Negara: Iran

  • China Hukum Mati Eks Insinyur karena Bocorkan Rahasia Negara

    China Hukum Mati Eks Insinyur karena Bocorkan Rahasia Negara

    Jakarta

    Seorang mantan insinyur China dijatuhi hukuman mati karena membocorkan rahasia negara kepada kekuatan asing.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/3/2025), Kementerian Keamanan Negara China mengatakan dalam sebuah unggahan di akun WeChat resminya, pria yang bermarga Liu itu, “secara diam-diam menyalin, menggandakan, dan menjual sejumlah besar rahasia negara kepada badan intelijen dan spionase asing”.

    Liu pernah bekerja sebagai asisten insinyur di sebuah lembaga penelitian, dan mengundurkan diri setelah merasa bahwa ia telah diperlakukan tidak adil, kata kementerian tersebut.

    Namun, sebelum pergi, ia “secara diam-diam menyalin dan menyimpan sejumlah besar materi rahasia yang pernah ditanganinya, dengan maksud untuk menggunakannya nanti sebagai pembalasan atau pemerasan terhadap atasannya”, tambah kementerian.

    Kementerian tidak menyebutkan lembaga penelitian yang mempekerjakan Liu, dan juga tidak menyebutkan nama lengkap Liu.

    Menurut kementerian, Liu memiliki banyak utang setelah investasi yang gagal dan “mengalihkan perhatiannya ke materi rahasia yang dimilikinya, sehingga menimbulkan pikiran pengkhianatan untuk menjual informasi tersebut ke intelijen”.

    Badan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya tersebut, kemudian memutus kontak setelah menipu Liu agar menyerahkan informasi rahasia itu dengan “harga yang sangat rendah”, menurut kementerian tersebut.

    Lihat juga video: Lagi! Iran Hukum Mati 3 Pengunjuk Rasa Kematian Mahsa Amini

    “Selama enam bulan, ia secara diam-diam bepergian ke banyak negara, yang sangat membahayakan rahasia nasional China,” imbuh kementerian.

    Liu dijatuhi hukuman mati setelah penyelidikan, kementerian tersebut menambahkan.

    Tidak ada rincian yang diberikan tentang kapan ia akan dieksekusi mati.

    Beijing telah meningkatkan peringatan bahwa kekuatan asing berusaha untuk mengekang kebangkitan China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Badan-badan keamanan China sering memperingatkan bahwa mata-mata bekerja untuk memikat warga China yang setia agar mengkhianati negara — sering dengan cara yang mengerikan dan tidak biasa.

    Kementerian Keamanan Nasional yang sangat tertutup juga telah mengungkap temuannya di media sosial. Pada November 2024, Kementerian Keamanan Nasional mengungkap bahwa mantan pegawai pemerintah tingkat tinggi dijatuhi hukuman mati karena menyerahkan rahasia negara kepada badan mata-mata negara asing, dengan imbalan uang tunai.

    Lihat juga video: Lagi! Iran Hukum Mati 3 Pengunjuk Rasa Kematian Mahsa Amini

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Jakarta

    Perang dagang dengan Cina dan Eropa, perselisihan tarif dengan negara tetangga Kanada dan Meksiko, perang di Gaza, anjloknya pasar saham, dan protes terhadap PHK massal: Presiden AS Donald Trump saat ini sedang berjuang di banyak bidang.

    Di tengah krisis ini, ada pertanyaan lain: Akankah AS membiarkan Ukraina jatuh? Tampaknya hanya masalah waktu, sebelum pertanyaan ini dijawab dengan “ya”. Setelah sejumlah upaya yang gagal untuk memaksakan gencatan senjata sementara antara Kyiv dan Moskow, ada banyak faktor yang tampaknya mengarah pada skenario ini.

    Trump baru-baru ini membahas masalah tersebut sendiri. Dalam wawancara dengan stasiun siaran AS Fox News setelah pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih 28 Februari lalu, Trump ditanya oleh pembawa acara Maria Bartiromo apakah dia “merasa nyaman” dengan gagasan bahwa Ukraina “mungkin tidak akan selamat” dari perang dengan Rusia. “Yah, toh mungkin tidak akan bertahan,” kata Trump kepada Fox News.

