Negara: Iran

  • Panas! Iran Bilang Tak Ada Batasan dalam Pembalasan Serangan Israel

    Panas! Iran Bilang Tak Ada Batasan dalam Pembalasan Serangan Israel

    Angkatan bersenjata Iran menegaskan bahwa “tidak ada batasan” dalam pembalasan mereka terhadap Israel, menyusul serangan mematikannya di beberapa kota, termasuk ibu kota Teheran.

    “Sekarang rezim teroris yang menduduki Al-Quds (Yerusalem) telah melewati semua garis merah… (tidak ada) batasan dalam merespons kejahatan ini,” kata angkatan bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Sebelumnya, pemerintah Iran menegaskan Amerika Serikat (AS) akan turut “bertanggung jawab atas konsekuensi” dari rentetan serangan mematikan Israel pada hari Jumat (13/6). Serangan-serangan Israel itu menargetkan sejumlah kota dan lokasi nuklir di republik Islam tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), meyakini serangan Israel tidak mungkin dilakukan “tanpa koordinasi dan izin” dari AS, yang merupakan sekutu dekat Israel.

    “Tindakan agresif rezim Zionis terhadap Iran tidak dapat dilakukan tanpa koordinasi dan izin dari Amerika Serikat,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran.

    Dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Iran bahwa AS “bertanggung jawab atas dampak dan konsekuensi berbahaya dari petualangan rezim Zionis”.

    Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap Iran pada Jumat (13/6), dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai serangan pembuka yang “sangat berhasil”, dan menegaskan serangan akan berlanjut hingga berhari-hari demi menghilangkan ancaman Teheran.

    Lihat Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, mengklaim Tel Aviv telah menyerang “puluhan” target nuklir dan militer di Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz. Serangan itu juga disebut menargetkan pabrik rudal balistik dan para komandan militer Iran.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dalam pernyataannya, menegaskan Washington tidak terlibat dalam serangan militer Iran terhadap Iran. Rubio memperingatkan Teheran untuk tidak membalas serangan Tel Aviv dengan menyerang pangkalan AS yang ada di kawasan Timur Tengah.

    “Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” tegas Rubio dalam pernyataannya.

    Lihat Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

  • Iran Kecam Badan Nuklir PBB yang Bungkam Usai Serangan Israel

    Iran Kecam Badan Nuklir PBB yang Bungkam Usai Serangan Israel

    Teheran

    Otoritas Iran mengecam badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang disebutnya “bungkam” atas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Teheran dan para ilmuwannya. Iran mengonfirmasi adanya kerusakan di fasilitas nuklir Natanz usai serangan Tel Aviv.

    Sedikitnya enam ilmuwan nuklir Iran tewas akibat rentetan serangan militer Israel pada Jumat (13/6) waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri.

    Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.

    Organisasi Energi Atom Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), mengatakan pihaknya menganggap “bungkamnya” Badan Energi Atom Internasional atau IAEA “sebagai bentuk kerja sama dengan rezim Zionis”.

    Dikatakan oleh Organisasi Energi Atom Iran bahwa serangan Israel merupakan “kekalahan bagi IAEA akibat kekurangannya yang tidak dapat dibenarkan”.

    Organisasi Energi Atom Iran, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, mengakui adanya kerusakan pada fasilitas nuklir di Natanz akibat serangan Israel. Dikatakan organisasi itu bahwa penyelidikan sejauh ini belum menunjukkan adanya kontaminasi radioaktif atau kimia di luar lokasi tersebut.

    “Serangan itu telah merusak beberapa bagian fasilitas. Investigasi sedang berlangsung untuk menilai tingkat kerusakan,” demikian pernyataan Organisasi Energi Atom Iran.

    Tonton juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Tak lama setelah kritikan Iran tersebut, kepala IAEA Rafael Grossi merilis pernyataan yang menegaskan bahwa fasilitas nuklir “tidak boleh diserang”. Grossi menyerukan “semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari eskalasi lebih lanjut”.

    “Perkembangan ini sangat memprihatinkan… Saya menegaskan bahwa setiap tindakan militer yang membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas nuklir berisiko menimbulkan konsekuensi serius bagi rakyat Iran, kawasan dan sekitarnya,” kata Grossi dalam pernyataannya.

    Israel mengumumkan serangan terbaru terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, mengatakan serangan itu melibatkan 200 jet tempur yang menyerang sekitar 100 target di Iran.

    Seorang pejabat militer Israel, yang tidak disebut namanya, secara terpisah menyebut fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz dan pabrik rudal balistik Iran menjadi salah satu target serangan Tel Aviv. Menurut pejabat itu, Iran memiliki cukup material untuk membuat 15 bom nuklir dalam beberapa hari.

    Tonton juga Video Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Siapa Lebih Unggul? – Page 3

    Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Siapa Lebih Unggul? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam setelah dilaporkan bahwa Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat dini hari (13/6/2025). Ledakan yang terjadi di sekitar Teheran menjadi bukti nyata eskalasi konflik dua kekuatan utama di Timur Tengah tersebut.

    Dalam situasi yang semakin panas ini, menarik untuk melihat bagaimana kekuatan militer kedua negara dibandingkan.

    Berikut adalah analisis mendalam dalam empat aspek utama militer mereka, dikutip dari data  Global Firepower (GFP), Jumat (13/6/2025) :

    1. Jumlah Personel: Iran Lebih Banyak, Tapi Belum Tentu Lebih Efektif

    Iran memiliki keunggulan besar dari sisi jumlah pasukan. Data Global Firepower 2025 mencatat Iran memiliki sekitar 49,5 juta personel militer aktif, jauh melebihi Israel yang hanya memiliki sekitar 3,9 juta. Namun, keunggulan kuantitas ini tidak serta-merta menjamin dominasi.

    Israel dikenal memiliki sistem pelatihan militer yang sangat baik dan didukung oleh teknologi canggih, membuat efektivitas tempurnya tinggi meski jumlah pasukan lebih sedikit.

    2. Anggaran Pertahanan: Israel Unggul dalam Investasi Teknologi

    Dari sisi pendanaan militer, Israel jauh lebih unggul. Negara tersebut menggelontorkan dana sekitar US$ 31 miliar (sekitar Rp 505 triliun), lebih dari dua kali lipat dibandingkan anggaran militer Iran yang berkisar US$ 15 miliar (Rp 244 triliun).

    Investasi besar ini memungkinkan Israel untuk terus memperkuat persenjataan modern dan sistem pertahanan mutakhir yang menjadi tulang punggung kekuatannya.

     

  • Arab Saudi Respons Israel Serang Iran, Katakan Ini

    Arab Saudi Respons Israel Serang Iran, Katakan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi memberi respons atas serangan Israel ke Iran. Kerajaa Raja Salman mengutuk gelombang serangan yang menurut Israel dilancarkan terhadap situs nuklir dan militer di Iran.

    “Kerajaan Arab Saudi menyampaikan kecaman dan kecaman keras atas agresi terang-terangan Israel terhadap Republik Islam Iran,” ujar Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam sebuah pernyataan dimuat AFP, Jumat (13/6/2025).

    “(Serangan) merusak kedaulatan dan keamanannya serta merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum dan norma internasional,” tambahnya.

    Sebelumnya, Israel menyerang Iran Jumat dini hari. Dalam pernyataan sebelum serangan, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu baru permulaan dan mengancam kampanye yang lebih lagi ke Iran.

    Ledakan dilaporkan terjadi di Teheran, di mana televisi pemerintah Iran mengatakan api dan asap terlihat di situs utama Garda Revolusi Iran di timur kota tersebut. Televisi pemerintah juga melaporkan “ledakan keras” di Natanz, di provinsi Isfahan, Iran bagian tengah, tempat situs nuklir utama berada.

    “Fasilitas pengayaan Natanz telah diserang beberapa kali,” tulis AFP mlansir laporan dari TV pemerintah yang memperlihatkan rekaman asap tebal mengepul dari situs tersebut.

    Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran rusak. Beberapa warga sipil dilaporkan tewas.

    Seorang pejabat mengatakan serangan itu kemungkinan telah menewaskan Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata republik Islam itu, bersama dengan ilmuwan nuklir senior. Di sisi lain media Iran mengatakan kepala Garda Revolusi Hossein Salami telah tewas.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Serang Iran-Alarm Perang Pecah, Pengusaha Cemaskan 3 Sektor Ini

    Israel Serang Iran-Alarm Perang Pecah, Pengusaha Cemaskan 3 Sektor Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan produksi rudal. Menurut pernyataan resmi pemerintah Israel pada Jumat (13/6/2025), operasi yang diberi nama “Rising Lion” itu dimaksudkan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun telah bersumpah akan memberikan “hukuman berat” kepada Israel karena telah menyerang negaranya. Artinya, tak berlebihan jika hal ini memicu kekhawatiran potensi semakin meluasnya perang di Timur Tengah.

    Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira menyebut ketegangan militer yang memuncak antara Israel dan Iran bukan cuma jadi urusan geopolitik kawasan Timur Tengah. Di mata pengusaha Indonesia, ini adalah alarm krisis global yang bisa berdampak langsung pada energi, logistik, hingga industri strategis dalam negeri.

    “Ketegangan militer antara Israel dan Iran bukan hanya isu geopolitik kawasan, tapi berpotensi membawa efek domino global, terutama di sektor energi, keuangan, dan logistik,” kata Anggawira kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/6/2025).

    Menurut Anggawira, sektor energi adalah titik rawan paling utama. Jika konflik ini memicu gangguan di jalur strategis seperti Selat Hormuz, harga minyak mentah bisa melonjak tajam. Efeknya? Langsung terasa ke Indonesia yang masih sangat bergantung pada impor BBM.

    “Indonesia yang masih bergantung pada impor BBM tentu akan langsung terdampak, mulai dari biaya energi industri, inflasi transportasi, hingga subsidi energi yang membebani APBN,” jelasnya.

    Tak hanya itu, penerbangan, logistik, dan manufaktur ekspor juga akan mendapat tekanan besar akibat melonjaknya ongkos produksi dan pengiriman.

    Anggawira menyebut, pelaku usaha, terutama perusahaan terbuka dan BUMN strategis, sudah mulai memasukkan skenario geopolitik global dalam peta risiko bisnis sejak pandemi. Namun, tidak semua sektor punya daya tahan yang sama.

    “Perusahaan padat impor, energi-intensif, dan berorientasi pasar ekspor ke Eropa/Timur Tengah akan lebih rentan,” ujarnya.

    HIPMI menilai ada tiga strategi utama yang perlu segera dijalankan pelaku usaha untuk meredam efek domino dari ketegangan Israel-Iran. Pertama, efisiensi energi dan operasional.

    “Termasuk konversi ke energi alternatif, optimalisasi rantai pasok, dan renegosiasi kontrak logistik internasional,” jelas Anggawira.

    Kedua, buka pasar baru. “Terutama ke kawasan Asia Selatan, Afrika, dan ASEAN, untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara terdampak geopolitik,” katanya.

    Ketiga, investasi strategis. “Misalnya pada sektor energi domestik, infrastruktur logistik nasional, dan industri substitusi impor yang bisa mengurangi eksposur risiko global,” tambahnya.

    Pengusaha Butuh Tangan Pemerintah

    Meski dunia usaha punya peran besar dalam bertahan di tengah krisis, Anggawira menekankan, peran pemerintah tetap krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi.

    “Dunia usaha tidak bisa bergerak sendiri. Pemerintah juga perlu siapkan fasilitas fiskal dan stimulus insentif yang adaptif terhadap risiko global, seperti penyesuaian harga energi, insentif logistik, dan jaminan pasokan bahan baku esensial,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Anggawira mewakili HIPMI mengingatkan agar pelaku usaha tidak hanya reaktif, tetapi proaktif membangun ketahanan jangka panjang.

    “Ketegangan Israel-Iran adalah pengingat bahwa ketahanan ekonomi Indonesia bukan hanya soal pertumbuhan, tapi juga soal resiliensi terhadap krisis global,” pungkasnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Respons Resmi Trump Usai Israel Serang Besar-besaran Iran

    Respons Resmi Trump Usai Israel Serang Besar-besaran Iran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi soal serangan Israel ke Iran. Sebelumnya Israel menyerang besar-besaran Iran Jumat (13/6/2025) dini hari, menyebabkan ledakan di sejumlah wilayah di Negeri Syiah itu termasuk di ibu kota Teheran.

    Dalam wawancara di Fox News, Trump mengatakan telah mendapat pemberitahuan sebelumnya tentang serangan Israel terhadap Iran. Namun ia ‘masih berharap’ AS tetap bisa berunding dengan Iran setelah serangan itu.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” kata Trump.

    Sebelumnya dalam pernyataan Kamis, Trump memang telah memperingatkan bahwa ada “peluang terjadinya konflik besar” di Timur Tengah. Ia secara spesifik mengkonfirmasi bahwa ada potensi serangan Israel terhadap Iran yang sangat mungkin terjadi.

    Meski begitu, ia menegaskan bahwa Washington lebih suka untuk membuat kesepakatan dengan Iran. Diketahui, Negeri Persia itu telah menjadi fokus konflik bagi AS dan Israel setelah dituding memiliki proyek nuklir yang diarahkan pada pengembangan senjata.

    “Saya ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Kami sudah cukup dekat dengan kesepakatan. Saya lebih suka kesepakatan,” kata presiden AS itu dikutip Al Jazeera kemarin.

    “Selama saya pikir ada kesepakatan, saya tidak ingin mereka (Israel) ikut campur karena saya pikir itu akan merusaknya, mungkin membantu sebenarnya, tetapi juga bisa merusaknya,’ tambahnya.

    Komentarnya muncul sehari setelah AS menarik beberapa diplomatnya dari kawasan itu dan menempatkan kedutaan besarnya dalam siaga tinggi di tengah laporan kemungkinan serangan Israel terhadap Iran. Trump menyebut penarikan itu merupakan rangkaian untuk melindungi sejumlah besar warga AS di kawasan Arab.

    “Ada kemungkinan konflik besar,” tutur Trump.

    “Banyak warga Amerika di daerah ini. Dan saya berkata: Kita harus memberi tahu mereka untuk keluar karena sesuatu bisa segera terjadi, dan saya tidak ingin menjadi orang yang tidak memberi peringatan, dan rudal terbang ke gedung-gedung mereka. Itu mungkin saja.”

    Perjanjian Nuklir Iran dan AS

    Perlu diketahui, pejabat AS dan Iran tengah mengadakan beberapa putaran perundingan nuklir sejak April untuk mencapai kesepakatan guna mencegah perang. Posisi yang dinyatakan Trump adalah bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan memperoleh bom nuklir.

    Teheran menyangkal tengah berupaya memperoleh senjata nuklir, tetapi menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk memperkaya uranium di dalam negeri, suatu proses mengubah atom uranium untuk menghasilkan bahan bakar nuklir. Namun, pejabat AS telah menyarankan bahwa Iran harus melepaskan kemampuan pengayaannya untuk memastikan bahwa mereka tidak dapat memiliterisasi program nuklirnya.

    Meskipun tampaknya menemui jalan buntu, perundingan terus berlanjut. Pejabat AS dan Iran dijadwalkan untuk mengadakan putaran perundingan keenam di Oman pada hari Minggu.

    Trump sebelumnya menyatakan optimisme tentang peluang mencapai kesepakatan. Namun, ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir.

    Awal minggu ini, Iran mengatakan telah memperoleh banyak sekali dokumen rahasia tentang persenjataan nuklir Israel yang tidak dideklarasikan. Diketahui,Tel Aviv telah mengklaim selama lebih dari 20 tahun bahwa Iran berada di ambang perolehan senjata nuklir.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Israel Serang Iran, Harga Minyak Terbang-Protes Kebijakan Trump

    Video: Israel Serang Iran, Harga Minyak Terbang-Protes Kebijakan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat pagi. Serangan Israel ini menargetkan sejumlah fasilitas nuklir yang diduga dimiliki Iran. Selain itu protes yang terjadi di Los Angeles, California, Amerika Serikat kini menyebar di mana-mana. Demo atas aturan imigrasi ketat Presiden Donald Trump itu dilaporkan terjadi besar-besaran beberapa kota di negara bagian lain di negeri paman sam itu.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Jumat, 13/06/2025) berikut ini.

  • Investasi Infrastruktur Kini Jadi Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif

    Investasi Infrastruktur Kini Jadi Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi Kreatif

    Jakarta

    Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) mendukung International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 sebagai wadah strategis yang mendorong kolaborasi mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia. Infrastruktur yang kuat, adaptif, dan inovatif tentunya akan menjadi jembatan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi kreatif.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku tuan rumah mengharapkan konferensi ini bisa mendorong pertukaran ide, memperkuat kolaborasi, dan mempercepat investasi dalam memajukan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas nasional. AHY juga menekankan ICI 2025 bukan hanya forum diskusi, tetapi juga landasan aksi nyata yang berani untuk memperluas infrastruktur di Indonesia.

    “ICI 2025 mengungkap tema infrastruktur berkelanjutan untuk masa depan, inovasi, dan kolaborasi. Ini akan menjadi forum yang menjadi landasan tindakan transformatif untuk menentukan arah perjalanan Indonesia. Keberhasilan kita akan bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan yang terpenting untuk siapa kita membangunnya,” kata AHY saat membuka acara yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025.

    ICI 2025 yang dimotori Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (Kemenko Infra) berlangsung pada 11-12 Juni 2025 yang diikuti perwakilan pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan, sektor swasta (perusahaan multinasional) terkait infrastruktur, organisasi internasional, para ahli, praktisi, serta akademisi. Sesi diskusi panel dan tematik hingga exhibition dari beragam booth diharapkan bisa memperkuat kolaborasi serta memajukan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

    Acara itu diikuti hampir 7 ribu peserta dari 26 negara mulai dari Indonesia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Myanmar, Iran, Turki, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Norwegia, Spanyol, Hungaria, Denmark, Prancis, Inggris, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, Azerbaijan, China, Rusia, hingga Amerika Serikat. Selain itu hadir pula berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

    “Infrastruktur bukan hanya tentang apa yang kita bangun, tetapi tentang apa yang kita wujudkan. Ini memungkinkan seorang anak belajar dengan aman di sekolah, seorang petani bisa mengairi tanaman mereka dalam iklim yang berubah, sebuah keluarga mampu mengakses air bersih, dan seorang wirausahawan dapat memasarkan ide-ide kreatif mereka. Semoga ICI 2025 menjadi landasan bagi dunia yang lebih baik, lebih terhubung, dan lebih tangguh,” imbuh AHY.

    Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya yang turut hadir dalam ICI 2025 menilai infrastruktur penting sebagai fondasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif. Infrastruktur dinilai sangat erat dengan ekonomi kreatif seperti dalam hal aksesibilitas dan distribusi, konektivitas digital, hingga terciptanya ruang kreatif serta inovasi.

    “Kami ingin memastikan infrastruktur yang memadai di Indonesia bisa menjadi fondasi dan akses bagi pengembangan subsektor ekonomi kreatif untuk menciptakan kolaborasi yang produktif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

    Kementerian Ekraf sebagai salah satu kolaborator turut mengaktivasi booth inovatif mulai dari layanan konsultasi kekayaan intelektual, pameran mini maket ruang kreatif, tur virtual dan video kota-kota kreatif terkait UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Selain itu ada juga sosialisasi melalui poster tentang lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif berbagai daerah di Indonesia.

    “Melalui aktivasi booth dalam konferensi ini, kami ingin memperkenalkan Kementerian Ekonomi Kreatif yang punya layanan konsultasi kekayaan intelektual dan fasilitasi ruang kreatif untuk mendorong konektivitas dan investasi berbagai subsektor ekraf,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

    Dalam pembukaan ICI 2025 hadir pula Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tamsil Linrung, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Ossy Dermawan.

    Sedangkan para pejabat Kementerian Ekraf mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara yaitu Deputi Bidang Pengembangan Kebijakan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antarlembaga Rian Firmansyah, serta Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal.

    (fdl/fdl)

  • Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

    Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

    Jakarta

    Israel mengumumkan keadaan darurat di wilayahnya untuk mewaspadai serangan balasan dari Iran setelah Israel melancarkan serangan ke Teheran. Israel juga menutup ruang udara mereka untuk transportasi komersil.

    “Setelah serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” kata pernyataan dari kementerian pertahanan Israel dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

    “Oleh karena itu, dan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil, Menteri Pertahanan Israel Katz kini telah menandatangani perintah khusus, yang menurutnya keadaan darurat khusus akan diberlakukan di dalam negeri di seluruh Negara Israel.”

    Kementerian Transportasi Israel mengatakan wilayah udara Israel ditutup saat ini. Pernyataan ini diumumkan setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan terhadap Iran.

    “Wilayah udara ditutup untuk lepas landas dan mendarat hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata kementerian itu, sementara otoritas bandara meminta para pelancong untuk tidak menuju bandara utama negara itu, Ben Gurion.

    Operasi Israel ini menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, yang menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir, kata Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran juga terkena serangan, menewaskan sejumlah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak.

    Api dan asap terlihat di lokasi utama Garda Revolusi Iran, TV pemerintah melaporkan, sementara ledakan juga terdengar di kota Natanz di provinsi tengah Iran. Pemimpin Garda Hossein Salami tewas dalam serangan itu, kata media Iran.

    “Saya tidak ingin mengatakan segera, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis ketika ditanya apakah serangan Israel akan terjadi.

    (rfs/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Awas Perang Arab! Rusia Resmi Garap 8 Proyek Nuklir Iran

    Awas Perang Arab! Rusia Resmi Garap 8 Proyek Nuklir Iran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia dilaporkan memenangkan kontrak untuk membangun delapan pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran. Hal ini dilaporkan saat Teheran masih mendapatkan tekanan terkait teknologi nuklirnya dari Barat.

    Mengutip Oil Price, Juru Bicara Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, Ebrahim Rezaei, mengumumkan pada hari Senin (9/6/2025) bahwa sedikitnya empat unit baru akan dibangun di Bushehr, lokasi satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang saat ini beroperasi.

    “Kami memiliki kontrak dengan Rusia untuk membangun delapan pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran, empat di antaranya akan berada di Bushehr,” kata Rezaei.

    Fasilitas Bushehr berkapasitas 1.000 MW diselesaikan oleh Rusia pada Mei 2011. Pembangkit listrik tersebut telah menjadi pusat program energi nuklir sipil negara tersebut, dan telah lama dioperasikan dengan kerja sama dari Rosatom, badan nuklir milik negara Rusia.

    Lembaga nuklir Iran, AEOI, pada Februari tahun lalu mengatakan pembangunan telah dimulai pada pembangkit listrik Iran-Hormoz berkapasitas 5.000 MW, yang akan memiliki empat reaktor berkapasitas 1.250 MW, di dekat kota Minab dan Sirik di provinsi pesisir selatan Hormozgan. Pemerintah saat itu mengatakan proyek tersebut akan membutuhkan investasi sebesar US$ 15 miliar (Rp 243 triliun).

    Menteri Perminyakan Iran Mohsen Paknejad pada bulan April mengatakan Rusia akan mendanai pembangunan pabrik nuklir baru di Iran. Paknejad dalam sebuah pernyataan mengatakan kedua negara akan bekerja sama dalam “pembangunan fasilitas energi nuklir baru dan penyelesaian tahap kedua dan ketiga pembangkit listrik Bushehr menggunakan jalur kredit Moskow.”

    Parlemen Iran pada tanggal 21 Mei meratifikasi kemitraan strategis selama 20 tahun dengan Rusia. Laporan mengatakan kesepakatan itu akan memperluas kerja sama ekonomi dan militer antara kedua negara.

    Sementara itu, berita ini dirilis saat Iran masih berada dalam perundingan panas dengan Amerika Serikat (AS) terkait pengembangan nuklir. Diketahui, AS dan sejumlah sekutunya telah menerapkan sanksi ekonomi terhadap Negeri Persia lantaran menduga proyek nuklir itu akan ditujukan untuk pengembangan senjata, sebuah tuduhan yang ditolak keras Iran.

    Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengancam akan menyerang Iran jika perundingan yang tersendat mengenai program nuklirnya gagal. Tak hanya itu, dalam beberapa bulan terakhir, AS telah mengerahkan lebih banyak aset militer di Timur Tengah.

    Bahkan, pengerahan ini melibatkan pesawat pengebom B-2 dan kapal induk. Selain itu, muncul laporan bahwa Washington akan melakukan evakuasi sebagian dari diplomatnya di Irak, yang menjadi tetangga Iran dan mitra dekat AS.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]