Negara: Iran

  • Populer Internasional: China Batalkan Kontrak dengan Boeing – Kembalinya Kendaraan Lapis Baja Rusia – Halaman all

    Populer Internasional: China Batalkan Kontrak dengan Boeing – Kembalinya Kendaraan Lapis Baja Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer internasional dapat disimak di sini.

    China membatalkan kontrak dengan Boeing, membuat perang dagang dengan AS semakin memanas.

    Sementara itu, AS mengeluarkan ultimatum kepada Iran untuk pengayaan uranium.

    Soal perang Rusia-Ukraina, kendaraan lapis baja Rusia kini mulai terlihat.

    Berikut berita selengkapnya.

    1. China Batalkan Kontrak dengan Boeing di Tengah Perang Dagang, Trump Tanggapi Sikap Beijing

    Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan perundingan dagang berada sepenuhnya di tangan Beijing.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt pada Selasa (15/4/2025) di tengah meningkatnya friksi antara dua ekonomi terbesar dunia.

    “Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” ujar Leavitt saat membacakan pernyataan Trump, dikutip dari CNA.

    Meskipun Trump disebut terbuka untuk kembali bernegosiasi, Leavitt menegaskan bahwa inisiatif harus datang dari pihak China. 

    Pernyataan Trump ini menyusul keputusan China untuk membatalkan kesepakatan besar dengan Boeing. 

    Trump mengungkapkan di media sosial bahwa Beijing telah memerintahkan maskapai penerbangannya untuk tidak menerima pengiriman pesawat dari produsen jet asal AS tersebut.

    “Menariknya, mereka baru saja mengingkari kesepakatan besar dengan Boeing, dengan mengatakan bahwa mereka ‘tidak akan mengambil alih’ pesawat yang telah sepenuhnya dikomitmenkan,” tulis Trump dalam platform Truth Social.

    Laporan dari Bloomberg News menguatkan pernyataan Trump, menyebut bahwa China tidak hanya menolak pengiriman jet Boeing, tetapi juga menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang pesawat dari perusahaan-perusahaan Amerika.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. AS Ultimatum Iran: Stop Total Pengayaan Uranium atau Bersiap Perang

    Amerika Serikat kembali mengeluarkan peringatan keras terhadap Iran.

    Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan Teheran harus “menghentikan dan menghilangkan” seluruh program pengayaan nuklirnya jika ingin mencapai kesepakatan dengan Washington.

    “Setiap pengaturan akhir harus menetapkan kerangka kerja untuk perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di Timur Tengah – yang berarti bahwa Iran harus menghentikan dan menghilangkan program pengayaan dan persenjataan nuklirnya,” kata Witkoff, Selasa (15/4/2025), dikutip dari Fox News dan Middle East Eye.

    Pernyataan ini tampak berbalik arah dari komentarnya sehari sebelumnya, yang menyiratkan AS bisa menerima pengayaan uranium dalam tingkat rendah untuk energi sipil.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Kendaraan Lapis Baja Rusia Telah Kembali, Ukraina Rilis Video Pergerakan MT-LB di Sekitar Zaporizhia

    Setelah sebelumnya mengandalkan serangan infanteri ringan pada akhir tahun 2024 dan awal 2025, kepemimpinan militer Rusia di Moskow tampaknya kembali ke strategi awal, yakni mengerahkan tank, sepeda motor, bahkan kendaraan sipil untuk mengangkut pasukan penyerang ke garis depan.

    Temuan tersebut dilaporkan Institut Studi Perang (Institute for the Study of War/ISW), seperti dikutip Kyiv Post.

    ISW menilai Rusia beralih dari kendaraan berat ke infanteri ringan karena masifnya pergerakan pesawat nirawak milik Ukraina dalam menargetkan tank dan pengangkut personel lapis baja Rusia.

    Juru Bicara Kelompok Pasukan Luhansk, Letnan Kolonel Dmytro Zaporozhets, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) berhasil menangkis serangan mekanis berskala kompi dari pasukan Rusia terhadap Stupochky (selatan Chasiv Yar) dan Klishchiivka (tenggara Chasiv Yar) pada hari Minggu (13/4/2025), di wilayah Donetsk yang diduduki. 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Hamas: Menyerah Bukan Pilihan, Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang demi Masa Depan Politiknya Sendiri

    Seorang pejabat senior Hamas menegaskan kembali bahwa menyerah bukanlah pilihan bagi kelompoknya.

    Ia juga mengecam keras agresi Israel yang disebutnya sebagai perang genosida di Jalur Gaza, serta mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan kejahatan perang demi kelangsungan karier politiknya sendiri.

    Mengutip PressTV, Sami Abu Zuhri, Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri, menyatakan pada Selasa (15/4/2025) bahwa Hamas tidak akan pernah menyerah dan akan terus berjuang untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina.

    Zuhri menegaskan komitmen Hamas untuk menggunakan segala bentuk tekanan dalam menghadapi rezim pendudukan.

    Ia juga menyatakan bahwa Hamas telah merespons secara positif semua inisiatif gencatan senjata yang bertujuan memenuhi kebutuhan sah rakyat Palestina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. 2 Dugaan Penyebab Jet Tempur F-16 Ukraina Bisa Dijatuhkan Rusia, Salah Satunya Terkait MEZ

    Penyebab jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Ukraina (AUF) bisa ditembak jatuh oleh militer Rusia masih menjadi teka-teki,

    Jet tempur itu jatuh pada hari Sabtu, (12/4/2025), dan menewaskan pilotnya, yakni Pavlo Ivanov. AUF mengonfirmasi peristiwa itu pada hari yang sama.

    “Kami menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga Paul. Dia gugur dalam pertempuran untuk membela tanah airnya dari para penyerbu,” kata UAF dikutip dari Kyiv Post.

    Ukraina belum mengonfirmasi lokasi jatuhnya jet tersebut. Para blogger militer Rusia dan Ukraina mengklaim jet itu ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara (surface to air missile).

    Sehari kemudian Kementerian Rusia menyebut jet itu ditembak oleh sistem pertahananan udara.

    “Sistem pertahanan udara menembak jatuh satu jet F-16 Ukraina, delapan bom udara berpemandu JDAM, tujuh rudal HIMARS buatan AS, dan 207 drone dengan sayap tetap,” kata kementerian itu dikutip dari Eurasian Times.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II – Halaman all

    Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II – Halaman all

    Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem pertahanan udara Iran potensial memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak jet tempur siluman generasi kelima Amerika Serikat, F-35 Lightning II, menurut uji coba dan latihan militer baru-baru ini, mengutip ulasan situs militer, DSA.

    Kesimpulan itu merujuk pada kemampuan sistem pertahanan udara ini mendeteksi objek pesawat tak berawak (drone) yang sulit dideteksi radar sistem pertahanan udara.

    “Dalam latihan militer baru-baru ini, radar pengendali tembakan sistem pertahanan udara ‘Bavar-373’ buatan Iran berhasil mendeteksi dan mencegat pesawat tak berawak ‘Karrar’ pada jarak 316 kilometer,” kata laporan tersebut, Rabu (16/4/2025) mengutip saluran Telegram Middle East Spectator.

    Disebutkan, drone itu memiliki penampang radar ( RCS) 2,14 meter persegi atau setara dengan 3,22 desibel, menurut data yang dibagikan dengan gambar intersepsi.

    Radar Cross Section (RCS) adalah ukuran seberapa mudah suatu objek terdeteksi oleh radar.

    “Akan tetapi, tidak disebutkan secara jelas pada jarak berapa deteksi awal target tersebut terjadi,” kata laporan tersebut.

    Namun, berdasarkan informasi kinerja sistem, radar pengendali tembakan Bavar-373 mampu mendeteksi target udara dengan luas RCS 0,01 meter persegi dari jarak 82 kilometer, atau target dengan RCS 0,05 meter persegi dari jarak 123 kilometer.

    Jika sistem Bavar-373 dilengkapi dengan radar frekuensi L-band seperti radar TPY-4, dan kemampuan deteksinya dianggap setara, maka secara teoritis sistem ini mampu mendeteksi keberadaan pesawat F-35 dari jarak hingga 218 kilometer.

    Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor kepresidenan Iran menunjukkan sistem rudal pertahanan udara buatan Iran Bavar 373 selama upacara di Teheran pada 22 Agustus 2019. (HO/Kepresidenan Iran/AFP)

    “Hal ini dikarenakan pada frekuensi L-band, lapisan penyerap radar (stealth coating) pada F-35 hampir tidak berfungsi, dan ukuran RCS pesawat pada frekuensi tersebut diperkirakan sekitar 0,5 meter persegi,” kata penjelasan dari ulasan tersebut.

    Beberapa simulasi gambar RCS pesawat F-35 yang diproduksi oleh Lockheed Martin pada frekuensi L-band dan VHF juga disertakan dengan laporan ini untuk tujuan perbandingan.

    Untuk mengonversi pembacaan desibel pada bagan radar 360 derajat (seperti pada gambar terlampir) ke satuan meter persegi luas penampang radar, rumus berikut dapat digunakan: 10^(desibel/10).

    Sistem pertahanan udara Iran berhasil mendeteksi dan mencegat pesawat tak berawak pada jarak yang sangat jauh, meskipun pesawat tak berawak itu memiliki penampang radar ( RCS) yang jauh lebih kecil daripada jet tempur F-35.

    “Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan, jika pesawat tanpa awak yang lebih sulit dideteksi itu mampu dideteksi dan dicegat oleh sistem Iran, maka bukan tidak mungkin pesawat F-35 juga bisa menjadi sasaran, sebab RCS F-35 lebih besar dan secara teoritis lebih mudah dideteksi dan dijadikan sasaran oleh sistem pertahanan udara,” ungkap penjelasan laporan tersebut.

    ARHANUD IRAN – Sistem pertahanan udara (Arhanud) jarak jauh Iran Bavar-373. Unit pertahanan udara Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan diberikan izin menerapkan fire at will tanpa perlu otorisasi perwira atasan sejak muncul ancaman pengeboman oleh Amerika Serikat (AS). (DSA/Tangkap Layar)

    Seputar Bavar-373 Buatan Lokal

    Sistem pertahanan udara Bavar-373 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh buatan Iran yang dikembangkan sebagai alternatif dalam negeri untuk sistem S-300PMU2 buatan Rusia.

    Dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman udara termasuk jet tempur, drone, rudal jelajah, dan rudal balistik.

    Berikut adalah spesifikasi teknis utama sistem Bavar-373:

    Tipe Sistem: Sistem pertahanan udara jarak jauh multi-target

    Radar Primer: Radar array fase aktif (AESA) dengan kemampuan pelacakan 360 derajat

    Radar Kontrol Tembakan: Radar S-Band dan L-Band memiliki kemampuan tinggi untuk mendeteksi dan melacak target kecil dengan profil tak terlihat.

