang tidak memberatkan rakyat perlu dipertimbangkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga minyak dunia. [beq]

  • Ketua Banggar DPR Said: Waspadai Dampak Perang Israel-Iran

    Ketua Banggar DPR Said: Waspadai Dampak Perang Israel-Iran

    Surabaya (beritajatim.com) – Iran secara resmi menyatakan penghentian serangan ke Israel, setelah Sabtu 13 April 2024 lalu Iran menyerang secara langsung Israel. Serangan Iran terhadap Israel ini berdampak kontan atas kenaikan beberapa komoditas strategis global.

    Terjadi kenaikan harga minyak, menyentuh di level 90,5 US Dollar per barel dari posisi sebelumnya di harga 89 US Dollar per barel. Setelah menyatakan penghentian serangan atas Israel pada 13 April 2024 lalu, apakah perang antara Iran dan Israel akan berakhir?

    “Kita berharap serangan ini berakhir, sehingga ketegangan di Timur Tengah makin mereda. Namun, melihat kemungkinan tren yang ada, eskalasi geopolitik di Timur Tengah akan tetap membara,” tutur Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, Selasa (16/4/2024).

    Seperti kita ketahui bersama, sejak pecah Revolusi1979, Iran mengubah orientasi kebijakan luar negerinya terhadap Israel. Kedua negara terlibat perang proxy berlangsung sangat lama.

    “Karena itulah, saya perkirakan permusuhan kedua negara tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat, dan setiap saat bisa terjadi konfrontasi lanjutan. Merespons situasi tersebut, saya selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI meminta pemerintah pro aktif melakukan langkah-langkah strategis,” katanya.

    Langkah strategis, menurut Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu, antara lain pro aktif melakukan upaya diplomatik,melalui lembaga lembaga internasional, baik di PBB, maupun OKI. Yakni, untuk mendorong gencatan senjata dari kedua negara, sejalan dengan mencari upaya damai perang antara Israel dan Palestina.

    Kemudian, mendorong PBB untuk lebih memiliki makna dalam upaya penciptaan perdamaian dunia. Upaya ini memang tidak mudah, sebab pembelaan Amerika Serikat dan Inggris yang begitu kuat kepada Israel.

    Apalagi jika dilihat dari sisi keuntungan ekonomi, eskalasi di Timur Tengah yang mendongkrak harga minyak dunia, menguntungkan kedua ‘blok politik’ besar, yakni Tiongkok, Rusia versus Amerika Serikat, Arab Saudi, Kanada yang sama-sama produsen minyak bumi dan senjata besar di dunia.

    “Pro aktif juga mengamankan pasokan minyak bumi untuk kebutuhan di dalam negeri, sebab kita bergantung dari impor minyak mentah dan hasil minyak rata-rata 3,5 juta ton per bulan, merujuk data tahun 2023. Jika perang masih berlanjut, jalur suplai minyak bumi melalui Selat Hormuz akan terganggu. Apalagi Iran termasuk 10 negara terbesar dunia yang memproduksi minyak buminya hingga 3,45 juta barel per hari pada tahun 2023. Dampak kenaikan harga minyak dunia akan menjadi beban besar bagi APBN kita,” jelasnya.

    Pemerintah juga harus pro aktif mempersiapkan kesiapan APBN menghadapi tekanan eksternal imbas dari kenaikan harga minyak dan depresiasi US Dollar terhadap Rupiah. Sebab setiap rupiah yang melemah sebesar Rp 500 dan harga minyak naik 10 US Dollar per barel, maka anggaran subsidi atau kompensasi diproyeksi meningkat Rp 100 triliun. APBN 2024 mematok rupiah di level Rp 15.000/US Dollar dan ICP 82 US Dollar/barel.

    Beberapa pengamat menyatakan, harga minyak bumi bisa menyentuh 120 US Dollar per barel, jika distribusi minyak bumi melalui Selat Hormuz terganggu. Sebab jalur ini menjadi penopang 21 persen lalu lintas minyak bumi dunia.

    Juga, pro aktif memastikan ketersediaan US Dollar bagi para importir komoditas strategis, seperti bahan pangan, dan minyak bumi, sekurang kurangnya enam bulan ke depan, untuk memastikan efektivitas lindung nilai. Termasuk pro aktif untuk mengembangkan skema pembayaran lebih variatif untuk menggantikan US Dollar, dengan terus mengembangkan local currency settlement, terutama pada pembayaran komoditas strategis di sektor pangan dan energi.

    “Pemerintah juga harus pro aktif memastikan kemampuan untuk pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan utang luar negeri yang berdenominasi US Dollar, mengingat tren adanya depresiasi Rupiah dari US Dollar, dari batas rata rata yang ditetapkan di APBN 2024,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Pengakuan Yordania soal Alasan Tembak Jatuh Drone Iran

    Pengakuan Yordania soal Alasan Tembak Jatuh Drone Iran

    Jakarta

    Yordania menembak jatuh drone-drone Iran yang sedang dalam perjalanan menyerang Israel. Pengakuan Yordania, langkah itu diambil untuk melindungi warganya dari bahaya.

    Dilansir Al Jazeera, Minggu (14/4/2024), kabinet pemerintah Yordania menyampaikan perihal alasan dari pengambilan langkah keamanan tersebut.

    “Sejumlah pecahan peluru jatuh di banyak tempat saat itu tanpa menimbulkan kerusakan berarti atau melukai warga,” kata kabinet pemerintahan Yordania.

    “Angkatan bersenjata kami akan melawan apapun yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan dari tanah air dan warganya, dan kebersihan ruang udara serta teritori,” kata media pemerintah Yordania melaporkan hal ini.

    Pemerintah Yordania mendesak semua pihak untuk menahan diri. Eskalasi situasi di Timur Tengah ini bisa membahayakan.

    Dilansir Reuters, warga di pinggiran kota Marj al Hamam berkumpul melihat puing-puing drone Iran yang jatuh di kawasan komersial, kemarin malam. Di Amman, Ibu Kota Yordania, drone yang ditembak jatuh juga terlihat oleh warga.

    Iran tidak terima. Dilansir Al Arabiya, Iran akan menyerang Yordania bila Yordania mengahalang-halangi serangan ke Israel.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel

    Raja Yordania Telepon Joe Biden Bahas Perang Iran Vs Israel

    Jakarta

    Raja Yordania Abdullah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Abdullah membicarakan perihal eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan udara Iran ke Israel.

    Dilansir Reuters, Senin (15/4/2024), Raja Abdullah mengatakan eskalasi yang berkelanjutan dari Israel hanya akan memperluas konflik. Dia menegaskan Yordania tidak akan menjadi arena perang.

    “Eskalasi yang dilakukan Israel hanya akan memperluas lingkaran konflik,” katanya.

    Terpisah, Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh mengatakan setiap eskalasi di wilayah tersebut akan mengarah pada ‘jalan yang berbahaya’. Dalam sambutannya kepada kabinet, Khasawneh mengatakan angkatan bersenjata negara itu akan menghadapi segala upaya pihak mana pun yang berupaya membahayakan keamanan kerajaan.

    “Semua pihak harus bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri…dan tidak terseret ke dalam eskalasi yang pasti akan menimbulkan konsekuensi berbahaya,” kata Khasawneh.

    Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Paus Fransiskus Minta Setop Perang Iran Vs Israel

    Paus Fransiskus Minta Setop Perang Iran Vs Israel

    Jakarta

    Paus Fransiskus menanggapi perihal eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Paus Fransiskus mendesak perang dihentikan.

    “Saya mengajukan permohonan mendesak untuk mengakhiri tindakan apa pun yang dapat memicu kekerasan yang berisiko menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih besar,” kata Paus seperti dilansir AFP, Senin (15/4/2024).

    Di depan para jamaah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus mengaku juga berdoa terkait apa yang terjadi. Dia mengaku prihatin.

    “Saya berdoa dan mengikuti dengan penuh keprihatinan, namun juga kesedihan, berita yang muncul dalam beberapa jam terakhir tentang memburuknya situasi di Israel akibat intervensi Iran,” kata Paus.

    Paus juga turut menyinggung kondisi di Palestina. Dia meminta semua negara membantu Palestina dan Israel untuk hidup berdampingan.

    “Tidak seorang pun boleh mengancam keberadaan negara lain. Namun, semua negara harus berpihak pada perdamaian dan membantu Israel dan Palestina untuk hidup di dua negara, berdampingan dan dalam keamanan,” katanya.

    “Itu hak mereka,” tegas Paus Fransiskus sambil sekali lagi mengulangi seruan sebelumnya untuk gencatan senjata di Gaza dan ‘negosiasi’.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Israel Sebut Gagal, Iran Klaim Sukses Besar

    Jakarta

    Iran melancarkan serangan udara “Operation True Promise” terhadap Israel untuk membalas serangan terhadap konsulat mereka di Suriah awal bulan ini. Tel Aviv menyebut operasi Teheran itu berhasil digagalkan, namun Iran menegaskan serangan balasannya sukses besar.

    Seperti dilansir media lokal Iran, Press TV, Minggu (14/4/2024), Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam pernyataan pertama pada Sabtu (14/4) malam waktu setempat mengumumkan dilancarkannya serangan balasan terhadap Israel, yang disebutnya sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati”.

    “Dalam merespons berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan kematian martir sejumlah komandan dan penasihat militer negara kami di Suriah, Divisi Dirgantara IRGC meluncurkan puluhan rudal dan drone terhadap target-target tertentu di dalam wilayah pendudukan,” demikian bunyi pernyataan pertama yang dirilis Garda Revolusi Iran.

    Melalui pernyataan itu, dengan kata lain, Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran di Lebanon dan Suriah, Brigadir Jenderal Mohammed Reza Zahedi, dan wakilnya Brigadir Jenderal Hadi Haji Rahimi ikut tewas dalam serangan di Suriah tersebut.

    Dalam pernyataan kedua, Garda Revolusi Iran menyebut pembalasan dilaksanakan setelah organisasi internasional “bungkam dan mengabaikan” selama 10 hari sejak serangan terjadi di Suriah, terutama Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak mengecam atau menghukum Israel atas serangan mematikan itu — sesuai Pasal 7 Piagam PBB.

    Militer Israel: Serangan Iran Gagal, 99 Persen Proyektil Ditembak Jatuh

    “Serangan Iran telah digagalkan,” tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Minggu (14/4).

    Lebih lanjut, Hagari menyatakan bahwa Iran meluncurkan 170 drone ke wilayah Israel, namun tidak ada satupun drone Teheran yang berhasil memasuki wilayah udara negara Yahudi tersebut. Ditegaskan Hagari bahwa seluruh drone Iran ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Israel dan sekutu-sekutunya.

    Dia juga menyebut bahwa 30 rudal jelajah telah diluncurkan oleh militer Iran ke Israel, dan tidak ada satu pun yang berhasil memasuki wilayah udara Israel. Menurut Hagari, sebanyak 30 rudal jelajah di antaranya telah ditembak jatuh di luar perbatasan oleh Angkatan Udara Israel.

    Sedangkan dari total 120 rudal balistik yang diluncurkan Iran, menurut Hagari, sebagian besar telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Arrow. Meskipun, lanjutnya, beberapa rudal balistik berhasil lolos dari pertahanan udara Israel dan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di bagian selatan negara itu.

    Disebutkan oleh Hagari bahwa kerusakan ringan terjadi pada infrastruktur di Nevatim dan pangkalan udara itu tetap beroperasi seperti biasa. Ditambahkan oleh Hagari bahwa beberapa drone dan rudal diluncurkan dari wilayah Irak dan Yaman, dan tidak ada satu pun yang memasuki wilayah udara Israel.

    Tepis Israel, Iran Sebut Operation True Promise Sukses Melebihi Harapan

    Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, menyatakan bahwa serangan udara bernama “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” yang dilancarkan terhadap Israel telah mencapai “level kesuksesan yang melebihi harapan”. Operasi itu dimaksudkan membalas serangan Tel Aviv terhadap Konsulat Iran di Suriah.

    Seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Minggu (14/4/2024), pernyataan itu disampaikan oleh Salami saat berbicara kepada media pemerintah Iran, sembari mengakui bahwa informasi masih terus datang dari lapangan terkait operasi militer Iran yang melibatkan serangan langsung pertama kali terhadap Israel tersebut.

    “(Operasi Janji Sejati) Lebih sukses dari yang diharapkan,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Salami menyebut AS dan Prancis memberikan perlindungan udara bagi Israel di wilayah Irak, Yordania dan bahkan sebagian wilayah Suriah. Namun, menurut Salami, “puluhan” drone, rudal jelajah dan rudal balistik Iran berhasil menembus lapisan kemampuan pertahanan Israel.

    “Kami bisa melancarkan serangan yang jauh lebih besar, tapi kami membatasinya pada kemampuan yang digunakan rezim Zionis untuk menyerang Konsulat Iran dan membunuh komandan-komandan kami yang tercinta,” ujarnya.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, dalam pernyataan terpisah kepada televisi pemerintah menyebut pembalasan atas serangan mematikan Israel telah “mencapai semua tujuannya”.

    “Operasi Janji Sejati…berhasil dituntaskan sejak semalam hingga pagi hari ini dan telah mencapai semua tujuannya,” sebut Bagheri.

    Iran Klaim Pusat Intelijen-Pangkalan Udara Israel Hancur

    Dijelaskan oleh Bagheri bahwa serangan pembalasan Iran ini menargetkan “pusat intelijen” dan pangkalan udara Israel, yang menjadi lokasi jet tempur F-35 milik Tel Aviv lepas landas untuk menyerang Konsulat Teheran di Damaskus awal bulan ini.

    “Kedua pusat tersebut telah hancur dan rusak parah,” sebutnya, meskipun militer Israel menyatakan serangan Iran hanya memicu kerusakan ringan.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai dan menurut kami, operasi ini telah berakhir,” tegas Bagheri.

    “Tidak niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujarnya, sembari menyerukan Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut terhadap Iran, yang menurut Bagheri, akan memicu respons yang “jauh lebih besar”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini