Negara: Iran

  • Warga dari 12 Negara Ini Dilarang Trump Masuk ke AS

    Warga dari 12 Negara Ini Dilarang Trump Masuk ke AS

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani aturan yang melarang semua perjalanan dari negara-negara tertentu. ‘Proklamasi’ tersebut sepenuhnya membatasi masuknya warga dari 12 negara: Afganistan, Cad, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libia, Myanmar, Somalia, Sudan, dan Yaman.

    Larangan ini akan berlaku pada Senin (09/06) mendatang, mulai pukul 00:01 dini hari waktu Washington (11:01 WIB). Pengunjung dari Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela juga akan menghadapi pembatasan yang lebih ketat.

    “Saya harus bertindak untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan nasional Amerika Serikat serta rakyatnya,” kata Trump dalam ‘proklamasi’ itu.

    “Beberapa negara yang disebutkan memiliki proses pemeriksaan dan penyaringan yang tidak memadai, sehingga menghambat kemampuan Amerika dalam mengidentifikasi potensi ancaman keamanan sebelum masuk,” menurut dokumen resmi yang diterbitkan Gedung Putih.

    Negara-negara lain “menunjukkan tingkat perpanjangan visa yang tinggi,” atau tidak bekerja sama dalam berbagi informasi identitas dan ancaman.

    Sebelumnya, Trump juga pernah memberlakukan beberapa larangan perjalanan selama masa jabatannya yang pertama sebagai presiden AS. Larangan pertamanya pada 2017 menargetkan tujuh negara mayoritas Muslim selama 90 hari.

    Larangan berikutnya termasuk Myanmar, Eritrea, Iran, Kirghizia, Libia, Nigeria, Korea Utara, Somalia, Sudan, Suriah, Tanzania, Venezuela, dan Yaman. Larangan ini dicabut oleh Presiden Joe Biden pada tahun 2021.

    Trump: Larangan perjalanan ini akibat serangan di Colorado

    “Serangan teror baru-baru ini di Boulder, Colorado menegaskan bahaya besar yang ditimbulkan oleh masuknya warga asing yang tidak diperiksa dengan baik,” kata Trump dalam sebuah pesan video.

    “Kami tidak menginginkan mereka,” tambahnya.

    Mesir tidak termasuk dalam daftar larangan perjalanan baru ini. Trump juga mengatakan daftar itu bisa diperluas jika muncul ancaman baru di dunia.

    Trump blokir mahasiswa internasional Harvard masuk ke AS

    Selain larangan perjalanan baru untuk 12 negara, Trump juga mengambil langkah untuk memblokir hampir semua mahasiswa internasional yang ingin belajar di Harvard agar tidak bisa masuk ke negara tersebut.

    Dalam sebuah perintah eksekutif yang ditandatangani Rabu (04/06), Trump menyatakan bahwa mengizinkan Harvard, salah satu universitas paling bergengsi di dunia, untuk terus menerima mahasiswa internasional akan membahayakan keamanan nasional.

    “Perilaku Harvard membuat universitas itu menjadi tujuan yang tidak layak bagi mahasiswa dan peneliti internasional,” tulis perintah eksekutif tersebut.

    Berlaku untuk semua mahasiswa yang berusaha masuk ke AS untuk belajar di Harvard setelah tanggal perintah itu dikeluarkan. Berlaku selama enam bulan dengan kemungkinan perpanjangan.

    Bagi mahasiswa asing yang merupakan sekitar seperempat dari total mahasiswa di Harvard, keputusan mengenai pencabutan visa mereka akan ditentukan oleh Menteri Luar Negeri, Marco Rubio. Ini merupakan eskalasi lebih lanjut dalam konflik antara Gedung Putih dan universitas tertua serta terkaya di Negeri Paman Sam itu.

    Pekan lalu, pengadilan federal di Boston sempat menghentikan Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam menjalankan rencana penangguhan visa mahasiswa internasional yang mau ke Harvard.

    Perintah Trump memberikan wewenang hukum berbeda bagi pemerintahannya untuk melarang mahasiswa asing. Trump menuduh universitas-universitas top AS menjadi pusat gerakan anti-Amerika.

    Respons Harvard: Ini langkah pembalasan ilegal

    Universitas Harvard mengatakan bahwa perintah Trump yang melarang universitas tersebut menerima mahasiswa asing baru selama enam bulan adalah tindakan “balasan”.

    “Ini adalah langkah balasan ilegal lainnya yang diambil oleh pemerintahan yang melanggar hak Amandemen Pertama Harvard,” kata pejabat universitas dalam pernyataan yang dirilis Rabu (04/06) malam.

    “Harvard akan terus melindungi mahasiswa internasionalnya,” tambahnya.

    Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perintah terbaru itu karena Harvard menolak “memberikan informasi yang cukup, saat diminta, tentang kasus-kasus pelanggaran dan kriminalitas yang diketahui dilakukan oleh mahasiswa asingnya.”

    Larangan perjalanan Trump izinkan pemain Piala Dunia masuk, bagaimana dengan suporter?

    Larangan perjalanan baru Trump memberikan beberapa pengecualian, menurut pejabat AS yang berbicara dengan CBS News. Di antara pengecualian itu, ‘proklamasi’ secara eksplisit menyebut atlet atau anggota tim olahraga, termasuk pelatih dan staf pendukung, serta atlet yang bepergian untuk Piala Dunia, Olimpiade, atau acara olahraga lainnya.

    AS bersama dengan Kanada dan Meksiko, akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada 2026. Meskipun sebagian besar tim belum lolos, Iran — yang masuk dalam daftar larangan perjalanan, sudah memastikan tempat di turnamen 2026.

    Tim nasional sepak bola Sudan juga berada di puncak grup kualifikasinya, sehingga berpeluang ikut bermain di Piala Dunia.

    Namun, pembatasan penuh bagi warga Iran dan Sudan untuk masuk ke AS mungkin membuat para pendukung tidak bisa menyaksikan dan mendukung tim mereka jika dijadwalkan bertanding di AS.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Melisa Lolindu

    Editor: Prita Kusumaputri

    Tonton juga “Daftar Lengkap 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS Oleh Trump” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Akan Balas Serangan Mengejutkan Ukraina ke Pesawat Pengebom Rusia

    Putin Akan Balas Serangan Mengejutkan Ukraina ke Pesawat Pengebom Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengingatkan bahwa ia akan membalas dendam atas serangan drone Ukraina yang mengejutkan terhadap armada pesawat pengebom Moskow. Trump pun menyebut bahwa Putin tidak siap untuk “perdamaian segera.”

    Serangan mengejutkan Ukraina terhadap lapangan udara Rusia pada hari Minggu lalu, menghancurkan beberapa pesawat pengebom berkemampuan nuklir senilai miliaran dolar AS. Hal ini mendominasi percakapan telepon antara Trump dan Putin pada Rabu (4/6) waktu setempat.

    “Presiden Putin mengatakan, dan dengan sangat tegas, bahwa ia harus membalas serangan baru-baru ini di lapangan terbang,” kata Trump dalam sebuah unggahan di jejaring sosial Truth Social miliknya, setelah panggilan telepon dengan Putin yang katanya berlangsung selama satu jam 15 menit.

    “Itu adalah pembicaraan yang bagus, tetapi bukan pembicaraan yang akan mengarah pada perdamaian segera,” imbuh Trump, dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/6/2025).

    Kremlin menyebut panggilan telepon tersebut, yang juga berfokus pada negosiasi mengenai program nuklir Iran, sebagai “positif” dan “produktif”. Kremlin menambahkan bahwa Trump telah memberi tahu Putin, bahwa Washington tidak diberi tahu sebelumnya tentang serangan drone Ukraina tersebut.

    Trump tidak menyebutkan apakah ia telah mengingatkan Putin agar tidak membalas dendam terhadap Ukraina yang merupakan sekutu AS.

    Presiden AS itu telah berulang kali membuat pemerintah Ukraina dan para pendukungnya khawatir dengan sikapnya yang condong ke Putin. Namun, Trump juga menunjukkan rasa frustrasi yang semakin besar terhadap Putin — minggu lalu menyebutnya “gila” — karena Rusia terus melakukan serangan dan menggagalkan janji kampanye Trump untuk mengakhiri perang segera.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Larang Warga 12 Negara Masuk AS, Termasuk Tetangga Indonesia

    Trump Larang Warga 12 Negara Masuk AS, Termasuk Tetangga Indonesia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani larangan perjalanan baru pada hari Rabu (4/6) waktu setempat, yang menargetkan 12 negara termasuk Afghanistan, Iran, Yaman dan negara tetangga Indonesia, Myanmar.

    Trump mengatakan tindakan tersebut dipicu oleh serangan bom api terhadap aksi protes Yahudi di Boulder, Colorado, AS belum lama ini.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/6/2025), langkah tersebut melarang semua perjalanan ke Amerika Serikat oleh warga negara Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

    Trump juga memberlakukan larangan sebagian bagi pelancong dari tujuh negara: Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela. Beberapa visa kerja sementara dari negara-negara ini akan diizinkan.

    Larangan tersebut akan mulai berlaku pada hari Senin (9/6) mendatang, kata Gedung Putih.

    “Serangan teror baru-baru ini di Boulder, Colorado telah menggarisbawahi bahaya ekstrem yang ditimbulkan bagi negara kita oleh masuknya warga negara asing yang tidak diperiksa dengan benar,” kata Trump dalam pesan video dari Ruang Oval yang diunggah di media sosial X.

    “Kita tidak menginginkan mereka,” ujar Trump.

    Saksikan juga Blak-blakan, ST Burhanuddin: Jaksa di Daerah Harus Gencar Berantas Korupsi!

    Trump secara terpisah pada hari Rabu (4/6) waktu setempat, juga mengumumkan larangan visa bagi mahasiswa asing yang akan mulai kuliah di Universitas Harvard.

    Pemimpin AS tersebut membandingkan langkah-langkah baru tersebut dengan larangan “kuat” yang diberlakukannya pada sejumlah negara yang sebagian besar berpenduduk Muslim pada masa jabatan pertamanya, yang menyebabkan gangguan perjalanan di seluruh dunia.

    Trump mengatakan bahwa larangan tahun 2017 tersebut telah menyelamatkan Amerika Serikat dari serangan teror yang terjadi di Eropa.

    “Kita tidak akan membiarkan apa yang terjadi di Eropa terjadi di Amerika,” kata Trump.

    “Kita tidak dapat melakukan migrasi terbuka dari negara mana pun yang tidak dapat kami periksa dan saring dengan aman dan andal,” tandasnya.

    Saksikan juga Blak-blakan, ST Burhanuddin: Jaksa di Daerah Harus Gencar Berantas Korupsi!

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lokasi Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain Terungkap

    Lokasi Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain Terungkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nenek moyang spesies manusia atau Homo sapiens sudah lama diketahui kawin silang dengan spesies homonin lain, Neandarthals. Kini, ilmuwan memprediksi lokasi perkawinan silang tersebut terjadi.

    Para ilmuwan melakukan penelitian lewat data distribusi geografi kedua spesies di wilayah Asia bagian barat daya dan selatan Eropa di waktu percampuran genetika antara Homo sapiens dan Neandarthals, yaitu di era Pleistosen (zaman es) akhir.

    Data distribusi tersebut menunjukkan lokasi tempat kedua spesies ditemukan pernah hidup pada waktu yang sama dan berpotensi melakukan perkawinan silang adalah di Pegunungan Zagros. Zagros adalah barisan pegunungan di dataran Persia yang membentang antara perbatasan Iran, bagian utara Irak dan wilayah tenggara Turki.

    Peneliti menyatakan Pegunungan Zagros adalah tempat ideal untuk pertemuan kedua spesies. Wilayah di Zagros memiliki keanekaragaman hayati dan topografi yang bisa menopang populasi manusia. Selain itu, posisinya pas sebagai jembatan penghubung antara wilayah Palearctric yang dingin dengan wilayah Afrotropical yang hangat pada momen pergeseran iklim di Zaman Es.

    Di lokasi tersebut, ilmuwan juga banyak menemukan bukti arkeologi dan genetik terutama dari kedua jenis homonin yaitu Neanderthals dan Homo sapiens.

    Jejak percampuran genetik Neandarthal di dalam Homo sapiens modern telah terungkap sejak 2010, setelah sekuens genomik Neanderthals berhasil dipetakan seluruhnya. Berdasarkan peta genom Neandarthals, peneliti menyimpulkan bahwa 1 hingga 4 persen dari genom manusia modern, kecuali populasi Afrika, berasal dari Neanderthals.

    Genom yang diturunkan Neandarthals membentuk rupa dan kelakuan manusia moden, mulai dari hidung lebih besar hingga kerentanan terhadap Covid-19.

    (dem/dem)

  • Membela, Rusia Bilang Iran Berhak Punya Program Nuklir Damai

    Membela, Rusia Bilang Iran Berhak Punya Program Nuklir Damai

    Moskow

    Rusia menyampaikan pernyataan yang membela Iran setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kesepakatan baru dengan Teheran tidak akan mengizinkan pengayaan uranium. Moskow balik menegaskan bahwa Iran memiliki “hak” untuk program nuklir damai.

    Washington dan Teheran menggelar lima putaran perundingan nuklir sejak April lalu, dengan pengayaan uranium menjadi pembahasan utama. Perundingan itu bertujuan mencapai kesepakatan baru guna menggantikan kesepakatan sebelumnya yang ditinggalkan Trump pada masa jabatan pertamanya tahun 2018.

    Trump, pada Senin (2/6), menegaskan Iran tidak akan diperbolehkan melakukan pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir antara kedua negara. Teheran bersikeras membela aktivitas yang disebutnya sebagai upaya “damai” untuk memperoleh bahan bakar pembangkit listrik tersebut.

    Saat ditanya soal komentar terbaru Trump, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan pembelaan untuk Iran.

    “Negara-negara memiliki hak untuk energi damai, penggunaan energi atom secara damai harus dilakukan secara eksklusif di bawah kendali ketat Badan Energi Atom Internasional,” tegas Peskov dalam komentarnya.

    “Kami meyakini bahwa negara-negara harus tetap menjaga hak ini,” ucapnya.

    Pembelaan Kremlin ini disampaikan saat Rusia dan Iran yang bersekutu semakin memperdalam hubungan militer kedua negara di tengah invasi militer Moskow terhadap Ukraina, yang berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

    Peskov juga menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap perundingan “yang bertujuan untuk mencapai resolusi damai” di tengah kebuntuan antara Iran dan AS.

    Penegasan Trump soal larangan pengayaan uranium Iran itu disampaikan setelah media Axios melaporkan bahwa tawaran AS akan memungkinkan Iran untuk memperkaya sebagian bahan bakar nuklirnya.

    “Berdasarkan perjanjian potensial kita — KITA TIDAK AKAN MENGIZINKAN PENGAYAAN URANIUM APA PUN!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.

    Axios juga melaporkan bahwa tawaran terbaru Washington yang dikirimkan ke Teheran pada Sabtu (31/5) akan mengizinkan pengayaan uranium level rendah di wilayah Iran, untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

    Sementara itu, Iran bersikeras menyatakan pihaknya “tidak menyembunyikan apa pun” mengenai program nuklirnya. Hal ini disampaikan setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meminta Teheran untuk lebih transparan.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam konferensi pers di Kairo, Mesir, di mana dia bertemu kepala IAEA Rafael Grossi, menegaskan bahwa “Iran memiliki program nuklir damai” dan “siap memberikan jaminan” kepada pihak mana pun.

    Ditegaskan juga oleh Aragchi bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah “menghentikan Iran dari aktivitas nuklir damai” — yang merujuk pada pengayaan uranium.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terungkap Lewat Studi, Ternyata Ciuman Bisa ‘Menularkan’ Depresi dan Kecemasan

    Terungkap Lewat Studi, Ternyata Ciuman Bisa ‘Menularkan’ Depresi dan Kecemasan

    Jakarta

    Berciuman dan kontak dekat lainnya umumnya dapat menularkan penyakit seperti flu biasa. Tapi, sebuah studi di Iran menunjukkan berciuman mungkin juga bisa ‘menularkan’ depresi dan kecemasan, kok bisa?

    Depresi dan kecemasan dapat memicu pelepasan hormon stres kortisol. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri yang rapuh di mulut.

    Ketika berciuman, pasangan suami istri bisa menularkan bakteri ini. Faktanya, penelitian lain menemukan sebanyak 80 juta bakteri bisa berpindah hanya dalam 10 detik berciuman.

    Penulis studi terbaru di Iran menemukan, ketika salah satu pasangan memiliki masalah kesehatan mental yang buruk dan sulit tidur, pasangan yang sehat mengalami gejala yang sama setelah 6 bulan. Bakteri disebut menjadi penyebabnya.

    “Secara khusus, pada pasangan di mana salah satu mengalami depresi atau kecemasan, mikrobiota oral dari pasangan yang sehat akan mencerminkan mikrobiota dari pasangan yang terdampak,” kata peneliti dalam jurnal Exploratory Research and Hypothesis in Medicine, dikutip dari NY Post, Selasa (3/6/2025).

    Peneliti mengamati 268 pasangan pengantin baru di Iran. Satu kelompok pasangan yang berbulan madu melaporkan bahwa mereka sedang dalam masalah depresi, kecemasan, atau masalah tidur, sementara pasangan mereka sehat pada awal penelitian.

    Peserta diminta mengisi survei kesehatan mereka, memberikan sampel air liur untuk pengukuran kortisol, serta usapan bakteri oral untuk analisis DNA. Peneliti melaporkan pasangan yang sehat, terutama sisi perempuan, mengalami peningkatan signifikan dalam gejala depresi, kecemasan, dan gangguan tidur setelah 6 bulan, meski gejalanya tak seintens pasangannya.

    Empat bakteri termasuk Clostridia, Veillonella, Bacillus, dan Lachnospiraceae, ditemukan relatif melimpah dalam sampel. Beberapa jenis spesies bakteri ini mungkin berbahaya bagi kesehatan.

    Meski begitu, mereka mengungkapkan beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Misalnya, seperti masalah kesehatan yang mendasari dan pola makan yang mempengaruhi bakteri mulut. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap peran bakteri dalam kondisi otak dan mental.

    (avk/kna)

  • Khamenei Tolak Proposal Nuklir AS, Tak Akan Setop Pengayaan Uranium!

    Khamenei Tolak Proposal Nuklir AS, Tak Akan Setop Pengayaan Uranium!

    Jakarta

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa proposal Amerika Serikat untuk kesepakatan nuklir bertentangan dengan kepentingan nasional Teheran. Dia menegaskan bahwa negara itu tidak akan menghentikan pengayaan uranium.

    Masalah pengayaan uranium telah menjadi titik kritis dalam negosiasi antara AS dan Iran. Pengayaan uranium tetap menjadi kunci program nuklir Republik Islam tersebut, kata Khamenei dalam sebuah pidato, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (4/6/2025).

    Khamenei mengatakan bahwa Amerika Serikat “tidak bisa bersuara” mengenai pengayaan uranium dalam program nuklir Iran.

    “Mengapa Anda ikut campur dalam menentukan apakah Iran harus melakukan pengayaan atau tidak? Anda tidak dapat memberikan suara,” kata Khamenei mengacu pada Amerika Serikat dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah.

    Sebelumnya pada hari Senin lalu, seorang diplomat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran siap untuk menolak proposal AS untuk mengakhiri sengketa nuklir yang telah berlangsung puluhan tahun.

    Teheran mengatakan ingin menguasai teknologi nuklir untuk tujuan damai, dan telah lama membantah tuduhan oleh kekuatan Barat, bahwa mereka berusaha mengembangkan senjata nuklir.

    “Iran memiliki program nuklir yang damai… Kami siap memberikan jaminan ini kepada pihak atau entitas mana pun. Kami tidak menyembunyikan apa pun dalam hal ini,” ucap Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam konferensi pers di Kairo, Mesir, di mana dia bertemu kepala IAEA Rafael Grossi.

    Ditegaskan oleh Aragchi dalam pernyataannya bahwa tidak akan ada kesepakatan nuklir jika tujuannya adalah “menghentikan Iran dari aktivitas nuklir damai” — yang merujuk pada aktivitas pengayaan uranium.

    “Jika tujuan negosiasi adalah untuk mendapatkan kepastian dan kepercayaan bahwa Iran tidak mengupayakan senjata nuklir, maka menurut pandangan saya, mencapai kesepakatan adalah hal yang mungkin terjadi,” ucapnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • SIM Indonesia Bisa Dipakai di 8 Negara, Ini Daftarnya

    SIM Indonesia Bisa Dipakai di 8 Negara, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Per 1 Juni 2025, SIM Indonesia berlaku di delapan negara. Berikut ini daftar delapan negara yang menerima SIM Indonesia.

    SIM (Surat Izin Mengemudi) Indonesia yang diterbitkan Korlantas Polri bisa digunakan di luar negeri per 1 Juni 2025. Namun tidak semua negara bisa menerima SIM Indonesia, melainkan hanya ada delapan negara. Delapan negara ini seluruhnya berada di ASEAN, rinciannya sebagai berikut.

    Negara yang Terima SIM Indonesia

    1. Thailand
    2. Laos
    3. Filipina
    4. Vietnam
    5. Brunei Darussalam
    6. Myanmar
    7. Malaysia
    8. Singapura

    Dikutip laman Korlantas Polri, SIM Indonesia kini memiliki desain berbeda. Ada logo mobil di SIM A dan logo motor di SIM C. Dengan adanya logo tersebut, diharapkan aparat luar negeri bisa mengenali SIM Indonesia tersebut.

    Adapun hal ini dimungkinkan berkat adanya perjanjian SIM Domestik yang diterbitkan oleh ASEAN pada tahun 1985. Perjanjian tersebut telah diperluas pada tahun 1997 dan 1999 dengan meliputi negara-negara seperti Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.

    Meski demikian, beberapa negara memiliki aturan khusus mengenai penggunaan SIM asing. Di Singapura misalnya, SIM domestik Indonesia hanya bisa berlaku selama 12 bulan. Setelah periode 12 bulan pengemudi yang ingin terus menggunakan kendaraannya di Negara tersebut harus membuat SIM lokal Singapura.

    Sedangkan untuk Malaysia, sejak 2018 pengemudi asing di Malaysia harus memiliki SIM Internasional dan SIM asal yang masih berlaku. Untuk WNI tanpa SIM Internasional bisa mengajukan permintaan SIM Malaysia di Institut Mengemudi Malaysia.

    SIM Internasional Indonesia Berlaku di Puluhan Negara

    Berbeda halnya dengan SIM internasional yang diterbitkan Korlantas itu bisa diterima di nyaris 100 negara. Mengacu pada United Nation Treaty Collection tentang Perjanjian Konvensi Lalu Lintas Jalan, SIM Internasional ini berlaku di 92 negara-negara yang mengakui, menandatangani, menyukseskan, dan meratifikasi Konvensi Wina tahun 1968.

    Dalam laman resmi UN, Indonesia termasuk di dalamnya. Tercatat juga ada banyak negara lainnya antara lain, Albania, Andorra, Armenia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Belgia, Brasil, Kroasia, Republik Ceko, Ekuador, Mesir, El Salvador, Hungaria, Iran, Kazakhstan, Latvia, Arab Saudi, Pakistan, Portugal, Afrika Selatan, Uzbekistan, dan masih banyak negara lainnya.

    Adapun untuk penerbitannya berdasarkan konvensi PBB tentang Lalu Lintas Jalan yang merupakan penyempurnaan dari Geneva Convention On Road Traffic tahun 1949 dan sebelumnya Paris Convention On Motor Traffic tahun 1926. SIM Internasional yang berlaku diatur berdasarkan Annexe 7 untuk Surat Izin Mengemudi Internasional.

    (dry/din)

  • Iran Ogah Didikte AS soal Nuklir, Perang Dunia 3 di Depan Mata?

    Iran Ogah Didikte AS soal Nuklir, Perang Dunia 3 di Depan Mata?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Iran diperkirakan akan secara resmi menolak proposal terbaru dari Amerika Serikat terkait penyelesaian sengketa nuklir yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

    Seorang diplomat senior Iran yang dekat dengan tim negosiasi menyebut tawaran tersebut sebagai “non-starter”, atau titik awal yang gagal, karena dinilai tidak mengakomodasi kepentingan Iran dan tidak mencerminkan pelunakan sikap Washington terhadap isu pengayaan uranium.

    “Iran sedang menyusun tanggapan negatif terhadap proposal AS, yang dapat diartikan sebagai penolakan,” ujar diplomat tersebut kepada Reuters, Senin (2/6/2025).

    Proposal dari Washington itu disampaikan melalui Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr Albusaidi, yang mengunjungi Teheran dalam kapasitasnya sebagai mediator pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat.

    Proposal nuklir terbaru ini datang setelah lima putaran pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff. Namun, sejumlah hambatan utama masih belum teratasi.

    Iran secara tegas menolak permintaan AS untuk menghentikan program pengayaan uranium dan menolak mengirimkan seluruh persediaan uranium yang telah diperkaya ke luar negeri, bahan baku potensial untuk senjata nuklir.

    “Dalam proposal ini, posisi AS terkait pengayaan uranium di tanah Iran tidak berubah, dan tidak ada penjelasan jelas mengenai pencabutan sanksi,” kata diplomat Iran tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitas isu tersebut.

    Araqchi menyatakan bahwa Teheran akan menyampaikan tanggapan resmi dalam waktu dekat. Iran menuntut pencabutan segera seluruh sanksi yang diberlakukan oleh AS dan berdampak besar terhadap ekonomi nasional yang berbasis minyak.

    Namun, pihak AS hanya bersedia mencabut sanksi terkait nuklir secara bertahap.

    Sejak 2018, puluhan lembaga penting dalam perekonomian Iran, termasuk bank sentral dan Perusahaan Minyak Nasional Iran, masuk dalam daftar hitam sanksi AS karena dituduh mendukung terorisme dan proliferasi senjata.

    Adapun kebijakan “tekanan maksimum” kembali digencarkan oleh Presiden Trump sejak kembali menjabat pada Januari, termasuk pengetatan sanksi dan ancaman aksi militer jika negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan.

    Selama masa jabatan pertamanya pada 2018, Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan kembali memberlakukan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran. Sebagai respons, Iran meningkatkan pengayaan uranium secara signifikan melampaui batas kesepakatan.

    Menurut penilaian Komite Negosiasi Nuklir Iran di bawah pengawasan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, proposal AS dianggap “sepenuhnya sepihak” dan tidak dapat memenuhi kepentingan nasional Iran.

    “Teheran menganggap proposal ini sebagai upaya sepihak untuk memaksakan kesepakatan buruk melalui tuntutan berlebihan,” tegas diplomat tersebut.

    Kebuntuan dalam negosiasi ini memperparah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Pemerintah AS menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk membatasi potensi Iran mengembangkan senjata nuklir yang dapat memicu perlombaan senjata dan membahayakan keamanan sekutu, khususnya Israel, yang menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial.

    Sementara itu, para pemimpin Iran bersikeras bahwa tujuan nuklir mereka sepenuhnya damai dan digunakan untuk keperluan energi dan penelitian medis. Meski begitu, Iran menyatakan bersedia menerima pembatasan tertentu dalam program pengayaan, asalkan disertai jaminan mutlak bahwa Washington tidak akan kembali mengingkari perjanjian seperti yang terjadi pada 2018.

    Dua pejabat Iran mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Teheran dapat mempertimbangkan penghentian sementara pengayaan uranium apabila AS bersedia membebaskan dana Iran yang dibekukan dan mengakui hak Iran atas pengayaan uranium untuk tujuan sipil sebagai bagian dari kesepakatan politik menuju perjanjian yang lebih luas.

    Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir di Kairo, Abbas Araqchi juga menyinggung kemungkinan serangan Israel. “Saya tidak berpikir Israel akan melakukan kesalahan sebesar itu dengan menyerang Iran,” ujarnya.

    Tekanan tidak hanya datang dari Washington. Pada April lalu, Menteri Pertahanan Arab Saudi mengirim pesan tegas kepada Teheran agar mempertimbangkan dengan serius tawaran terbaru AS guna menghindari risiko konflik militer dengan Israel.

    Namun, di sisi lain, pengaruh regional Iran kini menurun, seiring dengan kemunduran militer kelompok poros perlawanan (Axis of Resistance) yang selama ini menjadi sekutu Iran, seperti Hamas, Hizbullah, Houthi di Yaman, dan milisi Syiah di Irak.

     

    (luc/luc)

  • Pelestarian Gletser Adalah Pelestarian Masa Depan Umat Manusia

    Pelestarian Gletser Adalah Pelestarian Masa Depan Umat Manusia

    JAKARTA – Pelestarian gletser adalah pelestarian masa depan umat manusia, kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Christiawan Nasir, saat memimpin delegasi Indonesia dalam High-Level Conference on Glaciers Preservation (HLCGP) yang berlangsung di Dushanbe, Tajikistan pada 29-31 Mei 2025.

    Lebih dari 2.200 delegasi dari 65 negara turut serta dalam konferensi ini, termasuk pemimpin tinggi dari berbagai negara seperti Perdana Menteri Pakistan, Wakil Presiden Iran, Zimbabwe, Gambia, dan Maladewa.

    Hadir pula perwakilan sekitar 70 organisasi internasional, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina J. Mohammed, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Sekretaris Eksekutif UNESCAP, serta Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Air.

    Dalam pidato pembukaannya, Presiden Republik Tajikistan, Yang Mulia Emomali Rahmon menyampaikan keprihatinan terhadap percepatan pencairan gletser.

    Presiden Tajikistan menyampaikan keprihatinan atas hilangnya lebih dari 600 gigaton es dalam beberapa dekade terakhir.

    Senada dengan itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina J. Mohammed, menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor, pendanaan iklim yang kuat dan pemanfaatan AI (kecerdasan buatan) untuk memastikan target-target SDGs.

    Sementara itu, Wamenlu Tata dalam sesi pleno menyampaikan, meskipun Indonesia merupakan negara tropis, Indonesia juga merasakan dampak langsung dari mencairnya gletser.

    “Indonesia mungkin negara tropis, tapi kami juga memiliki gletser. Sayangnya, kini 99 persen dari luas gletser di Puncak Carstensz di Papua telah lenyap akibat perubahan iklim,” ujar Wamenlu Tata dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, seperti dikutip Minggu 1 Juni.

    Lebih lanjut, Wamenlu Tata menyoroti krisis iklim yang menjadi penyebab utama mencairnya gletser di berbagai belahan dunia dan pentingnya memperkuat sistem multilateral dalam menghadapi tantangan global ini.

    “Indonesia mendukung penuh penguatan kepercayaan terhadap sistem multilateral, khususnya melalui pendanaan iklim yang adil dan akses terhadap teknologi adaptif. Pelestarian gletser adalah pelestarian masa depan umat manusia,” imbuh Wamenlu Tata.

    Konferensi ini menjadi momen penting untuk menggalang solidaritas internasional dalam pelestarian gletser sebagai bagian dari respon kolektif terhadap darurat iklim global.

    Pertemuan ini merupakan konferensi tingkat tinggi pertama yang membahas isu gletser. Kehadiran dan pernyataan Indonesia dalam konferensi tersebut menegaskan posisi aktif dan konstruktif Indonesia dalam mendorong kerja sama global yang inklusif dan berbasis solusi untuk menghadapi krisis iklim.

    Indonesia sendiri berkomitmen untuk tidak meninggalkan siapa pun dalam transisi menuju masa depan yang tangguh, adil, dan berkelanjutan.