Negara: Iran

  • Perang Antar Perang Israel Lawan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim – Halaman all

    Perang Antar Perang Israel Lawan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim – Halaman all

    Perang Antar Perang Israel dengan Iran: Tel Aviv Tambah Tiga Pesawat F-35i di Pangkalan Nevatim

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel (IDF), Minggu (15/3/2025) mengumumkan kalau tiga pesawat F-35i telah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Nevatim.

    Tambahan jet tempur canggih di Angkatan Udara Israel (IAF) ini berasal dari pembelian dari produsen raksasa pertahanan Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin.

    “Tambahan 3 unit ini meningkatkan kuantitas pesawat F-35 Israel menjadi 42 dari 50, yang telah dibeli penuh,” tulis laporan The Jerusalem Post, dikutip Senin (16/3/2025).

    Ketiga pesawat ini sebenarnya tiba minggu lalu tetapi baru diumumkan pada hari Minggu sebagai bagian dari kesepakatan jangka panjang yang berlangsung selama beberapa tahun untuk menambah jumlah F-35 Israel dari 25 menjadi 50.

    Jerusalem Post melansir kalau dalam waktu sekitar dua bulan berikutnya, tiga pesawat lagi akan dikirimkan, dengan tiga lagi akan dikirimkan pada akhir tahun 2025 dan dua terakhir dari pesanan yang ada pada tahun 2026.

    “Namun itu bukanlah akhir dari pengiriman F-35,” kata laporan itu menjelaskan kalau IAF akan kembali kedatangan jet-jet canggih.

    Pada tahun 2023, Israel, pemerintah AS, dan Lockheed Martin menandatangani kesepakatan untuk 25 F-35 tambahan untuk akhirnya meningkatkan jumlah pesawat menjadi 75.

    “Ini berarti IAF akan memiliki skuadron ketiga jet tempur, dan langkah tambahan dalam proses tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2024,” tulis laporan tersebut.

    TAMBAHAN JET TEMPUR – Jet tempur F-35 Angkatan Udara Israel terlihat tiba di pangkalan Israel, pada tanggal 15 Maret 2025. IDF mengumumkan pada hari Minggu bahwa tiga pesawat F-35i telah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Nevatim , yang dibeli dari raksasa pertahanan AS Lockheed Martin, yang meningkatkan kuantitas pesawat F-35 Israel menjadi 42 dari 50, yang telah dibeli penuh .

    Bagian dari Strategi MABAM, Perang Antar Perang dengan Iran

    Pengiriman skuadron ketiga pertama F-35 akan dimulai pada tahun 2027

    Israel menandatangani program F-25 pada tahun 2010, dan program F-35-nya mulai beroperasi pada tahun 2017.

    Selama perang multifront yang dihadapi Israel saat ini, F-35 telah menjalani lebih dari 15.000 jam terbang di semua lini, yang harus dihadapi Israel, dari Iran hingga Yaman, Suriah, Lebanon, dan Gaza.

    Selain itu, selama perang, IDF mengatakan bahwa mereka memodifikasi pesawat F-35 miliknya agar dapat menembakkan amunisi JDAM dari sayapnya, berbeda dengan desain awalnya yang menjatuhkan amunisi dari perut pesawat.

    JDAM atau Joint Direct Attack Munition atau Amunisi Serangan Langsung Gabungan adalah bom berpemandu GPS yang digunakan untuk menyerang target di darat.

    “Bahkan sebelum perang, F-35 dianggap penting dalam “perang antar perang” MABAM melawan proksi Iran di Suriah,” tulis ulasan JPost soal perang F-35 di IAF.

    Strategi perang antar perang Israel (MABAM dalam bahasa Ibrani) merupakan gagasan menteri pertahanan saat itu Boogie (Moshe) Yaalon dan kepala staf (purn.) Benny Gantz.

    Ribuan tentara dan perwira, dari pasukan darat elit hingga personel intelijen, staf operasi, dan pilot, telah mengambil bagian dalam MABAM, yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-10 tahun ini.

    Strategi MABAM ini mengacu pada kampanye terselubung antar-perang yang dilancarkan oleh Israel. 

    Hal ini dilakukan melalui IDF dan Komunitas Intelijen Israel, dengan mencegah musuh-musuh Israel, siapa pun mereka, dari mengembangkan kemampuan yang akan memungkinkan mereka untuk membobol sistem pencegahan (deterrence) Israel melalui pendeteksian dan penghancuran secara selektif ancaman-ancaman yang muncul terhadap keamanan Israel.

    Pesawat jet F-35 Israel dilaporkan meluncurkan rudal air to surface dari jauh jauh dan menghantam situs radar Iran. Situs radar ini menjadi bagian dari sistem pertahanan fasilitas nuklir Natanz Iran yang sangat rahasia. (khaberni/HO)

    Atas stretagi MABAM ini, Israel mengandalkan jet-jet berjenis ini untuk melancarkan serangan senyap ke wilayah target, termasuk Iran secara diam-diam.

    “Pesawat ini memiliki teknologi siluman, yang membuatnya lebih mampu menyerang sasaran di seluruh Timur Tengah tanpa hukuman (diserang balik atau terdeteksi), dan kemampuan pengawasan dan intelijennya jauh melampaui pesawat F-16 dan F-15 Israel yang lebih tua,” kata laporan JPost.

    Misalnya, dikatakan bahwa pesawat itu dengan mudah mampu mengecoh sistem pertahanan rudal antipesawat S-300 Iran, dan bahkan mungkin sistem S-400, sedangkan pesawat Israel lainnya akan mengalami lebih banyak kesulitan.

    CEO Lockheed Martin Israel yang akan lengser, Joshua (Shiki) Shani, sebelumnya mengatakan, “Kami bangga mendukung Pasukan Pertahanan Israel dalam menyediakan F-35, dan merasa terhormat bahwa pemerintah Israel telah mengumumkan niatnya untuk membeli F-35 tambahan.

    “Angkatan Udara Israel telah membuktikan kemampuannya dalam operasi kritis dengan Skuadron 116 dan 140, dan kami berharap dapat terus mengembangkan kinerja yang kuat ini. Dengan kombinasi teknologi siluman, fusi sensor, dan peperangan elektronik, F-35 generasi kelima akan memastikan Angkatan Udara Israel tetap unggul dalam menghadapi ancaman terkini dan yang terus berkembang,” katanya.

    Pada saat yang sama, Israel tampaknya mempersiapkan peningkatan kekauatan angkatan udaranya seiring makin meluasnya konflik yang mereka hadapi.

    Setelah bertahun-tahun tertunda, Kementerian Pertahanan telah melanjutkan dengan 25 pesawat tempur F-15 EX Boeing dari AS untuk membantu menggantikan pesawat F-15 yang sudah tua.

    Pada bulan November 2022, Israel menyelesaikan perjanjian untuk membeli empat pesawat pengisian bahan bakar di udara Boeing KC-46A.

    “Masing-masing elemen pesawat baru tersebut juga membutuhkan waktu beberapa tahun lagi untuk dikirimkan ke Israel, tetapi pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan Yerusalem untuk menyerang program nuklir Teheran, jika diperlukan,” kata laporan tersebut.

     

    (oln/Jpost/*)

     

     

  • Hasil PSIS Semarang vs Madura United, Dengan 10 Pemain, Laskar Sapeh Kerrab Menang Dramatis 1-2

    Hasil PSIS Semarang vs Madura United, Dengan 10 Pemain, Laskar Sapeh Kerrab Menang Dramatis 1-2

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG – Madura United menang dramatis 2-1 atas PSIS Semarang pada laga pekan ke-26 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/3/2025) malam.

    Kemenangan didapat Madura United meski sejak menit 66 menjalani laga dengan 10 pemain.

    Dua gol Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United, dicetak oleh Pedro Monteiro di menit ke-18 dan Andi Irfan di menit 90+4.

    Sementara gol PSIS Semarang dicetak oleh Gustavo Souza di menit 57.

    Jalannya Laga

    PSIS Semarang coba mengambil inisiatif serangan sejak wasit Heru Cahyono meniup peluit tanda laga dimulai.

    Tim tuan rumah terus menekan memanfaatkan kecepatan pemain sayap mereka.

    PSIS mendapat kesempatan di menit ke-3 lewat tendangan keras Gali Freitas, beruntung bisa diantisipasi Kiper Madura United, Miswar Saputra.

    Memasuki menit ke-5, Madura United sudah mulai bisa menetralisir serangan, sebaliknya makin menekan.

    Menjadikan laga berjalan dengan tempo permainan cepat silih ganti menekan.

    Meski tempo cepat, tak ada peluang tercipta hingga menit ke-15.

    Dua tim lebih banyak memeragakan duel sengit lini tengah.

    Laskar Sapeh Kerrab akhirnya membuka keunggulan di menit 18 lewat tendangan balik akrobatik Pedro Monteiro.

    Sebelum terjadi gol, kiper PSIS Semarang, Syahrul Trisna melakukan dua penyelamatan beruntun peluang Jordy Wehrmann, namun bola muntah save terakhir, berhasil dieksekusi Pedro, skor 0-1 untuk Madura United.

    Meski unggul, tidak membuat Madura United memegang kendali permainan, karena PSIS Semarang semakin meningkatkan tempo serangan.

    Kiper Madura United, Miswar Saputra melakukan dua penyelamatan krusial di menit 31 lewat tendangan Gustavo Souza dan Gali Freitas.

    Pertahanan Madura United terus dicecar.

    Namun Pedro Monteiro dkk tampil disiplin.

    Miswar Saputra kembali menunjukkan kualitasnya di menit 37.

    Ia berhasil menggagalkan peluang emas PSIS Semarang lewat tendangan plesing akurat dari free kick tidak jauh dari pertahanan Madura United.

    Madura United terus ditekan, kembali mendapat ancaman di menit 45+3 lewat tendangan pagar Gali Freitas, namun kembali bisa digagalkan Miswar Saputra.

    Skor 0-1 tidak berubah hingga akhir babak pertama.

    Awal babak kedua, kedua tim melakukan rotasi.

    Madura United memasukkan Andi Irfan dan Youssef Ezzejjari menggantikan Arsa Ramadan dan Miljan Skrbic.

    Sementara PSIS Semarang memasukkan Lucas Barreto Dewangga menggantikan Syiha Buddin dan Reiva.

    PSIS Semarang yang tertinggal lebih agresif menekan.

    Meski mendominasi, skuad asuhan Gilbert Agius itu tidak bisa menembus rapatnya pertahanan Madura United.

    Miswar Saputra tampil gemilang, terhitung sudah ada 8 penyelamatan dilakukan hingga menit 55.

    Terus ditekan, akhirnya gawang Madura United kebobolan di menit 57 lewat heading keras Gustavo Souza memanfaatkan umpan crossing Gali Freitas, skor 1-1.

    Skor sama kuat menjadikan permainan semakin terbuka, dua tim silih berganti melakukan serangan.

    Petaka dialami Madura United, harus bermain dengan 10 pemain karena Kerim Palic mendapat kartu merah di menit 66 setelah melanggar keras lawan.

    Kalah jumlah pemain menjadikan Madura United lebih banyak ditekan.

    Apalagi PSIS Semarang memasukkan sejumlah pemain karakter menyerang.

    Gawang Madura United nyaris kebobolan di menit 73 lewat sepakan keras Septian David, namun hanya mendarat tipis di sisi kiri gawang Madura  United.

    Miswar kembali tampil baik, berhasil menghalau sepakan keras Dewangga di menit 76.

    Madura United benar-benar dipaksa total bertahan, karena PSIS Semarang yang menang jumlah pemain menyerang total.

    PSIS Semarang terus menekan hingga 9 menit tambahan waktu.

    Meski terus ditekan, justru Madura United kembali unggul di menit 90+4 lewat gol Andi Irfan dari skema serangan balik.

    Memanfaatkan umpan silang mendatar Youssef Ezzejjari, Andi Irfan yang berhasil menguasai bola, melepaskan tendangan berbuah gol, skor 1-2 untuk keunggulan Madura United.

    Menit tersisa, PSIS Semarang all out menekan.

    Tuan rumah nyaris bisa menyamakan kedudukan di menit 90+9, sayang sepakan Sudi Abdallah yang berhasil merebut bola muntah sepakan Gali Freitas di depan gawang, sepakannya malah mengarah ke luar gawang.

    Hingga wasit meniup peluit tanda laga selesai, skor 1-2 untuk kemenangan Madura United tidak berubah.

    Hasil ini membuat Madura United yang sebelum laga ada di dasar klasemen naik tiga peringkat keluar dari zona degradasi, ke posisi 15 menggeser PSIS Semarang dengan 25 poin, jumlah poin sama dengan PSIS Semarang, namun Madura United menang head to head.

    Susunan Pemain PSIS Semarang vs Madura United

    PSIS Semarang (5-2-3)

    Pemain: Syahrul Trisna (PG); Riyan Ardiansyah, Rahmat Syawal, Syiha Buddin, Joao Ferrari, M Haykal; Reiva Apri, B Diarra; Gali Freitas, Gustavo Souza, Septian David (c).

    Pelatih: Gilbert Agius.

    Madura United (4-3-3)

    Pemain: Miswar Saputra (PG); Koko Ari, Haudi Abdillah, Pedro Monteiro, Taufik Hidayat; Jordy Hehrmann, Kerim Pelic, Iran Junior; Arsa Ramadan, Lulinha (c), Miljan Skrbic.

    Pelatih: Alfredo Vera.

  • Babak Pertama PSIS Semarang vs Madura United, Gol Pedro Monteiro Bawa Laskar Sapeh Kerrab Unggul 0-1

    Babak Pertama PSIS Semarang vs Madura United, Gol Pedro Monteiro Bawa Laskar Sapeh Kerrab Unggul 0-1

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG – Madura United unggul 1-0 atas tuan rumah PSIS Semarang hingga babak pertama laga PSIS Semarang vs Madura United, di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/3/2025) malam.

    Gol keunggulan Madura United pada laga pekan ke-26 Liga 1 2024/2025 ini dicetak oleh Pedro Monteiro di menit ke-18.

    PSIS Semarang coba mengambil inisiatif serangan sejak wasit Heru Cahyono meniup peluit tanda laga dimulai.

    Tim tuan rumah terus menakan memanfaatkan kecepatan pemain sayap mereka.

    PSIS mendapat kesempatan di menit ke-3 lewat tendangan keras Gali Freitas, beruntung bisa diantisipasi Kiper Madura United, Miswar Saputra.

    Memasuki menit ke-5 Madura United sudah mulai bisa menetralisir serangan, sebaliknya balik menekan. Menjadikan laga berjalan dengan tempo permainan cepat silih ganti menekan.

    Meski tempo cepat, tak ada peluang tercipta hingga menit ke-15.

    Dua tim lebih banyak memeragakan duel sengit lini tengah.

    Laskar Sapeh Kerrab, julukan Madura United akhirnya membuka keunggulan di menit 18 lewat tendangan balik akrobatik Pedro Monteiro.

    Sebelum terjadi gol, kiper PSIS Semarang, Syahrul Trisna melakukan dua penyelamatan beruntun peluang Jordy Wehrmann, namun bola muntah save terakhir, berhasil dieksekusi Pedro, skor 0-1 untuk Madura United.

    Meski unggul, tidak membuat Madura United memegang kendali permainan, karena PSIS Semarang semakin meningkatkan tempo serangan.

    Kiper Madura United, Miswar Saputra melakukan dua penyelamatan krusial di menit 31 lewat tendangan Gustavo Moura dan Gali Freitas.

    Pertahanan Madura United terus dicecar.

    Namun Pedro Monteiro dkk tampil disiplin.

    Miswar Saputra kembali menunjukkan kualitasnya di menit 37.

    Ia berhasil menggagalkan peluang emas PSIS Semarang lewat tendangan plesing akurat dari free kick tidak jauh dari pertahanan Madura United.

    Madura United terus ditekan, kembali mendapat ancaman di menit 45+3 lewat tendangan pagar Gali Freitas, namun kembali bisa digagalkan Miswar Saputra.

    Skor 0-1 tidak berubah hingga akhir babak pertama.

    Susunan Pemain PSIS Semarang vs Madura United

    PSIS Semarang (5-2-3)

    Pemain: Syahrul Trisna (PG); Riyan Ardiansyah, Rahmat Syawal, Syiha Buddin, Joao Ferrari, M Haykal; Reiva Apri, B Diarra; Gali Freitas, Gustavo Moura, Septian David (c).

    Pelatih: Gilbert Agius.

    Madura United (4-3-3)

    Pemain: Miswar Saputra (PG); Koko Ari, Haudi Abdillah, Pedro Monteiro, Taufik Hidayat; Jordy Hehrmann, Kerim Pelic, Iran Junior; Arsa Ramadan, Lulinha (c), Miljan Skrbic.

    Pelatih: Alfredo Vera.

  • AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Houthi Yaman, IRGC Iran Nyatakan Siap Perang – Halaman all

    AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Houthi Yaman, IRGC Iran Nyatakan Siap Perang – Halaman all

    AS Koordinasi ke Israel Soal Bombardemen ke Yaman, Iran Nyatakan Siap Perang

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian luar negeri Iran, Minggu (15/3/2025) mengutuk serangan mematikan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Ansarallah Houthi Yaman yang didukung Teheran, dengan mengatakan serangan itu melanggar hukum internasional.

    Juru bicara Kementerian Esmaeil Baqaei dalam sebuah pernyataan menyatakan kalau Iran “mengutuk keras serangan udara brutal oleh AS” dan menyebutnya sebagai “pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB”.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran agar berhenti mendukung Houthi, dalam pernyataan yang dibuat pada Sabtu.

    Peringatan Trump itu dia lontarkan setelah mengumumkan apa yang tampaknya merupakan dimulainya serangan udara besar-besaran terhadap kelompok Yaman tersebut.

    Sebagai tanggapan, kepala Garda Revolusi Iran (IRGC) pada hari Minggu menyatakan pihaknya siap berperang dengan mengancam akan memberikan tanggapan “tegas” terhadap serangan apa pun.

    “Iran tidak akan melancarkan perang, tetapi jika ada yang mengancam, Iran akan memberikan tanggapan yang tepat, tegas, dan konklusif,” kata Hossein Salami dalam pidato yang disiarkan televisi.

    BOLA API – Tangkap layar bola api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar)

    AS Koordinasi dengan Israel 

    Adapun pihak AS rupanya melakukan koordinasi dengan Israel, musuh lama Iran, sebelum melakukan bombardemen ke Yaman.

    “Israel diberitahu oleh Amerika Serikat tentang operasi mereka terhadap Houthi sebelum serangan terhadap organisasi teroris itu dimulai,” kata seorang pejabat Israel kepada The Jerusalem Post pada Minggu pagi.

    Selain Israel, AS juga menginformasikan serangan mereka di Yaman tersebut ke pihak Rusia. 

    “Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berbicara pada hari Sabtu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk memberitahunya tentang serangan AS terhadap Houthi Yaman serta langkah selanjutnya setelah pertemuan di Arab Saudi,” kata Departemen Luar Negeri AS.

    Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Rubio dan Lavrov “sepakat untuk terus berupaya memulihkan komunikasi antara Amerika Serikat dan Rusia.”

    KOBARAN API – Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar)

    Serangan AS ke Houthi bisa Berlanjut Hingga Berminggu-minggu

    Serangan udara AS dan Inggris baru-baru ini yang menargetkan Houthi bukanlah peristiwa satu kali, melainkan awal dari serangkaian operasi yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, CNN mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan: “Kami tidak akan menoleransi segala serangan terhadap kepentingan kami atau ancaman terhadap keamanan kami, baik di laut maupun di tempat lain.”

    Trump menekankan bahwa serangan Houthi yang terus berlanjut terhadap kapal, pesawat, dan pesawat tak berawak Amerika telah menyebabkan Amerika Serikat mengambil tindakan tegas.

    Ia mengkritik tanggapan mantan Presiden AS Joe Biden terhadap serangan-serangan ini, menyebutnya “sangat lemah,” yang menurut Trump, (respons lemah Biden ini) memungkinkan kaum Houthi untuk melanjutkan tindakan-tindakan gegabah mereka.

    Trump lebih lanjut menyatakan bahwa eskalasi tersebut telah “mencekik pengiriman di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia,” yang menyebabkan gangguan luas pada perdagangan global.

    Houthi: Jumlah Korban Tewas Serangan Udara AS di Yaman Meningkat 

    Terkait serangan AS itu, Kelompok Houthi di Yaman mengumumkan bahwa 13 orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan udara terbaru di ibu kota, Sanaa.

    Menurut pernyataan kelompok tersebut, serangan AS menargetkan wilayah pemukiman di Sanaa, yang mengakibatkan korban sipil.

    Anis Al-Asbahi, juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, menyatakan: “Jumlah korban akibat agresi telah mencapai 13 orang syahid dan sembilan orang terluka, sebagian besar adalah warga sipil. Ini adalah jumlah korban sementara dan mungkin bertambah.”

    Ia menambahkan bahwa “agresi Amerika terhadap Yaman adalah eskalasi kriminal yang tidak akan mematahkan keinginan rakyat Yaman, tetapi hanya akan memperkuat tekad mereka untuk mendukung Gaza dan perlawanan.”

    Al-Asbahi mengutuk apa yang ia gambarkan sebagai “serangan yang menargetkan warga sipil dan wilayah permukiman di Sanaa timur hari ini, yang menandai eskalasi kriminal yang sistematis, pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan konvensi internasional, dan kejahatan perang yang menambah catatan poros kejahatan.”

    YAMAN DISERANG – Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic, memperlihatkan serangan AS-Inggris di ibu kota Yaman, Sanaa pada Sabtu (15/3/2025) malam waktu setempat. Serangan ini terjadi setelah Donald Trump menyerukan eskalasi terhadap kelompok Houthi. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic)

    Houthi Bersumpah Balas Serangan Udara AS

    Biro politik Ansar Allah (kelompok Houthi) mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa serangan udara AS “tidak akan dibiarkan begitu saja” dan bahwa pasukan mereka “siap untuk meningkatkan serangan hingga kemenangan tercapai.”

    “Agresi Amerika tidak akan menghalangi rakyat kami untuk terus mendukung Palestina dan mendukung rakyat Gaza serta perlawanannya,” kata Houthi dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa “serangan AS dan Inggris merupakan respons langsung terhadap posisi Yaman dalam solidaritas dengan perjuangan Palestina.”

    Pernyataan tersebut selanjutnya menuduh Amerika Serikat “mengobarkan perang atas nama entitas Zionis,” dan menekankan bahwa “menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil merupakan kejahatan perang dan tindakan terorisme Amerika yang jelas terhadap negara-negara lain.”

    Rudal Houthi Jatuh di Sharm El Sheikh Mesir

    Houthi tampaknya langsung merespons serangan AS ini dengan menargetkan serangan rudal ke Israel.

    Namun, sebuah rudal, yang dilaporkan ditembakkan oleh Houthi Yaman, jatuh di kota Sharm el-Sheikh di Semenanjung Sinai Mesir, menurut Jerusalem Post, mengutip Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu pagi.

    “Postingan tersebut melaporkan bahwa serangan rudal tersebut menimbulkan kekhawatiran, dan Pasukan Pendudukan Israel (IOF) meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui apakah rudal tersebut dimaksudkan untuk menargetkan Israel,” tulis RNTV.

    Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang insiden tersebut.

    Sebelumnya pada hari Sabtu, ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Yaman menyusul serangan udara AS yang menargetkan beberapa lokasi Houthi di Sanaa barat laut.

    Kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa 13 orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan udara terbaru AS di ibu kota, Sanaa.

    Menurut pernyataan kelompok itu, serangan AS menargetkan wilayah pemukiman di Sanaa, yang mengakibatkan korban sipil.

     

    (oln/rntv/*)

  • Iran Tolak Perintah Trump, Tegaskan AS Tak Punya Hak Atur Kebijakan Otoritas Teheran  – Halaman all

    Iran Tolak Perintah Trump, Tegaskan AS Tak Punya Hak Atur Kebijakan Otoritas Teheran  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pemerintah Iran menegaskan, Amerika Serikat tidak memiliki wewenang apapun untuk mengatur kebijakan luar negeri Iran.

    “AS tidak memiliki wewenang, atau urusan, yang mendikte kebijakan luar negeri Iran,” tegas Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebagaimana dikutip dari BBC International.

    Dalam cuitannya di media sosial X, Araghchi juga mendesak agar pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Yaman.

    “Akhiri dukungan terhadap genosida dan terorisme Israel. Hentikan pembunuhan terhadap warga Yaman,” imbuh Araghchi.

    Pernyataan ini, dilontarkan Araghchi tepat setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan militernya untuk menyerang ibu kota Yaman, Sanaa, pada Sabtu (15/3/2025). 

    Pasca perintah dirilis, sejumlah jet tempur AS tampak lepas landas dari kapal induk menuju ke beberapa wilayah di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.

    Tak hanya di ibu kota Sanna, serangan dilakukan militer AS ke sejumlah wilayah Yaman lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah, menewaskan setidaknya 10 orang.

    Sementara saluran TV lokal, Al-Masirah TV melaporkan, empat serangan udara dilakukan AS dengan menargetkan permukiman Shoab di Sanaa timur, serta Provinsi tengah Bayda, Marib, Dhamar, dan Provinsi barat daya Taiz.

    Imbas serangan ini,sebanyak 31 warga sipil Yaman dilaporkan tewas, sementara 50 orang lainnya dilaporkan luka-luka pada akhir pekan ini.

    “Mereka telah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tak henti-hentinya terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak Amerika, dan lainnya.” tegas Trump di X.

    Kedekatan Iran dan Houthi

    Presiden AS, Donald Trump, mengatakan serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas aksi balasan atas tindakan Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dan Laut Merah selatan.

    Namun serangan tersebut memicu kecaman, termasuk pemerintah Iran yang merupakan sekutu dekat Houthi.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pemerintah AS tidak memiliki wewenang, atau urusan, yang mendikte kebijakan luar negeri Iran, termasuk memutuskan hubungan Iran dengan Houthi.

    Hubungan antara Iran dan Houthi di Yaman sejak dulu terjalin cukup dekat

    Kedekatan ini bahkan membuat Iran aktif memberikan dukungan politik, militer, dan logistik kepada kelompok Houthi. 

    Kedekatan antara Iran dan Houthi terjalin lantaran Iran, yang merupakan negara mayoritas Syiah yang memiliki kesamaan ideologi dan agama dengan Houthi.

    Selain itu, Iran melihat Houthi sebagai bagian dari strategi lebih luas untuk membangun sekutu di kawasan yang lebih luas,.

    Termasuk di Irak, Suriah, dan Lebanon, melalui apa yang sering disebut sebagai “Poros Perlawanan” (Axis of Resistance) yang melawan pengaruh Barat dan sekutunya, seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.

    Atas dasar ini, Iran diduga memberikan dukungan berupa pasokan senjata, pelatihan militer, dan bantuan logistik kepada Houthi. 

    Meskipun Iran membantah terlibat langsung dalam pemberontakan Houthi, banyak negara, termasuk Arab Saudi dan negara-negara Barat, yang menganggap Iran sebagai pendukung utama Houthi.

    Bahkan, sejumlah analis menyebut, Iran secara diam-diam memberikan pasokan senjata kepada Houthi, termasuk roket, rudal balistik, dan senjata api.

    Iran turut diduga memberikan teknologi dan dukungan terkait pembuatan rudal balistik dan drone, yang kemudian digunakan oleh Houthi untuk menyerang target di dalam Yaman dan negara-negara tetangga, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Lebih lanjut, Iran diduga memberikan pelatihan kepada pejuang Houthi dalam taktik tempur, penggunaan senjata berat, dan pembuatan senjata. 

    Adapun pelatihan ini kemungkinan dilakukan oleh pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) atau pasukan militer lainnya yang memiliki pengalaman dalam konflik di kawasan Timur Tengah.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Diduga Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS – Halaman all

    Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Diduga Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS – Halaman all

    Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS?

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah rudal, yang dilaporkan ditembakkan oleh Houthi Yaman, jatuh di Kota Sharm el-Sheikh di Semenanjung Sinai Mesir, menurut Jerusalem Post, mengutip Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (16/3/2025).

    Laporan tersebut menyatakan kalau serangan rudal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi entitas Israel.

    “Pasukan Pendudukan Israel (IDF) meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui apakah rudal tersebut dimaksudkan untuk menargetkan Israel,” kata laporan tersebut.

    Pemerintah Mesir belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang insiden tersebut.

    BOLA API – Tangkap layar bola api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini.

    AS Bombardir Sanaa

    Sebelumnya pada Sabtu, ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Yaman menyusul serangan udara AS yang menargetkan beberapa lokasi Houthi di Sanaa barat laut.

    Kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa 13 orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam serangan udara terbaru AS di ibu kota, Sanaa.

    Menurut pernyataan kelompok itu, serangan AS menargetkan wilayah pemukiman di Sanaa, yang mengakibatkan korban sipil.

    Militan Houthi Yaman mengecam keras agresi berbahaya AS di ibu kota Yaman, Sanaa yang telah menewaskan 31 orang, Minggu (16/3/2025).

    Kecaman itu diungkap militan Houthi, tepat setelah AS melakukan lebih dari 40 serangan udara pada Sabtu sore dan berlanjut hingga Minggu pagi.

    Menurut laporan penduduk setempat, serangan di Sanna menargetkan depot amunisi dan roket di dekat stasiun televisi negara yang dikuasai Houthi di lingkungan Al-Jarraf. 

    Serangan yang membabi buta memicu Asap putih mengepul dari lingkungan tersebut, serta serangkaian ledakan besar yang terdengar hingga jarak belasan meter.

    Tak hanya di ibu kota Sanna, serangan juga dilakukan militer AS ke sejumlah wilayah Yaman  lainnya, seperti Provinsi utara Saada dan Hajjah, menewaskan setidaknya 10 orang.

    Sementara saluran TV lokal, Al-Masirah TV melaporkan empat serangan udara dilakukan AS dengan menargetkan permukiman Shoab di Sanaa timur. Kemudian serangan udara di Provinsi tengah Bayda, Marib dan Dhamar, serta Provinsi barat daya Taiz.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas aksi balasan atas tindakan Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar melalui Terusan Suez dan Laut Merah selatan.

    “Amerika akan meminta pertanggungjawaban Anda sepenuhnya dan, kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!,” kata Trump. 

    Houthi Ancam Serangan Balik AS

    Merespon serangan mematikan yang dilakukan AS, Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam buka suara.

    Ia menuduh AS melebih-lebihkan ancaman terhadap operasi kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah untuk mempengaruhi opini publik. 

    Biro politik kelompok itu juga menyatakan tak akan tinggal diam terhadap serangan AS. Mereka bersumpah membalas AS.

    “Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” ujar Houthi, sebagaimana dikutip dari Arab News.

    Lebih lanjut, Houthi yang didukung Iran, bersumpah serangan AS tak akan menghalangi Yaman dalam mendukung rakyat Gaza.

    lebih dari setahun, kelompok itu telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal kargo dalam apa yang disebutnya sebagai balas dendam terhadap Israel atas operasi militernya di Gaza, yang menyebabkan krisis berkepanjangan di koridor pelayaran yang sibuk di laut tersebut.

    Kelompok Houthi berjanji akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah selama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dipertahankan. 

    Namun Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza, hal ini yang membuat Houthi geram hingga pekan lalu militan Yaman melayangkan ancaman kepada kapal-kapal Israel yang berlayar di Laut Merah.

    Milisi Houthi Yaman memberi Israel tenggat waktu empat hari untuk mencabut blokade bantuan ke Gaza. 

    Jika perintah tersebut diabaikan, Houthi mengancam bakal melanjutkan operasi angkatan laut melawan Israel.

    “Larangan ini akan terus berlanjut hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka dan kebutuhan akan makanan dan obat-obatan diizinkan masuk,” kata Houthi pada hari Selasa.

    “Ini bukan kejadian yang hanya sekali saja. Ini adalah awal dari serangkaian kejadian yang akan berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Tidak ada invasi atau pasukan di darat. Namun, akan ada serangkaian serangan strategis yang sedang berlangsung.” imbuh Houthi.

  • Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi cuti kepada jurnalis di Voice of America dan lembaga penyiaran lain yang didanai AS. Dia tiba-tiba membekukan media yang telah berdiri selama puluhan tahun yang telah lama dianggap penting untuk melawan serangan informasi Rusia dan China.

    Dilansir AFP, Minggu (16/3/2025), ratusan staf di VOA, Radio Free Asia, Radio Free Europe, dan media lain menerima email akhir pekan yang isinya menyatakan mereka akan dilarang masuk ke kantor dan harus menyerahkan kartu pers serta perlengkapan yang disediakan kantor.

    Trump, yang telah mengecam keras badan bantuan global AS dan Departemen Pendidikan, pada hari Jumat mengeluarkan perintah eksekutif yang mencantumkan Badan Media Global AS sebagai salah satu ‘elemen birokrasi federal yang telah ditetapkan presiden sebagai tidak diperlukan’.

    Pendukung Trump yang bersemangat dan ditugaskan memimpin badan media tersebut, Kari Lake, mengatakan dalam email kepada media tersebut bahwa uang hibah federal tidak lagi melaksanakan prioritas badan tersebut. Gedung Putih mengatakan pemotongan itu dilakukan agar para pembayar pajak tidak lagi terikat pada ‘propaganda radikal’ yang menandai perubahan nada dramatis terhadap jaringan media dengan tujuan memperluas pengaruh AS di luar negeri.

    Pejabat pers Gedung Putih Harrison Fields menulis ‘selamat tinggal’ di X dalam 20 bahasa, sebuah sindiran terhadap liputan multibahasa media tersebut. Direktur VOA Michael Abramowitz mengatakan dia termasuk di antara 1.300 staf yang diberhentikan pada hari Sabtu (15/3).

    “VOA membutuhkan reformasi yang matang, dan kami telah membuat kemajuan dalam hal itu. Namun tindakan hari ini akan membuat Voice of America tidak dapat melaksanakan misi vitalnya,” katanya di Facebook yang mencatat bahwa liputannya — dalam 48 bahasa — telah menjangkau 360 juta orang setiap minggu.

    “Para ayatollah Iran, pemimpin komunis China, dan para otokrat di Moskow dan Minsk akan merayakan kehancuran RFE/RL setelah 75 tahun,” kata pemimpin RFE, Stephen Capus, dalam sebuah pernyataan.

    Media yang didanai AS telah mengubah orientasi mereka sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan menghentikan sebagian besar program yang ditujukan untuk negara-negara Eropa Tengah dan Timur yang baru demokratis dan berfokus pada Rusia dan China. Media yang didanai negara China telah memperluas jangkauan mereka secara tajam selama dekade terakhir, termasuk dengan menawarkan layanan gratis kepada outlet di negara-negara berkembang yang seharusnya membayar kantor berita Barat.

    Kebijakan tersebut telah membuat marah beberapa orang di sekitar Trump, yang telah lama mencela media dan menyarankan agar outlet yang didanai pemerintah mempromosikan kebijakannya. Langkah untuk mengakhiri media yang didanai AS kemungkinan akan menghadapi tantangan, seperti pemotongan besar-besaran Trump lainnya.

    Kongres, bukan presiden, memiliki kekuasaan konstitusional atas keuangan dan Radio Free Asia khususnya telah menikmati dukungan bipartisan di masa lalu. Selain itu, kelompok advokasi Reporters Without Borders mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam kebebasan pers di seluruh dunia dan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung arus informasi yang bebas.

    Gregory Meeks, politikus Demokrat tingkat atas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dan anggota kongres senior Demokrat Lois Frankel mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa langkah Trump akan menyebabkan kerusakan yang bertahan lama pada upaya AS untuk melawan propaganda di seluruh dunia. Seorang karyawan VOA, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan pesan hari Sabtu sebagai ‘contoh sempurna dari kekacauan dan sifat proses yang tidak siap’ dengan staf VOA berasumsi bahwa program yang dijadwalkan dibatalkan tetapi tidak diberitahu secara langsung.

    Seorang karyawan Radio Free Asia berkata hal ini bukan hanya tentang kehilangan penghasilan.

    “Kami memiliki staf dan kontraktor yang takut akan keselamatan mereka. Kami memiliki wartawan yang bekerja di bawah radar di negara-negara otoriter di Asia. Kami memiliki staf di AS yang takut dideportasi jika visa kerja mereka tidak berlaku lagi. Melenyapkan kami dengan goresan pena sungguh mengerikan,” ujar staf tersebut.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Agresi AS-Inggris terhadap Yaman Akibatkan 50 Korban Tewas dan Terluka – Halaman all

    Agresi AS-Inggris terhadap Yaman Akibatkan 50 Korban Tewas dan Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Agresi militer yang dipimpin oleh AS-Inggris terhadap Yaman menewaskan dan melukai 50 orang pada akhir pekan ini.

    Serangan ini terjadi setelah Yaman memberlakukan kembali larangan terhadap kapal-kapal Israel yang melintasi perairan tertentu di wilayah tersebut.

    Pada Sabtu (15/3/2025), serangan udara koalisi AS-Inggris menghantam lingkungan permukiman di distrik Sha’ub, utara ibu kota Sanaa.

    Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, Anis al-Asbahi, 13 warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka, sebagian besar dengan kondisi serius.

    Tim Pertahanan Sipil Yaman terus bekerja untuk menyelamatkan korban di daerah yang terdampak serangan.

    Koalisi agresi juga melancarkan serangan udara di provinsi Saada, Dhamar, dan al-Bayda, Al Mayadeen melaporkan.

    Sumber militer AS menyatakan bahwa pesawat tempur AS meluncurkan serangan dari kapal induk USS Harry Truman yang beroperasi di Laut Merah.

    Serangan ini terus berlanjut pada Minggu pagi, dengan fokus pada wilayah Attan di Sanaa dan Dahyan di Saada.

    Serangan ini juga menargetkan infrastruktur sipil, termasuk dua pembangkit listrik yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah.

    Jumlah korban terus bertambah, dengan sekitar 25 warga sipil tewas dan 23 lainnya terluka pada Minggu (16/3/2025) pagi.

    Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak yang berada di daerah perumahan yang terkena serangan.

    Presiden AS Trump Ancam Serangan yang Lebih Besar

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan militer terhadap kelompok Ansar Allah di Yaman, menanggapi operasi kelompok tersebut di Laut Merah.

    Trump memperingatkan bahwa jika serangan terhadap kapal-kapal komersial Israel dan kapal perang AS tidak dihentikan, “neraka akan menghujani kalian,” kata Trump dalam postingannya di Truth Social.

    Trump juga memperingatkan Iran untuk menghentikan dukungannya terhadap kelompok Houthi.

    Ancaman ini menunjukkan potensi eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.

    Serangan Militer AS Akan Terus Berlanjut

    Menurut pejabat AS, serangan udara terhadap Yaman akan berlangsung selama beberapa hari.

    Sasaran utama serangan ini adalah sistem pertahanan udara dan radar Angkatan Bersenjata Yaman.

    Serangan ini dilakukan setelah Yaman mengumumkan akan melanjutkan larangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel.

    Tindakan ini mengikuti ancaman Yaman terhadap Israel, yang menolak mencabut blokade bantuan militer ke Gaza.

    Pemimpin gerakan Ansar Allah, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, telah mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel jika bantuan kemanusiaan tidak dapat mencapai Gaza.

    Yaman Tegaskan Dukungan untuk Palestina

    Meskipun menghadapi serangan besar-besaran, Yaman tetap teguh dalam mendukung rakyat Palestina.

    Sayyed al-Houthi menegaskan bahwa jika Israel terus memblokir pengiriman bantuan ke Gaza, Yaman akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel.

    Sumber militer senior Yaman menegaskan kesiapan mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut terhadap pendudukan Israel jika kebijakan pemblokadeannya berlanjut.

    Al-Houthi juga mengkritik kebijakan AS di bawah Presiden Trump.

    Ia menganggap bahwa kebijakan tersebut memperburuk situasi dengan mendukung pendudukan Israel dan kebijakan pemindahan paksa terhadap warga Palestina.

    Peningkatan Ketegangan di Gaza dan Yaman
    Konflik ini terus memburuk seiring dengan ketegangan yang meningkat antara Yaman dan Israel.

    Ancaman Yaman terhadap Israel dan langkah-langkah agresif oleh AS semakin memperburuk situasi di kawasan ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Trump Geram, AS Kirim Rudal untuk Kelompok Houthi di Yaman

    Trump Geram, AS Kirim Rudal untuk Kelompok Houthi di Yaman

    Trump juga memperingatkan Iran, pendukung utama Houthi, bahwa mereka perlu segera menghentikan dukungan kepada kelompok itu. Ia mengatakan jika Iran mengancam Amerika Serikat AS:, “Amerika akan meminta pertanggungjawaban kalian sepenuhnya dan kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!”. (Komando Pusat AS/Handout via REUTERS)

  • Agresi AS-Inggris terhadap Yaman Akibatkan 50 Korban Tewas dan Terluka – Halaman all

    Trump Serukan Eskalasi, Serangan Gabungan AS-Inggris di Yaman Tewaskan Sedikitnya 19 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya sembilan warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis, setelah serangan udara AS-Inggris menghantam lokasi sipil di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Sabtu (15/3/2025) malam, menurut Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Yaman, seperti dilaporkan oleh Palestine Chronicle.

    Laporan terbaru dari Al Jazeera pada Minggu (16/3/2025) pagi menyebut jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 19 orang.

    Dalam pernyataan kepada Kantor Berita Yaman (SABA), Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Yaman mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai kejahatan perang serta pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional.

    Kementerian tersebut memperingatkan bahwa serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur akan membawa dampak kemanusiaan yang parah, terutama di negara yang telah porak-poranda akibat perang bertahun-tahun, krisis ekonomi, dan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

    Menurut kantor berita Yaman, Al-Masirah, jet tempur Amerika dan Inggris melakukan beberapa serangan udara di Sanaa.

    Ledakan dahsyat terdengar di berbagai wilayah, termasuk Al-Jarraf dan Shu’ub.

    Serangan udara ini terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan militer untuk melancarkan “operasi militer yang tegas dan kuat” terhadap gerakan Ansarallah atau Houthi.

    YAMAN DISERANG – Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic, memperlihatkan serangan AS-Inggris di ibu kota Yaman, Sanaa pada Sabtu (15/3/2025) malam waktu setempat. Serangan ini terjadi setelah Donald Trump menyerukan eskalasi terhadap kelompok Houthi. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic)

    Dalam pernyataannya, Trump mengklaim serangan itu diperlukan untuk melindungi kepentingan pelayaran Amerika dan memulihkan kebebasan navigasi di Laut Merah.

    Pelayaran di wilayah tersebut dilaporkan terganggu oleh serangan Houthi yang menargetkan kapal-kapal Israel dan kapal yang memiliki keterkaitan dengan Israel.

    Trump memperingatkan bahwa jika Ansarallah tidak menghentikan serangannya, mereka akan menghadapi pembalasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Neraka akan menghujani kalian seperti yang belum pernah kalian lihat sebelumnya,” ancam Trump.

    Ia juga menyindir pendahulunya, Joe Biden, dengan menuduh kebijakan pemerintah sebelumnya terlalu lemah dalam menanggapi serangan kelompok tersebut.

    Menurut Trump, kelemahan ini telah mendorong Ansarallah untuk semakin berani meningkatkan operasinya.

    Trump turut mengeluarkan peringatan kepada Iran, mendesaknya untuk berhenti mendukung Ansarallah serta tidak mengancam rakyat Amerika, presidennya, atau jalur pelayaran global.

    Eskalasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan selama beberapa bulan terakhir di kawasan tersebut.

    Sejak November 2023, Ansarallah Houthi telah menargetkan kapal-kapal kargo Israel serta kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

    Kelompok ini menyatakan bahwa operasinya merupakan bentuk solidaritas dengan Gaza.

    Sejak saat itu, serangan mereka meluas dengan menyasar kapal perang serta pesawat nirawak AS dan Inggris.

    Mereka juga menyatakan bahwa semua kapal milik Amerika dan Inggris kini merupakan target militer yang sah.

    Sebagai tanggapan, AS dan Inggris mulai melancarkan serangan udara serta serangan rudal terhadap wilayah yang dikuasai Ansarallah sejak awal 2024, semakin memperburuk ketidakstabilan di kawasan tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)