    Ukraina bukan prioritas utama

    Marco Rubio, menteri luar negeri AS yang baru juga menegaskan, Ukraina bukanlah prioritas utama pemerintahan Trump, dalam sidang dengar pendapat di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada 15 Januari lalu.

    Rubio mengatakan, AS akan terus mendukung sekutu terdekatnya, dengan secara eksplisit menyebut Taiwan dan Israel. Mengenai Ukraina, ia mengatakan sudah saatnya bersikap “realistis” dan menyarankan bahwa kedua pihak harus membuat “konsesi.”

    “Tetapi pada akhirnya, di bawah Presiden Trump, prioritas utama Departemen Luar Negeri Amerika Serikat adalah Amerika Serikat,” katanya. “Uang pembayar pajak Amerika seharusnya hanya digunakan untuk memajukan kepentingan AS, dan setiap sen pengeluaran seharusnya diteliti untuk memastikan efektivitasnya.”

    Dalam opini yang dimuat di The Guardian baru-baru ini, Stephen Wertheim, pakar kebijakan luar negeri AS di Carnegie Endowment for International Peace, mengemukakan bahwa tidak ada sekutu NATO yang datang untuk membela Ukraina secara langsung. “Alasannya jelas: itu berarti perang dengan Rusia, sebuah prospek yang masih dapat dicegah oleh NATO, terlepas dari apa yang terjadi di Ukraina”, katanya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Apakah Ukraina hanya pion dalam hubungan Rusia-AS?

    Stefan Meister, pakar Eropa Timur, Rusia, dan Asia Tengah di German Council on Foreign Relations, sangat kritis terhadap penolakan Trump untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina.

    Presiden AS “telah secara besar-besaran memperburuk posisi negosiasinya sendiri dan posisi negosiasi Ukraina,” katanya kepada stasiun siaran Jerman SWR. “Mengapa Moskow harus membuat kompromi ketika presiden AS sudah menawarkan setengah dari apa yang diminta Rusia?”

    Stefan Meister lebih jauh mengatakan, ia khawatir Ukraina akan terlupakan begitu saja saat hubungan Rusia-AS sudah akur lagi. “Kesan saya adalah Trump pada dasarnya tidak peduli dengan Ukraina,” katanya, sambil menjelaskan bahwa Ukraina mungkin hanya “pion” yang diberikan kepada Rusia sebagai imbalan atas “hal-hal lain.”

    “Hal-hal lain” ini dapat terkait dengan topik-topik yang disebutkan oleh Rubio: Israel dan perdamaian di Timur Tengah, hubungan dengan Cina, urusan dengan Iran dan pemulihan hubungan antara Washington dan Moskow.

    Kolumnis AS Robert Kagan tidak memiliki ilusi. Dia mengatakan gagasan memperjuangkan demokrasi di wilayah lain di dunia merupakan hal yang asing bagi Trump. “Dia tampaknya tidak memiliki keraguan untuk membuat ‘kesepakatan’ dengan rezim kriminal Putin tanpa melibatkan orang-orang Eropa.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Klaim Sudah 4 Kali Serang Kapal Perang AS di Laut Merah dalam 72 Jam

    Houthi Klaim Sudah 4 Kali Serang Kapal Perang AS di Laut Merah dalam 72 Jam

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman mengatakan mereka kembali menyerang kapal perang milik Amerika Serikat (AS) di Laut Merah. Houthi mengklaim serangan ini adalah serangan keempat yang mereka lancarkan dalam 72 jam.

    Dilansir AFP, Rabu (19/3/2025), Juru bicara militer Houthi mengatakan operasi tersebut memakai sejumlah rudal jelajah dan drone. Mereka menargetkan kapal induk ‘USS Harry Trauman’ dan sejumlah kapal perang musuh. Mereka mengatakan serangan ini adalah yang keempat kalinya dalam 72 jam.

    Sebelumnya, Houthi yang didukung Iran bersumpah untuk menargetkan kapal kargo Amerika Serikat (AS) di Laut Merah setelah serangan mematikan AS menghantam negara itu. Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdulmalik al-Huthi menyerukan unjuk rasa perlawanan “sejuta orang” di seluruh wilayah yang dikuasai.

    Dilansir AFP, Senin (17/3), serangan pertama AS di Yaman di bawah Presiden Donald Trump menewaskan 31 orang dan melukai lebih dari 100 orang, menurut pejabat Houthi.

    Serangan itu menyusul ancaman Houthi untuk memperbarui serangan terhadap pengiriman Israel di Laut Merah setelah jeda sejak Januari, ketika gencatan senjata perang Gaza dimulai.

    “Amerika sekarang akan dikenai embargo selama melanjutkan agresinya,” kata Houthi.

    “Kami akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi, dan kami akan menanggapi musuh Amerika dengan menargetkan kapal induk dan kapal perangnya serta melarang kapalnya,” tambahnya.

    Pengumuman itu disampaikan Trump melalui Truth Social pada Sabtu (15/3). Operasi militer itu ditempuh AS usai menganggap Houthi berpihak kepada Iran dan mengancam kepentingan Amerika di Laut Merah.

    Serangan AS ini menewaskan sejumlah orang. Data Senin (17/3) total korban tewas serangan AS ini sebanyak 53 orang, lima di antaranya merupakan anak-anak. Sedangkan 98 orang mengalami luka.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Anjlok, Ini Gara-garanya – Page 3

    Harga Minyak Anjlok, Ini Gara-garanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun sekitar 1% pada hari Selasa  (Rabu waktu Jakarta) saat Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas langkah-langkah untuk mengakhiri perang tiga tahun di Ukraina, yang dapat mengakibatkan kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap ekspor bahan bakar Rusia.

    Sebelumnya pada hari itu, harga minyak dunia mencapai titik tertinggi dalam dua minggu di tengah kekhawatiran bahwa ketidakstabilan di Timur Tengah dapat mengurangi pasokan minyak, dan harapan bahwa rencana stimulus ekonomi di China dan Jerman dapat meningkatkan permintaan bahan bakar di dua ekonomi terbesar dunia.

    Harga minyak Brent AS turun 51 sen atau 0,72% menjadi USD 70,56 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate ASMinyak mentah (WTI) turun 68 sen, atau 1,01%, dan ditutup pada USD 66,90.

    Bahkan jika AS dan Rusia berhasil mencapai gencatan senjata di Ukraina, banyak analis mengatakan mereka memperkirakan akan memakan waktu lama sebelum ekspor energi Rusia meningkat secara signifikan.

    “Bahan bakar fosil Rusia mungkin pada tahap tertentu akan kembali melimpah tanpa belenggu sanksi, tetapi … (itu) tidak berarti kemurahan hati energi akan dicabut,” kata analis di pialang minyak PVM dalam sebuah catatan.

    Rusia memproduksi sekitar 9,2 juta barel per hari (bpd) minyak mentah pada tahun 2024, turun dari level tertinggi terbarunya sebesar 9,8 juta bpd pada tahun 2022 dan rekor 10,6 juta bpd pada tahun 2016, menurut data Badan Informasi Energi AS (EIA) sejak tahun 1997.

    Di Timur Tengah, Presiden AS Trump berjanji untuk melanjutkan serangan AS terhadap Houthi Yaman kecuali mereka mengakhiri serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

    Trump mengatakan ia akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukungnya di Yaman. Jika AS bertindak melawan Iran, atau Houthi bertindak melawan produsen Arab lainnya, pasokan minyak global bisa menurun.

    Iran, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak mentah per hari pada tahun 2024, menurut EIA AS.

  • Populer Internasional: Israel Kembali Menyerang Gaza – Kepala IRGC Sumpah Balas Serangan – Halaman all

    Populer Internasional: Israel Kembali Menyerang Gaza – Kepala IRGC Sumpah Balas Serangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer internasional dapat disimak di sini.

    Israel kembali melancarkan serangan terbesarnya di tengah gencatan senjata, menewaskan lebih dari 400 orang.

    Amerika Serikat rupanya terlibat dalam membantu Israel, Qatar dan Arab Saudi cemas.

    Kepala IRGC pun bersumpah akan membalas serangan tersebut.

    Berikut berita populer internasional selengkapnya.