    Jangkauan Deteksi Target: Hingga 320 kilometer untuk target udara RCS besar

    Jangkauan Intersepsi: Hingga 200 kilometer , tergantung pada jenis rudal yang digunakan

    Ketinggian Operasional: Antara 100 meter hingga 27 kilometer

    Jumlah Target Serentak: Mampu melacak hingga 100 target secara bersamaan dan menyerang 6 target secara bersamaan

    Tipe Rudal: Rudal “Sayyad-4B”, dipandu radar aktif dan memiliki jangkauan tembak lebih dari 200 kilometer

    Sistem Navigasi dan Panduan: Panduan inersia awal dengan koreksi menengah, diikuti oleh panduan radar aktif terminal

    Platform Seluler: Dipasang pada peluncur beroda untuk mobilitas strategis dan operasi cepat

    Tingkat Akurasi Tinggi: Dilengkapi dengan sistem pemrosesan data radar generasi baru untuk mengurangi tingkat target palsu dan meningkatkan keandalan dalam lingkungan peperangan elektronik

    Dengan kemampuan ini, Bavar-373 diposisikan sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih dalam inventaris Iran dan memiliki potensi untuk berfungsi sebagai lapisan pertahanan strategis terhadap ancaman udara berteknologi tinggi.

    BISA KUNCI F-35 – Sistem pertahanan udara jarak jauh Iran Bavar-373 yang dilaporkan berpotensi mendeteksi, mengunci, dan menangkal jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat. Dari uji coba militer baru-baru ini, sistem pertahanan ini menunjukkan potensi ini setelah mampu mendeteksi drone dengan penampang kecil yang juga disulit dideteksi radar.

    Tamparan Keras Bagi AS

    Jika sistem pertahanan udara Bavar-373 buatan Iran benar-benar mampu mendeteksi dan melacak pesawat tempur siluman generasi kelima seperti F-35 Lightning II , hal itu akan memiliki implikasi militer dan strategis yang besar bagi negara tersebut di tingkat regional dan internasional.

    Hal ini menjadi tamparan keras bagi Amerika Serikat (AS), bahwa meski dikurung sanksi berlipat, Teheran masih saja mampu mengembangkan sistem persenjataan yang penting.

    Berikut Keunggulan Militer dan Strategis Iran Jika Bavar-373 Dapat Berdampak pada F-35:

    Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Udara Nasional Iran

    Kemampuan mendeteksi pesawat F-35, yang terkenal dengan teknologi silumannya , akan membuat sistem pertahanan udara Iran jauh lebih kredibel dalam menghadapi ancaman udara berteknologi tinggi.

    Ini akan memungkinkan Iran membangun zona larangan terbang yang lebih efektif di sekitar area strategis termasuk lokasi nuklir, pusat kendali militer, dan kota-kota besar.
     
    Ancaman Asimetris terhadap Supremasi Udara AS dan Barat

    Kemampuan untuk melacak F-35 akan menantang dominasi udara Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Timur Tengah, karena F-35 adalah tulang punggung kekuatan udara NATO dan Israel.

    Ini akan menciptakan bentuk ancaman asimetris , di mana sistem pertahanan yang diproduksi secara lokal mampu menetralkan aset udara yang jauh lebih mahal dan canggih.

    Meningkatkan Kemampuan Strategis dan Negosiasi Geopolitik

    Dengan sistem Bavar-373 yang mampu melacak pesawat F-35, Iran akan memperoleh daya tawar strategis dalam negosiasi geopolitik, termasuk negosiasi terkait program nuklirnya.

    Kemampuan ini juga dapat digunakan sebagai alat tekanan diplomatik terhadap negara-negara tetangga dan kekuatan besar, dengan Iran dipandang mampu secara efektif melindungi wilayahnya dari serangan udara presisi.

    Pengaruh Militer Regional yang Lebih Kuat

    Iran memiliki potensi untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan militer regional, khususnya di Teluk Arab dan Timur Tengah, dengan menunjukkan bahwa ia mampu menghadapi sistem tempur paling modern milik AS dan sekutunya.

    Hal ini dapat memengaruhi keputusan negara tetangga yang memiliki hubungan militer dekat dengan Washington, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dalam merencanakan strategi pertahanan di masa mendatang.

    Citra Industri Pertahanan Dalam Negeri Iran akan Melonjak

    Jika klaim ini terbukti benar, keberhasilan Bavar-373 akan meningkatkan kredibilitas industri pertahanan Iran, membuka potensi kerja sama militer atau ekspor senjata ke negara lain yang ingin melawan dominasi Barat dalam sistem pertahanan udara.

     

     

    (oln/dsa/*)

  • Amerika Siap Kirim Bom Baru untuk Israel Menjelang Ekspansi Besar-besaran Serangan ke Gaza – Halaman all

    Amerika Siap Kirim Bom Baru untuk Israel Menjelang Ekspansi Besar-besaran Serangan ke Gaza – Halaman all

    Washington Persiapkan Pengiriman Bom Baru untuk Israel Menjelang Ekspansi Besar-besaran Serangan ke Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat telah menyetujui pengiriman baru ribuan bom untuk Angkatan Udara Israel.

    Media berbahasa Ibrani melaporkan pengiriman ribuan bom itu datang saat Tel Aviv berencana untuk memperluas serangan brutalnya di Jalur Gaza. 

    Pengiriman ini bertujuan untuk melengkapi transfer senjata yang dilakukan awal tahun ini, yang dihentikan oleh pemerintahan AS sebelumnya dan dicabut pembekuannya oleh Donald Trump.

    “IDF akan menerima pengiriman senjata besar dari Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang, termasuk lebih dari 3.000 amunisi untuk Angkatan Udara Israel, sebagai bagian dari persiapan untuk operasi lanjutan di Jalur Gaza dan potensi serangan terhadap Iran,” kata Ynet , mengutip pejabat Israel. 

     

     

     

    Pengiriman ini bertujuan untuk “meningkatkan kesiapan” untuk serangan skala besar oleh Komando Selatan tentara Israel. 

    Israel juga diperkirakan akan menerima lebih dari 10.000 bom lagi dalam beberapa bulan mendatang untuk mengisi ulang persediaannya.

    Kesepakatan senjata baru ini bertujuan untuk melengkapi pengiriman bom MK84 AS sejak awal tahun ini, ketika Presiden AS Donald Trump mencairkan pengiriman yang telah ditunda oleh pemerintahan sebelumnya di Washington.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan awal minggu ini bahwa militernya akan segera memperluas serangannya di Gaza. 

    Katz juga mengonfirmasi perebutan Koridor Morag yang baru didirikan oleh tentara Israel , yang memisahkan kota paling selatan Rafah dari kota Khan Yunis.

    Rafah kini sepenuhnya dikepung oleh militer, dengan Divisi ke-36 menguasai Koridor Morag dan Divisi Gaza beroperasi di Koridor Philadelphi di sepanjang wilayah perbatasan Mesir–Gaza, militer mengumumkan pada 12 April.

    Brigade Lapis Baja ke-188 dari Divisi ke-36 telah maju ke poros selatan dari arah barat laut. 

    Pada saat yang sama, Brigade Infanteri Golani dari divisi tersebut memasuki wilayah perbatasan di tenggara untuk menyelesaikan penangkapan.

    Tel Aviv berencana memasukkan seluruh Rafah ke dalam zona penyangga yang telah dibuatnya di sepanjang perbatasan Gaza. Kota tersebut hampir hancur total akibat serangan Israel.

    Sejak pembaruan dan perluasan operasi darat baru-baru ini di Gaza, Israel telah mengambil alih sedikitnya 50 persen wilayah jalur tersebut.

    Setidaknya 1.630 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 4.300 orang terluka oleh Israel di seluruh jalur itu sejak perang dimulai kembali pada tanggal 18 Maret. 

    Israel juga berharap untuk membantu mengoordinasikan dan berpartisipasi dalam setiap serangan potensial terhadap Iran, yang telah diancamkan Trump meskipun negosiasi nuklir sedang berlangsung dengan Republik Islam tersebut. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Macron Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Bilang Gini

    Macron Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Bilang Gini

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi “hadiah besar bagi terorisme”. Pesan Netanyahu ini disampaikan setelah Macron mengungkapkan rencana Prancis untuk mengakui negara Palestina.

    Macron, dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (16/4/2025), mengatakan dirinya menegaskan kepada Netanyahu bahwa penderitaan warga sipil di Jalur Gaza “harus diakhiri”.

    Macron juga mengatakan kepada Netanyahu, bahwa hanya gencatan senjata dalam perang melawan Hamas yang akan membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Pernyataan yang dirilis kantor PM Israel menyebutkan kedua pemimpin berbicara via telepon pada Selasa (15/4) waktu setempat. Dalam percakapan itu, Netanyahu menyampaikan kepada Macron soal “sikapnya yang menentang keras pembentukan negara Palestina, dengan menyatakan hal bahwa itu akan menjadi hadiah besar bagi terorisme”.

    “Perdana Menteri mengatakan kepada Presiden Prancis bahwa negara Palestina yang didirikan hanya beberapa menit dari kota-kota Israel akan menjadi benteng terorisme Iran, dan bahwa sebagian besar masyarakat Israel dengan tegas menentang hal ini — dan hal ini telah menjadi kebijakannya yang konsisten dan sudah berlangsung sejak lama,” jelas kantor PM Israel dalam pernyataannya.

    Sementara itu, Macron secara terpisah mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Netanyahu bahwa “cobaan berat yang dialami penduduk sipil Gaza harus diakhiri”. Macron juga “menyerukan pembukaan semua perlintasan perbatasan untuk masuknya bantuan kemanusiaan” ke Jalur Gaza.

    Israel memutus akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sejak 2 Maret lalu untuk menekan Hamas.

    Seruan itu disampaikan setelah komentar Macron pekan lalu yang menyebut Prancis dapat mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan ke depan. Komentar itu menuai gelombang kecaman di Israel, termasuk dari Netanyahu dan putranya, serta dikritik kelompok sayap kanan di Prancis.

    Macron, pada Senin (14/4), mengungkapkan harapannya agar pengakuan yang diberikan Prancis terhadap negara Palestina akan mendorong negara-negara lainnya untuk mengikuti, dan agar negara-negara yang tidak mengakui Israel akhirnya bersedia memberikan pengakuan serupa.

    Sehari sebelum teleponan dengan Netanyahu, Macron berbicara via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di mana dia menyatakan dukungan untuk rencana Otoritas Palestina memerintah Gaza pascaperang, jika mengalami reformasi.

    “Sangat penting untuk menetapkan kerangka kerja untuk hari-hari setelah perang: melucuti senjata dan menyingkirkan Hamas, menetapkan pemerintahan yang kredibel, dan mereformasi Otoritas Palestina,” cetus Macron kepada Abbas.

    “Hal ini akan memungkinkan kemajuan menuju solusi politik dua negara, dengan tujuan konferensi perdamaian pada Juni, demi perdamaian dan keamanan bagi semuanya,” sebutnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Dunia Turun, Brent dan WTI Dipatok Segini – Page 3

    Harga Minyak Dunia Turun, Brent dan WTI Dipatok Segini – Page 3

    Harga minyak mentah AS tetap stabil pada perdagangan hari Senin setelah OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun ini karena adanya perang tarif yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Mengutip CNBC, Selasa (15/4/2025), harga minyak mentah AS naik 3 sen menjadi USD 61,53 per barel, sementara harga minyak acuan global Brent naik 12 sen menjadi USD 64,88 per barel.

    OPEC yang merupakan organisasi negara-negara produsen minyak dunia negeluarkan laporan bulanan yang memperkirakan permintaan minyak mentah tumbuh sebesar 1,3 juta barel per hari tahun ini dan tahun depan, turun sekitar 150.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.

    Harga minyak mentah naik hampir 2% di awal sesi setelah keputusan Trump untuk membebaskan produk teknologi utama seperti telepon pintar dari tarifnya terhadap China.

    Presiden Trump telah mengenakan tarif 145% terhadap China, sementara menunda bea masuk yang lebih tinggi bagi sebagian besar negara lain selama 90 hari ke depan untuk memungkinkan negosiasi.

    Harga minyak mendapat sedikit dukungan setelah Menteri Energi AS Chris Wright mengatakan pada hari Jumat bahwa Trump dapat menghentikan ekspor minyak Iran jika kesepakatan tidak tercapai terkait program nuklir Republik Islam tersebut. AS dan Iran mengadakan pembicaraan di Oman pada hari Sabtu dan akan bertemu lagi pada tanggal 19 April.

    Minyak mentah AS turun lebih dari 14% dan Brent telah turun lebih dari 13% sejak tanggal 2 April ketika Trump mengumumkan kebijakan tarif yang mengguncang dunia. Harga minyak juga tertekan oleh keputusan OPEC+ untuk mempercepat produksi mulai bulan Mei.

    “Ini adalah pukulan ganda bagi pasar minyak saat ini,” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, kepada “The Exchange” CNBC pada hari Senin.

    Goldman Sachs memperkirakan West Texas Intermediate dan Brent masing-masing berada pada harga rata-rata $59 dan $63 per barel, sepanjang sisa tahun ini, menurut catatan yang diterbitkan pada hari Minggu.

  • Jenderal IRGC Lama Diam, Berkoar Hasil Perundingan AS-Iran Tak Bisa Nego Keamanan dan Militer Iran – Halaman all

    Jenderal IRGC Lama Diam, Berkoar Hasil Perundingan AS-Iran Tak Bisa Nego Keamanan dan Militer Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah menekankan bahwa keamanan nasional dan kemampuan militer Iran tidak dapat dinegosiasikan dalam kondisi apa pun.

    Demikian dikatakan oleh Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini, pada Selasa (15/4/2025), dikutip dari ifpnews.

    “Keamanan nasional, pertahanan, dan kekuatan militer merupakan salah satu garis merah Republik Islam Iran yang tidak dapat didiskusikan atau dinegosiasikan dalam kondisi apa pun,” kataya.

    Ia berbicara saat konferensi pers yang menandai ulang tahun pertama operasi anti-Israel pertama Iran, pada April 2024, yang melibatkan penembakan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal ke pangkalan militer di wilayah pendudukan.

    Dijuluki Janji Sejati I, operasi itu terjadi kurang dari dua minggu setelah serangan teroris Israel menewaskan tujuh anggota IRGC di konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

    Naeini memuji serangan balasan itu sebagai operasi pesawat tak berawak terbesar di dunia, dengan radius terbang lebih dari 1.000 kilometer.

    Operasi tersebut “menunjukkan inisiatif Iran dan kemampuan ofensif asimetris untuk menyerang musuh Zionis dan merupakan konfrontasi militer langsung dan publik pertama antara Republik Islam dan rezim Zionis,” tambahnya.

    Juru bicara IRGC juga mencatat bahwa Janji Sejati I juga menunjukkan tekad kuat Iran untuk menanggapi Israel dengan tegas, serta kekuatan Angkatan Bersenjata untuk menghadapi rezim teroris.

    Serangan anti-Israel, tegasnya, adalah operasi yang sepenuhnya sah dan dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.

    Hal itu mengungkap lemahnya fondasi keamanan Israel, membuktikan kemampuan ofensif Iran sebagai kekuatan rudal dan pesawat tak berawak di kawasan dan dunia, dan menanamkan rasa harapan dalam diri bangsa Palestina yang tangguh dan rakyat Gaza yang tertindas, kata Naeini.

    Pada bulan Oktober 2024, Iran melancarkan operasi anti-Israel kedua sebagai balasan atas pembunuhan komandan perlawanan oleh rezim tersebut.

    Akhir bulan itu, pesawat tempur Israel menggunakan ruang yang tersedia bagi militer AS di Irak untuk menembakkan rudal ke instalasi militer di Iran yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

    Tindakan agresi Israel berhasil dicegat dan dilawan oleh sistem pertahanan udara Iran. Iran telah bersumpah untuk melakukan operasi anti-Israel ketiga sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

    Trump Siagakan Militer

    Sementara dikutip dari defence-blog, Presiden AS Donald Trump telah mengeluarkan peringatan keras kepada Iran, menuduh Teheran mengulur-ulur perundingan nuklir dan mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat siap mengambil tindakan militer jika perundingan gagal.

    Berbicara dari Ruang Oval pada tanggal 14 April bersama Presiden El Salvador Nayib Bukele, Trump mengungkapkan rasa frustrasinya atas lambatnya diskusi baru-baru ini yang diadakan di Oman antara pejabat AS dan Iran.

    Pembicaraan tersebut merupakan kontak tingkat tinggi pertama sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari.

    “Kami mengadakan pertemuan dengan mereka pada hari Sabtu. Kami memiliki jadwal pertemuan lain pada hari Sabtu mendatang. Saya berkata, ‘Itu waktu yang lama.’ Anda tahu, itu waktu yang lama. Jadi saya pikir mereka mungkin akan memanfaatkan kami,” kata Trump, menurut CNN.

    Presiden menegaskan bahwa AS tidak bersedia menerima penundaan dalam negosiasi sementara Iran terus memajukan program nuklirnya.

    “Mereka harus menyingkirkan konsep senjata nuklir. Mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Trump.

    Ia menambahkan bahwa Iran “cukup dekat untuk memilikinya”, dan menekankan bahwa waktunya hampir habis.

    “Jika kami harus melakukan sesuatu yang sangat keras, kami akan melakukannya.”

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang berbicara kepada media pemerintah setelah pertemuan hari Sabtu, mengatakan kedua pihak “hampir” mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja negosiasi.

    Namun, Teheran telah memperingatkan bahwa tindakan militer apa pun berisiko memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

    Pemerintah belum mengungkapkan garis merah atau jadwal operasional yang spesifik, tetapi nada dari Gedung Putih menunjukkan ketidaksabaran yang meningkat. Trump mengatakan dia yakin Iran memanfaatkan pemerintahan sebelumnya, dengan mengatakan, “Mereka sudah terbiasa berurusan dengan orang-orang bodoh di negara ini.”

    Negosiasi saat ini menyusul ketegangan yang meningkat selama berbulan-bulan, termasuk sanksi AS dan aktivitas proksi Iran di seluruh wilayah. Washington telah memperjelas bahwa kesepakatan baru harus berisi pengawasan yang lebih ketat, pembatasan pengembangan rudal, dan pembongkaran penuh pengayaan senjata.

    (Tribunnews.com/Chrysnha)

  • Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah dalam Serangan Udara di Lebanon

    Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah dalam Serangan Udara di Lebanon

    Jakarta

    Militer Israel mengatakan telah menewaskan seorang komandan Hizbullah dalam serangan udara di dekat desa Aitaroun di Lebanon bagian selatan. Serangan Israel itu dilancarkan meskipun ada gencatan senjata sejak November lalu dengan kelompok bersenjata Lebanon tersebut.

    “Dini hari ini, IDF menyerang dan melenyapkan seorang komandan peleton di Pasukan Operasi Khusus Hizbullah, di wilayah Aitaroun di Lebanon selatan,” kata pihak militer Israel dalam sebuah pernyataan dilansir kantor berita AFP, Selasa (15/4/2025).

    Saat ini sebagian besar lokasi militer milik kelompok Hizbullah di Lebanon selatan telah ditempatkan di bawah kendali tentara Lebanon. Demikian diungkapkan seorang sumber yang dekat dengan kelompok milisi itu pada Sabtu (12/4).

    Gencatan senjata pada 27 November 2024 lalu yang mengakhiri konflik selama lebih dari setahun antara Hizbullah dan Israel, termasuk perang besar-besaran selama dua bulan, menetapkan bahwa hanya pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan tentara Lebanon yang boleh dikerahkan di wilayah selatan negara itu.

    Kesepakatan itu mengharuskan kelompok yang didukung Iran itu, membongkar infrastruktur militernya yang tersisa di selatan dan memindahkan para petempurnya ke utara Sungai Litani, yang berjarak sekitar 30 kilometer (19 mil) dari perbatasan Israel.

    Berdasarkan gencatan senjata, Israel harus menyelesaikan penarikan pasukannya dari Lebanon paling lambat 18 Februari lalu, setelah gagal memenuhi tenggat waktu Januari. Namun, Israel tetap menempatkan pasukannya di lima tempat di Lebanon yang dianggapnya strategis.

    Israel pun terus menyerang apa yang disebutnya sebagai infrastruktur Hizbullah atau anggota kelompok itu di Lebanon.

    Lihat juga Video: Israel Rilis Rekaman Serangan yang Tewaskan Pemimpin Hizbullah

    (fca/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dibekingi AS, Faksi-Faksi Milisi Yaman Siapkan Serangan Terkoordinasi untuk Usir Houthi – Halaman all

    Dibekingi AS, Faksi-Faksi Milisi Yaman Siapkan Serangan Terkoordinasi untuk Usir Houthi – Halaman all

    Dibekingi AS, Faksi-Faksi Milisi Yaman Siapkan Serangan Terkoordinasi untuk Usir Houthi

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok bersenjata Yaman dilaporkan sedang mempersiapkan serangan darat terkoordinasi yang bertujuan untuk mengusir Houthi dari wilayah utama di sepanjang pantai Laut Merah, menurut pejabat Amerika Serikat (AS) dan Yaman.

    Rencana serangan dari faksi milisi Yaman ini terjadi saat Houthi tengah dibombardir bom AS.

    Sejak pertengahan Maret, serangan AS difokuskan pada wilayah yang dikuasai Houthi di Sanaa, Hodeidah, dan benteng utara Saada, termasuk daerah padat penduduk.

    Operasi militer tersebut telah menewaskan sedikitnya 123 orang dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah.

    AS berdalil, bombardemen itu untuk menekan Houthi agar membuka blokade Laut Merah dan menghentikan serangan ke Israel.

    Pejabat AS dan Yaman mengklaim serangan tersebut telah melemahkan kemampuan operasional Houthi secara signifikan.

    Para pejabat yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada The Wall Street Journal kalau milisi lokal Yaman berusaha memanfaatkan momentum serangan udara AS untuk melancarkan serangan darat baru ke Houthi.

    Anggota milisi Ansarallah atau biasa disebut pemberontak Houthi sia menghancurkan Israel (AFP)

    Perang Saudara Kembali Berlanjut

    Seperti diketahui, terlepas dari konflik bersenjata Houthi dengan Israel dan AS sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza dan Palestina, kelompok Syiah ini memang telah berkonflik dengan sesama Yaman dalam perang saudara yang berkelanjutan.

    Dalam perkembangan situasi terbaru, rival-rival Houthi di Yaman sepertinya memanfaatkan keadaan untuk memberi pukulan berikutnya ke Houthi yang juga dikenal dengan nama kelompok Ansarallah.

    Salah satu target utama faksi lain milisi Yaman adalah pelabuhan strategis Hodeidah, pusat ekonomi dan militer penting bagi Houthi.

    Menurut sumber-sumber Yaman, serangan itu akan dipimpin oleh faksi-faksi yang bermarkas di selatan yang bertujuan untuk mengusir pasukan Houthi dari sebagian besar wilayah pantai, tempat mereka telah melancarkan serangan berulang kali terhadap pengiriman komersial di Laut Merah.

    Merebut Hodeidah juga akan memutus salah satu rute pasokan utama Houthi dan menghambat kemampuan kelompok itu untuk menerima senjata dari Iran.

    Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan pembangkit listrik di ibu kota Yaman, Sana’a, pada 19 Desember 2024. (AFP)

    Dapat Dukungan AS

    Kontraktor keamanan swasta Amerika dilaporkan telah memberikan saran strategis kepada faksi-faksi Yaman yang terlibat dalam perencanaan operasi potensial tersebut.

    UEA juga telah mengemukakan rencana tersebut dalam diskusi baru-baru ini dengan pejabat AS.

    Meski demikian Washington cenderung cuci tangan.

    AS memang telah menyatakan keterbukaannya terhadap usulan tersebut, namun pejabat AS mengatakan mereka tidak mempelopori inisiatif tersebut dan belum berkomitmen untuk mendukungnya. 

    Pemerintah Biden juga dikatakan sedang mempertimbangkan opsi untuk mengurangi operasi udaranya saat ini di Yaman.

    Meskipun tekanan meningkat, Houthi tetap bersikap keras.

    Tokoh senior Houthi Mohammed Ali al-Houthi menyatakan kalau pengeboman AS tidak akan menghalangi kelompok tersebut untuk tetap melakukan Blokade Laut Merah serta serangan langsung ke Israel.

    Houthi juga menambahkan bahwa serangan darat juga tidak akan menghentikan operasi mereka selama agresi militer Israel di Gaza terus berlangsung.

     

    (oln/rntv/*)

     

  • Hamas Belum Ditundukkan, Bos Besar IDF Akui Israel Masih Gagal Capai Semua Tujuan di Gaza – Halaman all

    Hamas Belum Ditundukkan, Bos Besar IDF Akui Israel Masih Gagal Capai Semua Tujuan di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letjen Eyal Zamir mengakui bahwa Hamas hingga kini belum bisa dikalahkan di Jalur Gaza.

    Zamir mengatakan tentara Israel kekurangan personel dan sumber daya lainnya guna mencapai tujuan-tujuannya di tanah Palestina itu.

    Menurut dia, Hamas masih mengontrol Gaza meski sudah digempur IDF selama lebih dari 1,5 tahun.

    Media besar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan Zamir baru-baru ini telah berbicara kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai kegagalan Israel mencapai tujuannya.

    Dia menyebut strategi yang berkutat pada militer saja tidak bisa mewujudkan semua tujuan di Gaza, terutama di tengah absennya diplomasi sebagai pelengkap.

    Adapun saat ini IDF meneruskan operasi darat secara terbatas dengan menerapkan rencana yang disebut “Mini Oranim”.

    Rencana ini berfokus pada perluasan zona penyangga atau buffer zone di dekat perbatasan Gaza guna menekan Hamas agar membebaskan lebih banyak sandera atau menyepakati syarat-syarat perjanjian yang mungkin diwujudkan.

    Sementara itu, seorang pejabat senior pertahanan Israel berkata kepada Yedioth Ahronoth bahwa Zamir mengungkapkan fakta di lapangan.

    “Zamir tidak membuat fakta-fakta terlihat lebih bagus,” kata pejabat itu.

    “Dia berkata kepada para pemimpin agar meninggalkan sejumlah khayalan mereka.”

    Pernyataan Zamir itu memperkuat dugaan bahwa IDF enggan mengakui kegagalan-kegagalannya sebelumnya.

    SERANGAN BESAR – Pasukan Israel berkumpul jelang penyerbuan dan invasi darat terbuka ke berbagai wilayah di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Sudah 18 bulan berlalu sejak perang di Gaza meletus pada bulan Oktober 2023. Saat ini sebagian besar Gaza masih dikontrol oleh Hamas.

    Media Israel itu mengatakan pendudukan kembali Gaza secara penuh bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

    Kini angka keikutsertaan tentara cadangan dalam satuan tempur mencapai 60 hingga 70 persen.

    “Ada kekhawatiran bahwa jumlah itu tidak akan bertambah jika ada serangan lebih besar,” ujar pejabat pertahanan itu.

    Israel dilanda krisis tentara

    Beberapa waktu lalu Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa IDF sudah memperingatkan adanya krisis tentara.

    Direktorat Operasi IDF mengatakan kelangkaan tentara ini belum pernah terjadi sejak era pendudukan Israel di Lebanon selatan 1982, kemudian Intifada Kedua tahun 2000-an.

    Menurut IDF, kelangkaan itu disebabkan oleh “ketenangan palsu” selama bertahun-tahun. Lalu, kini IDF berusaha mencegah Hizbullah dan Hamas pulih seperti sedia kala.

    Kini pengerahan tentara Israel makin sering terjadi, rotasinya lebih lama, dan cuti menjadi lebih sedikit.

    Tentara Israel diperkirakan akan didera beban yang belum pernah terjadi sebelumnya lantaran IDF kesulitan memenuhi permintaan akan keamanan.

    Meski demikian, tentara Israel sudah mulai merasakan beban itu. Kini mereka hanya bisa beristirahat sekali tiap 2,5 pekan. Adapun selama 15 tahun sebelumnya, tentara bisa pulang ke rumah sekali setiap dua pekan.

    TENTARA ISRAEL – Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan tentara Israel dari Pasukan Komando Selatan dikerahkan ke beberapa titik di Jalur Gaza. (Telegram IDF)

    “Masyarakat Israel, rekrutmen baru, tentara aktif, dan terutama orang tua mereka harus menyesuaikan ekspektasi mereka. Mereka akan jauh lebih jarang melihat anak mereka dalam beberapa tahun mendatang,” kata IDF.

    Para pejabat militer mengaku melakukan segalanya agar bisa mengurangi beban para tentara cadangan yang kelelahan.

    “Tetapi tentara tempur reguler akan menanggung beban itu. Kita perlu ribuan tentara di pos-pos terluar baru di dalam wilayah Lebanon, di Dataran Tinggi Golan, dan di sepanjang zona penyangga Jalur Gaza,” kata pejabat Israel.

    Hamas diklaim pulihkan kekuatan

    Di sisi lain, Hamas diklaim telah memulihkan kekuatannya.

    Dikutip dari The Middle East Eye, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada bulan Januari lalu mengatakan Hamas telah merekrut banyak pejuang baru.

    Blinken menyebut Israel berhasil melenyapkan para pemimpin Hamas di Gaza, Lebanon, dan Iran. Namun, Hamas tetap berkuasa di Gaza.

    “Israel harus meninggalkan mitor bahwa mereka bisa melakukan aneksasi tanpa biaya dan konsekuensi terhadap demokrasi Israel,” kata Blinken.

  • Trump Tegaskan Iran Tak Bisa Punya Senjata Nuklir!

    Trump Tegaskan Iran Tak Bisa Punya Senjata Nuklir!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Iran secara sengaja menunda kesepakatan nuklir dengan AS. Trump pun kembali menegaskan bahwa Teheran harus menghentikan segala upaya untuk mendapatkan senjata nuklir atau menghadapi kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir mereka.

    “Saya pikir mereka (Iran-red) memanfaatkan kita,” kata Trump kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Selasa (15/4/2025).

    Tuduhan itu disampaikan Trump setelah Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menggelar pertemuan dengan pejabat senior Iran di Oman pada Sabtu (12/4) waktu setempat.

    Baik Iran maupun AS mengatakan bahwa pembicaraan di Oman berlangsung “positif” dan “konstruktif”. Putaran kedua dijadwalkan pada Sabtu (19/4) mendatang, dan seorang sumber yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut mengatakan pertemuan selanjutnya kemungkinan akan digelar di Roma, Italia.

    Dituturkan sumber yang tersebut bahwa diskusi dimaksudkan untuk mengeksplorasi apa yang mungkin, termasuk kerangka kerja yang luas tentang seperti apa kesepakatan potensial itu nantinya.

    “Iran harus menyingkirkan konsep senjata nuklir. Mereka tidak dapat memiliki senjata nuklir,” tegas Trump dalam pernyataannya.

    Saat ditanya apakah opsi AS untuk merespons Iran mencakup serangan militer terhadap fasilitas nuklir Teheran, Trump menjawab: “Tentu saja.”

    Trump mengatakan bahwa Iran harus bergerak cepat untuk menghindari respons keras karena “mereka sudah cukup dekat” untuk mengembangkan senjata nuklir.

    AS dan Iran menggelar pembicaraan tidak langsung selama era pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, tetapi mereka hanya mencapai sedikit kemajuan.

    Negosiasi terakhir yang diketahui antara kedua negara berlangsung pada era mantan Presiden Barack Obama, yang mempelopori kesepakatan nuklir tahun 2015 yang kemudian ditinggalkan Trump.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini