Negara: Iran

  • Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

    Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

    Beirut

    Otoritas Lebanon melontarkan peringatan untuk Duta Besar Iran terkait komentarnya yang menuding Beirut menyerah pada tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah. Pemerintah Lebanon mengingatkan Dubes Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Lebanon, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (25/4/2025), memanggil Dubes Iran di Beirut, Motjaba Amani, untuk dimintai penjelasan pada Kamis (24/4). Amani memenuhi panggilan itu dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Luar Negeri Lebanon, Hani Chemaitelly.

    Disebutkan Kementerian Luar Negeri Lebanon bahwa Amani dipanggil “karena sikap publiknya baru-baru ini”.

    Dalam pertemuan itu, menurut pernyataan yang dilihat oleh Al Arabiya, Chemaitelly memberitahu Amani tentang perlunya “berkomitmen pada protokol diplomatik” terkait kedaulatan negara, dan agar tidak “mencampuri urusan mereka”.

    Dubes Iran itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Lebanon beberapa hari setelah dia memposting komentarnya soal masalah senjata Hizbullah dan menuduh negara Lebanon tunduk pada tuntutan AS.

    Meskipun postingan Amani itu tidak secara eksplisit menyebut Lebanon atau Hizbullah, namun waktu dan konteksnya mengindikasikan komentar itu merujuk pada diskusi terkini tentang perlucutan senjata kelompok militan yang didukung Iran tersebut.

    “Proyek perlucutan senjata itu merupakan konspirasi yang jelas terhadap negara-negara lainnya. Di saat AS terus menyediakan senjata dan rudal terbaru bagi entitas Zionis… AS menekan negara-negara lainnya untuk mengurangi atau menghancurkan persenjataan mereka dengan dalih yang berbeda,” tulisnya dalam postingan tanggal 18 April.

    Lihat juga Video ‘Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka’:

    Hizbullah, sekutu lama Iran dan bagian dari “Poros Perlawanan”, sedang mengalami pelemahan dalam perang yang menghancurkan dengan Israel dan berakhir dengan perjanjian gencatan senjata rapuh yang dimediasi oleh Washington.

    AS telah menekan Lebanon untuk memaksa Hizbullah menyerahkan persenjataannya. Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan pada bulan ini bahwa perlucutan senjata Hizbullah harus dilakukan “secepat mungkin”.

    Namun pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya “tidak akan membiarkan siapa pun melucuti senjata mereka”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jadi Kurir Barang dari Iran, 2 Pria Jatim Terancam Hukuman Mati, Ini Salahnya

    Jadi Kurir Barang dari Iran, 2 Pria Jatim Terancam Hukuman Mati, Ini Salahnya

    “Kami mendapati total 22 kotak tupperware yang berisi sabu masing-masing 1 kilogram. Total mencapai 22 kilogram,” imbuh Kompol Kurnia.

    Sabu-sabu tersebut, oleh kedua tersangka disembunyikan di tas ransel carrier dan karton cokelat bekas bungkus rokok. “Barang bukti lain yang diamankan yakni dua buah HP milik para tersangka,” ucap Kompol Kurnia.

    Kedua tersangka kini dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang ancaman hukumannya maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    “Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberantas jaringan narkoba internasional. Penyelidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap aktor lainnya di jaringan ini,” ujar Kompol Kurnia.

    “Polda Jatim terus berupaya keras dalam menindak tegas peredaran narkoba lintas negara dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan bahaya narkoba,” pungkas Kompol Kurnia.

  • Sugiono Akan Hadiri Pertemuan Menlu BRICS di Brasil, Bahas Keamanan Global

    Sugiono Akan Hadiri Pertemuan Menlu BRICS di Brasil, Bahas Keamanan Global

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri RI Sugiono akan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri BRICS di Rio de Janeiro, Brasil pada 28-29 April 2025 mendatang. Nantinya akan dibahas berbagai hal, mulai dari poltiik hingga keamanan global.

    “Pada pertemuan tersebut, para Menlu negara-negara anggota BRICS diagendakan membahas isu-isu strategis yang menjadi perhatian dunia, di antaranya perkembangan politik dan keamanan global dan kawasan, reformasi tata kelola global, dan peran negara-negara berkembang (Global South) dalam penguatan multilateralisme,” tulis keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis (24/4/2025).

    Pertemuan ini merupakan forum pertama yang dihadiri Menlu RI sejak Indonesia menjadi anggota penuh BRICS pada awal Januari 2025. Menlu RI akan mendorong BRICS untuk berperan lebih konstruktif dalam menjaga perdamaian dan menegakkan norma-norma global yang telah disepakati bersama.

    Menteri Luar Negeri anggota BRICS yang akan hadir di antaranya dari negara Brasil, Rusia, RRT, India, Afrika Selatan, Iran, Persatuan Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, Indonesia, dan Arab Saudi. Brasil juga mengundang para Menlu negara mitra, yakni Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.

    Menlu Sugiono dijadwalkan akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa negara sahabat. Sugiono juga akan menegaskan pentingnya reformasi berbagai institusi multilateral agar lebih inklusif, transparan, dan responsif dalam menghadapi berbagai tantangan dunia saat ini.

    Selain itu, forum akan membahas berbagai aspek persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/Summit) BRICS, khususnya dokumen keluaran (outcome documents) yang masih dinegosiasikan oleh negara-negara anggota BRICS.

    Sebagai Ketua BRICS tahun ini, Brasil mengangkat tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”. Sepanjang tahun 2025, Brasil mengagendakan lebih dari 140 pertemuan pada berbagai tingkatan, yang akan berpuncak pada KTT BRICS di Rio de Janeiro pada 6-7 Juli 2025.

    Hingga hari ini, telah diselenggarakan setidaknya 70 pertemuan BRICS baik secara daring maupun luring. Meskipun baru bergabung, Indonesia telah berpartisipasi secara aktif pada berbagai pertemuan tersebut.

    (wnv/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu: Israel akan Hadapi Ancaman meski Sendirian, Iran Tak Boleh Punya Nuklir – Halaman all

    Netanyahu: Israel akan Hadapi Ancaman meski Sendirian, Iran Tak Boleh Punya Nuklir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran menimbulkan ancaman eksistensial bagi Israel dan bahaya bagi masa depan seluruh umat manusia.

    Netanyahu menekankan tekad pemerintahnya untuk terus menghadapi apa yang ia gambarkan sebagai bahaya Iran, bahkan jika Israel dipaksa untuk bertindak sendiri.

    “Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan melakukannya, tetapi kami tidak akan mundur dari misi kemenangan,” kata Netanyahu, Rabu (23/4/2025).

    Menurutnya, ancaman Iran tidak terbatas pada Israel saja, tetapi meluas hingga mengancam seluruh komunitas internasional.

    “Rezim Iran menimbulkan ancaman eksistensial tidak hanya bagi masa depan kita, tetapi juga bagi nasib seluruh umat manusia,” kata Netanyahu.

    Ia juga berjanji Israel akan memastikan Iran tidak memperoleh senjata nuklir yang dianggap dapat mengancam keberadaan Israel.

    “Jika Israel gagal dalam kampanye ini, negara lain juga akan gagal, tetapi Israel tidak akan kalah dan tidak akan menyerah,” imbuhnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Dalam pidato yang diadakan di Yad Vashem, Netanyahu juga mengecam Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

    “Kami juga bertekad untuk melenyapkan Hamas,” katanya.

    Ia mengatakan Israel akan mengambil alih Rafah yang ia anggap sebagai simbol kemenangan.

    “Kami akan memasuki Rafah karena ini merupakan prasyarat keberhasilan perang,” kata Netanyahu, seperti diberitakan Al Masry.

    Netanyahu juga mengatakan ia tidak akan membiarkan berdirinya kekhalifahan Islam di perbatasan utara, selatan atau di Tepi Barat.

    Sebelumnya, Israel menuduh Iran memberikan dukungan kepada kelompok perlawanan di sejumlah negara di kawasan itu untuk menargetkan Israel.

    Sementara itu sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza membunuh lebih dari 51.305 warga Palestina dan melukai lebih dari 117.096 lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, seperti diberitakan Anadolu Agency.

    Israel dan Hamas sebelumnya mulai mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari 2025.

    Pada tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari, Hamas membebaskan 33 sandera Israel dan Israel membebaskan ribuan warga Palestina.

    Namun pada 18 Maret 2025, Israel kembali meluncurkan serangan ke Jalur Gaza, melanggar perjanjian tersebut.

    Sementara itu, mediator Qatar dan Mesir masih berupaya untuk menengahi perundingan kedua pihak yang berjalan lamban dan alot.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Drone Israel Kembali Intai Beirut, Warga Dengar Suara Mengancam dari Langit – Halaman all

    Drone Israel Kembali Intai Beirut, Warga Dengar Suara Mengancam dari Langit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Drone pengintai Israel kembali terlihat melintas di atas Beirut pada Rabu (23/4/2025) pagi.

    Warga ibu kota Lebanon mengaku khawatir dengan potensi eskalasi lebih lanjut.

    Menurut laporan yang dikutip dari Al Jazeera dan sejumlah media lokal, suara dengungan pesawat nirawak terdengar jelas di berbagai penjuru kota sejak dini hari.

    Kehadiran drone Israel bukan hal baru bagi Beirut.

    Dalam sepekan terakhir, pesawat tak berawak tersebut dilaporkan telah beberapa kali muncul di langit Lebanon, terutama di wilayah selatan yang berbatasan langsung dengan Israel.

    Ketegangan meningkat setelah serangan drone Israel pada hari Selasa (22/4/2025) menewaskan seorang anggota kelompok Jamma Islamiya di daerah Baawerta, sekitar 20 kilometer selatan Beirut.

    Korban diketahui merupakan bagian dari organisasi Sunni yang didirikan pada 1960-an sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin.

    Serangan ini memperpanjang daftar serangan lintas batas yang terus menambah ketegangan antara Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon, terutama sejak pecahnya konflik di Gaza pada akhir 2023.

    Kehadiran drone yang terus-menerus di atas wilayah udara Lebanon telah menuai kecaman dari pemerintah Lebanon.

    Hingga berita ini diturunkan, otoritas Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait misi drone mereka di wilayah udara Beirut.

    Houthi Klaim Serang Israel dengan Rudal dan Drone

    Di sisi lain, kelompok Houthi di Yaman mengklaim meluncurkan serangan terhadap wilayah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (23/4/2025), juru bicara Houthi menyatakan para pejuangnya menargetkan kota Haifa dan Jaffa menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak.

    “Kami tidak akan mundur dari tugas kami untuk mendukung Palestina sampai agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut,” ujar juru bicara tersebut.

    Sebelumnya, sirene serangan udara sempat berbunyi di beberapa wilayah Israel akibat ancaman yang diduga datang dari arah Yaman, sebagaimana dilaporkan oleh media lokal dan dikonfirmasi oleh militer Israel.

    Serangan ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam konflik regional yang semakin meluas akibat perang Israel di Gaza.

    Meski belum ada laporan resmi mengenai dampak atau korban dari serangan tersebut, insiden ini menunjukkan bahwa dukungan bersenjata terhadap Palestina kini melibatkan kelompok-kelompok di luar wilayah langsung konflik.

    Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan Iran, sebelumnya juga pernah meluncurkan serangan ke arah Israel dalam beberapa bulan terakhir sejak meletusnya perang di Gaza.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza  

    Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza terus meningkat tajam.

    Menurut buletin harian yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (23/4/2025), sedikitnya 51.305 orang telah tewas dan 117.096 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Dalam 24 jam terakhir saja, sebanyak 39 jenazah dan 105 korban luka telah tiba di rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.

    Kementerian juga melaporkan bahwa masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan, namun belum dapat dijangkau oleh ambulans dan tim pertahanan sipil karena intensitas pengeboman yang terus berlangsung.

    Sejak 18 Maret, saat Israel kembali melanjutkan serangannya ke wilayah Gaza dan melanggar gencatan senjata yang disepakati, sedikitnya 1.928 warga Palestina tewas.

    Laporan ini disampaikan oleh media Al Jazeera dan outlet regional lainnya yang memantau perkembangan krisis kemanusiaan di Gaza.

    Situasi di lapangan terus memburuk seiring meningkatnya serangan udara dan darat oleh militer Israel, sementara akses bantuan kemanusiaan tetap terbatas.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kami Berada di Pihak yang Sama

    Kami Berada di Pihak yang Sama

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membahas berbagai isu, termasuk Iran. Trump menegaskan bahwa dirinya dan Netanyahu telah sepakat mengenai berbagai isu dalam pembicaraan itu.

    “Percakapan telepon itu berjalan dengan sangat baik — Kami berada di pihak yang sama dalam setiap isu,” kata Trump dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Rabu (23/4/2025).

    Percakapan telepon antara Trump dan Netanyahu itu dilakukan pada Selasa (22/4) waktu setempat.

    AS dan Iran sedang melakukan pembicaraan membahas program nuklir Teheran pada bulan ini, dengan pertemuan pertama digelar di Oman dan pertemuan kedua di Roma, Italia. Pertemuan ketiga diperkirakan akan dilanjutkan pada pekan ini, dengan lokasinya belum diumumkan.

    Trump, pada Senin (21/4) waktu setempat, mengatakan kepada wartawan pada pemerintahannya telah melakukan pembicaraan yang baik dengan Iran. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya itu.

    Pada hari yang sama, Teheran menuduh Israel berusaha untuk “merusak” perundingan yang sedang berlangsung antara negaranya dengan AS membahas program nuklirnya. Iran menyebut Tel Aviv mengerahkan upaya-upaya untuk mengganggu pembicaraan yang sedang berlangsung antara kedua negara.

    “Semacam koalisi sedang terbentuk… untuk merusak dan mengganggu proses diplomatik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, kepada wartawan setempat, dengan mengatakan Israel berada di balik upaya tersebut.

    Pekan lalu, media terkemuka AS, New York Times (NYT), melaporkan bahwa Trump telah mencegah Israel untuk menyerang situs nuklir Iran dalam jangka pendek, dengan alasan dirinya ingin memberikan kesempatan pada diplomasi.

    Sementara itu, Netanyahu memperingatkan meskipun AS melanjutkan perundingan dengan Iran, Israel tidak akan pernah membiarkan Teheran untuk mengembangkan senjata nuklir.

    Negara-negara Barat dan Israel, yang dianggap oleh para pakar sebagai satu-satunya negara bersenjata nuklir di kawasan Timur Tengah, telah sejak lama menuduh Iran berusaha mendapatkan senjata nuklir.

    Teheran selalu membantah tuduhan tersebut dan bersikeras menyatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pasukan Suriah Menahan Dua Pemimpin Perlawanan Palestina, Ini Nama Pejabat Jihad Islam yang Ditahan – Halaman all

    Pasukan Suriah Menahan Dua Pemimpin Perlawanan Palestina, Ini Nama Pejabat Jihad Islam yang Ditahan – Halaman all

    Pasukan Keamanan Suriah Menahan Pemimpin Perlawanan Palestina

    TRIBUNNEWS.COM- Dua pejabat tinggi gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) di Suriah telah ditahan oleh pasukan keamanan Suriah. 

    Khaled Khaled, kepala operasi PIJ di Suriah, dan Yasser al-Zafari, kepala komite organisasi, ditangkap lima hari lalu. 

    Media Syria TV mengakui penangkapan tersebut, tetapi Damaskus belum mengomentari masalah tersebut secara resmi. 

    Penangkapan itu terjadi setelah adanya laporan bahwa AS telah mengeluarkan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh otoritas Suriah.

    Sebagai imbalan atas keringanan sanksi yang dijatuhkan oleh Washington terhadap pemerintahan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Kondisi-kondisi ini termasuk penghancuran senjata kimia apa pun, kerja sama dalam “kontra-terorisme,” dan memastikan pejuang asing tidak diberi posisi-posisi puncak, menurut Reuters . 

    Reuters juga mengatakan bahwa “salah satu syaratnya adalah menjaga jarak dari kelompok Palestina yang didukung Iran.” 

    Penangkapan tersebut bertepatan dengan perluasan pendudukan Israel yang berkelanjutan di Suriah selatan, dan terjadi setelah kunjungan Anggota Kongres AS Cory Mills ke Damaskus, yang mengadakan pembicaraan dengan Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani. 

    “Presiden dan para pemimpinnya telah menunjukkan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan Israel dalam upaya mereka mencegah Hashd al-Shaabi mentransfer senjata dari Irak melalui Suriah ke Lebanon,” kata Mills dalam wawancara dengan media Jusoor .

    Sayap bersenjata PIJ, Brigade Quds, merilis pernyataan tentang penangkapan tersebut pada tanggal 22 April. 

    Khaled dan Zafari ditahan “tanpa penjelasan apa pun mengenai alasan penangkapan mereka, dan dengan cara yang tidak kami harapkan akan terjadi pada saudara-saudara kami [di Suriah],” demikian pernyataan Brigade Quds. 

    “Hari kelima telah berlalu dan Anda memiliki dua kader terbaik kami,” katanya.

    “Kami di Brigade Quds berharap saudara-saudara kami di pemerintahan Suriah akan membebaskan saudara-saudara kami yang ditahan oleh mereka.”

    “Saat ini, setelah lebih dari satu setengah tahun kami terus-menerus memerangi musuh Zionis di Jalur Gaza tanpa menyerah, kami berharap mendapat dukungan dan penghargaan dari saudara-saudara Arab kami, bukan sebaliknya,” imbuhnya. 

    Di bawah pemerintahan Bashar al-Assad, Suriah menjadi surga bagi faksi perlawanan Palestina, termasuk PIJ dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina – Komando Umum (PFLP–GC). 

    Beberapa hari setelah jatuhnya pemerintahan Assad, surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan bahwa pemerintahan baru di Suriah memerintahkan kelompok perlawanan Palestina untuk membubarkan semua formasi militer di negara itu. 

    Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang menggulingkan pemerintah sebelumnya, melancarkan gelombang penutupan yang menargetkan kantor-kantor faksi Palestina setelah memasuki Damaskus pada Desember 2024, menurut koresponden Palestina dari  The Cradle .

    Kantor-kantor milik Fatah al-Intifada, gerakan Al-Sa’iqa yang bersekutu dengan Baath, dan PFLP–GC ditutup, dan senjata, kendaraan, dan real estat mereka disita.

    Beberapa pejabat Palestina ditahan dan ditempatkan di tahanan rumah. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Suriah Tahan 2 Pemimpin Senior Jihad Islam, Alasannya Misterius

    Suriah Tahan 2 Pemimpin Senior Jihad Islam, Alasannya Misterius

    Damaskus

    Otoritas Suriah menahan dua pemimpin senior kelompok militan Jihad Islam, yang bermarkas di Jalur Gaza dan masih merupakan sekutu Hamas. Alasan penahanan kedua pemimpin senior Jihad Islam itu tidak diketahui secara jelas.

    Kabar penahanan kedua pemimpin Jihad Islam itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (23/4/2025), diungkapkan oleh sayap bersenjata kelompok militan itu, Brigade Al Quds, seorang pejabat Suriah yang enggan disebut namanya.

    Brigade Al Quds dalam pernyataannya menyebut identitas kedua pemimpin senior itu, yakni Khaled Khaled yang mengepalai operasi Jihad Islam di wilayah Suriah dan Yasser al-Zafari yang memimpin komite organisasinya.

    Disebutkan oleh Brigade Al Quds dalam pernyataan pada Selasa (22/4) bahwa keduanya sudah berada di dalam tahanan otoritas Suriah selama lima hari.

    Menurut Brigade Al Quds, kedua pemimpin senior Jihad Islam itu ditahan “tanpa penjelasan apa pun tentang alasannya” dan “dengan cara yang tidak kami harapkan dari saudara-saudara kami” di Suriah.

    Brigade Al Quds menyerukan pembebasan kedua pemimpinnya itu segera.

    Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Suriah, yang tidak ingin disebut namanya, mengonfirmasi penahanan kedua pemimpin senior Jihad Islam tersebut. Namun pejabat Suriah itu tidak menanggapi pertanyaan lanjutan soal alasan penahanan keduanya.

    Jihad Islam ikut serta dalam serangan mematikan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza. Kelompok ini menerima pendanaan dan bantuan dari Iran, dan sudah sejak lama memiliki kantor di negara lain, seperti Suriah dan Lebanon.

    Namun, sekutu Jihad Islam yang ada di kedua negara tersebut baru-baru ini mengalami pukulan telak, di mana Hizbullah di Lebanon telah sangat dilemahkan oleh serangan udara dan darat Israel sejak tahun lalu, sedangkan mantan pemimpin Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh serangan pemberontak tahun lalu.

    Kepemimpinan baru di Damaskus telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan berharap untuk membangun kembali dukungan regional maupun internasional untuk Suriah, tidak hanya untuk menghilangkan sanksi dan mendanai rekonstruksi setelah perang brutal selama 14 tahun.

    Amerika Serikat (AS), menurut laporan Reuters bulan lalu, telah memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi Suriah sebagai imbalan atas keringanan sebagian sanksi. Beberapa sumber menyebut salah satu persyaratannya adalah menjaga jarak dengan kelompok-kelompok militan Palestina yang didukung Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Naik Imbas Sanksi Baru AS ke Iran – Page 3

    Harga Minyak Naik Imbas Sanksi Baru AS ke Iran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik lebih dari USD 1 per barel pada Selasa, didorong oleh sanksi baru Amerika Serikat terhadap Iran dan penguatan pasar saham global, yang memicu reli pemulihan setelah aksi jual tajam harga minyak pada sesi sebelumnya.

    Dikutipd ari CNBC, Rabu (23/4/2025), harga minyak mentah Brent naik USD 1,18 atau 1,78% menjadi USD 67,44 per barel. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei—yang berakhir pada Selasa—menguat USD 1,23 atau 1,95% ke level USD 64,31.

    Pada hari yang sama, AS mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan pengusaha pengapalan gas dan minyak mentah Iran serta jaringan perusahaannya.

    Meskipun pembicaraan antara Washington dan Teheran mengenai program nuklir Iran mengalami kemajuan akhir pekan lalu, kegagalan mencapai kesepakatan dapat menekan ekspor minyak Iran, di tengah pengetatan sanksi AS, menurut John Kilduff, mitra di Again Capital New York.

    “Jika tidak ada kesepakatan nuklir, AS akan berusaha menekan ekspor minyak Iran hingga nol, dan saat ini tampaknya skenario nol itu semakin mungkin terjadi,” kata Kilduff.

    Pasar Saham Bangkit, Minyak Menguat

    Penguatan pasar saham global—indikasi meningkatnya selera risiko dari investor—juga mendukung kenaikan harga minyak, menurut analis Mizuho, Robert Yawger.

    Saham-saham AS naik pada Selasa karena investor fokus pada laporan laba perusahaan. Sebelumnya, kritik keras Presiden Donald Trump terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, telah menyebabkan aksi jual tajam di pasar pada sesi sebelumnya.

    Harga minyak Brent dan WTI sempat anjlok lebih dari 2% pada Senin akibat kemajuan dalam pembicaraan AS-Iran dan kejatuhan pasar saham. Namun pemulihan pada Selasa menunjukkan bahwa pasar tetap sensitif terhadap dinamika geopolitik dan makroekonomi.

     

  • Redam Tensi, Iran Akan Beri Penjelasan ke China, Tuding Israel Ganggu Perundingan Nuklir dengan AS – Halaman all

    Redam Tensi, Iran Akan Beri Penjelasan ke China, Tuding Israel Ganggu Perundingan Nuklir dengan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran akan memberi pengarahan kepada China pekan ini menjelang putaran ketiga perundingan nuklir dengan Amerika Serikat.

    Menurut laporan AFP, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi dijadwalkan mengunjungi Beijing pada Selasa (22/4/2025).

    Selama di China, Araghchi bakal mendiskusikan mengenai perkembangan terakhir dialog nuklir antara Teheran dan Washington.

    Kunjungan ini dilakukan setelah Iran sebelumnya juga berkonsultasi dengan Rusia.

    Pertemuan dengan Rusia itu terjadi beberapa hari sebelum Iran dan Amerika Serikat mengadakan putaran kedua pembicaran langsung pada akhir pekan lalu.

    Putaran ketiga perundingan antara Araghchi dan utusan khusus AS Steve Witkoff direncanakan berlangsung di Oman pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.

    “Iran secara konsisten menjalin konsultasi erat dengan Rusia dan China dalam isu nuklir,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dikutip dari AFP pada Senin (21/4/2025).

    Menurutnya, adalah hal wajar jika Teheran akan memberi pengarahan kepada Beijing terkait perkembangan terbaru dalam pembicaraan tidak langsung dengan AS.

    Baik Rusia maupun China merupakan negara penandatangan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tahun 2015.

    Sebagai pengingat, JCPOA merupakan kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara besar yang bertujuan membatasi program nuklir Teheran dengan imbalan pelonggaran sanksi.

    Kesepakatan itu menjadi tidak berlaku sejak Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar pada 2018 dan kembali memberlakukan sanksi maksimum terhadap Iran.

    Sementara AS dan Israel menuduh Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan senjata, Teheran membantahnya dan menegaskan program tersebut sepenuhnya untuk tujuan sipil.

    Kementerian Luar Negeri China pada Senin (21/4/2025) menyatakan pihaknya menjalin komunikasi erat dengan Iran di berbagai bidang, namun belum bisa mengonfirmasi rencana kunjungan Araghchi.

    “China dan Iran memiliki kontak aktif di semua level. Untuk kunjungan yang disebutkan, saya belum punya informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Guo Jiakun, dikutip dari Al Jazeera.

    Perang Israel di Gaza telah memperkuat hubungan Iran dengan Rusia dan China, termasuk dalam bidang diplomatik terkait isu nuklir.

    Pekan lalu, Araghchi bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjelang perundingan dengan Witkoff.

    Sementara itu, Presiden Vladimir Putin menandatangani perjanjian kemitraan strategis selama 20 tahun dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Di sisi lain, hubungan Iran dengan Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, terus memburuk.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Baqaei, menuduh Israel berusaha merusak proses diplomatik yang sedang berlangsung.

    Dalam pernyataan kepada AFP, ia menyebut Israel sebagai dalang “koalisi” yang ingin menggagalkan negosiasi dan mendorong eskalasi konflik.

    Ia juga menyinggung adanya tekanan dari sejumlah tokoh politik AS untuk mengakhiri diplomasi dan mempertimbangkan opsi militer.

    Pernyataan ini muncul setelah PM Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan, negaranya tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir.

    Sehari sebelumnya, The New York Times melaporkan, Trump telah melarang Israel melancarkan serangan ke situs nuklir Iran untuk sementara, karena Washington ingin fokus pada jalur diplomatik.

    Meski demikian, Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya secara signifikan setelah AS keluar dari JCPOA.

    Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran kini memperkaya uranium hingga tingkat 60 persen—mendekati 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.

    Sebagai perbandingan, JCPOA membatasi pengayaan hanya sampai 3,67 persen untuk keperluan sipil.

    Utusan AS, Steve Witkoff, menyampaikan sinyal yang beragam soal tuntutan negaranya.

    Dalam satu wawancara, ia menyebut Teheran harus kembali ke tingkat pengayaan 3,67 persen, namun kemudian mengklarifikasi tujuan Washington adalah penghentian total program pengayaan Iran.

    Iran menyatakan, konsultasi dengan negara-negara penandatangan JCPOA tetap harus dilanjutkan demi menjaga jalur diplomatik tetap terbuka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)