    1. AS Terlibat Bantu Israel di Pembantaian Gaza, Qatar-Arab Saudi Cemas Perang Besar di Timur Tengah

    Gerakan perlawanan Palestina, Hamas menilai, Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam pembantaian terbaru di Jalur Gaza, Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Seperti dilaporkan, jet tempur Israel melancarkan serangan udara mendadak yang intens di Gaza pada Selasa dini hari, menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk anak-anak, dan melukai yang lainnya.

    Lebih dari 100 orang yang terluka tiba di Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat saat serangan menargetkan rumah-rumah di Beit Hanoun, Deir al-Balah, dan Zeitoun.

    Pengeboman juga menghantam daerah-daerah dekat sekolah Al-Tabeen dan Al-Rafai di Gaza utara.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Hamas: Israel Secara Sepihak Akhiri Gencatan Senjata di Gaza, Nasib Para Sandera Terkatung-katung

    Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Israel telah mengakhiri perjanjian gencatan senjata di Gaza secara sepihak.

    Dalam pernyataan resminya, Hamas menuduh keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk melanjutkan operasi militer di Gaza telah membuat para sandera menghadapi “nasib yang tidak diketahui.”  

    Hamas meminta para mediator, yakni Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, untuk meminta pertanggungjawaban penuh dari Netanyahu atas berakhirnya kesepakatan tersebut.

    Selain itu, kelompok tersebut menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukung “perlawanan Palestina” dalam upaya mematahkan blokade terhadap Gaza.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Kepala IRGC Sumpah Balas Serangan AS dan Israel: Ancaman Terhadap Iran Undang Reaksi Menghancurkan

    Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, bersumpah bahwa serangan apa pun terhadap Iran akan dibalas dengan respons yang “menghancurkan”.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ancaman dari Amerika Serikat terhadap Teheran.

    Salami menegaskan, setiap Ancaman AS dan Israel terhadap Iran akan disikapi dengan reaksi keras dan tegas.

    “Jika kami menyerang di mana pun atau mendukung siapa pun, kami akan mengumumkannya dengan tegas,” ujar Salami, dikutip dari media Iran pada Minggu (15/3/2025),

    Ia juga menegaskan, Iran tidak memiliki peran dalam menetapkan kebijakan kelompok faksi perlawanan, termasuk Ansarallah (Houthi) di Yaman.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Jet F-14 Iran Konfrontasi Langsung Drone MQ-4C AS, Houthi Serang Lagi Kapal Induk di Laut Merah

    Sebuah pesawat mata-mata tanpa awak (Drone) Amerika Serikat (AS) berjenis MQ-4C dilaporkan terdeteksi dekat dengan wilayah udara Iran, outlet media MNA melaporkan, Selasa (18/3/2025).

    Laporan menambahkan kalau pesawat tak berawak AS itu berkonfrontasi langsung dengan jet tempur Iran.

    “Sebuah drone pengintai MQ-4C Amerika Serikat secara  cepat menarik diri dari posisinya di dekat wilayah udara Iran setelah menghadapi jet tempur F-14 Iran dan drone pengintai,” tulis MNA mengutip Nournews melaporkan.

    Para pejabat militer Iran telah memperingatkan bahwa setiap entri yang tidak sah ke wilayah udara negara itu akan menghadapi tanggapan yang menentukan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Jakarta CNBC Indonesia – Rusia mengutuk pemboman Israel yang kembali di Jalur Gaza. Serangan itu menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata berlaku antara Israel dan Hamas, Januari.

    Hingga kini serangan yang terjadi Selasa (18/3/2025) telah menewaskan ratusan orang. Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 413 orang tewas dalam serangan terbaru itu.

    “Moskow sangat menyesalkan dimulainya kembali operasi militer Israel di Jalur Gaza,” kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip AFP.

    “Rusia mengutuk keras tindakan apa pun yang menyebabkan kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sosial.”

    Kremlin mengatakan sebelumnya bahwa mereka khawatir serangan tersebut akan menyebabkan eskalasi spiral. Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengaku memantau situasi dengan sangat cermat.

    “Kami menunggu situasi kembali damai,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Sebelumnya, (PM) Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi itu diperintahkan setelah “penolakan berulang Hamas” untuk membebaskan sandera yang ditawan selama serangan Oktober 2023. Operasi itu sendiri dikatakan diketahui oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sejak melancarkan serangan ke Ukraina, Rusia telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, sambil mempertahankan hubungan yang umumnya baik dengan Israel. Pengaruh Moskow di kawasan itu sebenarnya sedikit berkurang sejak sekutunya Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak Suriah tahun lalu.

    Sebelumnya, Qatar, Mesir, dan AS memediasi fase awal gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari. Fase ini sebagian besar menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza.

    Fase pertama itu berakhir pada awal Maret, dan meskipun kedua belah pihak sejak itu menahan diri dari perang habis-habisan, mereka belum dapat menyetujui langkah selanjutnya untuk perundingan gencatan senjata. Israel juga telah melakukan serangan hampir setiap hari di Gaza, tetapi tidak dalam skala operasi hari Selasa.

    Dalam sebuah posting di Telegram pada dini hari Selasa, tentara Israel mengatakan bahwa mereka “melakukan serangan besar-besaran terhadap target teror milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza”. Israel memerintahkan semua sekolah yang dekat dengan wilayah tetangga Gaza ditutup, karena pemerintah mengatakan akan meningkatkan aksi militer terhadap Hamas.

    Hamas merespons hal itu seraya mengatakan Israel memutuskan untuk mengorbankan sanderanya dengan meluncurkan kembali operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza. Langkah Negeri Zionis tersebut telah menghancurkan periode tenang sejak gencatan senjata bulan Januari.

    (sef/sef)

  • Wow! Impor Kurma ke Indonesia Melejit, Ini Negara-Negara Pemasoknya

    Wow! Impor Kurma ke Indonesia Melejit, Ini Negara-Negara Pemasoknya

    Jakarta: Saat bulan Ramadan tiba, ada satu makanan yang hampir selalu ada di meja berbuka puasa, yaitu kurma. 
     
    Buah manis ini memang menjadi favorit karena selain lezat, juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan gula alaminya dapat memberikan energi instan setelah seharian berpuasa. 
     
    Tak heran, permintaan kurma di Indonesia selalu melonjak setiap Ramadan, yang berimbas pada peningkatan impor dalam beberapa tahun terakhir.
     

    Impor kurma meningkat dalam lima tahun terakhir
    Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa impor kurma ke Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir. 

    Pada Februari 2025 saja, Indonesia mengimpor 16,47 ribu ton kurma dengan nilai mencapai USD18,09 juta. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan Januari 2025 yang mencatatkan impor sebanyak 16,43 ribu ton.
     
    “Tren impor kurma mulai meningkat sejak lima bulan menjelang Ramadan dan mencapai puncaknya menjelang Lebaran,” ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
     
    Secara kumulatif, dalam dua bulan pertama tahun 2025, Indonesia sudah mengimpor 32,89 ribu ton kurma dengan nilai mencapai USD38,76 juta. Angka ini menunjukkan betapa besarnya konsumsi kurma di dalam negeri, terutama saat Ramadan.
     

    Negara penyedia kurma untuk Indonesia
    Indonesia mendapatkan pasokan kurma dari berbagai negara. Berdasarkan data BPS, lima negara utama yang menjadi pemasok kurma terbesar adalah:
     
    Mesir – 19,39 ribu ton (58 persen)
    Arab Saudi – 4,56 ribu ton (13,87 persen)
    Uni Emirat Arab – 2,95 ribu ton (8,96 persen)
    Tunisia – 1,93 ribu ton (5,87 persen)
    Iran – 1,44 ribu ton (4,39 persen)
     
    Dari daftar tersebut, Mesir menjadi negara dengan kontribusi terbesar, yaitu lebih dari setengah dari total impor kurma ke Indonesia. Arab Saudi, yang dikenal dengan kurma Ajwa dan Sukari-nya, juga menjadi pemasok utama.
     
    Bagi kamu yang ingin menikmati kurma berkualitas, pastikan membeli dari sumber terpercaya agar mendapatkan produk yang terbaik selama bulan puasa ini!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dapat Restu Trump, Israel Gempur Jalur Gaza hingga Tewaskan 200 Jiwa Termasuk Anak-anak – Halaman all

    Dapat Restu Trump, Israel Gempur Jalur Gaza hingga Tewaskan 200 Jiwa Termasuk Anak-anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Militer Israel kembali melakukan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza pada Selasa dini hari (18/3/2025).

    Ini menjadi serangan brutal pertama yang dilakukan Israel sejak gencatan senjata dimulai pada Januari lalu.

    Mengutip dari Al Jazeera, serangan itu dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai mendapatkan restu dari Presiden AS Donald Trump untuk menggempur jalur Gaza.

    “Seperti yang telah ditegaskan Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran-dan semua pihak yang berupaya meneror tidak hanya Israel, tetapi juga AS-akan menghadapi konsekuensi, dan kekacauan besar akan terjadi,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    Netanyahu menegaskan serangan udara yang dilakukan pasukannya, sengaja ditujukan untuk menekan milisi Hamas yang selama ini menolak membebaskan sandera Israel.

    “Ini menyusul penolakan berulang kali Hamas untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua proposal yang telah diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff,” kata Netanyahu

    “Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat,” imbuhnya.

    Hamas berdalih keputusannya untuk menunda pembebasan sandera Israel karena Netanyahu telah gagal mematuhi perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya.

    Hamas saat ini diyakini masih menyandera sekitar 24 warga Israel dan menahan setidaknya 35 mayat.

    Korban Tewas Gaza Tembus 200 Jiwa

    Imbas serangan brutal Israel, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan, lebih dari 200 orang telah tewas dalam pengeboman Israel di beberapa daerah di Jalur Gaza.

    Adapun hampir separuh korban tewas termasuk di antaranya anak-anak, wanita dan orang tua yang tinggal di Gaza selatan.

    Tak hanya melakukan serangan, Israel juga memerintahkan semua sekolah yang dekat dengan wilayah Gaza ditutup, seiring “kekuatan militer yang meningkat” terhadap Hamas.

    Israel turut menyebarkan ketakutan di kalangan masyarakat Gaza, lewat serangan udara yang tak kunjung berhenti hingga membuat langit di Gaza dipenuhi dengan pesawat tak berawak dan jet tempur yang terbang rendah.

    Hamas Kecam Serangan Israel

    Merespons tindakan yang dilakukan Israel, Hamas menegaskan, mereka mengutuk keras serangan ini.

    Hamas menyebutnya sebagai “serangan berbahaya” terhadap warga sipil yang tidak berdaya, dan mengklaim bahwa tujuan Israel adalah untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati.

    Mencegah terjadinya eskalasi yang lebih luas, Hamas menyerukan kepada negara-negara Arab dan Muslim untuk mendukung “perlawanan Palestina” dalam upaya mematahkan blokade terhadap Gaza.

    Hamas juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengeluarkan resolusi yang memerintahkan Israel menghentikan “agresinya.”

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Ada Peran Donald Trump di Balik Serangan Israel Penjajah di Gaza

    Ada Peran Donald Trump di Balik Serangan Israel Penjajah di Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Baru-baru ini Israel kembali melancarkan serangan mematikan terhadap Gaza, penyerangan tersebut tampaknya telah mengakhiri gencatan senjata yang baru 2 bulan berjalan.

    Dilaporkan bahwa sedikitnya belasan orang meninggal dunia dan lebih banyak lagi korban yang terluka, seorang dokter asal Palestina mengungkapkan adanya kemungkinan korban tewas dari penyerangan tersebut lebih dari 100 orang.

    Menteri Pertahanan Israel, Katz, beralasan penyerangan yang dilakukan imbas penolakan Hamas untuk membebaskan lebih banyak sandera, setelah sebelumnya 33 orang telah dilepaskan.

    “Tadi malam, kami melanjutkan pertempuran di Gaza karena penolakan Hamas untuk membebaskan para sandera dan ancamannya untuk melukai tentara dan masyarakat Israel. Jika Hamas tidak membebaskan semua sandera, gerbang neraka akan terbuka di Gaza, dan para pembunuh dan pemerkosa Hamas akan menghadapi IDF dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucapnya tegas.

    “Kami tidak akan berhenti bertempur sampai semua sandera kembali ke rumah dan semua tujuan perang tercapai,” kata Katz lagi dalam sebuah pernyataan.

    Peran Donald Trump dalam Penyerangan Gaza

    Di sisi lain, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt mengatakan kepada Fox News bahwa Pemerintahan Donald Trump diajak berkonsultasi pada, Senin 17 Maret 2025 oleh Israel mengenai serangan mematikannya di Gaza.

    “Pemerintahan Trump dan Gedung Putih diajak berkonsultasi oleh Israel mengenai serangan mereka di Gaza malam ini,” kata sekretaris pers Gedung Putih itu.

    Leavitt juga kembali menyinggu pernyataan Trump terkait kedudukan AS dalam memerangi ‘teroris’.

    “Seperti yang telah dijelaskan oleh Trump sebelumnya, baik Hamas, Houthi, Iran semua pihak yang berusaha meneror, tidak hanya menghadapi Israel saja, tetapi juga Amerika Serikat, (mereka) ada harga yang harus dibayar,” tuturnya.

    Donald Trump juga mengecam tindakan Hamas yang belum membebaskan para sanderan, ia bahkan mengancam akan ada kekacauan yang terjadi.

    Menurut laporan, tiga kapal induk AS sedang menuju Iran menyusul serangan Israel terhadap Gaza.

    Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun terjadi pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas Palestina menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut sekutu Israel.

    Serangan militer Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sekaligus memicu tuduhan genosida dan kejahatan perang yang dibantah Israel. Serangan tersebut telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi dan menyebabkan krisis kelaparan.

    Trump juga dikecam atas rencananya untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dan rencana AS untuk mengambil alih wilayah itu. Kelompok hak asasi manusia, PBB, Palestina, dan negara-negara Arab mengatakan usulan dari Trump yang menggambarkan rencana pembangunan kembali, akan menjadi pembersihan etnis atau genosida untuk masyarakat Palestina.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Israel Berkonsultasi dengan AS Sebelum Bombardir Gaza

    Israel Berkonsultasi dengan AS Sebelum Bombardir Gaza

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza di tengah gencatan senjata dan menewaskan ratusan orang. Gedung Putih mengungkapkan, pemerintah Israel telah berkonsultasi dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (17/3) waktu setempat, sebelum melancarkan serangan mendadak di Gaza tersebut.

    “Pemerintahan Trump dan Gedung Putih diajak berkonsultasi oleh Israel mengenai serangan mereka di Gaza malam ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt dalam program “Hannity” di Fox News, dilansir kantor berita AFP dan Reuters, Selasa (18/3/2025).

    “Seperti yang telah dijelaskan Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran, semua pihak yang berusaha meneror bukan hanya Israel, tetapi juga Amerika Serikat, akan menghadapi harga yang harus dibayar — semua kekacauan akan terjadi,” katanya dalam wawancara yang disiarkan di televisi.

    Trump sebelumnya telah mengeluarkan peringatan secara terbuka dengan menggunakan kata-kata serupa, dengan mengatakan kelompok Hamas harus membebaskan semua sandera di Gaza atau “kekacauan akan terjadi.”

    Tim penyelamat melaporkan lebih dari 200 orang tewas dalam serangan Israel pada Selasa (18/3) waktu setempat itu. Atas serangan udara terbaru Israel ini, kelompok Hamas menuduh pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menggagalkan gencatan senjata.

    Serangan itu diperintahkan setelah “Hamas berulang kali menolak untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua usulan yang telah diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff dan dari para mediator,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (18/3/2025).

    Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu “akan terus berlanjut selama diperlukan, dan akan diperluas melampaui serangan udara”.

    Lihat juga Video: Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 200 Orang, Termasuk Petinggi Hamas

    Dalam sebuah posting di Telegram pada Selasa dini hari waktu setempat, militer Israel mengatakan pihaknya saat ini melakukan serangan besar-besaran terhadap target-target milik Hamas di Jalur Gaza.

    Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan “Netanyahu dan pemerintah ekstremisnya telah memutuskan untuk membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang akan membuat para tahanan di Gaza menghadapi nasib yang tidak diketahui”.

    Dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, fase awal gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, yang sebagian besar menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza.

    Fase pertama gencatan senjata itu berakhir pada awal Maret. Meskipun kedua belah pihak sejak itu menahan diri dari perang habis-habisan, mereka belum dapat menyetujui langkah selanjutnya untuk perundingan gencatan senjata.

    Lihat juga Video: Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 200 Orang, Termasuk Petinggi Hamas

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu